Anda di halaman 1dari 5

1.

Pendahuluan
Kereta api sudah menjadi salah satu sarana transportasi yang vital bagi masyarakat baik
untuk penghubung antar kota maupun dalam kota. Dalam hal ini, Stasiun Kereta Api
memiliki peran yang tak kalah penting dari fungsi kereta api itu sendiri. Fungsi Stasiun
Kereta Api tidak hanya sebagai halte pemberhentian belaka melainkan sebagai fasilitas
'transit' atau tempat kegiatan datang dan pergi para penumpang, sehingga bangunan stasiun
menjadi sarana penting pada setiap kota yang dilalui perjalanan kereta api.
Banyaknya kota-kota di Indonesia yang dilalui jalur kereta api diikuti pula dengan
pembangunan stasiun-stasiun dengan rancangan arsitektur yang menunjukkan berbagai era
sejak jaman pemerintah Hindia Belanda hingga saat ini. Dalam perjalanan sejarah bangsa
Indonesia, bangunan stasiun kereta api menjadi salah satu fasilitas publik dan aset bangsa
yang perlu dijaga dan dilestarikan.
2. Pengertian Stasiun Kereta Api
Stasiun kereta api adalah tempat menaikkan dan menurunkan penumpang yang
menggunakan jasa transportasi kereta api. Selain stasiun, pada masa lalu dikenal juga dengan
halte kereta api yang memiliki fungsi nyaris sama dengan stasiun kereta api. Untuk
daerah/kota yang baru dibangun mungkin stasiun portabel dapat dipergunakan sebagai halte
kereta.
Fasilitas stasiun kereta api umumnya terdiri atas:

Pelataran parkir di muka stasiun


Tempat penjualan tiket, dan loket informasi
Peron atau ruang tunggu
Ruang kepala stasiun, dan
Ruang PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) beserta peralatannya, seperti sinyal,
wesel (alat pemindah jalur), telepon, telegraf, dan lain sebagainya.

Stasiun besar biasanya diberi perlengkapan yang lebih banyak daripada stasiun kecil
untuk menunjang kenyamanan penumpang maupun calon penumpang kereta api, seperti
ruang tunggu (VIP ber AC), restoran, toilet, mushola, area parkir, sarana keamanan
(polisikhusus kereta api), sarana komunikasi, dipo lokomotif, dan sarana pengisian bahan
bakar. Pada papan nama stasiun yang dibangun pada zaman Belanda, umumnya dilengkapi
dengan ukuran ketinggian rata-rata wilayah itu dari permukaan laut, misalnya Stasiun
Bandung di bawahnya ada tulisan plus-minus 709 meter.

3. Tipe Stasiun
a) Menurut Jenis Barang yang Diangkut
Stasiun Penumpang: Gedung stasiun, Peron-peron dan kelengkapan lain untuk
mengangkut orang
Stasiun Barang: Gudang Barang, Kontainer, Tempat bongkar muat, dan kelengkapan
lain untuk mengangkut barang.
b) Menurut Letaknya dalam Jaring-jaring Kereta Api
Stasiun Penghabisan: dimana Kereta Api mulai atau mengakhiri perjalanannya dan
tempat menginap lokomotif, memeriksa, membersihkan kereta (Depo Lokomotif)
Stasiun Antara: Semua stasiun di antara stasiun A dan Stasiun E
Stasiun Antara dibagi atas :
- Stasiun Sederhana (stasiun b) tanpa len-len cabang
- Stasiun percantuman/ cabang (stasiun c)
- Stasiun silang (stasiun d)
c) Menurut Bentuknya
Stasiun Siku-siku (kopstasion) : Gedung stasiunnya siku-siku pada sepur-sepur yang
berakhir di situ. Maksud pembuatan stasiun siku-siku supaya jalan rel dapat mencapai
suatu daerah sampai sedalam-dalamnya, misalnya daerah industri, perdagangan, dan
pelabuhan.
Stasiun Paralel: Gedungnya sejajar dengan sepur-sepur. Pada stasiun pertemuan atau
junction, dapat pula gedung stasiunnya dibuat sebagai suatu kombinasi dari stasiun
paralel dan stasiun siku-siku.
Stasiun Pulau: Gedung stasiun Induk sejajar dengan sepur-sepur tetapi letaknya ada di
tengah-tengah antara sepur-sepur.
Stasiun Semenanjung: Gedung stasiunnya terletak di sudut antara dua sepur yang
bergandengan.

4. Pengertian Emplasemen
Emplasemen adalah bagian dari komplek stasiun yang berupa lapangan terbuka dan
terdapat susunan jalan-jalan rel kereta api beserta kelengkapannya. Selain itu dapat dirtikan
bahwa Emplasemen adalah konfigurasi sepur-sepur untuk suatu tujuan tertentu,

yaitu

menyusun kereta atau gerbong menjadi rangkaian yang dikehendaki dan menyimpannya pada
waktu tidak digunakan.
Perencanaan sepur di emplasemen stasiun direncanakan dengan mempertimbangkan
aspek ekonomi dan prakiraan peningkatan volume angkutan penumpang dan barang. Sistem
pengamanan dan lain-lain. Panjang efektif sepur siding minimum yaitu 400 m sedangkan
untuk kecepatan rencana 30 Km/Jam.

5. Tipe-tipe Emplasemen
a) Emplasemen Stasiun/ Penumpang
Emplasemen penumpang yang gunanya untuk memberi kesempatan kepada
penumpang untuk membeli karcis, menunggu datangnya kereta api sampai naik ke kereta api
melalui peron.
b) Emplasemen Barang
Khusus melayani pengiriman dan penerimaan barang dan letaknya dekat dengan
daerah industri, perniagaan, dan lalu lintas umum. Sepur gudang dapat dibuat di satu sisi atau
pada kedua sisi gudang dan di dalam gudang satu sepur atau lebih. Untuk cadangan perluasan
dan ketentraman kota bisa dibuat di luar kota.
c) Emplasemen Langsir
Kereta Api barang dari semua jurusan yang menuju ke emplasemen langsir gerbonggerbongnya dipisah-pisahkan dalam kelompok-kelompok menurut jurusan dan tempat
tujuannya. Letak emplasemen harus jauh dari pemukiman agar pekerjaan melangsir gerbong
tidak mengganggu ketertiban umum.
d) Emplasemen Penyusun/ Depo Kereta
Tempat untuk membersihkan, memeriksa, memperbaiki kerusakan kecil dan
melengkapi kereta-kereta kembali menjadi rangkaian kereta api untuk disiapkan di sepur
berangkat berangkat di emplasemen penumpang pada saat kereta api mulai atau mengakhiri
perjalanannya.

e) Emplasemen Depo Lokomotif


Untuk kebutuhan lokomotif-lokomotif yang menginap. Diperlukan ditempat-tempat
peralihan dari jalan dataran ke jalan pegunungan untuk pergantian lokomotif dan di tempattempat yang harus melayani lokomotif-lokomotif untuk keperluan di emplasemen langsir.
f) Emplasemen Pelabuhan

Terdiri dari dua jurusan, yaitu dari daerah pedalaman ke pangkalan sebaliknya. Kereta
api barang yang datang dari pedalaman diceraikan di emplasemen pelabuhan menurut
kelompok-kelompok pembagi, kemudian gerbong-gerbong dibawa ke kelompok pembagi
masing-masing, dimana dilakukan penyusunannya menurut pangkalan-pangkalan dan
gudang-gudang.
6. Sistem Persinyalan Kereta Api
Persinyalan kereta api adalah seperangkat fasilitas yang berfungsi untuk memberikan
isyarat berupa bentuk, warna atau cahaya yang ditempatkan pada suatu tempat tertentu dan
memberikan isyarat dengan arti tertentu untuk mengatur dan mengontrol pengoperasian
kereta api.
Jenis-jenis persinyalan kereta api di Indonesia:
a) Sinyal Mekanik
Adalah perangkat sinyal yang digerakkan secara mekanik, disini ada
papan/lengan instruksi yang dinaikkan dan diturunkan untuk memberi perintah
kepada masinis kereta api. Sistem ini masih digunakan di Indonesia pada lintasan
dengan frekuensi yang rendah namun mulai ditinggalkan dan digantikan dengan
sistem yang lebih modern.
b) Sinyal Mekanik dengan Blok Elektro Mekanik
Hampir sama dengan sinyal mekanis namun lengan isyarat dinaikkan dan
diturunkan dengan perangkat elektro mekanis . Urutan pemasangan sinyal:
- Sinyal muka (elektrik)
- Sinyal masuk (mekanik)
- Sinyal keluar (mekanik)

c) Sinyal elektrik
Sinyal elektrik adalah isyarat lampu seperti halnya lampu lalu lintas untuk
mengatur jalan tidak jalannya kereta api. Pada sistem persinyalan elektrik warna
lampu:
- Menunjukkan indikasi tidak aman (warna merah), sehingga kereta api harus
-

berhenti.
Menunjukkan indikasi hati-hati (warna kuning), sehingga harus mengurangi

kecepatan dan siap untuk berhenti


Menunjukkan indikasi aman (warna hijau)

Untuk menghindari bola lampu putus, biasanya digunakan dua pasang lampu
atau setiap aspek dipasangi 2 lampu sedang perkembangan terakhir yang sudah mulai
digunakan di Indonesia adalah penggunaan lampu LED.
d) Penggunaan Jenis Sinyal
Sedapat mungkin sinyal yang digunakan adalah sinyal listrik, namun jika
anggaran masih terbatas digunakan pendekatan sebagai berikut:
- Jenis sinyal mekanik untuk frekuensi lalu-lintas rendah;
- Sinyal mekanik dengan blok elektro mekanik untuk frekuensi lalu-lintas sedang;
- Sinyal listrik untuk frekuensi lalu-lintas tinggi.

Daftar Pustaka
eprints.undip.ac.id/34211/5/1744_chapter_II.pdf
http://www.indonesianheritagerailway.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=115:stations&catid=57&lang=id
http://hendriyana90.wordpress.com/stasiun-kereta-api/
http://www.scribd.com/doc/128777095/KERATA-API-PRESENTASI-pptx
2sriwiyanti.files.wordpress.com/2010/10/jalan-rel.doc
http://id.wikipedia.org/wiki/Sinyal_kereta_api

Anda mungkin juga menyukai