TRANSPORTASI
SITI FATIMAH
Fakultas Sains Dan Teknologi Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota
Siti Fatimah
BAB V MANFAAT MANAJEMEN TRANSPORTASI
5.1 MANFAAT MANAJEMEN TRANSPORTASI
Sistem transportasi memiliki satu kesatuan definisi yang terdiri atas sistim,
yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel
lain dalam tatanan yang terstruktur, serta transportasi, yakni kegiatan
pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Dari dua
pengertian di atas, sistim transportasi dapat diartikan sebagai bantuk keterkaitan
dan keterikatan yang integral antara berbagai variabel dalam suatu kegiatan
pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Maksud
adanya sistim tranportasi adalah untuk mengatur dan mengkoordinasikan
pergerakan penumpang dan barang yang bertujuan untuk memberikan
optimalisasi proses pergerakan tersebut.
Dalam sistem transportasi terdapat 2 (dua) aspek yang sangat penting, yakni
aspek sarana dan aspek prasarana. Aspek sarana berhubungan dengan jenis atau
piranti yang digunakan dalam hal pergerakan manusia dan barang, seperti mobil,
kapal, kereta api (KA), dan pesawat terbang. Aspek sarana ini juga sering disebut
dengan moda atau jenis angkutan. Aspek prasarana berhubungan dengan wadah
atau alat lain yang digunakan untuk mendukung sarana, seperti jalan raya, jalan
rel, dermaga, terminal, bandara, dan stasiun kereta api.
Dalam hal pergerakan barang, transportasi diperlukan karena sumber
kebutuhan manusia tidak terdapat di sembarang tempat. Selain itu, sumber yang
masih berbahan baku harus diproses melalui tahapan produksi yang lokasinya
juga tidak selalu ada di lokasi manusia sebagai konsumennya. Kesenjangan
antara jarak lokasi sumber, lokasi produksi dan lokasi konsumsi inilah yang
melahirkan adanya kebutuhan transportasi, dalam hal ini transportasi barang atau
logistik.
Karena itu dalam sistim transportasi juga terdapat 5 (lima) unsur pokok,
yaitu:
1. Orang yang membutuhkan.
2. Barang yang dibutuhkan.
3. Kendaraan sebagai alat angkut.
4. Jalan sebagai prasarana angkutan.
5. Organisasi yaitu pengelola angkutan.
Pada umumnya jenis sarana atau jenis/moda angkutan dapat digolongkan
sebagai berikut ini:
1. Udara, dengan moda pesawat dan prasarana bandara.
2. Air, dengan moda kapal dan prasarana dermaga, serta pelabuhan.
3. Darat.
a. Jalan Raya : mobil, bus, sepeda motor.
b. Jalan Rel : kereta api.
c. Lain-lain : kabel, pipa.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas Salim. (2004). Manajemen Transportasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Abbas Salim H.A, Drs, S.E, M.A., Manajemen Transportasi, PT. RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2006
Adisasmita, Rahardjo, 2010. “Dasar-dasar Ekonomi Transportasi”. Edisi pertama
Mei 2010. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik Indonesia, 2016. “ Publikasi buku Statistik Transportasi Udara
Tahun 2016” edisi tahun 2016.
---, 2017. “ Publikasi buku Statistik Transportasi Udara Tahun 2017” Edisi Tahun
2017.
---, 2016. “ Publikasi buku Statistik Transportasi Darat Tahun 2016” Edisi Tahun
2016.
---, 2017. “ Publikasi buku Statistik Transportasi Darat Tahun 2017” Edisi Tahun
2017.
---, 2016. “ Publikasi buku Statistik Transportasi Laut Tahun 2016” Edisi Tahun 2016.
---, 2017. “ Publikasi buku Statistik Transportasi Laut Tahun 2016” Edisi Tahun 2017.
Baiq Setiani, 2015. “ Prinsip-prinsip Pokok Pengelolaan Jasa Transportasi Udara”
Jurnal Ilmiah WIDYA Vol. 3 No.2 September – Desember 2015.
Banks H. James, Introduction to Transportation Engineering, International McGraw-
Hill Book Co – Singapore, 1998.
Dienaputra, D. Reiza. 2004. Antara Priangan dan Butenzorg; Sejarah Cikal Bakal
Cianjur dan Perkembangan hingga 1942. Bandung: Prolitera
Direktorat Jendral Perkeretaapian, Laporan Tahunan T.A. 2014, Kementerian
Perhubungan, Jakarta, 2016
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Lalu Lintas Angkutan Udara, Kementerian
Perhubungan Republik Indonesia, Jakarta, 2016
Douglass, Mc., 1996, Rural Urban Linkages : Frameworks for Sites Visits, Bappenas,
Jakarta.
Fidel Miro, 2012. “ Pengantar Sistem Transportasi” , Penertbit Erlangga Jakarta.
Ghazali, Imam, 2003, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hadihardaja, Joetata, 1997. Sistem Transportasi. Jakarta : Universitas Guru Darma.
Harjono, Wahyu Putra, 2006, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda
Angkutan Umum Perdesaan : Studi Kasus Desa Sidomulyo, Kecamatan
Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Harsel, TP, 2008, Peran Serta Masyarakat dalam Peningkatan Aksesibilitas Perdesaan,
Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Hasim, Indayani, 2013. Analisis Keterkaitan Transportasi Darat dengan
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Merauke. Makassar: Universitas
Hasanuddin Siregar. M. 1995. Kumpulan Tulisan Perencanaan Pembangunan
Sistem Transportasi. Sekretariat Jenderal Departemen Perhubungan R.I., Jakarta.
Jusna dan Tibertius, 2016. “ Peranan Transportasi Laut Dalam Menunjang Arus
Barang Dan Orang Di Kecamatan Maligano Kabupaten Muna”. Jurnal Ekonomi
(JE) Vol.1 (1), April 2016, E-ISN : 2503-1937.
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Laporan Tahunan 2014
Khisty C. Jotin, Kent Lall B., Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, Jilid 1, Edisi
Ketiga, Erlangga, Jakarta, 2003.
Khisty C. Jotin, Kent Lall B., Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, Jilid 2, Edisi
Ketiga, Erlangga, Jakarta, 2003.
Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan, Database KNKT-Data Investigasi
Kecelakaan Penerbangan Tahun 2010-2016, KNKT, Departemen Perhubungan,
2016.
Munawar Ahmad, Dasar-dasar Teknik Transportasi, Yogyakarta, 2005
Marsaid, 2013. Dalam jurnal ilmu keperawatan berjudul “ Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Kecelakaan Lalu-lintas Pada Pengendara Sepeda Motor Di
Wilayah Polres Kabupaten Malang” Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol : 1, No. 2,
Nopember 2013.
Morlok, K, Edward, 1995. “Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi”.
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Muh. Kadarisman, 2016. “Formulasi Kebijakan Sistem Transportasi Laut”. Jurnal
Manajemen Transportasi dan Logistik, Vol. 03 No.2 Juli 2016.
Nasution, 1996, Manajemen Transportasi, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. PM 66 Tahun 2015 tentang
Kegiatan angkutan udara bukan niaga dan angkitan udara niaga tidak berjadwal
luar negeri dengan pesawat udara sipil ke dan dari wilayah negara kesatuan
Republik Indonesia
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 Tentang Pemeriksaan Kendaraan
Bermotor Di Jalan
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 Tentang Kendaraan Dan Pengemudi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2005 Tentang Jalan
Tol
Schumer, L.A. 1968. The Elemants of Transport. London.
Supriyanto, Hendra, 2006, Tinjauan Tingkat Aksesibilitas Angkutan Umum
Perdesaan, Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sundoro, Totok, 2007, Evaluasi Kinerja Angkutan Perdesaan Kabupaten Sleman,
Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Tamin, Ofyar Z, 2000, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, ITB, Bandung.
Undang-Undang Republik Indonesia tentang PELAYARAN Nomor 17 Tahun 2008.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.
Warpani, Swardjoko. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: ITB
---, 2009, Undang-undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
---, 2014, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03/PRT/M/2014 tentang
Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana
Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan