OLEH:
KELOMPOK 3
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “MODA TRANSPORTASI DARAT ”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah MANAJEMEN PENGANGKUTAN
JASA
kami berterima kasih kepada dosen mata kuliah MANAJEMEN PENGANGKUTAN JASA
yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna untuk menambah wawasan serta menambah pengetahuan kita tentang
MANAJEMEN PENGANGKUTAN JASA
kami juga menyadari sepenuhnyabahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna
Untuk itu kami berharap adanya saran dan kritikan yang membangun demi perbaikan
makalah ini untuk masa yang akan datang.Demikianlah kata pengantar dari kami, semoga
makalah ini dapat berguna dandapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya.
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata di dalam makalah ini. Sekian dan
terima kasih.
KATA PENGANTAR
A.LATAR BELAKANG
B.BAHASAN:MODA TRANSPORTASI
1.MODA DARAT
a.jalan
b.kereta api
c.angkutan pipa
2.MODA PELAYARAN
3.MODA UDARA
C.KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
A) JALAN
Moda transportasi jalan dapat dikelompokkan atas dua kelompok besar, yaitu moda kendaraan
tidak bermotor dan moda kendaraan bermotor. Pembagian lain yang juga masih bisa dilakukan
adalah moda kendaraan pribadi dan moda kendaraan umum. Sedang moda angkutan umum juga
masih bisa dibagi dalam dua kelompok yaitu moda angkutan umum dalam trayek dan moda
angkutan umum tidak dalam trayek.
Moda kendaraan bermotor
Didalam Undang-undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan kendaraan
bermotor didefinisikan sebagai setiap Kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa
mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel.
Kendaraan Bermotor dikelompokkan berdasarkan jenis:
1. sepeda motor;
2. mobil penumpang;
3. mobil bus;
4. mobil barang; dan
5. kendaraan khusus.
Kendaraan Bermotor angka 2, angka 3, dan angka 4 dikelompokkan berdasarkan fungsi:
1. Kendaraan Bermotor perseorangan; dan
2. Kendaraan Bermotor Umum.
B)KERETA API
Kereta api didefinisikan sebagai sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik
berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang
bergerak di rel. Dengan demikian kereta api hanya dapat bergerak/berjalan pada lintasan/jaringan
rel yang sesuai dengan peruntukannya, hal ini menjadi keunggulannya karena tidak terganggu
dengan lalu lintas lainnya, tetapi dilain pihak menjadikan kereta api menjadi angkutan yang tidak
fleksibel karena jaringannya terbatas.
Hong Kong MTR yang beroperasi pada jaringan dengan kapasitas tinggi.
Kereta api berat dikenal juga sebagai Heavy Rail Transit atau rapid transit, underground,
subway, tube, elevated, atau metro adalah angkutan kereta api perkotaan yang berjalan dilintas
yang dipisah dari lalu lintas lainnya sehingga dapat berjalan dengan kecepatan maksimum
100 km/jam atau kecepatan perjalanan sekitar 25 sampai 30 km/jam. Perkataan "subway"
digunakan pada berbagai kereta api perkotaan di Amerika termasuk di Glasgow dan Toronto.
Sistem yang di London menggunakan istilah "underground" dan "tube". Di Jerman disebut "U-
Bahn", berasal dari kata "Untergrundbahn" yang berarti jalan bawah tanah. Berbagai sistem di
Asia Tenggara seperti Taipei dan Singapore disebut sebagai MRT yang merupakan singkatan
dari Mass Rapid Transit.
Proyek Pemerintah Prov. DKI Jakarta dalam menanggulangi kemacetan yang akhir-akhir ini
sering terjadi dan sangat memacetkan akan membangun Proyek MRT DKI Jakarta (Mass Rapid
Transit) antara Kota ke Lebak Bulus akan dibangun dalam 3 jenis lintasan, Proyek MRT
JAKARTA ini telah ditanda tangani di Jakarta 25 Maret 2009 dengan tahap petama 4 stasiun
bawah-tanah dan 8 stasiun layang rencana pelaksanaan pembangunan kontruksi tahun 2012 dan
diperkirakan akan selesai pada tahun 2016.
Kereta api ringan
Kereta api ringan dikenal juga sebagai LRT sebagai singkatan Light Rail Transit atau disebut
juga sebagai streetcar adalah salah satu sistem Kereta Api Penumpang yang beroperasi
dikawasan perkotaan yang konstruksinya ringan dan bisa dioperasikan berjalan bersama lalu
lintas kendaraan lain atau dalam lintasan khusus diperuntukkan bagi kereta api ringan. Kereta api
ringan pada awalnya disebut sebagai tram seperti yang pernah dimiliki kota Jakarta dan Surabaya
dan dihilangkan pada tahun 1960an, karena pada waktu itu tidak dirawat dengan baik sehingga
dianggap mengganggu lalu lintas karena sering mogok.
Kereta api ringan banyak digunakan diberbagai negara di Eropa dan telah mengalami
modernisasi, antara lain dengan otomatisasi, sehingga dapat dioperasikan tanpa masinis, bisa
beroperasi pada lintasan khusus, penggunaan lantai yang rendah (sekitar 30 cm) yang disebut
sebagai Low floor LRT untuk mempermudah naik turun penumpang.
Kereta api ringan di jalur eksklusif
Disebut juga LRT II beroperasi pada lintasan eksklusif, sehingga mempunyai keunggulan daya
angkut yang lebih besar antara 25 000 sampai 40 000 penumpang per jam karena dapat
dioperasikan pada frekuensi yang lebih kerap, bahkan ada yang dapat dioperasikan pada
headway dibawah 1 menit tanpa kondektur didalam kereta dan waktu naik turun penumpang di
stasiun 20 detik. Kecepatan perjalanan kereta api ringan dari type ini sekitar 25 sampai
35 km/jam.
Kereta api barang
Kereta api barang adalah kereta api yang digunakan untuk mengangkut barang (kargo), pupuk,
hasil tambang (pasir, batu, batubara ataupun mineral), ataupun kereta api trailer yang digunakan
untuk mengangkut peti kemas. Selain itu digunakan gerbong khusus untuk mengangkut anak,
ataupun tangki untuk mengangkut minyak atau komoditas cair lainnya (bahan kimia dll).
Jenis gerbong
C)ANGKUTAN PIPA
Merupakan pipa utama yang membawa cairan atau gas dalam jumlah yang besar, jarak jauh ke
kota, antar negara bahkan antar benua. untuk bisa melaksanakan angkutan jarak jauh ini perlu
ada beberapa stasiun kompresor untuk meningkatkan tekanan kembali sehingga bisa sampai
lebih cepat. Sebagai contoh angkutan bahan bakar minyak dari Balongan ke Jakarta ataupun
jaringan transmisi gas yang tersebar diseluruh Indonesia.
Peta Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Distribusi, Ruas Dedicated Hulu, Ruas Dedicated
Hilir, Ruas Kepentingan Sendiri, dan Wilayah Distribusi Gas Kota[5] dikategorikan sebagai
berikut :
1. Kategori 1 (Open Access) adalah Ruas Transmisi atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi
yang ditetapkan dengan mempertimbangkan sumber gas berdasarkan rencana pembangunan
Pemerintah danlatau Usulan Badan Pengatur danlatau usulan Badan Usaha dalam kerangka
Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi yang pembangunan dan per~goperasiaannyad
ilaksanakan oleh Badan Usaha melalui mekanisme lelang oleh Badan Pengatur.
2. Kategori 2 (Dedicated Hilir) adalah ruas transmisi danlatau ruas distribusi Gas Bumi yang
ditetapkan dengan mempertimbangkan pasokan Gas Bumi dan kondisi insfrastruktur dalam
kerangka Kegiatan Usaha Niaga Gas Bumi yang pengusulan, pembangunan dan
pengoperasiaannya dilakukan oleh Badan Usaha sebagai kelanjutan kegiatan usaha niaga untuk
keperluan mengangkut gas milik sendiri ke konsumen akhir tertentu.
3. Kategori 3 (Dedicated Hulu) adalah ruas transmisi danlatau ruas distribusi Gas Bumi yang
ditetapkan dengan mempertimbangkan sumber Gas Bumi dan keperluan operasi lapangan
sebagai fasilitas pengangkutan Gas Bumi dalam kerangka Kegiatan Usaha Hulu.
4. Katagori 4 (Kepentingan Sendiri) adalah ruas transmisi danlatau ruas Distribusi Gas Bumi
yang ditetapkan dengan mempertimbangkan pasokan Gas Bumi dan ketersediaan lnfrastruktur
yang dalam pengusulan, pembangunan dan pengoperasiannya dilakukan oleh Konsumen Gas
Bumi dalam rangka menyalurkan Gas Bumi untuk kepentingan Konsumen.
5. Katagori 5 (Gas Kota) adalah Wilayah Jaringan Distribusi yang ditetapkan dengan
mempertimbangkan pasokan Gas Bumi dan kebutuhan kondumen rumah tangga danlatau
pelanggan kecil berdasarkan rencana pembangunan Pemeriritah dalam rangka diversifikasi
danlatau konservasi energi.
Jaringan Distribusi
Merupakan jaringan pipa yang mendistribusikan cairan atau gas menuju lokasi konsumsi,
termasuk juga ketempat tujuan melalui pengemasan/packing. Sebagai contoh distribusi air
minum atau gas rumah tangga di kawasan perkotaan. Pemerintah [6] akan membangun jaringan
distribusi gas bumi (jargas) untuk rumah tangga di empat kota yaitu Pekanbaru,
Bangkalan, Jambi dan Prabumulih pada tahun 2012 mendatang.
KESIMPULAN