Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

LAYANAN ANGKUTAN DARAT

Disusun Oleh:
Ibnu Abas

14504244012 / C2

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

A. LATAR BELAKANG
Transportasi adalah perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, dengan atau tanpa
kendaraan yang memiliki tujuan tertentu. Di era globalisasi ini transportasi berkembang
sangat pesat baik darat, laut, maupun udara. Transportasi merupakan kegiatan yang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Pentingnya transportasi bagi masyarakat
Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain keadaan geografis Indonesia yang
terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari sebagian besar sungai, laut
dan danau yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui darat, laut dan udara guna
menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya akan
kebutuhan alat transportasi yaitu kebutuhan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran.
Secara umum masyarakat melakukan pergerakan dengan tujuan yang berbeda dan
membutuhkan sarana penunjang pergerakan tersebut berupa angkutan pribadi maupun
angkutanumum.Angkutanumumparatransitmerupakanangkutanyangtidakmemilikirute
danjadwalyangtetapdalamberoperasi,sedangkanangkutanumummasstransitmerupakan
angkutanyangmemilikirutedanjadwalyangtetapsertatempatpemberhentianyangjelas.
Padaumumnyasebagianbesarmasyarakatmasihbergantungdenganangkutanumum
bagi pemenuhan kebutuhan mobilitasnya, karena sebagian besar masyarakat tingkat
ekonominyamasihlemahatausebagianbesartidakmemilikikendaraanpribadi,sehingga
pembangunandanpeningkatankualitaspelayanantransportasisangatdiperlukan.
Namun tingkat pelayanan angkutan umum di Indonesia masih sangat kurang memadai.
Terbukti masih banyaknya angkutan umum yang penumpangnya masih berdesak-desakkan
dan juga banyak para pengemudi yang ugal-ugalan dalam mengemudikan kendaraannya.
Tentu hal ini membuat penumpang tidak nyaman dan kurang berkeselamatan. Hal ini yang
menyebabkan masyarakat Indonesia sebagian lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi
karena pemerintah tidak memberikan jaminan kenyamanan dan keselamatan bagi para
penumpang angkutan umum. Dalam hal ini pemerintah harus bertindak tegas dan terus
memperbaiki kualitas pelayanan transportasi, agar tercapai transportasi yang handal dan
terpadu.
Dibandingdengannegarayangsudahmaju,Indonesiamengalamipenurunanpelayanan
kualitas transportasi publik. Negara maju di kawasan regional Asia saja, sudah mulai
menerapkan sistem transportasi massal yang cepat dan mampu menampung penumpang
dalam jumlah banyak. Dengan fasilitas transportasi publik yang mempertimbangkan

kenyamanandankeselamatan,tentuakanlebihmeningkatkanproduktivitas perekonomian
nasional.
Mudahnya proses pembelian kendaraan pribadi semakin memperparah kondisi
transportasi publik yang disediakan pemerintah, karena semakin lama transportasi publik
semakin ditinggalkan. Diperlukan adanya langkahlangkah perbaikan untuk mengatasi
permasalahanyangada,sehinggapadamakalahiniakandibahastentangalternatifalternatif
yangdapatdilakukan.
B.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kondisi perkembangan transportasi publik di Indonesia saat ini?
2. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pelayanan transportasi publik di Indonesia?

C.

PEMBAHASAN
Dalam sistem transportasi Indonesia yang majemuk, perlu adanya peraturan yang
akuntabilitasnya dan kredibilitasnya teruji. Hukum itu mampu menjadi pedoman ataupun
tolok ukur semua elemen masyarakat yang akan menggunakan jasa transportasi jalan.
Pedoman hukum tersebut harusnya mampu mengarahkan serta menjadi batu loncatan
masyarakatagarmenaatiperaturanlalulintasyangada.
Yang diharapkan oleh peraturan yang ada mengarah kepada pentingnya penggunaan
trasnportasi public dalam melangsungkan aktivitasnya sehari hari. Hal ini mengingat
tingginya peningkatan konsumsi kendaraan pribadi dan adanya pandangan masyarakat
sebagai makhluk ekonomi yang tidak pernah berkecukupan dalam mengkonsumsi barang,
khusunya yaitu kiendaraan bermotor. Dengan tidakadanya controll terhadap masalah yang
terjadi, pemerintah tentunya akan mengambil kebijakan yaitu optimasalisasi moda
trasnportasi massal. Transportasi umum massal diharapkan mampu menjadi moda andalan
dalam perpindahan manusia dan barang dalam jumlah banyak dan cepat tanpa mengabaikan
unsur keselamatan dan keamanan. Hal ini sesuai dengan visi misi Rencana Umum Nasional
Keselamatan mengenai kendaraan yang memiliki standar keselamatan tinggi sehingga apabila
terjadi kecelakaan tingkat keparahan korban tidak begitu tinggi. Hal itu sangat perlu
diperhatikan mengingat angkutan umum digunakan oleh orang ataupun barang dalam jumlah
yang banyak, sehingga tingkat keselamatan dan keamanan harus lebih tinggi dibanding
dengan kendaraan lainnya.
Seiring dengan pelaksanaan optimalisasi transportasi massal di Indonesia, angkutan
umumtelahmenjadipokokpentingdalamsegalakegiatanolehmasyarakat.Segalaelemen

masyarakatdarigolonganmenengahkeatasdangolonganmasyarakatmenengahkebawah
sudahmenggunakanangkutanumumdalambertransportasi.Masyarakattidakraguataupun
malu dalam mengambil keputusan yaitu moda angkutan umum dalam melangsungkan
aktivitasnya sehari hari dikarenakan selain ongkos yang ditawarkan lebih murah
dibandingkan dengan masyarakat menggunakan kendaraan pribadinya. Selain itu dengan
penggunaanangkutanumum,masyarakatakanlebihmenghemattenagaataupunpikirannya.
Kontradiksi terjadi dengan timbulnya permasalahan dalam angkutan umum sendiri.
Masyarakatmengeluhterhadappelayananyangdiberikanolehangkutanumum.Darisegi
saranadanprasaranangkutanumumyangdinilaiolehmasyarakatkurangnyamanmaupun
selamat.Perpindahandarisatutempatketempatyanglainmengalamiketidaktepatanwaktu.
Selainituangkutanumumtidakbisamenjaminterhindarnyadariresikolukayangparahsaat
terjadinyakecelakaan.Kecelakaanyangterjadipadaangkutanumummempunyaipengaruh
terhadap sector perekonomian masyarakat Indonesia. Pengguna angkutan umum merasa
dirugikanterhadappermasalahanyangterjadi.
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Badan Intelijen Negara, kerugian negara
Indonesiaakibatkecelakaanlalulintassebesar250270trilliunrupiahatausebesar2,9%
3,1% dari Gross Domestik Produk Indonesia pada tahun 2012. Hasil dari riset juga
menyebutkan penyebab kecelakaan terbesar adalah sepeda motor, dan kendaraan
penyumbang korbankematian tertinggi adalahkendaraan bermotorumumyaitu angkutan
orangdanbarang
Tingkat pelayanan dalam transportasi juga akan menentukan terhadap tingkat
produktivitas. Dengan kinerja pelayanan angkutan umum yangbaik danmaksimal, maka
produktivitasnyapunakanoptimal.Begitupunsebaliknyadengankinerjapelayananangkutan
umum yang tidak maksimal, maka produktivitasnya juga tidak akan optimal. Tinggi
rendahnyaproduktivitaskinerjaakanmementukanterhadappembangunanekonomi.
Dalam meningkatkan kualitas transportasi public di Indonesia terhadap ancaman moda
transportasi yang muncul dapat dilakukan beberapa usaha preventif dari segi perekonomian
diantaranya pencanangan angkutan sebagai

penunjang pembangunan ekonomi dan

pelaksanaan angkutan sebagai prasarana ekonomi. Pembangunan Ekonomi mempunyai


kaitan yang erat dengan transportasi. Pembangunan ekonomi membutuhkan jasa angkutan
yang cukup serta memadai. Tanpa adanya transportasi sebagai sarana penunjang tidak dapat
diharapkan tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu

daerah. Tiap daerah, bagaimanapun tingkatan perkembangan ekonominya, dalam rangka


menyusun sistem transportasi masal harus menentukan terlebih dahulu tujuan-tujuan yang
membutuhkan jasa angkutan dalam sistem transportasi.
Angkutandapatdiklasifikasikansebagaiprasaranaekonomi.Fungsitransportasiadalah
untukmengangkutpenumpangdanbarangdarisatutempatketempatlain.Kebutuhanakan
angkutan penumpang tergantung fungsi bagi kegunaan seseorang artinya seseorang dapat
mengadakanperjalananuntukkebutuhanpribadiatauuntukkeperluanusaha.
Faktorfaktorkebutuhanekonomisyangberhubungandenganangkutandarisuatujenis
barang, tergantung daripada sifat barang dan kegunaan ekonomisnya. Jadi trasportasi
menciptakankegunaantempatdenganmengangkutsuatujenisbarangdarisuatutempatke
tempatyangbersangkutan.
Dari segi pelakasaan peraturan pemerintah, angkutan umum harus berpedoman kepada
prosedur umum Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Yang menjadi pokok permasalahan adalah pelayanan yang diberikan oleh perusahaan
angkutan umum yang tidak sesuai dengan tugak dan fungsi pokonya yaitu menyediakan
fasilitas angkutan orang dan barang dengan menggunakan kendaraan bermotor umum dengan
mengutamakan segi keselamatan dan keamanan. Perusahaan angkutan umum memperoleh
bimbingan, pengarahan, pendidikan, pengawasan, sertifikasi serta perolehan izin untuk
mengangkut orang dan barang oleh pemerintah yaitu lembaga yang terkait dalam Lalu lintas
dan Angkutan Umum berdasarkan daerah cakupan angkutan umum tersebut. Dokumen
pengangkutan oleh perusahaan angkutan umum meliputi trasnparansi dalam pengeloloaan
tiket penumpang umum.
Darisegiprasaranakendaraan,kendaraanbermotorumummengikutiprosedurutama
yaituregistrasikendaraanyangdipergunakanuntukangkutanumum.Kendaraanbermotor
umummempunyaisuratperizinandalammengangkutangkutanmaupunorang.Kendaraan
sebelumdigunakandilakukakanpengecekanterhadaplaikfungsinyakomponenkendaraan.
Kendaraandilengkapiolehkursidudukpenumpangataupunbagasiyangdigunakanuntuk
barang.
Aspek jasa angkutan umum dikembangkan menjadi industri jasa yang memenuhi
standar pelayanan dan mendorong persaingan yang sehat. Penyediaan jasa angkutan umum
dilaksanakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan/atau badan
hukum lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini

perusahaan angkutan umum wajib memberi informasi yang jelas, benar, dan jujur mengenai
kondisi jasa angkutan umum
Pengemudisebagaiorangyangmengemudikankendaraanbermotorumummempunyai
tata cara dalam berlalu lintas. Pelayanan yang diberikan pengemudi disesuaikan saat dia
dalamtrayekataudiluartrayekdanmenggunakanjaringanjalan sesuaidengankelasjalan
yangditentukan.Pengemudiharusmemperhatikanhalhalyangdilarangsesuaidenganpasal
126UndangundangNomor22Tahun2009tentangLaluLintasdanAngkutanJalanyaitu
aturan mengenai memberhentikan kendaraan, mengetem kendaraan, menaikkan dan
menurunkan penumpang serta melampaui jaringan trayek yang ditentukan tanpa izin.
Pengemudimempertimbangkankondisifisikdanpsikissaatmengemudi.Mengecekkondisi
kendaraan sebelum digunakan merupakan tugas pengemudi. Pengemudi mempunyai
tanggungjawabdankewajibanpentingdalamhalangkutanumumjalan.

D.

KESIMPULAN
Dari tahun ke tahun, kualitas pelayanan angkutan umum di Indonesia mengalami
penurunan.Penurunantersebutdisebabkanolehbeberapafaktor.Faktortersebutdiantaranya
adalahnyakurangnyaketrampilandanpengetahuansumberdayamanusiadibidangangkutan
jalan,budayamasyarakatyangtidaktertibhukumdansaranadanprasaranadalamangkutan
yangkurangmemadai.Dengankualitaspelayananyangkurang,menyebabkankinerjayang
menurunsehinggaproduktivitastidakmaksimal.Dibutuhkanbeberapausahapreventifguna
menaikkankualitaspelayananangkutanumum.Usahatersebutmeliputipembenahanaspek
jasa angkutan umum, kendaraan angkutan umum, prasarana kendaraan, pengemudi dan
penumpang. Sehingga kualitas pelayanan akan baik, meningkatkan kesejahteraan dan
meningkatkanperekonomiannasional.

E.

SARAN
Darisekianpermasalahanyangada,adabeberapasaranataurekomendasiyangdapat
diberikangunaterciptanyakulitaspelayananangkutanumumyang transparandanberdaya
saing.Rekomendasiyangdiberikandiantaranya:
1. Perusahaan angkutan umum
Perusahaan angkutan umum mempunyai beberapa kebijakan atau tanggung
jawab terhadap pelayanan angkutan umum. Setiap perusahaan angkutan umum
wajib mengatur waktu jam kerja, waktu istirahat, pergantian pengemudi. Sesuai
denganPasal90MengenaiWaktuKerjaPengemudiUndangUndangNomer22
tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan waktu jam kerja yang
dianjurkanmaskimal8jam.Waktuistirahatyangdianjurkanselamasetengahjam
setelahpengemudimengemudikankendaraanselama4jamberturutturut.Dalam
haltertentupengemudidapatmengemudiakankendaraanmaksimal12jamdengan
waktuistirahatselama1jam.Perusahaanangkutanumumwajibmemberlakukan
dan mengawasi aturan tersebut. Apabila perusahaan melanggar aturan tersebut
dapatdikenakansanksidariperingatantertulishinggapencabutanizinangkutan.
Dalamkaitannyaterhadappengawasanmuatanbarang,perusahaanangkutanumum
danpengemudiwajibmematuhiketentuantatacarpemuatan,dayaangkut,dimensi
kendaraanumumdankelasjalan.
2. Pengemudi

Pengemudimempunyaiperananpentingdalampenilaianterhadappelayanan
angkutanumum.Pengemudiharusmelaksanakanketentuansesuaidengatrayeknya
masing masing. Apakah pengemudi mengemudikan kendaraan yang berada di
dalam trayek atau diluar trayek. Pengemudi harus menaati peraturan
memberhentikan kendaraan, mengangkut dan menurunkan penumpang, serta
melewatitrayeksesuaidengaperizinan.Sesuaidenganpasal125UndangUndang
Nomer22tahun2009tentangLaluLintasdanAngkutanJalandijelaskanbahwa
pengemudiangkutanorangwajibmengangkutpenumpangyangmembayarsesuai
dengantarifyangditentukan,menaatiaturanmengenaipemindahanpenumpangke
kendaraanangkutanlaindengantrayekyangsamatanpadipungutbiayadengan
ketentuan apabila kendaraan angkutan pertama kecelakaan, mogok, rusak atau
perintah petugas. Pengemudi wajib menggunakan lajur sesuai denganyang
ditentukan,wajibmemberhentikankendaraanselamamengangkutataumenurunkan
penumpang,menutuppintukendaraandanmangaturkecepatankendaraansesuai
dengankelasjalankendaraantersebut.
Aturanterkaitpengemudiangkutanbarangdijelaskanpadapasal125Undang
Undang Nomer 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pengemudiangkutanbarangwajibmenggunakanjaringanjalansesuaidengankelas
jalanyangditentukansesuaidenganberatpermuatannya.
3. Kendaraan bermotor
Angkutan umum diselenggarakan dalam upaya memenuhi kebutuhan
angkutanyangselamat,aman,nyaman,danterjangkau.Kendaraanbermotordibagi
menjadi dua,yaituangkutanorangdanbarang.Angkutan umumorangdibedakan
menjadiangkutandalamtrayekmaupundiluartrayek.Pengemudiangkutanumum
orangwajibmematuhiperaturanmengangkutsesuaidengantrayekyangditentukan.
Mematuhiperaturankendaraanyangdikemudikanberadadidalamtrayekataudiluar
trayek. Angkutan barang meliputi angkutan barang umum dan khusus. Kendaraan
angkutan umum harus mematuhi tata peraturan mengenai dimensi dan pemuatan.
Kendaraan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang mempunyai standar
keselamatan. Apabila terjadi kecelakaan, kendaraan akan mengurangi tingkat
keparahan korban. Mengutamakan desain fasilitas perlengkapan kendaraan yang
ergonomis.Memilikiperalatanpertolonganpertamaapabilaterjadikecelakaan.

4. Jasa Angkutan umum


Dalamperpindahantempat,penggunajasayaitupenumpangmemerlukantiket
saatmenaikikendaraanangkutanorangdalamtrayek.Permasalahanyangterjadi
adalah ketersedianya tiket yang diberikan kepada penumpang. Ketidaksedianya
tiket tersebut tentu merugikan perusahaan angkutan umum dan negara. Untuk
mengatasi permaslahan tersebut, perlu diberlakukanya tiket yang transparan.
Penentuantarifangkutandisesuaikandengantarifekonomiataupunnonekonomi
sesauidenganperaturanpemerintah.Hasildariangkutanorangtersebutakanjelas
secara rinci. Dengan adanya tiket, maka penumpang akan mempunyai asuransi
apabilaterjadikecelakaan.
5. Pengguna Jasa
Pengguna jasa yang dimaksud adalah penumpang kendaraan angkutan.
Penumpangmempunyaihakdankewajibandalammenjagafasilitaskendaraanyang
ada. Hal ini bertujuan agar salah satu tujuan dari transportasi yaitu,
mempertimbangkansegikenyamanansaatbertransportasi.

F.

DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Republik Indonesia. 2009. UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu


LintasdanAngkutanJalan.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai