Anda di halaman 1dari 50

PERENCANAAN TEKNIK

BANGUNAN KONSERVASI TANAH DAN AIR (KTA)


(Dam Pengendali, Dam Penahan, Gully Plug, Sumur Resapan)

ASHADI MARYANTO,S.HUT,MSI

BPDASHL WAY SEPUTIH WAY SEKAMPUNG


1. Definisi

• Konservasi tanah diartikan sebagai upaya mencegah kerusakan tanah dan erosi serta
memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi
• Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah seefisien
mungkin, dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak dan terdapat
air yang cukup pada musim kemarau
• Tujuan konservasi tanah dan air adalah untuk menurunkan jumlah aliran permukaan
meningkatkan jumlah air tersimpan, mengendalikan daya rusak aliran permukaan dan
memperbaiki kualitas aliran permukaan
Prinsip Kegiatan KTA
a. Mengusahakan agar kapasitas infiltrasi tanah tetap besar sehingga
jumlah aliran permukaan dapat dikurangi.

b. Mengurangi laju aliran permukaan sehingga daya pengikisannya


terhadap permukaan rendah dan material yang terbawa aliran
dapat diendapkan.

c. Mengusahakan agar daya tahan tanah terhadap daya tumbuk atau


penghancuran agregat tanah oleh butir hujan tetap ada

d. Mengusahakan agar pada bagian-bagian tertentu dari tanah dapat


menjadi penghambat atau menahan partikel yang terangkut aliran
permukaan agar terjadi pengendapan yang tidak jauh dari tempat
pengikisan
 Konservasi Tanah dan Air Berbasis Alur:
Adalah kegiatan untuk menahan/menampung air di
badan air atau dengan membentuk badan air baru di
alur/aliran sungai, meliputi: Dam Pengendali, Dam
Penahan, Pengendali Jurang ( Gully Plug ) dan saluran
pembuang air dan bangunan terjunan air

 Konservasi tanah dan Air Berbasis lahan


◦ Kegiatan untuk meresapkan air hujan kedalam tanah
dan menampung air hujan diatas permukaan tanah
sebelum menjadi limpasan tanah, meliputi: ters sering,
sumur resapan, rorak dan lubang resapan biopori
ALUR SISTEM PERENCANAAN KTA
CONTOH BANGUNAN KONSERVASI DI DTA WADUK (WADUK
KARALLOE)

DPi

SRA

DPn

GULLY PLUG
FLOW CHART PENENTUAN LOKASI BANGUNAN KTA
Analisis Bangunan KTA
(Advanced)
APLIKASI
- ArcGis
- Global Mapper
- Google Earth
PETA
- Peta RTkRHL DAS (Peta Review RTk RHL DAS
2014
- SRTM (Kontur, Aliran Sungai, batas DAS), (Bisa
didapat di (https://earthexplorer.usgs.gov)
- Peta Kelas lereng (Membuat Sendiri atau Bisa
Menggunakan Data Kelas Lereng yang telah di
buat BPDASHL)
Pengolahan Data
 Buka Aplikasi Global Mapper
 Membuat kontur pilih "Generate Countours“
 Membuat Aliran Sungai dan Batas DAS (SRTM) dengan Global
Mapper Pilih ” Watershed Generation"
 Buka Aplikasi ArcGis atau Global Mapper
pisahkan RTk RHL berdasarkan morfologi
DAS (Hulu, Tengah, Hilir)
 Setelah itu lakukan analisis Data
(menggunakan Global Mapper )
ANALISIS
 Buka Global Mapper
 Input SRTM
 Input Peta RTK-RHL yang telah dipisahkan berdasarkan fungsi
kawasan dan Morfologi DAS (sasaran bangunan Konservasi
Tanah dan Air (KTA)

 Input alur sungai


 Input Peta Kelas Lereng
 Setelah semua di input lakukan analisis
dengan alur sebagai berikut :
PENGUKURAN KTA
1. PENGUKURAN KERANGKA DASAR HORISONTAL
2. PENGUKURAN KERANGKA DASAR VERTIKAL
3. PENGUKURAN DETAIL SITUASI
4. PENGUKURAN MELINTANG
PELAKSANAAN PENGUKURAN

PENGUKURAN KEMIRINGAN DAN PENAMPANG MELINTANG


No. Elemen Posisi Pengukuran Ket

( cm )
Atas
Tengah
1 Lebar Alur
Dasar

Tepi kiri

2 Kedalaman Tengah

Alur Tepi kanan

3 Kondisi Tanah Dasar Alur

Dinding Alur

4 Kedalaman Penghujan
Aliran
Kemarau
DAM PENAHAN
(Peraturan No.P.8/PDASHL/SET/KUM.1/11/2016)

Pembuatan Dam Penahan Bertujuan untuk


mengendalikan endapan/sedimaen dan aliran air
permukaan (run off ) dari daerah tangkapan air
bagian hulu
Sasaran Lokasi Dam penahan
 LMU Prioritas I dan II atau dalam RP-RHL
 Luas DTA 10-30 ha
 Kemiringan alur 15-35%.
 Tinggi maksimal 4 meter,
 Kemiringan rata-rata DTA 15-35 %
 Diutamakan pada ordo sungai 1 sd 3
 Dapat dibuat seri dalam satu alur
PERENCANAAN TEKNIS DAM PENAHAN BATU BRONJONG
DAM
PENAHAN
SPESI BATU
Dokumentasi Penentuan Titik
Dam Penahan
Kemiringan DTA
Catchment Area
Sekitar 15-35%

Kondisi DTA dengan


tingkat erosi yang
tinggi
Kemiringan Alur
rata-rata15-35%

Sedimentasi alur
tinggi
Dokumentasi Pelaksanaan
Dam Penahan
Spesifikasi Bronjong

Jumlah lilitan 3

Diameter
kawat bronjong 2.7 mm

Jenis kawat Galvanis

Penggunaan kawat
pengikat antar bronjong
Hasil Pelaksanaan Dam Penahan
Hasil Pelaksanaan Dam Penahan
Hasil Pelaksanaan Dam Penahan
Hasil Pelaksanaan Dam Penahan
Dokumentasi Monitoring dan
Evaluasi Dam Penahan
Pengecekan KTA Bandung Barat
Pengecekan KTA di CIsangkuy
Pengendali Jurang (Gully Plug) adalah upaya teknik
konservasi tanah untuk mencegah /mengendalikan
erosi jurang agar tidak meluas dan berkembang
sehingga merusak lingkungan sekitarnya.
Sasaran Lokasi Gully Plug
(Peraturan No.P.8/PDASHL/SET/KUM.1/11/2016)

 LMU Prioritas I dan II atau dalam RP-RHL


 Kemiringan DTA > 35% dan terjadi erosi
parit/alur
 Pengelolaan lahan sangat intensif atau
lahan terbuka
 Kemiringan alur maksimal 10%.
 Luas DTA 3 – 5 Ha
 Diutamakan pada ordo sungai 1 sd 2.
Gully Plug Type Batu Bronjong Tanpa Sayap
GULLY PLUG SPESI BATU

Anda mungkin juga menyukai