Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN PENDAHULUAN

Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut


Pulau Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014

CV. ARTAKONA
Jl. Balang Caddi No.17
Makassar
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA

BAB I
PENDAHULUAN

I. 1. LATAR BELAKANG
Seiring berjalannya roda perekonomian masyarakat, pemerintah dituntut untuk selalu
sigap memberikan respons tiap kebutuhan untuk menunjang dan mendukung usaha-usaha
mencapai kesejahteraan bagi rakyatnya. Kesigapan pemerintah ini diwujudkan dengan
memfasilitasi dan membangun infrastruktur-infrastruktur penunjang yang kiranya dapat
membangkitkan perekonomian bangsa.
Pembangunan infrastruktur ini menyesuaikan dengan berbagai keperluan masyarakat
antara lain dalam kegiatan pendistribusian khususnya prasarana transportasi. Pelabuhan
merupakan prasarana transportasi yang menunjang dan bermanfaat besar sekaligus
memiliki kapasitas yang besar dalam menampung tiap kegiatan baik pendistribusian
barang atau manusia.
Tuntutan akan pelabuhan yang dapat memenuhi tiap kebutuhan perekonomian
merupakan hal yang tidak lazim. Meniru akan Negara tetangga kita Singapura, yang dilihat
dari besarnya area kalah banding dengan Negara kita Indonesia. Namun, karena
kemampuan dalam kelola tiap infrastruktur yang ada termasuk pelabuhan, maka Singapura
sendiri menjadi salah satu Negara terdepan dalam pengolahan jasa khususnya pelabuhan.
Perkembangan pelabuhan yang ada, memberikan arti dan makna yang besar pada
pembangunan di negara kita. Bahkan perekonomian masyarakat berjalan maju dikarenakan
aktivitas pendistribusian barang dalam jumlah yang cukup besar yang disalurkan melalui
pelabuhan. Selain itu, melalui pelabuhan kita dapat melakukan perjalanan menuju ke
beberapa tempat.
Semakin berkembangnya perekonomian masyarakat memaksa semua komponen
transportasi tidak terkecuali pelabuhan untuk meningkatkan pelayanan yang ada. Namun
dalam pelabuhan sendiri, kesemua hal dapat berjalan dengan baik jikalau perencanaan
pelabuhan dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan keperluan masyarakat bukan
hanya pada saat tersebut namun juga mendasari perencanaan untuk masa yang akan
datang.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA

I. 2. MAKSUD DAN TUJUAN


I.2.1. Maksud Kegiatan
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang diawasi selama pelaksanaan sesuai yang diharapkan dalam TOR/KAK.
I.2.2. Tujuan Kegiatan
Mengawasi pekerjaan yang telah dibuat dalam gambar-gambar
perencanaan agar mutu pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan RKS (Rencana
Kerja & Syarat) yang telah ditetapkan dalam kontrak dan digunakan sebagai dasar
bagi pelaksanaan konstruksi

I. 3. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup pekerjaan Layanan Konsultan Supervisi adalah :
a. Memberikan keputusan terhadap usulan untuk melaksanakan bagian kegiatan
pekerjaan dari pelaksanaan konstruksi sesuai kewenangan yang diberikan oleh
pengguna jasa.
b. Memberikan pendapat kepada pengguna jasa atau memberikan keputusan
berdasarkan kewenangan dari pengguna jasa terhadap pekerjaan dan atau rencana
kerja pelaksanaan dari pelaksanaan konstruksi.
c. Memberikan laporan hasil pengawasan setiap bagian pekerjaan dan laporan akhir
pengawasan untuk mendapatkan persetujuan pengguna jasa.
d. Memberi pendapat kepada pengguna jasa terhadap usulan penyerahan pertama
hasil akhir pekerjaan dari pelaksanaan pekerjaan.
e. Dapat menolak/menerima hasil bagian kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan
tanpa mendapat izin terlebih dahulu dari pengawas konstruksi.
f. Dapat menolak/menerima hasil bagian pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan
kerja konstruksi dan atau rencana kerja yang telah disetujui pengguna jasa atau
pengawas konstruksi.
g. Mengajukan usulan rencana kerja pengawasan.
h. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas serta
laju pencapaian volume pekerjaan.
i. Mengawasi pekerjaan serta produknya, mengawasi ketepatan waktu serta biaya
produksi.
j. Menyusun Berita Acara Persetujuan Kemajuan Pekerjaan Konstruksi untuk
pembayaran angsuran pekerjaan serta Serah Terima I dan II pekerjaan konstruksi.
k. Menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala.
l. Menyusun kekurangan-kekurangan dan cacat pekerjaan selama masa
pemeliharaan.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA

I. 4. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Secara prinsip konsultan Perencana menggunakan metode yang telah digariskan
dalam Dokumen Seleksi Umum Pengadaan Barang/Jasa Konsultasi Pekerjaan
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau Kalukalukuang, Kabupaten Pangkep, yang
terdiri dari :
 Kerangka Acuan Kerja (KAK);
 Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS).

I. 5. LOKASI KEGIATAN
Lokasi proyek Pembangunan ini berada di Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten
Pangkajene dan kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan.

I. 6. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Tahapan pelaksanaan kegiatan Pengawasan Pekerjaan Pembangunan Fasilitas
Pelabuhan Laut Pulau kalukalukuang, diestimasikan berlangsung mulai bulan Juli 2014
selama 150 (seratus delapan puluh) hari kalender atau dihitung selama 5 (enam) bulan
kalender.

I. 7. KELUARAN DAN PRODUK


Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah bahwa Konsultan memberikan :
a. Laporan Pendahuluan : sebanyak 3 (tiga) buku laporan.
b. Laporan Bulanan : sebanyak 3 (tiga) buku laporan/bulan
c. Laporan Akhir : sebanyak 3 (tiga) buku laporan.
d. Laporan Kalendering : sebanyak 2 (dua) buku laporan.
e. Dokumentasi

BAB II
PROGRAM DAN RENCANA KERJA

II. 1. PROGRAM KERJA

Rencana Kerja Team Pengawas Lapangan meliputi :


1. Masa Mobilisasi Kontraktor.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
2. Masa Konstruksi.
3. Masa Pemeliharaan.
4. Pengaturan Lalu Lintas dan Keselamatan Kerja.
Waktu yang disediakan untuk Layanan Jasa Konsultan adalah 160 (seratus enam puluh) hari
kalender.
Untuk mengetahui keterlibatan masing-masing personil dalam program kerja pada jasa
Mobilisasi, Masa Konstruksi dan Masa Pemeliharaan maka perlu dibuat Matrix Tanggung Jawab
Tugas Konsultan Pengawas.

A. Masa Mobilisasi Kontraktor


Sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan, Team Pengawas Lapangan akan menyerahkan
Manual Sistem dan Prosedur Kerja Pengawasan Lapangan kepada Pemberi Tugas untuk dapat
disetujui. Manual Sistem dan Prosedur Kerja Pengawasan Lapangan yang telah disetujui oleh
Pemberi Tugas akan dipakai sebagai dasar bagi Team Pengawas Lapangan dalam melaksanakan
tugasnya. Rencana Kerja Konsultan Pengawas pada masa Mobilisasi Kontraktor seperti yang
dijelaskan sebelumnya tentang Detail Pendekatan Masalah dan Metodologi adalah sebagai
berikut :
 Mobilisasi personil Konsultan Pengawas setelah diterbitkannya Surat Perintah Kerja oleh
Pemberi Tugas.
 Menyiapkan implementasi sistem informasi pengendalian proyek yang dapat
memberikan informasi status sumber daya, progres pelaksanaan pekerjaan (barchart,
kurva S) dan bersifat multi project, yang secara terintegrasi dan on line dengan Kantor
Pusat Pemberi Tugas.
 Memeriksa data survey yang akan digunakan.
 Menyediakan untuk Kontraktor titik data survey tersebut.
 Memberikan rekomendasi bagi Pemberi Tugas didalam tahapan kegiatan pelaksanaan.
 Membantu Pemberi Tugas untuk memeriksa dan memecahkan masalah yang mungkin
akan timbul untuk mencegah klaim dari Kontraktor.
 Memeriksa dan menyetujui daftar material, peralatan dan personil yang akan
didatangkan, fasilitas Base Camp dan lokasi penempatan peralatan.
 Mengecek dan merekomendasikan bagi Pemberi Tugas, polis dan batas lingkup asuransi
dari Kontraktor.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
 Mengecek dan mempersiapkan cara penghitungan kuantitas dan prosedur pemeriksaan
mutu (quality kontrol).
 Mengecek dan menyetujui segi keamanan dari pengaturan lalu lintas didalam proyek.
 Mengecek dan menyetujui jumlah kuantitas dan mutu material yang disediakan oleh
Kontraktor.
 Menyiapkan formulir-formulir yang diperlukan dalam pengawasan pekerjaan dan
standart format pelaporan kemajuan proyek.
 Memeriksa kelengkapan Dokumen Kontrak yang ada.
 Melaksanakan Review terhadap data dan Dokumen yang ada.
 Penjelasan terhadap Dokumen Kontrak.
 Mengevaluasi Rencana Kerja Kontraktor.
 Mengevaluasi Rencana Mobilisasi Alat dan Personil Kontraktor
 Mengevaluasi kelengkapan persyaratan Kontrak yang harus disiapkan oleh Kontraktor
yaitu jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka, asuransi tenaga kerja, asuransi
pekerjaan, asuransi terhadap Pihak Ketiga. Pada masa mobilisasi ini, Konsultan akan
memberikan beberapa alternative methode pelaksanaan pekerjaan.

B. Masa Konstruksi
Pada masa Konstruksi, Tim Konsultan Pengawas akan bertugas penuh dalam pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan guna tercapainya :
a. Tepat Waktu
b. Tepat Biaya
c. Tepat Mutu
Program kerja untuk mendapatkan hasil pekerjaan tepat waktu akan dilakukan dengan
monitoring terhadap jadual pelaksanaan pekerjaan yaitu dengan membandingkan realisasi
pekerjaan nyata terhadap rencana kemajuan pekerjaan. Sila terjadi keterlambatan, maka akan
dicari penyebabnya dan akan diinformasikan kepada Kontraktor untuk segera mengejar
keterlambatan tersebut.

Program kerja untuk mendapatkan hasil pekerjaan tepat biaya akan dilakukan dengan monitoring
terhadap volume pekerjaan nyata yaitu dengan membandingkannya dengan volume yang ada
dalam kontrak. Apabila terdapat perbedaan maka akan diadakan penyesuaian kembali yaitu
dengan membuat Change Order, hal ini perlu dilaksanakan guna mempertahankan biaya proyek
yang ada. Program kerja untuk mendapatkan hasil pekerjaan tepat mutu, akan dilakukan dengan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
melaksanakan pengujian terhadap material dan hasil pekerjaan agar sesuai dengan semua
persyaratan yang ada dalam spesifikasi dan gambar rencana.

Adapun Program kerja Konsultan Pengawas pada masa Konstruksi akan disesuaikan dengan
lingkup pekerjaan yang diperkirakan sebagai berikut :
 Memobilisasi personil Konsultan Pengawas lainnya sesuai dengan jadual penugasannya.
 Melaksanakan dan mengevaluasi rekayasa teknik lapangan serta memberikan
rekomendasi untuk persetujuan Pemberi Tugas. Memeriksa dan menyetujui gambar kerja
yang diusulkan oleh Kontraktor.
 Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pekerjaan sesuai dengan prosedur, metoda
pelaksanaan yang benar dan persyaratan yang ada dalam dokumen kontrak.
 Melaksanakan koordinasi dari waktu ke waktu kesemua pihak yang terkait guna
penyelesaian semua masalah yang timbul agar pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan
baik.
 Membuat laporan kepada Pemberi Tugas sesuai dengan ketentuan yang ada dalam
dokumen kontrak.
 Menyiapkan dan merekomendasi perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan untuk
persetujuan Pemberi Tugas.
 Memeriksa dan merekomendasi rancangan sertifikat pembayaran untuk persetujuan
Pemberi Tugas.
 Perjanjian I perwasitan untuk klaim dari Kontraktor.
 Membantu Pemberi Tugas dalam pemeriksaan administrasi proyek dan pemeriksaan
lapangan untuk Serah Terima Sementara.
 Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara
Serah Terima Sementara yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan
Sementara (Certificate of Provisional Acceptance).
 Memeriksa dan menyetujui Gambar Terbangun I As Built Drawing yang disiapkan oleh
Kontraktor.
 Pemeriksaan Serah Terima Akhir termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara Serah
Terima Akhir yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan Akhir (Certificate
of Final Acceptance). Detail dari masing-masing pekerjaan tersebut diatas akan
disesuaikan kembali dengan kegiatan Kontraktor yang sebenarnya.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
Program kerja untuk pengawasan pekerjaan tersebut diatas akan dikoordinir oleh Resident
Engineer yang dibantu oleh semua Professional Staff dan Staff Teknisi.
Konsultan Pengawas Lapangan dalam melaksanakan tugasnya akan selalu berkoordinasi dan
berkonsultasi dengan pihak Pemberi Tugas. Koordinasi dan konsultasi ini dirasakan sangat
penting agar semua permasalahan yang muncul dapat segera teratasi sehingga tidak menghambat
jalannya pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Koordinasi dan konsultasi akan direncanakan sebagai berikut :
 Diadakan pertemuan berkala (tiap minggu atau tiap dua minggu). Pertemuan khusus pada
tiap awal kegiatan untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk dari pihak Pemberi
Tugas.
 Pertemuan khusus pada tiap akhir "kegiatan untuk melaporkan hasil tiap kegiatan yang
telah dilakukan.
 Pertemuan khusus diluar jadual pertemuan berkala bila ada permasalahan yang harus
segera diatasi.

C. Masa Pemeliharaan
Dalam periode masa pemeliharaan yang ditentukan oleh Pemberi Tugas jasa layanan Konsultan
Pengawas akan berlangsung selama masa tersebut. Rencana Kerja Konsultan Pengawas pada
bulan kesatu masa pemeliharaan adalah :
 Membantu Pemberi Tugas dalam mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan secara
menyeluruh untuk pembuatan Sertifikat Akhir. Memeriksa dan menyetujui Gambar
Terbangun I As Built Drawing. Menyusun draft laporan akhir :
 Mencatat kerusakan (defect) dan kekurangan (deficiency).
 Mengusulkan cara perbaikan yang perlu dilakukan.
 Meneliti hasil overlay secara berkala.
 Menyusun manual pemeliharaan.
 Demobilisasi Personil Konsultan.

Rencana Kerja Konsultan Pengawas pada bulan terakhir masa pemeliharaan


adalah :
 Membantu Pemberi Tugas dalam pemeriksaan administrasi dan lapangan
untuk menyiapan Serah Terima Akhir Hasil Pekerjaan.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
 Membantu Pemberi Tugas untuk menyiapkan Berita Acara Serah Terima Akhir Hasil
Pekerjaan.
 Menyusun laporan akhir.
 Demobilisasi Personil Konsultan.

D. Program Kerja Pengaturan Lalu Lintas dan Keselamatan Kerja


Selama masa pelaksanaan Pekerjaan, tidak boleh menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas
akibat keluar masuknya kendaraan proyek, personil proyek, material proyek ataupun akibat
penyempitan lajur yang ada. Ruas jalan tersebut harus tetap dibuka untuk lalu lintas umum.

Agar pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak mengganggu pengguna jalan maka diperlukan
pembatas/pengaman selama masa pelaksanaan. Pengaturan Lalu Lintas harus mengikuti standar
yang berlaku dan selalu berkoordinasi dengan Petugas terkait. Pemasangan pembatas/pengaman
tersebut diharapkan tidak menyebabkan
terjadinya penurunan kapasitas dan tetap akan memberikan dampak kepada pengguna jalan
untuk berhati-hati pada saat memasuki lokasi proyek. Dampak tersebut dapat dikurangi dengan
membuat rencana pengaturan lalu lintas dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Adanya informasi kepada Pemakai jalan tentang adanya pekerjaan yang sedang
berlangsung.
 Pemasangan rambu peringatan dan rambu petunjuk pada lokasi sebelum memasuki
lokasi pekerjaan yang cukup jelas agar dapat dengan mudah dibaca dan dimengerti oleh
Pemakai jalan.
 Pemasangan Concrete Barrier, Traffic Cone dan Rambu - rambu petunjuk pada lokasi
yang sedang dikerjakan untuk mengarahkan lalu lintas Pemakai Jalan.
 Pemasangan lampu peringatan (flashing light) yang dinyalakan pada malam hari, pad a
saat turun hujan atau sesuai peraturan untuk memberi peringatan kepada Pemakai Jalan.
 Adanya Petugas yang bertugas sepanjang siang dan malam hari (bila diperlukan) yang
dilengkapi dengan alat komunikasi untuk memantau kondisi arus lalu lintas.
 Kemungkinan tidak melakukan pekerjaan pad a siang hari (dilakukan pada malam hari)
bila terjadi lonjakan volume lalu lintas (pada hari sabtu, minggu dan hari libur). Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi gangguan dari peralatan konstruksi terhadap lalu lintas
Pemakai Jalan.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
 Pemanfaatan bahu jalan bagian luar (outer shoulder) yang ada untuk sementara dapat
dipakai sebagai jalur lalu lintas. Keselamatan kerja merupakan hal penting dalam
pelaksanaan suatu proyek. Keselamatan kerja ini bukan saja berlaku bagi personil
proyek, namun berlaku juga bagi pemakai jalan dan masyarakat sekitarnya.

Pada prinsipnya kontraktor harus berusaha menempatkan personil untuk mengatur dan
menjamin keamanan untuk setiap pelaksanaan pekerjaan. Beberapa aktivitas penting yang
sangat perlu dijamin keselamatannya antara lain :
Pergerakan kendaraan berat kontraktor.
Pekerja yang sedang bekerja pada ketinggian tertentu.
Pekerja yang sedang bekerja tidak jauh dari lalu lintas.
Kontraktor dengan pengarahan dari Team Pengawas Lapangan dan Petugas Pengatur Lalu lintas,
selama masa pelaksanaan harus dapat melaksanakan pengaturan lalu lintas dengan baik. Dan
Team Pengawas Lapangan akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengaturan lalu lintas
tersebut serta melakukan perbaikan bila pelaksanaan pengaturan lalu lintas oleh Kontraktor
dianggap kurang memadai.

E. Pelaporan
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan yang berisi kegiatan
pengawasan teknis yaitu :
 Laporan pendahuluan
 Laporan bulanan (termasuk laporan harian dan mingguan)
 Laporan teknis
 Laporan pengujian mutu
 Laporan akhir

Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam bahasa Indonesia dengan tata
bahasa yang baik dan benar Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297 mm),
jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai berikut :

a) Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya Jasa, Konsultan harus menyerahkan 4
(empat) rangkap/buku laporan pertama yang isinya melaporkan mengenai jadwal rencana kerja
dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan terperinci termasuk kuantitas masing-
masing pekerjaan serta personil-personil pendukung Konsultan yang telah disetujui aktif
dilapangan.

b) Laporan Bulanan
Setiap akhir bulan, Tim Pengawas Lapangan (SE) akan menyerahkan laporan kemajuan
secara singkat yang menggambarkan pencapaian pemenuhan untuk masing-masing
kegiatan-kegiatan proyek , seperti:
1. Cara mengatasi masalah Penyedia Jasa (salah satu, administrasi/teknis untuk keuangan).
2. Memberikan rekomendasi bagaimana masing-masing penyelesaian masalah.
Secara substansional Laporan Bulanan terdiri atas 4 format standar yang dilengkapi oleh
masing-masing pengawas, adalah sebagai berikut:
a. Surat pengantar;
b. Satu halaman "Progress Summary", rangkuman status fisik dan keuangan dari proyek
dan identifikasi permasalahan yang berdampak pada kemajuan pekerjaan dan biaya;
c. Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve.
d. Satu halaman laporan "Supervision Consultants".
Suatu contoh dari format ditunjukkan dalam halaman berikut. Masing-masing laporan
bulanan harus sudah lengkap setiap minggu pertama bulan berikutnya. Laporan beserta copy
dokumen yang dibuat SE harus didistribusikan oleh PPK.

c) Laporan Teknis
Direksi Teknis akan membuat laporan sesuai keperluan, laporan teknis dan/atau persetujuan
teknis yang muncul selama berlangsungnya kegiatan. Terutama, untuk perubahan pekerjaan
utama yang memerlukan pembicaraan sebelumnya dengan pihak Pengguna Jasa, Field Team
akan membantu PPK untuk mempersiapkan suatu laporan justifikasi teknis atau revisi
desain yang terdiri atas data original yang menjadi dasar desain tender dibuat :
a. Rekaman semua data desain yang lengkap berkaitan dengan revisi desain.
b. As-built drawing yang menunjukan lokasi dan detail dimensi dari semua pekerjaan
yang telah dilaksanakan sesuai kontrak.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
c. Foto copy dari Change Order dan Addendum kontrak sebelumnya yang telah
disetujui.
d. Foto copy dokumen lelang Penyedia Jasa, termasuk semua analisa harga satuan dan
harga satuan bahan,upah, analisa peralatan.
e. Suatu penjelasan mengenai asumsi desain yang digunakan.
f. Gambar yang secara jelas menunjukan gambar desain original dan revisinya.
g. Penjadwalan ulang daftar kuantitas dan biaya, berkaitan dengan usulan revisi desain.
h. Gambar yang menunjukan lokasi yang tepat dari usulan perubahan desain.

d) Laporan Pengujian Mutu


Laporan ini dibuat sebanyak 4 (empat) rangkap/buku, bilamana terdapat kegiatan pengujian
bahan dan/atau mutu hasil pekerjaan, baik dilaboratorium maupun dilapangan yang
dilaksanakan pada bulan sebelumnya. Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai
dengan rekapitulasi dari semua hasil pengujian tersebut di atas, sedangkan data otentik/bukti
pengujian pada formulir laboratorium/lapangan cukup disertakan beberapa lembar yang
mewakili. Laporan ini diserahkan sebelum tanggal 14 pada bulan berikutnya.

e) Laporan Akhir
Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis (akhir kegiatan konstruksi untuk tiap-
tiap kontrak), suatu laporan akhir harus diserahkan, merupakan ringkasan metode
konstruksi, pelaksanaan pengawasan konstruksi, rekomendasi pada kebutuhan pemeliharaan
di masa yang akan datang, semua aspek teknis yang muncul selama masa konstruksi
pekerjaan trestel/dermaga, causeway dan lapangan penumpukan, permasalahan potensial
untuk konstruksi baru yang mungkin muncul, dan pemberian solusinya, jika ada, untuk
beberapa variasi perbaikan dalam kegiatan akan datang dengan tampilan yang sama dalam
lingkup tanggung jawab Pengguna Jasa. Laporan akhir juga melampirkan foto kegiatan dan
foto copy "As Built Drawing" dari hasil pekerjaan.

Masing-masing laporan terdiri dari suatu ringkasan laporan akhir pengawasan lapangan dan
kegiatan-kegiatan mereka selama periode pelayanan Direksi Teknis. Satu bulan sebelum
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
berakhirnya pelayanan sebuah draft Iaporan akhir sudah harus diserahkan ke PPK yang
berisi penjelasan sebagai berikut :
o Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan, dan pemenuhan penyelesaiannya,
dalam kerangka perbaikan kegiatan-kegiatanPengawasan di lingkungan unit kerjanya.
o Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-kebijakan, prosedur, dan operasional dengan
maksud memperbaiki kemampuan pengawasan pada program pekerjaan di lingkungan
unit kerjanya.
Secara umum rencana kerja akan mengikuti konsepsi metodologi yang telah diuraikan pada bagian
sebelumnya, yakni terdiri atas:
1. PERSIAPAN, mencakup :
a. Persiapan Tim;
b. Desk studi atau pra-studi
c. Penyiapan dan pembekalan Tim Teknis
d. Mobilisasi Tim
2. INVENTARISASI DAN KOMPILASI DATA, mencakup :
a. Studi Pustaka (Semua Data Sekunder)
b. Studi Lapangan (Survey Lapangan)
c. Tabulasi dan Kompilasi Data
3. TAHAP ANALISA, mencakup :
a. Analisa umum aspek administrasi dan Kondisi Wilayah, aspek Perikanan, aspek Sosial
Ekonomi dan lingkungan.
b. Analisa Teknis Aspek Fisik Lokasi, aspek sosial ekonomi dan lingkungan di lokasi rencana.
4. TAHAP SUPERVISI TEKNIS, mencakup :
a. Pembahasan Komprehensif data hasil analisis;
b. Perhitungan, pemilihan jenis konstruksi dan drafting gambar kerja;
5. PEMBUATAN DOKUMEN LAPORAN KEGIATAN, mencakup :
a. Laporan harian Pekerjaan;
b. Laporan Mingguan pekerjaan;
c. Laporan Bulanan Pekerjaan;
d. Laporan Akhir;
e. Laporan Foto Dokumentasi Visualisasi
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA

BAB III
METODE PELAKSANAAN

Metodologi merupakan langkah-langkah teknis penyelesaian pekerjaan dalam bentuk


tahapan pelaksanaan yang terdiri dari :
1. Memeriksa gambar-gambar design, perhitungan-perhitungan dan spesifikasi
peralatan yang akan dipasang dan membuat koreksi-koreksi bila diperlukan dan
menyetujui bila sudah sesuai (approval).
2. Memeriksa rencana detail jadwal pembangunan, jadwal kerja
di lokasi serta mengontrol pelaksanaannya dan membuat usulan-usulan koreksi bila
diperlukan.
3. Memeriksa daftar pengadaan bahan/material, peralatan berdasarkan kualitas dan
kuantitas sesuai spesifikasi teknis, serta melakukan tindakan-tindakan pencegahan
(preventif) berupa teguran-teguran lisan maupun tertulis seandainya diperkirakan
terjadi keterlambatan pelaksanaan.
4. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis yang
telah ditetapkan.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
5. Memeriksa gambar-gambar akhir sesuai dengan pembangunan, dengan
membubuhkan stempel/ paraf Penyedia Jasa Konsultansi.
6. Membantu Pengguna Jasa Konsultansi dalam mengklaim Penyedia Pekerjaan
Konstruksi bila terdapat kekurangan-kekurangan secara teknis sesuai kontrak.
7. Memeriksa dan menyiapkan Berita Acara tingkatan kemajuan fisik pembangunan
sesuai yang dibutuhkan dalam Kontrak Pengadaan Pekerjan Supervisi Pembangunan
Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau Kalukalukuang. TA 2014.
8. Selama pelaksanaan pembangunan, membuat dan mempersiapkan Berita
Acara/Addendum Kontrak dalam hal permasalahan teknis bila diperlukan. Dalam hal
ini termasuk membuat saran kepada Pengguna Jasa Konsultansi bila terdapat hal-hal
yang menyimpang dari kontrak dan spesifikasi dan atau terdapat hal-hal yang tidak
lazim.
9. Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan bila terjadi penyimpangan-
penyimpangan kontrak yang mengakibatkan adanya denda.
10. Mempersiapkan Berita Acara Penyerahan Pekerjaan dengan semua kelengkapannya.
11. Dalam melaksanakan pekerjaannya, Penyedia Jasa Konsultansi harus menjaga agar
kehadirannya dalam pekerjaan tersebut selalu tepat waktu sesuai jadwal yang sudah
disepakati.

Metode yang akan digunakan dalam studi ini, secara teknis mengacu pada Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang dalam implementasinya mempertimbangkan pendekatan-
pendekatan studi, sebagaimana yang telah diuraikan
Agar hasil dari Supervisi teknis yang dihasilkan nantinya bisa dimanfaatkan dan
diimplementasikan dengan baik, maka harus dilakukan pendekatan berikut :

A. Pelaksanaan Pengawasan Mutu


Tujuan adanya pengawasan mutu seperti disinggung terdahulu bahwa harus ada
jaminan seluruh persyaratan teknis dalam spesifikasi dapat terlaksana dengan baik.
Seluruh persyaratan teknis maupun norma dan peraturan-peraturan lainnya dapat
terlaksana apabila adanya suatu tim pengendali yang terorganisir dengan baik serta
mempunyai pengalaman dan keahlian yang memadai atau professional, secara individu
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
maupun secara tim. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas maka diperlukan konsep
dasar pengawasan.
Konsep dasar pengawasan sekurang-kurangnya ada tiga hal yaitu :
 Pekerjaan harus tepat mutu
 Pekerjaan harus tepat waktu dan
 Pekerjaan harus tepat biaya
Ketiga hal tersebut, secara integrasi akan menjadi konsep dasar di dalam pelayanan
jasa konsultan supervise, sehingga akan mendukung suksesnya proyek.
1. Pengendalian Mutu
Untuk setiap jenis pekerjaan yang menyangkut mutu, Konsultan akan
selalu mengawasi sehingga seluruh pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan
spesifikasi teknik yang tercantum dalam dokumen kontrak.
Untuk itu Konsultan akan menerapkan pola manajemen pengendalian mutu
sebagaimana dikenal dengan istilah "Pola 3-2-5", yang artinya bertahap 3 (tiga),
berlingkup 2 (dua) dan berstruktur 5 (lima).
Pola tersebut dapat diuraikan lebih jauh sebagai berikut :
- Tahapan Pengujian
1. Pengujian bahan baku
2. Pengujian bahan olahan
3. Pengujian bahan jadi

- Lingkup Pengujian
1. Dimensi
2. Kualitas

- Struktur Pengujian
1. Jenis pemeriksaan
2. Metode pemeriksaan
3. Frekwensi Pemeriksaan
4. Spesifikasi
5. Toleransi hasil pekerjaan

3. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu yang akan dilakukan oleh konsultan adalah meliputi :
material yang akan digunakan, pengolahan metode kerja, peralatan yang digunakan dan hasil
pekerjaan. Sebagai dasar pengendalian mutu akan dipakai spesifikasi teknik yang ada dan setiap
material yang akan digunakan harus dilakukan pengetasan di laboratorium terlebih dahulu.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
Apabila hasil test tidak memenuhi syarat, maka contoh material tersebut akan ditolak dan harus
diganti dengan material lain yang memenuhi syarat.

Demikian juga material yang dikirim ke lapangan akan diperiksa secara berkala untuk
memastikan apakah material yang dikirim tersebut sudah sesuai dengan contoh yang ada, yaitu
dengan melakukan pengujianpengujian terhadap material yang dikirim ke lapangan secara acak.
Prosedur pengendalian mutu seperti terlihat pada Gambar (1) berikut ini :
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA

Gambar (1) Bagan Alir Pengendalian Mutu


Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
Hasil pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor merupakan aspek penting yangakan menjadi
perhatian konsultan dalam melakukan pengawasan agar mutu hasil pekerjaan benar-benar sesuai
dengan persyaratan yang ada dalam spesifikasi teknik.
I. Request.
Pada setiap akan dimulainya suatu tahapan pekerjaan, kontraktor harus mengajukan permohonan
pelaksanaan pekerjaan (Request) kepada konsultan.
Request merupakan dokumen permohonan suatu kegiatan yang diajukan oleh kontraktor kepada
konsultan pengawas untuk diperiksa dan disetujui oleh Pemberi Tugas, kegiatan ini dilakukan
dengan tujuan :
a.Supaya setiap pekerjaan yang dilakukan kontraktor dapat diawasi dan dimonitor oleh
konsultan pengawas.
b. Supaya hasil pekerjaan kontraktor dapat dipertanggung jawabkan dengan tepat mutu dan
kuantitas sesuai dengan rencana.
c.Kontraktor harus bekerja mengikuti prosedur yang sudah ditentukan sesuai dengan
dokumen kontrak dan spesifikasi teknik.
d. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.

II. Pemeriksaan Material


Sumber material (quarry) dan bahan mentah yang akan digunakan pada pembangunan harus
melalui tahap pengujian awal. Dengan ditentukan quarry pada suatu lokasi tertentu diharapkan
dapat mempermudah dalam pelaksanaan pekerjaan, efisien waktu dan biaya, mempermudah
pemeriksaan material harian atau periodic dan perkiraan volume material.

Selain itu pengujian material dilakukan agar material yang akan dipergunakan dapat
dipertanggung jawabkan factor kekerasan, keawetan, kebersihan dan lain-lain sesuai syarat-
syarat yang tercantum dalam spesifikasi teknik. Pengujian yang dilakuakan di dokumentasikan

Yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi quarry adalah :


a. Jumlah bahan mentah yang ada.
b. Jarak lokasi dari permukiman sebaiknya cukup jauh untuk menghindari polusi udara dan
suara.
c. Jarak dengan base camp diusahakan sedekat mungkin.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
d. Jalan akses atau jalan sementara menuju lokasi.
e. Ijin penambangan dan pemakaian bahan peledak.
f. Sosialisasi ijin penambangan.

Pengawasan awal yang dilakukan pada lokasi quarry meliputi sebagai berikut :
a. Batuan atau agregat : pengetesan kekuatan/keausan.
b. Tanah : pengetesan untuk mengetahui klasifikasi tanah sehingga diketahui sifat-sifat tanahnya.
c. Air : harus bersih dari kotoran organic/kandungan Lumpur, larutan kimi yang membahayakan,
dan lain-lain.

III. Pengujian Bahan Olahan dan Bahan Jadi.


Pengujian ini dilakukan untuk mencapai keseragaman mutu hasil pekerjaan, sehingga hasil
pekerjaan tepat mutu sesuai dengan yang disyaratkan. Selain itu mengevisiensikan waktu
pelaksanaan pekerjaan di lapangan karena keslahan-kesalahan akibat mutu bahan yang tidak
sesuai dapat dihindari.

IV. Laporan Ketidaksesuaian.


Yang dimaksud dengan laporan ketidaksesuaian adalah laporan yang dibuat oleh konsultan
kepada pemberi tugas mengenai ketidaksesuaian suati jenis pekerjaan di lapangan baik mengenai
mutu bahan, hasil pekerjaan, prosedur pembuatan, volume pekerjaan maupun penampilan hasil
pekerjaan.

V. Pemeriksaan Mutu Pelaksanaan.


Pemeriksaan mutu pelaksanaan dilakukan setiap jenis pekerjaan sesuai dengan prosedurnya
masing-masing. Adapun prosedur pemeriksaan mutu pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. Minimal 24 jam sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus mengajukan requaest
untuk setiap jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
b. Konsultan dan staff lapangan dari pemberi tugas akan mengecek kesiapan kontraktor
mengenai kesiapan pelaksanaan untuk masingmasing jenis pekerjaan.
c. Hasil evaluasi lapangan secepatnya direkomendasikan atau ditolak untuk dilengkapi
kembali.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
d. Pemberi Tugas menyetujui pelaksanaan pekerjaan setelah mendapat rekomendasi dari
konsultan pengawas.

Dalam program pengendalian mutu, konsultan akan melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
a.Melakukan pengetesan material secara rutin dengan test di laboratorium maupun di
lapangan.
b. Melakukan pemeriksaan terhadap semua material yang akan digunakan di lapangan.
c.Membuat prosedur standard test beserta frekwensi test.
d. Melakukan pengetesan pada setiap tahap pekerjaan.
e.Menyiapkan prosedur pengawasan yang harus diikuti dalam setiap aktivitas pekerjaan di
lapangan.
f. Membuat laporan harian yang berisi tentang kegiatan pekerjaan, masalah-maslah yang
timbul berikut penyelesaiannya, lokasi pekerjaan, kondisi iklim, jumlah personil, jenis dan
jumlah alat serta perkiraan kuantitas yang telah dikerjakan.

Bagan alir pengendalian mutu seperti terlihat pada gambar dibawah ini

2. Pengendalian Waktu
Seluruh pekerjaan berjalan di dalam sekuen dan mengikuti jadwal waktu
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
yang ditetapkan di dalam program kerja Kontrak Konsultan akan
mengendalikan waktu dengan metode tertentu, sehingga proyek dapat
diselesaikan sesuai periode kontrak. Metode pengendalian waktu yang lazim
dijalankan yaitu dengan revise kurva "S" setelah dilakukan langkah- langkah
administratif yaitu rapat-rapat pembuktian (Show Couse Meeting). Rapat
pembuktian biasanya diikuti dengan crash program yaitu menambahkan jam
kerja dan peralatan kontraktor.
Hal ini harus ditempuh dengan langkah-langkah yang terencana baik
dan efektif serta dapat dipahami dan dilaksanakan oleh Kontraktor. Bagan Alir
pengendalian waktu yang diusulkan Konsultan seperti terlihat pada gambar
dibawah
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA

Gambar (2) Bagan Alir Pengendalian Waktu Pengawasan Pekerjaan


Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
a. Penyusunan Program Kerja
Program kerja disusun oleh kontraktor dan dibahas pada rapat pra konstruksi. Tujuan
penyusunan program kerja adalah untuk mempermudah pengelolaan proyek dengan suatu
system yang teratur dan memberikan system informasi manajemen (Management Information
System/MIS) secara jelas dan tepat guna sehingga :
I. Kontraktor dapat menyiapkan kebutuhan dana, kebutuhan material, kebutuhan peralatan dan
tenaga kerja untuk setiap minggunya.
II. Program ini harus diperbaharui (update) setiap minggu sesuai dengan kenyataan di
lapangan.
III. Program ini berkaitan erat dengan metoda lintasan kritis (critical path method/CPM).
IV. Jenis pekerjaan atau kegiatan apa saja yang berada pada garis lintasan kritis diprioritaskan
untuk dilaksanakan, karena ketinggalan satu hari saja secara keseluruhan proyek ketinggalan
satu hari.
V. Penangan yang dilakukan terhadap jenis pekerjaan yang berada pada lintasan kritis adalah
melaksanakan kerja ekstra atau lembur. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan pekerjaan,
Quantity Engineer/Project Control Specialist akan terus memonitor kemajuan pekerjaan
dengan tugas utama :
 Memperhatikan metoda lintasan kritis (Critical Path) dengan memberikan prioritas
utama pada pekerjaan di lintasan kritis.
 Memperbaharui data (update) dan program setiap minggu.
 Mendokumentasikan arsip secara tertib dan teratur.

b. Pengendalian Proyek
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan, Quantity Engineer/Project Contril Specialist akan terus
memonitor kemajuan pekerjaan dengan menggunakan perangkat lunak dengan tugas utama :
1. Memperhatikan metoda lintasan kritis (Critical Path Method) dengan memberikan
prioritas utama pada pekerjaan di lintasan kritis.
2. Memperbaharui data (update) dan program setiap minggu.
3. Mendokumentasikan arsip secara tertib dan teratur.

Pemantauan kemajuan pekerjaan akan dilakukan dengan menggunakan manajemen informasi


system (MIS) untuk visual monitoring. MIS merupakan perangkat lunak system informasi
manajemen (Management Information System) dimana prestasi kerja kontraktor ditampilkan
dalam bentuk gambar dan grafik atau narasi secara akurat, terinci dan selalu diperbaharui.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
Pembaharuan data akan dilakukan setiap hari, oleh karena itu diperlukan kerjasama yang baik
antara petugas lapangan dan petugas pembaharuan data di kantor.

Dengan tingkat kompleksitas yang tinggi dari peroyek, maka konsultan akan melakukan
pengawasan dan mengamati perkembangan proyek secara cepat, akurat dan terbaru, sehingga
permasalahan yang mungkin timbul dapat segera ditanggapi agar sasaran proyek dapat dicapai,
untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebaga berikut :
 Pengembangan format pelaporan yang jelas, lengkap dan informative.
 Pelaporan progress pekerjaan kepada Pemberi Tugas secara cepat, akurat dan terbaru.
 Melakukan implementasi system informasi pemantauan proyek yang berbasis computer
dan mampu memberikan peringatan dini terhadap permasalahan penyelesaian pekerjaan.
Untuk keperluan tersebut disampaikan suatu sistem yang memiliki kemampuan dalam
pengendalian proyek dari pelaksanaan hingga pelaporan (reporting).

Tujuan penggunaan system ini adalah agar proses ketiga fase tersebut dapat dilakukan secara
terintegrasi. Dengan system tersebut maka berbagai indikasi dan informasi penting yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dapat diakomodir dan dijadikan bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan bagi manajemen.

Selain hal diatas juga akan dibuat suatu format dan prosedur standar pelaporan proyek. Dimana
dengan format dan prosedur yang standar akan lebih meningkatkan afisiensi, efektifitas dan
optimasi sinergi kerja. Berikut ini diuraikan lebih rinci langkah-langkah diatas :
a. Pemilihan Perangkat Lunak
Paket perangkat lunak manajemen proyek Digunakan software project management yang
menggunakan teknologi computer seperti : Client/Server Technology, Windows GUI dan
Operator SQL Standard Dabase.

Project Management Software ini mempunyai fasilitas dan kemampuan untuk Project
Management, dibawah ini diuraikan fasilitas dan kebutuhannya sebagai berikut :
I. General Features :
 Mampu mengelola data dalam jumlah yang besar dengan menggunakan Standard SQL
Database.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
 Menyediakan fleksibilitas yang tinggi untuk kastemisasi (adanya tools untuk
pengembangan/window programming, baik untuk database programming maupun
grafhical tools) sehingga pengembangan akan dilakukan dengan mudah untuk
memenuhi kebutuhan proyek.
 Easy to use (Windows GUI).
 Scalable (dapat dikembangkan untuk jaringan computer yang lebih besar).
 Planning and Schedule.
 Mengelola proyek menggunakan metode CPM dalam bentuk Procedure Network.
 Mampu menyampaiakan dengan 99 versi dari semua plan untuk perbandingan laporan.
 Time Analysis :
- Perhitungan otomatis yaitu : foreward dan backward calculation, total float anf free
dari setiap aktifitas maupun spil activity.
- Resource or this limite leveling.
- User defined calendar pattern
 Construct Network menggunakan fasilitas grafhical editor (Interactive Barchart Editor).
 Fasilitas agregasi untuk roll up data berdasarkan struktur yang diinginkan.
 Multivel Planning.
 Kapabilitas untuk mengidetifikasikan project data struktur dari banyak view seperti
PBS, WBS dan OBS.
 Bias mengidentifikasikan sampai 20 views
 Roll up data dari lowest network activitien sampai top summary.
 Grafhical Reporting
Barchart :
 Standard Barchart.
 Sectioned Barchart.
 Combination with milestone
 Logic Barchart.
 Coparison Barchart.
 Network Drawing
 S Curve for cost/quantity requirement vs availability vs actual
 Histogram for cost/quality requirement vs available vs actual
 Combination of A Curve, histogram, table.
 Structure.
II. Database
Database yang bias digunakan akan open SQL Standard database sehingga memudahkan untuk
mengikuti perkembangan dimasa depan.
a. Customized Application.
Sampai dengan saat ini tidak ada paket program yang langsung dapat memenuhi seluruh
kebutuhan dari pemakainya, untuk itu perlu adanya penyesuaian-penyesuaian dengan kebutuhan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
agar pemanfaatan system dapat optimal. Penyesuaian yang dimaksud terdapat di dalam
penambahan modul-modul antara lain :
i. Modul Pembobotan dengan tujuan untuk menentukan project progress.
ii. Proses roll up progress/bobot.
iii. Inspection yang mencakup data pembukaan kualitas dari pekerjaan yang sudah selesai
dilaksanakan.
iv. Report-report tambahan yaitu bentuk dari jenis report yang disesuaikan dengan system
yang sudah dikembangkan di Bina Marga.

3. Pengendalian Biaya
Pengedalian biaya dengan cara mengarahkan Kontraktor dalam
mengoptimalkan hasil kerja dari tenaga kerjanya dan pendayagunaan
peralatannya sehingga diperoleh hasil yang pendayagunaan peralatannya
sehingga diperoleh hasil yang mungkin atau tidak melebihi dari perkiraan biaya
yang tercantum dalam kontrak.
Pengendalian biaya yang dijalankan yaitu dengan seminimal mungkin
adanya pekerjaan tambah dan disiplin dalam pelaksanaan metode kerja. Bagan
alir pengendalian biaya yang diusulkan yang dikaitkan dengan progress fisik dan
kualitasnya dapat dilihat pada gambar
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA

Langkah-langkah konsultan untuk pengendalian biaya konstruksi adalah sebagai berikut :


I. Monitoring dan mengevaluasi kuantitas pekerjaan.
Kuantitas pekerjaan yang terdapat dalam bill of quantity adalah kuantitas prakiraan yang dapat
berubah setiap saat. Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring dari waktu ke waktu untuk
mengetahui apakah kuantitas pekerjaan yang ada mencukupi atau tidak. Selanjunya mengambil
langkah-langkah tertentu bila terjadi penambahan atau pengurangan kuantitas sehubungan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
dengan hal-hal yang tidak diperkirakan sebelumnya yang dapat mempengaruhi nilai kontrak
yang ada.

Monitoring kuantitas pekerjaan dilakukan dengan mengakumulasikan kuantitas pekerjaan yang


telah selesai dilaksanakan dan sisa pekerjaan. Bila terdapat satu item pekerjaan yang
diperkirakan kurang maka untuk mencukupi akan diambilkan dari kuantitas item pekerjaan lain
yang diperkirakan lebih atau berprioritas lebih rendah. Sehingga dengan demikian nilai kontrak
secara keseluruhan tetap dapat dipertahankan.

II. Melakukan Change Order


Dalam hal ini perlu dilakukan penyesuaian kuantitas pekerjaan baik karena keadaan lapangan
ataupun mempertahankan biaya secara keseluruhan maka change order dapat dilakukan.
Konsultan atas masukan dari kontraktor akan menyempaiakan lebih dahulu kepada Pemberi
Tugas tentang adanya change order yang harus dilakukan disertai sengan data pendukung,
gambar detail, prakiraan kuantitas, kebutuhan alat dan personil serta waktu yang dibutuhkan.
Pada rapat prakualifikasi cara perhitungan volume pekerjaan harus disepakati bersama antara
Pemberi Tugas, konsultan pengawas dan kotraktor. Ini dilakukan untuk menghindari
kesalahpahaman dalam menghitung kemajuan volume pekerjaan kontraktor dan sebagai dasar
untuk pembayaran pekerjaan yang akan ditagihkan melalui Monthly Certificate.

5. Pengendalian Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja akan dikendalikan hari demi hari dengan memeriksa metode kerja yang akan
dipakai dan memeriksa kondisi kerja actual.
Program pengamanan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan untuk menjamin dipenuhinya
peraturan standar keamanan kerja.
Prosedur standar untuk pekerjaan pemeliharaan peralatan, pengoperasian peralatan, pemadam
kebakaran, alat komunikasi dan fasilitas pertolongan pertama harus dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan termasuk pengaturan lalu lintas dengan pemberian tanda peringatan seperti tanda
jalan, marka jalan, penghalang, lampu penerangan dan petugas pengatur lalu lintas. Program
keselamatan kerja ini diterapkan untuk seluruh personil proyek, semua lalu lintas yang melewati
loksi proyek, masyarakat sekitarnya dan pada seluruh tahapan pekerjaan.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA

Kelestarian lingkungan akan dijaga dengan mengendalikan bangunanbangunan, tanah dan


puing-puing dengan mengevaluasi peralatan dan mesin guna mengurangi kebisingan dan
getaran-getaran.
Prosedur pengendalian keselamatan kerja dapat dilihat pada Gambar (3).

Gambar ( 3) Bagan Alir Pengendalian Keamanan dan Keselamatan Kerja

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keselamat kerja adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
1. Adanya informasi kepada pemakai jalan tentang adanya pekerjaan yang sedang
berlangsung.
2. Pemasangan rambu-rambu peringatan dan rambu-rambu pentunjuk sebelum memasuki
lokasi pekerjaan.
3. Pemasangan concrete barrier, traffic cone dan rambu-rambu petunjuk pada lokasi
pekerjaan.
4. Pemasangan lampu peringatan (flashing light) yang dinyalakan pada malam hari/pada
saat turun hujan, untuk memberi peringatan kepada pengguna jalan.
5. Adanya petugas yang bertugas sepanjang siang dan malam hari yang dilengkapi dengan
alat komunikasi untuk membantu kondisi arus lalu lintas.
6. Kemungkinan tidak melakukan kerja disiang hari bila terjadi lonjakan arus lalu lintas
pada hari sabtu, minggu dan hari libur.

Bagan alir kerangka kerja konsultan pengawas dapat dilihat pada Gambar (4) berikut ini :
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA

B. Kerangka Kerja Pekerjaan Supervisi


Kerangka kerja pekerjaan supervisi akan meliputi pengawasan pelaksanaan
pekerjaan fisik dalam 3 (tiga) tahapan sebagai berikut :
 Tahap persiapan / mobilisasi
 Tahap konstruksi
 Tahap pemeliharaan / serah terima
Setiap tahapan dalam konstruksi akan selalu mengacu kepada aspek
pengendalian waktu, biaya dan mutu serta evaluasi untuk mendapatkan hasil
yang memenuhi persyaratan tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu.

a. Koordinasi Dengan Instansi Terkait


Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
Agar pelayanan jasa konsultan supervisi menghasilkan kinerja yang baik dan
dapat berjalan dengan lancar, maka diperlukan adanya koordinasi yang baik
dengan instansi terkait khususnya di Kementerian Perhubungan, Dit. Pelabuhan
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kantor UPP Kelas III Biringkassi, dan
instansi terkait lainnya. Kantor konsultan supervisi akan berkedudukan disekitar
proyek, sehingga dalam pelayanan jasa Konsultan Supervisi dapat secara efektif
melaksanakan tugas pengawasan dan konsultan serta asistensi dengan Kantor UPP
Kelas III Biringkassi.

b. Keselamatan Kerja
Pengendalian keselamatan kerja yang berkaitan dengan keamanan dan
keselamatan kerja baik terhadap publik (umum) merupakan salah satu sasaran
dari Manajemen Konstruksi. Untuk mencapai sasaran, prosedur yang dipakai oleh
manajemen konstruksi dari pra pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan. Pada tahap
pelaksanaan pekerjaan, diperkirakan akan ada beberapa aktivitas antara lain :
 Pekerjaan Umum
 Pekerjaan dermaga
 Pekerjaan Trestle
 Pekerjaan penerangan dermaga
 Pekerjaan timbunan
 Pekerjaan rehab talud
 Pekerjaan paving block
Semua kegiatan tersebut diatas jelas menjadi kendala bagi kelancaran dan
keselamatan kerja bagi pemakai jalan maupun bagi pekerja proyek. Oleh karena
itu penanganan khusus sangat diperlukan agar tercapai hasil yang optimal dan
seminimal mungkin akibat buruk yang ditimbulkannya.

c. Pekerjaan Upper structure wharf


 Umum
Untuk mencapai hasil konstruksi struktur wharf yang sesuai dan memenuhi
semua criteria teknis dalam perencanaan struktur upper wharf yang telah
dituangkan dalam gambar rencana, maka pekerjaan upper structure dalam
proyek ini perlu mengacu pada semua persyaratan teknis yang telah digunakan
di dalam perencanaannya. Persyaratan teknis penting yang diperlukan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
didalam konstruksi beton bertulang wharf meliputi Standard, spesifikasi
Material, Alat Kerja, Persiapan yang harus dilakukan dan prosedur
pemancangan tiang pancang beton, spesifikasi ini meliputi pengadaan,
transportasi, pabrikasi dan instalasi beton bertulang wharf termasuk pengawasan
dan pengujian pekerjaan beton dan check sertificate mill material beton
bertulang.
 Standard
Adapun standar teknis dalam melaksanakan Pekerjaan Supervisi Pembangunan
Pelabuhan Laut Pulau Kalukalukuang, TA. 2014. Menggunakan daftar referensi
teknis sebagai dasar pelaksanaan, referensi dimaksud adalah :
a. Beton
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971 NI – 2 atau Pedoman
Beton 1989 SKBI -1.4.53.1988.
b. Semen
- Peraturan Semen Portland Indonesia (NI 8-1972)
- Peraturan Beton Indonesia (NI.2-1971)
- Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk sedang (SK SNI T-15-1991-
03)
-
Portland cement type IV dalam SII 0013-81
c. Agregat
- Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI.3-1956)
- Peraturan Beton Indonesia (NI.2-1991)
- Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk gedung (SK SNI T-1991-
03)
d. Air
- Peraturan Beton Indonesia (N1,2 1971)
e. Kayu cetakan beton
- Kayu mutu klas II (PPKI 1970)
f. Pekerjaan besi beton
- Peraturan Beton Indonesia (NI,2-1971)
- Jenis Baja Mutu U-24 untuk D < 13 mm dan U-42 (fy = 420 Mpa) untuk
D > 13 (Ulir)
g. Tata cara penghitungan struktur beton untuk bangunan gedung :
SK SNI T -15- 1991-03 dan PBI 1991 N.I-2
h. Standar Industri Indonesia (SII)
i. American Concrette Institute (ACI)
j. American Welding Society (AWS)
k. American Society For Testing and Materials (ASTW)
l. British Standard Code of Practice BS-8004 and BS-8110
m. ASTM A252 Grade 2
 Pelaporan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
 Kontraktor harus mengajukan usulan secara mendetail mengenai cara
penyambungan tiang pancang pipa baja, procedure pengelasan dan
electrode yang akan dipakai serta jadwal dan gambar kerja (shop
drawing) kepada Direksi pengawas untuk mendapat persetujuan
paling lambat 14 hari sebelum pabrikasi dimulai.
 Usulan mengenai detail mengenai metode dan peralatan pemancangan
harus diserahkan kepada Direksi pengawas untuk mendapat persetujuan
paling lambat 28 hari sebelum mobilisasi dilakukan.
 Kontraktor harus juga menyerahkan detail lengkap mengenai
peralatan dan metode pengujian pembebanan yang akan diusulkan paling
lambat 28 sebelum mobilisasi peralatan pengujian pembebanan.
 Pelaporan Pengendalian Mutu
 Sebelum melakukan pembelian material beton bertulang, material
bangunan konstruksi sisi darat lainya, Kontraktor harus menyerahkan
kepada Direksi pengawas salinan yang sah.
 Kontraktor juga harus menyerahkan jenis contoh material.
d. Pekerjaan Beton
Pekerjaan beton adalah pekerjaan yang meliputi :
1) Seluruh pembuatan struktur beton Wharf termasuk tulangan dan struktur
plat precast lantai Wharf.
2) Penyiapan tempat kerja dimana pekerjaan beton akan dilaksanakan seperti
bekisting termasuk juga galian pondasi.
3) Penyiapan dan pemeliharaan pondasi pemompaan air untuk galian pondasi,
pengukuran dan pembersihan lokasi bekas pekerjaan jika diperlkan atau dalam
konstruksi Causeway.

Agar diperoleh mutu beton yang seragam untuk suatu elemen konstruksi maka
perlu diupayakan sebagai berikut :
1) Menyamakan masing - masing jenis bahan - bahan yang dipakai.
2) System dan prosedur dibuat sama.
3) Menyamakan campuran dengan menggunakan rancangan campuran (job mix
formula) yang sama pula atau yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis
mutu beton tinggi K-300 dan K-350.
Pada pelaksanaan pekerjaan beton perlu diperhatikan antara lain :
1) Kegiatan awal :
 Penelitian rencana kerja kontraktor, spesifikasi teknik yang dipakai,
rancangan campuran (job mix formula) dan gambar kerja.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
 Toleransi yang diijinkan untuk pengukuran disesuaikan dengan berita
acara rapat pro pelaksanaan (Pre Construction Meeting).
 Cek kalibrasi alat, kesiapan peralatan dan bahan.
2) Persiapan Pengecoran :
 Pengecekan kelurusan dan kerataan permukaan ada bekisting Wharf.
 Penggalian pada pekerjaan pondasi atau drainase, lokasi, ukuran bentuk
dan persiapan permukaan.
 Bekisting, perancah (scaffolding), disesuaikan dengan rencana pekerjaan
beton mengenai kekuatannya.
 Pemasangan tulangan, seperti ukuran diameter, panjang,
pembengkokan, angkur pinggir dan ujung, jumlah batang, tulangan
minimum, pemotongan serta cara pengikatan dengan kawat, dudukan dan
pengatur jarak maupun kebersihan (tidak ada kawat lepas).
 Pengecekan kesiapan.
 Peralatan tetap di lapangan atau, batching plant mengenai siap pakai,
kebersihan, kalibrasi, kondisi dan kecepatan operasi.
 Peralatan bergerak seperti truck mixer, dan dump truck mengenai jumlah
dan siap pakai.
 Tenaga Kerja.
 Perlindungan lokasi terhadap hujan, cuaca panas atau dingin.
3) Saat Pengecoran beton :
 Kondisi kerja cuaca yaitu siang atau malam, penerangan untuk kerja
malam, penutup dan perlindungan apabila hujan.
 Alat pengaduk dimonitor terus hasil produksi beton dihasilkan.
 Mobilitas pengiriman perlu diperhatikan mengenai :
- Waktu minimum, disebabkan truck mixer terlambat di batching plant.
- Waktu maksimum, mengakibatkan truck mixer antri di lokasi
pengecoran.
 Lalu lintas di lokasi pengecoran sendiri harus diatur sedemikian rupa,
sehingga pekerjaan pengecoran tidak mengalami hambatan.
 Pengendalian konsistensi, pengamatan waktu pengecoran dengan
pengujian slump, dan penyesuaian air atau bahan.
 Pengecoran beton harus seragam, pengecoran terus menerus perhatikan
jarak ketinggian jatuh jangan sampai terjadi segregasi tidak ada aliran pasta
semen setelah pengecoran.
 Pemadatan, harus merata clan menyeluruh.
 Penyelesaian pekerjaan, pekerjaan perapihan atau meratakan
permukaan beton setelah pengecoran.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
 Jadwal pengujian beton.

4) Pemeliharaan beton (curing ) :


 Perlindungan terhadap kerusakan, seperti benturan, beban berlebihan
dan cacat permukaan.
 Pengembalian atau pelepasan bekisting atau scaffolding setelah beton
cukup umur (28 hari) dan kuat tekan karateristik beton sudah tercapai,
kecuali untuk beton yang menggunakan additive, pelepasan bekisting bisa
lebih cepat sesuai spesifikasi bahan additive yang ditambahkan pada adukan
beton, pelepasan bekisting atau.
 Perawatan beton, sampai umur 28 hari permukaan beton
diusahakan senantiasa basah atau lembab.
5) Pengujian Beton :
 Pengujian kekuatan tekan beton pada sampel benda uji.
 Hammer Test (penekanan dengan palu/rebound deflection.
6) Catatan dan Pelaporan
 Catatan mengenai bahan, perhitungan, campuran, pengadukan
pengecoran dan perawatan.
 Laporan, mengenai laporan harian, buku harian
didokumentasikan.
 Photo dokumentasi.
Sama seperti semua pekerjaan yang lain pekerjaan beton juga mengikuti prosedur
yang sudah ditentukan, yaitu :
1. Kontraktor mengajukan request pekerjaan 24 jam sebelum pekerjaan dimulai.
2. Selama waktu tersebut konsultan pengawas teknik mengevaluasi semua kesiapan
administrasi teknik.
3. Konsultan pengawas teknik merekornendasikan kepada pemberi togas untuk
dapat dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau belum bias dilaksanakan pekerjaan
tersebut.
4. Setelah pekerjaan selesai request pekerjaan ditutup dengan verifikasi pekerjaan
beton.

d. Kontrol Kualitas (Quality Control)

Semua material bahan konstruksi harus dilakukan kontrol kualitas. Kontrol


kualitas dilaksanakan sebagai berikut :
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
Uji raw material alam, yaitu material bahan yang dipakai sebagai bahan
konstruksi seperti : batu, agregat halus, agregat kasar dan lain – lain.

1. Uji bahan campuran, yaitu material konsruksi yang berupa campuran dua
atau lebih material sehingga dalam campuran itu didapat sifat karateristik yang
disyaratkan spesifikasi seperti beton dan lain-lain.
2. Uji material/bahan campuran yang terpasang / dihamparkan seperti uji
kepadatan pada tanah, dan beton (kuat tekan).
3. Uji material/bahan produk jadi buatan pabrik.
Kontrol kualitas bahan/material secara rinci dan komprehensif diajukan dalam bentuk
matriks, sebagaimana terdapat pada tabel 2. 1.
Pengujian untuk material/bahan utama idealnya harus, ada fasilitas laboratorium di
proyek yang memadai, sedangkan untuk material / bahan yang sifatnya minor atau
khusus dapat diujikan di laboratorium independent yang ada.
Frekuensi/kuantitas pengujian (routline kontrol) bahan utama dilaksanakan sesuai
spesifikasi atau setidak-tidaknya seperti ditunjukkan pada Tabel 2.2 berikut ini :

Tabel 2.2. Frekuensi/Kuantitas Pengujian.

Jenis bahan yang


No. Kelompok Material Macam pengujian
diuji

Uji kuat tekan/Uji - Setiap 100 m3. 8 pasang

kuat lentur slump Contoh pengujian untuk 7


dan 28 hari ± truck

1. Beton mixer 1 contoh.


- Slump setiap truck mixer
- Tambahan pengujian
dilaksa nakan sesuai
keperluan.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
1 set pengujian
- Setiap produksi harian,
- Kepadatan lab.
- Ekstraksi sesuai jenis bahan, dan
- Gradasi
atau setiap 250 ton
- Marshal
2. - Wearing Course produksi 1 set pengujian.
Pengujian
- Binder Course
- ATB - Kepadatan dan
ketebalan
- Setiap jarak 200 m
- Ekstraksi, gradasi
- Bila perlu (dari test pit)

E.2. PROGRAM KERJA

Penyusunan program kerja adalah suatu proses dimana kontraktor harus


menguraikan jadwal (schedule) kerja menjadi bagian - bagian, antara lain Jaringan
rencana kerja (net work planning), menjadi ;

o Jadwal tenaga kerja (Man Powe Schedule).


o Jadwal peralatan (Equipment Schedule).
o Jadwal material (Material Schedule).
o Pengalokasian dana (Cash Flow).
o Jadwal pelaksanaan kerja.

Kesemuanya itu dilengkapi dengan uraian dan penjelasan metoda kerja, atau
prosentasi kemajuan pekerjaan. Penyusunan program kerja dibuat untuk
mempermudah pengelolaan proyek dengan suatu system yang teratur dan
memberikan system informasi manajemen (Manajemen Informasi Sistem/MIS),
secara jelas dan tepat guna..

o Untuk setiap minggu, sehingga kontraktor dapat menyiapkan dana


kebutuhan material, kebutuhan peralatan dan kebutuhan tenaga setiap
minggu.
o Program ini harus diperbaharui (up date) setiap minggu sesuai kenyataan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
lapangan.
o Program ini berkaitan erat dengan metode lintasan kritis (Critical Path
Method/CPM).
o Jenis pekerjaan/kegiatan apa saja yang berada pada garis lintas kritis
diprioritas untuk dikerjakan, karena ketinggalan 1 hari saja, secara
keseluruhan proyek ketinggalan 1 hari.
o Penanganan/jalan keluar yang dilakukan melaksanakan kerja ekstra atau
lembur pada lintasan kritis.

Dalam kaitan ini, Konsultan akan memeriksa program/jadwal kerja yang


diajukan oleh Kontraktor. Dan akan meninjau program kerja ini dari berbagai aspek,
seperti misalnya apakah pekerjaan dapat atau tidak dilaksanakan secara efektif dan
apakah pekerjaan ini dapat dilaksanakan dalam waktu dan biaya seperti tercantum
dalam kontrak, dan lain – lain.
Jadwal kerja ini akan disesuaikan dengan ketersediaan alat, sumber daya
manusia/tenaga dan material yang dapat dimobilisasikan oleh Kontraktor.
Masa jaminan terhadap kerusakan adalah mulainya pemeliharaan hasil
pekerjaan yang dihitung dari mulai tanggal perkiraan pekerjaan 100% berdasarkan
rekomendasi konsultan pengawas teknik sampai dengan berakhirnya kontrak
pekerjaan yang sudah disetujui.
Tujuan masa jaminan terhadap kerusakan adalah :
1. Memberikan waktu kepada Kontraktor untuk memperbaiki,
menyempurnakan hasil pekerjaan yang belum dapat diterima atau memuaskan tim
panitia penilai serah terima pada waktu kunjungan ke lapangan mengenai
kualitas dan kuantitas pekerjaan.
2. Memberikan waktu kepada Kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan minor
yang belum terselesaikan dan lain-lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan masa jaminan terhadap
kerusakan adalah sebagai berikut :
1. Kontraktor harus melaksanakan perbaikan pekerjaan yang telah disepakati/
disetujui.
2. Pekerjaan perbaikan atau penyempurnaan harus sesuai dengan :
- Syarat-syarat kontrak dan spesifikasi teknik
- Catatan dan tim panitia penilai serah terima
 Lokasi
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
 Kerusakan, ketidak sempurnaan
 Cara perbaikan dan penyempurnaan dan lain-lain.
- Lama perbaikan tidak boleh lebih dan masa pemeliharaan.

Panitia Penilai Serah Terima akan mengadakan pemeriksaan ulang ke lapangan,


apakah perbaikan - perbaikan yang sudah didaftar itu sudah dilaksanakan semua atau
belum. Apakah bila dianggap sudah selesai maka dibuat Berita Acara pemeriksa hasil
pekerjaan yang disampaikan kepada Pemberi tugas yakni Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan Kelas III Biringkassi.
c). Serah Terima Akhir (Final Hand Over / FHO)
Serah terima akhir (Final Hand Over/FHO) adalah suatu kegiatan serah terima
akhir lapangan dan kontraktor kepada Pemberi Tugas, setelah kontraktor
menyelesaikan seluruh perbaikan terhadap kekurangan yang ada pada daftar
perbaikan yang dibuat oleh panitia penilai serah terima setelah kunjungan kedua di
lapangan.
Maksud pelaksanaan FHO adalah sebagai berikut :

1. Pernyataan berakhirnya masa kontrak pekerjaan antara Kontraktor dengan Pemberi


Tugas.
2. Pernyataan bahwa tanggung jawab Kontraktor dengan Pemberi Tugas secara
keseluruhan sudah selesai.
3. Hasil pekerjaan Kontraktor berupa fisik maupun administrasi secara keseluruhan dapat
diterima oleh Pemberi Tugas dan hasil pekerjaan tersebut sudah bisa dipakai untuk
umum.

Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan FHO adalah sebagai berikut :

1. Rekomendasi dan Konsultan Pengawas teknik bahwa Kontraktor telah


menyelesaikan seluruh pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak dan
telah memperbaiki/menyempurnakan semua kekurangan yang diminta dalam
daftar perbaikan serah terima awal waktu kegiatan serah terima awal.
2. Perkiraan tanggal selesai seluruh pekerjaan sesuai dengan bunyi kontrak.
3. Pengembalian jaminan pelaksanaan (Bank Guarantee) kepada pihak
Kontraktor.
4. Seluruh data yang ada (misalnya, seluruh hasil testing, surat menyurat
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
administrasi, formulir-formulir, data disket, photo pelaksanaan pekerjaan, dIl)
sudah terdokumentasikan dengan baik.
5. Yang perlu ditekankan adalah unsur-unsur :
 Kelengkapan administrasi
 Kondisi fisik pekerjaan yang baik dan benar sesuai spesifikasi teknik
 Kesesuaian dengan perencanaan

Sehubungan dengan pelaksanaan FHO, sebelumnya Konsultan Pengawas akan


mengevaluasi dan memeriksa persyaratan kelengkapan yang harus dipenuhi yaitu
pekerjaan seluruh selesai setelah masa pemeliharaan berakhir. Kemudian Konsultan
Pengawas memberikan rekomendasi kepada Pemberi Tugas untuk selanjutnya
Panitia Serah Terima akan diundang kembali untuk proses Serah Terima Akhir (FHO).

1. PENGAWASAN ADMINISTRASI

Pengawasan administrasi yang merupakan bagian integral dan keseluruhan


layanan Konsultan Supervisi memuat mengenai proses-proses pekerjaan seperti
tindakan yang berkaitan dengan kontrak antara Pemberi Tugas dengan Konsultan,
hubungan antara Pemberi tugas, Kontraktor dan Konsultan, Kewenangan Engineer,
Asuransi dan Garansi, Perubahan Kontrak Pekerjaan (OCO), Sertifikat Bulanan (MC),
Request, Verifikasi dan lain sebagainya.
1. Penyerahan Lapangan
Setelah penandatanganan kontrak yang dilanjutkan dengan penerbitan Surat
Perintah Kerja Kontraktor akan segera menerima penyerahan area apangan secara
keseluruhan dari Pemberi Tugas untuk memulai melakukan pekerjaannya.
Apabila hanya sebagian pekerjaan yang diserahkan kepada Kontraktor perlu
diyakinkan bahwa area tersebut sudah memadai untuk dikerjakan dengan
mempertimbangkan “cost effective” terhadap pelaksanaan pekerjaan. Agenda
pertemuan mengenai penyerahan lapangan ini harus secara jelas menyatakan
tanggal terakhir penyerahan area berikutnya untuk dikerjakan oleh Kontraktor.
2. Kewenangan Engineer
Kewenangan yang didelegasikan oleh Pemberi Tugas kepada Site Engineer secara
umum telah didefinisikan secara jelas di dalam Dokumen Kontrak. Penunjukan
dan kewenangan Site Engineer akan dinyatakan secara tertulis oleh Pemimpin
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
Proyek agar supaya pihak - pihak yang terlibat di dalam proyek memahami dan
saling mengetahui hal-hal yang harus menjadi tanggung jawab/kewenangan
Site engineer.
3. Asuransi dan Garansi
Asuransi adalah jaminan yang diberikan, disebabkan oleh :
- Orang atau manusia, apabila mendapat kecelakaan, cacat tubuh atau
kematian pada saat bekerja.
- Kerusakan meliputi, kerusakan pada konstruksi pekerjaan, peralatan
konstruksi di luar kesalahan kontraktor.
- Kehilangan yang mungkin terjadi untuk setiap harta benda, pada masa
kontrak berlangsung.

4. Perubahan Kontrak Pekerjaan (CCO)


Yang dimaksud perubahan kontrak kerja (Contract Change Order / CCO) adalah
perubahan volume atau jenis pekerjaan dari suatu dokumen kontrak pekerjaan
yang sedang berlangsung antara pemberi tugas dan kontraktor setelah
direkomendasikan oleh Konsultan Pengawas Teknik.
Maksud penerbitan perubahan kontrak pekerjaan (C.C.O) adalah :
- Sebagai data pendukung kelengkapan administrasi perubahan
dokumen kontrak apabila ada pemeriksaan.
- Memberikan kepastian kepada kontraktor bahwa perubahan
pelaksanaan pekerjaan tersebut dapat dibayar.
- Sebagai data pendukung sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC)
Kontraktor.

Hal-hal penting yang harus diperhatikan sehubungan dengan CCO


adalah :

- Perubahan volume atau perubahan jenis pekerjaan tidak merubah nilai


kontrak secara keseluruhan atau kurang dari 5% terhadap total kontrak.
- Perubahan jenis pekerjaan tersebut tidak mengurangi maksud dan tujuan
dari proyek tersebut..
- Pengajuan permohonan perubahan kontrak pekerjaan (Contract
Change Order/CCO) masih dalam waktu pelaksanaan (Time Schedule).
- Dengan terbitnya berita acara perubahan kontrak pekerjaan
(Contract Change Order/COO) maka kontrak awal maupun Change Order
ama tidak berlaku lagi.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
Dalam kaitan ini Konsultan Pengawas akan mengevaluasi usulan Kontraktor
mengenai CCO dan akan membuat Technical Justification sebagai dasar bahwa
perubahan dapat dilaksanakan.

Bagan alir prosedur perubahan kontrak (CCO) diperlihatkan pada


gambar 2.16.

5. Sertifikat Bulanan (Monthly Certificate/MC)


Yang dimaksud sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) adalah sertifikat
pembayaran bulanan yang diajukan Kontraktor kepada Pemberi Tugas untuk
dibayar sesuai kemajuan pekerjaan di lapangan setelah diperiksa dan
direkomendasikan oleh Konsultan Pengawas Teknik untuk dapat dibayar.
Tujuan sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) adalah :
- Hasil pekerjaan Kontraktor dapat dibayar sesuai kemajuan pekerjaan yang
telah dikerjakan di lapangan.
- Pemberi Tugas dapat memonitor hasil pekerjaan fisik atau cash flow setiap
bulan.
- Merupakan tambahan modal Kontraktor untuk melanjutkan
pekerjaan.

Dalam penyiapan sertifikat bulanan perlu diperhatikan sebagai berikut :

a) Pengukuran Lapangan (Opname)


Guna menghindari kesalahpahaman mengenai kemajuan pekerjaan yang akan
disertifikasikan menjadi sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC), maka
perlu diadakan pengukuran bersama di lapangan antara Kontraktor, Konsultan
Pengawas Teknik dan Staff Pemberi Tugas mengenai :
- Kuantitas pekerjaan.
- Kualitas pekerjaan.
- Penampilan (performance) hasil pekerjaan.
- Hasil pengukuran dibuat dalam berita acara pekerjaan (manual check
volume).

b) Data pendukung sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) :


Data pendukung (Back up) kelengkapan sertifikat bulanan (Monthly
Certificate/MC) antara lain :
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
- Data pendukung kuantitas pekerjaan bulanan.
- Data pendukung kualitas pekerjaan bulanan (hasil test
laboratorium).
- Data pendukung perubahan kontrak (kalau ada).
- Gambar-gambar atau sket hasil pekerjaan yang merupakan pendukung
pembuatan gambar terlaksana (As built Drawing) nantinya.
- Data pendukung harus diserahkan setiap tanggal 25 setiap akhir bulan
atau cara pembayaran yang telah dijelaskan dalam Kontrak Pekerjaan
Konstruksi.

c) Cara pembuatan serfifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) :


Sertificate bulanan (Monthly Certificate/MC) bersifat kumulatif dan
pembayaran bulan berikutnya diberikan sebesar jumlah kumulatif dikurangi
jumlah pembayaran sebelumnya. Dikurangi advance payment ditambah
pembayaran material on site kalau ada.
Atas pengajuan tagihan dari Kontraktor, Konsultan Pengawas akan
memeriksa semua perhitungan beserta back up data kualitas dan kuantitas,
setelah lengkap dan benar diserahkan kepada Pemimpin Proyek untuk
mendapatkan persetujuan.
6. Requaest
Request adalah salah satu dokumen pembuka arsip (folder) suatu kegiatan
yang diajukan Kontraktor kepada Konsultan Pengawas Teknik untuk diperiksa
dan disetujui oleh Pemberi Tugas sebagai permohonan sebelum melaksanakan
pekerjaan di lapangan.
Maksud pengajuan request adalah :
a. Supaya setiap pekerjaan Kontraktor dapat diawasi dan dimonitor oleh
Konsultan Pengawas Teknik.
b. Supaya hasil pekerjaan Kontraktor dapat dipertanggung jawabkan dan tepat,
mutu kuantitas dan sesuai rencana.
c. Kontraktor bekerja harus mengikuti prosedur yang sudah ditentukan sesuai
dokumen kontrak dan spesifikasi teknik.
d. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
Format request terdiri dari :
a. Unsur-unsur yang harus diisi :
- Tanggal pengajuan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
- No. Request dan No. jenis pekerjaan
- Lokasi pekerjaan/stationing
- Volume pekerjaan
- Material yang dipakai
- Peralatan yang dipakai
- Tenaga kerja
- Sket gambar kerja
- Dan pekerjaan pelengkap lain kalau ada
b. Yang bertanggung jawab menandatangani pada kolom pengajuan
permohonan pekerjaan adalah kontraktor pelaksana.
c. Yang bertanggung jawab memeriksa/cek dan menyetujui
permohonan pekerjaan adalah Konsultan Pengawas (sertifikasi).
d. Disetujui oleh staff pemberi tugas / pemberi tugas.

Konsultan Pengawas akan memeriksa kelengkapan data sesuai dengan request


yang diajukan dan akan memeriksa lapangan. Apabila semuanya sudah
benar maka pekerjaan bisa dilaksanakan dan untuk selanjutnya akan diawasi oleh
Konsultan Pengawas.
7. Verifikasi
Verifikasi (penutup request) adalah data dokumen sebagai penutup request
pelaksanaan pekerjaan kontraktor setelah pekerjaan dapat diterima dan
dipertanggung jawabkan baik mutu maupun kuantitasnya.
Maksud penerbitan verifikasi adalah :
a. Dengan adanya verifikasi (penutup request), maka request yang dinyatakan
sebelumnya telah selesai dikerjakan dan dapat ditagihkan oleh Kontraktor.
b. Untuk menjadi pendukung data sertifikat bulanan (Monthly Certificate MC)
yang diajukan Kontraktor setiap mengajukan penagihan.
Yang perlu diperhatikan dalam persetujuan verifikasi (penutup request) :
a. Tanggal persetujuan.
b. Penomoran pada request dan mata pembayaran harus sama dengan yang
tercantum pada verifikasi (penutup request).
c. Lokasi pekerjaan (stationing/Sta.)
d. Volume pekerjaan setelah diopname bersama.
e. Hasil pengujian pekerjaan.
f. Sket gambar terlaksana, menjadi dasar gambar terlaksana (As Built
Drawing).
g. Lama waktu pelaksanaan.
h. Catatan tidak sempurna masih dalam toleransi.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
Konsultan Pengawas akan mengevaluasi semua hasil pekerjaan di lapangan
dan merekomendasikan atau memberi catatan ketidaksesuaian untuk
diperbaiki Kontraktor kalau ada sampai dianggap sempurna.
8. Visual Monitoring
Visual monitoring adalah system monitoring dimana prestasi kerja
Kontraktor terpresentasi dalam bentuk gambar dan grafik berwarna atau
narasi secara akurat terinci dan selalu diperbaharui.
Untuk memperlihatkan prestasi kerja Kontraktor dalam bentuk grafik,
gambar atau narasi yang mudah dicerna dengan jelas, sehingga memudahkan
monitoring kegiatan Kontraktor serta keperluan presentasi pada saat
kunjungan pihak Pemberi Tugas ke lapangan maupun keperluan sehari-hari.
Dalam menyiapkan visual monitoring ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu :
a. Pemberian warna-warna pada pekerjaan yang sudah diverifikasi.
b. Perbedaan pewarnaan tergantung status pekerjaan, apa sudah selesai
diverifikasi, belum diadakan pengujian atau sudah ditagihkan (Invoice).
c. Pembaharuan (up date) data dilakukan setiap hari.
d. Diperlukan orang yang trampil untuk penggambaran dan pewarnaan ini.
e. Kerjasama yang baik antara petugas lapangan dengan pembaharuan (up
date) data di kantor.
f. Hasil direkam dan diarsipkan (file) secara rapi dan teratur .
Konsultan Pengawas akan selalu memonitor setiap progress suatu pekerjaan
secara actual di lapangan sebagai input penyajian bentuk visual monitoring.

E.3. PROGRAM KERJA PENGAWASAN


Di dalam pelaksanaan pekerjaan layanan Konsultansi, perlu adanya suatu
program kerja yang konsepsional, efektif dan efisien sedemikian sehingga
setiap aktifitas kerja terprogram dengan baik dalam rangka mencapai target sukses
pekerjaan. Program kerja yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan
dalam Kerangka Acuan Kerja ( KAK ). Dalam penyusunan program kerja antara lain
dan berdasarkan pada :

1. Ruang lingkup pekerjaan


2. Volume pekerjaan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
3. Batas waktu
4. Keahlian personil
5. Jumlah personil
6. Peralatan yang dipakai
7. Schedule mobilisasi
8. Arahan Pemberi Tugas
9. Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya

Secara garis besar program kerja tersebut diuraikan seperti berikut ini Untuk
melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu dan hasil dengan mutu yang tinggi akan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal kerja yang direncanakan.
Rencana kerja disusun dan dilaksanakan berdasarkan urutan pekerjaan efektif
dan waktu pelaksanaannya. Rencana kerja disusun secara sistimatis dengan tujuan
agar tercapai sasaran dan tujuan pekerjaan ini.
Untuk mendapatkan efektifitas tinggi atas input Konsultan dan untuk
menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien, kita perlu mengikuti suatu
perencanaan dan pelaksanaan sistem layanan Konsultansi yang ketat.
Hanya dengan cara ini baik kualitas maupun kuantitas pekerjaan dapat dikontrol
sambil menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup besar. Beban puncak dalam
pekerjaan memerlukan mobilisasi staf tambahan dan pengenalan terhadap
proyek dan pada umumnya mengakibatkan berkurangnya kualitas pekerjaan, hal
ini diupayakan dihindari.
Aktifitas pokok pekerjaan pengawasan teknik meliputi tahapan utama sebagai
berikut :

1. Persiapan awal
2. Koordinasi Konsultan dengan Kepala kantor pelabuhan kelas III Biringkassi
3. Koordinasi dengan unsur proyek
4. Koordinasi tim Konsultan
5. Koordinasi dengan instansi terkait
6. Tahap pelaksanaan konstruksi
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA

E.3.1. Persiapan Awal


Sambil menunggu dikeluarkannya Surat Persetujuan Mobilisasi Tim Konsultan
Pengawas Teknik, akan mengadakan persiapan-persiapan untuk pelaksanaan pekerjaan
yang antara lain namun tidak terbatas pada :

1. Staffing & Organizing Team Work


2. Mengadakan rapat koordinasi mambahas jaminan kualitas yang harus diberikan
oleh Konsultan kepada rekanan dalam hal ini adalah Kontraktor pelaksana yang
akan melaksanakan kontrak pekerjaan.
3. Menata / penyiapan kantor, furniture, perlengkapan kantor dll
4. Updating bersama-sama atas Standar Operational Procedure hubungan kerja
Team Work dengan Manajemen Konsultan didasarkan pada kontrak kerja antara
Konsultan dengan Kontraktor pelaksana yang akan melaksanakan kontrak pekerjaan
5. Mengadakan kunjungan / koordinasi awal dengan instansi-instansi dan pihak-pihak
terkait
6. Penyiapan format / form-form standar yang akan diperlukan / digunakan selama
periode pekerjaan
7. Pengumpulan data yang tersedia
8. Studi / analisa data yang tersedia
9. Field reconnaissance / site visit
10. Mempelajari kembali design dan lingkup pekerjaan fisik

E.3.2. Koordinasi Konsultan & Pemimpin Proyek


Koordinasi dengan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Biringkassi, perlu
dilakukan secara rutin dan dengan frekuensi yang cukup.
E.3.3. Koordinasi dengan Unsur Proyek
Selama waktu pelaksanaan, akan diadakan "Periodical Project Meeting"
antara Konsultan, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Biringkassi, Perencana,
dan Pengawasan, di sini bisa dievaluasi, dimonitor dan dibahas hal-hal Pengawasan, di
sini bisa dievaluasi, dimonitor dan dibahas hal-hal :
1. Membahas pekerjaan yang akan dikerjakan, metodologi yang akan digunakan,
hasil-hasil pengujian spesifikasi bahan, peralatan yang digunakan, pengerahan
tenaga kerja, rencana waktu pelaksanaan tahapan pekerjaan sehingga tidak terjadi
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
keragu-raguan atau kesalahan dalam pelaksanaan.
2. Manajemen (mobilisasi, pemasangan, penempatan, pengoperasian) alat bantu kerja
(baik alat berat maupun non alat berat) oleh Kontraktor.
3. Pencapaian tahapan pekerjaan (kuantitatif dan kualitatif) pekerjaan.
4. Informasi-informasi yang perlu disampaikan kepada Kontraktor dan atau sebaliknya.
5. Masalah-masalah di lapangan dan pemecahannya.
6. Rencana Kerja Kontraktor untuk bulan berikutnya.
yang perlu dilaksanakan dengan "crash-program" dan lain-lain, yang perlu
dilaksanakan dengan "crash-program" dan lain-lain.
Dalam hal terjadinya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, maka konsultan akan
melayangkan pemberitahuan-pemberitahuan (teguran) lisan maupun tertulis dan
advisory atas penyimpangan kurva pencapaian progress pekerjaan. Pemberitahuan
yang tidak memberikan dampak perbaikan kinerja yang signifikan akan
dilanjutkan dengan pertemuan khusus (show cause meeting) yang melibatkan juga
pemilik proyek. Dalam show cause meeting inilah konsultan memberikan
pertimbangan-pertimbangan professional (professional judgement) kepada pemilik
pekerjaan sehingga tidak terjadi penyimpangan manajerial dan administratif yang
merugikan setiap pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan.
Project meeting antara Konsultan dan Kontraktor dilakukan secara periodik
(mingguan), dimana untuk kondisi khusus dapat dilakukan dalam rentang 2 - 3
harian.
E.3.4 Koordinasi Tim Konsultan
Dalam rnelaksanakan tugas, tim Konsultan selain akan melaksanakan tugasnya
sesuai dengan job description, juga perlu ada koordinasi antara Team Leader dengan
stafnya, seperti antara lain dan tidak terbatas pada :
a. Rapat bulanan antara Team Leader / Quality Control / Inspector /Ahli K3 dan
staff, membahas :
 Laporan bulanan
 Aktifitas yang sudah dan akan dilaksanakan
 Masalah lapangan dan pernecahannya
 Penjelasan dan diskusi teknis untuk menunjang kelancaran pekerjaan
b. Proffesional Staff (Tenaga Inti) Konsultan akan melakukan kunjungan setiap
hari atau secara berkala kelapangan pada waktu pekerjaan berjalan untuk
meyakinkan bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kontrak. Porsi kunjungan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
lapangan direncanakan ± 85 % setiap bulan, sisanya ± 15 % setiap bulan untuk
mengadakan evaluasi, analisis, koordinasi di kantor proyek.
c. Sub Proffesional Staff (Tenaga Teknisi) akan melaksanakan inspeksi harian
untuk meyakinkan bahwa material, tenaga kerja dan hasil pekerjaan fisik sesuai
dengan dokumen kontrak dalam hal mutu, volume dan waktu.
d. Pertemuan-pertemuan khusus antara Supervisor Engineer / Site Engineer /
Inspector dengan tim atau antar Staff Konsultan dengan frekwensi yang cukup atau
sesuai kebutuhan (harian) agar terjadi komunikasi, koordinasi, informasi yang baik.
e. Atas catatan yang dirangkum dalam inspeksi harian, Site Engineer /
Inspector akan melakukan verifikasi data lapangan, mengkompilasi dan mengolah
menjadi laporan pencapaian tahapan pekerjaan yang kemudian menjadi dasar bagi
Site Engineer menyusun laporan bulanan.

E.3.5. Koordinasi dengan Instansi Terkait


Dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan teknik, Konsultan perlu melakukan
koordinasi dengan instansi dan Konsultan lain terkait yang berhubungan dengan lingkup
pekerjaan.
E.3.6. PROGRAM KERJA PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan Trestle/Dermaga
 Girder dibuat dilokasi atau ditempat yang sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan.
 Pekerjaan grider antara lain pekerjaan pemotongan besi beton, pemasangan besi beton +
tendon, pembuatan cetakan/formwork, dilakukan oleh grup yang terpisah dan masing-
masing grup bertanggung jawab terhadap disiplin pekerjaannya masing-masing.
 Akan lebih baik cetakan grider dibuat dari plat baja yang telah disiapkan sebelum
pekerjaan pembesia dilaksanakan (lebih baik dalam segi kecepatan pemasangan,
penampakan/expose grider jadi, efisiensi pemakaian cetakan untuk produksi yang
banyak.
 Curing menggunakan cara steam (diuap), Girder segmental yang telah jadi, dimasukan
kedalam kotak penguapan, ditutup dan disemprotkan uap panas dengan suhu ± 700 C,
selama 6 – 8 jam, kemudian diangkat untuk di stok, digabung, diprestress dan digrouting.
 Cetakan/formwork untuk footing, kolom/pier, kepala jembatan, dibuat dari plat baja/besi.
 Mempersiapkan lahan yang cukup dilokasi jembatan untuk keperluan maneuver crane
pada waktu pelaksanaan erection.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
 Mempersiapkan jalan akses koleksi pekerjaan jembatan sedini mungkin, untuk jalan
masuk alat-alat berat.

2. Pekerjaan badan causeway


 Pekerjaan Timbunan dan Galian
 Menambah alat dan tenaga, untuk pelaksanaan dilapangan (alat berat dan alat
laboratorium serta tenaga lapangan dan laboratorium).
 Pekerjaan dilaksanakan dengan dua shift, untuk pekerjaan siang dan pekerjaan malam
hari.
 Untuk pelaksanaan pekerjaan di malam hari, dilengkapi dengan alat penerangan/lampu
(genset, jumlah dan kekuatan lampu) yang cukup dan memadai.
 Penghamparan dan pemadatan dilaksanakan untuk beberapa jalur sekaligus.

 Pekerjaan Rigid Pavement


 Pelaksanaan penghamparan dan pemadatan beton, dilaksanakan dengan memakai alat
mesin penghampar Weirgent (tidak memerlukan formwork, dengan slump beton yang
cukup rendah mendekati nol), dikerjakan dengan dua shift.
 Penghamparan beton dilaksanakan untuk beberapa jalur sekaligus.

 Pekerjaan Concrete Barrier


 Pekerjaan dilaksanakan dengan memakai mesin cetak berjalan (Weirgent), tidak dengan
cara manual, dan menggunakan beton slump rendah.
 Concrete Barrier dibuat dengan cara prescast/pracetak (dibuat di casting yard).

E.3.6 Tahap Pelaksanaan Konstruksi


Konsultan selama periode konstruksi, akan senantiasa memberi arahan, bimbingan
dan instruksi yang diperlukan kepada Kontraktor guna menjamin bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat waktu dan tepat
biaya dengan berdasarkan dokumen kontrak dan petunjuk teknis lainnya.
Selain itu, tugas Konsultan meliputi : melakukan sertifikasi atas pekerjaan Jalan dan
Jembatan yang dilaksanakan oleh Kontraktor.
Secara rinci, pekerjaan yang dilakukan pada tahap supervisi sebagai berikut :
Masa Konstruksi :
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
1. Mengecek data titik survey di lapangan
2. Menyelenggarakan pengawasan menerus di lapangan untuk mendapatkan
kepastian bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan didalam
dokumen kontrak
3. Memeriksa test laboratorium dan test lapangan untuk pekerjaan fisik, juga material
yang akan digunakan dan metode kerja untuk mendapatkan kepastian sudah sesuai
dengan persyaratan
4. Menjaga, mengendalikan, mengontrol, memonitor, mengevaluasi rencana kemajuan
pekerjaan yang terbaru berupa bar-chart dan atau metode lain yang digunakan
sesuai dengan rencana kerja yang sudah disetujui
5. Memeriksa dan menyetujui semua gambar kerja dan detailnya yang diajukan
oleh Kontraktor, penyesuaian design bila diperlukan, agar sesuai dengan
kebutuhan teknis/lapangan
6. Memberikan laporan secara berkala semua pengukuran kuantitas pekerjaan yang
sudah di test termasuk penggunaan material, dengan menggunakan bentuk yang
sudah disetujui oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Biringkassi
7. Memberikan laporan khusus jika ada masalah yang timbul, dan memberikan
rekomendasi pemecahan permasalahan
8. Membantu mempersiapkan semua perubahan (change orders) dan membantu
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III Biringkassi pada saat negosiasi harga
dan biaya konstruksi terhadap perubahan kontrak tersebut (bila ada)
9. Mengevaluasi dan membantu menyiapkan rekomendasi bagi Kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan kelas III Biringkassi dalam bertindak atas klaim terhadap
kontrak, perselisihan, penambahan lingkup pekerjaan, kontrak dan perubahan -
perubahan lain di luar lingkup pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak
10. Memeriksa rancangan sertifikat pembayaran bulanan yang akan disertifikasikan oleh
Konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan kelas III Biringkassi
11. Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang tepat bagi Kontraktor di dalam
semua masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak, pengecekan
terhadap survey tanah dasar, test pengawasan mutu dan masalah lain yang
berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan pekerjaan
12. Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap, semua jaminan yang
diperlukan di bawah syarat-syarat yang tercantum di dalam dokumen kontrak, untuk
material dan peralatan yang digunakan di proyek. Semua material yang digunakan di
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
proyek termasuk sumbernya juga harus disetujui terlebih dahulu
13. Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
kelas III Biringkassi, menghadiri dan mencatat semua rapat / pertemuan dengan
Kontraktor, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III Biringkassi dan Instansi
pemerintah lain serta menyediakan bantuan teknis bila dan kapan diperlukan dalam
kaitannya dengan pelaksanaan proyek dan masalah-masalah kontrak
14. Mendokumentasikan kondisi cuaca harian, kondisi diluar normal dilapangan,
peralatan Kontraktor dan personil dilapangan serta peristiwa / kejadian yang bisa
mengakibatkan keterlambatan, dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah
keterlambatan tersebut
15. Memberikan bantuan advis kepada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III
Biringkassi di dalam menyusun kebijakan dan langkah untuk mencegah dan
mengurangi klaim
16. Membuat laporan bulanan, laporan teknik / khusus dan laporan akhir proyek seperti
yang dikehendaki oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III Biringkassi
17. Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk penyiapan laporan dan Berita
Acara Serah Terima Sementara yang laporan dan Berita Acara Serah Terima
Sementara yang (Certificate of Provisional Acceptance)
18. Pemeriksaan Serah Terima Akhir termasuk penyiapan laporan dan Berita Serah
Terima Akhir yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Pemeriksaan Akhir
(Certificate of Final Acceptunce)
Secara ringkas, semua aktifitas dilapangan dapat dirangkum seperti di bawah ini :
1. Pematokan bersama ( Setting out )
Semua survey di lapangan selama pematokan bersama dan selama konstruksi akan
dilaksanakan oleh Kontraktor di bawah petunjuk Konsultan. Hasil survey tersebut akan
dikaitkan dengan gambar-gambar konstruksi, kondisi yang ada dan beberapa
ketidaksesuaian antara gambar-gambar dan kondisi-kondisi yang ada akan dipergunakan
oleh Konsultan untuk mereview design untuk keperluan proyek (bila ada).
2. Persiapan lapangan
Pada tahap persiapan di lapangan, tim pengawas akan mengawasi dan memeriksa
aktifitas-aktifitas konstruksi sebagaimana yang dijabarkan di bawah ini :
 Memeriksa kualitas dari semua bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk
konstruksi
 Penyiapan rancangan campuran pekerjaan (job mix formula) untuk beton konstruksi
Wharf.
 Lokasi letak bahan-bahan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
 Kondisi tumpukan bahan di lokasi kerja
 Jumlah dan kondisi semua peralatan
 Jumlah personil Kontraktor
 Jumlah dan kualitas bahan-bahan
 Kondisi cuaca
 Prosedur administrasi Kontraktor
 Form/formulir kerja
 Persiapan form-work
 Mengecek jadual Kontraktor
 Persiapan konstruksi
3. Pekerjaan Konstruksi
Setelah mobilisasi dan persiapan di lapangan telah selesai dan diperiksa oleh
Konsultan dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III Biringkassi, maka
Kontraktor akan diijinkan untuk melanjutkan pekerjaan konstruksi
Tim Konsultan akan mengecek langsung dalam hal-hal berikut ini :
 Metoda pekerjaan konstruksi
 Campuran-campuran bahan
 Pengecekan jadwal
 Kondisi cuaca dari waktu ke waktu selama periode pelaksanaan pekerjaan
 Pengambilan contoh (sampling)
Sebelum pekerjaan fisik dimulai, Kontraktor mengajukan "Request" terlebih
dahulu, yang berisi antara lain :
 Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
 Lokasi pekerjaan
 Peralatan yang akan digunakan
 Estimasi volume pekerjaan
 Material yang akan digunakan
4. Pengawasan Mutu ( Quality )
Pekerjaan yang perlu diawasi dengan teliti dan cermat selama pengawasan
kualitas antara lain sebagai berikut.
Sebelum Kontraktor memulai aktifitas konstruksi, Kontraktor akan membuat suatu
permohonan secara tertulis kepada Konsultan untuk prosedur konstruksi dan
persetujuan pekerjaan dalam tahap yang logis.
Tindakan dan penanganan konsultan pengawas adalah sebagai berikut :
 Menginspeksi dan menyetujui bahan-bahan yang akan digunakan
 Menginspeksi dan menyetujui pelaksanaan pekerjaan konstruksi
 Menginspeksi dan menyetujui metoda dan ketelitian pekerjaan konstruksi
 Memeriksa/menginstruksikan test-test lapangan baik uji hammer test dan kepadatan
tanah di lapangan yang berkenaan dengan pelaksanaan konstruksi Wharf dan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
Causeway
 Memeriksa/menginstruksikan test laboratorium terhadap sampel-sampel yang
diambil dari lokasi kerja berkenaan dengan sample agrgegat halus, agregat kasar,
material pengikat semen, material quarry timbunan
 Memeriksa/menginstruksikan test-test yang lain sesuai dengan spesifikasi terutama
adalah mutu beton pada saat test uji “slump test” dan test uji sambungan pada pipa
pancang baja konstruksi Wharf yang membutuhkan pengujian secara langsung dan up
to date untuk menjaga kualitas yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis pekerjaan
5. Pengawasan Kuantitas ( Quantity )
Pekerjaan yang perlu diawasi dengan teliti dan cermat selama pengawasan
kuantitas antara lain sebagai berikut.
Pengawasan kuantitas (quantity control) akan mengecek bahan- bahan yang ditempatkan
atau yang dipindahkan oleh Kontraktor, Konsultan akan memproses bahan-bahan dan
produk fisiknya berdasarkan atas :
 Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran
 Metoda perhitungan
 Lokasi kerja
 Jenis pekerjaan (work item)
 Tanggal diselesaikannya pekerjaan

6. Catatan-catatan teknis
Catatan-catatan akan dikeluarkan / diberikan dari waktu ke waktu, untuk memberikan
petunjuk-petunjuk kepada Kontraktor guna untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada
Kontraktor guna / construction method dan lain-lain. Demikian juga catatan-catatan /
instruksi-instruksi diberikan juga untuk pekerjaan yang hasilnya tidak sesuai dengan
spesifikasi.

a. Bahan
Perkiraan Kebutuhan bahan yang habis dipergunakan selama pelaksanaan Proyek adalah :
JUMLAH
No JENIS BAHAN SATUAN KET.
KEBUTUHAN
1. Kertas HVS
Ls Rim
2. Kertas Kop Perusahaan
Ls Rim
3. Kertas A3
Ls Rim
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
4. Alat –Alat Tulis / gambar
Ls Rim

b. Peralatan & Perlengkapan


Perkiraan Kebutuhan Alat / Perlengkapan yang dipergunakan adalah

No JENIS BAHAN JUMLAH KONDISI STATUS


1. Laptop 2 Buah Baik Milik
2. Printer Colour A-3 1 Buah Baik Milik
3. Scanner A-3 1 Buah Baik Milik
4. Kamera Foto Digital 1 Buah Baik Milik
5. GPS 1 Buah Baik Milik
6. Handy talky 3 Buah Baik Milik
7. Water Level 1 Buah Baik Milik
8. Theodolit 2 Buah Baik Milik
9. Flashdisk 2 Buah Baik Milik
10. Water pass 1 Buah Baik Milik
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA

BAB IV
HASIL OBSERVASI AWAL

IV.1. LETAK GEOGRAFIS


Kecamatan Liukkang Kalmas termasuk dalam Kabupaten Pangkep Provinsi
Sulawesi Selatan. Kabupaten ini terletak di pesisir selat Makassar kea rah utara. Secara
geografis terletak pada 117o 56,7’ BT – 119o 48,06’ BT dan 50 9,57’ LS – 4o 28,856’ LS.
Batas-batas Wilayah
>> Sebelah Utara : Kabupaten Barru
>> Sebelah Selatan : Kabupaten Maros
>> Sebelah Timur : Kabupaten Bone
>> Sebelah Barat : Pulau Kalimantan, Pulau Jawa dan Madura, Pulau Nusa
tenggara dan Pulau Bali

Lokasi Pelabuhan Pulau Kalukalukuang

IV.2. KONDISI EKSISTING


Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
Pelabuhan Bajoe merupakan pelabuhan yang menjadi akses dari Sulawesi Selatan
(Bone) menuju Sulawesi Tenggara (Kolaka). Kawasan sekitar pelabuhan Bajoe di
Kecamatan Tanete Riattang Timur, diarahkan pengembangannya untuk pelayanan jasa
transportasi dan industri perikanan. Pihak otoritas pelabuhan Bajoe Bone, Sulawesi
Selatan, tidak pernah berhenti melakukan pembenahan demi kenyamanan dan kepuasan
pengguna jasa Pelabuhan Bajoe.
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Bajoe TA. 2014 merupakan
proses lanjutan dari Pembangunan Faspel Bajoe TA. 2013. Kondisi pekerjaan pada
Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Bajoe pada saat sekarang meliputi sebagai berikut
:
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembuatan dan Pemasangan Papan Nama Proyek
2. Pembersihan Lokasi Pekerjaan
3. Pagar Pengaman Lokasi Proyek
4. Penerangan Lokasi Pekerjaan dan Keamanan
5. Pengukuran dan Pemasangan Titik Tetap
6. Direksi Keet, Gudang Kerja dan Bangsal Kerja
7. Air Kerja
8. Mobilisasi dan Demobilisasi
9. Dokumentasi, Pelaporan, Shop Drawing dan As Built Drawing

II. PEK. LAPANGAN PENUMPUKAN (40 x 50) M


1. Pekerjaan Talud
- Pekerjaan Galian tanah
- Pas. Batu kosong
- Pas. Batu kali Camp 1 : 3
- Pekerjaan Siar Mata Sapi
- Pekerjaan Plesteran
- Pasangan pipa Air PVC 2"
- Geotextile Woven
- Geotextile Non Woven
2. Pekerjaan Timbunan
- Timbunan Tanah sempai elev. +2.6 m LWS

III. PEK. CAUSEWAY (4X13) M


1. Pekerjaan Talud
- Pekerjaan Galian Tanah
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
- Pas. Batu kosong W = 25 - 40 Kg
- Pas. Batu kali Camp 1 : 3
- Pekerjaan Siar Mata Sapi
- Pekerjaan Plesteran
- Pasangan pipa Air PVC 2"
- Geotextile Woven
2. Pekerjaan Timbunan
- Timbunan Tanah sempai elev. +2.6 m

IV. PEK. L-SHAPE BETON


1. Plat Injak T = 20 cm
2. Pekerjaan Dilatasi
3. Lapisan Batu Kosong
4. Pekerjaan L-Shape Beton

V. PEK. TRESTLE SEGMEN I (50 x 4) M2


1. Pengadaan dan angkutan tiang pancang baja (d=406.4 mm, t=12 mm) (26
Titik)
2. Pembuatan Sepatu Tiang pancang
3. Penyambungan tiang pancang
4. Pemancangan tiang pancang Tegak (26 Titik)
5. Pemotongan tiang pancang
6. Beton Isian Tiang Pancang
7. Pembuatan Poer Beton
8. Pembuatan Balok Beton
9. Pembuatan Pelat lantai Beton
10. Selimut tiang menggunakan splash-guard
11. Pekerjaan Kanstein
12. Pengecatan Kanstein
13. Pekerjaan Delatasi

VI. PEK. TRESTLE SEGMEN II (50 x 4) M2


1. Pengadaan dan angkutan tiang pancang baja (d=406.4 mm, t=12 mm) (26
Titik)
2. Pembuatan Sepatu Tiang pancang
3. Penyambungan tiang pancang
4. Pemancangan tiang pancang Tegak (26 Titik)
5. Pemotongan tiang pancang
6. Beton Isian Tiang Pancang
7. Pembuatan Poer Beton
8. Pembuatan Balok Beton
9. Pembuatan Pelat lantai Beton
10. Pekerjaan Tangga Beton
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
11. Selimut tiang menggunakan splash-guard
12. Pekerjaan Kanstein
13. Pengecatan Kanstein
14. Pengadaan dan Pemasangan Rubber Fender Trestle V 200H2000L
15. Pekerjaan Cleat
16. Pekerjaan Delatasi

IV.3. RENCANA PELAKSANAAN FISIK


 DATA UMUM PROYEK
- Nama Kegiatan : Pekerjaan
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut
Pulau Kalukalukuang Kabupaten Pangkep
Provinsi Sulawesi Selatan
- Nama Pekerjaan : Pekerjaan
Supervisi Pembangunan Fasilitas
Pelabuhan Laut Pulau kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014
- Sumber Dana : APBN 2014
- Nilai Kontrak Fisik : Rp. 18.915.300.000,-
- No./Tgl. Kontrak Fisik : 04/PPK-KLK BRK/APBN/VII/2014
- No./Tgl. Kontrak Supervisi : 03/PPK-KLK-BRK/APBN/VII/2014
- Jangka Waktu pelaksanaan : 150 hari kalender
- Tanggal Akhir Pelaksanaan : 21 Desember 2014
- Jangka Waktu Pemeliharaan : 150 hari kalender
- Kontraktor Pelaksana : PT. TRI KARYA UTAMA CENDANA
- Alamat Kontraktor : JL. Tidung VIII Stp. 7 No.101
Makassar
- Konsultan Pengawas : CV. ARTAKONA
- Alamat Konsultan : Jl.Balang Caddi No.17 Makassar

IV.4. HASIL RAPAT PENDAHULUAN


a. Mutual Check 0%
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
Pihak Kontraktor dan Pihak Konsultan yang didampingi oleh PPK, telah
melakukan pemeriksaan bersama pengukuran dan perhitungan terhadap
kuantitas/volume, Mutual Check 0% (MC. 0%) pada Proyek Lanjutan
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Bajoe telah menghasilkan kesepakatan
dan data rangkuman tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TAMBAH
VOLUME
NO URAIAN PEKERJAAN UNIT KURANG
KONTRAK Mc.0 + -
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembuatan dan Pemasangan Papan Nama Proyek Buah 1
2 Pembersihan Lokasi Pekerjaan Ls 1
3 Pagar Pengaman Lokasi Proyek Ls 1
4 Penerangan Lokasi Pekerjaan dan Keamanan Ls/Hr 180
5 Pengukuran dan pemasangan Titik tetap Ls/Hr 3
6 Direksi Keet, Gudang Kerja dan Bangsal Kerja m2 36
7 Air Kerja Ls 1
8 Mobilisasi dan Demobilisasi Ls 1
9 Dokumentasi, Pelaporan, Shop Drawing dan As Built Drawing Ls/Bln 6
B PEKERJAAN LAPANGAN PENUMPUKAN ( 40m x 50m )
1 PEKERJAAN TALUD
1 Pekerjaan Galian Tanah m3 800.000
2 Pas. Batu kosonG m3 1813.600
3 Pas. Batu kali Camp 1 : 3 m3 455.400
4 Pekerjaan Siar Mata Sapi m2 348.480
5 Pekerjaan Plesteran m2 604.200
6 Pasangan pipa Air PVC 2" m' 132.000
7 Geotextile Woven m2 1393.800
8 Geotextile Non Woven m2 2000.000
2 PEKERJAAN TIMBUNAN
1 Timbunan Tanah sempai elev. +2.6 m LWS m3 3591.250
C PEKERJAAN CAUSEWAY ( 4m x 13m )
1 PEKERJAAN TALUD
1 Pekerjaan Galian Tanah m3 207.400
2 Pas. Batu kosong W = 25 - 40 Kg m3 505.410
3 Pas. Batu kali Camp 1 : 3 m3 111.860
4 Pekerjaan Siar Mata Sapi m2 67.320
5 Pekerjaan Plesteran m2 176.800
6 Pasangan pipa Air PVC 2" m' 25.500
7 Geotextile Woven m2 198.900
2 PEKERJAAN TIMBUNAN
1 Timbunan Tanah sempai elev. +2.6 m m3 135.150
D PEKERJAAN L-SHAPE BETON
1 Plat Injak T = 20 cm m3 2.40
2 Pekerjaan Dilatasi m' 4
3 Lapisan Batu Kosong m3 13.04
4 Pekerjaan L-Shape Beton m3 3.84
E PEKERJAAN TRESTLE S1 ( 4m x 50m )
Pengadaan dan angkutan tiang pancang baja (d=406.4 mm,
1 kg 72785.79
t=12 mm) (26 Titik)
2 Pembuatan Sepatu Tiang pancang Bh 26.00
3 Penyambungan tiang pancang m' 26.00
4 Pemancangan tiang pancang Tegak (26 Titik) m' 535.60
5 Pemotongan tiang pancang Unit 26.00
6 Beton Isian Tiang Pancang m3 5.75
7 Pembuatan Poer Beton m3 19.79
8 Pembuatan Balok Beton m3 24.40
9 Pembuatan Pelat lantai Beton m3 60.00
1
Selimut tiang menggunakan splash-guard m2 96.26
0
11 Pekerjaan Kanstein m3 3.98
1 Pengecatan Kanstein m2 59.61
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
2
1
Pekerjaan Delatasi m' 8.00
3
F PEKERJAAN TRESTLE S2 ( 4m x 50m)
Pengadaan dan angkutan tiang pancang baja (d=406.4 mm,
1 kg 72785.79
t=12 mm) (26 Titik)
2 Pembuatan Sepatu Tiang pancang Bh 26.00
3 Penyambungan tiang pancang m' 26.00
4 Pemancangan tiang pancang Tegak (26 Titik) m' 535.60
5 Pemotongan tiang pancang Unit 26.00
6 Beton Isian Tiang Pancang m3 5.75
7 Pembuatan Poer Beton m3 27.71
8 Pembuatan Balok Beton m3 24.40
9 Pembuatan Pelat lantai Beton m3 58.89
1
Pekerjaan Tangga Beton m3 1.66
0
11 Selimut tiang menggunakan splash-guard m2 96.26
1
Pekerjaan Kanstein m3 3.82
2
1
Pengecatan Kanstein m2 57.31
3
1 Pengadaan dan Pemasangan Rubber Fender Trestle V
Bh 4.00
4 200H2000L
1
Pekerjaan Cleat Bh 12.00
5
1
Pekerjaan Delatasi m' 8.00
6

d. Organisasi Kerja
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini disusun berdasarkan Pemahaman
Konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) dengan menguraikan Seluruh
rangkaian kegiatan pokok dan target waktu pelaksanaan pada Bulan atau waktu
tertentu. Rangkaian kegiatan / pekerjaan dan rencana waktu Pelaksanaan
pekerjaan secara terinci dapat dilihat dalam tabel berikut :
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA

 PERSONIL
 Kontraktor Pelaksana
Kontraktor Pelaksana pekerjaan adalah PT. TRI KARYA UTAMA
CENDANA untuk kelancaran operasional proyek, kontraktor tersebut
menunjuk seorang Manajer proyek yang bertugas di lapangan guna
mengendalikan pekerjaan di lapangan.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
Manajer proyek dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh pelaksana
lapangan dan pembantu pelaksana oleh staf teknik sebagai pendukung. Pada
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor menempatkan seorang Engineer
sebagai Kepala Proyek, namun dalam operasional lapangan Kepala Proyek
tersebut kurang aktif di lapangan, hal ini sangat berdampak kurang baik
terhadap pelaksanaan pekerjaan di lapangan karena setiap ada instruksi yang
diberikan oleh Direksi Teknik (Konsultan Supervisi), kontraktor tidak
melaksanakannya dengan baik. Hal ini disebabkan pengetahuan masalah
Teknik yang dimiliki personil kontraktor yang ditugaskan kurang memadai, di
samping itu operasional lapangan di putuskan oleh kantor pusat kontraktor,
menyebabkan personil yang ditugaskan di lapangan (Tenaga Teknik) tidak
dapat mengambil keputusan-keputusan bilamana ada instruksi dari Direksi
Teknik (Konsultan Supervisi).
Untuk maksud tersebut di atas, disarankan kepada pihak proyek
(Pemilik) untuk melaksanakan seleksi personil kontraktor yang akan
ditugaskan di lapangan agar salah persepsi tentang masalah teknik tidak terjadi
dalam pelaksanaan suatu proyek terutama pada proyek-proyek yang akan
datang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Daftar personil Kontraktor yang
ditugaskan sebagai berikut :

DAFTAR PERSONIL KONTRAKTOR DAN KONSULTAN


Pekerjaan : Pekerjaan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014
Kontraktor : PT. TRI KARYA UTAMA CENDANA
No. Kontrak : 04/PPK-KLK BRK/APBN/VII/2014
Konsultan : CV. ARTAKONA
No. Kontrak : 03/PPK-KLK-BRK/APBN/VII/2014
Laporan : Pendahuluan

Daftar Personil Kontraktor


Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
No. Nama Pendidikan Jabatan Ket
Strata Satu (S1) Teknik
1. M. Rudiansyah A Project Manager
Pengairan
Strata Satu (S1)
2. Dwi Harjono Site Manager
Teknik Sipil
Heru Rahim Kurniawan, Strata Satu (S1)
3. Site Engineer
ST Teknik Sipil
Strata Satu (S1)
4. Didi Hendaryanto, ST Pelaksana
Teknik Arsitektur
Strata Satu (S1)
5. Abu Bakar Idris Ahli K3
Teknik Arsitektur
STM Bangunan
6. Budi Hariono Juru Ukur
Air/Jalan
SMK Teknik Gambar
7. Hadi Hariyono Juru Gambar
Bangunan
SMK Teknik Konstuksi
8. Muh. Nur Fajri Logistik
Bangunan
Administrasi/Keu
9. Hasni SMU
angan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
 Konsultan Supervisi
Konsultan Supervisi pada Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas
Pelabuhan Laut Bajoe Tahun Anggaran 2014 adalah CV. ARTAKONA.
Konsultan Supervisi selaku tim pengawas untuk mengendalikan
pekerjaan secara terus menerus memantau pelaksanaan pekerjaan dan
membantu pelaksanaan kegiatan fisik di lokasi serta Direksi Pekerjaan
untuk menjaga kualitas dan kuantitas pekerjaan. Tim Supervisi pada
kegiatan ini dipimpin oleh seorang Site Engineer. Sesuai Kerangka Acuan
Kerja (Term Of Reference) susunan personil untuk Tim Supervisi di
lapangan adalah sebagai berikut :
a. Tenaga Inti
- Site Engineer : 1 orang
- Quality Control : 1 orang
- Quantity Engineer : 1 orang
b. Tenaga Pendukung
- Inspector : 1 orang
- Surveyor : 1 orang
- Administrasi : 1 orang
- Draftman : 1 orang
- OfficeBoy : 1 orang

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya selaku Konsultan


Supervisi, telah dilakukan sesuai dengan Term Of Reference (TOR),
utamanya petunjuk teknis, Rapat koordinasi dengan unsur proyek dan
kontraktor yang dilaksanakan setiap bulan serta pengawasan langsung di
lapangan atas pelaksanaan pekerjaan. Selain itu tugas Konsultan Supervisi
yaitu memberi Site Instruksi atas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor
bilamana menyimpang dari spesifikasi.
Adapun Daftar personil Konsultan Supervisi yang ditugaskan dapat
dilihat pada sebagai berikut :

Daftar Personil Konsultan Supervisi


a. Tenaga Ahli

No. Nama Pendidikan Jabatan Ket


Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
Strata Satu (S1)
1. Ir. Tambaru Site Engineer
TEKNIK SIPIL
Strata Satu (S1)
2. Ir. Hamsijar Quality Control
TEKNIK SIPIL
Strata Satu (S1)
3. Ahmad Yani, ST Quantity Engineer
TEKNIK SIPIL

b. Tenaga Pendukung

No. Nama Pendidikan Jabatan Ket


Strata Satu (S1)
1. Andi Usri, ST Inspector 1
TEKNIK SIPIL
Strata Satu (S1)
2. Ibrahim Abbas Surveyor
TEKNIK SIPIL
Strata Satu (S1) Operator
3. Rahmiah
EKONOMI komnputer
Strata Satu (S1)
4. Abraham Abson L, ST Draftman
TEKNIK SIPIL

BAB V
PENUTUP

V.1. Kesimpulan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014

ARTAKONA
Dari hasil kajian dan observasi yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
a. Pelaksanaan proyek harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari
perencanaan,pembangunan fisik ,sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan
bermacam-macam unsur dan komponen pendukung.
b. Pengendalian proyek adalah suatu sistem untuk mengawasi pelaksanaan
proyek,agar pihak-pihak yang terlibat dalam proyek dapat berfungsi dan bekerja
secara optimal, efisiensi waktu dan tenaga kerja. Pengendalian proyek tidak
hanya dilakukan pada satu aspek saja, melainkan pada semua aspek yang
mempengaruhi jalannya pembangunan.
c. Organisasi merupakan alat yang vital dalam pengendalian dan pelaksanaan
proyek. Organisasi proyek dikatakan berhasil jika mampu mengendalikan tiga
hal utama yaitu mutu, waktu dan biaya. Suatu organisasi mempunyai ciri-ciri
adanya sekelompok orang yang bekerja sama atas dasar hak, kewajiban dan
tanggung jawab masing-masing.

V.2. Saran
a. Sebelum pengerjaan proyek dimulai hendaknya persiapan – persiapan yang
berhubungan dengan pengerjaan perlu dipersiapkan, seperti peralatan maupun
bahan yang akan dipergunakan.
b. Semua data mengenai pelaksanaan proyek harus dilengkapi sebelumnya agar
proses pelaporan dapat berjalan lancar.
c. Komunikasi antara Pelaksana dan Pengawas harus es intensif mungkin, agar tak
terjadi Miss Communications.

Anda mungkin juga menyukai