Pengertian Transportasi
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dengan menggunakan
wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk
memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Banyak ahli telah mer-
umuskan dan mengemukakan pengertian transportasi. Para ahli memiliki pandan-
gannya masing-masing yang mempunyai perbedaan dan persamaan antara yang
satu dengan lainnya.
Kata transportasi berasal dari bahasa latin yaitu transportare yang mana trans
berarti mengangkat atau membawa. Jadi transortasi adalah membawa sesuatu dari
satu tempat ke tempat yang lain. Menurut Salim (2000) transportasi adalah kegiatan
pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
Dalam transportasi ada dua unsur yang terpenting yaitu pemindahan/pergerakan
(movement) dan secara fisik mengubah tempat dari barang (comoditi) dan pen-
umpang ke tempat lain.
Transportasi merupakan salah satu fasilitas bagi suatu daerah untuk maju dan
berkembang serta transportasi dapat meningkatkan aksesibilitas atau hubungan
suatu daerah karena aksesibilitas sering dikaitkan dengan daerah. Untuk memban-
gun suatu pedesaan keberadaan prasarana dan sarana transportasi tidak dapat ter-
pisahkan dalam suatu program pembangunan. Kelangsungan proses produksi yang
efesien, investasi dan perkembangan teknologi serta terciptanya pasar dan nilai
selalu didukung oleh system transportasi yang baik. Transportasi faktor yang san-
gat penting dan strategis untuk dikembangkan, diantaranya adalah untuk melayani
angkutan barang dan manusia dari satu daerah ke daerah lainnya dan menunjang
pengembangan kegiatan-kegiatan sektor lain untuk meningkatkan pembangunan
nasional di Indonesia.
Peranan Transportasi
Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia harus menggunakan sumber daya
alam yang menyediakan makanan dan minuman, pakaian, dan perumahan sebagai
tempat tinggal dengan harapan untuk mendapatkan penghidupan yang layak dan
nyaman serta tenteram. Akan tetapi, keberadaan sumber daya alam di permukaan
bumi tidak merata karena keadaan alam itu sendiri. Tidak ada satu wilayah di dunia
ini yang dalam memenuhi kebutuhan akan sumber daya alam di wilayahnya berasal
hanya dari wilayah itu sendiri, dengan demikian manusia harus melakukan transpor-
tasi dengan melintasi berbagai kondisi alam.
Menurut Salim (2000) transportasi bermanfaat bagi masyarakat, dalam arti hasil-
hasil produksi dan bahan-bahan baku suatu daerah dapat dipasarkan kepada pe-
rusahaan industri. Selain itu transportasi melaksanakan penyebaran penduduk dan
pemerataan pembangunan. Penyebaran penduduk ke seluruh pelosok tanah air di
Indonesia menggunakan berbagai jenis moda transportasi. Sementara menurut
Daljoeni (2003) tentang peran transportasi dalam menghubungkan bahan baku ke
konsumen : ‘Pengangkutan berperan penting untuk saling menghubungkan daerah
sumber bahan baku, daerah produksi, daerah pemasaran dan daerah pemukiman
sebagai tempat tinggal konsumen’.
Kegiatan transportasi tidak terlepas dari biaya pengangkutan, yang dalam pen-
gangkutan barang dan manusia atau penumpang sering disebut ongkos. Kegiatan
transportasi merupakan bergerak dibidang jasa dengan menggunakan supir dan
peralatan lainnya serta bahan bakar minyak sebagai bahan bakar untuk mengger-
akkan alat transportasi, sehingga biaya transportasi sangat tergantung pada harga
bahan bakar minyak, apalagi pada saat ini harga bahan bakar minyak terus menga-
lami kenaikan. Untuk menghemat biaya transportasi, khususnya transportasi darat
dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi jalan dan ketersediaan berbagai
jenis dan jumlah angkutan umum yang disesuaikan dengan jarak tempuh sehingga
dapat mempermudah penduduk dalam melakukan segala aktivitas.
Jalan merupakan suatu kebutuhan yang paling esensial dalam transportasi. Tan-
pa adanya jalan tak mungkin disediakan jasa transportasi bagi pemakainya. Jalan
ditujukan dan disediakan sebagai basis bagi alat angkutan untuk bergerak dari
suatu tempat asal ke tempat tujuannya. Unsur jalan dapat berupa jalan raya, jalan
kereta api, jalan air, dan jalan udara. Menurut Kadir (2006) jalan dapat diklasifikasi-
Ketentuan lebih jauh seperti diamanatkan oleh landasan hukum, seperti tercan-
tum pada Peraturan Pemerintah, No. 34, Tahun 2006, tentang jalan dimana pasal
102 menyatakan bahwa jalan umum bisa dioperasikan manakala setelah ditetapkan
memenuhi persyaratan layak fungsi secara teknis dan administrative sesuai den-
gan pedoman teknis yang ditetapkan oleh menteri terkait (Kusnandar, 2009). Jalan
memiliki faktor pendorong atau pendukung dengan standar atau kemampuan jalan
menahan angkutan, kontruksi dan jenis jalan sehingga dapat diketahui jenis ang-
kuatan yang dapat dan tidak dapat melewati jalan tersebut agar tidak terjadi kerusa-
kan atau kecelakaan sehingga gerakan transportasi dapat berjalan dengan lancar.
Nasution (2008) mengatakan, salah satu faktor pendorong dan pendukung den-
gan standar atau kemampuan jalan dalam menahan angkutan yang melintasnya.
Menurut UU No. 1980 standar jalan baik tersebut didasarkan pada kelas dan permu-
kaannya. Berdasarkan kelas jalan dibedakan atas :
1. Jalan kelas satu dengan daya dukung maksimal sepuluh ton dan lebar
rata-rata tujuh meter.
2. Jalan kelas dua dengan daya dukung atau kapasitas maksimal tujuh ton dan
lebar rata-rata lima meter.
3. Jalan kelas tiga dengan daya dukung maksimal lima ton dan lebar rata-rata
empat meter.
4. Jalan kelas empat dengan daya dukung maksimal tiga ton dan lebar rata-rata
tiga meter.
2. Jalan berkonstruksi batu yaitu jalan yang hanya dibuat dari atau diperkeras
3. Jalan tanah yaitu jalan yang belum pernah di tingkatkan dan hanya terdiri ta-
nah saja.
1. Jalan arteri yaitu jalan yang melayani angkutan umum utama dengan ciri per-
jalanan jarak jauh, kecepatan tinggi dan jumlah jalan masuk yang membatasi se-
cara efesien.
2. Jalan kolektor yaitu jalan yang melayani angkutan menuju /keluar ke suatu
tempat dengan ciri perjalanan jarak sedang dengan kecepatan yang sedang dan
jumlah jalan masuk yang dibatasi.
3. Jalan lokal yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri perjalan-
an jarak dekat dengan kecepatan rata-rata rendah atau lambat dan jumlah jalan
masuk tidak dibatasi.
4. Jalan akses yaitu melayani angkutan pedesaan, dengan ciri-ciri: perjalanan ja-
rak sangat dekat, kecepatan sangat lamban, dan banyak jalan masuk persimpan-
gan.
5. Jalan Setapak yaitu melayani perjalanan kaki, sepeda dan sepeda motor, serta
umumnya belum beraspal.
Menurut Lemhmnas (1997), tersedianya prasarana jalan yang semakin baik dan
luas akan memperlancar arus pengangkutan manusia dan barang serta memberikan
manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan penduduk. Maka dengan demikian
prasarana jalan yang baik dan lancar akan menunjang kelancaran arus pengangku-
tan manusia, barang dan jasa serta melancarakan hubungan antar kota dengan desa
dan sebaliknya, dalam beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
yang nantinya akan lebih mensejahterakan kehidupan penduduk.
Sarana Transportasi
Sarana adalah barang atau benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja. Menurut Miro (2008) masyarakat
pelaku perjalanan (konsumen jasa transportasi) dapat dikelompokkan ke dalam dua
kelompok yaitu :
1. Golongan Paksawan (Captive) merupakan jumlah terbesar di Negara berkem-
bang, yaitu golongan masyarakat yang terpaksa menggunakan angkutan umum kar-
ena ketiadaan mobil pribadi. Mereka secara ekonomi adalah golongan masyarakat
lapisan menengah ke bawah (miskin atau ekonomi lemah).
Menurut Miro 2008 secara umum, ada dua kelompok besar moda transportasi
yaitu :
1. Kenderaan Pribadi (Private Transportation), yaitu : Moda transportasi yang
dikhususkan buat pribadi seseorang dan seseorang itu bebas memakainya ke mana
saja, di mana saja dan kapan saja dia mau, bahkan mungkin juga dia tidak me-
Angkutan umum merupakan sarana angkutan untuk masyarakat kecil dan me-
nengah supaya dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan tugas dan fungsin-
ya dalam masyarakat.\ Warpani (1990), menyatakan bahwa angkutan umum pen-
umpang adalah angkutan penumpang yang dilakukan dengan system sewa atau
membayar. Menurut Bangun (1998), pengertian angkutan umum (public transport)
adalah semua jenis model transportasi yang supply untuk kebutuhan mobilitas
pergerakan barang dan orang, demi kepentingan masyarakat atau umum dalam
memenuhi kebutuhannya, jenis angkutan berdasarkan peruntukannya terdiri dari
angkutan umum dan angkutan penumpang, masing-masing dengan jenis kender-
aan dan fasilitas yang berbeda.
3. Citra atau image terhadap perusahaan atau moda transportasi tertentu - Apa-
bila suatu perusahaan angkutan atau moda angkutan tertentu senantiasa memberi-
kan kualitas pelayanan yang dapat memberi kepuasan kepada pemakai jasa trans-
portasi, maka konsumen tersebut menjadi pelanggan yang setia. Dengan kualitas
pelayanan yang prima, akan dapat meningkat citra perusahaan kepada para pelang-
gannya.
6. Analisa dan proyeksi akan permintaan jasa transportasi adalah untuk me-
menuhi permintaan akan jasa-jasa transportasi yang baik dan terarah, agar dapat
memenuhi kebutuhan akan jasa angkutan yang diperlukan oleh masyarakat yang
menggunakan jasa angkutan.
Mobilitas penduduk yang terjadi di suatu wilayah secara langsung maupun tidak
langsung membutuhkan jaringan transportasi sebagai pengangkutan, dan untuk
kelancaran arus pengangkutan tidak lepas dari prasarana dan sarana transportasi
yang memadai. Untuk mendukung semua hal tersebut memerlukan pembangunan
yang terpadu dan terarah.
Dari semua kegunaan transportasi di atas tentu sangat dibutuhkan suatu peng-
aturan, pengawasan dan pengorganisasian yang apik dari suatu institusi agar man-
Menurut Setijowarno dan Frazila (2001), pergerakan orang dan barang dari suatu
tempat ke tempat lainnya mengikuti 3 (tiga) kondisi yaitu :
1. Pelengkap, relatif menarik antara dua atau lebih tujuan
1. Kebutuhan seseorang untuk berjalan dari suatu lokasi ke lokasi lainnya un-
tuk melakukan suatu kegiatan
Permintaan adalah suatu fungsi positif dari biaya. Realita yang banyak terjadi
transportasi ditawarkan pada tingkat harga tertentu, sehingga bagaimanapun
penawaran akan transportasi ini sangat dipengaruhi oleh hargaharga yang terlibat.
Harga terlibat misalnya biaya terminal (terminal cost) dan biaya pergerakan (move-
ment cost). Penawaran jasa transportasi meliputi tingkat pelayanan dan harga yang
bertitik tolak pada pemikiran bahwa kenaikan harga mengakibatkan meningkatnya
jumlah yang dihasilkan dan ditawarkan untuk dijual. Tingkat pelayanan transportasi
berhubungan erat dengan volume, seperti halnya dengan penetapan harga. Banyak
sedikitnya penumpang yang ada tidak terlepas dari peranan pelayanan yang diberi-
kan oleh pihak pemberi jasa transportasi kepada pemakainya yaitu penumpang.
Berkaitan dengan pelayanan angkutan orang menurut Marvin (1979), maka be-
berapa faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut di atas yaitu :
a. Kecepatan
b. Kelengkapan
c. Keselamatan
d. Harga yang terjangkau
e. Frekuensi
f. Pertanggungjawaban
g. Keteraturan
h. Kenyamanan
i. Kapasitas
4. Pemilihan Moda - Jika interaksi yang terjadi antar tata guna lahan mengharus-
kan terjadinya pergerakan, maka harus ditentukan dalam hal pemilihan alat angkut
(moda transportasi) yang akan digunakan.
5. Pemilihan Rute - Pemilihan rute tergantung juga dari moda transportasi yang
digunakan. Pemilihan moda dan pemilihan rute dilakukan bersama dengan alter-
natif terpendek, tercepat dan termurah.
Perencanaan Transportasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa peranan perencanaan transportasi sebe-
narnya adalah untuk dapat memastikan bahwa kebutuhan akan pergerakan dalam
bentuk pergerakan manusia, barang, atau kendaraan dapat ditunjang oleh sistem
prasarana transportasi yang harus beroperasi di bawah kapasitasnya. Sistem prasa-
rana transportasi terbentuk dari:
1. Sistem prasarana penunjang (jaringan jalan raya atau jalan rel).
2. Sistem manajemen transportasi (undang-undang, peraturan dan kebijakan).
Sistem transportasi dari suatu wilayah dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
yang terdiri dari prasarana/sarana dan sistem pelayanan yang memungkinkan adan-
ya pergerakan ke seluruh wilayah, sehingga (Santoso, 1996:1): terakomodasinya mo-
bilitas penduduk, dimungkinkan adanya pergerakan barang, dimungkinkan akses ke
semua wilayah. Pengangkutan memberikan jasa kepada masyarakat, yang disebut
jasa angkutan. Jasa angkutan merupakan keluaran (output) perusahaan angkutan
yang bermacam-macam jenisnya sesuai banyaknya jenis alat angkutan (seperti jasa
pelayaran, jasa kereta api, jasa penerbangan, jasa angkutan bus dan lain-lain). Se-
baliknya, jasa angkutan merupakan salah satu faktor masukan (input) dari kegiatan
produksi, perdagangan, pertanian dan kegunaan lainnya (Nasution, 2003:16).
Karena begitu pentingnya transportasi bagi kehidupan manusia, maka perlu di-
lakukan pengelolaan atau manajemen transportasi yang baik. Pada umunya, mana-
jemen transportasi menghadapi tiga tugas utama:
1. Menyusun rencana dan program untuk mencapai tujuan dan misi organisasi
secara keseluruhan.
2. Meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan.
3. Mengoperasikan angkutan secara garis besar.
Sedangkan jenis alat transportasi yang sudah umum dikenal yaitu meliputi:
1. Angkutan jalan raya.
2. Angkutan kereta api.
3. Angkutan laut.
4. Angkutan udara.
5. Angkutan pipa.
6. Angkutan gabungan (kontainerisasi).
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi, maka perlu adan-
ya perencanaan yang meliputi hal sebagai berikut:
1. Area dan gedung pengoprasian. Yakni merencanakan tempat yang strategis
sebagai pusat pengaturan kendaraan, meliputi kantor sekretariatnya, lokasi parkir
resmi seluruh armada, dan tempat reparasi dan alat-alat pendukung lainnya.
4. Koneksi dan sosialisasi. Koneksi adalah orang atau lebaga yang diharapkan
dapat berpartisipasidalam perusahaan jasa transportasi, dan sosialisasi sangat dibu-
tuhkan agar saat perusahaan beroperasi, masyarakat sudah mengetahui maksuda
dan tujuan didirikannya perusahaan jasa transportasi tersebut.
Manfaat Politis - Pengangkutan menjadi syarat mutlak atau pokok dalam segi
politik yang meliputi:
a. Menciptakan persatuan dan keadilan,
b. Pelayanan kepada masyarakat dikembangkan dengan lebih merata
c. Keamanan negara terhadap serangan dari luar yang tidak di kehendaki
Manfaat Wilayah - Perkembangan suatu wilayah, karena adanya sifat kebutuhan
manusia atas permintaan dan pemenuhan ada segi ekonomi.
Memberikan pelayanan nilai tambah - Beberapa proses nilai tambah yang bisa
dikerjakan oleh distributor adalah pengepakan (packaging), pelabelan harga, dan
sebagainya.
1. Dilihat dari sudut pengirim atau carrier, hal-hal yang perlu dipertimbangkan
adalah biaya-biaya yang terlibat, mulai dari biaya alat transportasinya sendiri (bisa
berupa biaya beli atau sewa alat transportasi), biaya operasional tetap (biaya termi-
nal atau bandara yang besarnya tidak tergantung pada volume barang yang dikirim),
dan biaya operasional variabel (seperti biaya bahan bakar) dimana besarnya biaya
tergantung pada volume angkut atau jarak yang ditempuh dalam pengiriman.
2. Dari sisi shipper, pertimbangannya bisa didasarkan pada berbagai ongkos yang
timbul pada supply chain, termasuk ongkos selain yang terkait langsung dengan
transportasi, namun sebagai konsekuensi dari pemilihan mode transportasi terse-
but. Di samping biaya transportasi yang harus ditanggung, perusahaan juga harus
memperhitungkan biaya persediaan, biaya loading-unloading, dan biaya fasilitas
(seperti gudang, dan-lain-lain). Konsekuensi lain seperti tingkat service level yang
diperoleh dan ketidakpastian waktu pengiriman penting untuk dipertimbangkan
oleh shipper. Tradeoff antar berbagai ongkos tersebut harus dicari dalam menen-
tukan mode transportasi yang akan dipilih. Misalnya, ada mode transportasi yang
mahal, namun cepat dan mengakibatkan penurunan inventory secara signifikan.
Pekerjaan pertama yang harus dilakukan adalah menetukan alokasi truk. Artinya,
perlu diketahui truk mana akan mengunjungi toko yang mana. Tahap kedua nantin-
ya adalah menentukan rute perjalanan masing-masing truk menggunakan metode
savings matrix. Metode savings matrix adalah metode untuk meminimumkan jarak
atau waktu atau ongkos dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang ada.
Karena di sini kita berbicara koordinat tujuan pengiriman maka meminimumkan ja-
rak yang ditempuh oleh semua kendaraan.