Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

MANAJEMEN PENGANGKUTAN JASA


“ MODA TRANSPORTASI DARAT “

OLEH:
KELOMPOK 3

NAMA : 1. ELISABET PATRISIA TA GUDU / 19


2. YUSTINA ANGGENITA KAMLASI / 1903020066
3. MULI MELINDA DUKA / 1903020064
4. FRANSISKA M. MAKONDA /
5. JIRSAN S. RIU /

PRODI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “MODA TRANSPORTASI DARAT ”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah MANAJEMEN PENGANGKUTAN
JASA

kami berterima kasih kepada dosen mata kuliah MANAJEMEN PENGANGKUTAN JASA
yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna untuk menambah wawasan serta menambah pengetahuan kita tentang
MANAJEMEN PENGANGKUTAN JASA

kami juga menyadari sepenuhnyabahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna

Untuk itu kami berharap adanya saran dan kritikan yang membangun demi perbaikan
makalah ini untuk masa yang akan datang.Demikianlah kata pengantar dari kami, semoga
makalah ini dapat berguna dandapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya.
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata di dalam makalah ini. Sekian dan
terima kasih.

Kupang ,Januari 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
A.LATAR BELAKANG
B.BAHASAN:MODA TRANSPORTASI
                  1.MODA DARAT
                       a.jalan
                       b.kereta api
                       c.angkutan pipa
                   2.MODA PELAYARAN
                   3.MODA UDARA
C.KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

 
BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG

Transportasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan


manusia. Terdapat hubungan erat antara transportasi dengan jangkauan dan lokasi
kegiatan manusia, barang-barang dan jasa. Dalam kaitan dengan kehidupan manusia,
transportasi memiliki peranan signifikan dalam aspek-aspek sosial, ekonomi,
lingkungan, politik dan pertahanan keamanan. Dalam aspek perekonomian, transportasi
mempunyai pengaruh yang besar. Bahkan data menunjukan salah satu kendala yang
dihadapi dalam kalangan industri adalah sektor transportasi.
Salah satu moda transportasi untuk orang dan barang yang paling populer
didunia adalah kereta api. Di Indonesia sebagai negara berpenduduk 200 juta jiwa
lebih, moda transportasi juga sangat digandungi. Popularitas moda transportasi ini
menurut Hapsoro (2005) dikarenakan, kereta api memiliki beberapa keunggulan
dibanding moda lain seperti kehandalan keselamatan perjalanan, ketepatan waktu,
ekonomis ruang, polusi dan kebisingan minimal serta memiliki daya angkut yang besar
dan memiliki harga yang terjangkau.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 KONSEP DASAR MODA DARAT


Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan alat angkut yang
digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat ketempat lain. Moda yang biasanya
digunakan dalam transportasi dapat dikelompokkan atas moda yang ber jalan didarat, berlayar di
perairan laut dan pedalaman serta moda yang terbang di udara. Moda yang didarat juga masih
bisa dikelompokkan atas moda jalan, moda kereta api dan moda pipa.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang tersebar dengan 17 ribuan pulau hanya bisa
terhubungkan dengan baik dengan sistem transportasi multi moda, tidak ada satu modapun yang
bisa berdiri sendiri, saling mengisi. Masing-masing moda mempunyai keunggulan dibidangnya
masing-masing. Pemerintah berfungsi untuk mengembangkan keseluruh moda tersebut dalam
rangka menciptakan sistem transportasi yang efisien, efektif dan dapat digunakan secara aman
dapat menempuh perjalanan dengan cepat dan lancar.
Jaringan transportasi dapat dibentuk oleh moda transportasi yang terlibat yang salaing
berhubungan yang rangkai dalam Sistem Transportasi Nasional (Sistranas). Masing-masing
moda transportasi memiliki karakteristik teknis yang berbeda dan pemanfaatannya disesuaikan
dengan kondisi geografis daerah layanan.
Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) adalah tatanan transportasi yang terorganisasi secara
kesisteman terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai, danau, dan
penyeberangan, transportasi laut serta transportasi pipa, yang masing-masing terdiri dari sarana
dan prasarana, kecuali pipa, yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dan
perangkat pikir membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien,
berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang, yang terus berkembang secara dinamis.

A)       JALAN
Moda transportasi jalan dapat dikelompokkan atas dua kelompok besar, yaitu moda kendaraan
tidak bermotor dan moda kendaraan bermotor. Pembagian lain yang juga masih bisa dilakukan
adalah moda kendaraan pribadi dan moda kendaraan umum. Sedang moda angkutan umum juga
masih bisa dibagi dalam dua kelompok yaitu moda angkutan umum dalam trayek dan moda
angkutan umum tidak dalam trayek.
Moda kendaraan bermotor
Didalam Undang-undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan kendaraan
bermotor didefinisikan sebagai setiap Kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa
mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel.
Kendaraan Bermotor dikelompokkan berdasarkan jenis:
1. sepeda motor;
2. mobil penumpang;
3. mobil bus;
4. mobil barang; dan
5. kendaraan khusus.
Kendaraan Bermotor angka 2, angka 3, dan angka 4 dikelompokkan berdasarkan fungsi:
1. Kendaraan Bermotor perseorangan; dan
2. Kendaraan Bermotor Umum.

Pertumbuhan kendaraan selama beberapa dekade belakangan ini


Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia tumbuh dengan sangat cepat, jauh lebih cepat
daripada penmabahan panjang infrastruktur jalan yang mengakibatkan permasalahan kemacetan,
terutam di kota-kota besar Indonesia termasuk jalan-jalan arteri yang terus bertambah padat.
Kemacetan pada gilirannya akan mengakibatkan permasalahan terhadap terhadap efisiensi dan
efektifitas sistem transportasi.
Jenis Kendaraan bermotor
Kendaraan bermotor merupakan alat angkut yang paling populer digunakan masyarakat dalam
hampir setiap kegiatan sehari-hari, bahkan bisa meningkatkan status sosial masyarakat.
Sepeda Motor
Sepeda Motor didefinisikan sebagai Kendaraan Bermotor beroda dua dengan atau tanpa rumah-
rumah dan dengan atau tanpa kereta samping atau Kendaraan Bermotor beroda tiga tanpa rumah-
rumah.
Moda kendaraan tidak bermotor
Merupakan moda angkutan yang digerakkan dengan tenaga manusia seperti sepeda, gerobak
dorong ataupun becak; moda yang digerakkan tenaga hewan seperti sado, bendi, cikar, cidomo
yang digerakkan kuda, gerobak sapi; moda yang digerakkan dengan layar seperti selancar angin
yang digunakan sebagai perangkat yang digunakan untuk olahraga.

B)KERETA API

Kereta api didefinisikan sebagai sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik
berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang
bergerak di rel. Dengan demikian kereta api hanya dapat bergerak/berjalan pada lintasan/jaringan
rel yang sesuai dengan peruntukannya, hal ini menjadi keunggulannya karena tidak terganggu
dengan lalu lintas lainnya, tetapi dilain pihak menjadikan kereta api menjadi angkutan yang tidak
fleksibel karena jaringannya terbatas.

Kereta api di Stasiun Gambir.


Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan
dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan
dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta api atau gerbong tersebut berukuran relatif luas
sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Untuk angkutan barang
dalam jumlah yang besar dapat digunakan rangkaian lebih dari 50 kereta yang ditarik dan/atau
didorong dengan beberapa buah lokomotif, seperti kereta api babaranjang (kereta api batutu bara
rangkaian panjang)di Sumatera Selatan.
Kereta api merupakan angkutan yang efisien untuk jumlah penumpang yang tinggi sehingga
sangat cocok untuk angkutan massal kereta api perkotaan pada koridor yang padat, tetapi juga
digunakan untuk angkutan penumpang jarak menengah sampai dengan 3 atau 4 jam perjalanan
ataupun untuk angkutan barang dalam jumlah yang besar dalam bentuk curah, seperti untuk
angkutan batu bara. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha
memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam
kota, antarkota, maupun antarnegara.
Jenis-jenis kereta api
Pengelompokan jenis-jenis kereta api dapat dikelompokkan atas jenis tenaga penggerak ataupun
dari jenis rel yang digunakan.
Dari segi propulsi (tenaga penggerak)
Kereta api uap
Kereta api uap adalah kereta api yang digerakkan dengan uap air yang dibangkitkan/dihasilkan
dari ketel uap yang dipanaskan dengan kayu bakar, batu bara ataupun minyak bakar, oleh karena
itu kendaraan ini dikatakan sebagai kereta api dan terbawa sampai sekarang. Sejak pertama kali
kereta api dibangun di Indonesia[1] tahun 1867 di Semarang telah memakai lokomotif uap, pada
umumnya dengan lokomotif buatan Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan Belanda. Paling
banyak ialah buatan Jerman.
Untuk menggerakkan roda kereta api uap air dari ketel uap dialirkan ke ruang dimana piston
diletakkan, uap air masuk akan menekan piston untuk bergerak dan di sisi lain diruang piston uap
air yang berada diruang tersebut didorong keluar demikian seterusnya. Uap air diatur masuk
kedalam ruang piston oleh suatu mekanime langsung seperti ditunjukkan dalam gambar.
Selanjutnya piston akan menggerakkan roda mealui mekanisme gerakan maju mundur menjadi
gerak putar.
Kereta api diesel
Kereta api diesel bisa dibagi atas dua kelompok yaitu:
1. Lokomotif diesel adalah jenis lokomotif yang bermesin diesel dan umumnya
menggunakan bahan bakar mesin dari solar. Ada dua jenis utama kereta api diesel ini yaitu
kereta api diesel hidraulik dan kereta api diesel elektrik.
2. Kereta rel diesel yaitu kereta yang dilengkapi dengan mesin diesel yang dipasang
dibawah kabin, seperti halnya lokomotif diesel dapat dijalankan dengan kopling hidraulik
ataupun dengan cara yang sama dengan diesel elektrik. Salah satu penerapan yang baru saja
diluncurkan dikota Solo adalah Railbus. Railbus ini sekaligus akan menjadi Railbus pertama
yang beroperasi di pulau Jawa. Kereta khusus buatan PT Industri Kereta Api (INKA)
Madiun[2] tersebut akan beroperasi melayani rute Solo hingga Wonogiri. Railbus tersebut
terdiri dari satu rangkaian dengan tiga gerbong dengan kapasitas 160 orang, berkecepatan
maksimum 100 km/jam dengan tenaga out-put sebesar 560 Kw yang dibangkitkan dari
mesin yang dipasang di rangka bawah. Bus kereta tersebut juga dilengkapi dengan AC serta
rak bagasi untuk penempatan barang penumpang.
Kereta rel listrik

Tiga jenis KRL yang digunakan di Jabodetabek.


Kereta Rel Listrik, disingkat KRL, merupakan kereta rel yang bergerak dengan sistem propulsi
motor listrik. Di Indonesia, kereta rel listrik terutama ditemukan di kawasan Jabotabek, dan
merupakan kereta yang melayani para komuter (lihat KRL Jabotabek). Kereta rel listrik berbeda
dengan lokomotif listrik.
Di Hindia Belanda, kereta rel listrik pertama kali dipergunakan untuk menghubungkan Batavia
dengan Jatinegara atau Meester Cornelis pada tahun 1925. Pada waktu itu digunakan rangkaian
kereta rel listrik sebanyak 2 kereta, yang bisa disambung menjadi 4 kereta, yang dibuat oleh
Werkspoor dan Heemaf Hengelo.
Pada tahun 1960-an kereta api dengan tenaga listrik sempat tidak digunakan selama beberapa
lama karena kondisi mesin lokomotif dan kereta yang tidak memadai lagi. Pada tahun 1976,
PJKA mulai mendatangkan sejumlah kereta rel listrik dari Jepang. Kereta rel listrik yang kini
digunakan di Indonesia dibuat pada tahun 1976, 1978, 1983, 1984, 1986, 1987, 1994, 1996,
1997, 1998, 1999, 2000 dan 2001. Pada saat ini juga digunakan sejumlah kereta rel listrik yang
merupakan hibah (hadiah) dari Pemerintah Kota Tokyo, dan sejumlah kereta yang dibeli bekas
dari Jepang.
PT Inka yang terletak di Madiun telah dapat membuat dua set kereta rel listrik yang disebut
KRL-I Prajayana pada tahun 2001. Kereta rel listrik ini belum dibuat lebih banyak lagi, karena
"tidak ekonomis" dan dianggap sering mogok. Bagi PT Kereta Api, tampaknya lebih ekonomis
untuk membeli KRL bekas dari Jepang.
Pada saat ini kereta rel listrik melayani jalur-jalur Jakarta Kota ke Bekasi, Depok dan Bogor,
Tangerang, dan Serpong, serta trayek melingkar dari Manggarai, Jatinegara, Pasar Senen,
Kampung Bandan, Tanah Abang, ke Manggarai lagi dan sebaliknya. Di masa depan
direncanakan bahwa KRL akan melayani pula stasiun Cikarang. Selain itu, jalur rel ganda dari
Tanah Abang Menuju serpong telah selesai beberapa tahun yang lalu, sedangkan dari Manggarai
sampai dengan Cikarang masih akan ditingkatkan menjadi Double-Double-Track. Manggarai
sendiri akan menjadi Stasiun induk untuk Kereta Jabotabek dan kereta Bandara.
Kereta api daya magnit
Kereta api maglev keluar dari Pudong International Airport.
Kereta api ini disebut juga sebagai Maglev sebagai singkatan dari Magnetic Levitation dimana
kereta diangkat dengan menggunakan medan magnit dan didorong dengan medan magnit juga.
Karena kereta terangkat dan bergerak berdasarkan medan magnit sehingga tidak ada gesekan
sama sekali dengan infrastuktur> Kereta maglev dapat berjalan pada kecepatan yang sangat
tinggi. Tehnologi ini sudah diterapkan secara komersil pada lintas antara Bandara Internasional
Pudong dengan kota Shanghai[3] yang dapat berjalan pada kecepatan sekitar 400 km/jam. Sistem
dengan kecepatan lebih rendah juga sudah diujikan di kota Nagoya menuju pusat pameran kota
Nagoya yang disebut sebagai Linimo yang merupakan singkatan dari sistem penggeraknya yang
disebut sebagai linier motor.
Permasalahan utama dalam pengembangan maglev ini adalah investasi awal yang sangat besar
untuk membangun infrastruktur, khususnya untuk mempersiapkan medan magnit pada
infrastrukturnya, sehingga sampai saat ini hanya terbangun secara komersil di Cina dan belum
dikembangkan secara komersil ditempat lain.
Dari segi rel
Kereta api rel konvensional
Kereta api rel konvensional adalah kereta api yang umum dijumpai. Menggunakan rel yang
terdiri dari dua batang besi yang diletakan di bantalan. Di daerah tertentu yang memliki tingkat
ketinggian curam, digunakan rel bergerigi yang diletakkan di tengah tengah rel tersebut serta
menggunakan lokomotif khusus yang memiliki roda gigi.
Kereta api monorel
Kereta api monorel (kereta api rel tunggal) adalah kereta api yang jalurnya tidak seperti jalur
kereta yang biasa dijumpai yang terdiri dari 2 rel paralel tetapi hanya dari satu rel tunggal yang
gemuk dengan profil sedemikian sehingga tidak menyebabkan kereta keluar dari relnya. Rel
kereta ini terbuat dari beton bertulang pratekan ataupun dari besi profil. Letak kereta api dapat
didesain menggantung pada rel atau di atas rel. Karena efisien, biasanya digunakan sebagai alat
transportasi kota khususnya di kota-kota metropolitan dunia dan dirancang mirip seperti jalan
layang.
Dari penempatan rel
Kereta api bawah tanah
Stasiun kereta api bawah tanah Jubilee di London
Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan dalam terowongan dibawah permukaan
tanah, merupakan solusi yang ditempuh untuk mengatasi persilangan sebidang. Biasanya
dikembangkan dikawasan perkotaan yang padat, seperti yang sekarang sedang direncanakan di
Jakarta, dan sudah berkembang lebih dari seabad di kota London, Paris, NewYork, Tokyo dan
berbagai kota-kota besar dunia.

Rencana terowongan MRT Jakarta


Dengan dibangunnya kereta api bawah tanah maka ruangkota yang berada dibawah permukaan
tanah masih bisa dimanfaatkan, stasiun juga dimanfaatkan untuk kegiatan/pertokoan/perkantoran
dibawah tanah. Pembangunan kereta api bawah tanah ini masih bisa dilakukan beberapa lapis,
semakin banyak lapisan semakin dalam letak stasiun, bahkan bisa dibangun sampai 100 m
dibawah permukaan tanah[4]. Untuk menuju kedalam stasiun biasanya digunakan tangga berjalan
yang cukup lebar dimana penumpang yang ingin tetap berjalan pada tangga berjalan
menggunakan bagian kiri tangga berjalan sedangkan bagian kanan digunakan untuk penumpang
yang tidak mau berjalan selama berada diatas tangga berjalan.
Jakarta direncanakan untuk membuka lintas kereta api bawah tanah yang pertama pada tahun
2016 yang akan datang dengan lintasan sepanjang 15 km tetapi hanya kurang dari separohnya
berada dibawah tanah, karena pertimbangan keuangan negara yang masih sangat terbatas.
Kereta api layang
Kereta api layang merupakan kereta api yang berjalan diatas permukaan tanah sehingga tidak
menimbulkan gangguan pada kelancaran lalu lintas kendaraan bermotor. Di Jakarta ada satu
lintasan dari Manggarai ke Kota lewat stasiun Gambir. Pada lintas tengah ini, Manggarai - Kota,
tidak ada pintu perlintasan kereta api. Solusi ini diambil juga untuk menghindari persilangan
sebidang, namun dengan biaya yang jauh lebih rendah dari dari kereta api bawah tanah.
Biaya infrastruktur untuk kereta api layang yang dikeluarkan sekitar 3 (tiga) kali dari kereta
permukaan dengan jarak yang sama, misalnya untuk kereta api permukaan membutuhkan $ 10
juta per kilometer maka untuk kereta api layang membutuhkan dana $ 30 juta untuk setiap
kilometernya.
Monorel adalah sebuah metro atau rel dengan jalur yang terdiri dari rel tunggal, berlainan dengan
rel tradisional yang memiliki dua rel paralel dan dengan sendirinya, kereta lebih lebar daripada
relnya. Biasanya rel terbuat dari beton dan roda keretanya terbuat dari karet, sehingga tidak
sebising kereta konvensional, namun kapasitas angkutnya tidak sebesar kereta api konvensional.
Sistem ini beroperasi dibeberapa kota besar dunia, seperti di Tokyo, Kuala Lumpur, Sidney
untuk angkutan perkotaan, dan beberapa sistem seperti di Singapura, . Di Jakarta direncanakan
akan dikembangkan monorel namun sejak pencanangan pada tahun 2004 namun sampai
sekarang belum terealisasikan.
Kereta api permukaan
Kereta api dari jenis ini merupakan merupakan pilihan yang paling murah, namun karena banyak
persilangan sebidang dengan jalan raya kereta api ini hanya feasibel untuk lintas-lintas yang
tingkat penggunaannya rendah. Permasalahan yang selalu timbul adalah tingginya angka
kecelakaan dengan kendaraan yang berjalan dijalan serta menimbulkan hambatan bagi lalu lintas
kendaraan di persilangan sebidang.
Kereta api di perkotaan

Kereta api ringan di Tenerife Spanyol


Kereta api diwilayah perkotaan khususnya dikota-kota metropolitan sangat tinggi dalam
memenuhi kebutuhan angkutan. Bisa dibayangkan bila kota-kota seperti Tokyo, Hongkong,
Singapore, London, Paris, New York atau kota-kota besar dunia lainnya, tidak dilengkapi dengan
kereta api perkotaan, betapa rumitnya. Beberapa kota dinegara-negara maju mempersiapkan
kotanya dengan angkutan massal berbasiskan kereta api bila sudah melampaui 1 juta orang,
bahkan beberapa kota di Eropa Barat mengembangkan kereta api kota pada saat kota
berpenduduk 300 ribu orang, yang dimaksudkan untuk meningkatkan aksesibilitas penggunaan
angkutan umum.
Berbagai langkah dilakukan untuk meningkatkan penggunaan kereta api kota, antara lain:
 jaringan yang luas

 pembatasan penggunaan kendaraan pribadi

 pengembangan kawasan dengan tingkat kepadatan yang tinggi disekitar stasiun

 jarak antar stasiun yang dekat

 frekuensi pelayanan yang tinggi

Pengelompokan kereta api perkotaan:


Kereta api berat

Hong Kong MTR yang beroperasi pada jaringan dengan kapasitas tinggi.
Kereta api berat dikenal juga sebagai Heavy Rail Transit atau rapid transit, underground,
subway, tube, elevated, atau metro adalah angkutan kereta api perkotaan yang berjalan dilintas
yang dipisah dari lalu lintas lainnya sehingga dapat berjalan dengan kecepatan maksimum
100 km/jam atau kecepatan perjalanan sekitar 25 sampai 30 km/jam. Perkataan "subway"
digunakan pada berbagai kereta api perkotaan di Amerika termasuk di Glasgow dan Toronto.
Sistem yang di London menggunakan istilah "underground" dan "tube". Di Jerman disebut "U-
Bahn", berasal dari kata "Untergrundbahn" yang berarti jalan bawah tanah. Berbagai sistem di
Asia Tenggara seperti Taipei dan Singapore disebut sebagai MRT yang merupakan singkatan
dari Mass Rapid Transit.
Proyek Pemerintah Prov. DKI Jakarta dalam menanggulangi kemacetan yang akhir-akhir ini
sering terjadi dan sangat memacetkan akan membangun Proyek MRT DKI Jakarta (Mass Rapid
Transit) antara Kota ke Lebak Bulus akan dibangun dalam 3 jenis lintasan, Proyek MRT
JAKARTA ini telah ditanda tangani di Jakarta 25 Maret 2009 dengan tahap petama 4 stasiun
bawah-tanah dan 8 stasiun layang rencana pelaksanaan pembangunan kontruksi tahun 2012 dan
diperkirakan akan selesai pada tahun 2016.
Kereta api ringan
Kereta api ringan dikenal juga sebagai LRT sebagai singkatan Light Rail Transit atau disebut
juga sebagai streetcar adalah salah satu sistem Kereta Api Penumpang yang beroperasi
dikawasan perkotaan yang konstruksinya ringan dan bisa dioperasikan berjalan bersama lalu
lintas kendaraan lain atau dalam lintasan khusus diperuntukkan bagi kereta api ringan. Kereta api
ringan pada awalnya disebut sebagai tram seperti yang pernah dimiliki kota Jakarta dan Surabaya
dan dihilangkan pada tahun 1960an, karena pada waktu itu tidak dirawat dengan baik sehingga
dianggap mengganggu lalu lintas karena sering mogok.
Kereta api ringan banyak digunakan diberbagai negara di Eropa dan telah mengalami
modernisasi, antara lain dengan otomatisasi, sehingga dapat dioperasikan tanpa masinis, bisa
beroperasi pada lintasan khusus, penggunaan lantai yang rendah (sekitar 30 cm) yang disebut
sebagai Low floor LRT untuk mempermudah naik turun penumpang.
Kereta api ringan di jalur eksklusif
Disebut juga LRT II beroperasi pada lintasan eksklusif, sehingga mempunyai keunggulan daya
angkut yang lebih besar antara 25 000 sampai 40 000 penumpang per jam karena dapat
dioperasikan pada frekuensi yang lebih kerap, bahkan ada yang dapat dioperasikan pada
headway dibawah 1 menit tanpa kondektur didalam kereta dan waktu naik turun penumpang di
stasiun 20 detik. Kecepatan perjalanan kereta api ringan dari type ini sekitar 25 sampai
35 km/jam.
Kereta api barang
Kereta api barang adalah kereta api yang digunakan untuk mengangkut barang (kargo), pupuk,
hasil tambang (pasir, batu, batubara ataupun mineral), ataupun kereta api trailer yang digunakan
untuk mengangkut peti kemas. Selain itu digunakan gerbong khusus untuk mengangkut anak,
ataupun tangki untuk mengangkut minyak atau komoditas cair lainnya (bahan kimia dll).
Jenis gerbong

Gerbong datar yang sedang mengangkut peti kemas


Gerbong datar
1. Gerbong datar untuk barang umum, digunakan untuk barang-barang yang tahan terhadap
cuaca, tidak perlu dilindungi terhadap cuaca, seperti mengangkut alat transportasi seperti
mobil, alat berat, besi baja (dalam bentuk batangan ataupun coil) atau barang-barang yang
dimasukkan dalam peti dengan bobot yang besar sehingga tidak terguling pada saat kereta
sedang berjalan. Tata cara pengikatan dan penutupan dengan terpal harus diperhatikan.
2. Gerbong datar peti kemas, yang digunakan untuk mengangkut peti kemas 20 kaki, 40
kaki ataupun petikemas dua susun (double stack).
Gerbong tertutup
Digunakan untuk mengangkat barang yang yang memerlukan perlindungan terhadap cuaca,
seperti angkutan paket/parcel, peralatan elektronik atau barang-barang lainnya.
Gerbong barang curah
1. Gerbong curah kering adalah gerbong yang digunakan untuk mengangkut barang curah
kering seperti batubara, pasir, batu kerikil yang didisain sedemikian sehingga mudah untuk
dibongkar muat
2. Gerbong curah cair digunakan untuk mengangkut barang curah cair seperti bahan bakar
minyak, minyak kelapa sawit yang langsung dicurahkan kedalam tangki yang terikat pada
gerbong.
Lokomotif

Lokomotif diesel elektrik


Lokomotif adalah bagian dari rangkaian kereta api di mana terdapat mesin untuk menggerakkan
kereta api. Biasanya lokomotif terletak paling depan dari rangkaian kereta api. Operator dari
lokomotif disebut masinis. Masinis menjalankan kereta api berdasarkan perintah dari pusat
pengendali perjalanan kereta api melalui sinyal yang terletak di pinggir jalur rel.
Jenis Lokomotif
Jenis-jenis lokomotif sebagai berikut:
Lokomotif uap
Merupakan cikal bakal mesin yang digunakan pada kereta api berkembang setelah James Watt
permulaan kereta api uap bermula dengan penemuan penyempurnaan mesin uap ini. Uap yang
dihasilkan dari pemanasan air yang terletak di ketel uap digunakan untuk menggerakkan torak
atau turbin dan selanjutkan disalurkan ke roda. Bahan bakarnya bisanya dari kayu bakar atau
batu bara. Pada tahun 1950, Pemerintah RI melalui DKA (Djawatan Kereta Api) mengimpor
lokomotif uap yang terakhir yaitu seri D 52 dari pabrik Fried Krupp di Essen, Jerman sebanyak
100 buah dengan sistem kopel 2-8-2. Lokomotif ini sangat kuat (bertenaga 1600 HP) dan dipakai
di berbagai kebutuhan untuk penumpang, barang maupun angkutan batu bara. Setelah beroperasi
sekitar 30 tahun (D 52), maka pengoperasian lokomotif uap berakhir seiring dengan adanya era
peralihan traksi uap menjadi traksi diesel. Lokomotif uap yang masih tersisa berada di
Ambarawa.
Lokomotif diesel mekanis
Menggunakan mesin diesel sebagai sumber tenaga yang kemudian ditransfer ke roda melalui
transmisi mekanis. Lokomotif ini biasanya bertenaga kecil dan sangat jarang karena keterbatasan
kemampuan dari transmisi mekanis untuk dapat mentransfer daya.
Lokomotif diesel elektrik
Lokomotif diesel elektrik merupakan lokomotif hibrida dimana sistem transmisi diesel-elektrik
mempunyai sebuah mesin diesel yang dihubungkan dengan generator elektrik, sehingga
menghasilkan listrik yang digunakan sebagai sumber tenaga motor elektrik untuk menggerakkan
lokomotif. Perkembangan mesin diesel dalam teknologi lokomotif secara berurutan adalah
lokomotif bermesin diesel DC/DC, AC/DC, dan AC/AC.
 Teknologi DC/DC berarti mesin diesel lokomotif menggerakkan generator yang
menghasilkan arus searah/DC power lalu arus searah tersebut digunakan untuk menggerakkan
motor traksi arus searah/DC. Kelemahan DC/DC yaitu dijalankan dengan tegangan/voltase yang
rendah sehingga arus listrik tinggi sehingga dibutuhkan kabel yang besar-besar.

 Teknologi AC/DC mesin diesel lokomotif menggerakkan generator/alternator yang


menghasilkan arus bolak-balik/AC power lalu arus bolak balik dirubah menjadi arus searah untuk
selanjutnya digunakan untuk menggerakkan motor traksi arus searah/DC.

 Teknologi AC/AC mesin diesel lokomotif menggerakkan generator/alternator yang


menghasilkan arus bolak-balik/AC power untuk selanjutnya digunakan untuk menggerakkan motor
traksi arus bolak balik/AC.
Lokomotif diesel hidrolik
Lokomotif ini menggunakan tenaga mesin diesel untuk memompa oli dan selanjutnya disalurkan
ke perangkat hidrolik untuk menggerakkan roda seperti yang digunakan mobil automatik.
Lokomotif diesel tipe hidrolik yang dibeli dari pabrik Krupp (Jerman) dan mulai didinaskan pada
tahun 1958 untuk menggantikan Lokomotif Uap, selain itu saat ini masih beroperasi KRD yang
menggunakan sistem transmisi hidrolik. Lokomotif ini tidak sepopuler lokomotif diesel elektrik
karena perawatan dan kemungkinan terjadi problem besar walaupun pada tahun 2011 PT Inka
akan mengeluarkan produk baru berupa Lokomotif Diesel Hidrolik yang pertama yang
merupakan hasil rancang bangun sendiri secara keseluruhan.
Lokomotif listrik

Lokomotif listrik yang digunakan di Amerika


Lokomotif ini nomor dua paling populer setelah lokomotif diesel elektrik. Prinsip kerjanya
hampir sama dengan lokomotif diesel elektrik, tapi tidak menghasilkan listrik sendiri. Listriknya
diperoleh dari kabel transmisi di atas jalur kereta api ataupun mengambil catu listrik yang
ditempatkan pada rel ketiga (third rail). Jangkauan lokomotif ini terbatas hanya pada jalur yang
tersedia jaringan transmisi listrik penyuplai tenaga.
Keunggulan dari penggunaan lokomotif listrik adalah tingkat polusi yang sangat kecil dimana
lokomotif itu digunakan dan dilain pihak menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik, biaya
perawatan yang rendah dan biaya penggunaan listrik yang lebih rendah. Polusi yang terjadi
dengan pengoperasian lokomotif listrik hanya terjadi ditempat dimana listrik tersebut diproduksi.
Lokomotif turbin gas

UP 18, yang ditampilkan di Illinois Railway Museum.


Lokomotif turbin gas yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai gas turbine - electric
locomotive, disingkat GTEL, adalah lokomotif yang digerakkan dengan menggunakan turbin gas
untuk menggerakkan generator listrik. Listrik yang dihasilkan generator selanjutnya digunakan
untuk menggerakkan motor traksi. Lokomotif ini dikembangkan pada perang dunia kedua dan
mencapai puncaknya pada tahun 1950an sampai dengan 1960an. Saat ini tinggal beberapa saja
yang masih beroperasi.
Prinsip kerjanya mirip dengan kereta api diesel elektrik dimana mesin diesel yang ukurannya
besar digantikan dengan turbin gas yang ukurannya lebih kecil. Kunggulan utama dari lokomotif
turbin gas adalah kecilnya ukuran turbin sehingga dapat memangkas dimensi lokomotif,
perawatan yang lebih mudah, karena parts yang bergerak sedikit, berarti pelumasan yang harus
dilakukan juga lebih sedikit, namun efisiensi penggunaan bahan bakar tidak terlalu baik sehingga
mulai ditinggalkan pada saat krisis energi dunia terjadi. Kereta api ini hanya sesuai untuk kereta
api kecepatan tinggi untuk perjalanan jarak jauh.
Jenis lokomotif berdasarkan roda
Jenis lokomotif berdasarkan konfigurasi sumbu/ as roda lokomotif[5]:

Konfigurasi sumbu penggerak lokomotif


 kode B artinya lokomotif dengan 2 roda penggerak atau Bo-Bo

Misal Lokomotif Uap Tahun 1898: Seri B Bristol


 kode C artinya lokomotif dengan 3 roda penggerak atau Co-Co

Misal Lokomotif Uap Tahun 1905: Seri C Birmingham


 kode BB artinya lokomotif bergandar 2 2 jadi dengan roda penggerakada 4 as roda atau
memiliki 8 roda
Misal Lokomotif Uap Tahun 1920: Seri BB Manchester
 kode CC artinya lokomotif bergandar 3 3 jadi total penggeraknya ada 6 as roda atau
memiliki 12 roda .
Misal Lokomotif Uap Tahun 1930: Seri CC Manchester
 kode D artinya lokomotif bergandar 4 loko jenis ini biasanya hanya memiliki gandar
tunggal sehingga total penggeraknya ada 4 as roda dengan jumlah roda 8.
Misal Lokomotif Uap Tahun 1954: Seri D54 Krupp Liepzig
Konfigurasi seperti diatas diperlukan untuk menambah friksi antara roda dengan rel untuk bisa
menarik rangkaian kereta api yang panjang, untuk meningkatkan roda penggerak pada kereta api
barang maka langkah yang selanjutnya dilakukan adalah menambah lokomotif secara seri. Oleh
karena itu pengembangan lebih lanjut adalah menambah roda yang digerakkan dengan
menggunakan motor listrik pada beberapa bougie kereta seperti yang banyak digunakan pada
KRL.
Konstruksi dan komponen lokomotif
Konstruksi dan komponen lokomotif terdiri atas:
1. rangka dasar yang dirancang sebagai konstruksi baja rakitan las, terbuat dari baja karbon
atau material lain yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang tinggi terhadap
pembebanan tanpa terjadi deformasi tetap dan dilengkapi dengan konstruksi tahan benturan.
2. badan, yang dirancang sebagai satu kesatuan dengan rangka dasar (semi monocoque atau
monocoque); atau terpisah dari rangka dasar (hanya sebagai penutup).
3. kabin masinis yang dilengkapi dengan peralatan operasional; peralatan pemantau; dan
peralatan kenyamanan kerja. Kabin masinis pada lokomotif baru yang akan dioperasikan
harus memiliki kabin pada setiap ujung lokomotif yang disebut juga sebagai double cabin
untuk mempermudah merubah arah lokomotif, sedang Khusus untuk lokomotif yang hanya
digunakan untuk langsir dapat menggunakan satu kabin masinis dengan dua meja pelayanan
untuk memudahkan pengoperasian.
4. bogie
5. peralatan penerus daya
6. peralatan penggerak (sumber tenaga)
7. peralatan pengereman
8. peralatan perangkai
9. peralatan pengendali;
10. peralatan keselamatan; dan
11. peralatan penghalau rintangan.

C)ANGKUTAN PIPA

Contoh jaringan pipa.


Tranportasi pipa merupakan perangkat transportasi angkutan barang melalui pipa. Biasanya
digunakan untuk angkutan gas dan cairan dalam jumlah yang besar, tetapi dapat juga untuk
mengangkut barang[1] yang dikemas dalam kapsul yang didorong dengan tekanan udara, ataupun
dalam bentuk tepung didorong dengan tekanan udara tertentu yang kemudian dipisahkan
kembali.
Penggunaan angkutan pipa yang paling besar adalah untuk transportasi minyak mentah, minyak
hasil pengolahan/refinery, gas alam ataupun untuk angkutan air kebutuhan industri ataupun ke
perumahan.
Angkutan melalui pipa dilakukan untuk mengangkut material yang stabil, dan untuk
menstabilkan material yang dapat berubah sifat bila dialirkan untuk jarak yang jauh melalui pipa
terkadang harus dilakukan pemanasan, untuk material yang dapat membeku selama mengalir
seperti minyak kelapa sawit, minyak mentah dari jenis tertentu ataupun didinginkan bila material
tersebut dapat berubah sifat ataupun bentuk.
Komponen transportasi pipa
Ada beberapa komponen yang diperlukan dalam transportasi pipa untuk mendapatkan sistem
transportasi pipa yang efektif dan efisien, yaitu:
Pipa transmisi
Dimensi pipa transmisi biasanya tergantung kepada jenis bahan yang diangkut, apakah dalam
bentuk cairan, gas ataupun bahan padat, besarnya volume bahan yang diangkut dan kecepatan
fluida melalui pipa tersebut. Pipa yang berukuran besar biasanya dibuat dari lembaran baja yang
disambung dilas seperti spiral.

Jenis Bahan yang diangkut Diameter Bahan


Pipa utama Air 4" sampai 54"[2] Baja carbon
Pipa cabang Air 2" sampai 3"[3] PVC
Pipa Utama Gas Alam 6" sampai 48"[4] Baja carbon
Pipa Utama Minyak bumi 4" sampai 48" Baja carbon
Pompa penguat
Semakin jauh fluida bergerak di dalam pipa semakin rendah tekanan didalam pipa karena terjadi
gesekan dengan permukaan dalam pipa, semakin kasar permukaan semakin cepat penurunan
tekanan dalam pipa. Oleh karena itu untuk jarak perjalanan yang panjang dibutuhkan
peningkatan tekanan kembali dengan menggunakan pompa penguat. Dalam hal angkutan bahan
bakar atau gas, maka pompa penguat dapat menggunakan sebagian kecil dari bahan yang
diangkut dengan menggunakan kompressor yang digerakkan dengan gas tersebut atau bahan
bakar yang diangkut tersebut. Bila terdapat jaringan listrik maka kompressor biasanya
digerakkan dengan motor listrik.
Dalam hal cairan dapat juga digunakan grafitasi untuk mengalirkan fluida tersebut bila hal itu
didukung oleh geography yang tepat. Hal ini terkadang digunakan untuk tranportasi air minum
yang memiliki sumber air baku di gunaung atau dataran tinggi sedangkan pelanggan berada di
dataran rendah.
Stasiun pengendali

Sistem SCADA untuk pengendalian transportasi pipa


Untuk mengendalikan aliran fluida dalam pipa perlu digunakan perangkat pengendali dengan
menggunakan berbagai indikator agar fluida yang diangkut dapat memenuhi kriteria kualitas
tertentu, seperti tekanan dan volume tertentu yang sampai di pelanggan.
Sistem yang biasanya digunakan untuk pengendalian adalah SCADA yang merupakan singkatan
dari Supervisory Control and Data Acquisition dimana volume fluida yang diangkut, tekanan
kerja, pompa penguat dikendalikan serta katup/valve. Data tersebut ditransmisikan ke stasiun
pengendali menggunakan perangkat komunikasi, jaringan telekomunikasi, serat kaca ataupun
melalui satelit untuk perangkat yang terletak jauh dari jaringan telekomunikasi.
Penanganan fluida
Fluida tertentu untuk bisa dialirkan melalui pipa perlu dipanaskan ataupun didinginkan.
Pemanasan dilakukan untuk menurunkan kekentalan/viskositas cairan dilakukan dengan
mengalirkan uap air panas ataupun dengan pemanasan listrik, pemanasan terkadang diperlukan
untuk transportasi minyak mentah tertentu atau minyak kelapa sawit. Pendinginan biasanya
dilakukan untuk mengalirkan gas sehingga volume gas yang diangkut menjadi lebih kecil,
ataupun untuk merubah gas menjadi cairan sehingga dapat dialirkan dengan lebih mudah.
Jenis pipa yang digunakan
Jenis pipa yang digunakan tergantung kepada beberapa faktor diantaranya: Jumlah/volume fluida
yang diangkut; jarak angkut; jenis fluida yang diangkut (cair atau gas, korosif atau tidak, dll);
tekanan fluida yang diangkut; kekentalan (viskositas) fluida yang diangkut.
Untuk angkutan fluida melalui pipa ditetapkan beberapa standar yang diantaranya digunakan di
Indonesia sebagai acuan dalam desain dan perencanaan angkutan fluida melalui pipa yang
menyangkut bahan yang digunakan untuk membuat pipa, kekuatan pipa terhadap muatan yang
diangkut serta tekanan pada dinding pipa, sambungan yang digunakan termasuk tata cara
pengelasan pipa, ketahanan terhadap korosi khususnya untuk angkutan bahan kimia. Diantaranya
standar mancanegara yang ditetapkan antara lain adalah :
·         AISI: American Iron and Steel Institute
·         ANSI: American National Standards Institute
·         API: American Petroleum Institute
·         ASME: American Society of Mechanical Engineers
·         ASTM: American Society for Testing Materials
·         AWS: American Welding Society
·         BSI: British Standards Institution
·         DIN: Deutsches Institute for Normung
·         ISO: International Organization for Standardization
·         JIS: Japan Industrial Standards
·         KS: Korean Industrial Standards
·         MIL: Military Specifications and Standards
·         NF: Norm Francaise
·         SAE: Society of Automotive Engineers
·         UL: Underwriters Laboratory
·         UNS: Unified Numbering System
Sedangkan standar nasional Indonesia (SNI) yang sudah ditetapkan diantaranya meliputi:
·         SNI 07-0068-1987 Pipa baja karbon untuk konstruksi umum, Mutu dan cara uji.
·         SNI 07-0071-1987 Pipa baja las spiral, Mutu dan cara uji
·         SNI 07-0039-1987 Mutu dan cara uji pipa baja lapis seng
·         SNI 06-0084-1987 Pipa PVC untuk saluran air minum, Mutu dan cara uji
Jaringan transportasi melalui pipa
Secara umum dapat diklasifikasi atas tiga kategori berdasarkan tujuan pelaksnaan angkutan
melalui pipa:
Jaringan pipa pengumpul
Merupakan jaringan yang mengumpulkan cairan atau gas yang diangkut dari berbagai sumber ke
pabrik pengolah atau fasilitas pengolahan. Jumlah pipanya banyak, diameter kecil dan jarak
pendek. Sebagai contoh banyak digunakan diladang minyak untuk mengumpulkan minyak yang
telah ditambang dari sumur-sumur yang tersebar disuatu kawasan.
Jaringan pipa utama

Merupakan pipa utama yang membawa cairan atau gas dalam jumlah yang besar, jarak jauh ke
kota, antar negara bahkan antar benua. untuk bisa melaksanakan angkutan jarak jauh ini perlu
ada beberapa stasiun kompresor untuk meningkatkan tekanan kembali sehingga bisa sampai
lebih cepat. Sebagai contoh angkutan bahan bakar minyak dari Balongan ke Jakarta ataupun
jaringan transmisi gas yang tersebar diseluruh Indonesia.
Peta Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Distribusi, Ruas Dedicated Hulu, Ruas Dedicated
Hilir, Ruas Kepentingan Sendiri, dan Wilayah Distribusi Gas Kota[5] dikategorikan sebagai
berikut :
1.       Kategori 1 (Open Access) adalah Ruas Transmisi atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi
yang ditetapkan dengan mempertimbangkan sumber gas berdasarkan rencana pembangunan
Pemerintah danlatau Usulan Badan Pengatur danlatau usulan Badan Usaha dalam kerangka
Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi yang pembangunan dan per~goperasiaannyad
ilaksanakan oleh Badan Usaha melalui mekanisme lelang oleh Badan Pengatur.
2.       Kategori 2 (Dedicated Hilir) adalah ruas transmisi danlatau ruas distribusi Gas Bumi yang
ditetapkan dengan mempertimbangkan pasokan Gas Bumi dan kondisi insfrastruktur dalam
kerangka Kegiatan Usaha Niaga Gas Bumi yang pengusulan, pembangunan dan
pengoperasiaannya dilakukan oleh Badan Usaha sebagai kelanjutan kegiatan usaha niaga untuk
keperluan mengangkut gas milik sendiri ke konsumen akhir tertentu.
3.       Kategori 3 (Dedicated Hulu) adalah ruas transmisi danlatau ruas distribusi Gas Bumi yang
ditetapkan dengan mempertimbangkan sumber Gas Bumi dan keperluan operasi lapangan
sebagai fasilitas pengangkutan Gas Bumi dalam kerangka Kegiatan Usaha Hulu.
4.       Katagori 4 (Kepentingan Sendiri) adalah ruas transmisi danlatau ruas Distribusi Gas Bumi
yang ditetapkan dengan mempertimbangkan pasokan Gas Bumi dan ketersediaan lnfrastruktur
yang dalam pengusulan, pembangunan dan pengoperasiannya dilakukan oleh Konsumen Gas
Bumi dalam rangka menyalurkan Gas Bumi untuk kepentingan Konsumen.
5.       Katagori 5 (Gas Kota) adalah Wilayah Jaringan Distribusi yang ditetapkan dengan
mempertimbangkan pasokan Gas Bumi dan kebutuhan kondumen rumah tangga danlatau
pelanggan kecil berdasarkan rencana pembangunan Pemeriritah dalam rangka diversifikasi
danlatau konservasi energi.
Jaringan Distribusi
Merupakan jaringan pipa yang mendistribusikan cairan atau gas menuju lokasi konsumsi,
termasuk juga ketempat tujuan melalui pengemasan/packing. Sebagai contoh distribusi air
minum atau gas rumah tangga di kawasan perkotaan. Pemerintah [6] akan membangun jaringan
distribusi gas bumi (jargas) untuk rumah tangga di empat kota yaitu Pekanbaru,
Bangkalan, Jambi dan Prabumulih pada tahun 2012 mendatang.
KESIMPULAN

1.     Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas


ekonomi, sosial, dan sebagainya.
2.      Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vital dalam
aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain.
3.      Kebanyakan dari negara maju menganggap pembangunan transportasi merupakan bagian
yang integral dari pembangunan perekonomian. Ada baiknya pemerintah memperhatikan hal
tersebut.

                                       
 

Anda mungkin juga menyukai