Anda di halaman 1dari 11

PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOREANG PASIR KOJA Pelaksanaan Konstruksi 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan penulisan Laporan

Pada mata kuliah Proses Kontruksi 3 ini , Mahasiswa diharapkan mampu

mengenal konsep Perencanaan pra konstruksi, memahami perencanaan pra

konstruksi untuk Bangunan multi fungsi, Meliputi pemahaman terhadap rancangan,

pemahaman lapangan konstruksi, penjadwalan, metode konstrusi dan perangkat

pengendalian Biaya Mutu dan Waktu dengan studi kasus Bangunan Non Gedung dan

Non Tempat Tinggal dengan peruntukan penggunaan untuk kepentingan umum

Untuk itu dibuatlah suatu laporan yang menyajikan data lapangan, mengenai

keadaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan. Data objektif yang diungkapkan

menjadi tanggung jawab penulis. Dan Pada penulisan laporan ini penulis akan

membahas proyek pembangunan JALAN TOL SOREANG PASIR KOJA

(SOROJA).

3
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOREANG PASIR KOJA Pelaksanaan Konstruksi 3

1.2. Latar Belakang

Berdasarkan alinea empat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 memajukan kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi

isu penting dalam menjalankan pemerintahan. Sehubungan dengan ini, negara

bertanggung jawab untuk dapat menciptakan pembangunan nasional guna memenuhi

kebutuhan masyarakat khususnya dalam hal kepentingan umum. Kebutuhan dalam hal

kepentingan umum tersebut diantaranya kebutuhan terhadap jaringan transportasi atau

jalan, fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan, fasilitas keselamatan dan lain

sebagainya. Jalan merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan suatu

pembangunan karena berperan dalam mobilitas barang dan jasa secara cepat.

Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian dari sistem jaringan jalan

nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol dan memiliki peran yang sangat

signifikan bagi perkembangan suatu daerah. Disamping itu, jalan tol merupakan jalan

bebas hambatan dan jalan nasional yang dapat menunjang peningkatan pertumbuhan

perekonomian. Pengadaan Jalan Tol sendiri dimanksudkan untuk mewujudkan

pemerataan pembangunan serta keseimbangan dalam pengembangan wilayah.

Saat ini Indonesia sudah mengandalkan jalan tol sebagai jalur transportasi antar

daerah. Sayangnya pembangunan jalan tol di Indonesia terbilang lambat dibandingkan

dengan negera-negara tetangga. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan pembebasan tanah

disejumlah daerah untuk pembangunan infrastruktur jalan tol selalu tersendat.

4
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOREANG PASIR KOJA Pelaksanaan Konstruksi 3

Dan salah satu penyebab terjadinya hal tersebut adalah kurang kooperatifnya

Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Pembangunan jalan tol di Indonesia dalam

kurun waktu 25 tahun baru mencapai 660 km. Dalam mendukung kepastian dan

kejelasan investasi jalan tol, Pemerintah menyusun dan menetapkan rencana umum

jaringan jalan tol yang menjadi dasar pengembangan jaringan jalan tol dan sebagai

acuan bagi investor dalam berinvestasi. Dengan adanya jaringan jalan yang lancar,

diharapkan aktivitas ekonomi pun akan menjadi lancar, sehingga pertumbuhan

ekonomi bisa dipacu lebih cepat yang akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Ini merupakan salah satu nilai penting pembangunan jalan tol. Dan pada

akhirnya jalan tol diharapkan akan mempercepat pertumbuhan ekonomi serta

meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat. Seperti halnya yang terjadi dalam

proyek pembangunan jalan tol SOROJA.

Dalam rangka mengurangi kemacetan lalu-lintas, di wilayah Kabupaten dan

Kota Bandung sedang berusaha membangun jalan tol Soreang-Pasirkoja (SOROJA)

yang merupakan, jalan tol yang menghubungkan antara Kota Bandung dengan Soreang

IbuKota Kabupaten Bandung, panjang jalan tol sekitar 10,57 Km dengan total luas

lahan yang diperlukan untuk Ruang Milik Jalan 127 (Seratus dua puluh tujuh) hektar

are. Pembangunan jalan tol Soroja merupakan langkah terbaik untuk mengurangi

kemacetan arus lalu lintas di seputar jalan Kopo-Sayati-Soreang. Kemacetan di jalur

tersebut kerap terjadi setiap hari pada saat jam berangkat kerja pagi hari dan saat

pulang kerja sore hari. keberadaan Tol Soroja, perjalanan dari Kota Bandung menuju

5
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOREANG PASIR KOJA Pelaksanaan Konstruksi 3

Kabupaten Bandung bisa lebih cepat. Biasanya memakan waktu sekitar 45 menit, kini

dipangkas, dan hanya menjadi 12 menit.

Dalam perencanaan konstruksi, metode pelaksanaan proyek, kondisi dan desain

gedung sangat menentukan. Oleh karena itu ketersediaan data-data pendukung menjadi

sangat penting. Data-data diantaranya seperti data lokasi proyek, gambar kerja, data

geometris proyek dan lain sebagainya. Data-data tersebut dapat dikelompokkan

sebagai berikut :

Data Umum, Data Lokasi Proyek, Lingkup Pekerjaan, Gambar Kerja, Time

Schedule, Kurva S, K3, Spesifikasi Teknis, Struktur Organisasi, Cash flow dan Data

Existing Site.

Keseluruhan data-data diatas menjadi pertimbangan dalam menentukan metode

pelaksanaan yang paling tepat dan sesuai agar target-target pelaksanaan proyek dapat

tercapai.

1. Data Umum

Data umum proyek Pembangunan Jalan Tol SOROJA adalah sebagai berikut :

1. Nama Proyek : Proyek Pembangunan Jalan Tol Soreang Pasir Koja

(SOROJA)

2. Lokasi Proyek : Jl. Soreang - Cipatik, Parungserab, Bandung, Jawa Barat

3. Panjang Jalan : 10,57 km

4. Daerah yg dilintasi : Soreang Ketapang Marga asih Pasir Koja

6
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOREANG PASIR KOJA Pelaksanaan Konstruksi 3

5. Jumlah Pintu Tol : 5 Gate

6. Peruntukan : Jalan Tol Dalam Kota Bandung

7. Jenis Pelelangan : Pelelangan Terbuka

8. Awal Proyek : 10 Sep 2015

9. Akhir Proyek : 14 Nov 2017

10. Jenis Kontrak : Lumsump Fixed Price

11. Nilai Kontrak : Rp.1,76 T (Konstruksi : 1,01 T & Pembebasan Lahan :696 M)

12. Uang Muka : 25% dari nilai kontrak

13. Masa Pemeliharaan : 6 bulan (Seratus Delapan Puluh Tiga) hari kalender setelah

tanggal berita acara penyerahan pertama

14. Pemilik Proyek : Kementrian PUPR Dirjen Bina Marga

2. Data Teknis

Keberadaan jalan tol Soreang akan menambah kekuatan jaringan transportasi di

Bandung Raya karena terhubung langsung dengan ruas tol yang sudah ada sebelumnya

yakni tol PurwakartaBandungCileunyi (Purbaleunyi) di persimpangan kilometer

132. Koneksi tersebut memudahkan pengguna jalan dari Soreang yang akan

meneruskan perjalanan ke arah timur hingga Cileunyi. Atau sebaliknya, ke arah barat

menuju Cikampek, serta Jakarta hingga Merak.

1. Tahap Pengerjaan : Pembangunan jalan tol ini akan dibagi menjadi 3 seksi, yakni

Pasirkoja-Margaasih sepanjang 3.05 km


7
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOREANG PASIR KOJA Pelaksanaan Konstruksi 3

Margaasih-Katapang sepanjang 2.2 km


Katapang-Soreang sepanjang 2.9 km
2. Panjang Jalan : 10,57 km

3. Ramp : 10,40 km

4. Jalan Lintas Atas : 3,70 km

5. Simpang Susun : 3 (Pasir Koja, Marga asih dan Ketapang)

6. Total Konstruksi : 24,67 km

7. Jumlah Lajur : 2x2 lajur (awal) dan 2x2 lajur (akhir)

8. Kebutuhan Lahan : 1.068.618 m2

3. Data Lokasi Proyek

Data ini menginformasikan lokasi proyek Jalan Tol SOROJA yang akan

dikerjakan. Data ini menunjukkan kemungkinan akses, ketersediaan lahan, kondisi

lingkungan sekitar, jarak dengan resources proyek, dan lain-lain. Data lokasi proyek

diambil berdasarkan peta lokasi Jawa Barat dan dengan menggunakan software

mapping.

8
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOREANG PASIR KOJA Pelaksanaan Konstruksi 3

Gambar peta lokasi

4. Lingkup Pekerjaan

Data ini menginformasikan pekerjaan-pekerjaan yang harus dikerjakan pada proyek

tersebut serta penjelasan tentang metode yang dipakai termasuk dalam penentuaan

pelaksanaan. Pemahaman lingkup merupakan hal yang sangat penting dalam

merencanakan metode pelaksanaan.

Lingkup Pekerjaan Proyek Pembangunan Jalan Tol SOROJA, terdiri dari 4 (empat)

jenis pekerjaan yaitu :

A. Pekerjaan Struktur

Terdiri dari :

a. Pekerjaan struktur bawah/ Perkerasan Tanah

Meliputi pekerjaan :

- Pondasi Tiang Pancang;


9
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOREANG PASIR KOJA Pelaksanaan Konstruksi 3

- Perkerasan Tanah

b. Pekerjaan struktur atas/upper structure

Meliputi pekerjaan :

- Rigid Pavement

- Konstruksi Gerbang Tol

- Konstruksi Jembatan (Elevated)

- Konstruksi JPO

- Konstruksi Interchange

B. Pekerjaan Fasilitas Operasi

C. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

D. Pekerjaan Landscape

5. Gambar Kerja

Data gambar kerja yang akan dikerjakan akan memberikan informasi mengenai bentuk

Jalan Tol yang akan dikerjakan dari gambar denah,Spesifikasi bahan yang dipakai,

potongan, site plan, detail Perkerasan dan lain sebagainya.

Gambar kerja merupakan acuan bagi pelaksana pekerja di lapangan. Gambar kerja

yang sudah disiapkan dalam tahap awal proyek harus mendapatkan pengesahan dari pihak

pengawas atau konsultan perencana sebelum dilaksanakan di lapangan.

6. Time Schedule

10
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOREANG PASIR KOJA Pelaksanaan Konstruksi 3

Time Schedule merupakan suatu jadwal yang berasal dari perencanaan konstruksi

yangmenyediakan informasi tentang jadwal rencana untuk pelaksanaan pekerjaan serta

rencana durasi pekerjaan. Time Schedule dibuat sedemikian rupa sampai hasil yang

optimal. Ketentuan - ketentuan yang harus diperhatikan dalam menyusun time schedule :

Time schedule harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.

Disusun berdasarkan forecast yang akurat.

Sesuai dengan sumberdaya yang tersedia.

Fleksibel terhadap perubahan-perubahan, misalnya perubahan spesifikasi

proyek.

Cukup mendetail untuk dipakai sebagai alat pengukur progress proyek.

Penjadwalan yang baik tidak akan berguna bila tidak dipergunakan secara efektif

untuk mengendalikan pekerjaan begitupun sebaliknya.

7. Kurva S

Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan atas dasar pengamatan terhadap

sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir proyek. Kurva S dapat menunjukkan

kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan

sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan proyek.

Kurva S digunakan sebagai :

Pengarahan penilaian atas kemajuan pekerjaan

11
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOREANG PASIR KOJA Pelaksanaan Konstruksi 3

Pada permulaan menunjukkan kemajuan yang sangat kecil. Maka rencana

juga harus realistis sesuai dengan kemampuan dan kondisi persiapan

pekerjaan.

Sangat membantu seorang perencana proyek.

8. Data Geometrik Jalan

Data geometrik Jalan Tol merupakan data mengenai ukuran atau dimensi Jalan yang

akan dikerjakan. Berisi data perkerasan tanah, Tebal Rigid Pavement, sudut kemiringan

jalan, sudut untuk kelok jalan dan dominan dalam penentuan metode pelaksanaan serta

schedule pelaksanaan. Data-data geometrik Jalan tersebut yang dapat mempengaruhi

metode pelaksanaan, schedule serta biaya metode pelaksanaan.

9. Spesifikasi Teknis

Pada bagian ini berisi resume spesifikasi teknis yang mempangaruhi metode

pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol. Beberapa diantaranya adalah mutu beton,

kandungan fly ash beton, umur pembongkaran bekisting, mutu besi tulangan, mutu

bekisting, standar tes material beton, besi dan tanah, disamping syarat pelaksanaan

tertentu seperti mass concrete dan lain-lain.

10. Data Exsiting Site

12
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOREANG PASIR KOJA Pelaksanaan Konstruksi 3

Pada data exsiting site berisi foto-foto area proyek dari fix spot tertentu yang standar

yang menunjukkan kondisi dan keadaan site lokasi proyek. Disamping dengan fix spot

tertentu, pada beberapa hal dianggap penting akan diambil beberapa foto sebagai dasar

pertimbangan dalam menentukan metode pelaksanaan. Dalam foto tersebut akan

dijelaskan hal-hal yang mempengaruhi metode pelaksanaan.

13

Anda mungkin juga menyukai