7
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
hutan produksi seluas 14.868,10 ha, hutan suaka alam/hutan wisata/ taman
nasional seluas 2.864,70 ha, dan lainnya seluas 1.045,70 ha.
Keadaan iklim pada suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh faktor hujan.
Wilayah Kabupaten Jombang dipengaruhi oleh iklim tropis dengan angka curah
hujan rata-rata berkisar 1.800 mm/tahun dan temperatur antara 20 C – 32 C.
Seperti umumnya di daerah lain, Kabupaten Jombang mengikuti perubahan
putaran 2 iklim, musim hujan dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan Stasiun
Klimatologi, curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan Januari, Maret,
November dan Desember. Sedangkan pada bulan Juni, Juli, dan Agustus curah
hujan relatif rendah.Curah hujan rata-rata di Kabupaten Jombang dapat dilihat
pada Gambar 1.
Gambar 1. Curah hujan rata-rata di Kabupaten Jombang.
300
250
200
150 269
216 227 242
100 179 195
129
50 96
29 54
20.1
0
9
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
Kuning dan kali Gondang yang bermata air di Kecamatan Wonosalam, serta
beberapa sungai-sungai lain yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jombang.
Nama sungai-sungai yang ada di Kabupaten Jombang dapat di lihat pada Tabel. 1.
Tabel 1. Nama, panjang dan debit sungai – sungai di Kabupaten Jombang
Panjang Sungai Debit Air (M³/Detik)
No. Nama Sungai
(Km) Minimal Maksimal
1 Brantas 44.261 52,65 450,00
2 Konto 14.119 2,62 72,75
3 Pit Tengah 2.300 3,25 42,50
4 Bening 7.250 1,68 12,50
5 Sembung 10.700 1,63 23,00
6 Jarak 12.800 2,63 38,50
7 Pakel 12.800 1,18 51,00
8 Jiken 5.245 1,50 40,00
9 Krisik 4.850 0,90 20,00
10 Gogor 4.850 0,90 31,00
11 Bengawan 6.000 0,90 30,00
12 Putih 7.250 1,50 25,00
13 Catak Banteng 8.750 1,35 40,00
14 Gunting 12.875 1,78 62,25
15 Jurang Jero 12.375 1,90 15,00
16 Sumber Aren 6.075 0,78 8,50
17 Pasinan 2.880 0,65 10,00
18 Mangir 5.300 0,95 20,00
19 Gondang 3.800 0,90 15,40
20 Marmoyo 23.860 1,90 56,50
21 Bancang 7.000 0,75 14,75
22 Gembyang 1.500 0,78 13,50
23 Kabuh 12.000 1,00 50,75
24 Kulak 8.300 0,67 15,00
25 Paleman 8.450 0,67 15,65
26 Katemas 10.440 0,77 20,00
27 Made 8.000 0,77 19,00
28 Kromong 3.250 0,74 18,68
29 Door 5.500 2,00 25,67
30 Beng 3.500 2,50 32,66
31 Plabuhan 2.500 0,73 13,67
32 Ngotok Ringkanal 27.846 5,00 72,33
33 Jombang 4.250 2,00 31,00
34 Jombang Wetan 6.155 1,77 20,00
35 Jombang Kulon 8.250 1,00 15,00
36 Kuwik 5.000 0,92 15,00
10
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
Debit air antara musim hujan dan musim kemarau pada beberapa sungai
menunjukkan perbandingan yang cukup ekstrim. Salah satunya adalah Sungai
Kaligunting yang memiliki perbandingan debit 43 : 1. Perbededaan yang sangat
menonjol (fluktuatif) ini berpotensi menimbulkan bencana banjir. Selanjutnya salah
satu komponen yang memberi pengaruh besar terhadap kondisi hidrologi adalah
sistem Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Sub DAS. Sebagian besar wilayah Kabupaten
Jombang masuk dalam DAS Brantas yang merupakan sungai utama yang
mempengaruhi ekosistem wilayah tersebut. Selain sungai di wilayah perencanaan
juga terdapat 14 buah waduk sebagai satu kesatuan sistem dalam hidrologi wilayah
yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Dalam sistem hidrologi, kondisi ketinggian dan kemiringan lahan
mempengaruhi karakter aliran air permukaan, yang dapat dilihat pada Gambar 5.4.
Selain aliran air permukaan, di Kabupaten Jombang juga terdapat aliran air bawah
tanah atau air tanah. Dimana sumberdaya air bawah tanah mempunyai peranan
yang sangat penting sebagai salah satu alternatif sumber air baku. Adapun
pemanfaatan air bawah tanah di Kabupaten Jombang digunakan untuk domestik,
pertanian, komersil, dan industri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.
11
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
12
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
13
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
II.2 ADMINISTRASI
14
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
15
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
16
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
II.3 KEPENDUDUKAN
17
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
18
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
19
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
II.4 PENDIDIKAN
Perkembangan pendidikan di Kabupaten Jombang sepanjang tahun 2004
sampai dengan tahun 2008 menunjukkan perkembangan yang relatif stabil. Hal ini
dapat dilihat dari trend Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni
(APM) dan Angka Partispasi Sementara (APS) dari semua tingkatan, mulai dari
SD/MI sampai dengan tingkat SMTA/sederajat yang mengalami trend naik turun
dengan angka pergeseran yang relatif kecil.
Sepanjang tahun 2004 - 2008 rata-rata APM untuk tingkat SD sebesar
91,85%, untuk tingkat SMTP/ sederajat sebesar 75,53%, dan untuk tingkat
SMTA/sederajat sebesar 55,65%. Sedangkan APK rata-rata SD/MI adalah sebesar
103,61%, tingkat SMTP/sederajat rata-rata sebesar 96,45%; sedangkan untuk
tingkat SMTA/sederajat rata-rata sebesar 70,55%. Meningkatnya angka partisipasi
sekolah berarti menunjukkan adanya keberhasilan di bidang pendidikan, utamanya
yang berkaitan dengan upaya memperluas jangkauan pelayanan pendidikan.
Pada tingkat taman kanak-kanak (TK) jumlah sekolah sebanyak 357, pada
tingkat sekolah dasar (SD) jumlah sekolah yang ada sebanyak 567. Jumlah murid
seluruhnya 82.991 murid dan 5.391 guru. Sedangkan jumlah SMP sebanyak 115
sekolah, SMU sebanyak 50 sekolah dan SMK sebanyak 47 sekolah. Banyaknya
sekolah MI 262 unit, MTs 120 unit dan MA 74 unit. Perguruan tinggi di Kabupaten
Jombang sebanyak 12, yang terdiri atas 2 Universitas, 6 Sekolah Tinggi dan 4
Akademi. Selain itu di Kabupaten Jombang juga terdapat jenis pendidikan non-
formal seperti kursus bahasa asing dan kursus komputer, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Jumlah fasilitas pendidikan di
Kabupaten Jombang dapat dilihat pada Gambar 3 dan rasio murid terhadap guru
dapat dilihat pada Gambar 4.
20
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
600
500
400
300 567
200 357
262
100
115 120
50 47 74
12
0
TK SD SMP SMA SMK MI MTs MA PT
II.5 KESEHATAN
21
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
25,00
21,00
20,00
15,00
12,00
10,00 10,00
12,87
10,00
5,00
0,00
2003 2004 2005 2006 2007
22
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
100 112
80 89
80
74 77
60
40
20
0
2003 2004 2005 2006 2007
23
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
24
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
900.000
800.000 816.768 829.275
700.000 758.775 750.016
600.000
500.000
498.584
400.000
300.000
200.000
100.000
-
2003 2004 2005 2006 2007
25
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
Tabel 11. Jumlah Penduduk Menurut Agama dan Kecamatan Tahun 2008
Kecamatan Islam Protestan Katolik Hindu Budha Lainnya
010. Bandar Kd. 53.419 22 17 - - -
Mulyo
020. P e r a k 54.869 128 - 20 -
030. G u d o 58.263 625 78 - 361 -
040. D i w e k 100.120 200 22 - - -
050. N g o r o 70.284 2.333 611 - 205 -
060. Mojowarno 84.565 4.443 111 20 30 -
070. Bareng 57.152 1.511 28 - 7 -
080. Wonosalam 33.233 1.496 222 489 - -
090. Mojoagung 76.375 916 505 26 - -
100. Sumobito 104.002 133 33 22 6 -
110. Jogoroto 60.046 - - - - -
120. Peterongan 63.896 322 167 333 - -
26
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
II.6.2 Kesenian
Berdasarkan perhitungan di tahun 2007, realisasi jumlah kelompok seni
dan budaya yang ada sebanyak 477 kelompok atau meningkat sebanyak 174
kelompok dibandingkan tahun 2003. Meningkatnya jumlah kelompok seni dan
budaya ini mengindikasikan adanya peningkatan perhatian masyarakat
terhadap seni dan budaya.
Kekayaan etnik dan budaya yang dimiliki Kabupaten Jombang
berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang
terkenal adalah Tari Remo, namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern.
27
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
II.6.3 Bahasa
Bahasa Jawa dialek Jawa Timuran dan bahasa Madura adalah bahasa
sehari-hari masyarakat Kabupaten Jombang. Gaya bahasa di Jombang terkenal
kaku tanpa unggah-ungguh sebagaimana bahasa Jawa kasar umumnya. Hal ini
menunjukkan sikap masyarkatnya yang tegas, lugas dan tidak mengenal basa-
basi.
II.6.4 Pendatang
II.7 Perekonomian
II.7.1 Struktur Perekonomian
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Jombang merupakan
jumlah dari nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh unit kegiatan ekonomi yang
beroperasi di Kabupaten Jombang dalam periode waktu satu periode (dalam
hal ini adalah dalam satu tahun). PDRB dapat disajikan dengan dua cara: (1)
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku, menggambarkan nilai tambah barang dan jasa
yang dihitung menggunakan harga pada tahun bersangkutan; dan (2) PDRB
Atas Dasar Harga Konstan, berguna untuk melihat trend atau membandingkan
besaran PDRB antar tahun.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Jombang mengalami
peningkatan dari Rp. 4,866 trilyun pada tahun 2003 menjadi Rp. 9,736 trilyun
pada tahun 2007. Apabila dilihat dari PDRB Atas Dasar Konstan, dalam kurun
waktu 5 tahun, perekonomian Kabupaten Jombang telah tumbuh dari 4,91 %
pada tahun 2003 menjadi 6,07 % pada tahun 2007. Pertumbuhan ini terjadi
pada semua sektor ekonomi. Tabel perkembangan Ekonomi dapat dilihat pada
Tabel 12.
28
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
29
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
KEUANGAN,
PERSEWAAN DAN JASA-JASA
JASA ; 9,96
PERUSAHAAN ; PERTANIAN; 31,33
3,71
PERTAMBANGAN
DAN
ANGKUTAN DAN
PENGGALIAN;
KOMUNIKASI; 7,48
1,53
PERRDAGANGAN,
BANGUNAN; 2,51
HOTEL DAN INDUSTRI
RESTORAN; 29,67 LISTRIK, GAS DAN
PENGOLAHAN ;
AIR BERSIH; 1,32
12,49
30
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
pusat pertumbuhan ekonomi, serta memiliki PDRB per kapita melebihi di atas
rata-rata kabupaten.
II.7.2 Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi di Kabupaten Jombang tahun 2003-2007 mengalami fluktuasi,
yaitu tahun 2003 sebesar 7,06%, tahun 2004 sebesar 6,28%, tahun 2005 sebesar
15,40%; tahun 2006 sebesar 8,73% dan tahun 2007 sebesar 10,97%. Rata-rata
tingkat inflasi tidak melebihi dua digit. Hal ini menunjukkan bahwa stabilitas
ekonomi Kabupaten Jombang relatif cukup mantap. Perkembangan inflasi tahun
2003 – 2007dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Perkembangan inflasi tahun 2003 – 2007
16,00
14,00 13,59
12,00
10,97
10,41
10,00
prosen
8,00
7,06 6,88
6,00
4,00
2,00
0,00
2003 2004 2005 2006 2007
II.7.3 Investasi
Dilihat dari sisi investasi, semua jenis industri baik industri kecil,
menengah maupun industri besar menunjukkan trend kenaikan. Kenaikan
terbesar terjadi pada nilai investasi industri kecil menengah dengan rata-rata
kenaikan investasi sebesar Rp. 2.752.250.000,00 per tahun. Disusul kemudian
nilai investasi jenis industri besar dengan rata-rata kenaikan sebesar Rp.
1.587.443.000,00 per tahun, dan terakhir nilai investasi industri kecil non
formal dengan rata-rata kenaikan sebesar Rp. 587.960.750,00 per tahun.
Perkembangan investasi tahun 2003 – 2006 dapat dilihat pada Gambar 10.
32
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
40.000.000
ribu rupiah 35.000.000
30.000.000
25.000.000
20.000.000
15.000.000
10.000.000
5.000.000
-
2003 2004 2005 2006
a. Industri Kecil (non Form al) b. Industri Besar c. Industri Kecil dan Menengah
33
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
34
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
35
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
II.8.2 Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak,
langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara
pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.
Adapun Misi Pemerintah Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pemerintahan yang baik, mengandung makna
penyempurnaan struktur kelembagaan pemerintah daerah yang
dititikberatkan pada proses penataan struktur organisasi agar dapat
menjalankan fungsi – fungsi yang diamanatkan peraturan perundang-
undangan dalam rangka mewujudkan pemerintah daerah yang
professional, efektif, berkompetensi tinggi serta tanggap terhadap tugas
pokok dan fungsinya dalm pelayanan publik.
2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengandung arti mengupayakan
partisipasi seluruh komponen masyarakat, pemerintah daerah dan swasta
agar pembangunan du Kabupaten Jombang mampu menghasilkan
sumberdaya manusia yang berkompetensi tinggi dan mempunyai
keunggulan kompetitif, mempunyai integritas dan jatidiri masyarakat santri
yang dipandu oleh nilai-nilai luhur budaya dan agama.
3. Membangun struktur perekonomian yang kokoh dengan basis keunggulan
kompetitif dibidang agribisnis, mengandung arti mengembangkan daerah
dengan memperkuat perekonomian daerah yang berbasis pada kekuatan
sektor pertanian dan produk unggulan daerah menuju keunggulan
kompetitif dengan membangun keterkaitan produksi, distribusi, dan
pelayanan; mengurangi kesenjangan social secara menyeluruh,
menumbuhkan keberpihakan pada ekonomi kerakyatan; serta
36
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
37
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
- Dinas Pendidikan
- Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip
2. Bidang Kesehatan
- Dinas Kesehatan
- RSUD
3. Bidang Perumahan dan Fasilitas Umum
- Kantor Pertanahan
- Dinas PU Ciptakarya Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan
- BTN Jombang
4. Bidang Perencanaan Pembangunan
- BAPPEDA
- Bagian Pembangunan
5. Bidang Perhubungan
- Dinas Perhubungan dan Komunikasi
6. Bidang Lingkungan Hidup
- Badan Lingkungan Hidup
7. Bidang Pertanahan
- Badan Pertanahan Nasional (BPN)
8. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil
- Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil
9. Bidang Tenaga Kerja
- Dinas Tenaga Kerja
10. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
- Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
11. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
- Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
- Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
- Polresta Jombang
12. Bidang Pemerintahan Umum
- Sekretariat DPRD
- Bagian Organisasi
38
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
39
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
40
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
B. WP Mojoagung
WP Mojoagung meliputi wilayah adminsitrasi Kecamatan
Mojoagung, Kecamatan Sumobito, dan Kecamatan Kesamben.
Pusat WP : Perkotaan Mojoagung
Fungsi :
Sebagai wilayah pengembangan kawasan perekonomian terpadu
Kabupaten Jombang.
42
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
C. WP Ploso
WP Ploso meliputi wilayah adminstrasi Kecamatan Ploso,
Kecamatan Kudu, Kecamatan Ngusikan, Kecamatan Kabuh, dan
Kecamatan Plandaan.
Pusat WP : Perkotaan Ploso
Fungsi:
Wilayah pengembangan kegiatan perkotaan dan bukan pertanian di
bagian utara Kabupaten Jombang.
Merupakan wilayah pengembangan kegiatan industri skala besar
dan pusat distribusi hasil perkebunan dan kehutanan.
Kegiatan Utama yang dikembangkan :
Industri
Perdagangan
Perkebunan dan kehutanan
Pariwisata
Pertanian
Pengembangan WP Ploso disertai dengan pengembangan :
Permukiman industri
Pelayanan kesehatan dengan pembangunan rumah sakit dengan
tipe D.
Peningkatan pelayanan air bersih dengan pipa PDAM yang
mendukung kegiatan industri dan permukiman,
Pembangunan waduk di bagian Utara Sungai Brantas yang berfungsi
menyediakan pelayanan air bersih,
Menyediakan buffer zone berupa ruang terbuka hijau yang berfungsi
sebagai pemisah pencegahan polusi dari kegiatan industri besar
dengan kegiatan permukiman disekitanya.
43
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
D. WP Bandar Kedungmulyo
WP Bandar Kedungmulyo meliputi wilayah adminstrasi Kecamatan
Bandar Kedungmulyo, Kecamatan Megaluh, Kecamatan Perak, dan
Kecamatan Gudo.
Pusat WP : Perkotaan Bandar Kedungmulyo
Fungsi WP Bandar Kedungmulyo :
Wilayah pengembangan pusat permukiman perkotaan di bagian selatan
Jombang
sebagai kawasan industri manufaktur.
Kegiatan Utama yang dikembangkan adalah :
Industri
Perdagangan
Pertanian
Pariwisata
E. WP Mojowarno
WP Mojowarno meliputi wilayah adminstrasi Kecamatan Mojowarno,
Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Bareng, dan Kecamatan Ngoro.
Pusat WP : Perkotaan Mojowarno
Peran Dan Fungsi Utama WP Mojowarno :
WP Mojowarno adalah sebagai pusat pengembangan kawasan
agropolitan di Kabupaten Jombang.
Sebagai wilayah pengembangan potensi Sumber Daya Alam dan wilayah
pengembangan Pariwisata di wilayah Kabupaten Jombang. Dalam
rangka mendukung fungsi tersebut perlu dikembangan pusat penelitian
dan pendidikan untuk pengembangan SDM yang diarahkan disektor
Agrobisnis.
Struktur Kegiatan Utama : perkebunan, perdagangan, pariwisata,
kehutanan, agroindustri, pertanian
Kegiatan industri menegah terutama agroindustri dikembangkan di
Perkotaan Mojowarno dan melakukan pengolahan dari hasil pertanian dan
perkebunan di Perkotaan Ngoro, Wonosalam, dan Bareng.
Untuk meningkatkan perkembangan Perkotaan Wonosalam yang
lokasinya jauh dari perkotaan lainnya di Kabupaten Jombang, maka
44
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
2. Rencana fasilitas kesehatan yang terdiri dari rumah sakit umum kelas
D terdapat di Perkotaan Ploso dan Perkotaan Mojoagung.
3. Rencana fasilitas kesehatan yang terdiri dari puskesmas dan
puskesmas pembantu terdapat pada Ibukota Kecamatan.
II.10.1.3 Penetapan Kawasan Perkotaan
Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama
bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Penetapan kawasan perkotaan di Kabupaten Jombang dimaksudkan
untuk memberikan arahan terhadap wilaya-wilayah yang akan menampung
perkembangan kebutuhan ruang untuk kegiatan perkotaan hingga 20 tahun
jangka waktu perencanaan.
Kriteria penetapan wilayah yang diarahkan untuk pengembangan
kawasan perkotaan Kabupaten Jombang yaitu:
1. Berdasarkan perkembangan eksisiting, telah ada indikasi perkembangan
kegiatan perkotaan sehingga perlu dilakukan penataan sebagai kawasan
perkotaan
2. Berdasarkan hasil analisa perkembangan penduduk dan hiraki fasilitas,
wilayah tersebut menunjukkan potensi sebagai pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi
bagi wilayah di sekitarnya
3. Mempunyai akses yang baik khusunya jalan lokal primer ke pusat
permukiman perkotaan yang telah berkembang
4. Berpotensi mendorong pertumbuhan dan perkembangan bagi wilayah
disekitarnya
5. Ditargetkan untuk menampung perkembangan kebutuhan ruang dari
pengembangan kegiatan perkotaan di wilayah yang dimaksud seperti
kegiatan industri, pusat distribusi hasil pertanian dan pusat perdagangan
baru.
46
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
47
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
48
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
antar desa atau pusat SSWP, atau pusat permukiman perkotaan di setiap
Kecamatan.
50
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
51
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
52
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
53
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
54
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
56
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
4. Sendang Made
Kawasan ini merupakan peninggalan sejarah petilasan Raja
Airlangga yang berada di Kecamatan Kudu.
5. Candi Arimbi
Merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit yang
berada di Desa Ngrimbi Kecamatan Bareng yang merupakan
gerbang atau gapura sebelah selatan Kerajaan Majapahit.
6. Goa Sigolo-golo
Terletak di Dusun Kranten, Desa Panglungan, Kecamatan
Wonosalam, dimana keberadaan Goa ini dapat diarahkan menjadi
satu kesatuan dengan wisata perkebunan Panglungan.
7. Situs Peninggalan Kerajaan Mojopahit
Kawasan Situs Ibukota Mojopahit yang lebih dikenal dengan
Situs Trowulan merupakan satu-satunya situs perkotaan masa
klasik di Indonesia. Situs yang luasnya 10 Km x 11 Km, cakupannya
meliputi wilayah Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang.
Situs Mojoaphit yang terdapat di Kabupaten Jombang meliputi
Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Mojowarno dan Kecamatan
Sumobito. Di Situs Trowulan dapat dijumpai ratusan ribu artefak
57
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
59
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
60
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
2. Kec. Perak
Desa Plosogenuk (DsSukorejo), Ds Kalangsemanding dan Ds
Glagahan.
3. Kecamatan Ngoro
Ds. Genukwatu (Dsn. Genukwatu, Godong), Ds. Sugihwaras ( Dsn.
Cermenan ),Ds. Gajah (Dsn. Gandan),Ds. Ngoro (Dsn. Pandean,
Ngoro kidul), Ds. Kauman (Dsn. Kauman ,Dsn. Genggeng), Ds.
Sugihwaras (Dsn. Cermenan ), Ds. Gajah (Dsn. Gandan), Ds.
Rejoagung (Dsn. Genggeng), Ds. Gabusbanaran, Ds. Sentul ,Ds.
Pesantren.
Luas dan klasifikasi kawasan lindung di Kabupaten Jombang dapat dilihat pada
Tabel 16.
61
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
62
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
63
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
64
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
66
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
67
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
68
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang
69