Anda di halaman 1dari 8

PRESENTASI SEMINAR GEOLOGI TIPE II

STUDI SEBARAN TEMPERATUR MENGGUNAKAN METODE


HAMBATAN JENIS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DI DAERAH
PANAS BUMI DESA NAMO
OLEH :
RISTIANI, RUSTAN EFENDI, MOH. DAHLAN TH.MUSA
DIPRESENTASIKAN OLEH :
RIZKI STIAWAN
410014281
OUTLINE

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

MAKSUD, TUJUAN, MANFAAT

METODE PENELITIAN

PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN


 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• Panas bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki potensi sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai salah satu sumber
energi alternatif (rosyid dkk., 2011). Secara administratif desa namo terletak di kecamatan kulawi kabupaten sigi provinsi sulawesi tengah.

• Sumber energi panasbumi di desa namo diindikasikan oleh adanya mata air panas yang muncul dari sisi sungai sapoo. Munculnya panas
bumi ini diduga dipengaruhi oleh sesar palu koro di sekitar lokasi penelitian. Sesar ini yang mengontrol fluida panas dalam reservoir untuk
mengalir menuju permukaan. Penyelidikan struktur perlapisan bawah permukaan maupun sebaran temperatur di wilayah ini belum pernah
dilakukan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode geofisika. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah
metode geolistrik hambatan jenis.

BATASAN MASALAH
Berdasarkan dengan judul yang diangkat, maka dalam penyusunan seminar geologi ini hanya akan membahas mengenai sebaran temperatur
menggunakan metode hambatan jenis konfigurasi dipole-dipole di daerah panas bumi desa namo.
LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian terletak di desa namo kecamatan kulawi kabupaten sigi sulawesi tengah (gambar 1.1). Secara geografis terletak pada
koordinat 010 24’ 30” LS dan 1190 58’ 30” BT sampai dengan 010 23’ 30” LS dan 1190 59’ 0” BT.

GAMBAR 1.1 LOKASI PENELITIAN (RISTIANI.2015)


 TINJAUAN PUSTAKA
FISIOGRAFI
Sulawesi merupakan pulau terbesar ke-empat di indonesia setelah papua, kalimantan, dan sumatera.
Bentuknya yang menyerupai huruf "K" menyebabkan pulau ini memiliki bentuk yang unik dibandingkan
pulau-pulau lain di indonesia, hal tersebut mengindikasikan adanya kompleksitas geologi yang terdapat di
pulau sulawesi sebagai akibat pertemuan tiga lempeng besar yaitu lempeng eurasia, lempeng pasifik, dan
lempeng indo australia.

Gambar 2.1 pembagian jalur fisiografi Pulau Sulawesi (Smith, 1983). (http://www.geologinesia.com/2017/01/mengenal-fisiografi-
pulau-sulawesi.html)
Beberapa pendapat ahli geologi seperti sukamto (1975), hamilton (1979), dan smith (1983, gambar 2.1 ) menyebutkan bahwa pulau
sulawesi dapat dibagi menjadi 3 bagian fisiografi, yaitu:

• Busur vulkanik neogen

• Sekis dan batuan sedimen terdeformasi (central schist belt)

• Kompleks ofiolit (ophiolite)


STRATIGRAFI DAERAH PENELITIAN

Lokasi penelitian

Gambar 2.3 Peta daerah penelitian (Global Gambar 2.4 Korelasi satuan peta menurut (Sukido, D.
mapper) Sukarna & K. Sutisna 1993)
( Peta Geologi Regional Lembar Pasangkayu)
 MAKSUD, TUJUAN, MANFAAT
MAKSUD

Maksud dari penulisan seminar ini adalah untuk mengukur / menghitung sebaran temperatur menggunakan metode hambatan jenis
konfigurasi dipole-dipole di daerah panas bumi desa namo.

TUJUAN

Tujuan dari penulisan seminar ini adalah mengetahui potensi sebaran temperatur dan struktur perlapisan bawah permukaan di daerah
panas bumi desa namo.

MANFAAT

Berdasarkan maksud dan tujuan yang telah disampaikan, maka manfaat dari adanya penyusunan seminar geologi ini dapat
memberikan wawasan dan informasi terkait sebaran temperatur menggunakan metode hambatan jenis konfigurasi dipole-dipole di
daerah panas bumi desa namo .

Anda mungkin juga menyukai