Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laut Utara adalah bagian dari Samudera Atlantik di utara Eropa. Daerah ini terletak
antara Norwegia dan Denmark di timur, Skotlandia dan Inggris di barat, Jerman,
Belanda, Belgia dan Perancis di selatan.
Secara Geologi, Laut Utara menjelaskan ciri-ciri geologi seperti chanel, trench dan
pegunungan sekarang ini terbentuk serta sejarah geologi, lempeng tektonik, peristiwa
geologi yang menciptakan mereka.
Secara geologi, cekungan merupakan daerah luas dengan dataran rendah atau
Depresi. Hal ini sering terjadi di bawah permukaan laut. Depresi biasanya dibentuk
oleh proses tektonik yang terjadi pada litosfer, menyediakan "ruang akomodasi" untuk
sedimen terakumulasi. Cekungan dapat terbentuk dalam berbagai setting tectonik :
ekstensional, kompresi, dan strike-slip.
Cekungan adalah salah satu tempat yang paling umum dimana sedimen dapat
terakumulasi. Cekungan Laut Utara dibagi menjadi empat cekungan utama: Utara,
Moray Firth,Central, dan Selatan. Masing-masing memiliki sejarah geologi yang
panjang dan kompleks dengan perkembangan struktural dan stratigrafi unik didorong
oleh peristiwa tektonik selama 400 Juta tahun terakhir.
Eksplorasi di Laut Utara dimulai Mei 1964 ketika sumur pertama dibor dan daerah
tersebut kini telah menjadi salah satu daerah hidrokarbon paling produktif di dunia.
Jumlah cadangan yang dapat ditemukan sampai saat ini, yaitu lebih dari 100 miliar
barel HC yang terdiri dari minyak dan gas alam.
Oleh karena itu, Penelitian ini akan difokuskan untuk memahami lebih jauh tentang
kondisi geologi, mekanisme sedimentasi endapan sedimen, kontrol geologi terhadap
endapan sedimen, karakteristik lingkungan pengendapan dan genesa pembentukan
endapan sedimen.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang dan hasil indentifikasi permasalahan yang diamati,


maka permasalahan penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi geologi dan kontrolnya terhadap pembentukan endapan
sedimen pada daerah penelitian?
2. Bagaimana mekanisme sedimentasi pada daerah penelitian?

1|laporan resmi praktikumgeomodel


3. Bagaimana karakterlistik lingkungan pengendapan pada daerah penelitian?
4. Bagaimana genesa pembentukan endapan sedimen di daerah penelitian?

1.2 Lokasi

Laut Utara adalah bagian dari Samudra Atlantik di Eropa utara. Terletak antara
Norwegia dan Denmark di timur, Skotlandia dan Inggris di barat, Jerman, Belanda,
Belgia dan Prancis di selatan.

Gambar 1. Peta Laut Utara

2|laporan resmi praktikumgeomodel


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Geologi Regional

Tahap awal rifting berasosiasi dengan pembukaan awal Samudera Atlantik,


yang dimulai pada Perm-Trias. Diikuti penurunan secara keseluruhan, pada awalnya
perlahan di Bathonian tetapi mencapai kecepatan maksimum di Kimmeridgian. Rifting
berhenti di Akhir Kimmeridgian. Tingkat suplai sedimen kedalam cekungan menurun
sampai Jurassic Atas .Penurunan masuknya sedimen dalam cekungan terus
berlangsung sampai Kapur Bawah .Pada data seismik,hal ini membentuk permukaan
menonjol dari onlap laut, yang dikenal sebagai Ketidakselarasan Base Cretaceous
(Cimmerian Akhir).
Suksesi Bagian Atas Kapur didominasi oleh karbonat dan pada akhir Kapur
telah terbentuk permukaan relatif datar dimana suksesi Kenozoikum ditetapkan pada
cekungan berbentuk piring dengan cara perkiraan. Ini menandai akhir dari sedimentasi
fase rifting dan timbulnya fase sagging pasca-pemekaran. Tersier didominasi oleh
sedimentasi klastik dengan dasar Tersier ditandai dengan refleksi seismik yang kuat.
Di beberapa daerah, Tersier paling bawah meliputi batugamping (Formasi Maureen)
yang menciptakan kontras impedansi akustik besar dengan klastik disekitarnya.
Pada Awal Paleogen pembukaan Samudra Atlantik Utara menciptakan
pengangkatan daratan Skotlandia, menyebabkan klastik dengan volume yang besar
tertransportasi dari tenggara ke tengah melaui graben. Delta-delta yang ada ditepi timur
platform Shetland meyediakan sedimen sehingga terjadi progradasi shelf/slope
(Gambar 2) dengan berasosiasi dengan endapan turbidit yang luas di dasar cekungan.
Pada akhir Paleosen tingkat uplift melambat dan penurunan mulai kembali lebih
banyak dari Laut Utara diawal Eosen. Periode kedua diikuti pengangkatan, terjadi
dalam ukuran yang sama tetapi dengan durasi yang lebih lama, berlangsung sampai
akhir Eosen. Uplift, sebagai bagian peristiwa pembangunan pegunungan Alpen, terjadi
pada Tersier akhir (setelah Pliosen), terutama pada sisi cekungan Norwegia, di mana
urutan Palaeosen sampai Oligosen telah dipotong (Gambar 3).

3|laporan resmi praktikumgeomodel


Gambar 2. Elemen Struktur Utama Di Laut Utara BagianTengah

4|laporan resmi praktikumgeomodel


Gambar 3. Seismic sisi cekungan Norwegia yang menunjukan urutan
Palaeocene sampai Oligosen telah dipotong

5|laporan resmi praktikumgeomodel


BAB III
MAKSUD , TUJUAN DAN MANFAAT

3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengumpulkan data
geologi pada daerah penelitian secara rinci meliputi aspek geomorfologi, stratigrafi
khususnya dengan segala hal uang terkait dengan mekanisme sedimentasi, struktur
geologi, sejarah geologi dan geologi lingkungan.

3.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi dan perkembangan
geologi daerah telitian yang meliputi aspek geomorfologi, stratigrafi (mekanisme
Sedimentasi), struktur geologi dan sejarah geologi dalam satu kesatuan ruang dan
waktu (time & space) geologi, serta keberadaan sumberdaya alam non hayati yang ada
di daerah penelitian.

3.3 Manfaat

Berdasarkan tujuan yang telah disampaikan maka diharapkan penelitian ini


memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Menambah informasi/data berupa kondisi geologi pada daerah
penelitian
2. Memberikan informasi mengenai segala hal yang terkait dengan proses
sedimentasi dalam kurun waktu geologi
3. Data hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan untuk eksplorasi
lebih lanjut pada daerah penelitian

6|laporan resmi praktikumgeomodel


BAB IV
METODE PENELITIAN

Mulai

Studi Literatur
Studi Pendahuluan

Diskusi

Pembuatan Laporan dan Poster Analisis dan


Pembahasan

Selesai

Gambar 4. Diagram Alir Metode Penelitian

7|laporan resmi praktikumgeomodel


BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sabuk Facies Seismik pada Tersier Bawah

Tiga sabuk facies seismik utama yang diakui:


1. ke timur progradasi sedimen yang membaji dicirikan oleh clinoforms
(kemiringan) ditindih oleh lapisan datar “topsets” (diartikan sebagai suksesi
paparan, dataran pantai dan sedimen-sedimen delta) menampilkan amplitudo
yang tinggi sebagai akibat dari sisipan pasir dan serpih dengan batubara dan
lignites. Slope Klinoforms yang ditunjukan baik oleh amplitudo rendah, facies
seismik agak transparan, atau suatu facies semrawut dengan ciri-ciri yang dapat
ditafsirkan sebagai slump dan chanel.
2. daerah cekungan dicirikan oleh ketidakmenerusan atau gundukan fasies
seismik (turbidites).
3. tepi distal cekungan Palaeocene dicirikan oleh amplitudo rendah, fasies seismik
transparan, mencerminkan penendapan pada cekungan yang tenang
(hemipelagics dan lapisan tipis turbidites).

Suksesi sedimen Paleosen dapat dibagi secara umum menjadi dua: satuan bawah
didominasi oleh kipas laut dalam (Group Montrose) dan satuan atas didominasi oleh
endapan batas pesisir, diikuti oleh transgresi yang besar (Group Moray), berlanjut pada
Eosen bawah. Sebagai hasil dari naiknya permukaan air laut ini , pasokan sedimen
menuju cekungan sangat berkurang, membawa endapan hitam, serpih organik lebih di
seluruh lantai cekungan. Mengikuti trangresi pada Eosen bawah , progradation terjadi
lebih pada delta plain.
Oligosen bawah ditandai oleh onlap dan reflektion termination ke Eosen. Oligosen
Awal membentuk endapan klastik yang membaji dengan geometri clinoform dan
merupakan lanjutan dari progradasi Eosen Akhir tetapi dipisahkan oleh permukaan
onlap. Satuan topset datar membentuk bagian teratas dari urutan ini menunjukkan
seperti langkah pengeluaran pada offlap istirahat, menunjukkan pergeseran di bawah
garis pantai sebagai respon penurunan permukaan laut relatif. Ada tanda-tanda
penumpukan di lereng yang lebih rendah.
Selama Oligocene Tengah sedimen-sedimen, menunjukan geometri clinoform,
diendapkan untuk pertama kalinya di sisi timur cekungan (lepas pantai selatan
Norwegia dan utara Denmark). Pada Akhir Oligosen menunjukan peristiwa pertama
kali suplai sedimen dari tenggara sebagai hasil pengangakatan Orogenesa Pegunungan
Alpen. Cekungan sebelah Barat pada Akhir Oligosen membentuk satuan datar yang

8|laporan resmi praktikumgeomodel


menonjol yang dasarnya ditandai dengan onlap dan reflektion termination ke Akhir
Eosen / Awal Oligosen.
Miosen / Pliosen dicirikan dengan pembalikan utama dalam sumber sedimen,
dengan kemiringan clinoforms yang terjadi pada kedua sisi timur dan barat cekungan.
Namun, sumber sedimen dominan adalah di tenggara dan urutan seismik clinoform
yang menonjol ini dapat ditelusuri dari daerah Denmark dan Belanda di lepas pantai
utara, di mana ia mengisi poros Central / Utara melalui Laut Utara. Akibatnya, lebar
paparan dibangun dibarat laut dari Teluk Denmark. Seismik clinoforms menunjukkan
banyak sekali yang sempit, ciri seperti celah dalam yang ditafsirkan sebagai chanel
atau lembah dibawah lereng. Bukaan ini menerus ke arah Utara menjadi kecil,
gundukan turbidit di dasar lereng.

Dari Awal Pleistosen Basin Tengah Graben pada dasarnya penuh dan paket
tipis sedimen dari umur ini menunjukan clinoform progradasi utara sepanjang porosnya
dan diperkirakan mewakili suksesi laut. Sedimen atasnya menunjukan multifase
penchanelan yang kompleks dan diinterpretasikan sebagai fasies glacial yang
didominasi endapan.

4.2 Fasies Seismik Tersier

Keseluruhan jenis facies tersier ditunjukkan dalam suksesi Tersier. Lima jenis
fasies di dindikasikan mengikuti enclosure , namun ada kemungkinan untuk membagi
fasies ini sebagai berikut.
Batas cekungan dicirikan oleh interpretasi clinoform untuk mewakili lereng
progradasi dan yang dapat dibagi menjadi 3 sub-unit.

1. Topsets
Utamanya menerus, paralel (terkadang shingled) dengan amplitudo sedang
sampai tinggi. Yang terakhir adalah hasil dari kehadiran lignit.

2. Foresets
Baik amplitudo rendah dan agak transparan atau fasies chaotic yang khas
menunjukkan ciri atau sifat yang dapat di interpretasikan sebagai slump dan chanel.
Chanel yang luas, ciri pemotongan bawah pada garis seismik ditembak secara paralel
dengan tepi paparan. Fasies seismik chaotic dianggap sebagai tipical lereng yang
berasosiasi dengan yang berpasir, paparan-paparan berenergi tinggi, sedangkan fasies
transparan dianggap menunjukkan energi yang lebih rendah.

9|laporan resmi praktikumgeomodel


3. Bottomsets
Bottomsets atau facies dasar dapat dibagi menjadi lima sub-tipe sebagai berikut

1. Transparent, amplitudo rendah, facies pasir murni (pasir turbidit masif) yang
luas, topografi gundukan, sering terbatas pada posisi topografi terendah.
2. ketisadakmenerusan gundukan, amplitudo yang berubah-ubah (lokal tinggi),
fasies pasir murni.
3. menerus, amplitudo sedang, paralel dengan distribusikan reflektion termination
tidak teratur menghasilkan variasi ketebalan lapisan lokal.
4. Distal transparan, amplitudo rendah, facies paralel yang biasanya onlaps dan
menutupi cekungan tertinggi (serpih homogen).
5. chaotic, amplitudo yang berubah-ubah, diinterpretasikan sebagai slump,
tersesarkan atau tekanan sedimen yang besar.

Lines CNST82-06 (Gambar 5) and CNST82-05 (Gambar 7) mengambarkan jenis


urutan geometri dan bisa disebut sebagai ‘jenis Line seismik’ untuk suksesi Tersier.

10 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Gambar 5. Line Seismik CNST82-06

11 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Gambar 6. Interpretasi Stratigrafi Garis Sesmik CNST82-06
Umur Geologi diintrepretasikan dari kalibrasi oleh data sumur
(lihat Gambar 8).

12 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Gambar 7 .Line Seismik CNST82-05

13 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
4.3 Data Sumur Log

Data sumur log juga menunjukkan perubahan keatas dalam litologi (lihat
Gambar 8 dan 9) dari batulempung dan pasir turbidit dari lereng dan lantai cekungan
ke mengkasar ke atas pada laut dangkal dan sedimen delta dari paparan dan dataran
pantai. Unit pasir turbidit dinyatakan pada log dengan bentuk blocky, pola log berbetuk
barrel sampai serrated, sedangkan delta dan endapan laut dangkal diwakili oleh pola
log berbentuk funnel (progradational). Salah satunya, gabungan urutan pengkasaran ke
atas pada log diwakili pada seismik sebagai clinoforms semrawut dan berasosiasi
dengan topset. Turbidit dengan respon log berbentuk bareel berhubungan dengan
bottom set atau gundukan konfigurasi fasies seismik.

14 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Gambar 8. Line Seismik CNST82-06 Well Log Ties

15 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Gambar 9. Jenis Log Laut Utara bagian Tengah untuk Tersier

16 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

 Cretaceous bawah Urutannya diisi topografi submarine fan yang ada..


Distribusi facies itu sangat dikontrol oleh tektonik graben dengan pembentukan
setempat yang tebal, turbidit syndepositional membaji pada setengah grabens.
 Sedimen Tersier diendapkan pada bagian yang rendah berbentuk piring yang
dihasilkan dari penurunan seragam.
 Sedimen Palaeosen dan Eosen disuplai dari baratlaut oleh paparan yang terletak
di lingkungan berenergi tinggi.
 Turbidites Palaeosen tampaknya berasosiasi dengan penurunan dasar yang
signifikan yang mengakibatkan pemotongan pada paparan.
 Distribusi turbidites Palaeosen dan Eosen di bagian distal dari sistem itu
dikendalikan oleh bantuan halus.
 Pada Oligosen - Miosen Awal daerah sumber utama berubah dari barat laut ke
timur dan tenggara. Umur sedimen ditetapkan ke Oligosen sering tidak menentu
karena kurangnya sampling pada tingkat ini karena tidak ada nilai
ekonomisnya.
 Sedimen pada Miosen Akhir - Pliosen benar-benar bersumber dari tenggara.
Paket progradational clinoform Pliosen menunjukkan sifat-sifat yang
disebabkan fluktuasi permukaan air laut hingga dengan glasiasi Pleistosen
utama.
 Pleistosen diwakili oleh interval clinoform lebih rendah dan interval atas
yankompleks, chaneling multi-phase, mencerminkan sedimentasi laut dan
glasial secara beurutan.

4.2 Saran

Sebaiknya dalam praktikum ini, praktikan tidak hanya diajarkan cara


penggunaan software semata. Tetapi akan lebih baik jika para praktikan diajarkan juga
cara membaca dan interpretasikan data dengan benar khususnya data seimik.

17 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
DAFTAR PUSTAKA

KENT P. E. Review of North Sea Basin development. J1 geol. Soc. Lond. vol. xjx ,
x975. pp. 435-468. x8 figs. Printed in Northern Ireland.
O'B.Knox R. W. & A. C. Morton. The record of early Tertiary N Atlantic volcanism in
sediments of the North Sea Basin. From MORTON,A. C. & PARSON,L. M. (eds),
1988, Early Tertmry Volcanism and the Opening of
the NE Atlantic, Geological Society Special Publication No. 39, pp. 407--419.

https://en.wikipedia.org/wiki/Northern_North_Sea_basin
Diakses Tanggal 19 Mei 2017 Pada Pkl. 15.00 WIB

18 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
LAMPIRAN

Seismic Line CNST82-06 with Well Log Ties

19 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Line Seismik CNST82-04

20 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Line Seismik CNST82-10

21 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Line Seismik NNST84-05
22 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Line Seismik CNST84-05

23 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Bagian dari line sismik NNST-15 yang
menujukan sayatan pada clinoform
paleosen

24 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Bagian dari line sismik NNST-15 yang
menujukan sayatan pada clinoform
paleosen

25 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Data log dan Seimik line pada berbagai sumur

26 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Data log dan Seimik line pada berbagai sumur

27 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Data seismik pada Cekungan Laut Utara

28 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Data Seismik pada Cekungan Laut Utara

29 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l

Anda mungkin juga menyukai