PENDAHULUAN
Laut Utara adalah bagian dari Samudera Atlantik di utara Eropa. Daerah ini terletak
antara Norwegia dan Denmark di timur, Skotlandia dan Inggris di barat, Jerman,
Belanda, Belgia dan Perancis di selatan.
Secara Geologi, Laut Utara menjelaskan ciri-ciri geologi seperti chanel, trench dan
pegunungan sekarang ini terbentuk serta sejarah geologi, lempeng tektonik, peristiwa
geologi yang menciptakan mereka.
Secara geologi, cekungan merupakan daerah luas dengan dataran rendah atau
Depresi. Hal ini sering terjadi di bawah permukaan laut. Depresi biasanya dibentuk
oleh proses tektonik yang terjadi pada litosfer, menyediakan "ruang akomodasi" untuk
sedimen terakumulasi. Cekungan dapat terbentuk dalam berbagai setting tectonik :
ekstensional, kompresi, dan strike-slip.
Cekungan adalah salah satu tempat yang paling umum dimana sedimen dapat
terakumulasi. Cekungan Laut Utara dibagi menjadi empat cekungan utama: Utara,
Moray Firth,Central, dan Selatan. Masing-masing memiliki sejarah geologi yang
panjang dan kompleks dengan perkembangan struktural dan stratigrafi unik didorong
oleh peristiwa tektonik selama 400 Juta tahun terakhir.
Eksplorasi di Laut Utara dimulai Mei 1964 ketika sumur pertama dibor dan daerah
tersebut kini telah menjadi salah satu daerah hidrokarbon paling produktif di dunia.
Jumlah cadangan yang dapat ditemukan sampai saat ini, yaitu lebih dari 100 miliar
barel HC yang terdiri dari minyak dan gas alam.
Oleh karena itu, Penelitian ini akan difokuskan untuk memahami lebih jauh tentang
kondisi geologi, mekanisme sedimentasi endapan sedimen, kontrol geologi terhadap
endapan sedimen, karakteristik lingkungan pengendapan dan genesa pembentukan
endapan sedimen.
1.2 Lokasi
Laut Utara adalah bagian dari Samudra Atlantik di Eropa utara. Terletak antara
Norwegia dan Denmark di timur, Skotlandia dan Inggris di barat, Jerman, Belanda,
Belgia dan Prancis di selatan.
3.1 Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengumpulkan data
geologi pada daerah penelitian secara rinci meliputi aspek geomorfologi, stratigrafi
khususnya dengan segala hal uang terkait dengan mekanisme sedimentasi, struktur
geologi, sejarah geologi dan geologi lingkungan.
3.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi dan perkembangan
geologi daerah telitian yang meliputi aspek geomorfologi, stratigrafi (mekanisme
Sedimentasi), struktur geologi dan sejarah geologi dalam satu kesatuan ruang dan
waktu (time & space) geologi, serta keberadaan sumberdaya alam non hayati yang ada
di daerah penelitian.
3.3 Manfaat
Mulai
Studi Literatur
Studi Pendahuluan
Diskusi
Selesai
Suksesi sedimen Paleosen dapat dibagi secara umum menjadi dua: satuan bawah
didominasi oleh kipas laut dalam (Group Montrose) dan satuan atas didominasi oleh
endapan batas pesisir, diikuti oleh transgresi yang besar (Group Moray), berlanjut pada
Eosen bawah. Sebagai hasil dari naiknya permukaan air laut ini , pasokan sedimen
menuju cekungan sangat berkurang, membawa endapan hitam, serpih organik lebih di
seluruh lantai cekungan. Mengikuti trangresi pada Eosen bawah , progradation terjadi
lebih pada delta plain.
Oligosen bawah ditandai oleh onlap dan reflektion termination ke Eosen. Oligosen
Awal membentuk endapan klastik yang membaji dengan geometri clinoform dan
merupakan lanjutan dari progradasi Eosen Akhir tetapi dipisahkan oleh permukaan
onlap. Satuan topset datar membentuk bagian teratas dari urutan ini menunjukkan
seperti langkah pengeluaran pada offlap istirahat, menunjukkan pergeseran di bawah
garis pantai sebagai respon penurunan permukaan laut relatif. Ada tanda-tanda
penumpukan di lereng yang lebih rendah.
Selama Oligocene Tengah sedimen-sedimen, menunjukan geometri clinoform,
diendapkan untuk pertama kalinya di sisi timur cekungan (lepas pantai selatan
Norwegia dan utara Denmark). Pada Akhir Oligosen menunjukan peristiwa pertama
kali suplai sedimen dari tenggara sebagai hasil pengangakatan Orogenesa Pegunungan
Alpen. Cekungan sebelah Barat pada Akhir Oligosen membentuk satuan datar yang
Dari Awal Pleistosen Basin Tengah Graben pada dasarnya penuh dan paket
tipis sedimen dari umur ini menunjukan clinoform progradasi utara sepanjang porosnya
dan diperkirakan mewakili suksesi laut. Sedimen atasnya menunjukan multifase
penchanelan yang kompleks dan diinterpretasikan sebagai fasies glacial yang
didominasi endapan.
Keseluruhan jenis facies tersier ditunjukkan dalam suksesi Tersier. Lima jenis
fasies di dindikasikan mengikuti enclosure , namun ada kemungkinan untuk membagi
fasies ini sebagai berikut.
Batas cekungan dicirikan oleh interpretasi clinoform untuk mewakili lereng
progradasi dan yang dapat dibagi menjadi 3 sub-unit.
1. Topsets
Utamanya menerus, paralel (terkadang shingled) dengan amplitudo sedang
sampai tinggi. Yang terakhir adalah hasil dari kehadiran lignit.
2. Foresets
Baik amplitudo rendah dan agak transparan atau fasies chaotic yang khas
menunjukkan ciri atau sifat yang dapat di interpretasikan sebagai slump dan chanel.
Chanel yang luas, ciri pemotongan bawah pada garis seismik ditembak secara paralel
dengan tepi paparan. Fasies seismik chaotic dianggap sebagai tipical lereng yang
berasosiasi dengan yang berpasir, paparan-paparan berenergi tinggi, sedangkan fasies
transparan dianggap menunjukkan energi yang lebih rendah.
1. Transparent, amplitudo rendah, facies pasir murni (pasir turbidit masif) yang
luas, topografi gundukan, sering terbatas pada posisi topografi terendah.
2. ketisadakmenerusan gundukan, amplitudo yang berubah-ubah (lokal tinggi),
fasies pasir murni.
3. menerus, amplitudo sedang, paralel dengan distribusikan reflektion termination
tidak teratur menghasilkan variasi ketebalan lapisan lokal.
4. Distal transparan, amplitudo rendah, facies paralel yang biasanya onlaps dan
menutupi cekungan tertinggi (serpih homogen).
5. chaotic, amplitudo yang berubah-ubah, diinterpretasikan sebagai slump,
tersesarkan atau tekanan sedimen yang besar.
10 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Gambar 5. Line Seismik CNST82-06
11 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Gambar 6. Interpretasi Stratigrafi Garis Sesmik CNST82-06
Umur Geologi diintrepretasikan dari kalibrasi oleh data sumur
(lihat Gambar 8).
12 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Gambar 7 .Line Seismik CNST82-05
13 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
4.3 Data Sumur Log
Data sumur log juga menunjukkan perubahan keatas dalam litologi (lihat
Gambar 8 dan 9) dari batulempung dan pasir turbidit dari lereng dan lantai cekungan
ke mengkasar ke atas pada laut dangkal dan sedimen delta dari paparan dan dataran
pantai. Unit pasir turbidit dinyatakan pada log dengan bentuk blocky, pola log berbetuk
barrel sampai serrated, sedangkan delta dan endapan laut dangkal diwakili oleh pola
log berbentuk funnel (progradational). Salah satunya, gabungan urutan pengkasaran ke
atas pada log diwakili pada seismik sebagai clinoforms semrawut dan berasosiasi
dengan topset. Turbidit dengan respon log berbentuk bareel berhubungan dengan
bottom set atau gundukan konfigurasi fasies seismik.
14 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Gambar 8. Line Seismik CNST82-06 Well Log Ties
15 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Gambar 9. Jenis Log Laut Utara bagian Tengah untuk Tersier
16 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
17 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
DAFTAR PUSTAKA
KENT P. E. Review of North Sea Basin development. J1 geol. Soc. Lond. vol. xjx ,
x975. pp. 435-468. x8 figs. Printed in Northern Ireland.
O'B.Knox R. W. & A. C. Morton. The record of early Tertiary N Atlantic volcanism in
sediments of the North Sea Basin. From MORTON,A. C. & PARSON,L. M. (eds),
1988, Early Tertmry Volcanism and the Opening of
the NE Atlantic, Geological Society Special Publication No. 39, pp. 407--419.
https://en.wikipedia.org/wiki/Northern_North_Sea_basin
Diakses Tanggal 19 Mei 2017 Pada Pkl. 15.00 WIB
18 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
LAMPIRAN
19 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Line Seismik CNST82-04
20 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Line Seismik CNST82-10
21 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Line Seismik NNST84-05
22 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Line Seismik CNST84-05
23 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Bagian dari line sismik NNST-15 yang
menujukan sayatan pada clinoform
paleosen
24 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Bagian dari line sismik NNST-15 yang
menujukan sayatan pada clinoform
paleosen
25 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Data log dan Seimik line pada berbagai sumur
26 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Data log dan Seimik line pada berbagai sumur
27 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Data seismik pada Cekungan Laut Utara
28 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l
Data Seismik pada Cekungan Laut Utara
29 | l a p o r a n r e s m i p r a k t i k u m g e o m o d e l