CV. ARTAKONA
Jl. Balang Caddi No.17
Makassar
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014
ARTAKONA
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. LATAR BELAKANG
Seiring berjalannya roda perekonomian masyarakat, pemerintah dituntut untuk selalu
sigap memberikan respons tiap kebutuhan untuk menunjang dan mendukung usaha-usaha
mencapai kesejahteraan bagi rakyatnya. Kesigapan pemerintah ini diwujudkan dengan
memfasilitasi dan membangun infrastruktur-infrastruktur penunjang yang kiranya dapat
membangkitkan perekonomian bangsa.
Pembangunan infrastruktur ini menyesuaikan dengan berbagai keperluan masyarakat
antara lain dalam kegiatan pendistribusian khususnya prasarana transportasi. Pelabuhan
merupakan prasarana transportasi yang menunjang dan bermanfaat besar sekaligus
memiliki kapasitas yang besar dalam menampung tiap kegiatan baik pendistribusian
barang atau manusia.
Tuntutan akan pelabuhan yang dapat memenuhi tiap kebutuhan perekonomian
merupakan hal yang tidak lazim. Meniru akan Negara tetangga kita Singapura, yang dilihat
dari besarnya area kalah banding dengan Negara kita Indonesia. Namun, karena
kemampuan dalam kelola tiap infrastruktur yang ada termasuk pelabuhan, maka Singapura
sendiri menjadi salah satu Negara terdepan dalam pengolahan jasa khususnya pelabuhan.
Perkembangan pelabuhan yang ada, memberikan arti dan makna yang besar pada
pembangunan di negara kita. Bahkan perekonomian masyarakat berjalan maju dikarenakan
aktivitas pendistribusian barang dalam jumlah yang cukup besar yang disalurkan melalui
pelabuhan. Selain itu, melalui pelabuhan kita dapat melakukan perjalanan menuju ke
beberapa tempat.
Semakin berkembangnya perekonomian masyarakat memaksa semua komponen
transportasi tidak terkecuali pelabuhan untuk meningkatkan pelayanan yang ada. Namun
dalam pelabuhan sendiri, kesemua hal dapat berjalan dengan baik jikalau perencanaan
pelabuhan dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan keperluan masyarakat bukan
hanya pada saat tersebut namun juga mendasari perencanaan untuk masa yang akan
datang.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014
ARTAKONA
I. 3. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup pekerjaan Layanan Konsultan Supervisi adalah :
a. Memberikan keputusan terhadap usulan untuk melaksanakan bagian kegiatan
pekerjaan dari pelaksanaan konstruksi sesuai kewenangan yang diberikan oleh
pengguna jasa.
b. Memberikan pendapat kepada pengguna jasa atau memberikan keputusan
berdasarkan kewenangan dari pengguna jasa terhadap pekerjaan dan atau rencana
kerja pelaksanaan dari pelaksanaan konstruksi.
c. Memberikan laporan hasil pengawasan setiap bagian pekerjaan dan laporan akhir
pengawasan untuk mendapatkan persetujuan pengguna jasa.
d. Memberi pendapat kepada pengguna jasa terhadap usulan penyerahan pertama
hasil akhir pekerjaan dari pelaksanaan pekerjaan.
e. Dapat menolak/menerima hasil bagian kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan
tanpa mendapat izin terlebih dahulu dari pengawas konstruksi.
f. Dapat menolak/menerima hasil bagian pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan
kerja konstruksi dan atau rencana kerja yang telah disetujui pengguna jasa atau
pengawas konstruksi.
g. Mengajukan usulan rencana kerja pengawasan.
h. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas serta
laju pencapaian volume pekerjaan.
i. Mengawasi pekerjaan serta produknya, mengawasi ketepatan waktu serta biaya
produksi.
j. Menyusun Berita Acara Persetujuan Kemajuan Pekerjaan Konstruksi untuk
pembayaran angsuran pekerjaan serta Serah Terima I dan II pekerjaan konstruksi.
k. Menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala.
l. Menyusun kekurangan-kekurangan dan cacat pekerjaan selama masa
pemeliharaan.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
I. 5. LOKASI KEGIATAN
Lokasi proyek Pembangunan ini berada di Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten
Pangkajene dan kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan.
BAB II
PROGRAM DAN RENCANA KERJA
B. Masa Konstruksi
Pada masa Konstruksi, Tim Konsultan Pengawas akan bertugas penuh dalam pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan guna tercapainya :
a. Tepat Waktu
b. Tepat Biaya
c. Tepat Mutu
Program kerja untuk mendapatkan hasil pekerjaan tepat waktu akan dilakukan dengan
monitoring terhadap jadual pelaksanaan pekerjaan yaitu dengan membandingkan realisasi
pekerjaan nyata terhadap rencana kemajuan pekerjaan. Sila terjadi keterlambatan, maka akan
dicari penyebabnya dan akan diinformasikan kepada Kontraktor untuk segera mengejar
keterlambatan tersebut.
Program kerja untuk mendapatkan hasil pekerjaan tepat biaya akan dilakukan dengan monitoring
terhadap volume pekerjaan nyata yaitu dengan membandingkannya dengan volume yang ada
dalam kontrak. Apabila terdapat perbedaan maka akan diadakan penyesuaian kembali yaitu
dengan membuat Change Order, hal ini perlu dilaksanakan guna mempertahankan biaya proyek
yang ada. Program kerja untuk mendapatkan hasil pekerjaan tepat mutu, akan dilakukan dengan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
melaksanakan pengujian terhadap material dan hasil pekerjaan agar sesuai dengan semua
persyaratan yang ada dalam spesifikasi dan gambar rencana.
Adapun Program kerja Konsultan Pengawas pada masa Konstruksi akan disesuaikan dengan
lingkup pekerjaan yang diperkirakan sebagai berikut :
Memobilisasi personil Konsultan Pengawas lainnya sesuai dengan jadual penugasannya.
Melaksanakan dan mengevaluasi rekayasa teknik lapangan serta memberikan
rekomendasi untuk persetujuan Pemberi Tugas. Memeriksa dan menyetujui gambar kerja
yang diusulkan oleh Kontraktor.
Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pekerjaan sesuai dengan prosedur, metoda
pelaksanaan yang benar dan persyaratan yang ada dalam dokumen kontrak.
Melaksanakan koordinasi dari waktu ke waktu kesemua pihak yang terkait guna
penyelesaian semua masalah yang timbul agar pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan
baik.
Membuat laporan kepada Pemberi Tugas sesuai dengan ketentuan yang ada dalam
dokumen kontrak.
Menyiapkan dan merekomendasi perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan untuk
persetujuan Pemberi Tugas.
Memeriksa dan merekomendasi rancangan sertifikat pembayaran untuk persetujuan
Pemberi Tugas.
Perjanjian I perwasitan untuk klaim dari Kontraktor.
Membantu Pemberi Tugas dalam pemeriksaan administrasi proyek dan pemeriksaan
lapangan untuk Serah Terima Sementara.
Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara
Serah Terima Sementara yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan
Sementara (Certificate of Provisional Acceptance).
Memeriksa dan menyetujui Gambar Terbangun I As Built Drawing yang disiapkan oleh
Kontraktor.
Pemeriksaan Serah Terima Akhir termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara Serah
Terima Akhir yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan Akhir (Certificate
of Final Acceptance). Detail dari masing-masing pekerjaan tersebut diatas akan
disesuaikan kembali dengan kegiatan Kontraktor yang sebenarnya.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
Program kerja untuk pengawasan pekerjaan tersebut diatas akan dikoordinir oleh Resident
Engineer yang dibantu oleh semua Professional Staff dan Staff Teknisi.
Konsultan Pengawas Lapangan dalam melaksanakan tugasnya akan selalu berkoordinasi dan
berkonsultasi dengan pihak Pemberi Tugas. Koordinasi dan konsultasi ini dirasakan sangat
penting agar semua permasalahan yang muncul dapat segera teratasi sehingga tidak menghambat
jalannya pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Koordinasi dan konsultasi akan direncanakan sebagai berikut :
Diadakan pertemuan berkala (tiap minggu atau tiap dua minggu). Pertemuan khusus pada
tiap awal kegiatan untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk dari pihak Pemberi
Tugas.
Pertemuan khusus pada tiap akhir "kegiatan untuk melaporkan hasil tiap kegiatan yang
telah dilakukan.
Pertemuan khusus diluar jadual pertemuan berkala bila ada permasalahan yang harus
segera diatasi.
C. Masa Pemeliharaan
Dalam periode masa pemeliharaan yang ditentukan oleh Pemberi Tugas jasa layanan Konsultan
Pengawas akan berlangsung selama masa tersebut. Rencana Kerja Konsultan Pengawas pada
bulan kesatu masa pemeliharaan adalah :
Membantu Pemberi Tugas dalam mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan secara
menyeluruh untuk pembuatan Sertifikat Akhir. Memeriksa dan menyetujui Gambar
Terbangun I As Built Drawing. Menyusun draft laporan akhir :
Mencatat kerusakan (defect) dan kekurangan (deficiency).
Mengusulkan cara perbaikan yang perlu dilakukan.
Meneliti hasil overlay secara berkala.
Menyusun manual pemeliharaan.
Demobilisasi Personil Konsultan.
Agar pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak mengganggu pengguna jalan maka diperlukan
pembatas/pengaman selama masa pelaksanaan. Pengaturan Lalu Lintas harus mengikuti standar
yang berlaku dan selalu berkoordinasi dengan Petugas terkait. Pemasangan pembatas/pengaman
tersebut diharapkan tidak menyebabkan
terjadinya penurunan kapasitas dan tetap akan memberikan dampak kepada pengguna jalan
untuk berhati-hati pada saat memasuki lokasi proyek. Dampak tersebut dapat dikurangi dengan
membuat rencana pengaturan lalu lintas dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Adanya informasi kepada Pemakai jalan tentang adanya pekerjaan yang sedang
berlangsung.
Pemasangan rambu peringatan dan rambu petunjuk pada lokasi sebelum memasuki
lokasi pekerjaan yang cukup jelas agar dapat dengan mudah dibaca dan dimengerti oleh
Pemakai jalan.
Pemasangan Concrete Barrier, Traffic Cone dan Rambu - rambu petunjuk pada lokasi
yang sedang dikerjakan untuk mengarahkan lalu lintas Pemakai Jalan.
Pemasangan lampu peringatan (flashing light) yang dinyalakan pada malam hari, pad a
saat turun hujan atau sesuai peraturan untuk memberi peringatan kepada Pemakai Jalan.
Adanya Petugas yang bertugas sepanjang siang dan malam hari (bila diperlukan) yang
dilengkapi dengan alat komunikasi untuk memantau kondisi arus lalu lintas.
Kemungkinan tidak melakukan pekerjaan pad a siang hari (dilakukan pada malam hari)
bila terjadi lonjakan volume lalu lintas (pada hari sabtu, minggu dan hari libur). Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi gangguan dari peralatan konstruksi terhadap lalu lintas
Pemakai Jalan.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
Pemanfaatan bahu jalan bagian luar (outer shoulder) yang ada untuk sementara dapat
dipakai sebagai jalur lalu lintas. Keselamatan kerja merupakan hal penting dalam
pelaksanaan suatu proyek. Keselamatan kerja ini bukan saja berlaku bagi personil
proyek, namun berlaku juga bagi pemakai jalan dan masyarakat sekitarnya.
Pada prinsipnya kontraktor harus berusaha menempatkan personil untuk mengatur dan
menjamin keamanan untuk setiap pelaksanaan pekerjaan. Beberapa aktivitas penting yang
sangat perlu dijamin keselamatannya antara lain :
Pergerakan kendaraan berat kontraktor.
Pekerja yang sedang bekerja pada ketinggian tertentu.
Pekerja yang sedang bekerja tidak jauh dari lalu lintas.
Kontraktor dengan pengarahan dari Team Pengawas Lapangan dan Petugas Pengatur Lalu lintas,
selama masa pelaksanaan harus dapat melaksanakan pengaturan lalu lintas dengan baik. Dan
Team Pengawas Lapangan akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengaturan lalu lintas
tersebut serta melakukan perbaikan bila pelaksanaan pengaturan lalu lintas oleh Kontraktor
dianggap kurang memadai.
E. Pelaporan
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan yang berisi kegiatan
pengawasan teknis yaitu :
Laporan pendahuluan
Laporan bulanan (termasuk laporan harian dan mingguan)
Laporan teknis
Laporan pengujian mutu
Laporan akhir
Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam bahasa Indonesia dengan tata
bahasa yang baik dan benar Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297 mm),
jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai berikut :
a) Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya Jasa, Konsultan harus menyerahkan 4
(empat) rangkap/buku laporan pertama yang isinya melaporkan mengenai jadwal rencana kerja
dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan terperinci termasuk kuantitas masing-
masing pekerjaan serta personil-personil pendukung Konsultan yang telah disetujui aktif
dilapangan.
b) Laporan Bulanan
Setiap akhir bulan, Tim Pengawas Lapangan (SE) akan menyerahkan laporan kemajuan
secara singkat yang menggambarkan pencapaian pemenuhan untuk masing-masing
kegiatan-kegiatan proyek , seperti:
1. Cara mengatasi masalah Penyedia Jasa (salah satu, administrasi/teknis untuk keuangan).
2. Memberikan rekomendasi bagaimana masing-masing penyelesaian masalah.
Secara substansional Laporan Bulanan terdiri atas 4 format standar yang dilengkapi oleh
masing-masing pengawas, adalah sebagai berikut:
a. Surat pengantar;
b. Satu halaman "Progress Summary", rangkuman status fisik dan keuangan dari proyek
dan identifikasi permasalahan yang berdampak pada kemajuan pekerjaan dan biaya;
c. Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve.
d. Satu halaman laporan "Supervision Consultants".
Suatu contoh dari format ditunjukkan dalam halaman berikut. Masing-masing laporan
bulanan harus sudah lengkap setiap minggu pertama bulan berikutnya. Laporan beserta copy
dokumen yang dibuat SE harus didistribusikan oleh PPK.
c) Laporan Teknis
Direksi Teknis akan membuat laporan sesuai keperluan, laporan teknis dan/atau persetujuan
teknis yang muncul selama berlangsungnya kegiatan. Terutama, untuk perubahan pekerjaan
utama yang memerlukan pembicaraan sebelumnya dengan pihak Pengguna Jasa, Field Team
akan membantu PPK untuk mempersiapkan suatu laporan justifikasi teknis atau revisi
desain yang terdiri atas data original yang menjadi dasar desain tender dibuat :
a. Rekaman semua data desain yang lengkap berkaitan dengan revisi desain.
b. As-built drawing yang menunjukan lokasi dan detail dimensi dari semua pekerjaan
yang telah dilaksanakan sesuai kontrak.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
c. Foto copy dari Change Order dan Addendum kontrak sebelumnya yang telah
disetujui.
d. Foto copy dokumen lelang Penyedia Jasa, termasuk semua analisa harga satuan dan
harga satuan bahan,upah, analisa peralatan.
e. Suatu penjelasan mengenai asumsi desain yang digunakan.
f. Gambar yang secara jelas menunjukan gambar desain original dan revisinya.
g. Penjadwalan ulang daftar kuantitas dan biaya, berkaitan dengan usulan revisi desain.
h. Gambar yang menunjukan lokasi yang tepat dari usulan perubahan desain.
e) Laporan Akhir
Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis (akhir kegiatan konstruksi untuk tiap-
tiap kontrak), suatu laporan akhir harus diserahkan, merupakan ringkasan metode
konstruksi, pelaksanaan pengawasan konstruksi, rekomendasi pada kebutuhan pemeliharaan
di masa yang akan datang, semua aspek teknis yang muncul selama masa konstruksi
pekerjaan trestel/dermaga, causeway dan lapangan penumpukan, permasalahan potensial
untuk konstruksi baru yang mungkin muncul, dan pemberian solusinya, jika ada, untuk
beberapa variasi perbaikan dalam kegiatan akan datang dengan tampilan yang sama dalam
lingkup tanggung jawab Pengguna Jasa. Laporan akhir juga melampirkan foto kegiatan dan
foto copy "As Built Drawing" dari hasil pekerjaan.
Masing-masing laporan terdiri dari suatu ringkasan laporan akhir pengawasan lapangan dan
kegiatan-kegiatan mereka selama periode pelayanan Direksi Teknis. Satu bulan sebelum
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
berakhirnya pelayanan sebuah draft Iaporan akhir sudah harus diserahkan ke PPK yang
berisi penjelasan sebagai berikut :
o Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan, dan pemenuhan penyelesaiannya,
dalam kerangka perbaikan kegiatan-kegiatanPengawasan di lingkungan unit kerjanya.
o Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-kebijakan, prosedur, dan operasional dengan
maksud memperbaiki kemampuan pengawasan pada program pekerjaan di lingkungan
unit kerjanya.
Secara umum rencana kerja akan mengikuti konsepsi metodologi yang telah diuraikan pada bagian
sebelumnya, yakni terdiri atas:
1. PERSIAPAN, mencakup :
a. Persiapan Tim;
b. Desk studi atau pra-studi
c. Penyiapan dan pembekalan Tim Teknis
d. Mobilisasi Tim
2. INVENTARISASI DAN KOMPILASI DATA, mencakup :
a. Studi Pustaka (Semua Data Sekunder)
b. Studi Lapangan (Survey Lapangan)
c. Tabulasi dan Kompilasi Data
3. TAHAP ANALISA, mencakup :
a. Analisa umum aspek administrasi dan Kondisi Wilayah, aspek Perikanan, aspek Sosial
Ekonomi dan lingkungan.
b. Analisa Teknis Aspek Fisik Lokasi, aspek sosial ekonomi dan lingkungan di lokasi rencana.
4. TAHAP SUPERVISI TEKNIS, mencakup :
a. Pembahasan Komprehensif data hasil analisis;
b. Perhitungan, pemilihan jenis konstruksi dan drafting gambar kerja;
5. PEMBUATAN DOKUMEN LAPORAN KEGIATAN, mencakup :
a. Laporan harian Pekerjaan;
b. Laporan Mingguan pekerjaan;
c. Laporan Bulanan Pekerjaan;
d. Laporan Akhir;
e. Laporan Foto Dokumentasi Visualisasi
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Metode yang akan digunakan dalam studi ini, secara teknis mengacu pada Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang dalam implementasinya mempertimbangkan pendekatan-
pendekatan studi, sebagaimana yang telah diuraikan
Agar hasil dari Supervisi teknis yang dihasilkan nantinya bisa dimanfaatkan dan
diimplementasikan dengan baik, maka harus dilakukan pendekatan berikut :
- Lingkup Pengujian
1. Dimensi
2. Kualitas
- Struktur Pengujian
1. Jenis pemeriksaan
2. Metode pemeriksaan
3. Frekwensi Pemeriksaan
4. Spesifikasi
5. Toleransi hasil pekerjaan
3. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu yang akan dilakukan oleh konsultan adalah meliputi :
material yang akan digunakan, pengolahan metode kerja, peralatan yang digunakan dan hasil
pekerjaan. Sebagai dasar pengendalian mutu akan dipakai spesifikasi teknik yang ada dan setiap
material yang akan digunakan harus dilakukan pengetasan di laboratorium terlebih dahulu.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
Apabila hasil test tidak memenuhi syarat, maka contoh material tersebut akan ditolak dan harus
diganti dengan material lain yang memenuhi syarat.
Demikian juga material yang dikirim ke lapangan akan diperiksa secara berkala untuk
memastikan apakah material yang dikirim tersebut sudah sesuai dengan contoh yang ada, yaitu
dengan melakukan pengujianpengujian terhadap material yang dikirim ke lapangan secara acak.
Prosedur pengendalian mutu seperti terlihat pada Gambar (1) berikut ini :
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014
ARTAKONA
ARTAKONA
Hasil pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor merupakan aspek penting yangakan menjadi
perhatian konsultan dalam melakukan pengawasan agar mutu hasil pekerjaan benar-benar sesuai
dengan persyaratan yang ada dalam spesifikasi teknik.
I. Request.
Pada setiap akan dimulainya suatu tahapan pekerjaan, kontraktor harus mengajukan permohonan
pelaksanaan pekerjaan (Request) kepada konsultan.
Request merupakan dokumen permohonan suatu kegiatan yang diajukan oleh kontraktor kepada
konsultan pengawas untuk diperiksa dan disetujui oleh Pemberi Tugas, kegiatan ini dilakukan
dengan tujuan :
a.Supaya setiap pekerjaan yang dilakukan kontraktor dapat diawasi dan dimonitor oleh
konsultan pengawas.
b. Supaya hasil pekerjaan kontraktor dapat dipertanggung jawabkan dengan tepat mutu dan
kuantitas sesuai dengan rencana.
c.Kontraktor harus bekerja mengikuti prosedur yang sudah ditentukan sesuai dengan
dokumen kontrak dan spesifikasi teknik.
d. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.
Selain itu pengujian material dilakukan agar material yang akan dipergunakan dapat
dipertanggung jawabkan factor kekerasan, keawetan, kebersihan dan lain-lain sesuai syarat-
syarat yang tercantum dalam spesifikasi teknik. Pengujian yang dilakuakan di dokumentasikan
ARTAKONA
d. Jalan akses atau jalan sementara menuju lokasi.
e. Ijin penambangan dan pemakaian bahan peledak.
f. Sosialisasi ijin penambangan.
Pengawasan awal yang dilakukan pada lokasi quarry meliputi sebagai berikut :
a. Batuan atau agregat : pengetesan kekuatan/keausan.
b. Tanah : pengetesan untuk mengetahui klasifikasi tanah sehingga diketahui sifat-sifat tanahnya.
c. Air : harus bersih dari kotoran organic/kandungan Lumpur, larutan kimi yang membahayakan,
dan lain-lain.
Dalam program pengendalian mutu, konsultan akan melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
a.Melakukan pengetesan material secara rutin dengan test di laboratorium maupun di
lapangan.
b. Melakukan pemeriksaan terhadap semua material yang akan digunakan di lapangan.
c.Membuat prosedur standard test beserta frekwensi test.
d. Melakukan pengetesan pada setiap tahap pekerjaan.
e.Menyiapkan prosedur pengawasan yang harus diikuti dalam setiap aktivitas pekerjaan di
lapangan.
f. Membuat laporan harian yang berisi tentang kegiatan pekerjaan, masalah-maslah yang
timbul berikut penyelesaiannya, lokasi pekerjaan, kondisi iklim, jumlah personil, jenis dan
jumlah alat serta perkiraan kuantitas yang telah dikerjakan.
Bagan alir pengendalian mutu seperti terlihat pada gambar dibawah ini
2. Pengendalian Waktu
Seluruh pekerjaan berjalan di dalam sekuen dan mengikuti jadwal waktu
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014
ARTAKONA
yang ditetapkan di dalam program kerja Kontrak Konsultan akan
mengendalikan waktu dengan metode tertentu, sehingga proyek dapat
diselesaikan sesuai periode kontrak. Metode pengendalian waktu yang lazim
dijalankan yaitu dengan revise kurva "S" setelah dilakukan langkah- langkah
administratif yaitu rapat-rapat pembuktian (Show Couse Meeting). Rapat
pembuktian biasanya diikuti dengan crash program yaitu menambahkan jam
kerja dan peralatan kontraktor.
Hal ini harus ditempuh dengan langkah-langkah yang terencana baik
dan efektif serta dapat dipahami dan dilaksanakan oleh Kontraktor. Bagan Alir
pengendalian waktu yang diusulkan Konsultan seperti terlihat pada gambar
dibawah
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
b. Pengendalian Proyek
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan, Quantity Engineer/Project Contril Specialist akan terus
memonitor kemajuan pekerjaan dengan menggunakan perangkat lunak dengan tugas utama :
1. Memperhatikan metoda lintasan kritis (Critical Path Method) dengan memberikan
prioritas utama pada pekerjaan di lintasan kritis.
2. Memperbaharui data (update) dan program setiap minggu.
3. Mendokumentasikan arsip secara tertib dan teratur.
ARTAKONA
Pembaharuan data akan dilakukan setiap hari, oleh karena itu diperlukan kerjasama yang baik
antara petugas lapangan dan petugas pembaharuan data di kantor.
Dengan tingkat kompleksitas yang tinggi dari peroyek, maka konsultan akan melakukan
pengawasan dan mengamati perkembangan proyek secara cepat, akurat dan terbaru, sehingga
permasalahan yang mungkin timbul dapat segera ditanggapi agar sasaran proyek dapat dicapai,
untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebaga berikut :
Pengembangan format pelaporan yang jelas, lengkap dan informative.
Pelaporan progress pekerjaan kepada Pemberi Tugas secara cepat, akurat dan terbaru.
Melakukan implementasi system informasi pemantauan proyek yang berbasis computer
dan mampu memberikan peringatan dini terhadap permasalahan penyelesaian pekerjaan.
Untuk keperluan tersebut disampaikan suatu sistem yang memiliki kemampuan dalam
pengendalian proyek dari pelaksanaan hingga pelaporan (reporting).
Tujuan penggunaan system ini adalah agar proses ketiga fase tersebut dapat dilakukan secara
terintegrasi. Dengan system tersebut maka berbagai indikasi dan informasi penting yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dapat diakomodir dan dijadikan bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan bagi manajemen.
Selain hal diatas juga akan dibuat suatu format dan prosedur standar pelaporan proyek. Dimana
dengan format dan prosedur yang standar akan lebih meningkatkan afisiensi, efektifitas dan
optimasi sinergi kerja. Berikut ini diuraikan lebih rinci langkah-langkah diatas :
a. Pemilihan Perangkat Lunak
Paket perangkat lunak manajemen proyek Digunakan software project management yang
menggunakan teknologi computer seperti : Client/Server Technology, Windows GUI dan
Operator SQL Standard Dabase.
Project Management Software ini mempunyai fasilitas dan kemampuan untuk Project
Management, dibawah ini diuraikan fasilitas dan kebutuhannya sebagai berikut :
I. General Features :
Mampu mengelola data dalam jumlah yang besar dengan menggunakan Standard SQL
Database.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
Menyediakan fleksibilitas yang tinggi untuk kastemisasi (adanya tools untuk
pengembangan/window programming, baik untuk database programming maupun
grafhical tools) sehingga pengembangan akan dilakukan dengan mudah untuk
memenuhi kebutuhan proyek.
Easy to use (Windows GUI).
Scalable (dapat dikembangkan untuk jaringan computer yang lebih besar).
Planning and Schedule.
Mengelola proyek menggunakan metode CPM dalam bentuk Procedure Network.
Mampu menyampaiakan dengan 99 versi dari semua plan untuk perbandingan laporan.
Time Analysis :
- Perhitungan otomatis yaitu : foreward dan backward calculation, total float anf free
dari setiap aktifitas maupun spil activity.
- Resource or this limite leveling.
- User defined calendar pattern
Construct Network menggunakan fasilitas grafhical editor (Interactive Barchart Editor).
Fasilitas agregasi untuk roll up data berdasarkan struktur yang diinginkan.
Multivel Planning.
Kapabilitas untuk mengidetifikasikan project data struktur dari banyak view seperti
PBS, WBS dan OBS.
Bias mengidentifikasikan sampai 20 views
Roll up data dari lowest network activitien sampai top summary.
Grafhical Reporting
Barchart :
Standard Barchart.
Sectioned Barchart.
Combination with milestone
Logic Barchart.
Coparison Barchart.
Network Drawing
S Curve for cost/quantity requirement vs availability vs actual
Histogram for cost/quality requirement vs available vs actual
Combination of A Curve, histogram, table.
Structure.
II. Database
Database yang bias digunakan akan open SQL Standard database sehingga memudahkan untuk
mengikuti perkembangan dimasa depan.
a. Customized Application.
Sampai dengan saat ini tidak ada paket program yang langsung dapat memenuhi seluruh
kebutuhan dari pemakainya, untuk itu perlu adanya penyesuaian-penyesuaian dengan kebutuhan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
agar pemanfaatan system dapat optimal. Penyesuaian yang dimaksud terdapat di dalam
penambahan modul-modul antara lain :
i. Modul Pembobotan dengan tujuan untuk menentukan project progress.
ii. Proses roll up progress/bobot.
iii. Inspection yang mencakup data pembukaan kualitas dari pekerjaan yang sudah selesai
dilaksanakan.
iv. Report-report tambahan yaitu bentuk dari jenis report yang disesuaikan dengan system
yang sudah dikembangkan di Bina Marga.
3. Pengendalian Biaya
Pengedalian biaya dengan cara mengarahkan Kontraktor dalam
mengoptimalkan hasil kerja dari tenaga kerjanya dan pendayagunaan
peralatannya sehingga diperoleh hasil yang pendayagunaan peralatannya
sehingga diperoleh hasil yang mungkin atau tidak melebihi dari perkiraan biaya
yang tercantum dalam kontrak.
Pengendalian biaya yang dijalankan yaitu dengan seminimal mungkin
adanya pekerjaan tambah dan disiplin dalam pelaksanaan metode kerja. Bagan
alir pengendalian biaya yang diusulkan yang dikaitkan dengan progress fisik dan
kualitasnya dapat dilihat pada gambar
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014
ARTAKONA
ARTAKONA
dengan hal-hal yang tidak diperkirakan sebelumnya yang dapat mempengaruhi nilai kontrak
yang ada.
ARTAKONA
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keselamat kerja adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
1. Adanya informasi kepada pemakai jalan tentang adanya pekerjaan yang sedang
berlangsung.
2. Pemasangan rambu-rambu peringatan dan rambu-rambu pentunjuk sebelum memasuki
lokasi pekerjaan.
3. Pemasangan concrete barrier, traffic cone dan rambu-rambu petunjuk pada lokasi
pekerjaan.
4. Pemasangan lampu peringatan (flashing light) yang dinyalakan pada malam hari/pada
saat turun hujan, untuk memberi peringatan kepada pengguna jalan.
5. Adanya petugas yang bertugas sepanjang siang dan malam hari yang dilengkapi dengan
alat komunikasi untuk membantu kondisi arus lalu lintas.
6. Kemungkinan tidak melakukan kerja disiang hari bila terjadi lonjakan arus lalu lintas
pada hari sabtu, minggu dan hari libur.
Bagan alir kerangka kerja konsultan pengawas dapat dilihat pada Gambar (4) berikut ini :
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014
ARTAKONA
ARTAKONA
Agar pelayanan jasa konsultan supervisi menghasilkan kinerja yang baik dan
dapat berjalan dengan lancar, maka diperlukan adanya koordinasi yang baik
dengan instansi terkait khususnya di Kementerian Perhubungan, Dit. Pelabuhan
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kantor UPP Kelas III Biringkassi, dan
instansi terkait lainnya. Kantor konsultan supervisi akan berkedudukan disekitar
proyek, sehingga dalam pelayanan jasa Konsultan Supervisi dapat secara efektif
melaksanakan tugas pengawasan dan konsultan serta asistensi dengan Kantor UPP
Kelas III Biringkassi.
b. Keselamatan Kerja
Pengendalian keselamatan kerja yang berkaitan dengan keamanan dan
keselamatan kerja baik terhadap publik (umum) merupakan salah satu sasaran
dari Manajemen Konstruksi. Untuk mencapai sasaran, prosedur yang dipakai oleh
manajemen konstruksi dari pra pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan. Pada tahap
pelaksanaan pekerjaan, diperkirakan akan ada beberapa aktivitas antara lain :
Pekerjaan Umum
Pekerjaan dermaga
Pekerjaan Trestle
Pekerjaan penerangan dermaga
Pekerjaan timbunan
Pekerjaan rehab talud
Pekerjaan paving block
Semua kegiatan tersebut diatas jelas menjadi kendala bagi kelancaran dan
keselamatan kerja bagi pemakai jalan maupun bagi pekerja proyek. Oleh karena
itu penanganan khusus sangat diperlukan agar tercapai hasil yang optimal dan
seminimal mungkin akibat buruk yang ditimbulkannya.
Agar diperoleh mutu beton yang seragam untuk suatu elemen konstruksi maka
perlu diupayakan sebagai berikut :
1) Menyamakan masing - masing jenis bahan - bahan yang dipakai.
2) System dan prosedur dibuat sama.
3) Menyamakan campuran dengan menggunakan rancangan campuran (job mix
formula) yang sama pula atau yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis
mutu beton tinggi K-300 dan K-350.
Pada pelaksanaan pekerjaan beton perlu diperhatikan antara lain :
1) Kegiatan awal :
Penelitian rencana kerja kontraktor, spesifikasi teknik yang dipakai,
rancangan campuran (job mix formula) dan gambar kerja.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014
ARTAKONA
Toleransi yang diijinkan untuk pengukuran disesuaikan dengan berita
acara rapat pro pelaksanaan (Pre Construction Meeting).
Cek kalibrasi alat, kesiapan peralatan dan bahan.
2) Persiapan Pengecoran :
Pengecekan kelurusan dan kerataan permukaan ada bekisting Wharf.
Penggalian pada pekerjaan pondasi atau drainase, lokasi, ukuran bentuk
dan persiapan permukaan.
Bekisting, perancah (scaffolding), disesuaikan dengan rencana pekerjaan
beton mengenai kekuatannya.
Pemasangan tulangan, seperti ukuran diameter, panjang,
pembengkokan, angkur pinggir dan ujung, jumlah batang, tulangan
minimum, pemotongan serta cara pengikatan dengan kawat, dudukan dan
pengatur jarak maupun kebersihan (tidak ada kawat lepas).
Pengecekan kesiapan.
Peralatan tetap di lapangan atau, batching plant mengenai siap pakai,
kebersihan, kalibrasi, kondisi dan kecepatan operasi.
Peralatan bergerak seperti truck mixer, dan dump truck mengenai jumlah
dan siap pakai.
Tenaga Kerja.
Perlindungan lokasi terhadap hujan, cuaca panas atau dingin.
3) Saat Pengecoran beton :
Kondisi kerja cuaca yaitu siang atau malam, penerangan untuk kerja
malam, penutup dan perlindungan apabila hujan.
Alat pengaduk dimonitor terus hasil produksi beton dihasilkan.
Mobilitas pengiriman perlu diperhatikan mengenai :
- Waktu minimum, disebabkan truck mixer terlambat di batching plant.
- Waktu maksimum, mengakibatkan truck mixer antri di lokasi
pengecoran.
Lalu lintas di lokasi pengecoran sendiri harus diatur sedemikian rupa,
sehingga pekerjaan pengecoran tidak mengalami hambatan.
Pengendalian konsistensi, pengamatan waktu pengecoran dengan
pengujian slump, dan penyesuaian air atau bahan.
Pengecoran beton harus seragam, pengecoran terus menerus perhatikan
jarak ketinggian jatuh jangan sampai terjadi segregasi tidak ada aliran pasta
semen setelah pengecoran.
Pemadatan, harus merata clan menyeluruh.
Penyelesaian pekerjaan, pekerjaan perapihan atau meratakan
permukaan beton setelah pengecoran.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
Jadwal pengujian beton.
ARTAKONA
Uji raw material alam, yaitu material bahan yang dipakai sebagai bahan
konstruksi seperti : batu, agregat halus, agregat kasar dan lain – lain.
1. Uji bahan campuran, yaitu material konsruksi yang berupa campuran dua
atau lebih material sehingga dalam campuran itu didapat sifat karateristik yang
disyaratkan spesifikasi seperti beton dan lain-lain.
2. Uji material/bahan campuran yang terpasang / dihamparkan seperti uji
kepadatan pada tanah, dan beton (kuat tekan).
3. Uji material/bahan produk jadi buatan pabrik.
Kontrol kualitas bahan/material secara rinci dan komprehensif diajukan dalam bentuk
matriks, sebagaimana terdapat pada tabel 2. 1.
Pengujian untuk material/bahan utama idealnya harus, ada fasilitas laboratorium di
proyek yang memadai, sedangkan untuk material / bahan yang sifatnya minor atau
khusus dapat diujikan di laboratorium independent yang ada.
Frekuensi/kuantitas pengujian (routline kontrol) bahan utama dilaksanakan sesuai
spesifikasi atau setidak-tidaknya seperti ditunjukkan pada Tabel 2.2 berikut ini :
Kesemuanya itu dilengkapi dengan uraian dan penjelasan metoda kerja, atau
prosentasi kemajuan pekerjaan. Penyusunan program kerja dibuat untuk
mempermudah pengelolaan proyek dengan suatu system yang teratur dan
memberikan system informasi manajemen (Manajemen Informasi Sistem/MIS),
secara jelas dan tepat guna..
ARTAKONA
lapangan.
o Program ini berkaitan erat dengan metode lintasan kritis (Critical Path
Method/CPM).
o Jenis pekerjaan/kegiatan apa saja yang berada pada garis lintas kritis
diprioritas untuk dikerjakan, karena ketinggalan 1 hari saja, secara
keseluruhan proyek ketinggalan 1 hari.
o Penanganan/jalan keluar yang dilakukan melaksanakan kerja ekstra atau
lembur pada lintasan kritis.
ARTAKONA
administrasi, formulir-formulir, data disket, photo pelaksanaan pekerjaan, dIl)
sudah terdokumentasikan dengan baik.
5. Yang perlu ditekankan adalah unsur-unsur :
Kelengkapan administrasi
Kondisi fisik pekerjaan yang baik dan benar sesuai spesifikasi teknik
Kesesuaian dengan perencanaan
1. PENGAWASAN ADMINISTRASI
ARTAKONA
Proyek agar supaya pihak - pihak yang terlibat di dalam proyek memahami dan
saling mengetahui hal-hal yang harus menjadi tanggung jawab/kewenangan
Site engineer.
3. Asuransi dan Garansi
Asuransi adalah jaminan yang diberikan, disebabkan oleh :
- Orang atau manusia, apabila mendapat kecelakaan, cacat tubuh atau
kematian pada saat bekerja.
- Kerusakan meliputi, kerusakan pada konstruksi pekerjaan, peralatan
konstruksi di luar kesalahan kontraktor.
- Kehilangan yang mungkin terjadi untuk setiap harta benda, pada masa
kontrak berlangsung.
ARTAKONA
Dalam kaitan ini Konsultan Pengawas akan mengevaluasi usulan Kontraktor
mengenai CCO dan akan membuat Technical Justification sebagai dasar bahwa
perubahan dapat dilaksanakan.
ARTAKONA
- Data pendukung kuantitas pekerjaan bulanan.
- Data pendukung kualitas pekerjaan bulanan (hasil test
laboratorium).
- Data pendukung perubahan kontrak (kalau ada).
- Gambar-gambar atau sket hasil pekerjaan yang merupakan pendukung
pembuatan gambar terlaksana (As built Drawing) nantinya.
- Data pendukung harus diserahkan setiap tanggal 25 setiap akhir bulan
atau cara pembayaran yang telah dijelaskan dalam Kontrak Pekerjaan
Konstruksi.
ARTAKONA
- No. Request dan No. jenis pekerjaan
- Lokasi pekerjaan/stationing
- Volume pekerjaan
- Material yang dipakai
- Peralatan yang dipakai
- Tenaga kerja
- Sket gambar kerja
- Dan pekerjaan pelengkap lain kalau ada
b. Yang bertanggung jawab menandatangani pada kolom pengajuan
permohonan pekerjaan adalah kontraktor pelaksana.
c. Yang bertanggung jawab memeriksa/cek dan menyetujui
permohonan pekerjaan adalah Konsultan Pengawas (sertifikasi).
d. Disetujui oleh staff pemberi tugas / pemberi tugas.
ARTAKONA
Konsultan Pengawas akan mengevaluasi semua hasil pekerjaan di lapangan
dan merekomendasikan atau memberi catatan ketidaksesuaian untuk
diperbaiki Kontraktor kalau ada sampai dianggap sempurna.
8. Visual Monitoring
Visual monitoring adalah system monitoring dimana prestasi kerja
Kontraktor terpresentasi dalam bentuk gambar dan grafik berwarna atau
narasi secara akurat terinci dan selalu diperbaharui.
Untuk memperlihatkan prestasi kerja Kontraktor dalam bentuk grafik,
gambar atau narasi yang mudah dicerna dengan jelas, sehingga memudahkan
monitoring kegiatan Kontraktor serta keperluan presentasi pada saat
kunjungan pihak Pemberi Tugas ke lapangan maupun keperluan sehari-hari.
Dalam menyiapkan visual monitoring ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu :
a. Pemberian warna-warna pada pekerjaan yang sudah diverifikasi.
b. Perbedaan pewarnaan tergantung status pekerjaan, apa sudah selesai
diverifikasi, belum diadakan pengujian atau sudah ditagihkan (Invoice).
c. Pembaharuan (up date) data dilakukan setiap hari.
d. Diperlukan orang yang trampil untuk penggambaran dan pewarnaan ini.
e. Kerjasama yang baik antara petugas lapangan dengan pembaharuan (up
date) data di kantor.
f. Hasil direkam dan diarsipkan (file) secara rapi dan teratur .
Konsultan Pengawas akan selalu memonitor setiap progress suatu pekerjaan
secara actual di lapangan sebagai input penyajian bentuk visual monitoring.
ARTAKONA
3. Batas waktu
4. Keahlian personil
5. Jumlah personil
6. Peralatan yang dipakai
7. Schedule mobilisasi
8. Arahan Pemberi Tugas
9. Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya
Secara garis besar program kerja tersebut diuraikan seperti berikut ini Untuk
melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu dan hasil dengan mutu yang tinggi akan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal kerja yang direncanakan.
Rencana kerja disusun dan dilaksanakan berdasarkan urutan pekerjaan efektif
dan waktu pelaksanaannya. Rencana kerja disusun secara sistimatis dengan tujuan
agar tercapai sasaran dan tujuan pekerjaan ini.
Untuk mendapatkan efektifitas tinggi atas input Konsultan dan untuk
menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien, kita perlu mengikuti suatu
perencanaan dan pelaksanaan sistem layanan Konsultansi yang ketat.
Hanya dengan cara ini baik kualitas maupun kuantitas pekerjaan dapat dikontrol
sambil menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup besar. Beban puncak dalam
pekerjaan memerlukan mobilisasi staf tambahan dan pengenalan terhadap
proyek dan pada umumnya mengakibatkan berkurangnya kualitas pekerjaan, hal
ini diupayakan dihindari.
Aktifitas pokok pekerjaan pengawasan teknik meliputi tahapan utama sebagai
berikut :
1. Persiapan awal
2. Koordinasi Konsultan dengan Kepala kantor pelabuhan kelas III Biringkassi
3. Koordinasi dengan unsur proyek
4. Koordinasi tim Konsultan
5. Koordinasi dengan instansi terkait
6. Tahap pelaksanaan konstruksi
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
ARTAKONA
1. Mengecek data titik survey di lapangan
2. Menyelenggarakan pengawasan menerus di lapangan untuk mendapatkan
kepastian bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan didalam
dokumen kontrak
3. Memeriksa test laboratorium dan test lapangan untuk pekerjaan fisik, juga material
yang akan digunakan dan metode kerja untuk mendapatkan kepastian sudah sesuai
dengan persyaratan
4. Menjaga, mengendalikan, mengontrol, memonitor, mengevaluasi rencana kemajuan
pekerjaan yang terbaru berupa bar-chart dan atau metode lain yang digunakan
sesuai dengan rencana kerja yang sudah disetujui
5. Memeriksa dan menyetujui semua gambar kerja dan detailnya yang diajukan
oleh Kontraktor, penyesuaian design bila diperlukan, agar sesuai dengan
kebutuhan teknis/lapangan
6. Memberikan laporan secara berkala semua pengukuran kuantitas pekerjaan yang
sudah di test termasuk penggunaan material, dengan menggunakan bentuk yang
sudah disetujui oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Biringkassi
7. Memberikan laporan khusus jika ada masalah yang timbul, dan memberikan
rekomendasi pemecahan permasalahan
8. Membantu mempersiapkan semua perubahan (change orders) dan membantu
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III Biringkassi pada saat negosiasi harga
dan biaya konstruksi terhadap perubahan kontrak tersebut (bila ada)
9. Mengevaluasi dan membantu menyiapkan rekomendasi bagi Kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan kelas III Biringkassi dalam bertindak atas klaim terhadap
kontrak, perselisihan, penambahan lingkup pekerjaan, kontrak dan perubahan -
perubahan lain di luar lingkup pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak
10. Memeriksa rancangan sertifikat pembayaran bulanan yang akan disertifikasikan oleh
Konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan kelas III Biringkassi
11. Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang tepat bagi Kontraktor di dalam
semua masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak, pengecekan
terhadap survey tanah dasar, test pengawasan mutu dan masalah lain yang
berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan pekerjaan
12. Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap, semua jaminan yang
diperlukan di bawah syarat-syarat yang tercantum di dalam dokumen kontrak, untuk
material dan peralatan yang digunakan di proyek. Semua material yang digunakan di
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014
ARTAKONA
proyek termasuk sumbernya juga harus disetujui terlebih dahulu
13. Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
kelas III Biringkassi, menghadiri dan mencatat semua rapat / pertemuan dengan
Kontraktor, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III Biringkassi dan Instansi
pemerintah lain serta menyediakan bantuan teknis bila dan kapan diperlukan dalam
kaitannya dengan pelaksanaan proyek dan masalah-masalah kontrak
14. Mendokumentasikan kondisi cuaca harian, kondisi diluar normal dilapangan,
peralatan Kontraktor dan personil dilapangan serta peristiwa / kejadian yang bisa
mengakibatkan keterlambatan, dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah
keterlambatan tersebut
15. Memberikan bantuan advis kepada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III
Biringkassi di dalam menyusun kebijakan dan langkah untuk mencegah dan
mengurangi klaim
16. Membuat laporan bulanan, laporan teknik / khusus dan laporan akhir proyek seperti
yang dikehendaki oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III Biringkassi
17. Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk penyiapan laporan dan Berita
Acara Serah Terima Sementara yang laporan dan Berita Acara Serah Terima
Sementara yang (Certificate of Provisional Acceptance)
18. Pemeriksaan Serah Terima Akhir termasuk penyiapan laporan dan Berita Serah
Terima Akhir yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Pemeriksaan Akhir
(Certificate of Final Acceptunce)
Secara ringkas, semua aktifitas dilapangan dapat dirangkum seperti di bawah ini :
1. Pematokan bersama ( Setting out )
Semua survey di lapangan selama pematokan bersama dan selama konstruksi akan
dilaksanakan oleh Kontraktor di bawah petunjuk Konsultan. Hasil survey tersebut akan
dikaitkan dengan gambar-gambar konstruksi, kondisi yang ada dan beberapa
ketidaksesuaian antara gambar-gambar dan kondisi-kondisi yang ada akan dipergunakan
oleh Konsultan untuk mereview design untuk keperluan proyek (bila ada).
2. Persiapan lapangan
Pada tahap persiapan di lapangan, tim pengawas akan mengawasi dan memeriksa
aktifitas-aktifitas konstruksi sebagaimana yang dijabarkan di bawah ini :
Memeriksa kualitas dari semua bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk
konstruksi
Penyiapan rancangan campuran pekerjaan (job mix formula) untuk beton konstruksi
Wharf.
Lokasi letak bahan-bahan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014
ARTAKONA
Kondisi tumpukan bahan di lokasi kerja
Jumlah dan kondisi semua peralatan
Jumlah personil Kontraktor
Jumlah dan kualitas bahan-bahan
Kondisi cuaca
Prosedur administrasi Kontraktor
Form/formulir kerja
Persiapan form-work
Mengecek jadual Kontraktor
Persiapan konstruksi
3. Pekerjaan Konstruksi
Setelah mobilisasi dan persiapan di lapangan telah selesai dan diperiksa oleh
Konsultan dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III Biringkassi, maka
Kontraktor akan diijinkan untuk melanjutkan pekerjaan konstruksi
Tim Konsultan akan mengecek langsung dalam hal-hal berikut ini :
Metoda pekerjaan konstruksi
Campuran-campuran bahan
Pengecekan jadwal
Kondisi cuaca dari waktu ke waktu selama periode pelaksanaan pekerjaan
Pengambilan contoh (sampling)
Sebelum pekerjaan fisik dimulai, Kontraktor mengajukan "Request" terlebih
dahulu, yang berisi antara lain :
Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
Lokasi pekerjaan
Peralatan yang akan digunakan
Estimasi volume pekerjaan
Material yang akan digunakan
4. Pengawasan Mutu ( Quality )
Pekerjaan yang perlu diawasi dengan teliti dan cermat selama pengawasan
kualitas antara lain sebagai berikut.
Sebelum Kontraktor memulai aktifitas konstruksi, Kontraktor akan membuat suatu
permohonan secara tertulis kepada Konsultan untuk prosedur konstruksi dan
persetujuan pekerjaan dalam tahap yang logis.
Tindakan dan penanganan konsultan pengawas adalah sebagai berikut :
Menginspeksi dan menyetujui bahan-bahan yang akan digunakan
Menginspeksi dan menyetujui pelaksanaan pekerjaan konstruksi
Menginspeksi dan menyetujui metoda dan ketelitian pekerjaan konstruksi
Memeriksa/menginstruksikan test-test lapangan baik uji hammer test dan kepadatan
tanah di lapangan yang berkenaan dengan pelaksanaan konstruksi Wharf dan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014CV.
ARTAKONA
Causeway
Memeriksa/menginstruksikan test laboratorium terhadap sampel-sampel yang
diambil dari lokasi kerja berkenaan dengan sample agrgegat halus, agregat kasar,
material pengikat semen, material quarry timbunan
Memeriksa/menginstruksikan test-test yang lain sesuai dengan spesifikasi terutama
adalah mutu beton pada saat test uji “slump test” dan test uji sambungan pada pipa
pancang baja konstruksi Wharf yang membutuhkan pengujian secara langsung dan up
to date untuk menjaga kualitas yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis pekerjaan
5. Pengawasan Kuantitas ( Quantity )
Pekerjaan yang perlu diawasi dengan teliti dan cermat selama pengawasan
kuantitas antara lain sebagai berikut.
Pengawasan kuantitas (quantity control) akan mengecek bahan- bahan yang ditempatkan
atau yang dipindahkan oleh Kontraktor, Konsultan akan memproses bahan-bahan dan
produk fisiknya berdasarkan atas :
Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran
Metoda perhitungan
Lokasi kerja
Jenis pekerjaan (work item)
Tanggal diselesaikannya pekerjaan
6. Catatan-catatan teknis
Catatan-catatan akan dikeluarkan / diberikan dari waktu ke waktu, untuk memberikan
petunjuk-petunjuk kepada Kontraktor guna untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada
Kontraktor guna / construction method dan lain-lain. Demikian juga catatan-catatan /
instruksi-instruksi diberikan juga untuk pekerjaan yang hasilnya tidak sesuai dengan
spesifikasi.
a. Bahan
Perkiraan Kebutuhan bahan yang habis dipergunakan selama pelaksanaan Proyek adalah :
JUMLAH
No JENIS BAHAN SATUAN KET.
KEBUTUHAN
1. Kertas HVS
Ls Rim
2. Kertas Kop Perusahaan
Ls Rim
3. Kertas A3
Ls Rim
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014
ARTAKONA
4. Alat –Alat Tulis / gambar
Ls Rim
ARTAKONA
BAB IV
HASIL OBSERVASI AWAL
ARTAKONA
Pelabuhan Bajoe merupakan pelabuhan yang menjadi akses dari Sulawesi Selatan
(Bone) menuju Sulawesi Tenggara (Kolaka). Kawasan sekitar pelabuhan Bajoe di
Kecamatan Tanete Riattang Timur, diarahkan pengembangannya untuk pelayanan jasa
transportasi dan industri perikanan. Pihak otoritas pelabuhan Bajoe Bone, Sulawesi
Selatan, tidak pernah berhenti melakukan pembenahan demi kenyamanan dan kepuasan
pengguna jasa Pelabuhan Bajoe.
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Bajoe TA. 2014 merupakan
proses lanjutan dari Pembangunan Faspel Bajoe TA. 2013. Kondisi pekerjaan pada
Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Bajoe pada saat sekarang meliputi sebagai berikut
:
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembuatan dan Pemasangan Papan Nama Proyek
2. Pembersihan Lokasi Pekerjaan
3. Pagar Pengaman Lokasi Proyek
4. Penerangan Lokasi Pekerjaan dan Keamanan
5. Pengukuran dan Pemasangan Titik Tetap
6. Direksi Keet, Gudang Kerja dan Bangsal Kerja
7. Air Kerja
8. Mobilisasi dan Demobilisasi
9. Dokumentasi, Pelaporan, Shop Drawing dan As Built Drawing
ARTAKONA
- Pas. Batu kosong W = 25 - 40 Kg
- Pas. Batu kali Camp 1 : 3
- Pekerjaan Siar Mata Sapi
- Pekerjaan Plesteran
- Pasangan pipa Air PVC 2"
- Geotextile Woven
2. Pekerjaan Timbunan
- Timbunan Tanah sempai elev. +2.6 m
ARTAKONA
11. Selimut tiang menggunakan splash-guard
12. Pekerjaan Kanstein
13. Pengecatan Kanstein
14. Pengadaan dan Pemasangan Rubber Fender Trestle V 200H2000L
15. Pekerjaan Cleat
16. Pekerjaan Delatasi
d. Organisasi Kerja
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini disusun berdasarkan Pemahaman
Konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) dengan menguraikan Seluruh
rangkaian kegiatan pokok dan target waktu pelaksanaan pada Bulan atau waktu
tertentu. Rangkaian kegiatan / pekerjaan dan rencana waktu Pelaksanaan
pekerjaan secara terinci dapat dilihat dalam tabel berikut :
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014
ARTAKONA
PERSONIL
Kontraktor Pelaksana
Kontraktor Pelaksana pekerjaan adalah PT. TRI KARYA UTAMA
CENDANA untuk kelancaran operasional proyek, kontraktor tersebut
menunjuk seorang Manajer proyek yang bertugas di lapangan guna
mengendalikan pekerjaan di lapangan.
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014
ARTAKONA
Manajer proyek dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh pelaksana
lapangan dan pembantu pelaksana oleh staf teknik sebagai pendukung. Pada
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor menempatkan seorang Engineer
sebagai Kepala Proyek, namun dalam operasional lapangan Kepala Proyek
tersebut kurang aktif di lapangan, hal ini sangat berdampak kurang baik
terhadap pelaksanaan pekerjaan di lapangan karena setiap ada instruksi yang
diberikan oleh Direksi Teknik (Konsultan Supervisi), kontraktor tidak
melaksanakannya dengan baik. Hal ini disebabkan pengetahuan masalah
Teknik yang dimiliki personil kontraktor yang ditugaskan kurang memadai, di
samping itu operasional lapangan di putuskan oleh kantor pusat kontraktor,
menyebabkan personil yang ditugaskan di lapangan (Tenaga Teknik) tidak
dapat mengambil keputusan-keputusan bilamana ada instruksi dari Direksi
Teknik (Konsultan Supervisi).
Untuk maksud tersebut di atas, disarankan kepada pihak proyek
(Pemilik) untuk melaksanakan seleksi personil kontraktor yang akan
ditugaskan di lapangan agar salah persepsi tentang masalah teknik tidak terjadi
dalam pelaksanaan suatu proyek terutama pada proyek-proyek yang akan
datang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Daftar personil Kontraktor yang
ditugaskan sebagai berikut :
ARTAKONA
No. Nama Pendidikan Jabatan Ket
Strata Satu (S1) Teknik
1. M. Rudiansyah A Project Manager
Pengairan
Strata Satu (S1)
2. Dwi Harjono Site Manager
Teknik Sipil
Heru Rahim Kurniawan, Strata Satu (S1)
3. Site Engineer
ST Teknik Sipil
Strata Satu (S1)
4. Didi Hendaryanto, ST Pelaksana
Teknik Arsitektur
Strata Satu (S1)
5. Abu Bakar Idris Ahli K3
Teknik Arsitektur
STM Bangunan
6. Budi Hariono Juru Ukur
Air/Jalan
SMK Teknik Gambar
7. Hadi Hariyono Juru Gambar
Bangunan
SMK Teknik Konstuksi
8. Muh. Nur Fajri Logistik
Bangunan
Administrasi/Keu
9. Hasni SMU
angan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
Tahun Anggaran 2014 CV.
ARTAKONA
Konsultan Supervisi
Konsultan Supervisi pada Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas
Pelabuhan Laut Bajoe Tahun Anggaran 2014 adalah CV. ARTAKONA.
Konsultan Supervisi selaku tim pengawas untuk mengendalikan
pekerjaan secara terus menerus memantau pelaksanaan pekerjaan dan
membantu pelaksanaan kegiatan fisik di lokasi serta Direksi Pekerjaan
untuk menjaga kualitas dan kuantitas pekerjaan. Tim Supervisi pada
kegiatan ini dipimpin oleh seorang Site Engineer. Sesuai Kerangka Acuan
Kerja (Term Of Reference) susunan personil untuk Tim Supervisi di
lapangan adalah sebagai berikut :
a. Tenaga Inti
- Site Engineer : 1 orang
- Quality Control : 1 orang
- Quantity Engineer : 1 orang
b. Tenaga Pendukung
- Inspector : 1 orang
- Surveyor : 1 orang
- Administrasi : 1 orang
- Draftman : 1 orang
- OfficeBoy : 1 orang
b. Tenaga Pendukung
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau
Kalukalukuang
CV.
Tahun Anggaran 2014
ARTAKONA
Dari hasil kajian dan observasi yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
a. Pelaksanaan proyek harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari
perencanaan,pembangunan fisik ,sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan
bermacam-macam unsur dan komponen pendukung.
b. Pengendalian proyek adalah suatu sistem untuk mengawasi pelaksanaan
proyek,agar pihak-pihak yang terlibat dalam proyek dapat berfungsi dan bekerja
secara optimal, efisiensi waktu dan tenaga kerja. Pengendalian proyek tidak
hanya dilakukan pada satu aspek saja, melainkan pada semua aspek yang
mempengaruhi jalannya pembangunan.
c. Organisasi merupakan alat yang vital dalam pengendalian dan pelaksanaan
proyek. Organisasi proyek dikatakan berhasil jika mampu mengendalikan tiga
hal utama yaitu mutu, waktu dan biaya. Suatu organisasi mempunyai ciri-ciri
adanya sekelompok orang yang bekerja sama atas dasar hak, kewajiban dan
tanggung jawab masing-masing.
V.2. Saran
a. Sebelum pengerjaan proyek dimulai hendaknya persiapan – persiapan yang
berhubungan dengan pengerjaan perlu dipersiapkan, seperti peralatan maupun
bahan yang akan dipergunakan.
b. Semua data mengenai pelaksanaan proyek harus dilengkapi sebelumnya agar
proses pelaporan dapat berjalan lancar.
c. Komunikasi antara Pelaksana dan Pengawas harus es intensif mungkin, agar tak
terjadi Miss Communications.