Anda di halaman 1dari 33

TUGAS PENGANTAR BISNIS

MERESUME MATERI BAB 1 – 20

Oleh :

Nama : ELISABETH PATRISIA TA GUDU

NIM : 1903020173

Kelas/ Smt : A/ II

Dosen PA : Dr. ELLY LAY, M.si

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2020
CHAPTER I

PLANNING A BUSINESS

 Lima pemegang kepentingan kunci dalam sebuah perusahaan:


1. Owners: Mengorganisasi, mengelola, dan menanggung resiko bisnis..
2. Creditors: Penyedia pinjaman untuk memulai bisnis.
3. Employees: Karyawan yang direkrut untuk menyelenggarakan bisnis.
4. Suppliers: Penyedia material yang dibutuhkan untuk produksi.
5. Customers: Pembelian produk untuk memuaskan kebutuhannya.
 Lima fungsi kunci dalam perusahaan:
1. Management
2. Marketing
3. Accounting
4. Finance
5. Information Systems
 Tiga keputusan perusahaan:
1. Management Decisions
2. Marketing Decisions
3. Finance Decisions
 Langkah-langkah untuk menciptakan sebuah ide bisnis:
1. Identifikasi kebutuhan pelanggan: Riset pasar.
2. Penilaian lingkungan perusahaan: Industrial, ekonomi, dan lingkunga global.
 Rencana Bisnis:
 Untuk Siapa:
• For the Entrepreneur.
• For Investors and Creditors.
 Apa yang disediakan-Nya:
Uraian yang terperinci menyangkut bisnis yang diusulkan, mencakup jenis
pelanggan, kompetisi, dan fasilitas yang perlu untuk produksi.
 Bagian Rencana Bisnis:
- Cover Letter
- Bagian 1 Ringkasan eksekutif
- Bagian 2 Latar belakang perusahaan
- Bagian 3 Tim Manajemen
- Bagian 4 Rencana Keuangan
- Bagian 5 Rencana Pemasaran
- Bagian 7 Analisis Lokasi
- Bagian 8 Rencana Manufaktur
- Bagian 9 Appendix
 Rencana Bisnis: Bagian Manajemen:
 Struktur Organisasi
Mengindentifikasi aturan dan tanggungjawab masing-masing karyawan firma.
 Produksi
Keputusan tentang proses, lokasi, dan fasilitas produksi.
 Sumberdaya Manusia
Menghimpun lingkungan kerja yang akan memotivasi karyawan guna meraih
kesuksesan bisnis.
 Rencana Bisnis: Bagian Pemasaran:
 Target Market: Profil pelanggan sasaran.
 Product Characteristics: Deskripsi rinci tentang produk.
 Pricing: Harga atas produk.
 Distribution: Bagaimana produk akan didapat pelanggan.
 Promotion: Bagaimana produk akan dikomunikasikan kepada target market.
 Rencana Bisnis: Bagian Keuangan:
 Kelayakan
Perkiraan biaya-biaya dan benefits bisnis, termasuk perkiraan penjualan dan seluruh
biaya.
 Keuangan perusahaan
Ringkasan pengeluaran yang dibutuhkan untuk memulai bisnis.
 Pertimbangan dalam menilai sebuah Rencana Bisnis:
 Potensi penghasilan
 Permintaan produk dan jasa
 Biaya Produksi
 Keseluruhan potensi kemampuan laba
CHAPTER II

SELECTING A FORM OF BUSINESS OWNERSHIP

 Dampak kepemilikan bisnis tertentu:


Perusahaan Perseorangan
Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab
penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Dalam hal ini izin usaha secara
relatif dapat dikatakan lebih ringan dan lebih sederhana persyaratannya dibandingkan
dengan jenis perusahaan lainnya. Pemisahan modal dari kekayaan pribadi pada perusahaan
perseorangan dalam likuidasi tidak ada artinya, sebab semua harta kekayaan menjadi
jaminan dari semua hutang perusahaan.
Kebaikan Perusahaan Perseoranga
- Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat secara cepat
dilaksanakan.
- Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya.
- Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal keuangan maupun dalam
masalah proses produksi.
- Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan
yang menjadi miliknya.
Kelemahan Perusahaan Perseorangan
- Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Disini seluruh harta milik pribadi
menjadi jaminan terhadap hutang perusahaan.
- sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk memperoleh sumber
dana sangat tergantung pada kemampuan pemilik perusahaan saja.
- Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika seandainya pemilik
meninggal atau terkena ganjaran hukuman penjara, maka perusahaan akan berhenti
aktivitasnya.
- Pengelolaan manajemennya lebih kompleks sebab semua aktivitas manajemen
dilakukan oleh pemilik perusahaan sendiri.
 Tiga Bentuk Kepemilikan Perusahaan:
1. Perseorangan (Sole Proprietorship)
2. Persekutuan (Partnership)
3. Perseroan (Corporation)
 Kepemilikan Perseorangan (Sole Proprietorship):
Perusahaan yang dimiliki seorang pemilik.
4 Sifat :
1. Pemilik tunggal.
2. Menanggung seluruh tanggung jawab.
3. 70% dari firma di USA
4. Menghasilkan kurang 10 % dari seluruh penghasilan usaha.
 Keuntungan Kepemilikan Perseorangan (Sole Proprietorship):
 Mendapatkan semua profit.
 Kemudahan formasi.
 Kontrol penuh.
 Pajak lebih rendah.
 Kerugian Kepemilikan Perseorangan (Sole Proprietorship):
 Menanggung semua kerugian
 Kewajiban tidak terbatas.
 Keterbatasan keuangan.
 Keterbatasan skill.
 Keuntungan Kepemilikan persekutuan (Partnerships):
 Pendanaan.
 Kerugian dibagi.
 Spesialisasi.
 Kerugian Kepemilikan persekutuan (Partnerships):
 Kontrol dibagi.
 Hutang tidak terbatas.
 Keuntungan dibagi.

 Jenis-jenis Persekutuan:
1. Sekutu Umum (General Partnership)
a) Sekutu kerja menjalankan bisnis sehari-hari.
b) Sekutu kerja mempunyai tanggungjawab tanpa batas.
2. Sekutu komanditer (Limited Partnership)
a) Sekutu komanditer hanya menanam modal dalam bisnis.
b) Sekutu komanditer adalah hanya dapat dikenakan kewajiban sampai kepada jumlah
yang mereka menginvestasikan.
 Kharateristik sebuah Perseroan:
 Piagam Perseroan (Corporate charter.)
 Penetapan anggaran rumah tangga (Establishment of bylaws).
 Pemegang saham (Stockholders).
 Dewan direktur (Board of directors).
 Perseroan swasta vs Publik
 Dipegang swasta
 Korporasi yang secara pribadi dipegang kepemilikan terbatas ke kelompok kecil
investor.
 Saham tidaklah diperdagangkan didepan umum.
 Dipegang Publik
 Korporasi lebih besar.
 Saham diperdagangkan didepan umum.
 Tindakan pada awalnya mengeluarkan saham: menawarkan saham pada Publik
 Perseroan (Corporations)
 Keuntungan:
 Keterbatasan kewajiban.
 Akses dana.
 Transfer kepemilikan.
 Kerugian:
 Pembiayaan lebih mahal.
 Pengungkapan keuangan.
 Kompleksitas problem.
 Pajak lebih banyak.
 Keberadaan Kepemilikan bisnis:
Metode:
 Mengumpamakan kepemilikan suatu bisnis keluarga
 Pembelian suatu bisnis yang ada
 Waralaba (Franchising)
 Tiga Jenis franchise:
1. Distributorship
Dealer menjual produk yang dihasilkan oleh Pabrik.
Example: Car dealers.
2. Chain-Style Business
Firma menggunakan nama dagang perusahaan dan mengikuti segala ketentuan.
Example: McDonalds.
3. Manufacturing Arrangement
Perusahaan Pabrik sebuah produk dengan menggunkan formula dari perusahaan lain.
Example: Microsoft.
 Franchising:
 Keuntungan
 Gaya Manajemen yang teruji/terbukti
 Pengakuan Nama.
 Dukungan keuangan.
 Kerugian
 Keuntungan dibagi.
 Menurunnya Kontrol.
 Pengukuran capaian perusahaan
Pengukuran:
 Return on Investment (ROI).
 Nilai uang sebuah keuntungan setelah pajak sebuah perusahaan.
 Metoda yang lebih disukai untuk mengukur profitabilitas
Earnings after tax
Return on Equity=
Equity
 Risk of Investment.
 Pengukuran capaian perusahaan & Risiko
Risiko: Derajat ketidakpastian tentang keuntungan masa depan sebuah firma.
Resiko dapat meliputi :
 Ketidak pastian penghasilan masa depan.
 Ketidak pastian biaya masa depan.
CHAPTER III

BUSINESS ETHICS AND SOCIAL RESPONSIBILITY

 Alasan atas Kode Etik


 Meningkatkan kepercayaan publik pada bisnis.
 Berkurangnya potensi regulasi pemerintah yang dikeluarkan sebagai aktivitas kontrol.
 Menyediakan pegangan untuk dapat diterima sebagai pedoman.
 Menyediakan tanggungjawab atas prilaku yang tak ber-etika.
 Pertimbangan Tanggung Jawab Sosial
 Pelanggan
 Pekerja
 Pemegang saham
 Kreditor
 Komunitas
 Tanggung Jawab Sosial Kepada Pelanggan
 Bagaimana Memastikan Tanggung jawab perusahaan:
 Tetapkan kode etika.
 Monitor keluhan pelanggan.
 Memperoleh umpan balik pelanggan
 Bagaimana memastikan tanggungjawab Pemerintah :
 Peraturan Keamanan Produk.
 Peraturan Periklanan.
 Peraturan Persaingan Industri.
 Tanggung Jawab Sosial kepada Pekerja:
 Jaminan Kerja (Employee Safety)
- Memastikan Tempat kerja yang aman bagi pekerja.
 Perlindungan terhadap pelecehan seksual
 Persiapkan perlakuan yang sama
- Memastikan tidak ada diskriminasi.
 Kesempatan yang sama
- Kesamaan Kesempatan/Hak sipil

 Tanggung Jawab Sosial kepada Pekerja


Bagaimana memastikan tanggung jawab Bisnis
 Keluhan Prosedur.
 Kode etik.
 UU Ketenaga kerjaan
 Tanggung jawab Sosial kepada Pemegang Saham
Perusahaan Harus :
 Meyakinkan tanggung jawab dengan melaporkan keuangan.
 Dana digunakan dengan baik
 Tanggung jawab Sosial kepada Kreditor
Perusahaan Harus :
 Kewajiban Keuangan.
 Informasikan kreditor jika mempunyai permasalahan keuangan
 Tanggung jawab Sosial kepada Lingkungan
 Pencegahan polusi udara:
- Peninjauan kembali proses produksi.
- Petunjuk Penyelenggaraan pemerintah
 Pencegahan polusi daratan:
- Peninjauan kembali proses peoduksi dan pengemasan.
- Menyimpan dan mengirim barang sisa beracun ke lokasi pembuangan
 Tanggung jawab Sosial kepada komunitas
 Sponsori acara masyarakat lokal.
 Sumbangkan kepada masyarakat tidak mampu.
 Sumbangkan untuk tujuan bidang pendidikan.
 Biaya-biaya atas Tanggung jawab Sosial
 Pelanggan
 Program receive/resolve keluhan.
 Survei untuk menilai kepuasan.
 Penuntutan perkara dengan pelanggan ( kewajiban produk).
 Pekerja
 Program Menerima/memcahkan keluhan pekerja.
 Survei untuk menilai kepuasan karyawan.
 Penuntutan perkara oleh karyawan (diskriminasi).
 Pemegang saham
 Penyingkapan informasi keuangan.
 Penuntutan perkara oleh pemegang saham.
 Lingkungan
 Mentaati peraturan lingkungan.
 Mentaati petunjuk lingkungan.
 Komunitas
 Sponsor aktivitas masyarakat.
CHAPTER IV
BUSINESS ENVIRONMENT

 Ekonomi
 Kondisi Makrorkonomi (Macroeconomic Conditions):
 Merefleksikan seluruh ekonomi.
 Kondisi Mikrorkonomi (Microeconomic Conditions):
 Fokus pada bisnis atau perhatian pada industri.
 Faktor makroekonomi mempengaruhi kinerja bisnis
1. Pertumbuhan ekonomi.
2. Inflasi.
3. Tingkat bunga.
 Tiga Ukuran Pertumbuhan Ekonomi
1. Tingkat total produksi dari produk dan jasa :
 GDP adalah total nilai seluruh produk dan jasa yang dihasilkan domestik.
2. Pengeluaran Total:
 Total jumlah pengeluaran dalam ekonomi.
3. Alternatif indikator ekonomi :
 Tingkat Pengangguran.
 Empat Jenis Pengangguran
 Pengangguran Friksi (Frictional unemployment)
 Orang-Orang diantara pekerjaan
 Juga dikenal sebagai pengangguran alami.
 Pengangguran musiman (Seasonal unemployment)
 Orang-Orang yang tidaklah diperlukan selama beberapa musim.
 Pengangguran siklus (Cyclical unemployment)
 Menganggur dalam kaitan dengan kondisi-kondisi ekonomi lemah/miskin.
 Mungkin merupakan indikator yang terbaik dari kondisi-kondisi ekonomi.
 Pengangguran Struktural (Structural unemployment)
 Menganggur dalam kaitan dengan tidak cukupnya ketrampilan kerja.
 Faktor Ekonomi Makro : Inflasi
Inflasi : Kenaikan tingkat harga umum atas produk dan jasa pada periode waktu tertentu.
Perusahaan dipengaruhi oleh :
 Tingginya Biaya operasi
 Tingginya Upah yang dibayar kepada pekerja.
 Tingginya penghasilan.
 Dua Bentuk Inflasi
1. Cost-push inflation
 Tingginya harga disebabkan oleh tingginya biaya.
2. Demand-pull inflation
 Tingginya harga disebabkan oleh kuatnya permintaan pelanggan atas produk.
 Tingkat Bunga : biaya pinjaman uang
Perusahaan dipengaruhi oleh :
 Biaya bunga tinggi.
 ROI rendah.
 Derajat ekaspansi rendah.
 Penentuan Harga Pasar
 Skedul permintaan
 Indikasi kuantitas produk yang diminta pada harga tertentu.
 Skedul penawaran
 Indikasi kuantitas produk yang ditawarkan pada harga tertentu.
 Interaktsi penawaran dan permintaan
 Equilibrium price: Harga pada kuantitas yang ditawarkan sama dengan kuantitas
yang diminta.
 Skedul permintaan
 Kuantitas permintaan meningkat atau menurun
 Ekualibirium harga meningkat atau menurun
Contoh : Komputer menjadi sangat populer, karena permintaan meningkat.
 Skedul Penawaran
 Kuantitas ditawarkan meningkat atau menurun.
 Ekualibirium Harga meningkat atau menurun.
Contoh : Teknologi memberikan kontribusi kepada perusahaan untuk menghasilkan
komputer dengan biaya yang lebih rendah, maka perusahaan adalah rela untuk
menyediakan pada harga yang lebih rendah.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga pasar
1. Pendapatan pelanggan (Consumer Income).
2. Kesukaan Pelanggan (Consumer Preferences).
3. Biaya Produksi (Production Expenses).
 Dua Kebijakan Pemerintah yang mempengaruhi ekonomi
1. Kebijakan Moneter :
- Mengendalikan uang beredar.
- Menetapkan Cadangan Pemerintah
- Menaikkan atau menurunkan tingkat bunga
2. Kebijakan Fiskal:
- Mengendalikan Pajak dan pembelanjaan.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi Suku Bunga
1. Kebijakan Moneter (Monetary Policy).
2. Pertumbuhan Ekonomi (Economic Growth).
3. Kemungkinan Inflasi (Expected Inflation).
 Revisi keputusan kebijakan fiscal
 Tarif pajak pribadi (Personal tax rates)
 Pajak perseroan (Corporate taxes).
 Bea cukai (Excise taxes).
 Anggaran Defisit (Budget deficit).
CHAPTER V
INDUSTRY ENVIRONMENT

 Capaian Perusahaan
1. Industry demand
2. Industry Competition
3. Labor Environment
4. Regulatory Environment
 Capaian Perusahaan dan permintaan industry (Industry Demand)
Dipengaruhi oleh:
 Kondisi Ekonomi
 Kependudukan
 Kesukaan pelanggan
 Capaian Perusahaan dan persaingan industry (Industry Competition)
Dipengaruhi oleh:
 Bagian pasar perusahaan
 Tingkat persaingan
 Keunggulan persaingan
 Capaian Perusahaan dan Lingkungan pekerja (Labor Environment)
Dipengaruhi oleh:
 Upah pekerja
 Kebutuhan skill
 Serikat kerja
 Capaian Perusahaan dan Lingkungan regulator (Regulatory Environment)
Dipengaruhi oleh:
 Peraturan Pemerintah
 Peraturan Industri
 Pengaruh Kharakteristik Kunci kepada kondisi industry
1. Bagian pasar perusahaan.
2. Fokus Perusahaan pada industri utamanya.
 Perusahaan dengan Bagian pasar yang besar
 Mendapatkan lebih Manfaat dari kenaikan permintaan industri.
 Lebih Menderita akibat penurunan permintaan industri.

 Pesaing dalam sebuah Industri Sebuah perusahaan harus melakukan dua tugas:
1. Menilai pesaing.
2. Mengembangkan Keunggulan kompetisi.
 Menilai Pesaing Di dalam suatu Industri
 Segmen berdasarkan jenis perusahaan
 Segmen berdasarkan kualitas yang dirasakan
 Mengembangkan Persaingan
1. Biaya produksi rendah (Low-cost production)
2. Kualitas yang baik (Better quality)
3. Diferensiasi Produk
CHAPTER VI

GLOBAL ENVIRONMENT

 Mengapa turut dalam Bisnis International


 Permintaan asing yang menarik.
 Kapitalisasi teknologi.
 Gunakan sumber daya murah.
 Aneka ragam secara internasional.
 Kombinasi dari alasan diatas
 Ekspansi asing di US
 Beberapa negara memiliki upah kerja yang sangat rendah yang mempengaruhi biaya
produksi
 Beberapa negara asing membuat produk yang dirasakan berkualitas lebih bagus.
 Bagaimana Perusahaan Libatkan Bisnis International
 Impor (Importing).
 Ekspor (Exporting).
 Investasi Asing langsung (Direct foreign investment - DFI).
 Persekutuan Strategis (Strategic alliances).
 Impor
Pembelian produk-produk asing untuk domestik.
 Hambatan perdagangan pemerintah
1. Tariff (considered a tax)
2. Quota (batasan jumlah produk yang dapat dibawa kedalam negara)
 Hilangnya hambatan perdagangan
1. AFTA (Asia Free Trade Agreement)
2. NAFTA (North American Free Trade Agreement
 Ekspor
Penjualan Produk bukan untuk domestic tetapi dikirim dan dijual ke luar negeri
 Keunggulan absolut ..kemampuan bangsa untuk menghasilkan suatu barang dengan
murah dibanding negeri lain.
 Keunggulan komparatif..kemampuan bangsa untuk menghasilkan beberapa barang
dengan lebih murah atau lebih baik daripada yang lain.
 Nilai Tukar

 Investasi Asing Langsung (Direct Foreign Investment - DFI):


Alat untuk memperoleh atau membangun cabang di satu atau lebih negara-negara asing.
 Kelayakan DFI:
1. Suatu perusahaan yang telah sukses mengekspor ke negeri asing menginginkan
pengurangan biaya-biaya transportasinya.
2. Suatu perusahaan yang sedang mengeksport produk diberitahukan bahwa pemerintah
yang asing akan menerapkan hambatan perdagangan (trade barrier).
3. Suatu negeri asing dengan putus-asa sedang kekurangan teknologi lanjutan.
4. Perusahaan U.S. percaya perusahaan bisa mengurangi biaya tenaga kerja nya
pergeseran fasilitas produksi (shifting production facilities).
 Persekutuan Strategis (Strategic Alliances)
1. Joint Venture
Kesepakatan antara dua perusahaan tentang produk/proyek tertentu
2. Alternative joint venture
Meliputi dua perusahaan dalam menghasilkan produk.
3. International licensing agreement
Perusahaan (licensor) mengijinkan perusahaan asing (pemegang lisensi) untuk
menghasilkan produk nya.
 Lima Kharakteristik Negara Asing
1. Budaya (Culture)
2. Sistem Ekonomi (Economic System)
3. Nilai Tukar (Exchange Rates)
4. Kondisi ekonomi (Economic Conditions)
5. Resiko Politik (Political Risk)
 Tiga Sistem Ekonomi pokok
Sistem ekonomi merefleksikan derajat kepemilikan dan intervensi pemerintah.
 Kapitalisme (Capitalism), Contoh; USA
 Kepemilikan pemerintah minimal.
 Kebanyakan bisnis dimiliki oleh swasta.
 Pemilikmemiliki hak untuk bersaing dan ber-untung.
 Komunisme (Communism), Contoh; RRC
 Pemerintah memutuskan produk apa yang diproduksi dan berapa jumlahnya.
 Pemerintah menyediakan jasa sebagai Pusat perencana
 Tidak memfokuskan pada keuntungan atau kepuasan pelanggan
 Sosialisme (Socialism), Contohnya;
 Bercorakkan antara kapitalisme dan komunisme
 Industri dasar dimiliki oleh pemerintah.
 Pemilik swasta mengoperasikan beberapa bentuk usaha.
 Tarif pajak tinggi dibebankan atas pendapatan.
 Pemerintah menawarkan manfaat kepada penganggur.
 Perubahan Nilai Tukar dan Impor (Exchange Rates and Importing)
 Bagaimana perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi impor:
 Melemahnya dollar
 Kebanyakan dollar dibutuhkan untuk membeli barang asing.
 Keuntungan menurun untuk barang dagang yang sama.
 Menguatnya dollar
 Sedikit dolar dibutuhkan untuk membeli barang asing.
 Keuntungan meningkat.
 Bagaiman perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi eksportir:
 Melemahnya dollar
 Mata uang asing membeli banyak barang dalam negeri.
 Meningkatnya permintaan ekspor.
 Menguatnya dollar
 Mata uang asing membeli sedikit barang dalam negeri.
 Menurunnya permintaan ekspor.
 Hedging Melawan Mata Uang Asing (Hedging Against Foreign Currency)
 Hedge: melindungi dari perubahan nilai tukar.
 Forward contract: suatu pertukaran mata uang yang akan terjadi pada suatu perubahan
yang ditetapkan dengan menilai pada waktu masa depan.
 Forward rate : nilai tukar yang oleh bank akan ditawarkan pada waktu masa depan.
 Spot exchange rate : Kutipan nilai tukar untuk transaksi segera.
CHAPTER VII
MANAGEMENT
 Tiga Tingkatan Manajemen
1. Top (high-level) manajemen, membuat keputusan management mengenai tujuan
jangka panjang. Contoh: President, CEO, executive V-P.
2. Middle Management, seringkali bertanggung jawab untuk keputusan jangka pendek.
Contoh : Regional manager, plant manager.
3. Supervisory (first line), biasanya meliput oprasional harian perusahaan. Contoh :
Account manager, office manager.

 Fungsi Manajerial
- Planning
- Organizing
- Leading
- Controlling

 Langkah Pertama adalah Perencanaan Bisnis


- Menjelaskan tujuan utama perusahaan.

 Manajer dan Fungsi Perencanaan


 Perencaanaan Strategik (Strategic Planning).
 Perencaanaan Taktikal (Tactical Planning).
 Perencaanaan Operasional (Operational Planning).
 Perencaanaan Kontigensi (Contingency Planning).

 Perencaanaan Strategik (Top Managers)


 Banyak meliputi perencanaan rinci daripada pernyataan misi.
 Terdiri dari tujuan dan strategis yang digunakan untuk memuaskan misi perusahaan.
 Memfokuskan pada periode jangka panjang, 3 sampai 5 tahun.
 Perencaanaan Taktikal (High-level and Middle Managers)
 Biasanya memfokuskan pada periode jangka pendek, satu sampai 2 tahun.
 Konsisten dengan rencana strategis perusahaan.
 Meliputi penilaian kondisi ekonomi, permintaan produk, persaingan, dan perubahan
teknologi.

 Perencaanaan Operasional, Supervisory (First Line)


 Dekat dengan rencana masa depan, satu tahun atau kurang.
 Mendukung rencana taktis.
 Sepakat dengan operasional harian.
 Mensyaratkan perusahaan untuk mentaati kebijakan dan prosedur untuk menyelesaikan
tugas.

 Perencaanaan Kontigensi
 Rencana alternatif yang dikembangkan pada beberapa kondisi bisnis
 Rencana yang dikembangkan untuk situasi krisis

 Manajer dan Fungsi Pengorganisasian


 Mengorganisir karyawan dan sumber daya lain melalui cara yang konsisten dengan
tujuan perusahaan.
 Secara terus-menerus sepanjang hidup perusahaan.
 Yang penting bagi perusahaan adalah seringnya merestruktur.

 Manajer dan Fungsi Pengarahan


 Menyediakan suatu visi.
 Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan umum.
 Meliputi tidak hanya instruksi bagaimana cara menyelesaikan suatu tugas tetapi insentif
untuk melakukannya dengan tepat dan dengan cepat.
 Untuk bisa efektip harus mempunyai prakarsa.

 Manajer dan Fungsi Pengendalian


Meliputi :
 Pengaturan standard (setting standards)
 Perkerjaan mengikuti hasil (Tracking results)
 Mengevaluasi capaian (Evaluating performance)
 Deteksi dan mengoreksi aktivitas (Detecting and correcting activities)

 Empat Ketrampilan Dasar Manajemen


1. Conceptual Skills: kemampuan untuk berfikir dalam di dalam terminologi yang abstrak.
2. Interpersonal Skills: memahami dan menjalin hubungan bersama orang-orang
3. Technical Skills: Kebutuhan ketrampilan untuk mencapai tugas tertentu
4. Decision-Making Skills: menggunakan informasi yang ada untuk menentukan
bagaimana sumber daya perusahaan harus dialokasikan.

 Cara Para Manajer Mengelola Waktu (Time Management)


1. Tetapkan prioritas yang tepat :
Tetapkan yang terbaik daripada yang paling disukai.
2. Jadwalkan waktu jeda yang panjang untuk tugas tugas yang besar
3. Minimalkan interupsi :
Manajer hendaknya tetap fokus pada pekerjaan yang sedang ditangani sebelum
menanggapi interupsi yg tdk terjadwal.
4. Tetapkan sasaran jangka pendek :
Memecahkan tugas menjadi tugas-tugas yang lebih kecil (Tugas A, B, dst)
5. Delegasikan beberapa tugas kepada para manajer
CHAPTER VIII
ORGANIZATIONAL STRUCTURE

 Struktur Organisasi (Organizational Structure)


Mengindentifikasikan tanggung jawab bagi masing-masing jabatan pekerjaan dan
hubungan antara jabatan-jabatan itu sendiri. Struktur organisasi perusahaan dapat
digambarkan dengan Organizational Chart.
- Bagan Organisasi (Organizational Chart): sebuah diagram yang menunjukkan
interaksi diantara tanggungjawab pekerja.
- Alur Perintah (Chain of Command): mengindentifikasi posisi pekerjaan, kepada
siapa karyawan bertanggung jawab.

 Dewan Direksi
 Dewan Direksi (Board of Directors): Beberapa orang eksekutif yang bertanggung
jawab untuk memonitor kegiatan presiden perusahaan dan para manajer tingkat tinggi
lainnya.
 Jenis-jenis anggota Dewan:
- Anggota dari dalamSeperti CEO.
- Anggota dari luar
- Manajer tingkat tinggi-Firma lain.

 Elemen-elemen Stuktur Organizational


- Organizational height
- Centralization versus decentralization
- Line versus staff positions
- Alternative structures
- Departmentalization

 Sentralisasi vs. Desentalisasi


 Sentralisasi:
 Banyak kontrol.
 Hanya manajer berpengalaman yang membuat keputusan.
 Bagus untuk sebuah perusahaan yang memiliki permasalahan keuangan.

 Desentralisasi:
 Mengurangi biaya operasional.
 Pengambilan keputusan yang cepat.
 Memotivasi pekerja.

 Perbandingan Lini dan & Staf


Jabatan lini:
 Membuat keputusan yang menghasilkan sasaran bisnis spesifik.
Posisi staf:
 Mendukung usaha-usaha dari jabatan lini

 Struktur yang Mengijinkan Lebih Input Pekerja


1. Organisasi Matrik (Matrix organization)
2. Intrapreneurship (Intrapreneurship)

 Matrix Organization
Interaksi diantara anega bagian perusahaan untuk memfokuskan pada proyek tertentu.
Keuntungan:
 Gabungan bakat dan ketrampilan.
 Keikutsertaan dalam pengambilan keputusan.
 Kepuasan karyawan lebih besar.
Kerugian:
 Potensial ketiadaan tanggung-jawab.
 Waktu yang digunakan untuk mengambil bagian dalam proyek mengurangi waktu
untuk tugas normal.
 Karyawan mempunyai dua bos.

 Intrapreneurship
Pekerja ditugaskan untuk menciptakan gagasan seolah-olah dia wirausahawan.
Keuntungan:
 Timbulnya pemikiran inovatif.
Kerugian:
 Menarik karyawan menjauh dari tugas normal.

 Struktur Organisasi Informal


Jaringan komunikasi informal diantara pekerja perusahaan.
Keuntungan:
 Pekerja belajar dari panutan.
 Mengurangi keterlibatan manajerial.
Kerugian:
 Karyawan memperoleh informasi tidak benar atau salah.
 Informasi tidak benar dapat berdampak kurang baik buat moral pekerja.

 Departemenlisasi
Departmentalization: penciptaan departemen yang akan medapatkan penugasan.
Organisasi dapat didepartemenlisasi:
 Per fungsi (By function)
 Per produk (By product)
 Per lokasi (By location)
 Per pelanggan (By customer)
CHAPTER IX
PRODUCTION MANAGEMENT

 Produksi
- Proses Produksi: Serangkaian tugas dimana sumber daya digunakan untuk
menghasilkan produk atau jasa.
- Manajemen Produksi: Manajemen proses produksi tersebut.

 Bagaimana Kombinasi Sumberdaya untuk Produksi


- Pos kerja (Work station):
Sebuah area dimana satu atau lebih pekerja ditugaskan dalam tugas spesifik
- Jalur Produksi (Assembly line):
Urutan pos kerja di mana masing-masing pos dirancang untuk mengerjakan tahapan
spesifik dari proses produksi itu.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi memilih lokasi (Factors Affecting the Site


Decision)
- Cost of Workplace Space
- Cost of Labor
- Tax Incentives
- Source of Demand
- Access to Transportation
- Supply of Labor

 Disain dan Layout


- Disain: Struktur dan ukuran Pabrik.
- Layout: Pengaturan peralatan dan permesinan di dalam kantor atau pabrik.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi memilih disain (Factors Affecting Design)


1. Production Process
- Product layout
- Fixed position layout
- Flexible
- Manufacturing
2. Desired Production Capacity
3. Production Line
4. Site Characteristics

 Lima Tugas dalam Pengendalian Produksi


1. Pembelian Material (Purchasing materials)
2. Pengendalian Persediaaan (Inventory control)
3. Routing
4. Skedul (Scheduling)
5. Pengendalian Mutu (Quality control)

 Pengendalian Produksi (Purchasing Materials)


- Seleksi Pemasok.
- Pemberian potongan.
- Mendelegasikan produksi ke pemasok
 Pengendalian Produksi (Inventory Control)
Inventory control: proses pengelolaan persediaan pada tingkat level biaya minimal.
Pengendalian ini meliputi :
- Materials inventory.
- Work-in-process inventory.
- Finished goods inventory.

 Pengendalian Produksi (Materials Inventory)


- Carrying costs
Biaya-biaya pemeliharaan persediaan.
- Order costs
Biaya-biaya yang dilibatkan dalam penempatan pesanan.
- Just-in-time (JIT) system
Mengurangi persediaan dengan frekuensi pesanan persediaan.
- Materials requirements planning (MRP)
Memastikan material ada tersedia ketika diperlukan.

 Pengendalian Produksi (Routing Process)


- Hadirkan urutan tugas yang diperlukan untuk melengkapi produksi suatu produk.
- Ada suatu kebutuhan ke pada waktu tertentu meninjau ulang untuk menentukan jika
hal-hal dapat ditingkatkan.

 Pengendalian Produksi (Scheduling)


- Production Schedule: Sebuah rencana waktu dan volume tugas produksi.
- Techniques used in scheduling:
 Gantt chart
Memperkirakan waktu untuk masing-masing tugas dalam proses produksi.
 PERT chart
Skedul tugas-tugas untuk mengurangi kelambatan dalam proses produksi.

 Pengendalian Produksi (Quality Control)


- Proses penentuan apakah kualitas sebuah produk atas jasa memenuhi tingkatan mutu
- Identifikasi peningkatan yang mungkin dibutuhkan dalam proses produksi.
CHAPTER X
IMPROVING PRODUCTION QUALITY AND EFFICIENCY

 Total Quality Management(TQM)


 Program untuk meningkatkan efisiensi dan mutu produksi dengan membiarkan
karyawan untukmengambil lebih tanggung jawab di dalam keseluruhan proses
 Yang dikembangkan Dengan W. Edwards Deming.
 Pada awalnya digunakan secara ekstensif di Jepang.
 Menekankan kebutuhan akan perusahaan untuk mengukur mutu dari sudut pandang
pelanggan
 Tujuan, meningkatkan kepuasan pelanggan.

 TQM dan Tiga Pedoman Kunci


1. Menyediakan manajer dan pekerja dengan pendidikan dan pelatihan untuk lebih
mempertajam pekerjaannya.
2. Mendorong pekerja untuk mengambil tanggung jawab dan untuk menyediakan
kepemimpinan.
3. Mendorong seluruh pekerja untuk mencari berbagai upaya jalan dalam meningkatkan
proses produksi.

 Langkah-langkah TQM
1. Tingkat kualitas yang diinginkan.
2. Tingkat kualitas yang ingin dicapai.
3. Tingkat kualitas kontrol.

 TQM dan Tingkat Mutu Yang Diinginkan


 Defenisikan kualitas.
 Tentukan sumberdaya yang dibutuhkan.
 Menilai permintaan produk.
 Tentukan tingkat kualitas
 TQM dan Tingkat Mutu Yang Diinginkan
 Mengorganisasi Tim Kerja.
 Menggunakan bahan baku bermutu tinggi.
 Melatih pekerja untuk meningkatkan mutu kerja.

 TQM dan Berdasarkan Pengendalian tingkat mutu


 Komputer.
 Para Pekerja.
 Sampling.
 Memonitor komplain.
 Survey.
 Koreksi atas defisiensi.

 Dua jalan Untuk Mengevaluasi capain Efisiensi


1. Benchmarking: evaluating performance by comparison to some specified level
(benchmark).
2. Stretch targets: efficiency goals that cannot be achieved under present conditions.

 Metode Peningkatan Efisiensi


 Teknologi: mesin baru, otomatisasi.
 Skala Ekonomis: Pengurangan biaya melalui peningkatan volume.
 Restrukturisasi: Penataan ulang atau pengurangan ukuran (downsizing).

 Skala Ekonomis dan Biaya-biaya


- Biaya Tetap (Fixed costs): Biaya operasional yang tidak berubah atas volume yang
dihasilkan.
- (Variable costs): Biaya operasional yang bervariasi secara langsung dengan volume
yang dihasilkan.
CHAPTER XI
MANAGING EMPLOYEES

 Major Theories on Motivation


 Hawthorne Studies
 Maslow’s Hierarchy of Needs
 Herzberg’s Job Satisfaction Study
 Theory X, Y, and Z
 Expectancy Theory
 Equity Theory
 Reinforcement Theory

 Maslow’s Hierarchy of Needs


Theory: Orang-Orang harus memenuhi kebutuhan yang lebih rendah dalam rangka
meningkat kepada kebutuhan yang lebih tinggi.
- Self-Actualization (Maximization of potential)
- Esteem Needs (Respect, recognition)
- Social Needs (Social interaction)
- Safety Needs (Job security)
- Physiological (The basics: food, shelter, and clothing)

 Herzberg
Hygiene Factors (Environmental)
- Policies - MoneyStatus
- Supervision - Job Security
- Working Conditions
Motivator Factors (The Job Itself)
- Achievement - Responsibility
- Recognition - Opportunities for advancement
- Challenging Work - Personal growth opportunities
 Hygiene Factors mempertimbangkan pencegahan bukan motivasional tetapi tidak boleh
perhatian motivasional tidak disajikan.

 Expectancy Theory
- Teori: Suatu usaha pekerja dipengaruhi oleh hasil yang diharapkan (penghargaan).
Dua kebutuhan:
- Penghargaan yang diinginkan.
- Kesempatan penerima penghargaan

 Equity Theory
Teori: konpensasii harus patut, atau yang sebanding, kepada masing-masing kontribusi
pekerja.

 Reinforcement Theory
Theory: Reinforcement dapat mengendalikan prilaku.
- Positive reinforcement: provides rewards for high performance.
Contoh: Bonus, promotion, oral compliment.
- Negative reinforcement: memotivasi karyawan dengan memberi sangsi.
Contoh: Teguran, PHK, dll.
 Guidelines to Motivation
- Employee will:
 Compare compensation and contribution.
 Not be satisfied with compensation alone.
 Be motivated if they can gain a reward.
- Employer should:
 Ensure compensation is proportionate to contribution.
 Ensure employees have otherneeds met: respect, self-esteem, etc.
 Motivate using positive reinforcement.

 Key Characteristics Affecting Job Satisfaction


 Money or compensation programs.
 Security.
 Work schedule.
 Employee involvement programs.
 Three Compensation Programs
1. Merit system
- Raise according to merit.
2. Across-the-board system
- All employees get similar raise.
3. Incentive plans
- Various forms of compensation based on specific performance.

 Characteristics of a Compensation Program


1. Sesuaikan rencana konpensasi dengan tujusan bisnis.
2. Sesuaikan konpensasi dengan atujuan karyawan tertentu.
3. Menetapkan tujuan yang mungkin dapat dicapai oleh karyawan.
4. Ijinkan karyawan memberikan masukan tentang rencana kompensasi.

 Flexible Work Schedule (Flextime Programs)


- Pekerjaan yang dimampatkan :
 Mampatkan beban kerja ke dalam lebih sedikit hari per minggu.
 Tujuan utama akan mengijinkan karyawan untuk mempunyai tiga hari di akhir
pekan.
- Pekerjaan yang berbagi (Job sharing)
 Dua atau lebih orang-orang berbagi full-time tertentu ( 40 jam) rencana kerja.
 Ini mengijinkan karyawan untuk bekerja part-time. Banyak dari karyawan ini tidak
ingin bekerja full-time.

 Employee Involvement Programs


 Job enlargement.
 Job rotation.
 Empowerment.
 Teamwork
 Open-book management.

Anda mungkin juga menyukai