Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

Disusun Oleh :
Kelompok 3 :
1. Luziana Febby N 410018022
2.

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


DEPARTEMEN TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

DISUSUN OLEH:

Kelompok 3:

1. Luziana Febby N 410018022

Diajukan sebagai Laporan Akhir Praktikum Pleontologi pada semester 3 tahun


ajaran 2018/2019 Program Studi Teknik Geologi Departemen Teknik Institut
Teknologi Nasional Yogyakarta

Yokyakarta , 1 Desember 2019

Disahkan Oleh:

Asisten Pelontologi

LABORATORIUM KIMIA PALEONTOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

DEPARTEMEN TEKNIK

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

2019

i
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT
karena atas rahmat dan hidayah-Nya,Laporan Resmi Kimia Analitik ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Dengan berjalannya waktu penulis ingin
mempersembahkan serta berterima kasih kepada:

1. Allah SWT dan kebesaran-Nya serta kekuasaan-Nya yang telah


memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis untuk
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing umat manusia dari zaman jahiliyah ke zaman
yang lebuh baik.
2. Kepada kedua orang tua, yang penulis sayangi.yang selalu mendoakan
dan memberikan fasilitas kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
laporan resmi ini,baik dukungan materi maupun dukungan moril.
3. Kepada dosen mata kuliah Paleontologi Hita Pandita ST., MT.
Departemen Teknik,Program Studi Teknik Geologi.
4. Teman-teman seperjuangan yang saling memberi semangat dan rasa
saling tenggang rasa yang tidak dapat disebutkan satu persatu
5. Semua pihak yang terlibat secara langsung maupun secara tidak
langsung dalam pengerjaan laporan resmi ini yang tidak bisa di
sebutkan satu persatu.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan Resmi Praktikum Paleontologi

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analitik ini disusun untuk memenuhi


persyaratan kelulusan praktikum Kimia Analitik Program Studi Teknik Geologi
Departemen Teknik Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan. Maka dari itu,penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun,agar penyusunan laporan berikutnya dapat lebih
baik.Semoga Laporan Resmi Praktikum Paleontologi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.Terimakasih.

Yogyakarta, 1 Desember 2019

Penysun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii


HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................1

1.2 LOKASI PENELITIAN ................................................................................1

1.2.1 KESAMPAIAN LOKASI


1.2.2 FORMASI LOKASI PENELITIAN
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN.............................................................................2

1.4 LOKASI ANALISIS FOSIL JEJAK


1.4.1 LOKASI PENGAMATAN 1
1.4.2 LOKASI PENGAMATAN 2
BAB II DASAR TEORI .........................................................................................3

2.1 FOSIL JEJAK .................................................................................................3

2.2 KLASIFIKASI FOSIL JEJAK .....................................................................10

2.3 TAKSONOMI FOSIL JEJAK......................................................................13


2.4 MODEL PENGAWETAN ..........................................................................16

2.5 POLA HIUDP .............................................................................................19

i
BAB III PEMBAHASAN

3.1 LITOLOGI LOKASI PENGAMATAN ......................................................25

3.2 FOSIL JEJAK DAERAH PENELITIAN ....................................................28


3.3 ANALISIS LINGKUNGAN MASA LAMPAU..........................................31
BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN ............................................................................................36

4.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................37

LAMPIRAN ..........................................................................................................38

i
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1.3.1 Gambar .....................................................................................3

GAMBAR 2.1.3.2

i
DAFTAR TABEL

i
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Paleontologi berasal dari kata paleo yang artinya masa


lampau, onto yang artinya kehidupan dan logos yang artinya adalah ilmu.
Jadi secara umum paleontologi berarti ilmu yang mempelajari tentang masa
lampau, mempelajari fosil makhluk hidup untuk mempelajari jejak
kehidupan dan segala sesuatu tentang zaman purba. Secara sempit,
Paleontologi dapat diartikan ilmu mengenai fosil sebab jejak kehidupan
zaman purba terekam dalam fosil. Studi paleontologi dibatasi oleh skala
waktu geologi yaitu umur termuda adalah awal kala Holosen (0,01jt tahun
lalu) Fosil adalah sisa kehidupan purba yang terawetkan secara alamiah dan
terekam pada bahan-bahan dari kerak bumi.sisa kehidupan tersebut dapat
berupa cangkang binatang,jejak atau cetakan yang mengalami pembentukan
atau penggantian oleh mineral. Catatan fosil ( fossil record ) adalah susunan
teratur di mana fosil mengendap dalam lapisan/ strata,pada batuan sedimen
yang menandai berlalunya waktu geologis.Semakin atas letak strata tempat
fosil ditemukan,semakin muda usia fosil tersebut.
1.2 Lokasi Penelitian
1.2.1 Kesampaian Lokasi
1.2.2 Formasi Lokasi Penelitian
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian adalah untuk memperkenalkan atau untuk
memahami kenampakan fosil-fosil jejak di daerah pengamatan dengan
melihat dan mendeskripsi secara langsung fosil jejak yang ada pada
perlapisan batuan dan lebih mengenal jenis dari organisme yang telah
(menjadi fosil
Tujuan dari penelitian ini adalah praktikan mampu menganalisa
lingkungan pengendapan berdasarkan fosil jejak. Selain itu, tujuan lain
mempelajari fosil adalah :
a. Untuk mempelajari perkembangan kehidupan yang pernah ada di
muka bumi sepanjang sejarah bumi.

i
b. Mengetahui kondisi geografi dan iklim pada zaman saat fosil
tersebut hidup.
c. Menentukan umur relatif batuan yang terdapat di alam didasarkan
atas kandungan fosilnya
d. Untuk menentukan lingkungan pengendapan batuan didasarkan
atas sifat dan ekologi kehidupan fosil yang dikandung dalam
batuan tersebut.
e. Untuk korelasi antar batuan-batuan yang terdapat di alam
(biostratigrafi) yaitu dengan dasar kandungan fosil yang sejenis
atau seumur.
1.4 Lokasi Analisis Fosil Jejak
1.4.1 Lokasi Penelitian I

Kali Ngalang bagian atas, Gedangsari, Gunungkidul, Daerah


Istimewa Yogyakarta.

1.4.2 Lokasi Penelitian II

Kali Ngalang bagian bawah, Gedangsari, Gunungkidul, Daerah


Istimewa Yogyakarta tepatnya di sebelah utara Lokasi Penelitian
I

i
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Fosil Jejak

Trace fossil (Ichnofossil) adalah suatu struktur sedimen berupa


track, trail, burrow, tube, boring atau tunnel yang terawetkan (terfosilisasi) sebagai
hasil dari aktifitas kehidupan (selain tumbuh) hewan.

a) Track = struktur fosil jejak berupa bekas atau jejak yang tercetak pada
materiallunak, terbentuk oleh kaki burung, reptil, mamalia atau hewan
lainnya. Istilah lainuntuk track adalah footprint.
b) Trail = struktur fosil jejak berupa jejak atau tanda lintasan satu atau
beberapahewan yang berbentuk tanda seretan menerus yang ditinggalkan
organisma pada saat bergerak di atas permukaan.
c) Burrow = struktur fosil jejak berupa liang di dalam tanah, biasanya
untuk bersembunyi
d) Tube = struktur fosil jejak berupa pipa
e) Borring = struktur fosil jejak berupa (lubang) pemboran, umumnya berarah
vertikal.
f) Tunnel = struktur fosil jejak berupa terowongan sebagai hasil galian

Trace fossils tidak mengawetkan tubuh atau morfologi organisme, tapi


memiliki kelebihan dibandingkan fosil kerangka, yaitu :
 Trace fossils biasanya terawetkan pada lingkungan yang berlawanan
dengan pengendapan fosil rangka (misalnya : perairan dangkal dengan
energi tinggi, batupasir laut dangkal dan batulanau laut dalam)
 Trace fossils umumnya tidak dipengaruhi oleh diagenesa, dan
bahkandiperjelas secara visual oleh proses diagenesa.
 Trace fossils tidak tertransport sehingga menjadi indikator
lingkungan pengendapan yang sebenarnya.

i
Trace fossil dapat terawetkan dalam sejumlah relief. Umumnya dapat dikenali
dengan baik secara 3 dimensi di dalam sedimen; atau kadang-kadang pun telah
terisi oleh mineral yang lebih resisten. Bagian yang terawetkan disebabkan oleh
pergerakan organisme di dalam atau di luar depositional interface.

2.2 Klasifikai Fosil Jejak

Klasifikasi fosil jejak dapat didasarkan pada 4 hal, yaitu: taksonomi, model
pengawetan, pola hidup, dan lingkungan pengendapan (Ekdale, et. al, 1984). Secara
umum dari keempat dasar klasifikasi tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya, dan bergantung pada tujuan penggunaan fosil jejak tersebut.

2.3 Taksonomi Fosil Jejak

Penggunaan taksonomi dalam fosil jejak disebut dengan ichnotaxonomy.


Sampai sekarang taksonomi di dalam fosil jejak masih menjadi perdebatan, hal ini
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

1. Jejak yang sama dapat saja dihasilkan oleh lebih dari satu jenis organisme.
Contoh:

Gambar 2.3.1 Ophiomorpha

i
2. Satu organisme yang sama dapat menghasilkan berbagai jenis jejak.

Contoh:

Gambar 2.3.2. Nereites dan Gambar 2.3.3Scalarituba.

3. Bagian-bagian struktur biogenik dapat dihasilkan oleh dua atau lebih


organisme yang hidup bersama-sama. Contoh:

Gambar 2.3.4 Thalasinoides

2.4 Model Pengawetan

Menurut Sellacher (1967) membedakan bentukan-bentukan


fossil jejak berdasaran posisi stratum. Dalam klasifikasi ini
dihasilkan keompok
1. Full relief
2. Semirelief
3. Hyporelief

i
Gambar 2.4.1 Model Pengawetan Seilcher (1964) dan Martinson (1970)

2.5 Pola Hidup

1. Domichnia:
merupakan jejak-jejak tempat tinggal dari suatu organisme

Gambar 2.5.1 Domichnia

i
2. Repichnia
merupakan jejak yang dibentuk oleh pergerakan organisme
termasuk berlari, merayap, dan berjalan. Bentuk dapat
memotong bidang perlapisan, sejajar, berkelok atau berpola
tidak teratur.

Gambar 2.5.2 Repichnia

3. Cubichnia
merupakan jejak yang dibentuk pada saat organisme istirahat
selama beberapa waktu.

Gambar 2.5.3 Cubichnia

i
4. Fodinichnia, jejak yang terbentuk pada infaunal deposit
feeders, kombinasi antara tempat tinggal sementara dengan
pencarian makanan.

Gambar 2.5.4 Fodinichnia


5. Pascichnia
jejak yang terbentuk dari kombinasi antara mencari makan dan
berpindah tempat.

Gambar 2.5.5 Pascichnia

6. Fugichnia, merupakan jejak yang terbentuk dari aktivitas


melepaskan diri dari kejaran organisme pemangsa.

Gambar 2.5.6 Fugichnia

i
7. Agrichnia, jejak yang berbentuk tidak teratur, belum dapat
ditentukan jenis aktivitasnya.

Gambar 2.5.6 Agrichnia

Gambar 2.5.7 Pola Hidup

i
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Litologi Lokasi Pengamatan

3.2 Fosil Jejak Daerah Penelitian

3.3 Analisis Lingkungan Masa Lampau

i
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Fosil jejak (trace fossils) merupakan struktur sedimen hasil dari aktivitas
suatu organisme. Ilmu yang mempelajari fosil jejak disebut dengan Ichnology
(Ekdale, et al., 1984).

Pola hidup terdiri atas

1. Domichnia

2. Repichnia.

3. Cubichnia.

4. Fodinichnia

5. Pascichnia.

6. Fugichnia

7. Agrichnia

4.2 Saran

i
DAFTAR PUSTAKA

Pandita, H. (2017). Panduan Praktikum Paleontologi. Yogyakarta.

www.google.com/fosil

Anda mungkin juga menyukai