Pendahuluan
Praktek penyelenggaraan pelayanan publik
(public service) merupakan salah satu perwujudan
dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat
disamping sebagai abdi negara. Fungsi pelayanan
ini diarahkan pada pemenuhan kebutuhan
masyarakat sekaligus penciptaan keadilan sosial
ditengah masyarakat, sehingga dengan demikian
pemerintah akan dapat mewujudkan kehidupan
yang lebih baik bagi rakyatnyta (Kurniawan,
2005:4).
Pemerintah melalui sistem birokrasinya
memiliki kewajiban untuk menyediakan pelayanan
bagi masyarakat. Masalah pelayanan publik
mempunyai peranan sangat besar karena
menyangkut
kepentingan
umum.
Kondisi
penyelenggaraan publik oleh aparatur pemerintahan
dalam berbagai segi pelayanan antara lain yang
menyangkut pemenuhan hak-hak sipil dan
kebutuhan dasar penduduk masih merasakan
prosedur dan mekanisme pelayanan yang masih
berbelit-belit, tidak transparan, kurang informatif
dan kurang konsisten sehingga tidak menjamin
kepastian hukum, waktu dan biaya. Untuk itu perlu
adanya pembenahan dan perbaikan kinerja aparatur
negara agar mampu melaksanakan pelayanan
secara optimal dan prima berupa pelayanan yang
cepat, murah, mudah, adil, dan transparan
(Priandono, 2003).
Sebagai negara kepulauan terbesar di
dunia yang terdiri dari 17.058 pulau dengan total
wilayah 735.355 mil persegi dimana wilayah
Jenis
Kecelakaan
Jumlah
Kapal
Kapal
Tenggelam
Terbakar
Kapal
Tubrukan
2007
7 (25%)
4 (40%)
3 (27%)
0 (0%)
2008
5 (18%)
2 (20%)
3 (27%)
0 (0%)
2009
4/(14%)
2 (20%)
1 (9%)
1 (16%)
2010
5 (18%)
1 (10%)
1 (9%)
3 (50%)
2011
6 (22%)
1 (10%)
3 (27%)
2 (33%)
Jumlah
27
10
11
Debarkasi
Embarkasi
2010
34.920
30%
45.636
33%
2011
42.646
36.9%
48.948
35%
2012
37.970
32.8%
43.497
31%
Gambaran
Teoritik
Ideal
Kondisi Empiris
Pemenuhan fasilitas
fisik
akan
mendukung
pelaksanaan
pelayanan.
Fasilitas yang
ada
kurang
memuaskan.
Tangible
a.
Fasilitas
fisik
b.
Peralatan
yang
digunaka
n
Tersedianya
peralatan
yang
lengkap
dan
memadai membantu
meningkatkan
kualitas pelayanan
Peralatan yang
ada
perlu
ditingkatkan
Indikator
tangible
dalam
konteks
pelaksanaan pelayanan yang dilakukan Dinas
Perhubungan Kabupaten Gresik dapat berfungsi
sebagai alat utama atau pembantu dalam
melaksanakan operasionalisasi dan berfungsi sosial
dalam rangka kepentingan masyarakat pengguna
jasa penyeberangan kapal penumpang di Pelabuhan
Gresik.
Realiability
Reliability merupakan kemauan unit
pelayanan dalam menciptakan pelayanan yang
dijanjikan dengan tepat. Indikator ini menyebutkan
Dinas Perhubungan
Menampung
setiap
permintaan pelanggan
Petugas
mempunyai
kesiapan
untuk
menampung
setiap
permintaan pelanggan dan
sebisa
mungkin
melaksanakan permintaan
pelanggan.
Menyaring
permintaan pelanggan
Setiap
memberikan
pelayanan pasti terdapat
banyak
permintaan,
petugas
Dishub
mempunyai
kesiapan
dalam
menyaring
permintaan mana yang
perlu dikerjakan dulu dan
mana yang selanjutnya.
Assurance
Assurance (jaminan) adalah kemampuan
dan keramahan serta sopan santun aparat dalam
meyakinkan kepercayaan konsumen. Kepastian
atau jaminan yang dimaksud adalah pengetahuan
dan perilaku (kesopanan) aktor pelayanan
administrasi
dan
kemampuan
memberikan
kepercayaan kepada pelanggan. Terkait dengan
penelitian ini, peneliti mencoba mencari tahu
bagaimana masyarakat mengetahui dan memahami
prosedur yang ada dalam pelaksanaan pelayaran
kapal ke Bawean.
Selain dari performance tersebut, jaminan
dari suatu pelayanan juga ditentukan dari adanya
komitmen
organisasi
yang
kuat,
yang
menganjurkan agar setiap pegawai memberikan
pelayanan secara serius dan sungguh-sungguh
untuk memuaskan orang yang dilayani. Bentuk
jaminan yang lain yaitu jaminan terhadap pegawai
yang memiliki perilaku kepribadian (personality
behavior) yang baik dalam memberikan pelayanan,
tentu akan berbeda pegawai yang memiliki watak
atau karakter yang kurang baik dan yang kurang
baik dalam memberikan pelayanan (Margaretha,
2003:201).
Jaminan pelayanan selain proses yang
cepat, juga mengenai jaminan tarif tiket kapal.
Dimana informasi tarif sudah ditetapkan secara
fixed dan kenaikan pada hari tertentu yang
mengalami kenaikan. Terkait dengan tarif khusus
Empathy
Empathy yaitu sikap tegas tetapi penuh
perhatian dari aparat terhadap konsumen seperti
kemudahan dalam melakukan hubungan antar
pengguna jasa dan petugas. Secara umum adalah
bagaimana petugas dapat merasakan kebutuhan
penumpang kapal akan pelayanan yang cepat,
mudah dan murah.
Selain sikap yang ramah yang ditunjukan,
petugas juga cukup sering mendekatkan diri kepada
penumpang yang sekiranya kebingungan ataupun
butuh pertolongan. Namun perhatian yang yang
diberikan oleh petugas tidak semua dinikmati oleh
penumpang, hal ini dikarenakan jumlah petugas
yang di lapangan minim sedangkan penumpang
jumlahnya banyak. Ini tentu sulit bagi petugas
dalam memberikan pelayanannya.
Kesimpulan dan Saran
Tingkat
kualitas
pelayanan
kapal
penumpang trayek Gresik-Bawean di Pelabuhan
Gresik dilihat dari aspek:
Daftar Pustaka
Kurniawan Agung. 2005. Transformasi Pelayanan
Publik, Yogyakarta : Pembaharuan
Moenir H.A.S. 2001. Manajemen Pelayanan
Umum Di Indonesia, Jakarta : Bumi Aksara
Moenir H.A.S. 2006. Manajemen Pelayanan
Umum Di Indonesia, Jakarta : Bumi Aksara
Sobari, wawan, dkk. 2004. Inovasi sebagai
Referensi : Tiga Tahun Otonomi Daerah dan
Otonomi Award, Surabaya : Jawa Pos Institute of
Pro-Otonomi
(Harian Bhirawa melalui www.pulaubawean.com
1 Juli 2014 diakses pada 17 November 2014).