Anda di halaman 1dari 17

1

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT


DINAS PEKERJAAN UMUM
Alamat : Jl. KH. Abdul Malik Pattana Endeng, Komp. Ktr Gubernur, Blok D2

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERENCANAAN PEMBANGUNAN IRIGASI PERSAWAHAN


DESA BENGGAULU KEC. DAPURANG KAB. MATRA
PROV. SULAWESI BARAT TA. 2013

1. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum

a. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;


b. Peraturan Pemerintah 20 Tahun 2006 Tentang Irigasi;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional.
d. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah
kabupaten/kota.
e. Peraturan-peraturan Menteri yang berkaitan dengan irigasi, antara lain:
• Permen PU No. 30/PRT/M/2007 Pedoman Pembuatan dan Pengelolaan
Sistem Irigasi Partisipatif.
• Permen PU No. 31/PRT/M/2007 Pedoman mengenai Komisi Irigasi.
• Permen PU No. 32/PRT/M/2007 Pedoman Operasi dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi.
• Permen PU No. 33/PRT/M/2007 Pedoman Pemberdayaan
P3A/GP3A/IP3A Irigasi.
• Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 390 Tahun 2007 tentang
Pembagian Kewenang Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota.

B. Gambaran Umum

Provinsi Sulawesi Barat memiliki potensi di bidang pertanian yang


sangat mendukung selain keadaan alam yang potensial juga didukung oleh
masyarakat yang sebagian besar atau 61,57% penduduknya merupakan
petani yang memungkinkan dapat dikembangkannya berbagai jenis tanaman
baik untuk skala kecil maupun besar. Pengembangan sektor pertanian

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


2

memberikan suatu harapan bagi peningkatan pemenuhan kebutuhan pangan


dan peningkatan kesejahteraan bagi Sulawesi Barat. Provinsi Sulawesi Barat
secara ekonomis berbasis pada sektor pertanian, dengan berbagai potensi
serta letak geografis yang mendukung, bagi pengembangan sektor ini.
Beberapa strategi pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk mendukung
program Pemerintah Pusat untuk memenuhi target surplus beras nasional 10 juta ton
tahun 2014 antara lain adalah dengan mengoptimalkan pengelolaan Sumber Daya
Air (SDA) yang menyangkut pemanfaatan sumber daya air, pengendalian daya
rusak air dan konservasi sumber daya air serta Opersai dan Pemeliharaan. Strategi
lain adalah upaya pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan pertanian dengan
membuka areal persawahan
persawah baru di wilayah Sulawesi Barat.

C. Aspek Geografis

Sulawesi Barat merupakan salah satu provinsi dari enam provinsi di


Pulau Sulawesi yang wilayah pesisirnya berhadapan langsung dengan Selat
Makassar. Wilayahnya terdiri dari daerah pegunungan, pedataran, pesisir dan
laut.

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU


PSDA SULBAR
3

Provinsi Sulawesi Barat dengan ibukota Mamuju berjarak 442 Km dari


Makassar Sulawesi Selatan dan 401 dari Palu Sulawesi Tengah. Berbatasan
dengan tiga kabupaten yakni :

• Sebelah Utara : Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah


• Sebelah Timur : Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan
• Sebelah Selatan : Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan
• Sebelah Barat : Selat Makassar

D. Aspek Morfologi
Sulawesi Barat berada pada ketinggian 0 - 3000 meter lebih di atas
permukaan laut, yang membentang di sepanjang Selat Makassar, sehingga
wilayahnya terdiri dari hamparan pulau, daratan, dan daerah
berbukit/pegunungan. Sekitar 85% wilayah Provinsi ini adalah medan
berbukit, bergelombang sampai bergunung.
Luas wilayahnya adalah 16.990,77 km2, yang secara administratif,
terbagi menjadi 5 kabupaten definitif dan terdiri dari 66 Kecamatan, 602
Desa/Kelurahan. Secara klimatologi Sulawesi Barat terletak pada posisi iklim
musim barat, dimana bulan basah (musim hujan) terjadi hampir sepanjang
tahun, hal ini dimungkinkan karena luas hutan yang ada seluas 12.355 Km2
atau 72,72 % terhadap daratan.

E. Kependudukan dan Tenaga Kerja

• Jumlah penduduk Sulawesi Barat pada tahun 2010 sebesar 1.138576 jiwa dengan
laju pertumbuhan penduduk 1,59 persen. Angatan kerja sebahagian besar adalah
laki – laki yakni 84,80%, sebahagian besar kaum wanita masih memegang peranan
penting dalam kepengurusan rumah tangga.
• Kepadatan penduduk Sulawesi Barat 61,49 jiwa/Km2 Kabupaten Polewali
mandar memiliki jumlah penduduk paling besar yakni 371.420 Jiwa atau
kepadatan penduduk 184 Jiwa/Km2, Kabupaten Mamuju 305.473 Jiwa atau
kepadatan 26,3 Jiwa/Km2, Kabupaten Mamuju Utara yakni 100.227 atau 32,93
jiwa/Km2, Kabuapten Mamasa 125.309 Jiwa atau 23,98 Jiwa/Km2.

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


4

• Mata pencaharian penduduk di Sulawesi Barat sebagian besar bekerja disektor


pertanian dalam arti luas, hal ini ditunjang oleh kondisi wilayah yang merupakan
wilayah tiga dimensi yaitu laut/pesisir, dataran rendah dan pegunungan yang
pada umumnya potensial untuk pengembangan sektor pertanian.

Kegiatan Perencanaan Pemb. Jrigasi Persawahan Ds. Benggaulu Kec.


Dapurang Kab. Matra yang merupakan program Pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat pada Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2013. Dalam
pelaksanaannya perlu memperhatikan rencana pembangunan pertanian dan
sesuai dengan norma, standar, dan manual yang ditetapkan oleh Menteri
Pekerjaan Umum dengan memperhatikan prinsip perencanaan antara lain :

1. Terpadu dan berwawasan lingkungan hidup dengan tujuan mewujudkan


kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
2. Menyeluruh; mencakup semua bidang pengeloalaan yang meliputi
konservasi, pendayagunaan dan pengendalian daya rusak air serta
meliputi suatu system wilayah pengelolaan secara utuh yang mencakup
perencanaan, pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasi.
3. Terpadu; penegelolaan yang dilaksanakan melibatkan semua pemilik
kepentingan antar sektor dan antar wilayah administrasi.
4. Berwawasan lingkungan hidup; memperhatikan keseimbangan ekosistem
dan daya dukung lingkungan.
5. Berkelanjutan; untuk generasi sekarang dan yang akan datang.

A. NAMA PEKERJAAN
Perencanaan Pemb. Jrigasi Persawahan Ds. Benggaulu Kec. Dapurang Kab.
Matra

B. PENGGUNA ANGGARAN (PA)


Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Barat

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


5

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud pekerjaan ini adalah melaksanakan Survai Identifikasi dan Desain
(SID) Pemb. Jrigasi Persawahan Ds. Benggaulu Kec. Dapurang Kab. Mamuju
Utara
Tujuannya adalah membuat desain lay out definitif, skema jaringan,
skema bangunan pada lokasi persawahan baik yang efektif maupun yang
potensial serta data – data analisis yang akan menjadi dasar pengelolaan
pembangunan/peningkatan Daerah Irigasi setempat

3. SASARAN

Sasaran yang akan dapat dicapai dalam pelaksanaan pekerjaan ini yaitu
untuk mendapatkan gambaran umum lokasi study, membuat desain/gambar
Lay Out Jaringan, skema jaringan dan skema bangunan serta data-data teknis
sesuai kondisi lokasi proyek yang nantinya menjadi reperensi bagi pembuatan
Detail Engineering Desain (DED).

“Kata kuncinya adalah adanya kesimpulan analisis sejauh mana efektif


dan efisiennya areal yang dimaksud dapat dikembangkan”

4. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan adalah Desa Benggaulu Kec. Dapurang Kabupaten
Mamuju Utara Propinsi Sulawesi Barat.

5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini pemerintah Provinsi Sulawesi Barat
mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 500.000.000.- (Lima Ratus Juta Rupiah)
termasuk PPN yang dibiayai APBD Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran
2013

6. DATA-DATA FASILITAS PENUNJANG


Data dan fasilitas yang disediakan dapat digunakan serta dipelihara oleh
Penyedia Jasa adalah Laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta Peta

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


6

Topografi (bila ada) untuk digunakan sebagai Pedoman dalam pelaksanaan


Pekerjaan ini.

7. STANDAR TEKNIS
Standar teknis yang digunakan sesuai dengan KP1 – KP7 Kementerian
Pekerjaan Umum serta berpedoman pada persyaratan yang dikeluarkan oleh
Ditjen SDA dan persyaratan teknis yang umum berlaku di Indonesia saat ini,
namun dalam pelaksanaannya diperlukan fleksibilitas yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan.

8. LINGKUP KEGIATAN
 KEGIATAN A (Persiapan dan pengumpulan Data)
 Persiapan, mobilisasi tenaga dan peralatan, orientasi serta identifikasi
lapangan.
 Melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang memiliki loasi yang akan
dilalui saluran sekunder dari saluran primer.
 Melakukan inventarisasi tataguna lahan dan status kepemilikan tanah dan
lingkungan kegiatan.
 Pengumpulan laporan dan studi terdahulu
 Pengumpulan peta-peta dan skema : peta ikhtisar, topografi skala 1:25.000
atau 1:50.000 (baik hard copy maupun digital). Peta situasi, skema
jaringan, skema bangunan irigasi dan skema drainase perencanaan
terdahulu.
 Data hidroklimatologi dan sosial agronomi.
 Peta topografi dan peta lainnya (foto udara jika ada), dan informasi
geologi.
 Data permasalahan dalam upaya pengembangan Daerah Irigasi
Persawahan Desa Benggaulu Kec. Dapurang Kab. Matra.
 Membuat laporan pendahuluan dan melakukan asistensi

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


7

 KEGIATAN B (Kegiatan Survey dan Investigasi)


Survey pengukuran topografi
 Situasi eksisting daerah rencana
 Situasi daerah banjr rencana
 Situasi jalur rencana saluran primer dan sekunder
 Situasi lokasi potensial dan areal efektif.

 KEGIATAN C (Analisa Hidrologi)


Pekerjaan analisa hidrologi meliputi :
 Data karakteristik daerah tangkapan hujan
 Data hidroklimatologi, dimana data diambil dari stasiun curah hujan dan
stasiun klimatologi yang terdekat.
 Analisa hidrologi meliputi :
1. Perhitungan evapotranspirasi dengan metode “Penman Modifikas”.
2. Hujan bulanan rata-rata dipakai cara rata-rata aljabar atau yang lain
diambil dari stasiun yang mempengaruhi daerah tangkapan.
3. Debit bulanan dihitung dengan cara analisa lengkung debit
berdasarkan data yang tersedia kemudian dilanjutkan dengan metode
perbandingan DAS pada sub DAS bagian hulu dan metode empiris
lainnya berdasarkan data yang tersedia (misalnya “F.J. Mock”).
4. Kebutuhan air pengolahan tanah, kebutuhan tanam dan pasca tanam
5. Perhitungan debit rencana (Q rencana) untuk desain spillway.
6. Analisa neraca air

 KEGIATAN D (Perencanaan Desain)


 Pembuatan perencanaan dimensi saluran irigasi dengan
mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi dan lingkungan.
 Perencanaan konstruksi saluran yang meliputi struktur.
 Perencanaan letak bangunan pelengkap.

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


8

 KEGIATAN E (PKM dan Survey Sosial)


 Wawancara dan pemberian kuesioner terhadap penduduk di sekitar
lokasi daerah rencana.
 PKM I (Pendahuluan)
Pertemuan pertama dengan tokoh masyarakat, kelompok tani, dinas
terkait, bertujuan agar penduduk memahami kegiatan yang dilakukan
dan untuk mengetahui berbagai permasalahan, potensi dan usulan untuk
merencanakan kegiatan selanjutnya.
 PKM II (Draft desain)
Setelah gambar draft desain selesai, diadakan pertemuan bersama dengan
Direksi, Dinas PU/SDA/Pengairan dan penduduk setempat untuk
memberikan informasi hasil desain dan penyusunan ranking prioritas
pekerjaan dari daftar pekerjaan.
Semua hasil pekerjaan yang telah selesai didesain secara detail sudah
didiskusikan serta disetujui oleh semua Direksi Pekerjaan dibuat dalam
bentuk Buku Laporan segera diserahkan. Adapun kegiatan yang diperlukan
untuk kelengkapan dan penyelesaian pekerjaan ini tetapi belum tercantum
dalam kegiatan-kegiatan tersebut di atas akan ditentukan kemudian
berdasarkan petunjuk Direksi.

9. METODOLOGI
A. PENGUMPULAN DATA
Semua data yang relevan dikumpulkan seperti Peta Situasi, Topografi, foto
udara (bila ada) standar teknik yang diperlukan, adalah data klimatologi dan
data debit sungai yang mewakili. Disamping data tersebut perlu
dikumpulkan pula data sosial ekonomi yang menunjang pekerjaan ini serta
data harga dasar di daerah setempat untuk referensi penyusunan Rencana
Anggaran BIaya (RAB).

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


9

B. SURVEY DAN INVESTIGASI


1. Survey Pengukuran
 Inventarisasi/identifikasi dan pengukuran situasi lokasi rencana
dengan interval kontur 0,25-1,00 m.
 Pemasangan patok untuk pengukuran polygon utama, polygon cabang
harus kering tertutup, dengan persyaratan kesalahan penutup sudut
max 10” (N dimana N = jumlah titik polygon).
 Sedang untuk pengukuran sipat datar (waterpass) harus kering
tertutup tidak diperkenangkan double stan, dengan syarat kesalahan
max. 8 mm √D dimana D = jumlah jarak dalam km.
 Pengukuran situasi saluran eksisting, potongan memanjang dan
melintang dengan jarak interval 50 m untuk bagian yang lurus sedang
bagian yang belok dengan jarak 25 m.
 Pengukuran situasi trase, potongan memanjang saluran primer dan
saluran sekunder dengan jarak interval 50 m.
 Pemasangan patok untuk pengukuran polygon terbuka terikat
sempurna semua patok harus dicat dan di atasnya diberi paku payung.
 Memperhatikan Bench Mark pada sumbu Bendung dan di areal
jaringan air baku yang ada.
 Pengecekan alat ukur yang akan dipakai harus masih dalam keadaan
baik (tidak rusak) dan memenuhi syarat ketelitian yang diminta,
semua alat ukur harus dicek dahulu oleh Direksi dan apabila ada
kerusakan Direksi berhak memerintahkan untuk mengganti alat
tersebut dengan yang baik.
 Titik referensi yang dipergunakan adalah titik Bench Mark yang ada di
sekitar lokasi pengukuran yang sudah diketahui nilainya atau Titik
Tetap Geodesi (TTG) yang ada dalam Peta Rupa Bumi.
 Bench Mark adalah beton tulang (20x20x100 cm) di atasnya dipasang
baut sedangkan identifikasi nama/kode terbuat dari tegel keramik
dipasang pada salah satu sisinya.

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


10

2. Penggambaran
 Peta ikhtisar dengan skala 1:10.000 atau 1:25.000 di atas kertas HPs A3
 Peta layout lokasi tanggul dan saluran sekunder skala 1:2000 atau
1:2000 di atas kertas HPs A3
 Peta sungai khusus untuk tapak bangunan skala 1:200 atau 1:200 di
atas kertas HPs A3
 Situasi, trase tanggul dan saluran induk, sekunder, pembuang skala
1:200
 Potongan memanjang skala H = 1:2000 V = 1:200
 Potongan melintang skala H = 1:200 atau 1:100 V = 1:100
 Situasi sungai skala 1:200
 Title Block judul gambar serta semua penggambaran tersebut di atas
ahrus diajukan terlebih dahulu kepada Direksi Pekerjaan untuk
mendapatkan persetujuan
 Notasi bahasa Indonesia

10. KELUARAN-KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah laporan-
laporan yang secara rinci yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang berlaku
serta sesuai dengan Standar Nasional Indonesia yang dapat digunakan oleh
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam hal ini instansi terkait untuk rencana
pengembangan Daerah Irigasi Persawahan Desa Benggaulu Kec. Dapurang Kab.
Matra untuk pelaksanaan DED dan konstruksi.
Perencanaan Pemb. Jrigasi Persawahan Ds. Benggaulu Kec. Dapurang Kab.
Mamuju Utara dan laporan-laporan tersebut adalah :
a. Laporan Pendahuluan, berisi :
Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh
 Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
 Jadwal kegiatan penyedia jasa
Draft laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 20 (dua puluh) buku laporan untuk didiskusikan

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


11

dan sebanyak 5(lima) buku laporan yang telah diperbaiki berdasarkan hasil
diskusi.
b. Laporan Antara/Interim, berisi :
 Kemajuan pekerjaan
 Hasil survey dan penyelidikan usulan sistem planning
Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan harus dilaporkan selambat-
lambatnya 50 (lima puluh) hari sejak SPMK diterbitkan sebanyak 20 (dua
puluh) buku laporan untuk didiskusikan dan sebanyak 5 (lima) buku
laporan yang sudah diperbaiki berdasarakan hasil diskusi.
c. Laporan PKM I dan PKM II
Laporan ini merupakan laporan dari pelaksanaan PKM I dan PKM II,
berisikan daftar hadir peserta PKM, foto-foto pelaksanaan PKM, berita acara
pelaksanaan PKM dan notulen hasil PKM. Laporan ini dibuat masing-masing
5 (lima) rangkap dan diserahkan paling lambat 1 minggu setelah pelaksanaan
PKM dilaksanakan.
d. Laporan Akhir/Final Report
Koreksi-koreksi dan saran-saran pada waktu diskusi Laporan Akhir
Sementara harus ditampung dan dimasukkan dalam Laporan Akhir yang
dibuat dalam 3 (tiga) buku dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan pada
akhir kontrak bersama-sama dengan :
1. Ringkasan Laporan (Summary Report)
Ringkasan laporan dibuat dalam bahasa Indonesia masing-masing 10
(sepuluh) rangkap yang merupakan rangkuman dari laporan akhir secara
ringkas beserta biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan.
2. Laporan Penunjang masing-masing terdiri dari :
a) Buku ukur = 2 Rangkap
b) Laporan pengukuran dan deskripsi BM = 2 Rangkap
c) Nota desain = 2 Rangkap
d) Laporan Analisa Hidrologi = 2 Rangkap
e) Laporan System = 2 Rangkap
f) Dokumentasi = 2 Rangkap

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


12

3. Gambar-gambar terdiri dari :


a) Gambar lay out ukuran A3 (asli) = 2 Rangkap
b) Gambar lay out ukuran A3 (copy) = 3 Rangkap
c) Peta skala 1:10.000 = 5 Rangkap
d) Peta situasi skala 1:2.000 = 5 Rangkap
4. CD yang berisi seluruh laporan dan
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan = 5 Buah

11. PERALATAN & MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTAN.


Konsultan harus menyediakan perangkat keras maupun perangkat lunak
seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas Pekerjaan (BOQ) dan memelihara
setiap fasilitas serta peralatan maupun pemakaian bahan yang diperlukan,
berikut peralatan dan fasilitas yang disediakan. Hal ini perlu karena untuk
kelancaran dan kesempurnaan yang akan datang.

12. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN


Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
ini adalah selama 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak diterbitkan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).

13. PERSONIL
Personil yang ditugaskan oleh Konsultan dalam pekerjaan ini harus mampu
didalam tugasnya masing-masing. Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan berada
dibawah tanggung jawab seorang engineer yang ditugaskan sebagai Team
Leader. Syarat-syarat yang harus dipenuhi masing-masing dijelaskan di bawah
ini :

a. Tenaga Ahli
1) Team Leader/Water Resources Engineer (4 MM)
Mempunyai sertifikat keahlian Sumber Daya Air dengan jumlah
orang bulan sebesar 4 OB. Ketua Tim diisyaratkan seorang Sarjana Teknik
Strata Satu (S1) Jurusan Sipil/Pengairan lulusan universitas/perguruan

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


13

tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi dan
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Bendung beserta
Jaringannya lebih diutamakan yang memiliki pengalaman 8 (delapan)
tahun, diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim
selama 1 (satu) paket pekerjaan dan telah memiliki SKA (Sumber Daya
Air). Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkoordinasi seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

2) Hydraulic Structure Engineer (3 MM)


Mempunyai SKA (Struktur), dengan jumlah orang bulan sebesar 3
OB. Tenaga ahli diisyaratkan seorang sarjana Sipil/Pengairan Strata Satu
(S1), lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakredisi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan bidang pemodelan matematik untuk jaringan
dan bangunan-bangunan hidraulik, lebih diutamakan/disukai 5 (lima)
tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli
konsultansi bidang ke-Pu-an dari LPJK.
Tugas dan kewajiban Hydraulic Engineer adalah :
 Mengevaluasi analisa debit rencana baik di bendung maupun pada
saluran sekunder dan kebutuhan air irigasi.
 Bekerjasama dengan anggota tim lain dan menyiapkan laporan yang
diperlukan.

3) Hydrologist (3 M/MI)
Mempunyai SKA (Sumber Daya Air), dengan jumlah orang bulan
sebesar 3 OB. Tenaga Ahli diisyaratkan seorang sarjana Sipil/Pengairan
Strata Satu (S1), lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


14

berpengalaman dalam melaksanakan analisis hidrologi untuk pengairan,


Bendung, jaringan, drainase, sungai, waduk dan sejenisnya,
lebih diutamakan/disukai 5 (lima) tahun. Diutamakan yang telah
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an ari LPJK.
Tugas utamanya analisa hidrologi.

4) Geodetic Engineer (4 MM)


Mempunyai sertifikat keahlian Geodetic/SDA, dengan jumlah
orang bulan sebesar 4 OB. Tenaga ahli diisyaratkan seorang sarjana
Geodesi/Sipil Strata Satu (S1), lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan
berpengalaman dalam melaksanakan survey topografi, khususnya
dibidang Bendung, jaringan irigasi, bendung, bendungan dan kegiatan-
kegiatan keairan lainnya, lebih diutamakan/disukai 5 (lima) tahun.
Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi
bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tugas dan kewajiban Geodetic Engineer adalah :
 Mengumpulkan dan mengevaluasi semua data topografi dari data dan
laporan, yang terkait.
 Menyiapkan program kerja untuk survey dengan tim analisis untuk
menentukan lokasi cross section yang akan disurvey.
 Melaksanakan koordinasi dan pengawasan detail survey lapangan.
 Menyiapkan peta situasi yang akan digunakan untuk merencanakan
peta genangan yang berasal dari hasil analisis.

5) Geologist Engineer (3 MM)


Mempunyai setifikat keahlian Geologis (Struktur), dengan jumlah
orang bulan sebesar 3 OB. Tenaga ahli yang diisyaratkan adalah sarjana
teknik Geologi/Sipil Strata Satu (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau swasta yang telah terakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan investigasi/penyelidikan geologi mekanika

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


15

tanah, lebih diutamakan yang telah melaksanakan pekerjaan 8 (delapan)


tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli
konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga ahli tersebut tugas
utamanya investigasi/penyelidikan geologi/mekanika tanah dan
analisanya serta bersama-sama dengan tim membuat laporan dan
melakukan presentasi.

6) Ahli Teknik Sungai (2 MM)


Dengan jumlah orang bulan sebesar 2 OB, Tenaga Ahli
diisyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan
Sipil/Pengairan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi dan berpengalaman
dalam melaksanakan pekerjaan Bendung dan Jaringan Pengairan
lainnya,lebih diutamakan/disukai 5 (lima) tahun. Diutamakan yang telah
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tugas dan kewajiban ahli teknik sungai adalah :
 Mengumpulkan data primer dan data sekunder tentang Sungai
Mandar dari studi terdahuli untuk menjadi referensi Perencanaan
Teknis (DED) Jaringan Tersier DI. Tandung 2013.
 Menyusun laporan penunjang mengenai karakteristik Sungai Mandar

7) Qunatyti Engineer ( 2 MM )
Dengan jumlah orang bulan sebesar 2 OB, Tenaga Ahli
diisyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan
Sipil/Pengairan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi dan berpengalaman
dalam melaksanakan pekerjaan Bendung dan Jaringan Pengairan
lainnya,lebih diutamakan/disukai 5 (lima) tahun. Diutamakan yang telah
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tugas dan kewajiban quantyti engineer adalah :
 Menghitung volume penkerjaan berdasarkan gambar rencana dan
kebutuhan riil lapangan.

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


16

 Menyusun laporan Rencana Anggaran Biaya (RAB)


8) Ahli Agro Sosio-Ekonomi

9) Tenaga Sub Ahli dan Pendukung


Tenaga sub ahli dan pendukung lainnya disesuaikan dengan keperluan.

14. LAIN-LAIN
1. Penerapan SMK3
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Undang-Undang
Ketenaga Kerjaan yang dikeluarkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi mengenai penerapan SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Tenaga Kerja) bidang layanan jasa konstruksi, maka
diwajibkan bagi konsultan yang melaksanakan pekerjaan mengikuti
JAMSOSTEK.
2. Penjelasan Pelengkap
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini akan diberikan atau dapat dinyatakan pada saat Acara
Aanwijzing (penjelasan) di kantor dan di lapangan.

Kepala Dinas
PU dan Perumahan Rakyat,

Ir. H. RAMLI HAMID


NIP. 196008281989031012

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR


17

Perencanaan Irigasi Benggaulu TA. 2013 BIDANG PSDA-DPU SULBAR

Anda mungkin juga menyukai