Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH KERETA API

(ALASAN KONSUMEN MEMILIH TRANSPORTASI KERETA API)

Oleh:

NAMA : RIRIN VIONICA ARITONANG


NPM : 17.811.0042
DOSEN : Ir. H. EDY HERMANTO, MT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh
seluruh lapisan masyarakat. Sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju, hal ini
terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus dilakukan oleh PT. Kereta Api
Indonesia (persero). Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa kereta
api sebaiknya diimbangi oleh fasilitas – fasilitas yang memadai, peningkatan kualitas
pelayanan yang baik agar masyarakat lebih percaya dan memilih menggunakan jasa
transportasi kereta api. Transportasi di Indonesia memegang peranan yang sangat penting
dalam sendi kehidupan masyarakat.Seiring dengan perkembangan jaman, proses
transportasi sebagai alat angkut mengalami perkembangan kemajuan. Semua ini
berlangsung sejak reformasi pembangunan digulirkan dan kebutuhan akan moda
transportasi massal dan murah.

Kereta api sebagai salah satu sarana transportasi, dibutuhkan oleh setiap lapisan
masyarakat. Oleh karena itu banyaknya masyarakat yang membutuhkan sarana kereta api,
maka di butuhkan pula keamanan dan kenyamanan kereta api. Masalah ini menjadi hal yang
penting karena sering terjadinya tindak pidana baik itu di atas kereta api maupun kejahatan
yang ada di lingkungan perkeretaapian itu sendiri. Terhadap bentuk-bentuk tindak kejahatan
yang ada di lingkungan perkereta apian , yaitu antara lain pencopetan, penjambretan,
penodongan, pencurian, pencatutan karcis, penumpang gelap (tidak memunyai tiket),
penumpang yang berada ditempat yang tidak dibenarkan serta orang-orang yang tidak
berkepentingan di stasiun (emplasmen) yang bermaksud untuk melakukan perbuatan
kriminal.
Selama perkembangan sejarah tersebut, kereta api merupakan transportasi yang dipilih
sebagai alat angkut yang mampu mengangkut hasil bumi dan penumpang dalam jumlah
banyak, bebas hambatan serta memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan
UU No. 13/1992 tentang moda transportasi, yaitu : perkeretaapian adalah salah satu moda
transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan khusus terutama dalam
kemampuan mengangkut, baik penumpang maupun barang secara massal, hemat energy,

1
hemat dalam penggunaan ruang. Mempunyai faktor keamanan yang tinggi dan tingkat
pencemaran yang rendah serta lebih efisien dibanding dengan moda lainnya.

Sesuai dengan program pemerintah beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan


pertumbuhan perekonomian penduduk Indonesia, maka secara tidak langsung daya beli
masyarakat terhadap kendaraan pribadi baik itu roda dua atau roda empat mengalami
peningkatan pesat tiap tahunnya untuk dipergunakan beraktivitas sehari-harinya.Hal
demikian bukan tanpa alasan karena masih minimnya pelayanan sarana dan prasarana
transportasi yang ada di Indonesia dan dengan demikian banyak masyarakat yang beralih ke
kendaraan pribadi yang dianggap lebih efisien untuk beraktivitas sehari-harinya.
Dengan demikian asumsi tersebut mengakibatkan timbulnya kepadatan kendaraan
dijalanan yang tidak dapat ditampung lagi kapasitasnya oleh banyak jalan yang ada di
Indonesia sehingga menyebabkan kemacetan yang parah.Hal ini pula salah satu penyebab
lambatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia karena kurang efisien waktu dalam
berkendaraan untuk menuju suatu tempat.Oleh sebab itu pemerintah terus menerus mencari
solusi untuk menyelesaikan masalah ini. Berbagai usaha telah dilakukan baik itu pelebaran
jalan, perbaikan moda transportasi umum, meningkatkan kapasitas moda transportasi
umum, pembukaan jalan baru hingga meningkatkan pelayananan transportasi meggunakan
kereta api. Peningkatan pelayanan umum menggunakan kereta api ini dianggap sentral
untuk mengurangi kemacetan karena selain lebih cepat dapat juga mengangkut sekaligus
banyak pengguna transportasi umum. Maka dengan demikian di Indonesia belakangan ini
pemerintah menggenjot pembangunan struktur rel kereta api baru dan perbaikan moda
transportasi kereta api itu sendiri.

Sebagai sebuah transportasi massal, yang mampu mengangkut penumpang dan barang
dalam jumlah banyak serta murah, kereta api menjadi salah satu alternatif transportasi darat.
Keberadaan stasiun merupakan bagian terpenting sebagai terminal pemberangkatan dan
menurunkan penumpang, serta dalam proses interaksi dan aktivitas bagi pengguna
transportasi kereta api yang menunggu jadwal keberangkatannya.

2
B. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Mengetahui sejarah masuknya rel kereta api di Indonesia.
2. Mengetahui jenis-jenis kereta api.
3. Memahami manfaat transportasi kereta api.
4. Mengetahui keunggulan transportasi kereta api.

C. Tujuan
Ruang lingkup pembahasan yang dilakukan oleh penulis hanya berkisar pada hal-hal
yang berhubungan dengan topik yang telah ditentukan. Adapun tujuan pembahasan
adalah:
1. Untuk mengetahui sejarah masuknya rel kereta api di Indonesia.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis kereta api.
3. Untuk memahami manfaat transportasi kereta api.
4. Untuk mengetahui keunggulan transportasi kereta api.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kereta Api

Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak,
baikberjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun
sedang bergerak di rel.Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri
dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta
atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya).Stasiun kereta api adalah tempat
dimana para penumpang dapat naik turun dalam memakai sarana transportasi kereta api.
Selain stasiun, pada masa lalu dikenal juga dengan halte kereta api yang memiliki fungsi
nyaris sama dengan stasiun kereta api.Stasiun kereta api umumnya terdiri atas tempat
penjualan tiket, peron atau ruang tunggu, ruang kepala stasiun, dan ruang PPKA
(Pengaturan Perjalanan Kereta Api) beserta peralatannya, sinyal, wesel, (alat pemindah
jalur), telepon, telegraf, dan lain sebagainya.
Rel digunakan pada jalur kereta api yang terdiri dari dua batang rel baja kaku dan
berfungsi memandu kereta api tanpa memerlukan pengendalian. Rel-rel tersebut diikat pada
bantalan dengan menggunakan paku rel, sekrup penambat atau penambat “e” (seperti
penambat pandrol).Jenis penambat yang digunakan bergantung kepada jenis bantalan yang
digunakan. Paku penambat digunakan pada bantalan kayu, sedangkan penambat "e"
digunakan untuk bantalan beton atau semen. Rel biasanya dipasang di atas badan jalan yang
dilapis dengan batu kericak atau dikenal sebagai balast. Balast berfungsi untuk meredam
getaran dan lenturan rel akibat beratnya kereta api. Untuk menyeberangi jembatan,
digunakan bantalan kayu yang lebih elastis dibandingkan bantalan beton.Rel yang
digunakan di Indonesia menggunakan standar UIC (Union Internationale des Chemins de
Fer) dengan standar:
a. Rel 25 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 25 kilogram (kg).
b. Rel 33 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 33 kilogram (kg).
c. Rel 41 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 41 kilogram (kg).
d. Rel 42 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 42 kilogram (kg).
e. Rel 50 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 50 kilogram (kg).
f. Rel 54 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 54 kilogram (kg).
g. Rel 60 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 60 kilogram (kg).
4
B. Sejarah Kereta Api
Sebelum tahun 1800 alat angkut yang dipergunakan antara lain adalah tenaga manusia,
hewan dan sumber tenaga dari alam seperti angin. Pada masa itu barang-barang yang dapat
diangkut rata-rata dalam jumlah yang kecil dan waktu yang ditempuh relatif lama. Namun
setelah antara tahun 1800 hingga tahun 1860 transportasi telah mulai berkembang dengan
baik karena telah mulai dimanfaatkannya sumber tenaga mekanik seperti kapal uap dan
kereta api, yang dimana mulai banyak dipergunakan dalam dunia perdagangan dan dunai
tranportasi. Dan kurang lebih pada tahun kisaran antara tahun 1860 sampai dengan tahun
1920 mulai diketemukannya alat tranportasi lainnya seperti misalnya kendaraan bermotor
dan pesawat terbang meskipun dengan banyak keterbatasan dari teknologi yang ada pada
saat itu, namun pada masa itu pula angkutan kereta api dan jalan raya memegang peranan
penting dalam pengangkutan secara masal antar daerah pada suatu wilayah.
Kereta api mulai diperkenalkan di Indonesia, pada masa penjajahan Belanda. Proyek
pertama yang dibuat adalah jalur kereta api pertama dibangun pada 17 Juni 1864. Yakni
jalur Kemijen-Tanggung, Kabupaten Semarang saat ini, jalur yang dibuat kurang lebih
sepanjang 26 Km. Kemudian tanggal 18 Februari 1870, NISM membangun jalur umum
Semarang-Solo-Yogyakarta. Dan tanggal 10 April 1869 pemerintah Hindia Belanda
mendirikan Staats Spoorwegen atau lebih dikenal dengan nama singkatan (SS) yang
membangun jalur lintasan Batavia-Bogor. Kemudian tanggal 16 Mei April 1878,
perusahaan negara luar ini membuka jalur Surabaya-Pasuruan-Malang, dan 20 Juli 1879
membuka jalur Bangil-Malang. Pembangunan terus berjalan hingga ke kota-kota besar
seluruh Jawa terhubung oleh jalur kereta api. Di luar Jawa, 12 Nopember 1876, Staats
Spoorwegen juga membangun jalur Ulele-Kutaraja(Aceh). Selanjutnya lintasan PaluAer-
Padang (Sumatera Barat) pada Juli 1891, lintasan Telukbetung-Prabumulih (Sumatera
Selatan) tahun 1912, 1 Juli 1923 membangun jalur Makasar-Takalar (Sulawesi).
Dan Di Sumatera Utara, NV. Deli Spoorweg Mij juga membangun lintasan Labuan-
Medan pada 25 Juli 1886. Kala itu terdapat jalur yang menghubungkan Stasiun Medan dan
Stasiun Labuhan sepanjang 16,7 kilometer. Jalur tersebut menghubungkan pusat Kota
Medan ke arah Pelabuhan Belawan. Jalur rel dilanjutkan dari Stasiun Labuhan hingga
Stasiun Belawan yang diresmikan pada 16 Februari 1888.
Arsitektur Stasiun Medan telah mengalami perombakan total dari bentuk aslinya.
Hingga kini stasiun ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Renovasi besar terakhir
dilakukan pada tahun 2013 dengan dibangunnya gedung baru untuk kereta api bandara serta
5
perombakan desain gedung eksisting untuk layanan kereta regional. Hal yang tersisa dari
kompleks bangunan stasiun lama adalah adanya menara jam di bagian muka stasiun,
keberadaan dipo lokomotif yang masih berarsitektur Belanda, bagian atap peron yang
menaungi jalur 2 dan 3, serta jembatan gantung ("Titi Gantung") di ujung sebelah selatan
stasiun. Stasiun ini juga akan memiliki jalur layang (arah Binjai dan Bandar Khalipah) yang
pembangunannya dimulai pada tahun 2016

C. Bangunan dan Tata Letak Stasiun Kereta Api di Sumatera Utara


Ada tiga pintu masuk/keluar, yaitu sisi Lapangan Merdeka merupakan pintu
masuk/keluar untuk layanan kereta api nonbandara. Pintu lainnya yakni sisi Lapangan
Merdeka merupakan pintu masuk/keluar untuk layanan kereta bandara. Sisi ketiga, sisi
Jalan Jawa/Mall Centre Point merupakan pintu keluar untuk layanan kereta bandara.
Di samping bangunan stasiun terdapat monumen lokomotif uap bertipe 2-6-4T buatan
Hartmann (kemudian bernama Sächsische Maschinenfabrik) di Chemnitz, Jerman tahun
1914. Stasiun ini memiliki dipo lokomotif dan kereta api, yang khusus merawat lokomotif
besar baik kelas diesel elektrik maupun hidraulik, serta kereta dan gerbong.
Rel yang terdapat di Stasiun Medan membujur dari utara ke selatan. Rel yang mengarah
ke selatan merupakan rel dengan arah perjalanan ke Tebing Tinggi, Kisaran, Tanjung Balai,
Siantar dan Rantau Prapat, sedangkan rel yang mengarah ke utara merupakan arah
perjalanan ke Belawan, Binjai dan Besitang, yang bercabang sekitar 850 m di utara stasiun.
Dari Stasiun Medan dahulunya terdapat percabangan rel ke Pancur Batu dan Batu.

Gambar 1. Jalur Kereta Api


6
Gambar 2. Peta Jalur Rel Kereta Api Medan

Gambar 3. Rel Kereta Api

7
Gambar 4. Rel kereta Api

D. Jenis-Jenis Kereta Api


Pengelompokan jenis-jenis kereta api dapat dikelompokkan atas jenis tenaga penggerak
ataupun dari jenis rel yang digunakan.
a. Dari Segi Propulsi (Tenaga Penggerak)
i. Kereta Api Uap
Kereta api uap adalah kereta api yang digerakkan dengan uap air yang
dibangkitkan/dihasilkan dari ketel uap yang dipanaskan dengan kayu bakar, batu
bara ataupun minyak bakar, oleh karena itu kendaraan ini dikatakan sebagai kereta
api dan terbawa sampai sekarang. Sejak pertama kali kereta api dibangun di
Indonesia tahun 1867 di Semarang telah memakai lokomotif uap, pada umumnya
dengan lokomotif buatan Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan Belanda. Paling
banyak ialah buatan Jerman.
Untuk menggerakkan roda kereta api uap air dari ketel uap dialirkan ke ruang
dimana piston diletakkan, uap air masuk akan menekan piston untuk bergerak dan di
sisi lain diruang piston uap air yang berada diruang tersebut didorong keluar
demikian seterusnya. Uap air diatur masuk kedalam ruang piston oleh suatu
mekanime langsung seperti ditunjukkan dalam gambar. Selanjutnya piston akan
menggerakkan roda mealui mekanisme gerakan maju mundur menjadi gerak putar.

8
Gambar 5. Kerete Api Uap
ii. Kereta Api Diesel
Lokomotif diesel adalah jenis lokomotif yang bermesin diesel dan umumnya
menggunakan bahan bakar mesin dari solar. Ada dua jenis utama kereta api diesel
ini yaitu kereta api diesel hidraulik dan kereta api diesel elektrik.

Gambar 6. Kereta Api Diesel

9
iii. Kereta Rel Listrik
Kereta Rel Listrik (disingkat KRL) merupakan kereta rel yang bergerak dengan
sistem propulsi motor listrik. Di Indonesia, kereta rel listrik terutama ditemukan di
kawasan Jabotabek, dan merupakan kereta yang melayani para komuter (lihat KRL
Jabotabek). Kereta rel listrik berbeda dengan kereta listrik.
Di Hindia Belanda, kereta rel listrik pertama kali dipergunakan untuk
menghubungkan Batavia dengan Jatinegara atau Meester Cornelis pada tahun 1925.
Pada waktu itu digunakan rangkaian kereta rel listrik sebanyak 2 kereta, yang bisa
disambung menjadi 4 kereta, yang dibuat oleh Werkspoor dan Heemaf Hengelo.
Pada tahun 1960-an kereta api dengan tenaga listrik sempat tidak digunakan
selama beberapa lama karena kondisi mesin lokomotif dan kereta yang tidak
memadai lagi. Pada tahun 1976, PJKA mulai mendatangkan sejumlah kereta rel
listrik dari Jepang. Kereta rel listrik yang kini digunakan di Indonesia dibuat pada
tahun 1976, 1978, 1983, 1984, 1986, 1987, 1994, 1996, 1997, 1998, 1999, 2000 dan
2001. Pada saat ini juga digunakan sejumlah kereta rel listrik yang merupakan hibah
(hadiah) dari Pemerintah Kota Tokyo, dan sejumlah kereta yang dibeli bekas dari
Jepang.
PT Inka yang terletak di Madiun telah dapat membuat dua set kereta rel listrik
yang disebut KRL-I Prajayana pada tahun 2001. Kereta rel listrik ini belum dibuat
lebih banyak lagi, karena "tidak ekonomis" dan dianggap sering mogok. Bagi PT
Kereta Api, tampaknya lebih ekonomis untuk membeli KRL bekas dari Jepang.
Pada saat ini kereta rel listrik melayani jalur-jalur Jakarta Kota ke Bekasi, Depok
dan Bogor, Tangerang, dan Serpong, serta trayek melingkar dari Manggarai,
Jatinegara, Pasar Senen, Kampung Bandan, Tanah Abang, ke Manggarai lagi dan
sebaliknya. Pada masa depan direncanakan bahwa KRL akan melayani pula stasiun
Cikarang. Selain itu, jalur rel ganda dari Tanah Abang Menuju serpong telah selesai
beberapa tahun yang lalu, sedangkan dari Manggarai sampai dengan Cikarang masih
akan ditingkatkan menjadi Double-Double-Track. Manggarai sendiri akan menjadi
Stasiun induk untuk Kereta Jabotabek dan kereta Bandara.

10
Gambar 7. Kereta Api Listrik di Jabodetabek

Gambar 8. Kereta Api Listrik Bandara Kualanamu

iv. Kereta Magnetic Levitation (MAGLEV)


Kereta maglev (singkatan dari magnetically levitated trains, dalam bahasa
Indonesia disebut kereta api levitasi magnetik) adalah jenis kereta api yang
mengambang secara magnetik. Sering juga disebut kereta api magnet.
Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya magnet
untuk mengangkat kereta sehingga mengambang, tidak menyentuh rel sehingga gaya
gesek dapat dikurangi. Kereta maglev juga memanfaatkan magnet sebagai
11
pendorong. Dengan kecilnya gaya gesek dan besarnya gaya dorong, kereta ini
mampu melaju dengan kecepatan sampai 600 km/jam, jauh lebih cepat dari kereta
biasa. Beberapa negara yang telah mengembangkan kereta api jenis ini adalah
Tiongkok, Jepang, Perancis, Amerika, dan Jerman. Dikarenakan mahalnya
pembuatan rel magnetik, di dunia pada tahun 2015 hanya ada dua jalur Maglev yang
dibuka untuk transportasi umum, yaitu Shanghai Transrapid di Tiongkok dan
Linimo di Jepang

Gambar 9. Kereta Magnetic Levitation (MAGLEV)

b. Dari Segi Rel


i. Kereta api rel konvensional
Kereta api rel konvensional adalah kereta api yang umum dijumpai.
Menggunakan rel yang terdiri dari dua batang besi yang diletakan di bantalan. Di
daerah tertentu yang memliki tingkat ketinggian curam, digunakan rel bergerigi yang
diletakkan di tengah tengah rel tersebut serta menggunakan lokomotif khusus yang
memiliki roda gigi.

12
Gambar 10. Kereta Api Konvensional
ii. Kereta api monorel
Kereta api monorel (kereta api rel tunggal) adalah kereta api yang jalurnya tidak
seperti jalur kereta yang biasa dijumpai yang terdiri dari 2 rel paralel tetapi hanya
dari satu rel tunggal yang gemuk dengan profil sedemikian sehingga tidak
menyebabkan kereta keluar dari relnya. Rel kereta ini terbuat dari beton bertulang
pratekan ataupun dari besi profil. Letak kereta api dapat didesain menggantung pada
rel atau di atas rel. Karena efisien, biasanya digunakan sebagai alat transportasi kota
khususnya di kota-kota metropolitan dunia dan dirancang mirip seperti jalan layang.

c. Dari Segi di Atas/di Bawah Permukaan Tanah (dari Segi Penempatan Rel)
i. Kereta Api Bawah Tanah

Gambar 11. Stasiun kereta api bawah tanah

13
Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan dalam terowongan
dibawah permukaan tanah, merupakan solusi yang ditempuh untuk mengatasi
persilangan sebidang. Biasanya dikembangkan dikawasan perkotaan yang padat,
seperti yang sekarang sedang direncanakan di Jakarta, dan sudah berkembang lebih
dari seabad di kota London, Paris, NewYork, Tokyo dan berbagai kota-kota besar
dunia.

Gambar 12. Kereta Api bawah tanah


1. Rencana terowongan MRT Jakarta
Dengan dibangunnya kereta api bawah tanah maka ruangkota yang berada
dibawah permukaan tanah masih bisa dimanfaatkan, stasiun juga dimanfaatkan
untuk kegiatan/pertokoan/perkantoran dibawah tanah. Pembangunan kereta api
bawah tanah ini masih bisa dilakukan beberapa lapis, semakin banyak lapisan
semakin dalam letak stasiun, bahkan bisa dibangun sampai 100 m dibawah
permukaan tanah[4]. Untuk menuju kedalam stasiun biasanya digunakan tangga
berjalan yang cukup lebar dimana penumpang yang ingin tetap berjalan pada
tangga berjalan menggunakan bagian kiri tangga berjalan sedangkan bagian
kanan digunakan untuk penumpang yang tidak mau berjalan selama berada diatas
tangga berjalan.
Jakarta direncanakan untuk membuka lintas kereta api bawah tanah yang
pertama pada tahun 2016 yang akan datang dengan lintasan sepanjang 15 km
tetapi hanya kurang dari separohnya berada dibawah tanah, karena pertimbangan
keuangan negara yang masih sangat terbatas.

14
ii. Kereta Api Permukaan
Kereta api dari jenis ini merupakan merupakan pilihan yang paling murah, namun
karena banyak persilangan sebidang dengan jalan raya kereta api ini hanya feasibel
untuk lintas-lintas yang tingkat penggunaannya rendah. Permasalahan yang selalu
timbul adalah tingginya angka kecelakaan dengan kendaraan yang berjalan dijalan
serta menimbulkan hambatan bagi lalu lintas kendaraan di persilangan sebidang.

iii. Kereta Api Di Perkotaan


Pengelompokan Kereta Api yaitu:

Gambar 13. Gambar Kereta Api di Perkotaan

1. Kereta Api Berat

Gambar 14. MRT yang beroperasi


15
pada jaringan dengan kapasitas tinggi

Kereta api berat dikenal juga sebagai Heavy Rail Transit atau rapid transit,
underground, subway, tube, elevated, atau metro adalah angkutan kereta api
perkotaan yang berjalan dilintas yang dipisah dari lalu lintas lainnya sehingga
dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 100 km/jam atau kecepatan
perjalanan sekitar 25 sampai 30 km/jam. Perkataan "subway" digunakan pada
berbagai kereta api perkotaan di Amerika termasuk di Glasgow dan Toronto.
Sistem yang di London menggunakan istilah "underground" dan "tube". Di
Jerman disebut "U-Bahn", berasal dari kata "Untergrundbahn" yang berarti jalan
bawah tanah. Berbagai sistem di Asia Tenggara seperti Taipei dan Singapore
disebut sebagai MRT yang merupakan singkatan dari Mass Rapid Transit.
Proyek Pemerintah Prov. DKI Jakarta dalam menanggulangi kemacetan yang
akhir-akhir ini sering terjadi dan sangat memacetkan akan membangun Proyek
MRT DKI Jakarta (Mass Rapid Transit) antara Kota ke Lebak Bulus akan
dibangun dalam 3 jenis lintasan, Proyek MRT JAKARTA ini telah ditanda
tangani di Jakarta 25 Maret 2009 dengan tahap petama 4 stasiun bawah-tanah dan
8 stasiun layang rencana pelaksanaan pembangunan kontruksi tahun 2012 dan
diperkirakan akan selesai pada tahun 2016.

2. Kereta Api Ringan


Kereta api ringan dikenal juga sebagai LRT sebagai singkatan Light Rail
Transit atau disebut juga sebagai streetcar adalah salah satu sistem Kereta Api
Penumpang yang beroperasi dikawasan perkotaan yang konstruksinya ringan dan
bisa dioperasikan berjalan bersama lalu lintas kendaraan lain atau dalam lintasan
khusus diperuntukkan bagi kereta api ringan. Kereta api ringan pada awalnya
disebut sebagai tram seperti yang pernah dimiliki kota Jakarta dan Surabaya dan
dihilangkan pada tahun 1960an, karena pada waktu itu tidak dirawat dengan baik
sehingga dianggap mengganggu lalu lintas karena sering mogok.
Kereta api ringan banyak digunakan diberbagai negara di Eropa dan telah
mengalami modernisasi, antara lain dengan otomatisasi, sehingga dapat
dioperasikan tanpa masinis, bisa beroperasi pada lintasan khusus, penggunaan
lantai yang rendah (sekitar 30 cm) yang disebut sebagai Low floor LRT untuk
mempermudah naik turun penumpang.
16
a) Kereta Api Ringan di Jalan

Gambar 15. LRT di jalan perkotaan


i) LRT type I
Disebut juga LRT I, beroperasi di jalan bersama dengan lalu lintas
kendaraan, tipe ini membutuhkan percepatan dan perlambatan mendekati
performansi kendaraan bermotor. Kapasitas angkut kereta api ringan dari
type ini sekitar 10 000 sampai dengan 30 000 penumpang per jam.
Kecepatan perjalanan sekitar 15 sampai 20 km/jam. Karena beroperasi
bersama lalu lintas kendaraan maka angka kecelakaan yang melibatkan
kereta api ringan dari type ini cukup tinggi. Trend terakhir yang
berkembang untuk LRT seperti ini yaitu dengan penggunaan lantai
rendah sehingga dapat melakukan turun naik penumpang yang lebih
cepat.
b) Kereta Api Ringan di Jalur Eksklusif
Disebut juga LRT II beroperasi pada lintasan eksklusif, sehingga
mempunyai keunggulan daya angkut yang lebih besar antara 25 000 sampai 40
000 penumpang per jam karena dapat dioperasikan pada frekuensi yang lebih
kerap, bahkan ada yang dapat dioperasikan pada headway dibawah 1 menit
tanpa kondektur didalam kereta dan waktu naik turun penumpang di stasiun 20
detik. Kecepatan perjalanan kereta api ringan dari type ini sekitar 25 sampai
35 km/jam.

17
E. Karakteristik Transportasi Kereta Api
a. Keunggulan dan Kelemahan Transportasi Kereta Api
Moda transportasi kereta api dalam menjalankan fungsinya sebagai salah satu moda
transportasi untuk orang dan barang mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan
keunggulan dan kelemahan. Karakteristik dimaksud ialah seperti uraian berikut:
Keunggulan:
1. Mempunyai/memungkinkan jangkauan pelayanan transportasi barang dan orang
untuk jarak pendek, sedang dan jauh dengan kapasitas angkut yang besar
2. Penggunaan energi relatif kecil
3. Kehandalan keselamatan perjalanan lebih baik dibandingkan dengan moda lain.
Hal ini karena kereta api mempunyai jalur tersendiri yaitu berupa jalan rel dan
fasilitas terminal yang tersendiri pula sehingga tidak terpengaruh oleh kegiatan
lalulintas transportasi non-kereta api yang dengan demikian terjadinya konflik
dengan moda lain sangat kecil.
4. Mempunyai kehandalan dalam ketepatan waktu. Hal ini karena kereta api
mempunyai jalur tersendiri sehingga memungkinkan kecepatan relatif konstan
sehingga memudahkan dalam pengaturan waktu perjalanan. Perjalanan tidak
begitu terpengaruh oleh keadaan cuaca.
5. Ekonomis dalam hal penggunaan ruang untuk jalurnya dibandingkan dengan
moda transportasi darat lainnya.
6. Polusi, getaran dan kebisingan relatif kecil
7. Sangat baik untuk pelayanan khusus dalam aspek pertahanan-keamanan, karena
mempunyai kapasitas angkut yang besar dan dapat dilaksanakan tanpa banyak
memberikan dampak social.
8. Kecepatan perjalanan dapat bervariasi dari yang lambat (kereta api barang)
sampai cepat
9. Mempunyai aksesbilitas yang lebih baik dibandingkan dengan transportasi air dan
udara.

Kelemahan:

18
1. Memerlukan fasilitas sarana-prasarana yang khusus (tersendiri) yang tidak bisa
digunakan oleh moda transportasi yang lain. Sebagai konsekuensinya perlu
disediakan alat angkut yang khusus yaitu lokomotif dan gerbong.
2. Karena fasilitas sarana-prasarana dan pengelolaan yang tersndiri (khusus) maka
membutuhkan investasi, biaya operasi, biaya perawatan dan tenaga yang cukup
besar
3. Pelayanan barang dan penumpang hanya terbatas pada jalurnya.

F. Perbandingan Antara Jalan Raya Dan Jalan Rel


Sejak digunakannya flens pada roda kereta api maka ada perbedaan antara jalan raya
dan jalan rel. Setelah melalui perjalanan sejarah yang panjang termasuk dalam
perkembangan teknologi dan pengoperasiannya dapat dilihat perbandingan karakteristik
yang nyata antara transportasi jalan raya dan transportasi jalan rel dalam berbagai hal.
Perbandingan karakteristik antara jalan raya dan jalan rel dapat ditunjukkan dengan Tabel 1.

Tabel 1. Perbandingan Antara Jalan Raya dan Jalan Rel


Item Jalan Raya Jalan Rel
Bahan Jalur Perkerasan fleksibel, Berupa batang diatas fondasi
perkerasan kaku atau elastic
perkerasan composite
Lalulintas Penggunaannya berbagai Jalur jalan rel disediakan
jenis lalulintas, dari pejalan untuk pergerakan kereta api
kaki sampai kendaraan berat yang terjadwal
Tegangan Tegangan diteruskan ke Beban berat dari lokomotif
tanah dasar melalui formasi dan gerbong diterima oleh
lapis perkerasan sepur sehingga struktur
sepur harus sangat kuat
Kecepatan Karena digunakan oleh Karena tidak ada hambatan
berbagai jenis kendaraan, pada jalurnya, maka
maka kecepatan kendaraan kecepatan yang relatif tinggi
harus dibatasi lebih dapat dicapai
Gesekan Kendaraan berjalan karena Kereta api berjalan karena
adanya gesekan antara roda adanya gesekan antara

19
(karet) dengan permukaan kepala rel (baja) dengan roda
jalan. Gesekannya tinggi baja. Gesekannya relatif
rendah yaitu kira-kira 20%
gesekan antara roda (karet)
kendaraan dan permukaan
jalan
Perpindahan jalur Perpindahan jalur jalan raya Perpindahan jalur melalui
melalui pertemuan atau peralatan khusus dikenal
persilangan jalan. sebagai wesel.

G. Perbandingan Karakteristik antara Transportasi Jalan Rel, Transportasi Jalan


Raya dan Transportasi Udara
Dari Carpenter (1996) dapat kita ambil perbandingan karakteristik seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Perbandingan Karakteristik antara Transportasi Jalan Rel, Transportasi Jalan


Raya dan Transportasi Udara
Nomor Karakteristik Transportasi Transportasi Transportasi
Jalan Rel Jalan Raya Udara
1 Dimensi Satu (diarahkan Dua Tiga
Pergerakan oleh rel)
2 Sinyal lalulintas Penuh Sebagian (pada Internal (radio)
beberapa
pertemuan)
3 Kecepatan Tinggi antar Sedang Sangat tinggi
stasiun antar bandara
4 Akses langsung Jelek Sangat baik Jelek
kepada
pengguna
5 Penggunaan Sempit Lebih lebar Sangat luas tapi
lahan hanya di
bandara
6 Suara Keras tapi hanya Sedang Sangat keras di

20
yang didekatnya dekat bandara
7 Polusi Rendah Sedang/tinggi Tinggi
8 Efisiensi energi Tinggi Tinggi untuk Rendah
bus, rendah
untuk mobil
Sumber: Carpenter, 1996
Dalam hal penggunaan energi, penggunaan energi untuk kereta api relatif kecil
dibandingkan dengan moda transportasi yang lain. Penggunaan energi oleh moda
transportasi dapat dipahami melalui besarnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan
besarnya daya yang diperlukan oleh moda transportasi untuk memindahkan satu ton barang.

H. Konsumsi Penggunaan Energi BBM pada Berbagai Moda Transportasi


Tabel 3. Konsumsi Penggunaan Energi BBM pada Berbagai Moda Transportasi
Nomor Moda Volume angkut Konsumsi Konsumsi
Transportasi (orang) Energi BBM Energi BBM
(liter/km) (liter/orang)
1 Kereta Api 1500 3 0,002
2 Pesawat 500 40 0,08
3 Kapal Laut 1500 10 0,006

I. Besar Daya Yang Diperlukan Oleh Moda Transportasi Untuk Memindahkan Satu
Ton Barang
Tabel 4. Besar daya yang diperlukan oleh moda transportasi untuk memindahkan satu
ton barang
Moda Transportasi Daya untuk memindahkan satu ton barang
(tenaga kuda)
Pesawat 300
Truk 20
Kapal Laut 1,5
Kereta Api 3

21
J. Manfaat Penggunaan Transportasi Kereta Api
Kereta api merupakan salah satu transportasi umum yang sangat digemari banyak
orang. Bahkan di negara maju, transportasi andalannya adalah kereta api. Kereta api adalah
angkutan umum yang sangat bermanfaat karena efektif dan efisien, terutama dalam
meminimalkan kemacetan di jalan raya. Lalu, apa sih yang membuat kereta api begitu
diminati dan dinikmati oleh banyak orang, mari kita simak:
1. Bebas dan Membebaskan dari Macet
Kereta api berjalan di rel dan tentunya bebas dari macet. Jalan raya sangat mungkin
terkena macet, apalagi kalau lalu lintas sedang padat-padatnya. Akan tetapi, kereta
apisangat cepat dan bebas macet. Bukan hanya bebas dari macet, kereta api juga
membebaskan jalan raya dari macet. Kalau masyarakat mulai banyak yang beralih
kereta api, jumlah kendaraan bermotor bisa berkurang secara signifikansehingga beban
jalan raya berkurang.

2. Hemat Waktu, Hemat Uang, Hemat Spasi


Karena kereta api itu bebas macet, tentu saja perjalanan dengan kereta api bisa lebih
hemat waktu. Ditambah pula, hemat uang ketimbang menggunakan angkutan
pribadi.Sebut saja kita ke stasiun dengan jalan kaki dan naik bus, lalu naik kereta api,
maka kita sudah menghemat uang parkir dan uang bbm. Kereta api juga hemat spasi
karena rel tidak selebar jalan raya sehingga tidak makan banyak lahan.
3. Bisa Mengangkut Penumpang yang Sangat Banyak
Hebatnya lagi, kereta api tidak memakan banyak spasi atau ruang tapi bisa
mengangkut jumlah penumpang yang sangat banyak. Kereta api adalah angkutan yang
paling panjang sehingga jumlah penumpang yang diangkut bisa banyak sekali, bahkan
melebihi jumlah penumpang pesawat.Ketimbang dengan pesawat, naik kereta api juga
lebih enak dan santai karena kita bias bergerak lebih leluasa kapanpun.

4. Ramah Lingkungan
Zaman sekarang, kesadaran manusia akan pentingnya lingkungan yang sehat
semakin tinggi. Ditambah lagi fenomena pemanasan global atau istilah kerennya global
warming itu semakin mendekat. Maka kereta api bisa menjadi solusi untuk mengurangi
polusi yang sangat membahayakan lingkungan dan manusia. Kereta api bisa
mengangkut banyak gerbong dengan jumlah penggerak (lokomotif) yang jauh lebih
sedikit. Tentu polusinya jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan mobil. Apalagi di
22
zaman modern ini kereta api listrik sudah semakin banyak. Kereta api listrik sangat
ramah lingkungan karena sama sekali tidak mengeluarkan asap berbahaya ditambah
mesinnya tidak berisik.

5. Angkutan yang Aman


Kereta api bukan sekedar angkutan yang nyaman, tapi juga aman. Guncangan di
perjalanan kereta api tidak sebanyak ketika kita naik pesawat. Rutenya juga jelas karena
kereta api tidak bisa menyimpang dari jalur (rel) terkecuali kalau ada kecelakaan.
Sementara pesawat bisa jatuh entah kemana dan mobil, bus atau truk bisa saja
menabrak atau masuk jurang dikarenakan ugal-ugalan. Kereta api tidak mungkin ugal-
ugalan seperti bus.

6. Hidup Lebih Mandiri dan Disiplin


Manfaat naik kereta api tentu berdampak kepada setiap pengguna jasanya. Pengguna
kereta api akan lebih disiplin ketimbang pengguna angkutan pribadi. Misalnya ketika
naik kereta komuter, kita harus disiplin dalam tapping kartu. Kalau mau naik kereta api
jarak jauh, kita harus mempersiapkan tiket dari jauh hari dan check in di hari H.
Ditambah lagi naik kereta api mengajarkan kita untuk tepat waktu karena kereta api
tidak mau menunggu. Kereta api memang transportasi cepat, tapi bukan instan seperti
mobil pribadi. Ketika kita naik mobil pribadi, kita bisa berangkat langsung dari rumah
kita dan langsung sampai ke tempat tujuan. Tetapi ketik naik kereta, kita harus
berusaha untuk ke stasiun dan dari stasiun kita harus jalan kaki atau menggunakan
kendaraan lain ke tempat tujuan kita. Kadang kala kita harus berpindah kereta dengan
berjalan kaki dan ini adalah olahraga tentunya.

K. Alasan Konsumen Memilih Tranportasi Kereta Api


a. Bebas Macet
Kereta api tentu bebas macet beda halnya dengan menggunakan transportasi pribadi
yang di jalan tol pun bisa macet saat liburan. Menggunakan kereta api maka kita tidak
akan terjebak di jalanan yang panas dan membosankan.
b. Tiket Relatif Terjangkau
Tiket kereta api sangat terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. Masyarakat
bebas memilih jenis KA baik yang eksekutif, bisnis atau ekonomi sesuai dengan
kondisi dompet. Jadi anda tidak usah khawatir kocek anda akan terkuras habis, kecuali
anda bei di calo.
23
c. Bisa Pesan Tiket Kapan Saja
Dengan menggunakan kereta api anda bisa bebas menentukan jadwal keberangkatan
kapan pun sesuka hati. Kini banyak aplikasi yang memudahkan pembelian tiket di
handpone anda. Biasanya jika anda beli tiket jauh hari maka harga yang didapatkan
akan lebih murah.

Gambar 18. Tempat pembelian tiket kereta api


d. Melihat Pemandangan Alam Indonesia
Ketika naik kereta maka sepanjang perjalanan akan melihat pemandangan alam
Indonesia yang indah. Mulai dari pesawahan, pegunungan, sungai, desa, terowongan
dan lainnya. Jalur rel kereta memang dibuat jauh dari pusat pemukiman menembus
daerah perbukitan dan pegunungan. Anda bisa mengambil foto-foto atau video alam
indonesia dari atas kereta, dijamin keren.
e. Aman Dan Nyaman
Menggunakan kereta api saat ini sangat aman dan tidak akan ada kejahatan seperti di
jalanan, calo, preman dan lainnya. Kini ada polisi khusus kereta api yang sigap menjaga
keamanan kereta. Selain itu anda pasti akan dapat tempat duduk jika sudah beli tiket.
Anda juga tidak akan mual dan pusing karena kereta api berjalan diatas trek lurus.
Dewasa ini, kereta api sudah mengalami peremajaan. Armadanya sudah semakin
baru dan terawat. Untuk kelas Ekonomi saja, semua kereta api sudah full-AC sekarang.
Untuk kereta api kelas Eksekutif, tempat duduknya tak lagi sekadar berbahan plastik,
tetapi sudah beralaskan busa (sofa) dan ditata selayaknya dalam pesawat terbang (untuk

24
kereta api kelas Eksekutif). Sementara itu, bangku berlapis kulit sudah disediakan di
kereta api kelas Bisnis dan Ekonomi.
Jarak antar tempat duduk pun lega, sehingga kamu juga bisa tidur dengan lebih
nyaman selama perjalanan. Alangkah baiknya, jika kamu pun membawa bantal leher
untuk menyempurnakan kualitas tidur saat di kereta api. Sebagaimana pesawat terbang,
tapi versi lebih ramah biaya, kamu juga bisa menikmati santapan selama perjalanan
dengan pelayanan ramah dari pramugara dan pramugari kereta api.

Gambar 19. Gerabong kereta yang bersih


f. Tepat Waktu
Kereta api menjamin anda untuk datang ke tujuan tepat waktu, kalaupun ada
keterlambatan pastinya cuma sedikit saja dan tidak terlalu lama. Beda halnya dengan
jaman dahulu, nanti saya ulas artikelnya di lain waktu antara perbedaan kereta api dulu
dan sekarang.
g. Fasilitas Memuaskan
Fasilitas umum penunjang konsumen kereta api kini sudah sangat modern. Jika dulu
stasiun seperti pasar kini stasiun kereta api sudah bebas dari hal tersebut. Berbagai
fasilitas tersedia di stasiun mulai dari ruang tunggu, kafe, toilet, dan lainnya sudah
dibenahi. Jad menunggu kereta di stasiun kini tidak lagi membosankan.

25
Gambar 20. Fasilitasdi stasiun kereta api

Gambar 21. Fasilitas di dalam kereta api

L. Keunggulan Moda Transportasi Kereta Api


Operator angkutan kereta api di Indonesia saat ini dilakukan oleh BUMN
Perkeretaapian, yaitu PT. Kereta Api / PT KAI (Persero). Pertumbuhan angkutan kereta api
yang dilakukan oleh PT. KAI, baik kereta api penumpang maupun barang menunjukkan
peningkatan dari tahun 2004 hingga 2008. Bahkan, untuk angkutan penumpang, data
menunjukkan realisasi volume yang diangkut melebihi jumlah yang ditarget.

Data angkutan menunjukkan, peluang usaha angkutan kereta api ini masih sangat besar.
Di samping jumlahnya penggunanya yang terus meningkat, realisasi angkutan penumpang
yang melebihi target menunjukkan kebutuhan akan jasa kereta api melebihi yang
ditargetkan. Sementara untuk angkutan barang, realisasinya belum mencapai target.Hal ini

26
menunjukkan, operator angkutan kereta perlu memperkuat diri untuk membidik angkutan
barang.

Peluang besar angkutan kereta api ini juga didukung oleh beberapa keunggulan yang
dimiliki kereta api di samping moda angkutan lainnya. Kereta Api dikenal sebagai moda
angkutan yang memiliki multi keunggulan, antara lain:
1. Hemat energi;
2. Hemat lahan;
3. Bersahabat dengan lingkungan;
4. Tingkat keselamatan tinggi;
5. Mampu mengangkut dalam jumlah yang besar & massal;
6. Serta Adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Dikaitkan dengan kecenderungan saat ini, kereta api menjadi moda transportasi yang
sangat relevan untuk dikembangkan.
Tabel Perbandingan Pemakaian BBM
Antar Moda Angkutan
No. Moda Volume Angkut Konsumsi Energi Konsumsi Energi
Transportasi / Km BBM / Orang
1. Kereta Api 1500 Orang 3 Liter 0,002 Liter
2. Bus 40 Orang 0,5 Liter 0,0125 Liter
3. Pesawat Terbang 500 Orang 40 Liter 0,08 Liter
4. Kapal Laut 1500 Orang 10 Liter 0,006 Liter
Sumber : PT KAI (Persero)

Pihak PT KA sendiri mengakui, manfaat dalam skala nasional dari pengembangan


perkeretaapian di Indonesia dapat disebutkan sebagai berikut:

a. Menekan Kerusakan Jalan Raya, sehingga mampu menghemat keuangan Negara yang
dialokasikan untuk perawatan jalan serta membayar berbagai resiko yang timbul selama
ini.
b. Menekan Kepadatan Lalulintas Jalan Raya, sehingga meminimalkan pemborosan
konsumsi BBM akibat kemacetan lalulintas, serta mengurangi resiko kecelakaan
lalulintas di jalan raya.

27
c. Minimasi biaya angkutan & distribusi Logistik Nasional, sehingga di satu sisi mampu
menekan biaya produksi dan membuka peluang kompetisi ekspor, di sisi lain menekan
harga satuan produksi konsumsi domestik di pasar.
d. Optimasi Kapasitas Angkut KA, yang selama ini sebagian besar masih "idle capacity"
khususnya untuk KA Barang.

Apabila dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya moda angkutan kereta api
lebih banyak memiliki keunggulan yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan, karena
semakin relevan dengan kemajuan tekhnologi dunia saat ini. Keunggulan yang dimiliki
Moda kereta api tersebut antara lain adalah dapat mengangkut barang dan penumpang
secara massal, tingkat keselamatan tinggi, hal ini dikarenakan kereta api mempunyai jalan
khusus tersendiri yang tidak boleh dilewati oleh kendaraan lainnya dengan alasan apapun,
Lebih hemat energi karena menggunakan energi sekunder dan gangguan cuaca tidak begitu
berpengaruh terhadap pengoperasian kereta api.

Akan tetapi angkutan kereta api juga mempunyai beberapa kelemahan seperti halnya
moda transportasi yang lain. Kelemahan moda kereta api antara lain :

a. Biaya operasional yag besar, karena perusahaan kereta api harus memelihara sendiri
jalan rel yang digunakannya serta melengkapi sendiri berbagai fasilitas untuk
menunjang keselamatan penumpang.
b. Moda kereta api tidak dapat melayani penumpang untuk mencapai tempat dimana saja,
karena keterbatasan sarana jalan yang dimiliki.
c. Karena moda kereta api memiliki kecepatan yang tinggi dan mengangkut kapasitas
barang atau manusia dalam jumlah yang besar, maka pelaksanaannya terikat oleh
syarat–syarat konsesi dan peraturan. Peraturan itu baik secara teknis maupun umum,
untuk menjamin keamanan.

28
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam proses mobilitas kereta api juga memiliki peranan yang penting untuk
memudahkan dan memperlancar proses mobilitas tersebut. Jadi dengan adanya moda
transportasi kereta api serta pembangunan rel kereta api interaksi antar daerah akan lebih
mudah dan dapat mengurangi tingkat kesenjangan antar daerah. Sehingga, terwujudnya
pemerataan ekonomi antar daerah.Dengan adanya jalur kereta api serta moda transportasi
kereta api di setiap juga akan mampu mengurangi kemacetan di jalan, kerusakan jalan,
emisi gas buang dan kecelakaan di jalan raya. Selain itu dengan menggunakan kereta api ini
akan lebih menghemat tenaga. Jadi anggaran dana yang digunakan perbaikan jalan bisa
dikurangi dan di alokasikan untuk anggaran pemerintah lainya seperti anggaran untuk
pembangunan ekonomi di daerah.

B. Saran
Pembuat karya tulis ini mengharapkan kepada pembaca setelahmembaca makalah ini
dapat mengambil hal yang positif, sehingga bisa menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis juga berharap kepada mahasiswa agar bisa menggunakan moda kereta api setelah
mengetahui sisi positif dari moda transportasi kereta api dan juga pemerintah agar cepat
menyelesaikan pembangunan jalur keretaapi, karena kereta api ini akan membantu
menopang perekonomian di daerah.

29
DAFTAR PUSTAKA

Alvionita Gizella (2011). Penggunaan Moda Angkutan Kerta Api dalam Mendukung
Pembangunan di Bidang Sosial Dan Ekonomi di Indonesia,
http://alvionitagizella.blogspot.co.id/2011/02/penggunaan-moda-angkutan-kereta-
api.html

AtmajaArmin(2011). PengaruhPerkembanganTransportasidalamPertumbuhanEkonomi,
http://arminsiparacca07.blogspot.com/2011/03/pengaruh-perkembangan-
transportasi.html

Http://ennaufal.blogspot.co.id/2017/05/manfaat-besar-kereta-api.html

Mangihot Pasaribu (2016). Makalah Transportasi Kereta Api.


http://mangihot.blogspot.co.id/2016/10/makalah-transportasi-kereta-api.html

http://setkab.go.id/pembangunan-jalan-layang-kereta-api-pertama-di-luar-pulau-jawa-dan-
reaktivasi-jalur-kereta-api-binjai-besitang/

https://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Medan

http://coratcoretapaaja.blogspot.co.id/2012/04/karakteristik-transportasi-kereta-api.html

30

Anda mungkin juga menyukai