Anda di halaman 1dari 1

ANALISIS STRATIGRAFI SUNGAI NGALANG DAN SEKITARNYA

(FORMASI SAMBIPITU ATAS - FORMASI OYO)


HENDRI TRI PURNOMO / (410016076) / hendri.purnomo86@gmail.com

Pendahuluan 3. Umur Fosil dan Lingkungan Pengendapan


Penelitian Measurement Section ini merupakan salah satu tugas praktikum Stratigrafi Analis dan menjadi syarat mengikuti LABORATORIUM STRATIGRAFI ANALISIS LEMBAR PETA
YOGYAKARTA
responsi, penelitian ini berisi pemaparan analisa stratigrafi daerah ngalang dan sekitarnya, lebih tepatnya berada di Kali Ngalang, SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
JENIS FOSIL YANG DI PERIKSA : FORAMINIFERA Kesimpulan
NGALANG

Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi penelitian berada pada PREPARASI FOSIL SUNGAI NGALANG BAWAH Zonasi Umur Paleobhatimetri
koordinat 7,8752504 S , 110,5813261 E. Cakupan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pembagian facies dan TOP N12-N14 Upper Bathyal
KELIMPAHAN Miosen
asosiasi facies di daerah penelitian serta bagaimana dinamika lingkungan pengendapan. Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih Kosong Jarang Beberapa Umum Melimpah
Oligosen
Awal Tengah Akhir
Pliosen Pleistosen

fokus, sempurna, dan mendalam maka penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi, batasan Zonasi (Blow 1969)
NO SPESIES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
dalam penelitian ini meliputi pembahasan semua data rekaman stratigrafi daerah ngalang (Formasi Sambipitu Atas-Formasi Oyo). Plangtonik
1 Globigerinoides Trilobus N12-N14
2 Orbulina Bilobata
Metode Penelitian 3 Globorotalia Obesa
Setelah di Koreksi
4 Globorotalia Siakensis
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 September 2018 dimulai dari mengambil data rekaman stratigrafi dengan melakukan 5 Globorotalia Mayeri
Bentonik
pengukuran stratigrafi di sungai Ngalang, Gedangsari, Gunung Kidul, DIY. Pengukuran yang dilakukan diantaranya pengukuran 1 Bolivina Alata
kedudukan batuan, struktur geologi, ketebalan lapisan, diskripsi batuan, pengambilan sampel batuan yang mengandung fosil 2 Dentalina Antennula
(Top, Middle, Bottom) dan pengukuran arah lintasan penelitian. Tahapan selanjutnya data lapangan di olah di laboratorium untuk 3
4
Bathysipon sp
Cibicides Aknerianus
dilakukan pencucian fosil (Analisa Fosil), setelah itu dipaparkan dalam bentuk laporan poster dan lajur kolom stratigrafi. 5 Bullimina Alazanensis

Laporan Penelitian Inner Midle Outer Upper Midle Lower

Studi Pustaka, Terdahulu PALEOBATHIMETRI Terestrial Transition Abysal

Shelf (Neritik) Slope (Bathyal)


Tahapan Persiapan Perencanaan Lintasan Laporan Penelitian
Penelitian MS Terdahulu LABORATORIUM STRATIGRAFI ANALISIS LEMBAR PETA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA YOGYAKARTA NGALANG
Rencana Lintasan JENIS FOSIL YANG DI PERIKSA : FORAMINIFERA Kesimpulan
Pengamatan PREPARASI FOSIL SUNGAI NGALANG BAWAH Zonasi Umur Paleobhatimetri

Tahapan Pekerjaan di Pencatatan Data MIDDLE 2


N9-N14 Middle Neritik
KELIMPAHAN Miosen
Lapangan Stratigrafi, Struktur Oligosen
Awal Tengah Akhir
Pliosen Pleistosen
Ketebalan Zonasi (Blow 1969)
NO SPESIES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Plangtonik
Tahapan Pengolahan Pembuatan Kolom 1 Orbulina Bilobata

Data Stratigrafi MS, Pembuatan 2 Orbulina Universa N9-N12


Poster, dan Peta Lintasan 3 Globigerinoides Trilobus Setelah di Koreksi
4 Globigerina Falconensis
5 Globorotalia Mayeri
Fisiografi : Berdasarkan pembagian Fisiografi Jawa Tengah – Jawa Timur oleh Van Bemmelen (1949) berdasarkan kondisi Bentonik
litologi penyusun, pola struktur, dan morfologi, daerah penelitian termasuk dalam zona pegunungan selatan (Subzona Wonosari) 1 Nodogerina sp
2 Bathysipon sp
dataran tinggi (± 190 m) yang terletak di bagian tengah Zona Pegunungan Selatan. 3 Bigenerina sp
4 Cibicides Cartensi
5 Dentalina Subsoluta

Inner Midle Outer Upper Midle Lower


PALEOBATHIMETRI Terestrial Transition Abysal

Shelf (Neritik) Slope (Bathyal)

LABORATORIUM STRATIGRAFI ANALISIS LEMBAR PETA


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA YOGYAKARTA NGALANG
JENIS FOSIL YANG DI PERIKSA : FORAMINIFERA Kesimpulan
PREPARASI FOSIL SUNGAI NGALANG BAWAH Zonasi Umur Paleobhatimetri
BOTTOM N8-N9 Inner Neritik
KELIMPAHAN Miosen
Oligosen Pliosen Pleistosen
Awal Tengah Akhir
Zonasi (Blow 1969)
NO SPESIES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Plangtonik
1 Globorotalia Tumida
2 Globorotalia Mayeri
3 Praeorbulina Transitoria
N8-N9
4 Globigerinoides Sacculifer Setelah di Koreksi
Stratigrafi : 5 Globigerina Falconensis
Bentonik
Lokasi penelitian merupakan pertemuan dua formasi penyusun stratigrafi regional zona pegunungan selatan,formasi yang 1 Nodosaria Intermittens
dimaksud adalah formasi sambipitu atas dengan formasi oyo. 2 Cibicides sp
3 Nonion Grateloupi
Formasi Oyo : Batuan penyusunnya pada bagian bawah terdiri 4 Dentalina Globifera
5 Rotalia Lammarck
dari tuf dan napal tufan berangsur ke atas batugamping berlapis
(Kalkarenit & kalsirudit) dengan sisipan batulempung PALEOBATHIMETRI Terestrial Transition
Inner Midle Outer Upper Midle Lower
Abysal
karbonatan. Formasi Oyo tersebar luas di sepanjang K. Oyo. Shelf (Neritik) Slope (Bathyal)
Ketebalan 140 meter.
Formasi Sambipitu : Batuan penyusun formasi ini di bagian Diskusi / Pembahasan
bawah terdiri dari batupasir kasar, ke atas berangsur menjadi
batupasir halus yang berselang-seling dengan serpih, batulanau
dan batulempung. Pada bagian bawah kelompok batuan ini tidak
mengandung bahan karbonat. Namun di bagian atasnya,
terutama batupasir, mengandung bahan karbonat, tebal 230
meter.

Struktur-struktur geologi yang bekembang di daerah ini berupa


struktur sesar. Dijumpai pula banyak struktur kekar di daerah ini.
Struktur-struktur geologi ini terbentuk diperkirakan akibat
bekerjanya gaya kompresi berarah hampir utara-selatan yang
kemungkinan berlangasung dalam dua periode, pada awal kala
Miosen Tengah sebelum Formasi Oyo diendapkan dan pada
Skolithos Cruziana zoophycoos Nereites
kala Pliosen setelah Formasi Oyo diendapkan Gambar1 Keterdapatan fosil Jejak Modifikasi Crime (1944) Gambar 2 Rekontruksi Kipas Bawah Laut Walker (1944)

Berdasarkan penarikan lingkungan


Data pengendapan dengan fosil bentonik
(Tispword,1966) Gambar 3 diperoleh
1. Sketsa intasan 2. Data Paleocurrent zona Neritik dalam - Bathyal atas .
0 PETA LINTASAN JALUR MS Cross Bed Planar Diagram Berdasarkan keterdapatan fosil jejak
NGALANG BAWAH
N
(Modifikasi Crime, 1975) Gambar 1
NO SCALE
1 diperoleh lingkungan sublitoral zone dan
U
Bathyal zone (Skolithos dan Cruziana).
2
sedangkan berdasarkan pembagian
klasifikasi kipas bawah laut (Walker,
3 1984) diperoleh lingkungan Upper Fan -
Outer fan.
W E
4
Gambar 3 Pembagian Lingkungan Laut (Tipsword, dkk)

Sejarah
5
S Marine
Pengendapan 3
BLANK 6 Environm
ents
transgresi
No Arah Cross bed jumlah Presentase Sea Le
vel Pengendapan 2
7 regresi
Pengendapan 1
1 160-170 3 15%
Basement (Breksi)
r

2 170-180 14 70%
loo

8
aF
Se
ep

3 180-190 3 15%
De

Gambar 4 Rekontruksi Sejarah Pengendapan


10 2. Data Ichnofosil Kesimpulan
11
Formasi sambipitu di endapkan pada lingkungan suprafan lobes, dimulai adanya regresi (Breksi
polimik) pada upper fan kemudian terjadi transgresi sehingga terendapkan batupasir (smooth
Í Ŏ Model Pengawetan Pola Hidup Genus environment), proses transgresi kembali terjadi dan terendapkan batulanau masih dalam lingkungan
1 Epichnia Domichnia Cruziana smooth. Formasi sambipitu ini mempunyai umur N8-N14 Miosen Tengah, dibuktikan dengan
12 2 Epichnia Repichnia Cruziana dijumpai fosil foraminifera planktonik Miosen tengah, selain itu juga dijumpai fosil foraminifera
3 Epichnia Fodichnia Skolithos bentonik yang mengindikasikan bahwa formasi sambipitu di lingkungan Inner Neritik - Upper Bathyal
Daftar Pustaka
Bouma, A.H., 1962. Sedimentology of some Flysch Deposits A Graphic Approach to Facies
13 Interpretation. Amsterdam : Elsevier
LEGENDA :
Pandita, H., 2008, Lingkungan Pengendapan Formasi Sambipitu Berdasarkan Fosil jejak di daerah
:Batupasir karbonatan
Nglipar, JTM, Institut Teknologi Bandung, Vol. XV, No. 2 hal 85-94. ISSN 0854-8528
:Batuserpih
Ashari dan Pandita (2008), Peralihan Lingkungan Pengendapan Antara Formasi Ngalnggran ke
:Batugamping Pasiran
Formasi Sambipitu, Kali Ngalang, Dusun Karanganyar, Desa Ngalang, Kecamatan Gedang Sari,
:Batu Breksi (Basement)
Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai