HASIL PENELITIAN
Gambar 4.1
Peta Lokasi Penelitian
47
48
4.2 Quarry B4
Pengamatan pada Quarry B4 dilakukan pada tanggal 12 Okrober 2018.
Quarry tersebut terletak pada koordinat S 04o 47’ 16,8’’ E 119o 37’ 27,4’’,
dengan jarak + 3 km dari Kantor Tambang PT. Semen Tonasa dan waktu
tempuh + 5 menit.
Gambar 4.2
Quarry B4
4.3.1 Inventarisasi Data Bidang Diskontinu
Data berupa kedudukan bidang diskontinu diperoleh dengan
melakukan pengukuran strike/dip bidang diskontinu dengan
menggunakan kompas geologi dan roll meter. Analisis bidang diskontinu
dilakukan untuk mengetahui arah umum dan kemiringannya serta untuk
memperkirakan jenis dan potensi longsoran yang mungkin terjadi pada
suatu lereng.
Inventarisasi data kekar dilakukan dengan metode scanline. Pada
metode ini, roll meter dibentangkan sepanjang bidang pengamatan.
Pengukuran dengan scanline dapat dilihat pada Gambar 4.3. Hasil dari
49
pengukuran ini adalah arah kemiringan kekar serta jarak semu antar
bidang diskontinu dapat di lihat pada tabel 4.1.
Gambar 4.3
Pengukuran Bidang Diskontinu dengan Metode Scanline
Tabel 4.1
Data Hasil Pengukuran Bidang Diskontinu pada Lereng Quarry B4
No Stasiun Strike Dip Panjang Jarak/Spasi Lebar
1 A 240 70 100 0 1 mm
2 230 62 30 30 1 mm
3 235 72 35 45 0.8 mm
4 250 80 50 10 2 mm
5 235 72 30 15 1 mm
6 245 80 40 30 2 mm
7 320 70 30 10 0.5 mm
8 220 60 15 20 1 mm
9 245 75 50 100 2 mm
10 240 80 100 25 2 mm
11 220 61 25 30 1 mm
12 330 60 15 25 1 mm
13 B 240 71 30 0 3 mm
14 345 62 50 30 2mm
50
Tabel 4.2
Hasil Pengamatan Langsung Kuat Tekan Batuan pada Quarry B4 (ISRM, 1981)
Sangat
Spesimen bisa hancur apabila ditekan oleh
0,25-1 MPa R0 lemah sekali
kuku ibu jari.
(EW)
52
Tabel 4.3
Range Kuat Tekan Batuan pada Quarry B4
Point-Load >10 4-10 2-4 1-2 For this low range uniaxial
Strength Index MPa Mpa Mpa MPa compressive test is preferred
Uniaxial >250 100-250 50-100 25-50 5-25 1-5 <1
Compressive MPa Mpa Mpa MPa MPa MPa MPa
Strength
Rating 15 12 7 4 2 1 0
Tabel 4.4
Bobot Nilai Spasi Antara bidang Diskontinu pada Quarry B4
Jarak Spasi Bidang < 60
>2m 0,6-2 m 200-600 mm 60-200 mm
Diskontinu mm
Nilai 20 15 10 8 5
Tabel 4.8
Pembobotan Nilai RMR berdasarkan Kondisi Airtanah pada Bidang
Diskontinu Quarry B4
Inflow per 10 m
None < 10 10 - 25 25 - 125 > 125
tunnel length (l/min)
Joint water pressure 0 < 0,1 0,1 - 0,2 0,2 - 0,5 > 0,5
Completely
General Condition Damp Wet Dripping Flowing
dry
Rating 15 10 7 4 0
Tabel 4.9
Pengaruh Orientasi Arah Strike/Dip dan Pembobotan Nilai
Strike perpendicular to tunnel axis Strike parallel to tunnel axis
Drive with dip. Dip Drive with dip. Dip 20-
Dip 45-90o Dip 20-45o
45-90o 45o
Very favourable Favourable Very unfavourable Fair
Drive against dip. Drive against dip. Dip
Dip 0-20o – Irrespective strike
Dip 45-90o 20-45o
Fair Unfavourable Fair
Rating Adjusment for Discontinuity Orientation
Strike/Dip Very Very
Favourable Fair Unfavourable
Orientation Favourable Unfavourable
Tunnels and Mines 0 -2 -5 -10 -12
Foundation 0 -2 -7 -15 -25
Slope 0 -5 -25 -50 -60
Tabel 4.10
Klasifikasi Massa Batuan berdasarkan Rock Mass Rating (Bienawski, 1989)
pada Lokasi Pengamatan di Quarry B4
PARAMETER Quarry B7
Gambar 4.4
Ilustrasi Analisis Longsoran Baji
Kemiringan lereng lebih besar daripada kemiringan garis
potong kedua bidang lemah.
Sudut garis potong kedua bidang lemah lebih besar daripada
sudut geser dalamnya.
Gambar 4.5
Proyeksi Stereografis Analisis Longsoran Baji Quarry B4
61
Longsoran baji dapat terjadi pada suatu massa batuan jika terdapat
lebih dari satu bidang lemah yang bebas dan saling berpotongan. Sudut
perpotongan antara bidang lemah tersebut harus lebih besar dari sudut
geser dalam batuannya. Bidang lemah ini dapat berupa bidang sesar,
rekahan, maupun bidang perlapisan.
Berdasarkan analisis stereoplot dengan menggunakan software Dips
diperoleh daerah yang berpotongan dengan lereng pada bagian kerucut
geser yang membuat adanya ketidakstabilan. Sudut perpotongan antara
lereng dan bidang lemah sebesar 60˚, sedangkan sudut geser dalam
sebesar 50,74o sehingga sudut perpotongan bidang lemah lebih besar
daripada sudut geser dalam batuan. Hal tersebut membuat daerah
pengamatan pada Quarry B4 berpotensi terjadinya longsoran baji.
Gambar 4.6
Input data lereng ke slide 6.0
62
Gambar 4.7
Penambahan beban pada lereng
Gambar 4.8
Analisis faktor keamanan lereng dengan software slide 6.0
63
Tabel 4.11
Nilai Faktor Keamanan Lereng Lokasi Pengamatan PT. Semen Tonasa
Standar FK FK hasil
Lokasi Jenis Batuan Standar FK Ket
Perusahaan perhitungan
Quarry Batugamping
FK >1.0 1.35 1.958 sesuai
B4 packstone
Gambar 4.9
Lokasi Peledakan di Quarry B4
Peledakan/blasting tersebut dilakukan dengan 60 lubang pemboran
dengan rangkaian pola zig-zag, dengan kriteria lubang sebagai berikut:
Diameter 4,5 meter
Burden 3,1meter
Spacing 4,1meter
Kedalaman 10,5 meter
Stemming 2,5 meter
Sedangkan alat-alat yang digunakan untuk peledakan/blasting tersebut
adalah sebagai berikut:
Blasting ohm meter
Blasting machine
Connecting wire
Plastik
Surface
In Hole
65
Gambar 4.10
Blasting ohm meter dan Blasting machine
Gambar 4.11
Surface dan In Hole