Hukum Pengangkutan
“"inovasi dalam sistem pengangkutan"
Di Susun Oleh
Nama : Emi Arbaati
Nim: 2174201019
Universitas Serasan
Fakultas Ekonomi dan Hukum
Muara Enim
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Inovasi
dalam system Pengangkutan ”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penyusun
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.2 Uraian
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Kata transportasi berasal dari kata Latin yaitu transportare, dimana trans berarti
seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa sesuatu ke
sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lain. Pada dasarnya pengangkutan atau
pemindahan penumpang dan barang dengan transportasi ini adalah dengan maksud untuk
dapat mencapai ke tempat tujuan dan menciptakan dan/atau menaikkan utilitas (kegunaan)
dari barang yang diangkut. Utilitas yang dapat diciptakan oleh transportasi atau
pengangkutan tersebut, khususnya untuk barang yang diangkut, pada dasarnya ada dua
macam, yaitu: (1) utilitas tempat atau place utility dan (2) utilitas waktu atau time utility
(Limbong, 2011).
Menurut Setijowarno dan Frazila (2001), transportasi berarti suatu kegiatan untuk
memindahkan sesuatu (orang dan/atau barang) dari satu tempat ke tempat yang lain, baik
dengan atau tanpa sarana (kendaraan, pipa dan lain-lain). Pengertian menurut Miro (2005),
transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan
suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana ditempat lain ini objek tersebut lebih
bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa
transportasi merupakan suatu proses yakni proses pindah, proses gerak, proses
mengangkut dan mengalihkan dimana proses ini tidak bisa dilepaskan dari keperluan akan
alat pendukung (sarana) untuk menjamin lancarnya proses dimaksud sesuai dengan waktu
yang diinginkan.
PEMBAHASAN
Transportasi dan perkembangan wilayah merupakan hal yang sangat erat hubungannya.
Hal ini karena kegiatan pengembangan wilayah harus memiliki kajian pengembangan sistem
transportasi yang bagus. Kajian transportasi dan perkembangan wilayah memiliki dimensi
persoalan dengan rentang yang luas dan kompleks. Oleh karena itu, agar dapat memahami
pola kerja transportasi dan aksesibilitas, dituntut untuk memiliki pandangan yang luas tidak
hanya pada satu bidang kajian ilmu saja. Salah satu bidang ilmu yang terkait dengan
transportasi adalah geografi transportasi.
Faktor perkembangan wilayah yakni modal, tenaga kerja, sumberdaya alam dan pasar
merupakan kesatuan yang saling berkaitan dan nantinya menghasilkan interaksi dan
menciptakan kegiatan ekonomi, sosial maupun politik. Kemajuan transportasi akan membawa
peningkatan mobilitas manusia, mobilitas faktor-faktor produksi dan mobilitas hasil olahan yang
dipasarkan. Makin tinggi mobilitas yang faktor-faktor tersebut, maka akan semakin cepat
gerakan distribusi serta lebih singkat waktu yang diperlukan dalam mengolah bahan dan
memindahkannya dari tempat dimana bahan tersebut yang semula kurang bermanfaat ke lokasi
dimana manfaatnya menjadi lebih besar. Hal ini berdampak kepada peningkatan produktivitas
perekonomian masyarakat sebagai motor utama penggerak kemajuan ekonomi. Ekonomi yang
maju dan berkembang akan ditunjukkan oleh adanya mobilitas yang tinggi yang ditunjang oleh
transportasi yang memadai dan lancar.
Persoalan ketidakterjangkauan wilayah akibat jarak yang jauh sehingga tidak dapat
melakukan kegiatan ekonomi secara maksimal tidak berlaku di negara maju, karena
perkembangan transportasi mereka yang unggul sehingga terkadang transportasi bukanlah
menjadi isu utama menurunnya mobilitas di negara maju. Sedangkan di negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia, ditandai oleh factor mobilitas yang masih rendah karena
dipengaruhi oleh distribusi angkutan yang belum lancar.
Sumber daya alam yang dimiliki suatu negara tidak memiliki arti apa-apa jika tetap berada
ditempatnya tanpa disentuh oleh campur tangan manusia yang ahli untuk memanfaatkannya.
Agar sumberdaya alam tersebut berdaya guna maka diperlukan kerja keras untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut dengan bantuan sumberdaya manusia.
B. Transportasi Merupakan Tolok Ukur Interaksi antar Wilayah
Suatu wilayah tertentu bergantung pada wilayah lain. Demikian juga wilayah lain memiliki
ketergantungan pada wilayah tertentu. Diantara wilayah-wilayah tersebut, terdapat wilayah-
wilayah tertentu yang memiliki kelebihan dibanding yang lain sehingga wilayah tersebut
memiliki beberapa fasilitas yang mampu melayani kebutuhan penduduk dalam radius yang
lebih luas. Dampaknya penduduk pada radius tertentu akan mendatangi wilayah tersebut untuk
memperoleh kebutuhan yang diperlukan mereka.
Perpindahan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain selalu melalui jalur-
jalur tertentu. Tempat asal dan tempat tujuan dihubungkan satu sama lain dengan suatu
jaringan dalam ruang. Jaringan tersebut dapat berupa jaringan jalan, yang merupakan bagian
dari sistem transportasi. Transportasi merupakan hal yang penting dalam suatu sistem, karena
tanpa transportasi perhubungan antara satu tempat dengan tempat lain tidak terwujud secara
baik (Bintarto, 1982).
C. Peranan Transportasi dalam Pembangunan Wilayah
Menurut Hurst (1974) kajian geografi transportasi umumnya berfokus pada jaringan
transportasi, lokasi, struktur, arus dan signifikansi serta pengaruh jaringan terhadap ruang
ekonomi yang berkaitan dengan pengembangan wilayah dengan prinsip ketergantungan
antara jaringan dengan ruang ekonomi sebagaimana perubahan aksesibilitas. Dalam hal
ini, semakin baik suatu jaringan transportasi maka aksesibilitasnya juga semakin baik
sehingga kegiatan ekonomi antar wilayah juga semakin berkembang.
Dampak dari perkembangan wilayah ini bermacam-macam mulai dari masalah sosial
sampai pada sektor lingkungan. Masalah-masalah ini terjadi setelah sarana dan prasarana
transportasi merambah masuk ke daerah yang sebelumnya belum terjangkau. Masalah
lingkungan yang ditimbulkan antara lain banjir seperti yang terjadi di Jakarta yang siklusnya
semakin cepat. Sekitar satu dasawarsa sebelumnya dikenal istilah “banjir lima tahunan”. Banjir
ini merupakan musibah besar yang mampu melumpuhkan kegiatan sosial-ekonomi di Jakarta
selama berhari-hari. Sekarang banjir di Jakarta sudah terjadi setiap tahun. Hal ini sangat
membuat repot Pemerintah Provinsi Jakarta karena laju perbaikan dan pembangunan
infrastruktur pengendali banjir relatif lambat dan banyak mengalami kendala dalam
pembangunannya. Kondisi ini merupakan salah satu dampak dikonversinya lahan persawahan
atau hutan menjadi prasarana transportasi seperti jalan dan jembatan serta berbagai bangunan
pendukungnya, seperti: terminal, stasiun dan lain-lain.
Masalah lain yang timbul karena perkembangan wilayah yang disebabkan oleh jalur
transportasi ini adalah meningkatnya penggunanan kendaraan dalam kegiatan sehari-hari. Ini
merupakan salah satu bentuk ketidakefisienan dan ketidakteraturan sistem transportasi.
Ketidakefisienan dalam memakai kendaraan ini berdampak pada kemacetan di jalan raya.
Kemacetan merupakan salah satu indikator sudah jenuhnya prasarana transportasi. Jalan
sudah kehilangan kapasitas dalam menampung kendaraan. Sistem transportasi yang tadinya
dimaksudkan untuk efisiensi waktu dan biaya berubah menjadi hal yang tidak efisien lagi.
Kondisi ini disebabkan laju pertambahan prasarana transportasi di wilayah yang terus
berkembang dinamis tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan jumlah kendaraan yang ada
sebagai sarana transportasi. Dampak negatif transportasi ini selanjutnya dibahas dalam kajian
terkait pengembangan rencana tata ruang wilayah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu wilayah tertentu bergantung pada wilayah lain. Demikian juga wilayah lain
memiliki ketergantungan pada wilayah tertentu. Diantara wilayah-wilayah tersebut, terdapat
wilayah-wilayah tertentu yang memiliki kelebihan dibanding yang lain sehingga wilayah
tersebut memiliki beberapa fasilitas yang mampu melayani kebutuhan penduduk dalam
radius yang lebih luas, sehingga penduduk pada radius tertentu akan mendatangi wilayah
tersebut untuk memperoleh kebutuhan yang diperlukan.
3.1 Saran
- https://www.academia.edu/10610577/
Makalah_Ekonomi_Regional_Peranan_Transportasi_dalam_Perkembangan_suatu_Wilayah