Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS KADAR AIR DAN KADAR BITUMEN UNTUK

MENENTUKAN KUALITAS ASPAL

INTAN PURNOMO
F3G2 12 066
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Aspal batu buton (Asbuton) adalah aspal alam yang terdapat di pulau buton dan
merupakan batu kapur yang mengandung aspal ( Hetzel, W.H., 1967). menurut
kusniati, K., (2008) deposit aspal alam diperkirakan antara 150-300 juta ton.

Di Indonesia terdapat dua macam aspal


Aspal Minyak
untuk pemeliharaan dan pembangunan
jalan dan yang dipasarkan . Aspal Alam

PT. Wijaya Karya Bitumen merupakan perusahaan yang bergerak


dalam bidang usaha penambangan aspal alam serta usaha industri
pengolahan produk dari aspal alam di pulau buton provinsi sulawesi
tenggara
Lanjutan..

PT. WIKA Bitumen mempunyai dua wilayah IUP yaitu Desa Kabungka dan
Desa Lawele. Pada wilayah IUP Desa Kabungka terdapat beberapa tambang
yaitu blok A, B, C, E, F dan Winto. Karakteristik tiap tambang berbeda-beda
dimana asbuton pada tambang B dan F bersifat plastis (lunak) sedangkan
tambang A, C, E dan Winto merupakan aspal alam yang bersifat keras dan
mudah pecah (britle).
Secara umum fraksi dalam asbuton di alam tersusun dari mineral, bitumen
dan air, fraksi asbuton tersebut dapat diuraikan /dipisahkan dengan cara
ekstraksi menggunakan Alat Soklet untuk menguji kadar bitumen dan
kandungan air dalam aspal.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti melakukan Analisis
Perbandingan Kadar Bitumen Pada Aspal Berdasarkan Batuan Asalnya(host
Rock) Di Desa Kabungka Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton Provinsi
Sulawesi Tenggara.
Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan di kaji pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana persentase kadar Bitumen dan Kandungan Air terhadap aspal
alam
2. Bagaimana pengaruh jenis batuan terhadap kadar bitumen pada aspal alam

Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari Penelitian Adalah:
1. Menentukan Persentase Kadar
Bitumen dan Kandungan Air terhadap
aspal alam.
2. Menentukan Pengaruh Jenis Batuan
terhadap Kadar Bitumen pada aspal
alam Buton.
Batasan Masalah
Penelitian ini hanya membatasi pada beberapa bagian diantaranya:
1. Sampel batuan yang diambil berasal dari IUP di desa kabungka Blok A, B,
C, E, F dan Winto.
2. Alat yang digunakan untuk ekstraksi berupa alat sokhlet.
3. Pelarut yang digunakan berupa larutan trichloroethylene (C 2HCL3) untuk
analisis kadar bitumen dan larutan Xylol (C8H10) untuk analisis kandungan
air

Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah kadar bitumen yang dihasilkan


akan menjadi acuan dalam proses penjualan (kualitas jual) aspal
buton di pasaran. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai kadar bitumen pada aspal buton
untuk dijadikan bahan baku aspal cair/keras.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Geologi Regional

Gambar 1. Peta Geologi Daerah Lembar Buton (Sikumbang.,dkk,1995).


B. Pengertian Aspal
Aspal adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa
hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan
klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur
mempunyai sifat viskoelastis. Aspal akan bersifat padat pada
suhu ruang, dan bersifat cair bila dipanaskan

C. Ganesa Aspal

1. Cara aliran (over flow) terjadi dalam tiga bentuk yaitu:


a. Spring
b. Lake
c. Seepage
Lanjutan..

2. Impregnasi atau aspal dalam batuan (impregnating rock) ialah aspal yang cair
mengalir dan masuk pada pori-pori batuan yang dilaluinya, sehingga bersatu
dengan batuan dimana aspal itu mengalir.
3. Filling vein ialah aspal yang cair mengalir melalui patahan dan akhirnya mengisi
patahan tersebut hingga berbentuk seperti urat (vein).

D. Keterdapatan Aspal Alam


Sebagaimana halnya kondisi pembentukan minyak mentah
(hidrokarbon) ada tiga hal utama yang berkaitan dengan
keterdapatan aspal tersebut yaitu :
a. Batuan Induk merupakan batuan sedimen yang mengandung
cukup material organik untuk menghasilkan hidrokarbon melalui
proses pemanasan
b. Batuan Perangkap merupakan hidrokarbon terbentuk berupa
cairan /larutan yang akan mengalir secara alamiah dan terperangkap
pada suatu batuan resevoir
c. Batuan Penutup merupakan lapisan penutup yang tidak
memungkinkan minyak dan gas bumi tertahan pada kedalaman
tertentu tidak menguap ke permukaan.
E. Penyebaran Aspal Buton
Keterdapatan aspal di bagian selatan Pulau Buton ini mencakup:
a. Tersebar pada daerah yang mengalami perlipatan dan pensesaran kuat
b. Sebagai resapan dalam batugamping dan batupasir dari Formasi Sampolakosa
c. Sepanjang zona batas Formasi Tondo dan Formasi Sampolakosa
d. Aspal Buton terdapat mengisi antar butir, berbentuk lensa ataupun tersebar
tidak teratur dalam lapisan batuan.

F. Ekstraksi Aspal Buton

Ekstraksi merupakan suatu cara yang digunakan untuk operasi yang melibatkan
perpindahan senyawa dari suatu padatan atau cairan ke cairan lain yang berfungsi
sebagai pelarut.
III. METODE PENELITIAN

Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama kurun waktu 1 bulan dengan interval waktu bulan
November 2016 sampai dengan bulan Desember 2016 yang bertempat di desa
kabungka dan laboratorium PT. Wijaya Karya Bitumen. Secara administrasi
wilayah pertambangan terletak di kecamatan lasalimu dan area Laboratorium PT.
Wijaya Karya Bitumen terletak di Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton
Provinsi Sulawesi Tenggara.

Secara geografis Kabupaten Buton berada pada bagian selatan garis khatulistiwa
memanjang dari utara ke selatan pada koordinat 045700- 061500 LS dan
membentang dari barat ke timur pada koordinat 1200000- 1232000 BT,
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Muna dan Buton Utara
b. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Wakatobi
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Flores
d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bombana
Bahan penelitian
No. Bahan Kegunaan

1. Aspal Alam Desa Kabungka Sebagai Sampel penelitian

2. Larutan Xylol Untuk ekstraksi kanndungan air

3. Larutan C2HCL3 Untuk ekstraksi Kadar Bitumen


Instrumen penelitian
No. Alat Fungsi
1. Skop Untuk mengambil aspal
2. Karung Untuk tempat aspal
3. Palu Untuk menumbuk sampel agar lolos ayakan
4. Ayakan Untuk menyaring sampel sampe ukuran 4.75 mm
5. Wadah Plastik Untuk menyimpan sampel yang habis di saring
6. Kertas Saring Untuk membungkus sampel aspal pada proses ekstraksi

7. Neraca Untuk menimbang kertas saring


8. Tabung ukur Untuk mengukur larutan C2HCL3
9. Kasa Asbes Untuk penahan panas
10. Penyangga kasa asbes Sebagai tempat kasa asbes
11. Tiang penyangga Untuk tiang sokhlet
12. Kondensor pendingin Sebagai pendingin saat proses ekstraksi
13. Labu penampung Untuk menampung larutan C2HCL3 dan aspal
14. Oven Untuk mengeringkan agregat
15. Cawan porselin Sebagai tempat untuk menyimpan sampel
16. Corong Untuk mengisi sampel kedalam labu sokhlet
17. Tabung penampung kandungan air Untuk menampung kandungan air
Prosedur penelitian
1. Pengambilan sampel di desa kabungka
2. Preparasi
3. Ekstraksi
a. Kandungan air (SNI 06-2490-1991)
Rumus :
Keterangan:
B A B= volume dalam tabung setelah ekstraksi
100 A= Berat benda Uji(sampel)
b. Kadar bitumen (SNI 03-3640-1994)
Rumus:

Keterangan:
A = Berat kertas rasing
CA B = Berat sampel kering
1 100%
B C = Berat mineral + Kertas saring
4. Deskripsi batuan
a. jenis batuan
b. tekstur batuan
c. Komposisi mineral
d. genesa pada lokasi penambangan
5. Pengolahan data
a. Primer
1. Hasil ekstraksi kadar bitumen dan kandungan air pada aspal
2. Pengaruh batuan terhadap kadar bitumen
b. Sekunder
1. Komposisi mineral aspal pada lokasi penambangan
2. Sifat fisik aspal pada lokasi penambangan
6. Analisis data
Analisis data dapat dilakukan setelah memperoleh data kandungan air
dari hasil ekstraksi, kandungan air juga ikut menentukan kualitas aspal
dan dari hasil nilai kandungan air akan ikut menentukan nilai kadar
bitumen.
Diagram Alir Penelitian
Pengambilan Sampel

Preparasi

Ekstraksi
kadar bitumen
kandungan air

Deskripsi Batuan
Jenis batuan
Tekstrur batuan
Komposisi mineral
Genesa pada lokasi Penambangan

Pengolahan Data
Data primer:
Hasil Ekstraksi Kadar Bitumen
Hasil Ekstraksi Kandungan air
Batuan Pembawa Aspal Alam buton
Data Sekunder:
Komposisi mineral aspal alam buton
Sifat fisik aspal alam buton

Analisis Data

Hasil
Gambar 4. Diagram Alir Prosedur Penelitian
Sekian
dan
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai