Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SISTEM TRANSPORTASI

NASIONAL
“PENTINGNYA SISTEM TRANSPORTASI DI
INDONESIA”

DISUSUN OLEH:

Gisyella lessyl (19E511071033)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KELAUTAN
ITL TRISAKTI
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmatdan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pentingnya Siste
Transportasi Di Indonesia”. Makalah ini dibuat dan diajukan untuk Demisioner dan Dema
untuk memenuhi salah satu persyaratan Latihan kepemimpinan II, tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai informasi terkait
sistem transportasi terkhususnya di Indonesia.

Selama penulisan makalah ini, saya banyak mencari berbagai sumber dari internet, dan
beberapa jurnal. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena adanya
keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang
bersifat membangun akan saya terima dengan senang hati. saya berharap, semoga laporan
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Jakarta, 29 Oktober 2020

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Transportasi mempunyai peranan penting dalam menunjang kegiatan masyarakat


disuatu negara berkembang. Setiap aspek kegiatan masyarakat di negara berkembang,
yang berkaitan dengan manusia, barang dan jasa, memerlukan moda transportasi yang
efektif dan efisien yang dapat menunjang mobilitas kegiatan.

Pergerakan kendaraan, manusia dan barang dari suatu tempat ketempat yang
lainnya memerlukan penyediaan sarana dan prasarana Transportasi yang memadai dan
maksimal, yang diharapkan dapat menunjang kemajuan pembangunan disuatu daerah
baik perkotaan maupun pedesaan. Bidang transportasi dengan berbagai permasalahan
perlu mendapat pehatian yang serius dari semua pihak baik masyarakat sebagai pengguna
maupun pemerintah sebagai penyelenggara.

Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami revolusi yang


pesat sejak tahun 1980-an. Pada saat ini kita masih merasakan banyak permasalahan
transportasi yang sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1960-an dan 1970-an, misalnya
seperti kemacetan, polusi udara dan suara, kecelakaan, dan tundaan. Permasalahan
transportasi yang sudah ada sejak dulu bisa saja masih dijumpai pada masa sekarang
tetapi dengan kualitas yang jauh lebih kompleks karena semakin banyaknya pihak yang
terkait sehingga lebih sukar diatasi.

Pada akhir tahun 1980an, negara maju memasuki tahapan yang jauh lebih maju
dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu disektor perencanaan dan pemodelan
transportasi. Hal ini disebabkan antara lain oleh pesatnya perkembangan pengetahuan
mengenai elektromika yang menyebabkan berkembangnya beberapa konsep baru
mengenai sistem transportasi.

Pada beberapa kota berkembang dipulau jawa, seperti kota Semarang sebagai ibu
kota propinsi Jawa Tengah terjadi permasalahan

transportasi seperti adanya persaingan yang tidak berimbang antara kendaraan


pribadi dan angkutan umum. Hal ini terjadi karena beberapa kebijakan yang mendukung
kepemilikan kendaraan pribadi seperti mudahnya masyarakat mendapatkan kendaraan
pribadi tanpa ada kebijakan tertentu dan sebaliknya kurang mendukung sektor angkutan
umum. Dengan berdasarkan beberapa parameter pelayanan, seperti kenyamanan, dan
sebaran pelayanan angkutan umum yang rendah, maka angkutan umum jenis angkot yag
masih melayani peangkutan penumpang dalam kawasan perkotaan, semakin tdak diminati
masyarakat. Disisi lain kota Jakarta merupakan daerah berkembang dengan pertumbuhan
ekonomi dan adanya percepatan pembangunan disegala bidang, diantaranya
pembangunan pertokoan, apartemen baru, pembangunan perhotelan dan lain sebagainya.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peningkatan kegiatan transportasi sehingga terjadi
ketidak seimbangnya jumlah lalu lintas dengan lebar efektif jalan, rendahnya tingkat
pelayanan, pendeknya waktu hijau akan menyebabkan tundaan serta antrian lalu lintas
pada persimpangan terutama pada saat jam-jam puncak. Perencanaan pengaturan fase dan
waktu siklus optimum dutunjukan untuk menaikan kapasitas persimpangan dan sedapat
mungkin menghindari terjadinya konflik lalu lintas.

Kurangnya investasi pada suatu sistem jaringan dalam waktu yang cukup lama
dapat mengakibatkan sistem prasarana transportasi tersebut menjadi sangat rentan akan
masalah kemacetan apabila meningkatnya volume lalu lintas lebih dari rata-rata.

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan transportasi adalah dengan sistem
transportasi dan lalu lintas pada persimpangan. Penerapan sistem transportasi ini
menggunakan pengaturan waktu sinyal yang efisien pada suatu jaringan jalan. Sinyal lalu
lintas adalah semua peralatan pengaturan lalu lintas yang menggunakan tenaga listrik,
rambu dan marka jalan untuk mengarahkan atau memperingatkan pengemudi kendaraan
bermotor, pengendara sepeda, atau pejalan kaki (Oglesby dan Hick, 1982).
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Uraian umum mengenai pengertian dari transportasi.
2. Transportasi juga merupakan tulang punggung dari perekonomian.
3. Penjelasan tentang manajemen angkutan atau traffic management.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:


1. Untuk mengetaui secara umum tentang karakteristik dari dunia transportasi secara
keseluruhan terutama pada bagian distribusi transportasi.
2. Untuk menambah wawasan kita mengenai perkembangan transportasi di Indonesiaa
saat ini, terutama distribusi transportasi.
3. Sebagai tugas kelompok pada mata kuliah “Ekonomi Transportasi”.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dalam makalah ini diharapkan data memberikan manfaat sebagai berikut:


1. Bagi penulis, dapat memberikan tambahan pengetahuan dalam menganalisis
masalah transportasi, khususnya yang berkaitan dengan kinerja simpang
bersinyal.
2. Bagi masyarakat, dapat mengetahui penyebab-penyebab menurunnya
tingkat pelayanan jalan.
3. Bagi Intansi dapat menambah pemahaman ilmu di bidang managemen lalu
lintas khususnya mengenai penanganan simpang bersinyal sebagai bahan
pertimbangan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan
dengan masalah simpang bersinyal.
BAB 2

LANDASAN TEORI

Menurut Abbas Salim (1993), transportasi adalah kegiatan pemindahan


barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dimana dalam
transportasi terdapat dua unsur penting yaitu:

1. Pemindahan/pergerakan.

2. Secara fisik tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke tempat lain.

Dalam transportasi terdapat dua kategori penting :

1. Pemindahan bahan-bahan dan hasil produksi dengan menggunakan alat


angkut

2. Mengangkut penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Rustian Kamaludin (1986), bahwa
transportasi adalah mengangkut atau membawa sesuatu barang dari suatu tempat ke
tempat lainnya atau dengan kata lain yaitu merupakan suatu pergerakan pemindahan
barang –barang atau orang dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Selain itu menurut Rustian Kamaludin (1986), manfaat dari adanya


transportasi dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:

1. Nilai guna tempat (Place Utility)

Yaitu kenaikan atau tambahan nilai ekonomi atau nilai guna dari
suatu barang atau komoditi yang diciptakan dan mengangkutnya dari
suatu tempat ke tempat lainnya yang mempunyai nilai kegunaan yang
lebih kecil, ke tempat atau daerah dimanabarang tersebut mempunyainilai
kegunaan yang lebih besara yang biasanya diukur dengan uang (interens
of money)

2. Nilai guna waktu (Time Utility)

Yaitu kesanggupan dari barang untuk memenuhi kebutuhan manusia


dengan menyediakan barang-barang, tidak hanya dimana mereka membutuhkan,
tetapi dimana mereka perlukan.
Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari suatu
tempat ke tempat lainnya, hal ini terlihat bahwa :

1. Adanya muatan yang diangkut.

2. Tersedianya kendaraan sebagai alat angkut.

3. Adanya jalan yang dapat dilalui oleh alat angkut tersebut.

Pemindahan barang dan manusia dengan angkutan adalah untuk bertujuan


menaikkan atau menciptakan nilai ekonomi dari suatu barang, dengan demikian
pengangkutan dilakukan karena nilai suatu barang lebih tinggi di tempat tujuan dari
pada tempat asalnya.
BAB 3

PEMABAHASAN

TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI FISIK

1. Transportasi Tulang Punggung Perekonomian


Pengertian Transportasi secara umum adalah Rangkaian kegiatan
memindahkan/ mengangkut barang dari produsen sampai kepada konsumen dengan
menggunakan salah satu moda transportasi, yang dapat meliputi moda transportasi
darat, laut/ sungai maupun udara.
Rangkaian kegiatan yang dimulai dari produsen sampai kepada konsumen
lazim disebut rantai transportasi (chain of transportation). Tiap sektor disebut mata
rantai (link) yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Kelancaran dan
kecepatan arus transportasi ditentukan oleh mata rantai yang terlemah dari
rangkaian kegiatan transportasi tersebut, sampai pada mata rantai yang terkuat.
Transportasi mempunyai peranan penting bagi industri karena produsen
mempunyai kepentingan agar barangnya diangkut sampai kepada konsumen tepat
waktu, tepat pada tempat yang ditentukan, dan barang dalam kondisi baik. Di
Indonesia dikenal pula transportasi dalam arti mencakup sama dengan pengertian
distribusi dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 10 tahun 1988
tanggal 26 Februari 1988 tentang Jasa pengurusan Transportasi , pasal 1 berbunyi
“yang dimaksud dengan jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarding) dalam
keputusan ini adalah usaha yang ditunjukan untuk mewakili kepentingan pemilik
barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya
pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut, dan udara yang
dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan,
penundaan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen,
penerbitan dokumen, perhitungan biaya angkut, klaim, asuransi atas pengiriman
barang serta penyelesaian tagihan dan biaya biaya lainnya berkenaan dengan
pengiriman barang barang tersebut sampai dengan diterimanya barang oleh yang
berhak menerimanya”
Transaksi perdagangan adalah proses pemindahan barang dari penjual
kepada pembeli dengan pembayaran yang dilakukan pembeli kepada penjual
beralih atau perpindahan barang dagangan tersebut dapat terjadi melalui :
• Dari gudang (stock) yang dimiliki penjual, menuju gudang/ tempat
yang ditunjukan oleh pembeli
• Dari pabrik dimana barang tersebut diproduksi menuju gudang/
tempat yang ditunjuk oleh pembeli
• Dari gudang/ daerah pertanian atau perkebunan dimana barang (hasil
pertanian) tersebut dihasilkan
• Dari lokasi pertambangan (barang tambang) menuju gudang/ tempat
pabrik dimana hasil tambang tersebut dibutuhkan jadi bahan baku
2. Hinterland dan Intermoda Transportasi
Hinterland adalah daerah belakang suatu pelabuhan. Luas suatu hinterland
relatif dan tidak mengenal batas administratif suatu daerah, provinsi atau batas suatu
negara tergantung kepada ada atau tidaknya pelabuhan yang berdekatan dengan
daerah tersebut.
Intermoda Transportasi adalah Pengangkutan barang atau penumpang dari
tempat asal sampai ketempat tujuan dengan menggunakan lebih dari satu moda
transport tanpa terputus dalam arti biaya, pengurusan adminisratif, dokumentasi dan
adanya satu pihak yang bertanggung jawab sebagai pengangkut. Pelayanan
intermoda transportasi disebut pula pelayanan dari pintu ke pintu (door to door
service).

Ada 3 aspek yang perlu diperhatikan dalam hal intermoda transportasi, yaitu :
1. Aspek teknis
Secara teknis harus ada hubungan tiap moda dengan fasilitas yang digunakan untuk
menangani jenis barang atau kemasan yang dibawa.
2. Aspek dokumentasi/file
Hanya ada satu macam dokumen pengangkutan yaitu yang dikeluarkan oleh yang
bertindak sebagai pengangkut
3. Aspek tanggung jawab (liability)
Dalam pelaksanaan intermoda transportasion hanya satu pihak yang bertanggung
jawab terhadap terselenggaranya transportasi.
Dari segi nasional ada beberapa faktor yang harus diciptakan agar intermoda transportation
ini berhasil mencapai tujuannya :
1. Prasarana dan sarana transportasi dan komunikasi yang baik, dari/ke hinterland.
2. Peraturan perundang undangan yang mendukung yang menyangkut dokumen
pengangkutan, prosedur bea cukai, pertanggungan jawab pengangkutan (liability)
termasuk terminal operator liability.
3. Keserasian hubungan antarmoda baik secara teknis maupun sistem operasi.
4. Tersedianya informasi yang akurat tentang kegiatan transportasi.

LOKASI DAN TRANSPORTASI

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penentuan lokasi industri/


pabrik adalah tersedianya jasa pengangkutan. Transportasi merupakan faktor yang
penting diperhatikan, karena aktifitas pengangkutan meliputi mengangkut
memindahkan sampai ketempat tujuan yang membutuhkan biaya pula.
Sebaiknya pabrik/ industri didirikan di daerah yang mempunyai fasilitas
pengangkutan tersedianya jalan jalan kendaraan ke pabrik, dekat dengan stasiun
kereta api atau pelabuhan sehingga pabrik tersebut mudah dihubungi.
Dalam analisis lebih lanjut untuk menentukan lokasi industri/ pabrik,
sebagai patokan utama ialah biaya transportasi.
Penentuan lokasi perusahaan dapat ditempatkan pada lokasi yaitu :
1. Terpusat pada sumber bahan baku
2. Dipusatkan dekat pasar
3. Ditempatkan pada sumber daya manusia
4. Penempatan dimana saja, setiap lokasi sama yang disebut junction yaitu jarak
antara ketempat sumber bahan baku pasar dan SDM sama.

MANAJEMEN ANGKUTAN/LALU LINTAS (TRAFFIC MANAGEMENT)

Traffic dapat didefinisikan pengangkutan penumpang dan muatan dengan


alat angkutan dari suatu tempat ke tempat lain.
Angkutan penumpang (passanger traffic) angkutan penumpang dapat dilihat dari
beberapa segi yaitu :
a. Pengangkutan penumpang antarkota dengan kendaraan.
b. Alat pengangkutan yang digunakan adalah bus, mobil, sedan, angkutan
kereta api, angkutan menggunakan kapal laut dan pengangkutan dengan
pesawat udara.
c. Selain itu pengangkutan penumpang penyebaran secara geografis yaitu
transmigrasi, angkutan turis dalam negri dan luar negeri ke daerah daerah.

Angkutan muatan (barang), jumlah muatan yang di angkut untuk antar kota
menggunakan berbagai bagai jenis moda transportasi antara lain menggunakan
kereta api, truk, container (sistem peti kemas) kapal dan tongkang yang ditarik oleh
tugboat. Barang barang umum yang diangkut dalam jumlah besar atau partai kecil.
Distribusi pengangkutan barang barang berbeda menurut volume yang diangkut,
pengiriman barang dalam jumlah besar maupun kecil, jarak, berat dari muatan yang
diangkut pun berbeda. Untuk pengangkutan domestik dan perdagangan
internasional ada pola tertentu yang digunakan untuk lalu lintas muatan (barang).
Arus barang dan lembaga penyalur komoditi yang dimanfaatkan dalam rangka
pengiriman barang melalui pengangkutan perlu di analisis mengenai lalu lintas
muatan (traffic).
Analisis traffic
Tujuan dari analisis traffic ini adalah :
a. Untuk menentukan tempat pemasaran dan pemanfaatan angkutan yang
tersedia.
b. Bahan pertimbangan untuk pelayanan, bagi sumber pendapatan dan tarif
angkutan.
c. Menentukan pengaruh dari persaingan sempurna, dalam mengangkut
barang barang serta pertimbangan untuk penentuan tarif jasa angkutan.
d. Untuk mengembangkan pasar baru serta penemuan sumber sumber bahan
baku.

MATERIAL HANDLING DAN TRANSPORTASI


Pengertian material handling merupakan kegiatan mengangkat,
mengangkut, dan meletakkan bahan bahan dan barang barang dengan menggunakan
alat transportasi. Dalam material handling yang harus diperhatikan adalah peralatan
(alat angkut) yang digunakan alat mekanis atau nin mekanis. Tujuan utama dari
material handling ialah memindahkan barang dari satu titik ke titik lain dengan
biaya minimum tanpa ada pengulangan (delay) untuk pengangkutan tersebut
Adapun jenis alat material handling yang digunakan terdiri dari :
1. Ban berjalan (conveyor), dipakai dalam pabrik untuk proses produksi.
2. Derek (crane)
3. Forklift
4. Kereta Api
5. Truk
6. Container (transtanier)
7. chasis/Trailer
8. Top Loader

Sejalan dengan kemajuan teknologi angkutan dewasa ini untuk pengiriman


barang banyak digunakan peti kemas (container) terutama pelayanan.

DOKUMEN ANGKUTAN
Dalam pengiriman barang dibutuhkan beberapa dokumen dalam
pengangkutan yang disebut transportation ducuments.
Dibawah ini diberikan beberapa contoh dokumen dalam transportasi
1. Dokumen pengiriman barang
Suatu perusahaan ekspedisi yang melaksanakan pengiriman barang
menggunakan shipment documents sebagai bukti bagi penerima barang
nantinya, bahwa barang barang tersebut telah diangkut oleh perusahaan
ekspedisi.

2. Surat muatan (Bill of Lading)


Di dalam bill of lading diadakan kontrak barang barang yang diangkut, hal
mana sipengirim barang akan menyerahkan kepada sipenerima atas dasar
perjanjian yang telah dibuat.
Ada pun tujuan daripada bill of lading ialah :
a. Sipenerima akan menerima barang dalam kondisi baik.
b. Pengangkutan berdasar isi kontrak yang telah dibuat.
c. Semua transaksi dalam pengangkutan dijelaskan dalam perjanjian.

3. Dokumen bagi manajemen


Ada beberapa jenis manajemen dokumen yaitu :
a. Kontrak
Dalam kontrak dijelaskan jangka waktu, dan asal/tujuan pengiriman barang.
b. Tarif
Untuk angkutan harus jelas tarif yang dihitung untuk pengangkutan tersebut.
c. Polis asuransi
Selama dalam perjalanan barang barang yang diangkut diasuransikan terdiri
dari :
• Asuransi atas kerugian barang
• Asuransi atas kerusakan barang barang
d. Biaya biaya/cost
Dalam pengangkutan yang diperhitungkan adalah biaya uang tambang.
e. Cif (cost insurance and freight)
Selama dalam pengangkutan yang diperhitungkan adalah biaya, asuransi
dan uang tambang.
f. Franco gudang
artinya si pengirim/si penjual barang hanya bertanggung jawab atas
barang sampai masuk ke dalam gudang.
g. Manifest
yaitu surat muatan yang dibawa oleh nahkoda kapal memuat seluruh
barang barang dan penumpang yang diangkut.
BAB 4

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat


aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya.
2. Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vital
dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan
daerah yang lain.
3. Kebanyakan dari negara maju menganggap pembangunan transportasi merupakan
bagian yang integral dari pembangunan perekonomian. Ada baiknya pemerintah
memperhatikan hal tersebut.

SARAN

1. Untuk memajukan transportasi berbagai moda di Indonesia, pemerintah harus


menaruh perhatian besar pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan,
dan bandar udara. Selain itu yang tak kalah penting adalah terus berupaya
meningkatkan pelayanan dan pemeliharaan infrastruktur-infrastruktur tersebut.
2. Selain membangun berbagai infrastruktur trasnportasi, pemerintah kiranya perlu
untuk selalu menyediakan transportasi yang murah dan terjangkau bagi masyarakat
di daerah terpencil/pinffiran, misalnya dengan kebijakan-kabijakan untuk
menurunkan harga BBM, memberikan subsidi, melakukan pengawasan ketat
terhadap tata niaga dan distribusinya dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.trisakti.ac.id/usaktiana/digital/00000000000000082710/05110035_B
AB-III.pdf
http://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2017/KP_629_TAHUN_2017._.com
pressed_.pdf
https://www.indonesiaport.co.id/cirebon
https://docplayer.info/30745138-Pelabuhan-cirebon-main-facilities-cirebon-
west-java-coordinates-6-42-55-6-s-13-9-e.html
file:///C:/Users/gisye/Dropbox/My%20PC%20(LAPTOP-
0I5QLOHR)/Downloads/73-215-1-SM.pdf
http://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/view/255/340
http://www.indonesiashippingline.com/port/3261-pengembangan-
pelabuhan-cirebon-menjadi-pelabuhan-modern,-tidak-terpengaruh-patimban.html

Anda mungkin juga menyukai