Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KUNJUNGAN PROYEK DOUBLE DOUBLE TRACK LINTAS

MANGGARAI - JATINEGARA (PAKET A)

Pembimbing:
Ir.Bambang Drajat, MM

Disusun oleh :
1. Lia Fauziah Nadira 1703047
2. Muhamad Yusup Daud 1703054
3. Muhammad Dhiyaa 1703055
4. Muhammad Faishal A 1703056
5. Muhammad Fakhrur Razy 1703057
6. Zikron Jazila 1703087

DIII PERKERETAAPIAN
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Proyek Elektrifikasi Perkeretaapian dan Double-Double Track Pada Lintas
Utama Jawa (I) adalah kegiatan yang dibiayai dengan dana pinjaman dari
Pemerintah Jepang (JICA) No. IP-508 yang bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas lintas Manggarai - Cikarang melalui pemisahan jalur Kereta Api antara
Jalur Kereta Api Jarak Jauh, jalur Kereta Api Komuter dan Jalur Kereta Api
Bandara serta menambah jalur elektrifikasi dari Bekasi - Cikarang dan
penambahan 2 (dua) jalur Kereta Api antara Manggarai - Bekasi yang detail
desainnya dilaksanakan oleh JICA pada tahun 2005 dan telah direview desain
oleh Konsultan Pacific Consultant International Joint Venture pada tahun 2007,
berdasarkan hasil review desain tersebut telah dibagi paket pekerjaan sebagaimana
berikut:
 Paket A (Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Manggarai
s/d Jatinegara)
 Paket B1 (Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Bekasi s/d
Cikarang)
 Paket B2 (Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Jatinegara
s/d Bekasi)
Untuk mempercepat proses konstruksi Proyek Elektrifikasi Perkeretaapian
dan Double - Double Track Pada Lintas Utama Jawa (I) maka Paket B2
(Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian Antara Jatinegara - Bekasi) padaTahun
2012 dibagi menjadi 2 (dua) paket pekerjaan sebagaimana berikut:
 Paket B2 (1) (Modernisasi Fasilitas Perkeretaapian untuk Jatinegara
s/d Bekasi)
 Paket B2 (2) (Pembangunan Double Track untuk Jatinegara s/d
Bekasi)
Pada Tahun 2012 telah dilakukan kontrak pekerjaan Paket B1 :
Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Bekasi - Cikarang yang dibiayai
dari dana PHLN Loan JICA No. IP - 508 yang direncanakan selesai pada tahun
2017. Sehubungan dengan tidak mencukupinya alokasi Loan JICA No. IP - 508
yang akan berakhir pada tanggal 11 September 2017 maka pekerjaan Paket A
(Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Manggarai s/d Jatinegara) telah
diusulkan pada tahun 2014 menggunakan pembiayaan lain dan pada saat ini telah
dianggarkan dengan pembiayaan Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN) PBS dan diharapkan seluruh lingkup kegiatan dalam pekerjaan Paket A
(Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Manggarai s/d Jatinegara) dapat
terselesaikan pada tahun 2019.
Pelaksanaan pekerjaan Paket A (Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian
untuk Manggarai s/d Jatinegara) sampai dengan 2019 terjadi perubahan desain
yang berpengaruh terhadap lingkup pekerjaan dan spesifikasi teknis sehingga
pencapaian output untuk pekerjaan tersebut belum sepenuhnya diselesaikan.
Dalam rangka penyelesaian output pekerjaan Paket A (Pembangunan Fasilitas
Perkeretaapian untuk Manggarai s/d Jatinegara) secara keseluruhan maka perlu
dilakukan usulan dengan menggunakan anggaran pembiayaan Penerbitan Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) PBS dan diharapkan seluruh lingkup kegiatan
dalam pekerjaan tersebut dapat terselesaikan pada tahun 2021.

A. MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun tujuan dari kunjungan ini ialah:
1. Melihat Secara langsung pekerjaan Paket A (Pembangunan Fasilitas
Perkeretaapian untuk Manggarai s/d Jatinegara) yang dapat meningkatkan
kapasitas lintas prasarana perkeretaapian lintas Manggarai - Jatinegara
khususnya dan kapasitas lintas prasarana perkeretaapian jabodetabek dan
lintas utama jawa pada umumnya.
2. Melihat secara langsung projek pembangunan jalur projek pembangunan
jalur prasarana perkeretaapian.
3. Memahami dan mempelajari korelasi antara kegiatan desain dengan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
4. Memahami dan mempelajari tantangan dan solusi.
5. Memahami dan mempelajari metode pelaksanaan pekerjaan.
6. Memahami dan mempelajari teknologi infrastruktur, perencanaan
operasional (kereta api jarak jauh, kereta api antar kota, kereta api
perkotaan, dan kereta api bandara )
7. Melihat secara langsung projek building terkait pekerjaan dimaksud

B. PELAKSANAAN SURVEY
Hari / tangga : Senin, 5 November 2018
Waktu : 08.00 – selesai
Tempat : Kantor Kontraktor HMM Pekerjaan Pembangunan
Fasilitas Perkeretaapian untuk Manggarai Jatinegara
(Pekerjaan Sipil)

C. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan,


pengamatan dan pendokumentasian di lapangan
D. SISTEMATIKA PENULISAN
1. BAB I PENDAHULUAN : Latar belakang, maksud dan tujuan,
metode pengumpulan data dan sistematika penulisan
2. BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN
3. BAB III PENUTUP : Kesimpulan, Saran
BAB II
TEORI DAN PEMBAHASAN
Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan
seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan pembuang . Jalan ini
yang melintang yang tidak sebidang dan lain-lain.
Jalur ganda atau dalam bahasa inggris disebut dengan double track adalah
jalur kereta api yang jumlahnya dua atau lebih dengan tujuan agar masing- masing
jalur digunakan untuk arah yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghindari
kecelakaan kepala dengan kepala (head on) serta meningkatkan kapasitas litas dan
disamping itu juga bias meningkatkan aksesibilitas bila terjadi gangguan terhadap
salah satu jalur.
Berdasarkan undang undang no.23 tahun 2007 mengenai perkeretaapian
disebutkan bahwa : pengoperasian kereta api menggunakan prinsip berlalu lintas
satu arah pada jalur tunggal dan jalur ganda atau lebih dengan ketemtuan setiap
jalur pada satu letak blok hanya diizinkan dilewati olh satu kereta api, dan jalur
kanan digunakan oleh kereta api jalur ganda atau lebih.

Direktorat jenderal perkeretaapian bekerjasama dengan KSO PT. Hutama


Karya, Modern dan Mitra ( sebagai pekerja sipil ), PT Wijaya Karya TBK (
sebagai pekerja jalan rel ), PT Adhi Karya dan Giwin Rel System ( sebagai
pekerja bangunan dan gedung), PT.LEN Railways System (sebagai pekerja
fasilitas operasi ) dan KSO Dardela, Indotek, Sakti Lima Utama dan Yogya Karya
(sebagai Pekerjaan Supervisi) untuk membangun proyek Double –Double Track
(paket A) .
Metode yang digunakan dalam pembangungan proyek double-double track
yaitu span by span. Span by span yaitu dalam satu bentang antar pilar terdapat 1
span yang masing-masing panjangnya adalah 26-35 meter tergantung dengan
kondisi track dilapangan.
Dalam proyek ini menggunakan Jembatan Box girder. Box girder adalah
sebuah jembatan dimana struktur atas jembatan terdiri dari balok-balok penopang
utama yang berbentuk kotak berongga. Box girder biasanya terdiri dari elemen
beton pratekan, baja structural, atay komposit baja dan beton bertulang. Bentuk
penampang dari box girder umumnya adalah persegi atau trapezium dan dapat
direncanakan terdiri atas 1 sel atau banyak sel. Salah satu keuntungan dari
jembatan box girder yaitu ketahanan torsi yang lebih baik, yang sangat bermanfaat
untuk aplikasi jembatan yang melengkung. Tinggi elemen box girder dapat dibuat
constant maupun bervariasi, makin ke tengah makin kecil. Jembatan box girder
beton umumnya dipadukan dengan system prategang. Konsep prategang adalah
memberikan gaya tarik awal pada tendon sebagai tulangan tariknya serta
memberikan momen perlawanan dari eksentrisitas yang ada sehingga selalu
tercipta tegangan total negative baik serat atas maupun bawah yang besarnya
selalu dibawah kapasitas tekan beton. Struktur akan selalu bersifat elastic karena
beton tidak pernah mencapai tegangan tarik dan tendon tak pernah mencapai titik
plastisnya. Metode pelaksanaan jembatan box girder juga kompleks dan
bervariatif tergantung dari keadaan tanahnya, jenis tendon pratekannya apakah
internal prestressing atau external prestressing, tergantung juga lekatan kabel
dengan beton apakah bonded ataukah unbounded, pengaturan bentangan jembatan
apakah menerus atau bentang sederhana, tinggi elemen box girder apakah
bervariasi atau constant serta proses pelaksanaan di lapangan apakah cor ditempat
atau pracetak.

Metode pelaksanaan yang umum digunakan adalah metode konvensional


dengan perancah, balance cantilever, atau kombinasinya, dan incremental
launching.

Gambar 1.1 Jembatan Box Girder

a. Proses Pengeboran, bored pile

Gambar 1.2 Proses pengeboran


Pondasi bore pile merupakan salah satu jenis pondasi dalam,berbentuk tabung
yang berisi beton bertulang dengan diameter tertentu yang ditanam didalam tanah
dengan metode pengeboran sampai kedalaman dengan kekerasan tanah yang
dibutuhkan. Pondasi Bore Pile dibutuhkan apabila kondisi tanah dasar lokasi
pembanguanan tidak mempunyai daya dukung yang baik untuk memikul berat
bangunan. Bored pile memiliki fungsi yang sama dengan pondasi tiang pancang,
yang membedakan adalah pada cara pembuatan pondasi tersebut. Pengeboran
digunakan dengan bored pile saat kedalaman 3-6 meter akan dipasang pile dengan
diameter 1,2 meter. Panjang besoi maksimum 12meter akan di sambung dengan
cara pengelasan. Jarak antar tanah akan dipasang beton decking dengan ketebalan
10cm untuk menjaga kelurusan bore pile dari atas ke bawah.

Gambar 1.3 proses pengecoran pondasi pile cap


Setelah pengecoran selesai, dilakukan pencabutan casing sementara (temporary
casing) dengan cara mengaitkan lubang pada kedua sisi casingdengan pengunci
pada crane, kemudian diangkat dengan hati-hati agar posisicasingi tidak miring
saat dicabut, dan proses pengecoran Bore Pile pun selesai.

b. Setting posisi PCI untuk Stressing


Struktur atas causeway Proyek Jembatan Box Girde menggunakan balok
PCI Girder berkekuatan beton K-175, dengan panjang 35 meter, yang terbagi
menjadi 13 segmen. Stressing Girder
Hal penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan PCI Girder ini
adalah elevasi stressing bed. Lokasi post tensioning harus diusahakan sedatar
mungkin agar tidak menyebabkan girder mengalami perpindahan dalam arah
lateral. Setelah itu ketujuh segmen balok girder yang telah menjadi satu kesatuan,
dijajarkan sesuai bagiannya. Sebelumnya dipersiapkan terlebih dahulu perletakan
sementara untuk masing-masing segmen. Di bagian ujung pertemuan harus diberi
oli atau pelumas agar balok dapat bergerak mengimbangi gaya pratekan yang
diberikan.
Kabel strand dipotong sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pemotongan
diusahakan seminimal mungkin agar tidak ada kabel yang terbuang. Berikutnya
kabel strand dimasukkan ke dalam duct secara manual pada tiap-tiap tendon
sesuai dengan perencanaan. Lalu di pasang pengunci kabel strand di ujung kabel.
Penegangan (stressing) dilakukan sampai tegangan 8.000 Psi dengan dilakukan
pengontrol tegangan dan perpanjangan kabel. Pencatatan dilakukan pada setiap
kenaikan tegangan 1.000-2.000Psi. Dan hasilnya dibandingkan dengan
perhitungan teoritis yang dilakukan sebelum penarikan.
Visitrans memiliki diameter 0,6meter dengan Panjang 20meter yang
dibagi menjadi 3 segmen dengan panjang maksimum 4-6m per segmen . bagian
bagian visitrans terdiri dari anchor dan wedges. Tidak semua anchor blok diisi
kabel. Untuk mendesign PCI tergantung dari jumlah beban kereta yang diterima
dan jumlah jarak.

Gambar 1.4 PCI girger dengan visit trans

Gambar 1.5 Struktur PCI


Gambar 1.6 Kabel Strand
c. Proses Grouting
Grouting adalah proses pengisian rongga udara antara strand dengan duct
dan rongga pada bagian dalam casting dengan bahan grout. Tujuannya adalah
untuk menjaga bahaya korosi serta untuk mengikat strand dengan beton
disekelilingnya menjadi satu kesatuan.
Sebagian besar ketahanan konstruksi post tension tergantung dari proses grouting
sebab grouting dengan kekerasan yang baik akan membantu ikatan antara beton
dan tendon, seperti perlindungan korosi. Grouting membantu untuk ikatan di
dalam tendon pada struktur. Dalam pekerjaan grouting digunakan campuran
semen dengan air dan ditambahkan non shrinkage additives (semen tipe CS 5).
Tahapan pekerjaan grouting adalah sebagai berikut :
a. Awal dari pekerjaan grouting adalah pemotongan kabel strand baja prategang
(strand) yang berada pada angkur. Strand dipotong minimum 3 cm dari tepi
terluar baja (jaws)
b. Jika pemotongan telah selesai dilaksanakan maka angkur ditutup dengan
adukan semen dan pasir (patching), untuk mencegah keluarnya bahan grouting
dari sela-sela strand atau baja.
c. Satu hari (24 jam) setelah pekerjaan patching maka pekerjan grouting dapat
dilaksanakan.
d. Sebelum pekerjaan grouting dilaksanakan, duct yang berisi strand dibersihkan
dengan mengalirkan air bersih ke dalamnya, kemudian dikeringkan dengan
menggunakan kompresor.
e. Pada pelaksanaan pekerjaan grouting, semen dan air dan bahan aditif diaduk
dengan menggunakan electrical grouting pump. Bahan grouting dipompakan
dengan tekanan sekitar 0.5 N/mm2, dan setelah keluar dari grout vent (grout
outlet dan grout inlet) maka grout outlet dan grout inlet ditutup dan pekerjaan
grouting selesai.
Gambar 1.7 Pekerjaan Grouting

d. Pengangkatan Box Girder


Metode kerja system gantry
Erection PCI Girder dengan menggunakan System Gantry adalah
pengembangan dari System Creane, dimana karena faktor Lokasi dan juga Biaya
Pelaksanaan maka untuk mengatasinya dengan cara membuat peralatan pengganti
Creane :
Untuk menentukan dapat tidaknya digunakan system hoist creane maka
langkah yang perlu diperhitungkan adalah sebagai berikut:

1. SURVEY LAPANGAN.
– Penempatan stock girder dan jalan lounching girder.
– Penempatan kaki portal hoist creane tanah harus keras.
– Membuat methode kerja system pelaksanaan lounching.

2. PERSIAPAN LOKASI KERJA.


Survey material pendukung yang mudah didapat pada area lokasi proyek.
Lokasi kerja penempatan setting portal dan hoist.
Lokasi penempatan stock girder dan jalan lounching harus betul – betul padat dan
rata.
Lokasi kerja lounching kemiringan tanah tidak lebih dari 5%.
Penempatan stock girder dibawah jembatan.
Susunan penempatan stock girder harus disesuaikan dengan urutan lounching.
Pasang pondasi dan ankur untuk dudukan kaki portal.
Memasang ankur diatas pier tempat dudukan kaki portal .
Mengukur jarak bentangan ( antara aboutment dan pier ) apa sudah sesuai dengan
girder yang akan dipasang.
Grouting penempatan berring pad harus rata dan penempatan berring pad diberi
tanda yang jelas.
Memasang patok tempat winchie, roll block lounching dan patok geser harus betul
– betul kuat.

SYSTEM LOUNCHING DIBAGI MENJADI 2 ( DUA ) BAGIAN.


Lounching di Darat :
Mulai dari Stock PCI Girder dipasang System Rel dibawah diberi alas kayu
kereta lounching memakai Trolly Elektrik.
Lounching keatas jembatan :
Mengangkat Girder keatas Pier Jembatan menggunakan Portal dan Hoist
Creane.

 MEMASANG SYSTEM REL DAN PORTAL GANTRY.


System Rel dipasang mulai dari Stock Girder sampai dibawah Pier yang akan
dipasang Girder. Memasang Kaki Portal, satu kaki dipasang dibawah dengan
diberi alas pondasi dan satu kaki berada diatas Pier, tinggi serta panjang Portal
disesuaikan dengan ukuran Jembatan. Hoist Creane memakai roda trolly dipasang
diatas Portal,untuk pengangkatan dan penggeseran Girder.
 PERSIAPAN STOCKGIRDER.
Stock Girder di setting diatas oprit dengan posisi sejajar Jembatan. Pondasi
stressing bagian ujung harus betul –betul kuat. Membuat pondasi untuk tumpuan
kaki portal.
 GESER GIRDER DARI STOCK KE ATAS SYSTEM REL DAN
TROLLY.
Memasang kayu dan plat untuk alas Trolly geser. Mengangkat Girder dari Stock
memakai alat Jack Hidrolik. Memasang Trolly geser dipasang dibawah Girder.
Girder digeser keatas system rel dengan menggunakan alat tarik chane block.
 LOUNCHING GIRDER DARI STOCK KE SYSTEM HOIST.
Memasang Trolly lounching elektrik dibawah girder. Trolly Lounching Elektrik
berjalan maju lewat diatas system Rell membawa Girder sampai dibawah portal
Hoist.
 MENGGANGKAT GIRDER MEMAKAI HOIST CREANE.
Seling angkat Hoist Creane dikaitkan ketitik angkat Girder. Hoist Creane dengan
tenaga motor elektrik mengangkat Girder keatas Pier, sampai posisi Girder sejajar
dengan tinggi Pier.
 MENGGESER GIRDER KEATAS PIER.
Trolly Hoist Creane dengan tenaga motorelektrik berjalan membawa Girder
keatas Pier. Girder digeser sampai pada posisi letaknya. Memasang Bearring Pad
Memastikan posisi Girder sudah tepat pada letaknya,. Lantai dudukan Bearring
harus benar – benar rata. Memasang Bearring pad harus sesuai dengan tanda yang
telah dibuat. Girder diturunkan pelan – pelan dan dilihat ketepatan posisinya.

Gambar1.8 Launcer Gantry


Gambar 1.9 Pilar penopang sambungan Jembatan Box Girder

Diantara Box Girder dan Pilar terdapat Bearing Pad yang terdiri dari
lapisan antara karet dan baja, usia pakai dari Bearing Pad selama 25 tahun. Jenis
bearing Pad yang digunakan pada Konstruksi ini yaitu enis elastomeric bearing
pad ini biasanya terdiri dari sejumlah lapisan karet yang dipisahkan oleh pelat
baja, biasanya berbentuk bantalan untuk menampung pergerakan yang
ditimbulkan oleh deformasi geser dan rotasi. Elastomeric bearing pad jenis ini
memberikan solusi yang sangat ekonomi untuk aplikasi di mana gerakan struktur,
longitudinal, transversal dan rotasi kecil banyak terjadi, serta menyediakan isolasi
getaran dan umumnya sangat mudah untuk dipasang.
Gambar 1.10 Bronjol

Gambar1.11 Parapet
Parapet adalah dudukan pada sisi sebelah kiri atau sebelah kanan untuk keamanan.
Parapet yang dipasang pada sisi kiri dan sisi kanan jembatan digunakan untuk
keamanan kendaraan dan sebagai pembatas jembatan agar pengguna jalan lebih
nyaman,
Gambar 1.12 Dilatasi
Dilatasi adalah sambungan/garis pada sebuah bangunan yang karena sesuatu hal
memiliki sistim struktur berbeda, yang memiliki fungsi untuk mengantisipasi
terjadinya kerusakan bangunan yang disebabakan oleh gempa.

Gambar 1.13 Cable Duct


Cable duct berfungsi sebagai tempat jalur kabel guna mengamankan perjalanan
kereta api
Gambar 1.14 box tiang Listrik Aliran Atas
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari kunjungan lapangan yang kami lakukan berkaitan dengan mata
kuliah Jembatan dan Terowongan, hal ini sangat membuka wawasan kami
tentang bagaimana Pekerjaan Proyek pembangunan fasilitas perkeretaapian
untuk Manggarai-Jatinegara dalam jalur Double- double Track. Adanya
pembangunan proyek pada paket A ini memberikan peningkatan fasilitas
kereta api terkhusus penambahan jalur pada kereta , sehingga terjadinya
peningkatan kapasitas penumpang yang diangkut pada kereta. Pada jalur
Double- double Track ini diaplikasikan dalam penggunan KRL, LRT. Hal
ini akan sangat bermanfaat bagi kami kedepannya nanti.

B. SARAN
Saran yang dapat kami berikan mengenai Proyek pembangunan fasilitas
perkeretaapian untuk manggarai- jatinegara dalam jalur Double- double Track
ini dapat segera diselesaikan secara cepat dan sesuai prosedur agar dapat
digunakan dalam jalur kereta api, sehingga dapat mengangkut penumpang
dengan kapasitas yang lebih banyak dan moda transportasi Kereta menjadi
moda transportasi yang unggul dan primadona.

Anda mungkin juga menyukai