PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Disusun Oleh :
Kelompok 3 :
1. Luziana Febby N 410018022
2.
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
DISUSUN OLEH:
Kelompok 3:
Disahkan Oleh:
Asisten Pelontologi
DEPARTEMEN TEKNIK
2019
i
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT
karena atas rahmat dan hidayah-Nya,Laporan Resmi Kimia Analitik ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Dengan berjalannya waktu penulis ingin
mempersembahkan serta berterima kasih kepada:
i
KATA PENGANTAR
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan. Maka dari itu,penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun,agar penyusunan laporan berikutnya dapat lebih
baik.Semoga Laporan Resmi Praktikum Paleontologi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.Terimakasih.
Penysun
i
DAFTAR ISI
i
BAB III PEMBAHASAN
4.2 SARAN
LAMPIRAN ..........................................................................................................38
i
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1.3.2
i
DAFTAR TABEL
i
BAB I PENDAHULUAN
i
b. Mengetahui kondisi geografi dan iklim pada zaman saat fosil
tersebut hidup.
c. Menentukan umur relatif batuan yang terdapat di alam didasarkan
atas kandungan fosilnya
d. Untuk menentukan lingkungan pengendapan batuan didasarkan
atas sifat dan ekologi kehidupan fosil yang dikandung dalam
batuan tersebut.
e. Untuk korelasi antar batuan-batuan yang terdapat di alam
(biostratigrafi) yaitu dengan dasar kandungan fosil yang sejenis
atau seumur.
1.4 Lokasi Analisis Fosil Jejak
1.4.1 Lokasi Penelitian I
i
BAB II
DASAR TEORI
a) Track = struktur fosil jejak berupa bekas atau jejak yang tercetak pada
materiallunak, terbentuk oleh kaki burung, reptil, mamalia atau hewan
lainnya. Istilah lainuntuk track adalah footprint.
b) Trail = struktur fosil jejak berupa jejak atau tanda lintasan satu atau
beberapahewan yang berbentuk tanda seretan menerus yang ditinggalkan
organisma pada saat bergerak di atas permukaan.
c) Burrow = struktur fosil jejak berupa liang di dalam tanah, biasanya
untuk bersembunyi
d) Tube = struktur fosil jejak berupa pipa
e) Borring = struktur fosil jejak berupa (lubang) pemboran, umumnya berarah
vertikal.
f) Tunnel = struktur fosil jejak berupa terowongan sebagai hasil galian
i
Trace fossil dapat terawetkan dalam sejumlah relief. Umumnya dapat dikenali
dengan baik secara 3 dimensi di dalam sedimen; atau kadang-kadang pun telah
terisi oleh mineral yang lebih resisten. Bagian yang terawetkan disebabkan oleh
pergerakan organisme di dalam atau di luar depositional interface.
Klasifikasi fosil jejak dapat didasarkan pada 4 hal, yaitu: taksonomi, model
pengawetan, pola hidup, dan lingkungan pengendapan (Ekdale, et. al, 1984). Secara
umum dari keempat dasar klasifikasi tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya, dan bergantung pada tujuan penggunaan fosil jejak tersebut.
1. Jejak yang sama dapat saja dihasilkan oleh lebih dari satu jenis organisme.
Contoh:
i
2. Satu organisme yang sama dapat menghasilkan berbagai jenis jejak.
Contoh:
i
Gambar 2.4.1 Model Pengawetan Seilcher (1964) dan Martinson (1970)
1. Domichnia:
merupakan jejak-jejak tempat tinggal dari suatu organisme
i
2. Repichnia
merupakan jejak yang dibentuk oleh pergerakan organisme
termasuk berlari, merayap, dan berjalan. Bentuk dapat
memotong bidang perlapisan, sejajar, berkelok atau berpola
tidak teratur.
3. Cubichnia
merupakan jejak yang dibentuk pada saat organisme istirahat
selama beberapa waktu.
i
4. Fodinichnia, jejak yang terbentuk pada infaunal deposit
feeders, kombinasi antara tempat tinggal sementara dengan
pencarian makanan.
i
7. Agrichnia, jejak yang berbentuk tidak teratur, belum dapat
ditentukan jenis aktivitasnya.
i
BAB III
PEMBAHASAN
i
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Fosil jejak (trace fossils) merupakan struktur sedimen hasil dari aktivitas
suatu organisme. Ilmu yang mempelajari fosil jejak disebut dengan Ichnology
(Ekdale, et al., 1984).
1. Domichnia
2. Repichnia.
3. Cubichnia.
4. Fodinichnia
5. Pascichnia.
6. Fugichnia
7. Agrichnia
4.2 Saran
i
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com/fosil