Anda di halaman 1dari 36

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP


KEPUTUSAN MEMILIH JASA TRANSPORTASI LAUT
(Survei Terhadap Warga Kabupaten Rote Ndao Yang Perna Memilih
Menggunakan Jasa Transportasi Laut PT. PELAYARAN SAKTI INTI
MAKMUR CABANG KUPANG)

BASTIAN ARISTON LILY


1601080165

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
A. LATARBELAKANG
Nusantara merupakan simbolis dari sabang sampai merauke, dari Miagas di
utara hingga pulau Ndana di selatan, Indonesia di kenal sebagai negara terbesar
ke tiga di Asia tenggara setelah China dan India dengan luas wilayah 1,9 juta Km.
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dimana terdapat 17.504 pulau yang
terbentang di antara 34 provinsi. Indonesia terletak diantara dua benua yaitu benua
Asia dan benua Australia selain dua benua Indonesia terletak di antara dua
Samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Sebagai negara kepulauan
tentunya Indonesia sangat membutuhkan transportasi laut sebagai sarana
transportasi dalam pemindahan barang maupun orang untuk meningkatkan
perekonomian dan kesejateraan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
Menurut (Tjakranegara, 1996:1) Transportasi memiliki peranan penting dalam
pembangunan perekonomian, karena berkaitan dengan distribusi barang, jasa, dan
tenaga kerja, serta merupakan inti dari pergerakan ekonomi dikota. Kegiatan dari
transportasi adalah memindahkan barang (commodity of goods) dan penumpang
dari satu tempat (origin atau port of call) ke tempat lain (part of destination),
maka dengan demikian pengangkut menghasilkan jasa angkutan atau dengan kata
lain produksi jasa bagi masyarakat yang membutuhkan sangat bermanfaat untuk
pemindahan atau pengiriman barang-barangnya.
Menurut Data Badan Pusat Statistik Kota Kupang tahun 2018, Nusa Tenggara
Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang meliputi bagian
timur Kepulauan Nusa Tenggara. Ibu kota provinsi ini yaitu Kota Kupang dan
memiliki 22 Kabupaten/Kota. Kota Kupang termasuk kota yang multi etnis dari
suku Timor, Helong, Rote, Sabu, Flores, Alor, Sumba, Lembata, Tionghoa
sebagian kecil suku pendatang dari Ambon dan beberapa suku bangsa lainnya
seperti Bugis, Jawa dan Bali. Namun terlepas dari keragaman suku bangsa yang
ada, penduduk dikota Kupang akan menyebut diri mereka sebagai "Beta orang
Kupang" Berdasarkan hasil pendataan Badan Pusat Statistik Kota Kupang tahun
2018, penduduk Kota Kupang berjumlah 423.800 yang terbagi atas 216.796 jiwa
laki-laki dan 207.004 jiwa perempuan.
Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki 1.192 pulau namun baru 432 yang
memiliki nama, di samping itu NTT juga memiliki 42 pelabuhan dan dua

1
pelabuhan induk sebagai sarana dalam menunjang aktivitas masyarakat dan untuk
meningkatkan pembangunan ekonomi membutuhkan jasa pengakut laut atau
transportasi laut yang memadai. Transportasi laut merupakan salah satu sarana
yang sangat penting bagi kehidupan perekonomian masyarakat, karena lancar atau
tidaknya proses pengangkutan khususnya pengangkutan laut mempengaruhi
tingkat aktivitas maupun perkembangan ekonomi masyarakat. Tingkat
perekonomian masyarakat yang baik senantiasa membutuhkan sarana transportasi
yang memadai yang merupakan mobilitas masyarakat yang menunjang aktivitas
kehidupan masyarakat sehari-hari. Menurut (Siregar 2012) yang menyatakan
dengan proses pengangkutan yang lancar maka mobilitas orang dapat ditingkatkan
lebih baik yang berarti lebih produktif, jika seluruh kegiatan-kegiatan diarahkan
kepada tujuan posiitif.
Transportasi laut merupakan bagian penting dalam menunjang aktivitas
masyarakat kepulauan. Transportasi laut juga menjadi sasaran dalam
peningkatkan perekonomian nasional dalam menunjang perdagangan antar
wilayah kepulauan seperti yang terjadi di Kota Kupang dan Kabupaten Rote
Ndao. Wilayah kepulauan di Nusa Tenggara Timur menjadikan jasa transportasi
laut sebagai salah satu alat bantu yang untuk menghubungkan satu pulau dengan
pulau lainnya yang terus dikembangkan. Orientasi transportasi laut merupakan
kegiatan yang dilakukan dalam bentuk peninjauan agar mendapatkan suatu cara
atau sikap yang tepat dalam membangun kegiatan perdagangan antar pulau
dengan menggunakan Kapal Motor dan Speed Boat yang sekaligus menjadi salah
satu tindakan untuk memenuhi kebutuhan transportasi laut.
Transportasi laut juga memberikan kontribusi yang sangat besar bagi
pertumbuhan perekonomian nasional dan daerah sebagaimana amanat dalam
Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 menjadi sesuatu yang sangat strategis bagi
wawasan nasional serta menjadi sarana vital yang menunjang tujuan persatuan
dan kesatuan nasional. Perlu diketahui juga kontribusi transportasi laut menjadi
semakin penting karena nilai biaya yang dikeluarkan adalah paling kecil bila
dibandingkan dengan biaya transportasi udara. Selain itu transportasi laut juga
memiliki kelebihan dari jasa angkutan lainnya dalam keleluwesan
penggunaannya. Kapal laut dapat melewati berbagai kabupaten di NTT yang

2
terpisah oleh lautan dan tidak dapat ditempuh oleh kendaraan roda dua, rodan
empat atau kapal udara, karena kondisi alam dan tata letaknya.
Persaingan bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini membuat
perusahaan khususnya pemasar harus senantiasa mengembangkan konsep
pemasarannya. Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan
organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target
pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik dari pada
pesaing (Kotler dan Armstrong, 2008:12). Maka dari itu, pemahaman terhadap
apa yang dibutuhkan, diinginkan, dan diharapakan konsumen mutlak dilakukan
oleh pemasar, karena sebaik apapaun keunggulan serta keunikan barang atau jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan tidak akan membuat konsumen memutuskan
untuk membeli barang atau jasa tersebut ketika konsumen menganggap bahwa
barang atau jasa tersebut tidak dibutuhkan. Memahami dan mempelajari perilaku
konsumen tersebut akan memberikan petunjuk bagi perusahaan dalam
meningkatkan proses pemasarannya. Strategi pemasaran merupakan serangkaian
tujuan, sasaran, kebijakan, dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan
acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah-ubah
(Assauri, 2004:168). Oleh sebab itu, setiap perusahaan membutuhkan mekanisme
yang dapat mengkoordinasi program-program pemasaran agar dapat sejalan dan
terintegrasi. Perumusan strategi pemasaran yang dapat dirasa sangat perlu agar
perusahaan mampu menempatkan dirinya pada posisi yang lebih baik di pasar
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Tujuan-tujuan perusahaan melalui
strategi pemasarannya harus dibuat suatu perencanaan yang matang terlebih
dahulu, serta menentukan dan mempelajari faktor-faktor apa saja yang sangat
penting untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut. Faktor-faktor yang
menunjang suksesnya proses tersebut sebagai bauran pemasaran. Bauran
pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan
terusmenerus untuk mencapai tujuan pemasaran (Kotler, 2002:431). Bauran
pemasaran barang mencangkup 4P, yaitu product (produk), price (harga), place
(tempat), dan promotion (promosi). Untuk pemasaran jasa ke-4P tersebut dirasa

3
kurang cukup, maka dari itu Payne (2001:32) menambahkan tiga unsur lagi dalam
bauran pemasaran jasa, sehingga menjadi tujuh variabel yang terdiri dari product
(produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang),
process (proses), dan costumer service (layanan pelanggan). Bauran
pemasaran secara teoritis merupakan kunci keberhasilan perusahaan karena
mempunyai pengaruh yang besar terhadap tindakan konsumen dalam membeli
suatu jasa. Program yang berkualitas dan banyak yang diminati konsumen,
biaya yang tinggi tetapi memberikan nilai yang tinggi, lokasi yang nyaman, telah
punya nama yang dikenal karena luas kualitasnya, fasilitas-fasilitas yang lengkap,
tentu akan menarik perhatian calon konsumen dalam memilih pelayanan jasa yang
tepat bagi keperluan mereka. Perpaduan bauran pemasaran jasa dengan kebutuhan
dan keinginan harus sesuai, karena dengan memberikan kepuasan yang lebih
kepada pelanggan maka perusahaan dapat menarik lebih banyak konsumen
potensial. Jasa transportasi laut merupakan salah satu bisnis yang ada di pasar.
Konsumsi masyarakat di Nusa Tenggara Timur akan jasa transportasi laut setiap
tahunya selalu meningkat, hal ini menunjukan terjadi peningkatan secara
signifikan akan kenaikan jumlah penumpang setiap tahunnya. Peningkatan ini
menyebabkan munculnya berbagai usaha jasa transportasi laut di Nusa Tenggara
Timur, sehingga terjadi persaingan yang semakin ketat. Situasi ini disebabkan
karena semakin berkembangnya kebutuhan konsumen baik kebutuhan primer,
sekunder, dan tersier. Kebutuhan konsumen akan jasa transportasi laut yang
semakin meningkat dikarenakan mobilitas konsumen yang semakin cepat
berkembang meningkatkan persaingan khususnya pada usaha jasa transportasi laut
antar kota dan persaingan tersebut menjadi semakin ketat. Perusahaan jasa
trasnportasi laut selalu termotivasi untuk dapat mempengaruhi berbagai kebutuhan
serta keinginan para konsumen dalam hal kualitas jasa, sehingga dapat
memuaskan memuaskan konsumen jasa trasnportasi laut untuk menggunakan jasa
yang disediakan sebagai alat trasnportasi.
Perkembangan transportasi laut memiliki peluang untuk meningkatkan
pendapatan, melalui transportasi laut yang digunakan memungkinkan adanya
peningkatan pelayanan yang dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan
kegiatan perekonomian masyarakat. Sejalan dengan hal itu, usaha transportasi laut

4
di wilayah Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu jalur transportasi laut
yang dikembangkan oleh salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran
yakni PT. Pelayaran Sakti Inti Makmur atas izin pemerintah Kabupaten Kupang
untuk menunjang mobilisasi barang dan orang dari Kupang Menujuh Kabupaten
Rote Ndao yang sekaligus sebagai rute perdagangan di wilayah perairan Nusa
Tenggara Timur. Transportasi laut yang beroperasi terdiri dari 2 unit Kapal-Motor
yaitu KM Express Bahari-1F dan KM Expres Bahari-3C, adapun kapasitas atau
daya tampung masing-masing unit diantaranya sebagi berikut muatan KM
Express Bahari-1F kurang lebih 407 orang dengan tarif penumpang perorangnya
Rp. 142.000 untuk Kelas Ekonomi dan Rp. 172.000 untuk Kelas VIP,- sedangkan
KM Express Bahari-3C mempunyai kapasitas kurang lebih 247 orang, dengan
tarif penumpang Rp. 142.000 untuk kelas Ekonomi dan Rp. 172.000 untuk Kelas
VIP. Dilihat dari nomilnal harga tiket sangat berbeda dengan pelayaran lainya
seperti KM Lakaan namun yang menjadi alasan mengapa penumpang lebih
memilih jasa transpotasi dari PT. Pelayaran Sakti Inti Makmur di karenakan
kecapatan waktu yang ditempuh KM Express Bahari kurang lebih 2 jam. Adapun
jumlah penumpang dalam setiap hari berubah-ubah, karena banyak faktor yang
mempengaruhinya. Transportasi laut sebagai sarana penunjang pengalokasian
sumber-sumber ekonomi dan merangsang sektor lain, dimana fungsinya tercermin
dalam mobilitas segenap sektor dan wilayah pembangunan. Seiring dengan
perkembangan perekonomian suatu daerah, maka peranan transportasi laut yang
semula hanya sebagai unit pelayaran, kemudian meningkat menjadi pusat
perdagangan dan kegiatan ekonomi lainnya yang mendorong perekonomian yang
satu dengan daerah yang lainnya diseluruh tanah air sehingga secara prinsip
transportasi laut tidak hanya memungkinkan tetapi juga menyebabkan perubahan
dalam masyarakat termasuk cara hidupnya, dengan demikian mempengaruhi
peradaban manusia.
Fungsi transportasi ialah untuk mengangkut penumpang atau barang dari satu
tempat ketempat lain. Kebutuhan akan angkutan penumpang tergantung kegunaan
seseorang. Peranan transportasi tidak hanya untuk melancarkan barang atau
mobilitas manusia. Transportasi juga membantu tercapainya penyediaan sumber-
sumber ekonomi optimal. Barang yang diangkut adalah untuk memenuhi

5
kebutuhan hidup masyarakat atau barang yang dimaksud digunakan sebagai bahan
baku untuk menghasilkan produk akhir.
Menurut Tamin (1997:5) transportasi memiliki dua fungsi utama, yaitu 1)
sebagai penunjang dimaksudkan untuk melayani pengembangan disektor lain
yaitu sector pertanian, industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan, pariwisata,
transmigrasi dan lainnya, dan 2) sebagai sarana pendukung pembangunan,
maksudnya bahwa pengadaan/pembangunan fasilitas transportasi diharapkan
dapat membantu membuka daerah-daerah yang terisolasi, terpencil, terbelakang
dan daerah-daerah perbatasan. Fungsi transportasi memegang peranan penting
untuk mencapai tujuan pengembangan ekonomi dalam suatu bangsa.
Adapun tujuan pengembangan ekonomi yang bisa diperankan oleh jasa
transportasi adalah:
1) Meningkatkan pendapatan nasional, disertai dengan distribusi yang merata
antara penduduk, bidang usaha dan daerah.
2) Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi dan jasa yang dapat dihasilkan
para konsumen, industry dan pemerintah.
3) Mengembangkan industry nasional yang dapat menghasilkan devisa serta
mensupply pasaran dalam negeri.
4) Menciptakan dan memelihara tingkatan kesempatan kerja bagimasyarakat.
Berdasarkan ulasan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti dan
mengkaji lebih jauh masalah tersebut dalam satu karya ilmiah berbentuk skripsi
yang berjudul “PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP
KEPUTUSAN MEMILIH JASA TRANSPORTASI LAU (Survei Terhadap
Warga Kabupaten Rote Ndao Yang Perna Memilih Menggunakan Jasa
Transportasi Laut PT. PELAYARAN SAKTI INTI MAKMUR CABANG
KUPANG)”

6
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah pengaruh produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Tempat (X4),
Orang (X5), Proses (X6), dan Layanan Pelanggan (X7) secara bersama-
sama terhadap Keputusan Memilih jasa transportasi laut PT. Pelayaran
Sakti Inti Makmur (Cabang Kupang)?
2. Adakah pengaruh produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Tempat (X4),
Orang (X5), Proses (X6), dan Layanan Pelanggan (X7) secara sendiri-
sendiri terhadap Keputusan Memilih jasa transportasi laut PT. Pelayaran
Sakti Inti Makmur (Cabang Kupang)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan paparan latar belakang diatas, adapun yang menjadi tujuan dari
penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui dan menejelaskan pengaruh variable-variabel dalam
bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk (X 1), Harga (X2), Promosi
(X3), Tempat (X4), Orang (X5), Proses (X6), dan Layanan Pelanggan (X7)
secara bersama-sama terhadap Keputusan Memilih jasa transportasi laut
PT. Pelayaran Sakti Inti Makmur (Cabang Kupang)?
2. Untuk mengetahui dan menejelaskan pengaruh variable-variabel dalam
bauran pemasaran jasa yang terdiri dari dari produk (X1), Harga (X2),
Promosi (X3), Tempat (X4), Orang (X5), Proses (X6), dan Layanan
Pelanggan (X7) secara bersama-sama terhadap Keputusan Memilih jasa
transportasi laut PT. Pelayaran Sakti Inti Makmur (Cabang Kupang)?
D. Manfaat Penelitian
Dalam setiap penelitian atau pembahasan suatu masalah yang dilakukan
penulis diharapkan dapat memberi manfaat dan berguna untuk pihak-pihak yang
tertarik dan berkepentingan dengan masalah-masalah yang diteliti dengan
demikian maka manfaat dari penelitian ini adalah:

7
1. Kegunaan secara teoritis
Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah kajian ilmu dalam
proses pengembangan (teori) ilmu ekonomi dan dapat dijadikan sebagai
referensi penelitian untuk pengembangan penelitian sejenis.
2. Kegunaan secara praktis
a. Bagi perkembangan ilmu ekonomi
Penelitian ini diharapkan membantu perkembangan ilmu ekonomi
sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan arus
globalisasi.
b. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pemerintah khususnya
terkait pelaksanaan, pengawasan, dan pengelolaan kapal di bidang
pelayaran sehingga dampak perkembangan ekonomi dapat dirasakan
oleh masyarakat kabupaten Rote Ndao dan Kota Kupang kususnya serta
seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur .
c. Bagi pelaku usaha
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pelaku
usaha mengenai tanggung jawabnya sebagai pemilik maupun pengelola
jasa transportasi laut dalam mengembangkan ekonomi antar pulau di
wilayah Nusa Tenggara Timur.
d. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pembaca baik masyarakat
luas, para akademisi, sebagai bahan acuan dalam pengembangan
ekonomi masyarakat luas.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian difokuskan pada peranan transportasi laut, untuk
menunjang arus barang dan orang yang dilihat dari kegiatan, jumlah pedagang,
jumlah penumpang, jumlah dan jenis barang yang diangkut melalui jasa
transportasi laut.

8
F. TINJAUAN PUSTAKA
a. Tinjauan Pengangkutan Secara Umum
Definisi Pengangkutan Kata ‘pengangkutan’ berasal dari kata dasar
‘angkut’ yang berarti mengangkat atau membawa. Tercantum dalam kamus
hukum bahwa, pengakutan adalah perjanjian antara pengakut dan pengirim, dalam
hal pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang
dan/ atau orang dari suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat,
sedangkan pengirim mengikatkan diri dengan membayar uang angkutan. Terdapat
beberapa pendapat mengenai pengertian pengangkutan dari para sarjana,
diantaranya: Menurut Lestari Ningrum, pengangkutan adalah rangkaian kegiatan
pemindahan orang atau barang dari suatu temapat pemuatan (embargo) ke tempat
tujuan (disemberkasi) sebagai tempat penurunan penumpang atau pembongkaran
barang muatan. Rangkaian kegiatan pemindahan tersebut meliputi kegiatan:
1) Dalam arti luas
Memuat orangatau barang ke dalam alat pengangkut. Membawa penumpang
atau barang ke tempat tujuan. Menurunkan penumpang atau membongkar barang
di tempat tujuan.
2) Dalam arti sempit
Kegiatan membawa orang atau barang daristasiun/ terminal/ pelabuhan/
bandara tempat pemberangkatan ke stasiun/ terminal/ pelabuhan/bandara tempat
tujuan. Menurut Abdulkadir Muhammad, pengangkutan adalah proseskegiatan
membawa barang dan orang dari tempat pemuatan ke tempat tujuan dan
menurunkan barang atau orang dari alat pengangkutan ke tempat yangditentukan.
Berdasarkan pendapat para sarjana tersebut, maka dapatdisimpulkan bahwa
pengangkutan adalah rangkaian kegiatan perjanjian timbal balik antara
pengangkut dan pengirim dalam memindahkan barang dan orang dari suatu
tempatpemuatan (embargo) ke tempat tujuan (disemberkasi) tertentudengan
selamat, dimana pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan.

9
G. Konsep Trasnsportasi Laut
Transportasi berasal dari bahasa latin transportare, dimana trans yang berarti
seberang atau sebela lain sedangkan portare berarti mengangkut atau membawa.
Jadi transportasi berarti membawa (sesuatu) ke sebela lain atau dari suatu tempat
ke tempat lain. Trasportasi merupakan suatu jasa yeng diberikan guna memuat
barang atau orang untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat lain.
Kegiatan pemindahan dari suatu tempat ke tempat lain telah dilakukan sejak
dulu, baik memindahkan barang maupun orang dengan menggunakan peralatan
yang sesuai untuk mengangkut orang atau barang tersebut seperti menggunakan
kendaraan angkutan darat, laut maupun udara. Trasportasi telah digunakan dalam
kehidupan masyarakat sejak dulu, namun alat angkut yang dimaksud bukan
seperti sekarang ini sebelum tahun 1800, alat angkut yang digunakan berasal dari
tenaga manusia, hewan dan sumber tenaga dari alam. Antara tahun 1800 – 1860
transportasi mulai berkembang dengan digunakannya sumber tenaga mekanis
seperti kapal laut dan kereta api.
Sejarah transportasi pada tahun 1860–1920 ditemukan kenderaan bermotor
danpesawat terbang, dalam masa ini angkutan kereta api dan jalan raya memegang
peranan penting pula. Pada tahun 1920 transportasi telah mencapai tingkat
perkembangan pada puncaknya dengan sistem transportasi berkembang pesat
sejalan dengan kemajuan teknologi mutakhir (Abbas Salim, 2006). Abbas Salim
(2006) mengemukakan bahwa transportasi merupakan kegiatan pemindahan
barang muatan dan orang dari suatu tempat ke tempat lain. Dikatakan juga bahwa
transportasi menjadi dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan
masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi. Dengan transportasi adanya
spesialisasi atau pembagian pekerjaan menurut keahlian sesuai dengan budaya dan
adat istiadat suatu bangsa atau daerah. Sumantoro (1998) mengemukakan bahwa
kegiatan transportasi merupakan tindakan yang dilakukan untuk memindahkan
suatu barang atau orang dari suatu tempat ke tempat lain. Manajemen transportasi
merupakan bagian dari perencanaan, pengorganisasian, pengaktivitasan dan
pengontrolan kegiatan-kegiatan pemindahan barang dan orang dari suatu tempat
ke tempat lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Setijowarno dan Frazila (2003) transportasi adalah suatu kegiatan

10
untuk memindahkan sesuatu (orang dan barang) dari satu tempat ke tempat yang
lain, baik dengan atau tanpa sarana (kendaraan, pipa, dan lain-lain. Soleh Al jufri
(1993) menyatakan bahwa transportasi merupakan suatu alat yang digunakan
manusia untuk menyangkut barang dan manusia dari suatu tempat ke tampat lain
dengan menggunakan tenaga dorong mesin atau manusia dan angin melalui laut.
Porwosujipto (2003) berpendapat bahwa pelayaran merupakan segala kegiatan
usaha pemuatan melalui laut pada asasnya dengan pengertian angkutan laut,
pemersatuan-pemersatuan ini diadakan dengan tujuan untuk membulatkan
pertanggung jawaban pengangkutan terhadap pengiriman segala usaha dan
kegiatan yang bersangkutan dengan kewajibannya mengangkut barang atau orang
di laut. Sehingga sampai di tempat tujuan dengan selamat atau barang itu diterima
oleh sipenerima pada waktunya dengan selamat.
Pengertian transportasi menurut Buchari Alma (2007) ialah pengangkutan
merupakan kegiatan pemindahan barang dan orang dari satu tempat asal ke tempat
tujuan. Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan orang dari tempat
asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal
dari mana kegiatan dimulai, ke tempat tujuan, ke mana tempat kegiatan diakhiri
(Nasution, 2008). Widyahartono (1986:15) menjelaskan bahwa transportasi
memberikan macam kegunaan (utility) pada barang yaitu:
1) Memungkinkan pemindahan barang-barang tersebut tidak dibutuhkan
ketempat atau lokasi yang membutuhkannya, memberi kegunaan tempat
padabarang, jadi memindahkan barang dari tempat yang berlebihan atau
daritempat yang keguaannya lebih mudah ke tempat yang langka
yangkegunaanya relatif lebih tinggi dari tempat asalnya.
2) Memungkinkanpengadaan barang dari suatu tempat pada waktunya,
artinya memberikegunaan waktu pada barang. Kamaluddin (2003)
menyatakan bahwa transportasi ataupengangkutan merupakan sarana
ekonomi yang berfungsi untuk menunjangpemindahan sesuatu (manusia,
hewan, dan barang) dari suatu tempat tujuandengan maksud untuk
menciptakan kegunaan tempat (Place Utility) dankegunaan waktu (Time
Utility).
Dengan adanya transportasi menyebabkan adanya spesialisasi ataupembagian

11
pekerjaan menurut keahlian sesuai dengan budaya, adat istiadat dan budaya suatu
bangsa atau daerah.Transportasi dibutuhkan karena sumber kebutuhan manusia
tidakterdapat di sembarang tempat, sehingga terdapat kesenjangan jarak antar,
lokasi sumber, lokasi produksi, dan pemukiman masyarakat sebagai konsumen.
Kesenjangan jarak inilah yang melahirkan kegiatan pengangkutan. Dengan
demikian maka unsur-unsur pengangkutan yang paling pokok antara lain;
a. Manusia sebagai pihak yang membutuhkan.
b. Barang dan jasa sebagai unsur yang dibutuhkan.
c. Kendaraan sebagai alat angkut.
d. Jalan raya sebagai prasarana pengangkutan.
e. Perusahaan sebagai pengelola kegiatan transportasi.
Sakti Adji Adisasmita (2012) mengemukakan bahwa trasportasi adalah sarana
penghubung atau yang menghubungkan antara daerah produksi dan pasar, atau
dapat dikatakana pendekatan daerah produksi danpasar atau sering kala dikatakan
menjembatani produsen dan konsumen. Siregar (2012) mengemukakan bahwa
kegiatan pengangkutan dapat terlaksana jika terpenuhi hal-hal sebagai berikut:
a. Ada barang atau jasa atau orang yang diangkut.
b. Tersedianya kendaraan sebagai alat angkutan.
c. Adanya jalan raya tempat melintasnya kendaraan angkutan.
Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa atau negara tergantung pada tersedianya
pengangkutan dalam negara atau bangsa yang bersangkutan. Suatu barang atau
komoditi mempunyai nilai menurut tempat dan waktu, jika barang tersebut
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Dalamtransportasi terlihat ada dua
unsur yang terpenting yaitu:
a. Pemindahan/pergerakan (Movement)
b. Secara fisik mengubah tempat dari barang (komoditi) dan penumpangke
tempat lain.
Menurut Raharjo Adisasmita (2010) transportasi adalah kegiatan pemindahan
barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Dalam kegiatan
transportasi diperlukan empat komponen yakni:
a. Tersedianya muatan yang diangkut,
b. Terdapatnya kendaraan sebagai sarana angkutannya,

12
c. Adanya jalan yang dapat dilaluinya dan
d. Tersedianya terminal.
Menurut lokasi pendekatan pasar Losch August menyatakan bahwa lokasi
penjualan sangat berpengaruh pada banyaknya konsumen yang dapat garapnya,
makin jauh dari pasar maka konsumen makin enggan membeli karena biaya
transportasi. Menurut Weber Alfred bahwa biaya transportasi merupakan faktor
pertama dalam menentukan lokasi sedangkan kedua faktor lainnya merupakan
faktor yang dapat memodifikasi lokasi. Titik terendah biaya transportasi
menunjukkan biaya minimum untuk angkutan bahan baku dan ditribusi hasil
produksi.untuk mendatangangi tenpatpenjualan (pasar) semakin mahal. Produsen
harus memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan
penerimaan terbesar.
H. Fungsi Transportasi
Fungsi transportasi adalah untuk mengangkut orang dan barang dari suatu
tempat ke tempat lain. Kebutuhan akan angkutanpenumpang tergantung fungsi
bagi kegunaan seseorang (Personal Place Utility). Peran transportasi tidak hanyak
untuk melancarkan mobilitas barang atau manusia. Transportasi juga membantu
tercapainya penyediaan sumber–sumber ekonomi secara optimal. Transportasi
berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan (the promoting sector) dan
pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan ekonomi. Manfaat
transportasi (perangkutan) bukanlah tujuan melainkan sarana untuk mencapai
tujuan. Sementara itu, kegiatan masyarakat sehari–hari bersangkut paut dengan
produksi barang dan jasa untuk mencukupi kebutuhan yang beraneka. Barang
yang diangkut adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat atau barang
yang dimaksud digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan produk akhir.
Orang yang menggunakan jasatransportasi adalah untuk bekerja, berdagang,
menghadiri pertemuan, ataumelakukan kegiatan lainnya. Fungsi utama
transportasi ada dua, yaitu:
1. Sebagai penunjang dimaksudkan untuk melayani pengembangan
disektorlain yaitu sektor pertanian, industri, perdagangan, pendidikan,
kesehatan, pariwisata, transmigrasi dan lainnya.
2. Sebagai pendorong ataupendukung pembangunan, maksudnya bahwa

13
pengadaan/ pembangunan fasilitas transportasi diharapkan dapat
membantu membuka daerah-daerah yang terisolasi, terpencil, terbelakang
dan daerah-daerah perbatasan. Fungsi transportasi memegang peranan
penting dalam usaha mencapai tujuan pengembangan ekonomi dalam
suatu bangsa.
Adapun tujuan pengembangan ekonomi yang diperanan oleh jasa transportasi
adalah: (Burhanuddin, 2003)
1) Meningkatkan pendapatan nasional, disertai distribusi yang merata antara
penduduk, bidang usaha dan daerah.
2) Meningkatkan jenis, jumlah brang jadi, dan jasa yang dapat dihasilkan
para konsumen, industri dan pemerintah.
3) Mengembangkan indusri nasional yang bisa menghasilkan devisa serta
mensupply pasaran dalam negeri.
4) Menciptakan dan memelihara tingkatan kesempatan kerja
bagimasyarakat.
Ada peran transportasi dalam kegiatan non ekonomis yaitu sebagai sarana
mempertinggi integritas bangsa, transportasi menciptakan dan meningkatkan
standar kehidupan masyarakat secara menyeluruh, mempertniggi ketahanan
Nasional bangsa Indonesia (Hankamnas) dan menciptakan pembangunan
nasional. Rahardjo Adisasmita (2010) mengemukakan bahwa ketersediaan jasa
transportasi berkorelasi positif dengan kegiatan ekonomi dan pembangunan dalam
masyarakat. Jasa transportasi mempunyai peran yangs angat penting bukan hanya
untuk melancarkan arus barang, dan mobilisasi manusia, tetapi jasa transportasi
juga membantu tercapainya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal,
kegiatan produksi dilaksanakan secara efektifdan efisien, kesempatan kerja dan
pendapatan masyarakat meningkat selanjutnya kesenjangan antar daerah dapat
ditekan menjadi sekecil mungkin. Menurut Nasution (2008) transportasi sebagai
perpindahan barangdan manusia dari tempat asal ke tujuan mengandung 3 (tiga)
hal yaitu:
1. Ada muatan yang diangkut,
2. Tersedia kendaraan sebagai alat angkutan, dan
3. Ada jalan yang dilalui. Arah dan kebijakan pembangunan transportasi

14
lautdilaksanakanfungsi yaitu antara lain: (Tamin 1997).
a. Meningkatkan peran armada pelayaran nasional, baik untuk angkutan
dalam negeri maupun ekspor-impor dengan memberlakukan azas
cabatage. Untuk itu diperlukan dukungan perbankan dalam penyediaan
kredit murah bagi peremajaan armada.
b. Mengurangi bahkan menghapus pungutan-pungutan tidak resmi
dipelabuhan, sehingga tarif yang ditetapkan otoritas pelabuhan tidak jauh
berbeda dengan biaya yang secara riil dikeluarkan pengguna jasa
kepelabuhan, melalui peningkatan kordinasi bagi semua instansi yang
terkait dalam proses bongkar muat barang.
Transportasi laut sebagai sarana penunjang pengalokasian sumber-sumber
ekonomi dan merangsang sektor lain, di mana fungsinya tercermin dalam
mobilitas segenap sektor dan wilayah pembangunan. Seiring dengan
perkembangan ekonomi dewasa ini, maka peranan transportasi laut yang semula
hanya sebagai unit pelayaran, kemudian meningkat menjadi pusat perdagangan
dan kegiatan ekonomi lainnya yang mendorong perekonomian yang satu dengan
daerah yang lainnya diseluruh tanah air sehingga secara prinsip transportasi laut
tidak hanya memungkinkan tetapi juga menyebabkan perubahan dalam
masyarakat termasuk cara hidupnya, dengan demikian mempengaruhi peradaban
manusia. Transportasi mencakup bidang yang sangat luas karena hampir setiap
manusia tidak terlepas dari kegiatan transportasi. Hampir seluruh kehidupan tidak
terlepas dari keperluannya akan angkutan dan prasarana. Di zaman modern
manusia sudah saling berinteraksi dan berhubungan meskipun terdapat jarak fisik
yang memisahkan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena
adanya tansportasi yang efektif yang dapat memberikan pelayaran secara cepat,
tertib, aman, nyaman dan murah. Tanpa adanya fasilitas transportasi, maka
kegiatan manusia, khususnya di bidang ekonomi, hanya dapat dilaksanakan secara
terbatas pada lokasi-lokasi tertentu dengan intensitas yang sangat rendah. Oleh
karena itu transportasi sangat penting peranannya dalam memindahkan manusia
dan barang dari satu tempat ke tempat lainnya Menurut H.F.Ruru (1993) peranan
transportasi dari sudut ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Merangsang pertumbuhan ekonomi

15
2. Melancarkan dan memudahkan distribusi bahan-bahan kebutuhan yang
berbeda
3. Alat untuk menstabilkan harga
4. Mengurangi isolasi daerah
5. Menunjang perluasan pasar
6. Menunjang terciptanya spesialisasi yang luas
Sedangkan menurut Widyahartono (1986) bahwa manfaat transportasi laut
adalah sebagai berikut:
1. Transportasi laut merupakan jangkauan terhadap sumber yang dibutuhkan
suatu daerah dan memungkin digunakan sumber yang lebih murah ataupun
lebih tinggi mutunya. Sebagai tambahan barang yang tidak bisa didapatkan
di daerah setempat, didapatkan di daerah lain.
2. Pemakaian sumber daya lebih efisien mengakibatkan timbulnya
kekhususan setiap daerah atau pun pembagian setiap tenaga kerja yang
sesuai, yang mengakibatkan pemahaman jumlah barang yang dikonsumsi,
yang berhubungan erat dengan ini adalah memungkinkan untuk melayani
daerah yang luas, sehingga keuntungan ekonomi dalam skala produksi
dapat dimanfaatkan
3. Karena penyaluran barang tidak lagi terbatas pada daerah setempat saja,
maka barang-barang dapat disalurkan dari sumber-sumber alternatif
lainnya, apabila sumber yang biasa dipakai tidak dapat memenuhi semua
kebutuhan.
Edward V. Lewis dalam Ali Hadara (1998) menyatakan bahwa kapal telah
memainkan peranan penting dalam peristiwa dunia baik di masa damai maupun di
masa perang. Berkat adanya kapal maka manusia mampu menjelajah, menduduki
daerah baru serta berdagang.
Dari pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa peranan transportasi
laut telah memegang peranan penting dalam proses perjalanan para pedagang dan
kepentingan masyarakat lainnya, dalam rangka membeli barangm dan
mengadakan hubungan kerja sama dalam bidang ekonomi. Nasution (2008),
mengemukakan bahwa transportasi bukanlahtujuan, melainkan sarana untuk
mencapai tujuan. Dalam hubungan tersebut akan dikemukakan peranan

16
transportasi dalam berbagai aktivitas manusia ditinjau dari tiga aspek yaitu:
1. Aspek ekonomi Transportasi adalah bagian dari suatu kegiatan
perekonomian karena dengan transportasi yang lancar dan memadai maka
hasil produksi, distribusi dari berbagai sektor akonomi seperti pertanian,
akan lebih mudah dan lancar untuk dipasarkan (disalurkan). Dengan kata
lain alat transportasi merupakan jembatan yang mendekatkan sentra-sentra
produksi dengan sentra konsumsi untuk meningkatkan, nilai guna dan nilai
waktu suatu barang dan jasa.
2. Aspek sosial budaya
Sebagai makhluk sosial, dalam memenuhi kebutuhan tertentu manusia
memerlukan hubungan antar manusia yang satu dengan manusia
yanglainnya yang tentu memerlukan alat transportasi yang murah, mudah,
cepat dan menyenangkan, sehingga bisa saling beriteraksi.
3. Aspek politik
Transportasi sangat mempermudah jaringan aparat pemerintah dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai motifator pembangunan
dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam bidang pertahanan,
keamanan sehingga dapat melakukan mobilisasi agar bisa berjalan lancar.
Salim (2006), mengemukakan bahwa peranan transportasi meliputi:
1. Dalam kehidupan masyarakat
Transportasi bermanfaat bagi masyarakat, dalam arti hasil–hasil produksi
dari suatu daerah dapat dipasarkan kepada perusahaan industri.
2. Spesialisasi secara geografis tiap–tiap daerah mempunyai kekhususan
dalam arti spesialisasi yang berbeda untuk masing–masing daerah
(wilayah), dengan transportasi dapat menghubungkan berbagai daerah
sehingga dapat mendorong perkembangan dan pertumbuhan wilayah,
dapat melakukan akses antar wilayah dengan lancar dan cepat.
3. Produksi yang ekonomis Suatu produksi akan bermanfaat dan ekonomis,
bila cukup tersedia modal. Karena ada transportasi dan produksi dalam arti
untuk pelemparan hasil produksi ke pasar (market).
4. Pembangunan nasional dan HANKAMNAS Jaringan transportasi melalui
laut dengan sendirinya harus mampu menjangkau seluas mungkin wilayah

17
nusantara, sampai ke daerah-daerah sekalipun sehingga terjadinya
perdagangan, antara daerah yang lain untuk saling memenuhi kebutuhan
hidup, dengan menggunakan transportasi yang sifatnya masih sederhana
(tradisional) baik yang menggunakan tenaga mesin dengan kemampuan
lebih besar .
Menurut Soedjono (2005) dalam teori tujuan, kapal diartikan sebagai benda
yang sengaja dibangun untuk dapat bergerak di atas permukaan air, baik dengan
kekuatan sendiri yang lebih dibangun ataupun ditempelkan dengan kekuatan yang
sedemikian rupa guna pengangkutan barang maupun orang. Menyadari
kedudukan negara Indonesia sebagi negara kepulauan, maka pengangkutan laut
memegang peranan yang sangat penting dibangdingkan udara dan darat.
Demikian pula menurut Purwosujipto (2003) menyatakan bahwa pelayaran
merupakan segala usaha kegiatan pemuatan melalui laut yang pada dasarnya
dipersatukan dengan pengertian angkutan laut, pemersatuan ini diadakan dengan
tujuan untuk membulatkan pertanggungjawaban pengangkutan terhadap
pengiriman segala usaha dan kegiatan yang bersangkutan dengan kewajibannya
mengangkut barang atau orang di laut. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut
jelas bahwa transportasi laut itu menyangkut pemindahan barang atau manusia
dari tempat asalnya dimana kegiatan transportasi mulai ke tempat tujuan dan
kemana transportasi itu diakhiri. Dalam prakteknya dewasa ini terlihat bahwa
konsumen tidak hanya dipenuhi kebutuhan dan pemidahannya, tetapi
menghendaki pula kecepatan proses pengangkutannya. Dengan adanya alat
pengangkutan maka periode pengangkutan akan semakin singkat dan efisien,
sehingga yang diangkut semakin lebih cepat sampai di tempat tujuan.
I. Jenis-Jenis Transportasi
Muchtaruddin Siregar (2012), mengemukakan bahwa jenis–jenis transportasi
dibagi menjadi 4 macam yaitu:
1. Angkutan darat yang dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1) angkutan
jalan raya merupakan segala jenis angkutan yang menggunakan
kendaraan bermotor sebagai fasilitas operasional yang bergerak di jalan
raya seperti motor, bus, truk dan lain – lain. 2) angkutan darat jenis kereta

18
api merupakan angkutan yang terdiri dari serangkaian gerbong barang
yang di tarik oleh lokomotif.
2. Angkutan pelayaran atau angkutan laut dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu: 1) angkutan yang dilakukan oleh kapal laut. Angkutan ini
berabad-abad lamanya dipergunakan untuk perdagangan antar Negara
maupun antar pulau yang berlangsung sampai saat sekarang ini. 2)
angkutan sungai seperti kapal pengangkut kayu yang melalui sungai ke
pelabuhan kayu.
3. Angkutan udara merupakan jenis angkutan yang memindahkan suatu
barang atau manusia dari tempat asal ke tempat tujuan dengan
menggunakan alat angkutan pesawat terbang.
4. Angkutan pipa yaitu angkutan berupa pipa yang biasanya digunakan untuk
angkutan minyak dan gas.
Transportasi laut (water transport) dapat diklasifikasikan menurut macam
dan jenisnya yang terdiri dari dua golongan:
1. Transportasi air pedalaman (island transport)
2. Transportasi laut (ocean transport).
Untuk transportasi air pedalaman menggunakan alat angkut yang berupa
sampan, kapal motor, dan motor boad. Jalan yang dilaluinya adalah sungai, danau,
dan kanal. Dengan tenaga penggeraknya adalah dayung, layar, tenaga uap, BBM,
dan diesel. Sedangkan untuk transportasi laut digunakan alat angkut perahu layar,
kapal api, kapal uap, dan kapal mesin. Tenaga penggeraknya adalah uap, BBM,
dan diesel. Ocean transportasi ini meliputi pelayaran petani, pelayaran samudera,
termasuk pelayaran antar negara yang bersangkutan.
Muchtaruddin Siregar (2012) juga mengklasifikasikan transportasi laut
berdasarkan atas peranan pengangkutan di Indonesia yakni:
1. Pengangkutan dalam daerah
2. Pengangkutan antar pulau
Transportasi laut dapat diklasifikasikan menurut fungsi
pengangkutan di Indonesia yaitu:
a. Pengangkutan dalam daerah

19
b. Pengangkutan antar pulau yang terdiri atas: pelayaran nusantara, pelayaran
samudera, pelayaran rakyat, pelayaran niaga.
c. Perahu merupakan salah satu karya manusia yang paling nyata yang
diciptakan oleh manusia pada akhirnya akan memiliki nilai guna sebagaimana
fungsinya yaitu sebagai sarana perdagangan.
J. Faktor-faktor yang mempengaruhi jasa transportasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan akan jasa-jasa transportasi, oleh
Salim (2006) dapat dilihat dari dua segi yaitu:
1. Dari segi permintaan (demand)
a. Pertumbuhan penduduk
b. Pembangunan daerah dan wilayah
c. Industri
d. Transmigrasi dan penyebaran penduduk
2. Dari segi penawaran (supply)
a. Peralatan yang digunakan
b. Kapasitas yang tersedia
c. Kondisi teknik alat angkut yang dipakai
d. Produksi jasa yang dapat diserahkan oleh perusahaan angkutan
e. Sistem pembiayaan dalam pengoperasian alat pengangkutan.
Sutarsih Saleh (2003:17) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran jasa transportasi adalah:
1. Pendapatan Konsumen
Jasa transportasi yang di tawarkan kepada masyarakat sangat tergantung dari
pendapatan masyarakatitu sendiri karena banyak jenis transportasi yang di
sediakan oleh pengusaha untuk kepentingan masyarakat disesuaikan dengan
kemampuan/daya beli masyarakat.
2. Tarik Angkutan
Faktor lain yang bersangkutan dengan pengenaan tarif angkutan dari
pengusaha kepada konsumen/pemakai jasa angkutan, sehingga penentuan tarif
betu-betul harus dihitung kelayakan, sehingga pengenaan tarif terjangkau oleh
masyarakat yang meminta jasa transportasi dianggap sebagai tarik wajar dan
masyarakat mau meminta jasa transportsi tersebut.

20
3. Selera konsumen
Selera atau keinginan konsumen dalam penggunaan transortasi sangat bersifat
heterogen memerlukan adanya pelayanan yang maksimal. Sudarsono (1992),
mengemukakan bahwa permintaan berkaitan dengan berbagai kemungkinan
jumlah barang dan jasa yang diminta oleh pembeli pada berbagai tingkat harga
untuk periode waktu tertentu dan dalam suatu pasar tertentu.
Sukirno (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang
dan jasa adalah:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain yang terkait
3. Harga faktor produksi
4. Biaya produksi
5. Jumlah pedagang/penjual
6. Tujuan perusahaan
7. Kebijakan pemerintah
K. Konsep Ekonomi
Suparmoko (2002) memberikan defenisi bahwa secara umum konsep
ekonomi dapat diartikan sebagai usaha-usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhannya dengan alat pemuas kebutuhan yang ada, kegiatan tersebut
berlangsung sejak zaman primitif hingga zaman modern sekarang ini.Kemudian
Lipsey (1993:4) menyatakan walaupun ilmu ekonomi modern bersifat kompleks,
banyak keputusan-keputusan dasar yang harus diambil oleh produsen dan
konsumen tidaklah berbeda dengan keputusan keputusandalam situasi ekonomi
primitif, karena pada dasarnya manusia selalu berupaya memecahkan masalah
ekonomi yang ada. Permasalahan tersebut akan terselesaikan sedikit demi sedikit
dengan adanya kegiatan para pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi tersebut menurut
Gilarso (2004) terbagi dalam empat kelompok besar, yaitu:
a. Para konsumen, yaitu seluruh masyarakat yang kita jadikan kelompok
besar dengan nama masyarakat atau rumah tangga konsumen
b. Para produsen, baik dunia usaha, petani, industri kecil pedesaan, maupun
dunia usaha dagang jasa dan industri besar di kota yang disebut rumah
tangga produsen

21
c. Pemerintah, baik pusat maupun daerah membeli dan menyediakan
bermacam-macam barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat
d. Luar negeri artinya semua negara lain di Indonesia yang membeli barang-
barang ekspor kita dan menjual barang/jasa yang kita impor. Hubungan
keempat pelaku ekonomi tersebut atau biasa disebut lingkaran kegiatan
ekonomi akan menimbulkan kegiatan produksi, konsumsi, tabungan,
distribusi, investasi, dan sebagaianya yang bermuara
pada penciptaan pendapatan (Gilarso, 2004)
Jadi perekonomian sebenarnya adalah hubungan timbal balik para pelaku
ekonomi dalam suatu masyarakat untuk menjaga kelangsungan hidup
komunitasnya, mulai dari komunitas keluarga, negara bahkan komunitas
internasional sekalipun tidak luput dari kegitan perekonomian tersebut.
L. Bauran Penasaran
1. Produk (Product)
Produk dapat berupa benda berwujud dan tidak berwujud yang ditawarkan
kepada pelanggan potensial memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.
Keputusan bauran produk yang dihadapi pemasar dapat sangat berbeda
dengan yang dihadapi unsur barang. Aspek pengembangan jasa baru juga
memiliki keunikan khusus yang berbeda dengan barang, yakni jasa baru
sukar diproteksi dengan paten. Menurut Kotler (2001:346) produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,
diperoleh, digunakan, atau dipasarkan meliputi barang-barang fisik,
pengalaman, orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan. Payne
(2001:156) menyatakan bahwa produk adalah konsep keseluruhan atas
objek atau proses yang memberikan berbagai nilai bagi para pelanggan,
barang dan jasa merupakan sub kategori yang menjelaskan dua jenis
produk. Produk merupakan bentuk penawaran jasa yang ditunjukan untuk
mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan
pelanggan (Tjiptono, 2006:31). Dapat disimpulkan bahwa Produk adalah
segala sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen dengan
memberikan berbagai nilai untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

22
2. Harga (Price)
Harga merupakan bagian yang sangat penting dalam bauran pemasaran
jasa, karena harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran
yang paling fleksibel. Kotler (2001:519) menyatakan bahwa harga dapat
diubah dengan cepat, tidak seperti ciri khas produk dan perjanjian
distribusi. Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau
mungkin) yang dibituhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya (Swastha, 2002:215). Keputusan-keputusan
penetapan harga sangat signifikan dalam menentukan nilai bagi pelanggan
dan memainkan peran penting dalam pembentukan citra bagi jasa tersebut.
dapat disimpulkan bahwa harga adalah tarif yang harus dibayar oleh
konsumen untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya dengan harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3. Promosi (Promotion)
Menurut Alma (2002:179) menyatakan promosi adalah usaha yang
dilakukanoleh pemasar, berkomunikasi dengan calon pembeli.
Promosi merupakan suatu ungkapan dalam arti luas tentang kegiatan yang
secara aktif dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong konsumen
membeli produk yang ditawarkan melalui berbagai media.
Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah bauran promosi. Dapat
disimpulkan bahwa promosi adalah usaha yang dilakukan perusahaan
untuk mendorong konsumen memilih produk yang ditawarkan melalui
media.
4. Tempat (Place)
Phillip Kotler (1993) menyatakan saluran distrubusi terdiri seperangkat
lembaga yang melakukan semua kegiatan atas fungsi yang digunakan
untuk menyalurkan produk dan status kepemilikannya dari produksi ken
konsumen. Masalah pemilihan saluran distribusi adalah suatu masalah
yang sangat penting, sebab salah dalam pemilihan distribusi dapat
memperlambat bahkan dapat menghentikan usaha penyaluran barang dan
jasa dari produsen barang dan jasa ke konsumen.

23
5. Orang (People)
Menurut Ratih Hurriyati (2010), definisi orang (people) dalam bauran
pemasaran jasa ialah "semua pelaku yang memainkan peranan dalam
penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-
elemen dari people adalah pegawai perusahaan, konsumen dan konsumen
lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan bahkan
cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan mempunyai
pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa
(service encounter)".
6. Proses (Process)
Kotler (2002:234), menyatakan bahwa proses merupakan suatu upaya
perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Proses adalah seluruh
kegiatan kerja yang meliputi prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal,
mekanisme, kegiatan dan rutinitas di mana suatu produk atau jasa
disampaikan kepada pelanggan (Payne, 2001:210). Dapat disimpulkan
bahwa proses merupakan seluruh kegiatan kerja perusahaan dalam
menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen.
7. Layanan Pelanggan (Customer Service)
Kotler (2002:57) mendifinasikan pelayanan sebagai semua aktifitas untuk
mempermudah pelanggan menghubungi pihak yang tepat dalam
perusahaan, serta mendapatkan layanan, jawaban, dan penyelesaian
masalah dengan cepat dan memuaskan. Lupiyoadi (2006:64), Costumer
Service Strategy mencangkup identifikasi misi jasa, penentuan sasaran dari
Costumer Service, perumusan strategi Costumer Service, dan
implementasi. Dapat disimpulkan bahwa layananpelanggan adalah semua
aktifitas yang diberikan perusahaan secara menyeluruh atas tingkatan suatu
layanan yang baik, sehingga kualitas harus dimulai dari kebutuhan
pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan.

24
8. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah suatu perilaku konsumen yang
menggambarkan bagaimana konsumen memutuskan pembelian barang
atau jasa sebagai proses pemilihan alternatif pilihan yang dihadapi oleh
seseorang dalam konteks jenis pilihan konsumsi, mulai dari pemakaian
produk baru sampai ke pemakaian produk lama dan sudah dikenal luas.
Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli merupakan
kumpulan dari sejumlah keputusan konsumen. Menurut Handoko
(2008:102) setiap keputusan pembelian mempunyai suatu struktur
sebanyak tujuh komponen dalam struktur keputusan pembelian, yaitu
keputusan tentang jenis produk keputusan tentang bentuk produk,
keputusan tentang merek, keputusan tentang penjualnya, keputusan
tentang jumlah, keputusan waktu pembelian dan keputusan tentang cara
pembayaran.
M. Hipotesis
H.I: Diduga produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan layanan
konsumen berpengaruh sigmifikan secara bersama-sama terhadap
struktur keputusan pembelian.

H.II: Diduga produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan layanan
konsumen berpengaruh sigmifikan secara sendiri-sendiri struktur
keputusan pembelian.

N. Peneliti Terdahulu
Berdasarkan pengamatan penulis bahwa penelitian di bidang Transportasi laut
telah di lakukan oleh berbagai peneliti terdahulu dari hasil penelusuran tersebut
penulis mengambil beberapa literatur yang menjadi landasan teori dalam
melakukan penelitian ini terhadap literature-literatur, diantaranya adalah: Pertama,
journal internasional ISSN 2355-4721oleh Muh. Kadarisman Yuliantini (STMT
Trisakti ), Suharto Abdul Majid (STMT Trisakti), Universitas Muhammadiyah
(Jakarta) yang berjudul “Formulasi Kebijakan Sistem Transportasi Laut”
Penelitian ini bertujuan menganalisis kebijakan transportasi laut dalam
mewujudkan angkutan tol laut modern dan peningkatan pembangunan. Penelitian
menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian sebagai berikut: 1)

25
kebijakan pemerintah mengenai penyediaan tol laut untuk melayaniangkutan
barang, menjamin ketersediaan barang, mengurangi disparitas harga dan
menjamin kelangsungan pelayanan penyelenggaraan angkutan barang ke daerah
tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan; 2) kebijakan pembangunan
transportasi laut di antaranya meningkatkan peran armada pelaaran nasional baik
itu untuk angkutan dalam negeri maupun ekspor-impor dengan memberlakukan
azas cabotage; menghapuskan pungutan tidak resmi di pelabuhan melalui
peningkatan koordinasi bagi semua instansi terkait proses bongkar muat barang
dan memenuhi standar pelayaran internasional serta pelaksanaan International
Ship and Port Security; merestrukturisasi peraturan perundangan pelayaran dan
pelaksanaannya,
serta kelembagaan di subsektor transportasi laut guna menciptakan kondisi yang
mampu menarik minat swasta dalam pembangunan prasarana transportasi laut; 3)
kebijakan transportasi laut ditetapkan sebagai urat nadi peningkatan pembangunan
nasional untuk kelancaran arus manusia, barang, maupun informasi. Kebijakan ini
merupakan penunjang tercapainya pengalokasian sumber-sumber perekonomian
secara optimal, sehingga jasa transportasi laut cukup tersedia merata dan
terjangkau daya beli masyarakat.
Kedua, Skripsi dari Ahmad Suyudi“Tanggung Jawab Pelayanan Jasa
Transportasi Laut oleh PT. Pelni Terhadap Penumpang” yang menjelaskan
tentang analisia tingkat efisiensi transportasi laut oleh PT. Pelni Terhadap
penumpang dan dampak keberadaan transportasi laut oleh terhadap perluasan
ekonomi, dan kesejahteraan pengemudi penumpang, transportasi laut merupakan
alat transportasi yang lebih efisien dalam hal waktu perjalanan.Keberadaan
transportasi laut mampu membuka kesempatan kerja di sektor transportasi
tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggung jawab pengangkut
dengan adanya laik laut dan untuk mengetahui pelaksanaan hubungan tanggung
jawab pengangkut dengan penumpang yang tidak membayar tiket.
Penelitian ini bersifat empiris dengan teknik pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait dengan topik penelitian.
Selain itu, penulis juga melakukan penelitian kepustakaan melalui data-data dan

26
buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitan. Selanjutnya, data yang
diperoleh dianalisis secara kualitatif yang kemudian dipaparkan secara deskriptif.
Adapun hasil penelitian ini yaitu: 1) kapal yang disediakan oleh pengangkut
harus memenuhi syarat keselamatan (laik laut). Syarat keselamatan kapal
ditentukan melalui klasifikasi kapal untuk dapat menentukan peruntukan dan
trayek kapal tertentu, jumlah penumpang harus sesuai dengan kapasitas muatan
kapal, dan awak kapal yang sudah memenuhi persyaratan yang diatur dalam
undang-undang, serta kelengkapan kapal yang sudah sesuai dengan undang-
undang dan standar operasional prosedur yang berlaku. 2.) Berdasarkan peraturan
internal PT. Pelayaran Indonesia (PELNI) ada beberapa tindakan yang dapat
dilakukan bagi penumpang yang tidak memiliki tiket atau penumpang ilegal
seperti, diturunkan pada pelabuhan terdekat, disuruh membayar atau disita barang
bawaannya, dipekerjakan sampai pelabuhan tujuan, dan di masukkan ke dalam sel
kapal.
Ketiga, Skripsi dari Sterya Hangganararas yang berjudul “Karakteristik
Permintaan Jasa Transportasi Angkutan Barang Melalui Pelabuhan Kota
Parepare Periode 2006-2014” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis karakteristik permintaan jasa transportasi angkutan barang di Kota
Parepare periode 2006-2014. Adapun variabel yang diamati dalam penelitian ini
adalah Arus kunjung kapal, Frekuensi/ Jumlah Peti Kemas, Rata-rata harga
bongkar muat, pendapatan PDRB perkapita, Share sektor perdagangan, dan
permintaan jasa transportasi barang Kota Parepare. Penelitian ini mengunakan
data sekunder yang didapat melalui Kantor PT. Pelindo IV Cabang Parepare dan
Badan Pusat Statistik Kota Parepare, di analisis dengan model regresi berganda
menggunakan eviews. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kunjung kapal
bepengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan jasa transportasi barang,
frekuensi/ jumlah peti kemas berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa
transportasi barang, rata-rata harga bongkar muat berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap permintaan jasa transportasi barang, pendapatan PDRB
perkapita berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan jasa transportasi
barang, share sektor perdagangan

27
Keempat, Skripsi Nur Ikhsan Putranto yang berjudul “PENGARUH BAURAN
PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada
warga Desa Kabongan Kidul Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang yang
pernah Memilih Jasa Transpotasi PO Nusantara rute Cepu-Blora-Rembang-
Jakarta)” yang menjelaskan tentang Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan
dengan analisis regresi linier berganda dapat diketahui bahwa secara bersama-
sama variabel bebas yang terdiri dari Produk, Harga, Promosi, Tempat, Orang,
Proses, dan Layanan Pelanggan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Struktur Pembelian dengan nilai Adjusted R Square yaitu sebesar 71,1%. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh
positif terdapat pengaruh yang signifikan dan tidak signifikan antara variabel
bebas dari Bauran Pemasaran Jasa terhadap Struktur Pembelian. Variabel yang
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Struktur Pembelian yaitu Harga sebesar
95,4%; Tempat sebesar 97,3%; Orang sebesar 95,8%; dan Layanan Pelanggan
sebesar 98,9%. Sedangkan variabel yang mempunyai pengaruh tidak signifikan
terhadap Struktur Keputusan Pembelian yaitu Produk sebesar 54,1%; Promosi
sebesar 27,6%; dan Proses sebesar 71,3%. Dapat diketahui bahwa variabel
Layanan Pelanggan memiliki pengaruh yang dominan terhadap Struktur
Pembelian dibandingkan dengan variabel lainnya dengan persentase tertinggi
yaitu sebesar 98,9%. Hal ini berarti bahwa pada Bauran Pemasaran Jasa, variabel
Layanan Pelanggan lebih diutamakan oleh konsumen.

28
O. Kerangka Pemikiran:

Produk (X1)

Price (X2)

Promotion (X3)

Keputusan Pembelian (Y)

Place (X4)

People (X5)

Process (X6)

Customer Service (X7)


KETERANGAN: Pengaruh Simultan
Pengaruh Persial

29
P. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan tujuan dan adanya hipotesis yang diuji
sehingga termasuk dalam penelitian eksplanatory atau penjelasan. Penelitian ini
bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel Bauran Pemasaran
Jasa terhadap Keputusan Pembelian. Metode pengumpulan data menggunakan
kuisioner dengan sample sebanyak 50 responden warga Kabupaten Rote Ndao
yang pernah memilih menggunakan jasa transportasi laut PT. Pelayaran Sakti Inti
Makmur (Cabang Kupang). Analisis data yang digunakan yaitu analisis deksriptif
dan analisis linear berganda dengan uji hipotesis menggunakan uji F dan uji t.
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan diKota Kupang Pada warga Kabupaten Rote
Ndao yang pernah memilih menggunakan jasa transportasi laut PT.
Pelayaran Sakti Inti Makmur (Cabang Kupang). Penetapan lokasi tersebut
didasarkan atas pertimbangan bahwa banyaknya warga Kabupaten Rote
Ndao yang sedang berdomisili dikota Kupang.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah warga Kabupaten Rote Ndao yang
pernah memilih menggunakan jasa transportasi laut PT. Pelayaran Sakti
Inti Makmur (Cabang Kupang).
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik purposive sampling, yaitu penarikan sampel secara
sengaja yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sejumlah
informan melelui observasi dan wawancara mengenai pengaruh bauran
pemasaran jasa terhadap keputusan memilih jasa transportasi laut. Di
mana jenis data ini akan peroleh dari warga Kabupaten Rote Ndao yang

30
pernah memilih menggunakan jasa transportasi laut PT. Pelayaran Sakti
Inti Makmur (Cabang Kupang).
b. Data sekunder
Data sekunder yakni data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
dari lapangan, hal ini dapat berupa gambaran umum lokasi penelitian
dan landasan teoritis penelitian yang diperoleh melalui penelusuran
sumber-sumber pustaka baik berupa buku maupun laporan hasil
penelitian yang relevan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian lapangan yang akan dilakukan oleh penulis sebagai salah satu
cara untuk melihat berbagai gejala yang timbul berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Pengamatan (observasi), yaitu cara mengumpulan data yang
berdasarkan atas tinjauan dan pengamatan peneliti secara langsung
kepada informan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan
penelitian yang terjadi akibat peranan alat transportasi laut dalam
menunjang arus bongkar muat barang dan orang serta pengembangan
usaha kecil menengah.
2. Wawancara (interview) yaitu tindakan yang digunakan oleh seorang
peneliti dengan cara bertemu langsung dan melakukan tanya jawab
kepada informan yang dipilih untuk mendapat informasi yang akurat
terkait dengan permasalahan penelitian.
3. Kuesioner, yaitu daftar pernyataan secara tertulis yang diberikan
kepada responden untuk memperoleh informasi atau data yang
dibutuhkan dalam penelitian
5. Teknik Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan penelitian dengan
menggambarkan obyek penelitian yang terdiri dari gambaran lokasi
penelitian, keadaan respondem yang diteliti, serta item-item yang
didistribusikan dari masing-masing variabel. Seperti yang telah
dikemukakan oleh Nazir (2003;23), “Metode deskriptif adalah suatu

31
metode dalam meneliti status kelompok manusia atau objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun peristiwa pada masa
sekarang”. Jadi analisis deskriptif membantu peneliti untuk memahami
tentang obyek penelitiannya.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Berganda memungkinkan diperkenalkannya
variabelvariabel tambahan, sehingga persamaan yang disusun
mencerminkan nilai dari beberapa dan bukan satu variabel prediktor
(Churchill, 2005:267). Analisis regresi linier berganda merupakan
analisis pengaruh setiap variabel bebas secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh dua atau lebih variabel bebas dengan cara bersama terhadap
satu variabel terikat. Regresi liner berganda digunakan apabila variabel
independen berjumlah dua atau lebih.
6. Pengujian Hipotesis
a. Uji F pada penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel
Bauran Pemasaran Jasa secara bersama-sama terhadap Struktur
Keputusan Pembelian.
b. Uji t pada penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel
Bauran Pemasaran Jasa secara sendiri-sendiri terhadap Struktur
Keputusan Pembelian
7. Variabel Penelitian
 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

X1 = Produk
X5 = Orang
X2 = Harga
X6 = Proses
X3 = Promosi
X7 = Layanan Pelanggan
X4 = Tempat

 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah:


Y1 = Struktur Keputusan Pembelian

DAFTAR PUSTAKA

32
Abbas Salim. 2006. “Manajemen Transportasi”. Jakarta ; Raja Grafindo
Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi:
Bandung.
Afrizal. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rajawali Pers.
Adisasmita, H.R. 2010. Pembangunan dan Tata Ruang. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Burhanuddin, 2003. Sejarah Maritim Indonesia: Menulusuri Jiwa Bahari, Pusat
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non-Hayati Badan Riset
Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan Dan Perikanan.
Data Badan Pusat Statistik Kota Kupang Tahun 2018
Churchill, Gilbert A. 2005. Dasar-Dasar Riset Pemasaran. Alih bahasa Dwi
Kartini Yahya. Jakarta: Erlangga.
Gilarso. 2007. Pengantar Ilmu EkonomiMikro. Yogyakarta. Kanisius.
H,M,N,Purwostjipto. 2003. Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia. jilid 6,
Djambatan, Jakarta.
Hurriyati, Ratih. 2010,Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung:
Alfabetha.
Kamaluddin, Rustian . 2003 . Ekonomi Transportasi Karakteristik, Teori dan
Kebijakan , Jakarta : Galia Indonesia .
Kotler, Philip dan Gary Armstrong 2008. PrinsipPrinsip Pemasaran. Alih Bahasa
Bob Sabran. Edisi XII. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat..
Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan
Kontrol. Jakarta: PT. Preballindo.
Kotler dan Amstrong, 2001, Prinsip-prinsip pemasaran, Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian). Jakarta: Erlangga

Lipsey, R, G. 1991. Pengantar Mikro Ekonomi. jilid1, Penerbit Binarupa Aksara:


Jakarta.
Lewis, Edward, V. 1998. Principles of Nafal Architecture Volum, Propulsion and
Vibration: Jakarta.

33
Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajeman Pemasaran Jasa : Teori dan Praktek. Edisi
II. Jakarta: Salemba Empat.
Lestari Ningrum. 2004. Usaha Perjalanan Wisata dalam Perspektif Hukum
Bisnis. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Muhammad, Abdulkadir. 1998. Hukum Pengangkutan Niaga, Bandung: Citra
Aditya Bakti,
Nasution, M, N. 2008. Manajemen Transportasi. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Payne, Ardian. 2001. The Essence of Services Marketing Pemasaran Jasa
diterjemahkan oleh Fandy Tjiptono. Yogyakarta: Andy Offset
Ruru, H, F. 1993, Bahan Kuliah Ekonomi Pengangkutan. Ujung Pandang.
Siregar, Muchtarudin. 2012. Beberapa Masalah Ekonomi dan Manajemen
Pengangkutan. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Sukirno, Sadono . 2006 . Pengantar Teori Mikro Ekonomi , Edisi Ketiga Raja
Grafindo, Persada . Jakarta.
Soedjono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dan
Kepuasan kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umun di
Surabaya. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan UDL. 7, No. 1.
STIESIA. Surabaya.
Sutarsih, Saleh. 2003. Studi Usaha Angkutan Mikrolet Trayek Kota Kendari.
IESP: Skripsi Unhalu.
Suparmoko. 2002 . Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan. Penerbit
Andi, Jogjakarta.
Sudarsono. 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: PT. Gunung Agung.
Siregar, Muchtaruddin. 2012. Beberapa Masalah Ekonomi dan Menejemen
Pengangkutan. Jakarta.
Setijowarno, dan Frazil, R, B. 2003. Pengantar Rekayasa Dasar Transportasi.
Jakarta: Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi.
Sumantoro. 1998. Naskah akademis Peraturan Perundang-Undangan Ruu
tentang Perdagangan Internasional, Badan Pembinaan Hukum Nasional
Departemen Kehakiman RI: Jakarta.
Swastha, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua, Jakarta: Penerbit Liberty

34
Tjakranegara, Soegjitna. 1996:1. Hukum Pengangkutan Barang Dan
Penumpang, Jakarta: Rineka Cipta,
Tamin, Ofyar ,Z . Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Institut Teknologi
Bandung. Bandung : 1997.
T.H. Handoko. 2008. Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Cetakan ke IV.
Yogyakarta: BPFE.
Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Malang: Banyumedia Publishing.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008. Tentang Pelayaran


Widyhartono . 1986. Peranan Transportasi. BPFE: Yogyakarta.

35

Anda mungkin juga menyukai