BAB 3
Gambaran Umum
Kabupaten Musi Banyuasin merupakan daerah rawa dan sungai besar serta kecil seperti
Sungai Musi, Sungai Banyuasin, Sungai Batanghari Leko dan lain-lain. Untuk aliran Sungai
Musi yang berada di bagian Timur dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Disamping itu
daerah ini juga terdiri dari lebak dan danau-danau kecil. kelestarian fungsi sumber daya air.
Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin beserta debit rata-rata
hariannya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin
Panjang Sungai Luas DAS
Nama DAS Debit ( M3/dtk )
(KM) (Ha)
Sungai Ibul ( Anak Sungai Musi ) 35 14.500 3,3
Sungai A. Calik ( Anak Sungai 57 96.400 28
A.Banyuasin )
Sungai Dawas ( Anak Sungai A. Calik ) 50 6.500 1,6
Sungai Supat ( Anak Sungai A. Calik ) 32 22.600 5,1
Sungai Keluang ( Anak Sungai A. Calik ) 19 9.400 2,1
Sungai Tungkal ( Anak Sungai A. Calik ) 82 149.500 33,6
Sungai Lalan ( Anak Sungai A.Banyuasin ) 243 830.300 196,8
Sungai Merang ( Anak Sungai Lalan ) 66 83.900 24,4
Sungai Bohar ( Anak Sungai Lalan ) 20 10.000 2,2
Sungai Medak ( Anak Sungai Lalan ) 72 108.300 25,7
Sungai Tungkal ( Anak Sungai Lalan ) 25 5.900 1,9
Sungai Serdang ( Anak Sungai Lalan ) 34 8.300 2,4
Sungai Meranti ( Anak Sungai Lalan ) 28 15.100 4,4
Sungai Kepahiang ( Anak Sungai Lalan ) 16 13.300 3,9
Sungai Mangsang ( Anak Sungai Lalan ) 18 7.400 1,8
Sungai Mendis ( Anak Sungai Lalan ) 19 3.900 0,9
Sungai Batang Hari Leko (Anak Sungai 176 374.600 103,9
Musi)
Sungai Kapas (Anak S. Batang Hari Leko) 63 71.300 16,9
Sungai Meranti (Anak S. Batang Hari 38 26.400 8,8
Leko)
Sungai Putat (Anak S. Batang Hari Leko) 38 20.100 8,6
Sungai A. Aur (Anak S. Batang Hari Leko) 19 12.700 5,4
Sungai Rampasan (Anak S. Batang Hari 19 11.600 4,9
Leko)
Sungai Angit (Anak S. Batang Hari Leko) 13 5.300 2,3
Sungai Kukui (Anak S. Batang Hari Leko) 15 10.200 4,3
Sungai Lalang (Anak S. Batang Hari Leko) 25 21.900 5,2
Pola topografi ini sedikit banyak mempengaruhi bentuk tata guna lahan yang ada, sebagai
berikut : Di sebelah Timur Kecamatan Sungai Lilin, sebelah Barat Kecamatan Bayung Lencir
3.2.4 Iklim
Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai iklim tropis dan basah dengan variasi curah hujan
antara 87,83 – 391,6 mm sepanjang tahun 2010. Curah hujan paling banyak pada bulan
Januari. Hari hujan pada tahun 2010 menunjukkan variasi antara 9,00 – 17,60 hari, dengan
hari hujan paling banyak pada bulan Januari 2010.
Tabel 3.3. Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan di Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun 2020
Bulan Jumlah Curah Hujan (mm) Jumlah Hari Hujan (hari)
Januari 114,30 29
Februari 298,50 22
Maret 367,90 19
April 396,50 24
Mei 265,30 20
Juni 133,00 19
Juli 74,90 20
Agustus 48,60 10
September 116 14
Oktober 251,80 17
November 333,60 23
Desember 228,20 22
Sumber : Kabupaten Musi Banyuasin Dalam Angka 2021
Dilihat dari jumlah penduduknya, Kabupaten Musi Banyuasin termasuk salah satu
kabupaten/kota dengan penduduk terbanyak di Propinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan Data
Hasil Sensus Penduduk tahun 2019 Kabupaten Musi Banyuasin mencapai 647.072 jiwa.
Bertambahnya penduduk dari tahun ke tahun ternyata tidak diikuti dengan pemerataan
penyebaran penduduk. Kabupaten Musi Banyuasin yang terbagi atas 15 kecamatan,
konsentrasi penduduk sebanyak 13,58 % terpusat di Kecamatan Sekayu yang merupakan
ibukota Kabupaten Musi Banyuasin dimana luas kecamatan tersebut hanya 4,9 % dari seluruh
wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. Di lain pihak, Kecamatan Bayung Lencir yang memiliki
luas 33,98 % dari luas total dihuni oleh 13,27 % penduduk. Gambaran ini menunjukkan tidak
meratanya penyebaran penduduk. Kepadatan penduduk pada tahun 2019 sebesar 43,61 jiwa
per km² (43 jiwa per km²).
Jumlah penduduk di Kabupaten Musi Banyuasin didominasi oleh penduduk laki-laki dengan
jumlah 331.004 jiwa dan penduduk perempuan sejumlah 316.068 jiwa. Jika dilihat dari
kelompok umur untuk jumlah penduduk terbanyak terdapat pada kelompok umur 5-9 tahun
dengan jumlah 66.126 jiwa. Jika dilihat pada piramida penduduk jumlah penduduk di
Kabupaten Musi Banyuasin didominasi oleh penduduk usia anak anak
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
-40,000 -30,000 -20,000 -10,000 0 10,000 20,000 30,000 40,000
Laki-Laki Perempuan
Sedangkan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan terbesar yaitu Pengadaan Listrik
dan Gas sebesar 16,77 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.7. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Juta
Rupiah) Tahun 2018-2020
No. Lapangan Usaha 2018 2019 2020
1. Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan 7.119.717,00 7.371.599,60 7.892.465,26
2. Pertambangan dan 33.392.106,55 36.682.990,06 35.214.356,99
Tabel 3.8. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan (Juta
Rupiah) Tahun 2018-2020
No. Lapangan Usaha 2018 2019 2020
1. Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan 5.632.862,21 5.721.205,33 5.862.316,05
2. Pertambangan dan
Penggalian 25.588.543,14 26.823.399,30 26.379.814,16
3. Industri Pengolahan 3.169.239,19 3.435.108,27 3.478.642,49
4. Pengadaan Listrik dan Gas 10.371,30 10.885,11 12.309,88
5. Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang 6.265,66 6.508,88 6.962,58
6. Konstruksi 2.890.104,33 3.026.090,53 3.103.379,23
7. Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor 1.333.302,57 1.393.262,83 1.388.139,04
8. Transportasi dan Pergudangan 94.998,24 102.753,05 101.384,15
9. Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum 46.945,51 52.285,62 52.132,17
10. Informasi dan Komunikasi 98.756,30 110.142,90 125.741,44
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 746.920,95 768.244,18 791.559,73
12. Real Estate 678.661,55 727.387,87 761.008,37
13. Jasa Perusahaan 13.625,30 14.804,96 14.871,21
14. Administrasi, Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib 1.235.870,25 1.248.117,87 1.299.993,06
15. Jasa Pendidikan 767.002,22 802.221,71 818.573,46
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial 126.576,60 134.608,24 147.566,93
17. Jasa Lainnya 230.161,78 243.373,07 260.266,06
PDRB 42.670.207,11 44.620.399,72 44.604.660,02