SEKOLAH SUNGAI
GO RIVER INSTITUTE
1. Pendahuluan
Yayasan Go River Indonesia adalah sebuah organisasi non pemerintah yang berdiri pada
25 Oktober 2014. Go River mempunyai Visi terwujudnya sumber daya air, sungai, dan
kawasan yang berkualitas untuk kesejahteraan masyarakat. Fokus Go River yakni
konstentrasi pada perbaikan ekosistem dan sosio kultur masyarakat daerah aliran
sungai-sungai khususnya Sungai Deli Kota Medan.
Berdasarkan visi tersebut, Yayasan Go River Indonesia mengusulkan Program ‘Go River
Institute’ sebagai langkah untuk membangun peran serta masyarakat akan
kepeduliannya dengan pelestarian sungai. Dengan demikian, permasalahan-
permasalahan yang sudah bertahun-tahun terjadi, seperti permasalahan alam dan
sosialnya dapat dikurangi. Permasalahan tersebut akan dikemas dalam sebuah wadah
yang memberikan edukasi dan pemahaman terkait sungai.
Sungai Deli merupakan salah satu dari delapan sungai yang ada di Kota medan. Mulanya,
pada masa kerajaan Deli, sungai merupakan urat nadi perdagangan ke daerah lain. Saat
ini, luas hutan di hulu Sungai Deli hanya tinggal 3.655 hektar, atau tinggal 7,59% dari
48.162 hektar areal DAS Deli. Padahal, dengan luas 49.162 hektar, panjang 71,91 km,
dan lebar 5,58 km, DAS Deli seharusnya memiliki hutan alam untuk kawasan resapan air
sedikitnya seluas 14.449 hektar, atau 30% dari luas DAS (Daerah Aliran Sungai).
Selain itu, kini limbah mencemari sungai. Pencemaran sungai Deli ini bisa dirasakan
melalui airnya yang kecoklatan. Dengan tebaran sampah yang menumpuk, dari bagian
pinggir sampai ke aliran sungai yang bisa diketahui pendangkalan yang terjadi di
beberapa titik. Pencemaran Sungai Deli, 70% diantaranya diakibatkan limbah padat dan
cair. Limbah domestik padat atau sampah yang dihasilkan di Kota Medan adalah 1.235
ton per hari. (Wikipedia.org/wiki.Sungai_Deli).
Ditambah lagi, perwujudan literasi yang masih kurang khususnya di daerah pinggiran
sungai. Literasi yang rendah menyebabkan ketidaktahuan warga akan bahayanya hidup
dengan tempat yang tercemar. Ditambah lagi dengan gaya hidup tidak sehat.
Sekolah Sungai “Go River Institute” merupakan salah satu cara yang efektif bagi
masyarakat kawasan sungai Deli untuk mendapatkan pendidikan terkait dengan
ekosistem sungai, keorganisasian, ekonomi kreatif, dan teknologi terapan di sungai.
Program ini merupakan program berkelanjutan dan sebagai program pendukung dari visi
beberapa lembaga Negara, khususnya pendidikan dan lingkungan hidup.
2. Tujuan
a. Masyarakat dan stake holder lainnya di sekitar sungai Deli memiliki
pemahaman dan kemampuan dalam menjaga dan memperbaiki ekosistem
sungai yang berkelanjutan.
b. Masyarakat dan stake holder lainnya berkomitmen dan berperan serta
pelestarian Sungai Deli serta mendukung gerakan restorasi sungai di
Indonesia.
5. Jumlah Peserta
Peserta yang mengikuti Sekolah Sungai berjumlah minimal 15 orang dan maksimal 30
orang. Adapun kriteria peserta sebagai berikut:
a. SMP/MTs
b. SMA/MA
c. Mahasiswa
d. Organisasi masyarakat
e. Aparat pemerintahan
7. Materi
1. Ekosistem Sungai Deli
a. Ekologi Sungai (flora dan fauna sungai Deli)
2. Networking/Keorganisasian
a. Manajemen organisasi
b. Penguatan kapasitas organisasi
3. Ekonomi Kreatif
a. Pengelolaan limbah Sungai
b. Praktik Memanen air hujan
Modul 1
Setiap makhluk hidup yang hidup di suatu lingkungan akan berinteraksi dengan
lingkungannya tersebut. Interaksi terjadi baik dengan makhluk hidup lain maupun dengan
benda yang ada di sekitarnya. Jenis interaksinya dapat dalam hal mendapatkan makanan,
suhu yang tepat untuk hidup, ataumendapatkan pasangan untuk berkembang biak.
Bagaimana antarmakhluk hidup berinteraksi dan makhluk hidup berinteraksi dengan
lingkungannya akan dibahas di modul ini.
Makhluk hidup dan lingkunagn fisiknya selalu saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan
satu sama lainnya. Masing-masing secara terus-menerus
berpengaruh terhadap yang lain. Hubungan yang terus-menerus antara komunitas makhluk
hidup dan lingkungan fisiknya dapat menimbulkan suatu kesatuan organisasi kehidupan
yang disebut ekosistem.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga
suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup
yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari unit biosistem yang melibatkan hubungan
interaksi timbal balik antara organisme serta lingkungan fisik sehingga aliran energi
menuju struktur biotik tertentu sehingga terjadi siklus materi antara organisme dan
anorganisme. Matahari adalah sumber dari semua energi yang ada dalam ekosistem.
Dalam suatu ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang secara bersama-
sama dengan lingkungan fisik. Organisme tersebut akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik dan sebaliknya organisme juga dapat memengaruhi lingkungan fisik
yang digunakan untuk keperluan hidup. Kehadiran suatu spesies dalam suatu
ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya dan kondisi faktor
kimiawi serta fisis yang harus berada pada kisaran yang masih dapat ditoleransi oleh
spesies itu sendiri, itulah yang disebut hukum toleransi.
Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup merupakan komponen fisik dan kimia yang medium
atau substrat sebagai tempat berlangsungnya kehidupan atau lingkungan tempat hidup.
Sebagian besar dari komponen abiotik memiliki beragam variasi dalam ruang dan waktu.
Komponen abiotik berupa bahan organik, senyawa anorganik, serta faktor yang
memengaruhi distribusi organisme, antara lain:
Suhu
Proses biologi dipengaruhi juga oleh suhu. Mamalia dan unggas akan membutuhkan
energi untuk dapat meregulasi temperatur dalam tubuh.
Air
Ketersediaan air juga dapat memengaruhi distribusi organisme. Organisme yang
terdapat pada gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air yang ada di gurun tersebut.
Garam
Konsentrasi garam juga memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme dengan
melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial mampu untuk dapat beradaptasi di
dalam lingkungan dengan kandungan garam yang tinggi.
Cahaya matahari
Intensitas serta kualitas cahaya matahari dapat memengaruhi proses fotosintesis. Air
dapat menyerap cahaya sehingga yang terjadi pada lingkungan air, fotosintesis terjadi
pada sekitar permukaan yang dapat dijangkau oleh cahaya matahari. Di gurun, intensitas
cahaya matahari yang sangat besar dapat membuat peningkatan suhu, hal ini dapat
mengakibatkan hewan dan tumbuhan tertekan.
Iklim
Iklim adalah kondisi cuaca dalam suatu daerah atau area serta dalam jangka waktu lama.
Iklim makro meliputi iklim global, lokal, dan regional. Iklim mikro meliputi iklim dalam
suatu daerah yang dihuni oleh beberapa komunitas tertentu.
Biotik
Biotik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu organisme. Komponen biotik
merupakan suatu komponen yang menyusun ekosistem selain komponen abiotik.
Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu
heterotrof atau konsumen dan dekomposer atau pengurai :
Heterotrof / konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan dari bahan-bahan
organik yang telah disediakan oleh organisme lain sebagai sumber makanannya.
Komponen heterotrof disebut konsumen makro atau fagotrof karena makanan yang
dimakan berukuran kecil. Yang tergolong golongan heterotrof adalah manusia, hewan,
mikroba, dan jamur.
Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer merupakan organisme yang menguraikan bahan-bahan
organik yang berasal dari organisme yang telah mati. Pengurai disebut konsumen makro
atau sapotrof. Hal ini karena makanan yang telah dikonsumsi memiliki ukuran yang lebih
besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil dari penguraian tersebut dan
melepaskan bahan-bahan sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.
Yang tergolong golongan pengurai atau dekomposer adalah bakteri dan jamur. Tipe
dekomposisi ada tiga, yaitu:
Aerobik : oksigen sebagai penerima elektron atau oksidan
Anaerobik : oksigen tidak terlibat dan bahan organik sebagai penerima elektron atau
oksidan
Fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang sudah teroksidasi juga sebagai
penerima elektron. Komponen tersebut berada di suatu tempat serta berinteraksi
membentuk kesatuan ekosistem yang teratur.
Endemisme dalam ekologi adalah gejala yang dialami oleh organisme untuk menjadi
unik pada satu lokasi geografi tertentu, seperti pulau, lungkang (niche), negara, atau
zona ekologi tertentu. Untuk dapat dikatakan endemik suatu organisme harus
ditemukan hanya di suatu tempat dan tidak ditemukan di tempat lain. Contohnya adalah
jalak bali, hanya ditemukan di Taman Nasional Bali Barat di Pulau Bali. Faktor fisik, iklim,
dan biologis dapat menyebabkan endemisme. Sebagai misal, babi rusa menjadi endemik
karena isolasi geografi yang dialaminya dan tantangan ruang hidupnya di Pulau Sulawesi
menyebabkan ia menjadi berbentuk khas.
Wilayah dengan keanekaragaman hayati tinggi tidak berarti merupakan daerah dengan
tingkat endemisme tinggi, meskipun kemungkinan untuk dihuni oleh organisme endemik
menjadi meningkat.
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus
dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang
mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau
bermuara ke laut, danau atau sungai yang lebih besar. Arus air di bagian hulu sungai
(umumnya terletak di daerah pegunungan) biasanya lebih deras dibandingkan dengan arus
sungai di bagian hilir. Aliran sungai seringkali berliku-liku karena terjadinya proses
pengikisan dan pengendapan di sepanjang sungai. Sungai merupakan jalan air alami.
mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Sungai juga salah
satu bagian dari siklus hidrologi.
Sungai merupakan salah satu sumber air dari berbagai macam sumber air lainnya
yang ada di Bumi. Beberapa sumber air yang ada di Bumi selain antara lain macam-
macam laut, macam- macam danau, rawa, sungai, sumur, dan lain sebagainya.
Sungai sebagai salah satu sumber air yang mengitari daratan di Bumi, mempunyai
bagian- bagian tertentu. Bagian- bagian ini ada karena adanya arah aliran air sungai
tersebut. Sungai yang merupakan sumber air mengalir mempunyai tinggi permukaan
yang berbeda- beda antara satu bagian dan bagian lainnya. Bagian- bagian dari
sungai ini dibeda- bedakan antara satu dengan lainnya karena ada aliran dari air
sungai tersebut. Maka dari itu daerah- daerah ini dinamakan dengan Daerah Aliran
Sugai atau biasa disebut dengan DAS.
Daerah aliran sungai ini terdiri dari tiga bagian. Tiga bagian dari sungai ini adalah bagian
hulu, bagian tengah dan bagian hilir. Tiga bagian ini selalu ada di dalam sungai. Namun,
karena sungai ini bentuknya memanjang, kita menjadi kesulitan untuk mengenali bagian-
bagian dari sungai tersebut. Sekilas, setiap bagian- bagian tersebut terlihat sama dan tidak
ada perbedaan sama sekali. Namun, apabila ditelusuri lebih dalam dan apabila diamati maka
bagian- bagian tersebut mempunyai ciri- ciri khusus yang akan membedakannya satu
dengan lainnya. Artikel ini kan membahas tentang ciri- ciri bagian dari sungai, terutama
bagian hulu dan juga hilir.
Hulu sungai sebagai bagian pertama yang dilewati oleh air dan paling dekat dengan sumber
air, mempunyai ciri- ciri sebagai berikut:
Biasanya terletak di daerah pegunungan atau dataran tinggi. Hal ini karena banyak sekali
sumber air yang muncul dari daerah pegunungan. Gunung- gunung banyak mempunyai
mata air, karena proses terjadinya mata air ini biasanya disebabkan oleh gunung atau
berada di sela- sela pegunungan. Mengapa di sela- sela pegunungan? Karena biasanya
gunung mempunyai lebih banyak celah yang menghubungkannya dengan bagian dalam
Bumi daripada bagian- bagian Bumi lainnya.
Lembah sungai mempunyai bentuk V. Ini merupakan salah satu ciri khas yang dimiliki oleh
bagian hulu sungai ini. Bentuk V pada lembah ini karena akibat erosi sungai yang terdapat di
bagian hulu ini. Erosi yang terjadi ini dapat dengan mudah menggerus sungai dengan
cepatnya, maka dari itulah lembah bernetuk huruh V ini terbentuk. (baca: erosi tanah, cara
mencegah erosi tanah)
Sungai memiliki aliran yang deras. Salah satu ciri kahas yang miliki oleh bagian ini adalah
terdapatnya airan sungai yang deras. Memag daerah hulu ini biasanya mempunyai aliran
yang paling deras, hal ini karena air yang berada di bagian hulu tersebut berasal langsung
dari berbagai mata air atau sumber- sumber air. Selain itu, aliran sungai yang deras ini juga
disebabkan karena daerah hulu sungai ini mempunyai tingkat kemiringan yang cukup tajam
sehingga air langsung bis a mengalir ke bawah dengan derasnya.
Mempunyai kedalaman sungai yang cukup dalam. Bagian hulu sungai ini memang
mempunyai kriteria sungai yang dalam karena biasanya pegunungan tempat bagian sungain
berasal dari pegunungan. Karena di pegunungan maka mempunyai tingkat kemiringan yang
cukup curam. Hal inilah yang menyebabkan sungai di bagian hulu ini terlihat dalam.
Terjadinya proses erosi. Pada masing- masing atau tiap bgaian dari sungai ini mempunyai
proses yang berlangsung masing- masing. Pada bagian hulu sungai, proses yang
berlangsung disini adalah proses erosi. Proses erosi ini terjadi tidak juga dikarenakan oleh
adanya aliran sungai yang deras yang terdapat pada bagian ini (baca: perbedaan erosi dan
abrasi)
Merupakan awal dari aliran sungai bermula. Bagian hulu sungai ini merupakan bagian awal
atau bagian dimana sungai ini bermula, karena letaknya ada di sekat sumber- sumber mata
air.
Mempunyai debit air yang kecil serya dipengaruhi oleh hujan. Karena masih mendapatkan
sungai dari sumber air, maka debit air di hulu sugai masih sedikit dan masih sangat
dpengaruhi oleh intensitas air hujan yang turun.
Kualitas air masih baik. Hal ini karena keberadaannya yang dekat dengan sumber air dan air
pun belum melakukan perjalanan liaran yang panjang, sehingga airnya masih murni. (baca:
air tanah yang baik)
Kondisi dasar dungai biasanya berbatu.
Sering ditemui air terjun yang jeram
Aliran air berada di atas batuan induk.
Aliran sungai cenderung lurus.
Tidak pernah terjadi banjir karena debit air yang masih sedikit. (baca: jenis-jenis banjir)
Itulah ciri- ciri bagian dari hulu sungai. Selanjutnya kita akan mnegetahui bagian dari tengah
sungai.
Daerah tengah sungai ini merupakn daerah lanjutan dari bagian hulu sungai. Bagian tengah
sungai ini mempunyai ciri- ciri sebagai berikut:
Mempunyai lembah sungai yang berbentuk huruf U. berbeda dengan bagian hulu sungai
yang mempuyai lembah sungai berbentuk V, bagian tengah sungai ini mempunyai lembah
yang berbentuk menyerupai huruf U. Hal ini karena lokasi di bagian tengah sungai ini sudah
tidak curam seperti bagian hulu sungai, sehingga tidak huruf V namun huruf U.
Aliran sungai tidak begitu deras. Di bagian tengah sungai ini juga mempunyai aliran sungai
yang tidak terlalu deras seperti di bagian hulu sungai. Hal ini karena lokasinya yang lebih
landai.
Proses yang terjadi didominasi oleh proses transportasi. Tidak sama dengan hulu sungai
yang banyak terjadi erosi, di bagian hulu sungai ini proses yang dominan terjadi adalah
proses transportasi. Yang di maksud dengan proses transportasi ini adalah hasil dari erosi
bagian hulu tadi akan di angkut ke arah bawah yakni menuju arah hilir meggunakan aliran
air. Maka hal ini disebut dengan transportasi.
Itulah ciri- ciri dari daerah tengah sungai yang pada dasarnya lebih landai daripada daerah
hulu sungai. Selanjutnya kita akan mengetahu ciri- ciri dari daerah bagian hilir sungai.
Daerah hilir sungai ini merupakan daerah kebalikan dari daerah hulu. Ya, hulu dan hilir
merupakan sua daerah sungai yang saling berseberangan. Daerah hilir mempunyai ciri- ciri
sebagai berikut:
Biasanya terdapat di daerah dekat pantai. Daerah hilir sungai ini merupakan daerah yang
paling dekat dengan muara sungai yang mana merupakan pertemuan antara sungai dengan
laut. Maka dari itulah biasanya daerah hilir sungai ini terletak di daerah yang tidak terlalu
jauh dari pantai yang menjadi muara sungai itu sendiri.
Mempunyai lembah sungai yang berbentuk U lebar. Lembah sungai di bagian hilir sungai ini
bukan lagi membentuk huruf V atau U seperti di bagian hulu dan tengah sungai, namun
meyerupai bentuk huruf U yang lebar.
Mempunyai aliran sungai yang tidak deras. Tidak seperti bagian hulu dan tangah sungai
yang mempunyai aliran pada air sungainya. Di bagian hilir ini biasanya sungai sudah
berkelok- kelok sehingga aliran sungainya pun tidak deras.
Proses yang paling dominan adalah proses sedimentasi (baca: proses terjadinya batuan
sedimen). Apabila di bagian hulu sungai kita menemukan proses erosi, di bagian tengah
sungai kita menemukan proses transportasi, maka di bagian hilir sungai ini kita akan
menemukan proses sedimantasi. Proses sedimentasi sendiri merupakan proses
pengendapan dari materi- materi hasil erosi dari bagian hulu sungai yang diangkut oleh
aliran sungai. Materi- materi yang terendap dan melalui proses sedimentasi ini nanti dalam
jangka waktu lama bisa berubah menjadi batuan sedimen atau delta.
Merupakan bagian atau akhir dari sungai. Bagian hilir sungai merupakan bagian akhir dari
sungai karena letaknya yang berdeatan denga muara sungai.
Aliran air di bagian hilir sungai bersifat permanen.
Sering terjadi banjir. Hal ini karena letaknya yang berada di pangkal sungai sehingga sering
banjir.
Adanya daerah dataran yang banjir.
Terdapat danau tapal kuda.
Erosi sungai ke arah samping.
Badan sungai menjadi melebar.
Itulah beberapa ciri dari masing- masing bagian dari daerah aliran sungai. Masing- masing
dbagian daerah aliran sungai ini mempunyai karakteristik masing- masing serta fungsi
masing- masing yang akan membentuk menjadi manfaat sungai secara utuh.
Sungai sebagai sumber air yang panjang mempunyai beberapa bagian, diantaranya adalah
bagian hulu, bagian tengah, dan bagian hilir sungai. Bagian- bagian dari sungai ini akan
dijelaskan sebagai berikut:
Bagian hulu sungai
Bagian hulu sungai ini merupakan bagian yang paling jauh letaknya dari muara sungai.
Bagian hulu sungai ini merupakan tempat dimana sumber- sumber air berada (baca: proses
terjadinya mata air), atau permulaan terbentuknya suatu sungai tersebut.
Yaitu bagian sungai yang dekat dengan mata air, merupakan sungai dalam stadium muda,
dengan ciri2 :
Pengikisan kearah dalam atau vertikal.
Aliran airnya deras
Tebingnya curam
Tidak terjadi proses pengendapan/sedimentasi
Belum terdapat teras2 sungai.
Itulah bagian- bagian yang dimiliki oleh daerah aliran sungai. Dari ketiga bagian tersebut,
masing- masing bagian mempunyai ciri- ciri yang menandai bagian tersebut ,sehingga
berbeda dengan bagian- bagian lainnya.
Nah, sekarang yang ingin kita lihat adalah bagian-bagian sungai. Anda bisa lihat pada
gambar diatas. Ada bantaran, tanggul, tebing, garis sempadan, dasar sungai. Jelas kan ?
Anda bisa buat defenisinya sendiri dengan kalimat Anda. Tanda panah merah ke bawah
itu perisai dasar sungai atau lapisan teratas dasar sungai. Kalau Bantaran ini tempat
tumbuhnya pepohonan atau vegetasi, yang sering disebut vegetasi riparian (riparian
strip). Vegetasi riparian berfungsi menahan tanah agar tidak mengalami longsoran
maupun juga berfungsi sebagai barikade untuk megurangi laju erosi.
Tanda panah merah keatas, itu garis sempadan sungai. Garis sempadan sungai itu
ditetapkan sekurang-kurangnya 5 (lima) meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul.
Mengenai garis sempadan tidak mutlak seperti itu, tapi ada batasannya, tergantung
besar sungai dan letak sungai. Lebih jelasnya mengenai garis sempadan sungai telah
diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63/PRT/1993 tentang Garis
Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas
Sungai.
Sungai Deli merupakan salah satu dari delapan sungai yang ada di Kota Medan. Sungai
Deli merupakan salah satu induk sungai pada wilayah sungai (WS) Belawan-Ular -
Padang dengan 6 (enam) anak sungai (Tualang, Babura, Becawi, Simeimei, Sibungoh,
Betimus). Panjang sungai ±73 Km dengan luas daerah tangkapan air ±402 Km2. Saat ini,
luas hutan di hulu Sungai Deli hanya tinggal 3.655 hektare, atau tinggal 7,59 persen dari
48.162 hektare areal DAS Deli. Padahal, dengan luas 48.162 hektare, panjang 73
kilometer (km), dan lebar 5,58 km, DAS Deli seharusnya memiliki hutan alam untuk
kawasan resapan air sedikitnya seluas 140 hektare, atau 30 persen dari luas DAS.
Selain itu, kini limbah mencemari sungai. Pencemaran Sungai Deli, 70 persen di
antaranya diakibatkan limbah padat dan cair. Limbah domestik padat atau sampah yang
dihasilkan di Kota Medan 1.235 ton hari.
sungai Simei–mei
Tengah Sampai pertemuan dengan Sungai Sikambing 188 20
Hilir Sampai ke Muara Sungai 55 20
Total 402 73
MODUL 2
Organisasi
organisasi adalah sekumpulan orang dari berbagai latarbelakang berbeda yang bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan. Ciri dari organisasi adalah setiap anggotanya harus bekerja dalam
koordinasi yang dekat satu sama lain. Tidak lain gunanya untuk mencapai tujuan organisasi.
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan
ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi
orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja
sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan
visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut
terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui
keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti;
pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga
menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus
menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya,
organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada
saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
a. Tujuan organisasi adalah untuk merealisasikan keinginan dan cita cita bersama anggota
organisasi.
b. Tujuan organisasi yang kedua ialah hasil akhir yang diinginkan di waktu yang akan
datang.
Fungsi organisasi yang pertama adalah untuk memberikan arahan dan pemusatan
kegiatan organisasi, mengenai apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan oleh
organisasi.
Fungsi organisasi yang kedua yaitu dapat meningkatkan kemampuan anggota organsasi
dalam mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan masyarakat.
Fungsi organisasi yang berikutnya adalah dapat memberikan pengetahuan yang baru
kepada anggotanya.
Topik : Pengembangan Kapasitas Individu
Kapasitas atau kemampuan individu adalah kesanggupan atau kecakapan yang berarti
bahwa seseorang yang memiliki kecakapan atau kesanggupan untuk mengerjakan
sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya untuk meningkatkan produktifitas kerja.
Pengertian kapasitas atau kemampuan identik dengan pengertian kreatifitas, telah
banyak dikemukakan para ahli berdasarkan pandangan yang berbeda, seperti
dinyatakan oleh Supriadi (1996:16) bahwa “Setiap orang memiliki kemampuan kreatif
dengan tingkat yang berbeda-beda. Tidak ada orang yang sama sekali tidak memiliki
kemampuan atau kreatifitas, dan yang diperlukan adalah bagaimanakah
mengembangkan kreatifitas (kemampuan) tersebut”. Semiawan (1984:8) mengartikan
“kreatifitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru antar unsur
data atau hal-hal yang sudah ada sebelumnya.” Dengan demikian secara operasional,
kreatifitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan atau fleksibel dan orisinalitas serta kemampuan mengoleborasi
(mengembangkan, memperkaya, dan memperinci) suatu gagasan. Kinerja seseorang
merupakan perpaduan antara kemampuan dan motivasi, dimana motivasi sendiri adalah
merupakan perpaduan antara sikap dan kondisi, sedangkan kemampuan seseorang
merupakan perpaduan antara pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang,
David (1964:484). Sedangkan kemampuan adalah faktor penting dalam meningkatkan
produktifitas kerja, kemampuan berhubungan dengan pengetahuan (knowledge) dan
keterampilan (skill) yang dimiliki oleh seseorang, Sutermeister (1976:1).
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manajer) yang
harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai
sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia
dengan cara yang setepat-tepatnya.
a. Planning (perencanaan)
Merupakan proses pemikiran, dugaan, rencana dan penentuan prioritas-prioritas yang harus
dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya. Planning
merupakan kegiatan non fisik (kejiwaan) sebelum melaksanakan kegiatan fisik dan sangat
diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi serta tujuan suatu
program pembangunan. Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya
adalah rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau
kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bisa melalui rapat-rapat,
seperti:
Suatu forum rapat yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota
yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai.
Suatu forum rapat untuk menentukan dan membahas berapa jumlah anggaran yang diperlukan
untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau
proposal kegiatan.
b. Organizing (pengorganisasian)
Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya
serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi -fungsi tersebut secara tepat.
Organizing dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat. Yang
harus diperhatikan dalam penempatan orang (staffing) dilakukan secara obyektif. Dalam hal
pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
• Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian.
• Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat
Pimpinan antar Organisasi, dll)
• Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi harus diatur dan ditata dengan baik
administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporan-laporan, proposal keluar, data
anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang
dipinjam dll.
c. Motivating (pendorongan)
Merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan mendorong semangat
dan kerelaan kerja para pegawai. Motivating mencakup segi-segi perangsang baik yang bersifat
rohaniah seperti kenaikan pangkat, pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan
sebagainya maupun yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan
pemberian tunjangan, penyediaan fasiliatas yang lengkap dan sebagainya.
d. Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa
tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada
diatasnya. Wujud kongkritnya adalah :
e. Controlling (pengendalian)
Dokumen inti manajemen partisipasi berisi beberapa alasan bagi manajer untuk meningkatkan
partisipasi anggota dalam pengelolaan organisasi. Dokumen tersebut mendeskripsikan beberapa
mekanisme yang tersedia untuk pelaksanaannya. Hal terpenting dari semuanya adalah nasehat
untuk "memperhatikan" anggota, dan oleh karena itu, terapkanlah komunikasi dua arah.
Namun intinya, manajemen partisipatif tidak berarti sekedar ikut berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan. Akan menjadi lebih baik jika masing-masing anggota mempunyai sense
of problem/error dan sense of belonging. Jika sudah ada kepekaan seperti ini, maka manajer
tidak perlu berkeringat lagi menanyai satu per satu anggota, tetapi anggota terbiasa secara
mandiri menyampaikan ide dan pendapatnya. Ini tidak mudah tercapai. Perlu peranan besar
manajer di tahap-tahap awal.
Rencana Aksi adalah rangkuman pekerjaan yang akan dilakukan dalam proyek atau oleh suatu
organisasi. Sebuah organisasi harus punya siklus perencanaan yang mencakup proses
perencanaan strategis. Sebuah rencana strategis menjelaskan apa permasalahan anda dan
“bagaimana” organisasi atau proyek akan mengatasi problem khusus tersebut. “Bagaimana”
adalah kegiatan nyata yang akan dilakukan untuk meraih dampak yang diinginkan. Kegiatan-
kegiatan ini menentukan rencana aksi, dan dari rencana aksi ini kemudian sejumlah uang
ditetapkan untuk kegiatan tersebut, ini yang disebut membuat anggaran.
Manajemen, sebagai suatu kegiatan, berarti membuat keputusan dan memecahkan masalah.
Inti penting manajemen dan keputusan perencanaan dapat ditemukan dalam jawaban atas
empat kunci pertanyaan tersebut.
Keempat pertanyaan adalah: "1. Apa yang kita inginkan? 2. Apa yang kita miliki? 3. Bagaimana
kita bisa menggunakan yang kita miliki untuk mendapatkan yang kita inginkan? 4. Apa yang akan
terjadi bila kita mendapatkannya? " Jika Anda perhatikan dengan teliti, mereka adalah empat
pertanyaan yang termasuk (mungkin disamarkan dengan elaborasi) dalam setiap dokumen
perencanaan proyek dan dalam curah-pendapat (brainstorming).
Jika masalah dibahas dan diselesaikan hanya setelah mereka terjadi dan kerap terus muncul,
maka ini disebut "manajemen krisis." Hal ini lebih baik daripada tidak ada manajemen sama
sekali. Jika, sebaliknya, tujuan yang jelas di identifikasi, dan tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan diidentifikasi dan dilaksanakan, maka ini adalah "manajemen
berdasarkan sasaran." Potensi masalah sudah diperkirakan dan sarana disediakan (sebelum
masalah muncul) untuk menanganinya. Manajemen dengan tujuan lebih efisien dan
mengurangkan stres daripada manajemen krisis.
Apakah kelompok yang diberdayakan itu kecil, atau besar, ataupun kelompok itu terstruktur
sebagai sebuah organisasi atau mungkin masih samar samar, kapasitas sebuah komunitas akan
meningkat jika mereka mengadopsi cara-cara untuk bertanya dan menjawab empat pertanyaan
ini.
Jika problem dan masalah tidak muncul, maka Manajemen tidak akan dibutuhkan. Tapi masalah
selalu muncul, karena mereka itu adalah bagian dari kehidupan. Manajemen itu terlalu penting
untuk diserahkan hanya kepada manajer, sebaliknya Manajemen perlu menjadi tanggung jawab
semua. Jika demikian, semua harus menyadari keempat pertanyaan itu, dan semua harus
membantu dalam menemukan jawaban untuk mereka.
"Apa masalah utama yang harus diselesaikan?" Pertanyaan "Apa yang kita inginkan?" meliputi
deskripsi masalah, putar-balikan pertanyaan itu maka maksud umum bakal di tegaskan, dan
pertanyaan dapat di khususkan untuk mencapai hasil dan definisi yang lebih tepat. Sebagai
metafora geografis, "Di mana kita ingin pergi?"
Organisasi atau masyarakat/komunitas perlu memiliki visi bersama tentang apa yang
diinginkannya. Hal ini tidak harus menjadi hal fisik / materi untuk dimiliki, seperti WC atau listrik,
tapi bisa juga hukum baru, sekumpul kelakuan yang sudah ditinjau-kembali / direvisi,
peningkatan kesadaran, perubahan dalam kebiasaan, struktur organisasi baru, peningkatan laba
dari suatu organisasi komersial, upah lebih tinggi bagi anggota serikat, perubahan metode atau
keanggotaan organisasi non-profit, atau tujuan bersama yang berarti atau menyiratkan
perbaikan (misalnya kualitas hidup) untuk kelompok secara keseluruhan.
Tujuan dan sasaran harus diidentifikasi dalam semua proyek dan dokumen perencanaan; konsep
ini yang biasanya terkenal. Tapi mereka juga harus dipilih dan dipahami, dan disepakati oleh
semua peserta dalam kegiatan setiap hari masyarakat, kelompok atau organisasi.
Dalam pelatihan Pengelolaan Komunitas (Community Management) , pertanyaan "Apa yang kita
inginkan?" harus dijawab oleh komunitas/masyarakat secara keseluruhan, bukan hanya oleh
pria, atau oleh yang berpendidikan, tidak hanya oleh pegawai negeri, atau oleh teman-teman
lembaga, tetapi oleh semua komunitas masyarakat, melalui persetujuan umum (konsensus).
Apa yang kita miliki
"Apa yang kita miliki?" mengidentifikasi apa saja sumber daya atau masukan (input) potensial
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pilhan atau sasaran. Hal ini bisa diringkas dengan
metafora geografis, "Di mana kita sekarang?" Pertanyaan ini menyiratkan bahwa situasi saat ini
harus diamati, didiskusikan, dan dianalisis. (Ini disebut analisis situasi). Analisa ini memerlukan
gambaran jelas dari semua sumber daya dan kendala, aset dan pertanggung-jawaban (dalam arti
potensial atau yang tercapai), dan gambaran dari situasi yang sah juga terbukti.
Dalam pelatihan Pengelolaan Komunitas, identifikasi ini paling baik dilakukan dalam pertemuan
di mana orang-orang yang biasanya pendiam didorong untuk berpartisipasi, karena ada banyak
sumber daya di setiap masyarakat, ditemukan di kelompok yang paling miskin, tersembunyi atau
saja tidak selalu jelas. Seorang mobilisator terampil mampu menarik dan mengenal sumber daya
yang biasanya tersembunyi atau tersamar dari sebuah pertemuan komunitas dengan cara
fasilitasi.
Sumber daya bisa termasuk tenaga kerja yang tersedia dan keahlian (energi manusia siap untuk
dipekerjakan dalam kegiatan ini), tanah atau ruang di mana kegiatan terlaksana, uang tunai
(melalui biaya, penjualan, sumbangan dan sumber-sumber lain), modal (peralatan daur-ulang
atau alat-perkakas) yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan, dan sumber daya mental
manusia (kebijaksanaan, informasi, keterampilan, pengalaman, kemampuan analitik, kreativitas)
yang sering di sediakan oleh orang tua atau pensiun, dan sering ditemukan pada mereka yang
mungkin cacat fisik atau terkucil sosial tanpa disadari oleh masyarakat umum. Banyak mereka
begitu tersebar sehingga mereka malah terabaikan.
Analisa situasi berarti pengamatan yang cermat dan lengkap pada kondisi yang berlaku, dan
penentuan hal-hal yang akan membantu untuk mencapai tujuan (atau berpotensi akan
berkontribusi) dan juga hal-hal yang dapat menghambat pencapaian tujuan tersebut.
Bagaimana Kita Mendapatkan Apa yang Kita Inginkan Dengan Yang Kita Miliki?
Pertanyaan "Bagaimana kita mendapatkan apa yang kita inginkan dengan yang kita miliki?"
adalah bagian strategi kerajinan manajemen. Bagaimana mencapai dari "A" ke "B". Banyak cara
berbeda untuk menggabungkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya mental kolektif dari
masyarakat (seperti yang disebutkan di atas) harus digunakan untuk mengajukan beberapa
strategi, dan untuk memilih salah satu yang tepat.
Dengan ketekadan untuk mencapai dari "A" ke "B", kelompok harus membuat strategi sebagai
bagian dari rencana kegiatan, atas panduan oleh seorang fasilitator. Rencana tertulis harus
mencakup jawaban atas semua empat pertanyaan. Pekerjaan kreatif, inovatif, dan analitis
diperlukan untuk menghasilkan beberapa strategi kemungkinan, kemudian pemilihan yang
paling layak di antara mereka.
Di sini juga, kesempatan tersedia untuk mengorganisir atau organisasi ulang untuk membuat
keputusan dan kegiatan. lihat organisasi. Jika organisasi belum terbentuk di komunitas, maka
pertama mereka harus membahas bagaimana mereka dapat membentuk menjadi sebuah
organisasi yang efektif untuk melaksanakan kegiatan yang diperlukan.
Jika kelompok, organisasi atau komunitas sudah terbentuk dalam susunan apapun , anggotanya,
mungkin dibantu oleh seorang fasilitator, perlu bertanya pada diri sendiri jika organisasi saat ini
adalah sudah mampu atau optimal untuk mencapai tujuan, atau jika perubahan dalam struktur
dan proses perlu sekarang dipertimbangkan. Untuk mobilisator masyarakat yang ingin
menerapkan pelatihan manajemen, ini adalah kesempatan untuk memandu kelompok
masyarakat dalam membentuk atau membentuk-ulang dirinya menjadi satu kelompok yang
paling efektif atas penggunaan yang dimilikinya untuk mendapatkan yang diinginkan.
Apa Yang Akan Terjadi Bila Kita Mendapakatnya
Sebelum bermulai kegiatan, kelompok perlu membuat beberapa prediksi yang sah (valid) dan
realistis tentang dampak atau hasil dari strategi pilihan. Tentu saja mungkin ada beberapa
konsekuensi yang tak terduga, namun setiap usaha harus dibuat untuk mengenalkan
(mengidentifikasi) konsekuensi yang mungkin, terutama agar konsekuensi yang tidak diinginkan
dapat terhindarkan.
Dalam hal ini kelompok tersebut harus sadar amat pentingnya pemantauan. Ini bisa di samakan
dengan seseorang yang naik sepeda dengan mata tertutup. Seluruh rencana kegiatan harus
mencakup pengamatan tindakan dan hasil, dan sarana untuk melaporkan kembali kepada
kelompok secara keseluruhan.
Pertanyaan "Apa yang akan terjadi ketika kita mendapatkannya?" meliputi prediksi/ramalan
dampak kegiatan. Hal ini dapat diperluas untuk meliputi pengaruh kegiatan ini pada masyarakat
dan lingkungan (sosial dan fisik) nya,dan juga mengarah ke rencana untuk pemantauan
(monitoring) dan evaluasi.
Modul 3
Ekonomi Kreatif “Workshop Prakarya dari Limbah”
Dewasa ini, sampah menjadi salah satu permasalahan yang cukup sulit di tangani di
Indonesia. Hal ini terjadi karena kebiasaan masyarakatnya sebagai konsumen yang selalu
menghasilkan sampah terutama plastik pada setiap pemakaian produk. Seiring dengan
perkembangan teknologi kebutuhan plastik terus meningkat, plastik merupakan bahan
anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang sukar diuraikan sehingga
berbahaya bagi lingkungan. Sampah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena
kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kelangsungan makhluk hidup. Oleh
karena itu dengan mengubah sampah plastik menjadi barang yang dapat digunakan
kembali dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan.
Kreativitas pemanfaatan sampah plastik menjadi kerajinan tangan adalah solusi yang
cukup baik untuk mengubah sampah plastik menjadi menjadi barang yang berguna
kembali, bahkan memiliki nilai jual serta dapat dikreasikan menjadi barang yang
mempunyai nilai estetika. Kreativitas dalam diri seseorang dapat ditumbuhakan melalui
banyak cara, salah satunya yaitu dengan membuat kerajinan tangan. Sampah plastik
dapat dibuat kerajinan tangan seperti tas belanja, hiasan kamar, dompet, lampu hias,
tempat pensil, keranjang, dan lain lain.
Modul 4
Praktik Memanen Air Hujan
/ WHO. Panduan negara dan dunia akan air bersih layak minum kami tinjau berdasarkan
dua parameter, yaitu jumlah zat padatan terlarut atau Total Dissolved Solid (TDS)
dan derajat keasaman atau Potenty of Hydrogen (PH).
Alat ukur ini menggunakan baterai yang bekerja berdasarkan besar kecilnya arus listrik
yang melewati air (electric conductivity/EC) yang kemudian dikonversi ke dalam mili
gram / liter (mg/L) atau ppm (part per milion).
Berdasarkan ketentuan pemerintah, air bersih yang layak minum maksimal
mengandung 500mg/L. Sedangkan WHO tidak secara eksak menentukan berapa. Ada
beberapa yang menyebutkan tertinggi 50ppm, hingga 100ppm. Sedangkan untuk derajat
keasaman, baik pemerintah RI maupun organisasi dunia WHO memberi acuan yang
sama yaitu antara PH
6,5 sampai PH 9.
Untuk mengetahui suatu air dapat dikonsumsi, Indonesia memiliki parameter yang harus
dipenuhi. Salah satunya adalah parameter fisik yang menentukan agar air layak
konsumsi harus tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Dengan parameter ini,
air hujan masuk menjadi salah satu air layak konsumsi.
2. Air Hujan Digunakan Untuk Memasak
Air hujan juga dapat disebut sebagai air baku, karena air hujan dapat menjadi sumber air
bersih dan air minum. Sama halnya untuk memasak, air hujan dapat digunakan dan
tidak akan mempengaruhi cita rasa ataupun bentuk fisik dari sebuah makanan.
Bahkan air hujan yang sudah dielektrolisa dapat mengurangi resiko dari bahan kimia
dalam makanan, misalnya bahan pengawet.
Semakin tinggi TDS (mineral terlarut dalam air) maka semakin tinggi kemungkinan air
tersebut terlarut zat padat berbahaya. Khususnya yang bersifat logam berat
oksidatif-korotif yang dapat merusak organ-organ tubuh manusia. Sebaliknya semakin
rendah TDS maka semakin kecil kemungkinan air tersebut memiliki kandungan zat padat
terlarut.
Untuk ukuran PH dalam air, kami mengacu pada dunia kesehatan dan kedokteran yang
mengatakan bahwa dalam kondisi yang disebut homeostasi, yakni ketika organ tubuh
bekerja secara normal, tubuh memiliki PH darah 7,2
– 7,6.
Air hujan merupakan sumber air yang berkualitas. Dapat dikatakan demikian karena air
hujan dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Air hujan merupakan salah satu
anugrah Tuhan yang paling besar, bisa didapatkan dengan mudah (gratis) sekaligus
memiliki kualitas yang sangat baik
C. ISI
Memanen air hujan merupakan kegiatan menampung dan menyimpan air hujan dengan
berbagai teknologi, untuk penggunaan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi
manusia. Air hujan yang jatuh ke atap dialirkan lewat talang, dialirkan lagi melalui
pipa untuk kemudian ditampung kedalam tangki air. Pemanfaatan air hujan adalah
serangkaian kegiatan mengumpulkan, menggunakan, dan/atau meresapkan air hujan ke
dalam tanah.
Sebagai langkah awal, diasumsikan bahwa pada 10 menit pertama turunnya air hujan,
polusi yang ada di udara sedang dinetralisir oleh air hujan untuk kemudian masuk ke
dalam tanah. Disamping menertralisir polutan udara, hal ini juga berfungsi untuk
membersihkan atap rumah dari debu dan berbagai kotoran yang ada. Setelah hujan
deras berlangsung ±10 menit, air hujan yang turun telah bersih dan dapat ditampung.
Kualitas air hujan menjadi sangat baik ketika hujan turun disertai petir. Petir berfungsi
untuk melakukan elektrolisa secara alami pada air hujan. Konsep
elektrolisa air hujan dapat meningkatkan kualitas air hujan itu sendiri.
Elektrolisa
Proses elektrolisa adalah proses mengubah molekul air (H2O) menjadi 2 ion yaitu ion H2
yang bermuatan listrik positif (+) dan ion O2 yang bermuatan
listrik negatif (-) atau yang sering disebut dengan istilah kimia air OH+ dan OH-
Proses elektrolisa merupakan proses untuk meningkatkan kualitas air hujan. Proses
ini sangat efektif. Biaya untuk membeli gas yang biasa digunakan untuk memasak air
sumur sudah tidak dibutuhkan, karena air hujan yang telah dielektrolisa tidak perlu
dimasak dan dapat langsung dikonsumsi. Hasil dari proses ini adalah air basa dan air
asam.
a) Proses Terjadinya Elektrolisis
Proses elektrolisa mengurai ion H+ dan O2- oleh aliran listrik pada elektroda atau
penghantar listrik. Ketika alat elektrolisis sudah dialiri dengan arus listrik maka akan
muncul gelembung disekitar permukaan elektroda. Hal ini menandakan bahwa proses
elektrolisa sedang berlangsung.
Setelah air hujan ditampung, air dimasukkan ke alat elektrolisa, kemudian dialiri listrik.
Untuk mengelektrolisa air 2 liter dibutuhkan waktu selama 2 jam agar pH air mencapai
9. Semakin banyak air yang dielektrolisa, maka waktu yang dibutuhkan semakin lama.
b) Proses Pembuatan Alat Elektrolisa
Ke Listrik
Basa Asam
a b
a
c d
Gamb r 1.4 a. Bor, b. Gergaji, c.Meteran, d. T B
a
a
Bahan
Ringtorn ¾ inch
Stainless
Sill
Kran Air
Adaptor
Kapas wajah
Wadah air
Pipa PVC 4 inch
a b
c d
e f
g h
Gambar 1.5 a. Feloving torn, b. Stainless, c. Seal, d. Kran air, e. Adaptor, f.
Kapas, g. Pipa pralon, h. Wadah air
c) Prosedur Pembuatan
Menyiapkan alat dan bahan
Menandai wadah bagian sisi depan untuk tempat memasang
kran air. Jarak antara kedua kran ± 10 cm, kemudian lubangi
dengan bor.
a c
b
d e f
g h
i
j k