CV. ARTAKONA
CV.
ARTAKONA
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. LATAR BELAKANG
Seiring berjalannya roda perekonomian masyarakat, pemerintah dituntut untuk selalu
sigap memberikan respons tiap kebutuhan untuk menunjang dan mendukung usaha-usaha
mencapai kesejahteraan bagi rakyatnya. Kesigapan pemerintah ini diwujudkan dengan
memfasilitasi dan membangun infrastruktur-infrastruktur penunjang yang kiranya dapat
membangkitkan perekonomian bangsa.
Pembangunan infrastruktur ini menyesuaikan dengan berbagai keperluan masyarakat
antara lain dalam kegiatan pendistribusian khususnya prasarana transportasi. Pelabuhan
merupakan prasarana transportasi yang menunjang dan bermanfaat besar sekaligus
memiliki kapasitas yang besar dalam menampung tiap kegiatan baik pendistribusian
barang atau manusia.
Tuntutan akan pelabuhan yang dapat memenuhi tiap kebutuhan perekonomian
merupakan hal yang tidak lazim. Meniru akan Negara tetangga kita Singapura, yang dilihat
dari besarnya area kalah banding dengan Negara kita Indonesia. Namun, karena
kemampuan dalam kelola tiap infrastruktur yang ada termasuk pelabuhan, maka Singapura
sendiri menjadi salah satu Negara terdepan dalam pengolahan jasa khususnya pelabuhan.
Perkembangan pelabuhan yang ada, memberikan arti dan makna yang besar pada
pembangunan di negara kita. Bahkan perekonomian masyarakat berjalan maju dikarenakan
aktivitas pendistribusian barang dalam jumlah yang cukup besar yang disalurkan melalui
pelabuhan. Selain itu, melalui pelabuhan kita dapat melakukan perjalanan menuju ke
beberapa tempat.
Semakin berkembangnya perekonomian masyarakat memaksa semua komponen
transportasi tidak terkecuali pelabuhan untuk meningkatkan pelayanan yang ada. Namun
dalam pelabuhan sendiri, kesemua hal dapat berjalan dengan baik jikalau perencanaan
pelabuhan dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan keperluan masyarakat bukan
hanya pada saat tersebut namun juga mendasari perencanaan untuk masa yang akan
datang.
CV.
ARTAKONA
CV.
ARTAKONA
BAB II
PROGRAM DAN RENCANA KERJA
II. 1.
PROGRAM KERJA
CV.
ARTAKONA
2. Masa Konstruksi.
3. Masa Pemeliharaan.
4. Pengaturan Lalu Lintas dan Keselamatan Kerja.
Waktu yang disediakan untuk Layanan Jasa Konsultan adalah 160 (seratus enam puluh) hari
kalender.
Untuk mengetahui keterlibatan masing-masing personil dalam program kerja pada jasa
Mobilisasi, Masa Konstruksi dan Masa Pemeliharaan maka perlu dibuat Matrix Tanggung Jawab
Tugas Konsultan Pengawas.
A. Masa Mobilisasi Kontraktor
Sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan, Team Pengawas Lapangan akan menyerahkan
Manual Sistem dan Prosedur Kerja Pengawasan Lapangan kepada Pemberi Tugas untuk dapat
disetujui. Manual Sistem dan Prosedur Kerja Pengawasan Lapangan yang telah disetujui oleh
Pemberi Tugas akan dipakai sebagai dasar bagi Team Pengawas Lapangan dalam melaksanakan
tugasnya. Rencana Kerja Konsultan Pengawas pada masa Mobilisasi Kontraktor seperti yang
dijelaskan sebelumnya tentang Detail Pendekatan Masalah dan Metodologi adalah sebagai
berikut :
Mobilisasi personil Konsultan Pengawas setelah diterbitkannya Surat Perintah Kerja oleh
Pemberi Tugas.
Menyiapkan implementasi sistem informasi pengendalian proyek yang dapat
memberikan informasi status sumber daya, progres pelaksanaan pekerjaan (barchart,
kurva S) dan bersifat multi project, yang secara terintegrasi dan on line dengan Kantor
CV.
ARTAKONA
B. Masa Konstruksi
Pada masa Konstruksi, Tim Konsultan Pengawas akan bertugas penuh dalam pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan guna tercapainya :
a. Tepat Waktu
b. Tepat Biaya
c. Tepat Mutu
Program kerja untuk mendapatkan hasil pekerjaan tepat waktu akan dilakukan dengan
monitoring terhadap jadual pelaksanaan pekerjaan yaitu dengan membandingkan realisasi
pekerjaan nyata terhadap rencana kemajuan pekerjaan. Sila terjadi keterlambatan, maka akan
dicari penyebabnya dan akan diinformasikan kepada Kontraktor untuk segera mengejar
keterlambatan tersebut.
Program kerja untuk mendapatkan hasil pekerjaan tepat biaya akan dilakukan dengan monitoring
terhadap volume pekerjaan nyata yaitu dengan membandingkannya dengan volume yang ada
dalam kontrak. Apabila terdapat perbedaan maka akan diadakan penyesuaian kembali yaitu
dengan membuat Change Order, hal ini perlu dilaksanakan guna mempertahankan biaya proyek
yang ada. Program kerja untuk mendapatkan hasil pekerjaan tepat mutu, akan dilakukan dengan
CV.
ARTAKONA
melaksanakan pengujian terhadap material dan hasil pekerjaan agar sesuai dengan semua
persyaratan yang ada dalam spesifikasi dan gambar rencana.
Adapun Program kerja Konsultan Pengawas pada masa Konstruksi akan disesuaikan dengan
lingkup pekerjaan yang diperkirakan sebagai berikut :
Memobilisasi personil Konsultan Pengawas lainnya sesuai dengan jadual penugasannya.
Melaksanakan dan mengevaluasi rekayasa teknik lapangan serta memberikan
rekomendasi untuk persetujuan Pemberi Tugas. Memeriksa dan menyetujui gambar kerja
yang diusulkan oleh Kontraktor.
Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pekerjaan sesuai dengan prosedur, metoda
pelaksanaan yang benar dan persyaratan yang ada dalam dokumen kontrak.
Melaksanakan koordinasi dari waktu ke waktu kesemua pihak yang terkait guna
penyelesaian semua masalah yang timbul agar pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan
baik.
Membuat laporan kepada Pemberi Tugas sesuai dengan ketentuan yang ada dalam
dokumen kontrak.
Menyiapkan dan merekomendasi perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan untuk
persetujuan Pemberi Tugas.
Memeriksa dan merekomendasi rancangan sertifikat pembayaran untuk persetujuan
Pemberi Tugas.
Perjanjian I perwasitan untuk klaim dari Kontraktor.
Membantu Pemberi Tugas dalam pemeriksaan administrasi proyek dan pemeriksaan
lapangan untuk Serah Terima Sementara.
Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara
Serah Terima Sementara yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan
Sementara (Certificate of Provisional Acceptance).
Memeriksa dan menyetujui Gambar Terbangun I As Built Drawing yang disiapkan oleh
Kontraktor.
Pemeriksaan Serah Terima Akhir termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara Serah
Terima Akhir yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan Akhir (Certificate
of Final Acceptance). Detail dari masing-masing pekerjaan tersebut diatas akan
disesuaikan kembali dengan kegiatan Kontraktor yang sebenarnya.
CV.
ARTAKONA
Program kerja untuk pengawasan pekerjaan tersebut diatas akan dikoordinir oleh Resident
Engineer yang dibantu oleh semua Professional Staff dan Staff Teknisi.
Konsultan Pengawas Lapangan dalam melaksanakan tugasnya akan selalu berkoordinasi dan
berkonsultasi dengan pihak Pemberi Tugas. Koordinasi dan konsultasi ini dirasakan sangat
penting agar semua permasalahan yang muncul dapat segera teratasi sehingga tidak menghambat
jalannya pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Koordinasi dan konsultasi akan direncanakan sebagai berikut :
Diadakan pertemuan berkala (tiap minggu atau tiap dua minggu). Pertemuan khusus pada
tiap awal kegiatan untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk dari pihak Pemberi
Tugas.
Pertemuan khusus pada tiap akhir "kegiatan untuk melaporkan hasil tiap kegiatan yang
telah dilakukan.
Pertemuan khusus diluar jadual pertemuan berkala bila ada permasalahan yang harus
segera diatasi.
C. Masa Pemeliharaan
Dalam periode masa pemeliharaan yang ditentukan oleh Pemberi Tugas jasa layanan Konsultan
Pengawas akan berlangsung selama masa tersebut. Rencana Kerja Konsultan Pengawas pada
bulan kesatu masa pemeliharaan adalah :
CV.
ARTAKONA
Membantu Pemberi Tugas untuk menyiapkan Berita Acara Serah Terima Akhir Hasil
Pekerjaan.
Menyusun laporan akhir.
Demobilisasi Personil Konsultan.
CV.
ARTAKONA
Pemanfaatan bahu jalan bagian luar (outer shoulder) yang ada untuk sementara dapat
dipakai sebagai jalur lalu lintas. Keselamatan kerja merupakan hal penting dalam
pelaksanaan suatu proyek. Keselamatan kerja ini bukan saja berlaku bagi personil
proyek, namun berlaku juga bagi pemakai jalan dan masyarakat sekitarnya.
Pada prinsipnya kontraktor harus berusaha menempatkan personil untuk mengatur dan
menjamin keamanan untuk setiap pelaksanaan pekerjaan. Beberapa aktivitas penting yang
sangat perlu dijamin keselamatannya antara lain :
Pergerakan kendaraan berat kontraktor.
Pekerja yang sedang bekerja pada ketinggian tertentu.
Pekerja yang sedang bekerja tidak jauh dari lalu lintas.
Kontraktor dengan pengarahan dari Team Pengawas Lapangan dan Petugas Pengatur Lalu lintas,
selama masa pelaksanaan harus dapat melaksanakan pengaturan lalu lintas dengan baik. Dan
Team Pengawas Lapangan akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengaturan lalu lintas
tersebut serta melakukan perbaikan bila pelaksanaan pengaturan lalu lintas oleh Kontraktor
dianggap kurang memadai.
E. Pelaporan
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan yang berisi kegiatan
pengawasan teknis yaitu :
Laporan pendahuluan
Laporan bulanan (termasuk laporan harian dan mingguan)
Laporan teknis
Laporan pengujian mutu
Laporan akhir
Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam bahasa Indonesia dengan tata
bahasa yang baik dan benar Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297 mm),
jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai berikut :
a) Laporan Pendahuluan
CV.
ARTAKONA
Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya Jasa, Konsultan harus menyerahkan 4
(empat) rangkap/buku laporan pertama yang isinya melaporkan mengenai jadwal rencana kerja
dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan terperinci termasuk kuantitas masingmasing pekerjaan serta personil-personil pendukung Konsultan yang telah disetujui aktif
dilapangan.
b) Laporan Bulanan
Setiap akhir bulan, Tim Pengawas Lapangan (SE) akan menyerahkan laporan kemajuan
secara singkat yang menggambarkan pencapaian pemenuhan untuk masing-masing
kegiatan-kegiatan proyek , seperti:
1. Cara mengatasi masalah Penyedia Jasa (salah satu, administrasi/teknis untuk keuangan).
2. Memberikan rekomendasi bagaimana masing-masing penyelesaian masalah.
Secara substansional Laporan Bulanan terdiri atas 4 format standar yang dilengkapi oleh
masing-masing pengawas, adalah sebagai berikut:
a. Surat pengantar;
b. Satu halaman "Progress Summary", rangkuman status fisik dan keuangan dari proyek
dan identifikasi permasalahan yang berdampak pada kemajuan pekerjaan dan biaya;
c. Jadwal Pelaksanaan dilengkapi S Curve.
d. Satu halaman laporan "Supervision Consultants".
Suatu contoh dari format ditunjukkan dalam halaman berikut. Masing-masing laporan
bulanan harus sudah lengkap setiap minggu pertama bulan berikutnya. Laporan beserta copy
dokumen yang dibuat SE harus didistribusikan oleh PPK.
c) Laporan Teknis
Direksi Teknis akan membuat laporan sesuai keperluan, laporan teknis dan/atau persetujuan
teknis yang muncul selama berlangsungnya kegiatan. Terutama, untuk perubahan pekerjaan
utama yang memerlukan pembicaraan sebelumnya dengan pihak Pengguna Jasa, Field Team
akan membantu PPK untuk mempersiapkan suatu laporan justifikasi teknis atau revisi
desain yang terdiri atas data original yang menjadi dasar desain tender dibuat :
a. Rekaman semua data desain yang lengkap berkaitan dengan revisi desain.
b. As-built drawing yang menunjukan lokasi dan detail dimensi dari semua pekerjaan
yang telah dilaksanakan sesuai kontrak.
CV.
ARTAKONA
c. Foto copy dari Change Order dan Addendum kontrak sebelumnya yang telah
disetujui.
d. Foto copy dokumen lelang Penyedia Jasa, termasuk semua analisa harga satuan dan
e.
f.
g.
h.
e) Laporan Akhir
Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis (akhir kegiatan konstruksi untuk tiaptiap kontrak), suatu laporan akhir harus diserahkan, merupakan ringkasan metode
konstruksi, pelaksanaan pengawasan konstruksi, rekomendasi pada kebutuhan pemeliharaan
di masa yang akan datang, semua aspek teknis yang muncul selama masa konstruksi
pekerjaan trestel/dermaga, causeway dan lapangan penumpukan, permasalahan potensial
untuk konstruksi baru yang mungkin muncul, dan pemberian solusinya, jika ada, untuk
beberapa variasi perbaikan dalam kegiatan akan datang dengan tampilan yang sama dalam
lingkup tanggung jawab Pengguna Jasa. Laporan akhir juga melampirkan foto kegiatan dan
foto copy "As Built Drawing" dari hasil pekerjaan.
Masing-masing laporan terdiri dari suatu ringkasan laporan akhir pengawasan lapangan dan
kegiatan-kegiatan mereka selama periode pelayanan Direksi Teknis. Satu bulan sebelum
CV.
ARTAKONA
berakhirnya pelayanan sebuah draft Iaporan akhir sudah harus diserahkan ke PPK yang
berisi penjelasan sebagai berikut :
o Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan, dan pemenuhan penyelesaiannya,
dalam kerangka perbaikan kegiatan-kegiatanPengawasan di lingkungan unit kerjanya.
o Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-kebijakan, prosedur, dan operasional dengan
maksud memperbaiki kemampuan pengawasan pada program pekerjaan di lingkungan
unit kerjanya.
Secara umum rencana kerja akan mengikuti konsepsi metodologi yang telah diuraikan pada bagian
sebelumnya, yakni terdiri atas:
1. PERSIAPAN, mencakup :
a. Persiapan Tim;
b. Desk studi atau pra-studi
c. Penyiapan dan pembekalan Tim Teknis
d. Mobilisasi Tim
2. INVENTARISASI DAN KOMPILASI DATA, mencakup :
a. Studi Pustaka (Semua Data Sekunder)
b. Studi Lapangan (Survey Lapangan)
c. Tabulasi dan Kompilasi Data
3. TAHAP ANALISA, mencakup :
a. Analisa umum aspek administrasi dan Kondisi Wilayah, aspek Perikanan, aspek Sosial
Ekonomi dan lingkungan.
b. Analisa Teknis Aspek Fisik Lokasi, aspek sosial ekonomi dan lingkungan di lokasi rencana.
4. TAHAP SUPERVISI TEKNIS, mencakup :
a. Pembahasan Komprehensif data hasil analisis;
b. Perhitungan, pemilihan jenis konstruksi dan drafting gambar kerja;
5. PEMBUATAN DOKUMEN LAPORAN KEGIATAN, mencakup :
a. Laporan harian Pekerjaan;
b. Laporan Mingguan pekerjaan;
c. Laporan Bulanan Pekerjaan;
d. Laporan Akhir;
e. Laporan Foto Dokumentasi Visualisasi
CV.
ARTAKONA
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Metodologi merupakan langkah-langkah teknis penyelesaian pekerjaan dalam bentuk
tahapan pelaksanaan yang terdiri dari :
1.
2.
Memeriksa
rencana
detail
jadwal
pembangunan,
jadwal
kerja
4.
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis yang
telah ditetapkan.
CV.
ARTAKONA
5.
Memeriksa
gambar-gambar
akhir
sesuai
dengan
pembangunan,
dengan
7.
8.
Selama
pelaksanaan
pembangunan,
membuat
dan
mempersiapkan
Berita
Acara/Addendum Kontrak dalam hal permasalahan teknis bila diperlukan. Dalam hal
ini termasuk membuat saran kepada Pengguna Jasa Konsultansi bila terdapat hal-hal
yang menyimpang dari kontrak dan spesifikasi dan atau terdapat hal-hal yang tidak
lazim.
9.
Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan bila terjadi penyimpanganpenyimpangan kontrak yang mengakibatkan adanya denda.
10.
11.
Acuan Kerja (KAK) yang dalam implementasinya mempertimbangkan pendekatanpendekatan studi, sebagaimana yang telah diuraikan
Agar hasil dari Supervisi teknis yang dihasilkan nantinya bisa dimanfaatkan dan
diimplementasikan dengan baik, maka harus dilakukan pendekatan berikut :
CV.
ARTAKONA
maupun secara tim. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas maka diperlukan konsep
dasar pengawasan.
Konsep dasar pengawasan sekurang-kurangnya ada tiga hal yaitu :
Pekerjaan harus tepat mutu
Pekerjaan harus tepat waktu dan
Pekerjaan harus tepat biaya
Ketiga hal tersebut, secara integrasi akan menjadi konsep dasar di dalam pelayanan
jasa konsultan supervise, sehingga akan mendukung suksesnya proyek.
1. Pengendalian Mutu
Untuk setiap jenis
pekerjaan
yang
menyangkut
Struktur Pengujian
Jenis pemeriksaan
Metode pemeriksaan
Frekwensi Pemeriksaan
Spesifikasi
Toleransi hasil pekerjaan
3. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu yang akan dilakukan oleh konsultan adalah meliputi :
material yang akan digunakan, pengolahan metode kerja, peralatan yang digunakan dan hasil
pekerjaan. Sebagai dasar pengendalian mutu akan dipakai spesifikasi teknik yang ada dan setiap
material yang akan digunakan harus dilakukan pengetasan di laboratorium terlebih dahulu.
CV.
ARTAKONA
Apabila hasil test tidak memenuhi syarat, maka contoh material tersebut akan ditolak dan harus
diganti dengan material lain yang memenuhi syarat.
Demikian juga material yang dikirim ke lapangan akan diperiksa secara berkala untuk
memastikan apakah material yang dikirim tersebut sudah sesuai dengan contoh yang ada, yaitu
dengan melakukan pengujianpengujian terhadap material yang dikirim ke lapangan secara acak.
Prosedur pengendalian mutu seperti terlihat pada Gambar (1) berikut ini :
CV.
ARTAKONA
CV.
ARTAKONA
Hasil pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor merupakan aspek penting yangakan menjadi
perhatian konsultan dalam melakukan pengawasan agar mutu hasil pekerjaan benar-benar sesuai
dengan persyaratan yang ada dalam spesifikasi teknik.
I.
Request.
Pada setiap akan dimulainya suatu tahapan pekerjaan, kontraktor harus mengajukan permohonan
pelaksanaan pekerjaan (Request) kepada konsultan.
Request merupakan dokumen permohonan suatu kegiatan yang diajukan oleh kontraktor kepada
konsultan pengawas untuk diperiksa dan disetujui oleh Pemberi Tugas, kegiatan ini dilakukan
dengan tujuan :
a.Supaya setiap pekerjaan yang dilakukan kontraktor dapat diawasi dan dimonitor oleh
konsultan pengawas.
Supaya hasil pekerjaan kontraktor dapat dipertanggung jawabkan dengan tepat mutu dan
b.
Pemeriksaan Material
Sumber material (quarry) dan bahan mentah yang akan digunakan pada pembangunan harus
melalui tahap pengujian awal. Dengan ditentukan quarry pada suatu lokasi tertentu diharapkan
dapat mempermudah dalam pelaksanaan pekerjaan, efisien waktu dan biaya, mempermudah
pemeriksaan material harian atau periodic dan perkiraan volume material.
Selain itu pengujian material dilakukan agar material yang akan dipergunakan dapat
dipertanggung jawabkan factor kekerasan, keawetan, kebersihan dan lain-lain sesuai syaratsyarat yang tercantum dalam spesifikasi teknik. Pengujian yang dilakuakan di dokumentasikan
Yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi quarry adalah :
a. Jumlah bahan mentah yang ada.
b. Jarak lokasi dari permukiman sebaiknya cukup jauh untuk menghindari polusi udara dan
suara.
c. Jarak dengan base camp diusahakan sedekat mungkin.
CV.
ARTAKONA
Pengujian ini dilakukan untuk mencapai keseragaman mutu hasil pekerjaan, sehingga hasil
pekerjaan tepat mutu sesuai dengan yang disyaratkan. Selain itu mengevisiensikan waktu
pelaksanaan pekerjaan di lapangan karena keslahan-kesalahan akibat mutu bahan yang tidak
sesuai dapat dihindari.
IV.
Laporan Ketidaksesuaian.
Yang dimaksud dengan laporan ketidaksesuaian adalah laporan yang dibuat oleh konsultan
kepada pemberi tugas mengenai ketidaksesuaian suati jenis pekerjaan di lapangan baik mengenai
mutu bahan, hasil pekerjaan, prosedur pembuatan, volume pekerjaan maupun penampilan hasil
pekerjaan.
V.
Pemeriksaan mutu pelaksanaan dilakukan setiap jenis pekerjaan sesuai dengan prosedurnya
masing-masing. Adapun prosedur pemeriksaan mutu pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. Minimal 24 jam sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus mengajukan requaest
untuk setiap jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
b. Konsultan dan staff lapangan dari pemberi tugas akan mengecek kesiapan kontraktor
mengenai kesiapan pelaksanaan untuk masingmasing jenis pekerjaan.
c. Hasil evaluasi lapangan secepatnya direkomendasikan atau ditolak untuk dilengkapi
kembali.
CV.
ARTAKONA
2.
Pengendalian Waktu
Seluruh pekerjaan berjalan di dalam sekuen dan mengikuti jadwal waktu
CV.
ARTAKONA
waktu
dengan
akan
CV.
ARTAKONA
CV.
ARTAKONA
Kontraktor dapat menyiapkan kebutuhan dana, kebutuhan material, kebutuhan peralatan dan
II.
III.
IV.
lapangan.
Program ini berkaitan erat dengan metoda lintasan kritis (critical path method/CPM).
Jenis pekerjaan atau kegiatan apa saja yang berada pada garis lintasan kritis diprioritaskan
untuk dilaksanakan, karena ketinggalan satu hari saja secara keseluruhan proyek ketinggalan
satu hari.
Penangan yang dilakukan terhadap jenis pekerjaan yang berada pada lintasan kritis adalah
V.
melaksanakan kerja ekstra atau lembur. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan pekerjaan,
Quantity Engineer/Project Control Specialist akan terus memonitor kemajuan pekerjaan
dengan tugas utama :
Memperhatikan metoda lintasan kritis (Critical Path) dengan memberikan prioritas
b. Pengendalian Proyek
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan, Quantity Engineer/Project Contril Specialist akan terus
memonitor kemajuan pekerjaan dengan menggunakan perangkat lunak dengan tugas utama :
1.
2.
3.
CV.
ARTAKONA
Pembaharuan data akan dilakukan setiap hari, oleh karena itu diperlukan kerjasama yang baik
antara petugas lapangan dan petugas pembaharuan data di kantor.
Dengan tingkat kompleksitas yang tinggi dari peroyek, maka konsultan akan melakukan
pengawasan dan mengamati perkembangan proyek secara cepat, akurat dan terbaru, sehingga
permasalahan yang mungkin timbul dapat segera ditanggapi agar sasaran proyek dapat dicapai,
untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebaga berikut :
Pengembangan format pelaporan yang jelas, lengkap dan informative.
Pelaporan progress pekerjaan kepada Pemberi Tugas secara cepat, akurat dan terbaru.
Melakukan implementasi system informasi pemantauan proyek yang berbasis computer
dan mampu memberikan peringatan dini terhadap permasalahan penyelesaian pekerjaan.
Untuk keperluan tersebut disampaikan suatu sistem yang memiliki kemampuan dalam
pengendalian proyek dari pelaksanaan hingga pelaporan (reporting).
Tujuan penggunaan system ini adalah agar proses ketiga fase tersebut dapat dilakukan secara
terintegrasi. Dengan system tersebut maka berbagai indikasi dan informasi penting yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dapat diakomodir dan dijadikan bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan bagi manajemen.
Selain hal diatas juga akan dibuat suatu format dan prosedur standar pelaporan proyek. Dimana
dengan format dan prosedur yang standar akan lebih meningkatkan afisiensi, efektifitas dan
optimasi sinergi kerja. Berikut ini diuraikan lebih rinci langkah-langkah diatas :
a. Pemilihan Perangkat Lunak
Paket perangkat lunak manajemen proyek Digunakan software project management yang
menggunakan teknologi computer seperti : Client/Server Technology, Windows GUI dan
Operator SQL Standard Dabase.
Project Management Software ini mempunyai fasilitas dan kemampuan untuk Project
Management, dibawah ini diuraikan fasilitas dan kebutuhannya sebagai berikut :
I.
General Features :
Mampu mengelola data dalam jumlah yang besar dengan menggunakan Standard SQL
Database.
CV.
ARTAKONA
II.
Standard Barchart.
Sectioned Barchart.
Combination with milestone
Logic Barchart.
Coparison Barchart.
Network Drawing
S Curve for cost/quantity requirement vs availability vs actual
Histogram for cost/quality requirement vs available vs actual
Combination of A Curve, histogram, table.
Structure.
Database
Database yang bias digunakan akan open SQL Standard database sehingga memudahkan untuk
mengikuti perkembangan dimasa depan.
a. Customized Application.
Sampai dengan saat ini tidak ada paket program yang langsung dapat memenuhi seluruh
kebutuhan dari pemakainya, untuk itu perlu adanya penyesuaian-penyesuaian dengan kebutuhan
CV.
ARTAKONA
agar pemanfaatan system dapat optimal. Penyesuaian yang dimaksud terdapat di dalam
penambahan modul-modul antara lain :
i.
ii.
iii.
iv.
dilaksanakan.
Report-report tambahan yaitu bentuk dari jenis report yang disesuaikan dengan system
yang sudah dikembangkan di Bina Marga.
3.
Pengendalian Biaya
Pengedalian biaya
dengan
cara
mengarahkan
Kontraktor dalam
CV.
ARTAKONA
Kuantitas pekerjaan yang terdapat dalam bill of quantity adalah kuantitas prakiraan yang dapat
berubah setiap saat. Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring dari waktu ke waktu untuk
mengetahui apakah kuantitas pekerjaan yang ada mencukupi atau tidak. Selanjunya mengambil
langkah-langkah tertentu bila terjadi penambahan atau pengurangan kuantitas sehubungan
CV.
ARTAKONA
dengan hal-hal yang tidak diperkirakan sebelumnya yang dapat mempengaruhi nilai kontrak
yang ada.
Monitoring kuantitas pekerjaan dilakukan dengan mengakumulasikan kuantitas pekerjaan yang
telah selesai dilaksanakan dan sisa pekerjaan. Bila terdapat satu item pekerjaan yang
diperkirakan kurang maka untuk mencukupi akan diambilkan dari kuantitas item pekerjaan lain
yang diperkirakan lebih atau berprioritas lebih rendah. Sehingga dengan demikian nilai kontrak
secara keseluruhan tetap dapat dipertahankan.
II.
Dalam hal ini perlu dilakukan penyesuaian kuantitas pekerjaan baik karena keadaan lapangan
ataupun mempertahankan biaya secara keseluruhan maka change order dapat dilakukan.
Konsultan atas masukan dari kontraktor akan menyempaiakan lebih dahulu kepada Pemberi
Tugas tentang adanya change order yang harus dilakukan disertai sengan data pendukung,
gambar detail, prakiraan kuantitas, kebutuhan alat dan personil serta waktu yang dibutuhkan.
Pada rapat prakualifikasi cara perhitungan volume pekerjaan harus disepakati bersama antara
Pemberi Tugas, konsultan pengawas dan kotraktor. Ini dilakukan untuk menghindari
kesalahpahaman dalam menghitung kemajuan volume pekerjaan kontraktor dan sebagai dasar
untuk pembayaran pekerjaan yang akan ditagihkan melalui Monthly Certificate.
5. Pengendalian Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja akan dikendalikan hari demi hari dengan memeriksa metode kerja yang akan
dipakai dan memeriksa kondisi kerja actual.
Program pengamanan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan untuk menjamin dipenuhinya
peraturan standar keamanan kerja.
Prosedur standar untuk pekerjaan pemeliharaan peralatan, pengoperasian peralatan, pemadam
kebakaran, alat komunikasi dan fasilitas pertolongan pertama harus dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan termasuk pengaturan lalu lintas dengan pemberian tanda peringatan seperti tanda
jalan, marka jalan, penghalang, lampu penerangan dan petugas pengatur lalu lintas. Program
keselamatan kerja ini diterapkan untuk seluruh personil proyek, semua lalu lintas yang melewati
loksi proyek, masyarakat sekitarnya dan pada seluruh tahapan pekerjaan.
CV.
ARTAKONA
CV.
ARTAKONA
1.
Adanya informasi kepada pemakai jalan tentang adanya pekerjaan yang sedang
berlangsung.
2. Pemasangan rambu-rambu peringatan dan rambu-rambu pentunjuk sebelum memasuki
lokasi pekerjaan.
Pemasangan concrete barrier, traffic cone dan rambu-rambu petunjuk pada lokasi
3.
pekerjaan.
Pemasangan lampu peringatan (flashing light) yang dinyalakan pada malam hari/pada
4.
6.
CV.
ARTAKONA
CV.
ARTAKONA
Agar pelayanan jasa konsultan supervisi menghasilkan kinerja yang baik dan
dapat berjalan dengan lancar, maka diperlukan adanya koordinasi yang baik
dengan instansi terkait khususnya di Kementerian Perhubungan, Dit. Pelabuhan
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kantor UPP Kelas III Biringkassi, dan
instansi terkait lainnya. Kantor konsultan supervisi akan berkedudukan disekitar
proyek, sehingga dalam pelayanan jasa Konsultan Supervisi dapat secara efektif
melaksanakan tugas pengawasan dan konsultan serta asistensi dengan Kantor UPP
Kelas III Biringkassi.
b. Keselamatan Kerja
Pengendalian keselamatan kerja yang berkaitan dengan keamanan dan
keselamatan kerja baik terhadap publik (umum) merupakan salah satu sasaran
dari Manajemen Konstruksi. Untuk mencapai sasaran, prosedur yang dipakai oleh
manajemen konstruksi dari pra pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan. Pada tahap
pelaksanaan pekerjaan, diperkirakan akan ada beberapa aktivitas antara lain :
Pekerjaan Umum
Pekerjaan dermaga
Pekerjaan Trestle
Pekerjaan penerangan dermaga
Pekerjaan timbunan
Pekerjaan rehab talud
Pekerjaan paving block
Semua kegiatan tersebut diatas jelas menjadi kendala bagi kelancaran dan
keselamatan kerja bagi pemakai jalan maupun bagi pekerja proyek. Oleh karena
itu penanganan khusus sangat diperlukan agar tercapai hasil yang optimal dan
seminimal mungkin akibat buruk yang ditimbulkannya.
c. Pekerjaan Upper structure wharf
Umum
Untuk mencapai hasil konstruksi struktur wharf yang sesuai dan memenuhi
semua criteria teknis dalam perencanaan struktur upper wharf yang telah
dituangkan dalam gambar rencana, maka pekerjaan upper structure dalam
proyek ini perlu mengacu pada semua persyaratan teknis yang telah digunakan
di dalam perencanaannya. Persyaratan teknis penting
yang diperlukan
CV.
ARTAKONA
bertulang.
Standard
Adapun standar teknis dalam melaksanakan Pekerjaan Supervisi Pembangunan
Pelabuhan Laut Pulau Kalukalukuang, TA. 2014. Menggunakan daftar referensi
teknis sebagai dasar pelaksanaan, referensi dimaksud adalah :
a.
Beton
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971 NI 2 atau Pedoman
b.
03)
Portland cement type IV dalam SII 0013-81
c.
Agregat
- Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI.3-1956)
- Peraturan Beton Indonesia (NI.2-1991)
- Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk gedung (SK SNI T-1991-
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
03)
Air
Peraturan Beton Indonesia (N1,2 1971)
Kayu cetakan beton
Kayu mutu klas II (PPKI 1970)
Pekerjaan besi beton
Peraturan Beton Indonesia (NI,2-1971)
Jenis Baja Mutu U-24 untuk D < 13 mm dan U-42 (fy = 420 Mpa) untuk
D > 13 (Ulir)
Tata cara penghitungan struktur beton untuk bangunan gedung :
SK SNI T -15- 1991-03 dan PBI 1991 N.I-2
Standar Industri Indonesia (SII)
American Concrette Institute (ACI)
American Welding Society (AWS)
American Society For Testing and Materials (ASTW)
British Standard Code of Practice BS-8004 and BS-8110
ASTM A252 Grade 2
Pelaporan
CV.
ARTAKONA
pengawas
untuk
mendapat
persetujuan
lengkap mengenai
1)
CV.
ARTAKONA
2)
ukuran
diameter,
panjang,
3)
pengecoran.
Lalu lintas di lokasi pengecoran sendiri harus diatur sedemikian rupa,
atau
meratakan
CV.
ARTAKONA
4)
umur
28
hari
permukaan
5)
6)
laporan
harian,
beton
pengadukan
buku
harian
didokumentasikan.
Photo dokumentasi.
Sama seperti semua pekerjaan yang lain pekerjaan beton juga mengikuti prosedur
yang sudah ditentukan, yaitu :
1. Kontraktor mengajukan request pekerjaan 24 jam sebelum pekerjaan dimulai.
2. Selama waktu tersebut konsultan pengawas teknik mengevaluasi semua kesiapan
administrasi teknik.
3. Konsultan pengawas teknik merekornendasikan kepada pemberi togas untuk
dapat dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau belum bias dilaksanakan pekerjaan
tersebut.
4. Setelah pekerjaan selesai request pekerjaan ditutup dengan verifikasi pekerjaan
beton.
d.
CV.
ARTAKONA
Uji raw material alam, yaitu material bahan yang dipakai sebagai bahan
konstruksi seperti : batu, agregat halus, agregat kasar dan lain lain.
1. Uji bahan campuran, yaitu material konsruksi yang berupa campuran dua
atau lebih material sehingga dalam campuran itu didapat sifat karateristik yang
disyaratkan spesifikasi seperti beton dan lain-lain.
2. Uji material/bahan campuran yang terpasang
No.
Kelompok Material
Macam pengujian
-
dan 28 hari
1.
Beton
truck
mixer 1 contoh.
Slump setiap truck mixer
Tambahan pengujian
dilaksa nakan sesuai
keperluan.
CV.
ARTAKONA
1 set pengujian
-
- Kepadatan lab.
- Ekstraksi
- Gradasi
- Marshal
2.
- Wearing Course
- Binder Course
- ATB
Pengujian
- Kepadatan dan
ketebalan
- Ekstraksi, gradasi
E.2.
PROGRAM KERJA
Penyusunan program kerja adalah suatu proses dimana kontraktor harus
menguraikan jadwal (schedule) kerja menjadi bagian - bagian, antara lain Jaringan
rencana kerja (net work planning), menjadi ;
o
o
o
o
o
prosentasi
kemajuan
pekerjaan.
Penyusunan
system
suatu
program
system
kerja
yang
dibuat
teratur
untuk
dan
CV.
ARTAKONA
lapangan.
o Program ini berkaitan erat dengan metode lintasan kritis (Critical Path
Method/CPM).
o Jenis pekerjaan/kegiatan apa saja yang berada pada garis lintas kritis
diprioritas untuk dikerjakan, karena ketinggalan 1 hari saja, secara
keseluruhan proyek ketinggalan 1 hari.
o Penanganan/jalan keluar yang dilakukan melaksanakan kerja ekstra atau
lembur pada lintasan kritis.
Dalam kaitan ini, Konsultan akan memeriksa program/jadwal kerja yang
diajukan oleh Kontraktor. Dan akan meninjau program kerja ini dari berbagai aspek,
seperti misalnya apakah pekerjaan dapat atau tidak dilaksanakan secara efektif dan
apakah pekerjaan ini dapat dilaksanakan dalam waktu dan biaya seperti tercantum
dalam kontrak, dan lain lain.
Jadwal kerja ini akan disesuaikan dengan ketersediaan alat, sumber daya
manusia/tenaga dan material yang dapat dimobilisasikan oleh Kontraktor.
Masa jaminan terhadap kerusakan adalah mulainya pemeliharaan hasil
pekerjaan yang dihitung dari mulai tanggal perkiraan pekerjaan 100% berdasarkan
rekomendasi konsultan pengawas teknik sampai dengan berakhirnya kontrak
pekerjaan yang sudah disetujui.
Tujuan masa jaminan terhadap kerusakan adalah :
1. Memberikan
waktu
kepada
Kontraktor
untuk
memperbaiki,
menyempurnakan hasil pekerjaan yang belum dapat diterima atau memuaskan tim
panitia penilai serah terima pada waktu kunjungan ke lapangan mengenai
kualitas dan kuantitas pekerjaan.
2. Memberikan waktu kepada Kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan minor
yang belum terselesaikan dan lain-lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan masa jaminan terhadap
kerusakan adalah sebagai berikut :
1. Kontraktor harus melaksanakan perbaikan pekerjaan yang telah disepakati/
disetujui.
2. Pekerjaan perbaikan atau penyempurnaan harus sesuai dengan :
- Syarat-syarat kontrak dan spesifikasi teknik
- Catatan dan tim panitia penilai serah terima
Lokasi
CV.
ARTAKONA
2.
Tugas.
Pernyataan
3.
bahwa
tanggung
jawab
Kontraktor
dengan
diterima oleh Pemberi Tugas dan hasil pekerjaan tersebut sudah bisa dipakai untuk
umum.
Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan FHO adalah sebagai berikut :
1. Rekomendasi dan Konsultan Pengawas teknik bahwa Kontraktor telah
menyelesaikan seluruh pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak dan
telah memperbaiki/menyempurnakan semua kekurangan yang diminta dalam
daftar perbaikan serah terima awal waktu kegiatan serah terima awal.
2. Perkiraan tanggal selesai seluruh pekerjaan sesuai dengan bunyi kontrak.
3. Pengembalian jaminan pelaksanaan (Bank Guarantee) kepada pihak
Kontraktor.
4. Seluruh data yang ada (misalnya, seluruh hasil testing, surat menyurat
CV.
ARTAKONA
Panitia Serah Terima akan diundang kembali untuk proses Serah Terima Akhir (FHO).
1.
PENGAWASAN ADMINISTRASI
Pengawasan administrasi yang merupakan bagian
CV.
ARTAKONA
Proyek agar supaya pihak - pihak yang terlibat di dalam proyek memahami dan
saling mengetahui hal-hal yang harus menjadi tanggung jawab/kewenangan
Site engineer.
3. Asuransi dan Garansi
Asuransi adalah jaminan yang diberikan, disebabkan oleh :
- Orang atau manusia, apabila mendapat kecelakaan, cacat tubuh atau
-
perubahan
bahwa
perubahan
Kontraktor.
Hal-hal
penting
yang
harus
diperhatikan
sehubungan
dengan
CCO
adalah :
-
perubahan
kontrak
pekerjaan
(Contract
CV.
ARTAKONA
alir
prosedur
perubahan
kontrak
(CCO)
diperlihatkan
pada
gambar 2.16.
5. Sertifikat Bulanan (Monthly Certificate/MC)
Yang dimaksud sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) adalah sertifikat
pembayaran bulanan yang diajukan Kontraktor kepada Pemberi Tugas untuk
dibayar sesuai kemajuan pekerjaan di lapangan setelah diperiksa dan
direkomendasikan oleh Konsultan Pengawas Teknik untuk dapat dibayar.
Tujuan sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) adalah :
- Hasil pekerjaan Kontraktor dapat dibayar sesuai kemajuan pekerjaan yang
-
bulan.
Merupakan
tambahan
modal
Kontraktor
untuk
melanjutkan
pekerjaan.
Dalam penyiapan sertifikat bulanan perlu diperhatikan sebagai berikut :
a) Pengukuran Lapangan (Opname)
Guna menghindari kesalahpahaman mengenai kemajuan pekerjaan yang akan
disertifikasikan menjadi sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC), maka
perlu diadakan pengukuran bersama di lapangan antara Kontraktor, Konsultan
Pengawas Teknik dan Staff Pemberi Tugas mengenai :
- Kuantitas pekerjaan.
- Kualitas pekerjaan.
- Penampilan (performance) hasil pekerjaan.
- Hasil pengukuran dibuat dalam berita acara pekerjaan (manual check
volume).
b) Data pendukung sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) :
Data pendukung (Back up) kelengkapan sertifikat bulanan (Monthly
Certificate/MC) antara lain :
CV.
ARTAKONA
laboratorium).
Data pendukung perubahan kontrak (kalau ada).
Gambar-gambar atau sket hasil pekerjaan yang merupakan pendukung
bulanan
(hasil
test
CV.
ARTAKONA
pada
kolom
dan
pengajuan
menyetujui
Drawing).
g. Lama waktu pelaksanaan.
h. Catatan tidak sempurna masih dalam toleransi.
CV.
ARTAKONA
CV.
ARTAKONA
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Batas waktu
Keahlian personil
Jumlah personil
Peralatan yang dipakai
Schedule mobilisasi
Arahan Pemberi Tugas
Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya
Secara garis besar program kerja tersebut diuraikan seperti berikut ini Untuk
melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu dan hasil dengan mutu yang tinggi akan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal kerja yang direncanakan.
Rencana kerja disusun dan dilaksanakan berdasarkan urutan pekerjaan efektif
dan waktu pelaksanaannya. Rencana kerja disusun secara sistimatis dengan tujuan
agar tercapai sasaran dan tujuan pekerjaan ini.
Untuk mendapatkan efektifitas tinggi atas input Konsultan dan untuk
menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien, kita perlu mengikuti suatu
perencanaan dan pelaksanaan sistem layanan Konsultansi yang ketat.
Hanya dengan cara ini baik kualitas maupun kuantitas pekerjaan dapat dikontrol
sambil menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup besar. Beban puncak dalam
pekerjaan
memerlukan
mobilisasi
staf
tambahan
dan
pengenalan terhadap
Persiapan awal
Koordinasi Konsultan dengan Kepala kantor pelabuhan kelas III Biringkassi
Koordinasi dengan unsur proyek
Koordinasi tim Konsultan
Koordinasi dengan instansi terkait
Tahap pelaksanaan konstruksi
CV.
ARTAKONA
E.3.1.
Persiapan Awal
Sambil menunggu dikeluarkannya Surat Persetujuan Mobilisasi Tim Konsultan
Pengawas Teknik, akan mengadakan persiapan-persiapan untuk pelaksanaan pekerjaan
yang antara lain namun tidak terbatas pada :
1. Staffing & Organizing Team Work
2. Mengadakan rapat koordinasi mambahas jaminan kualitas yang harus diberikan
oleh Konsultan kepada rekanan dalam hal ini adalah Kontraktor pelaksana yang
akan melaksanakan kontrak pekerjaan.
3. Menata / penyiapan kantor, furniture, perlengkapan kantor dll
4. Updating bersama-sama atas Standar Operational Procedure hubungan kerja
Team Work dengan Manajemen Konsultan didasarkan pada kontrak kerja antara
Konsultan dengan Kontraktor pelaksana yang akan melaksanakan kontrak pekerjaan
5. Mengadakan kunjungan / koordinasi awal dengan instansi-instansi dan pihak-pihak
terkait
6. Penyiapan format / form-form standar yang akan diperlukan / digunakan selama
periode pekerjaan
7. Pengumpulan data yang tersedia
8. Studi / analisa data yang tersedia
9. Field reconnaissance / site visit
10. Mempelajari kembali design dan lingkup pekerjaan fisik
waktu
pelaksanaan,
akan
diadakan
"Periodical
Project Meeting"
antara Konsultan, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Biringkassi, Perencana,
dan Pengawasan, di sini bisa dievaluasi, dimonitor dan dibahas hal-hal Pengawasan, di
sini bisa dievaluasi, dimonitor dan dibahas hal-hal :
1. Membahas pekerjaan yang akan dikerjakan, metodologi yang akan digunakan,
hasil-hasil pengujian spesifikasi bahan, peralatan yang digunakan, pengerahan
tenaga kerja, rencana waktu pelaksanaan tahapan pekerjaan sehingga tidak terjadi
CV.
ARTAKONA
dampak
perbaikan
kinerja
yang
signifikan
akan
dilanjutkan dengan pertemuan khusus (show cause meeting) yang melibatkan juga
pemilik proyek. Dalam show cause meeting inilah konsultan memberikan
pertimbangan-pertimbangan professional (professional judgement) kepada pemilik
pekerjaan sehingga tidak terjadi penyimpangan manajerial dan administratif yang
merugikan setiap pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan.
Project meeting antara Konsultan dan Kontraktor dilakukan secara periodik
(mingguan), dimana untuk kondisi khusus dapat dilakukan dalam rentang 2 - 3
harian.
E.3.4 Koordinasi Tim Konsultan
Dalam rnelaksanakan tugas, tim Konsultan selain akan melaksanakan tugasnya
sesuai dengan job description, juga perlu ada koordinasi antara Team Leader dengan
stafnya, seperti antara lain dan tidak terbatas pada :
a. Rapat bulanan antara Team Leader / Quality Control / Inspector /Ahli K3 dan
staff, membahas :
Laporan bulanan
Aktifitas yang sudah dan akan dilaksanakan
Masalah lapangan dan pernecahannya
Penjelasan dan diskusi teknis untuk menunjang kelancaran pekerjaan
b. Proffesional Staff (Tenaga Inti) Konsultan akan melakukan kunjungan setiap
hari atau secara berkala kelapangan pada waktu pekerjaan
berjalan
untuk
CV.
ARTAKONA
Girder dibuat dilokasi atau ditempat yang sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan.
Pekerjaan grider antara lain pekerjaan pemotongan besi beton, pemasangan besi beton +
tendon, pembuatan cetakan/formwork, dilakukan oleh grup yang terpisah dan masing-
banyak.
Curing menggunakan cara steam (diuap), Girder segmental yang telah jadi, dimasukan
kedalam kotak penguapan, ditutup dan disemprotkan uap panas dengan suhu 700 C,
selama 6 8 jam, kemudian diangkat untuk di stok, digabung, diprestress dan digrouting.
Cetakan/formwork untuk footing, kolom/pier, kepala jembatan, dibuat dari plat baja/besi.
Mempersiapkan lahan yang cukup dilokasi jembatan untuk keperluan maneuver crane
pada waktu pelaksanaan erection.
CV.
ARTAKONA
Mempersiapkan jalan akses koleksi pekerjaan jembatan sedini mungkin, untuk jalan
masuk alat-alat berat.
hari.
Untuk pelaksanaan pekerjaan di malam hari, dilengkapi dengan alat penerangan/lampu
CV.
ARTAKONA
di
lapangan
untuk mendapatkan
penyesuaian
design
kebutuhan teknis/lapangan
6. Memberikan laporan secara berkala semua pengukuran kuantitas pekerjaan yang
sudah di test termasuk penggunaan material, dengan menggunakan bentuk yang
sudah disetujui oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Biringkassi
7. Memberikan laporan khusus jika ada masalah yang timbul, dan memberikan
rekomendasi pemecahan permasalahan
8. Membantu mempersiapkan semua perubahan (change orders) dan membantu
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III Biringkassi pada saat negosiasi harga
dan biaya konstruksi terhadap perubahan kontrak tersebut (bila ada)
9. Mengevaluasi dan membantu menyiapkan rekomendasi bagi Kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan kelas III Biringkassi dalam bertindak atas klaim terhadap
kontrak, perselisihan, penambahan lingkup pekerjaan, kontrak dan perubahan perubahan lain di luar lingkup pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak
10. Memeriksa rancangan sertifikat pembayaran bulanan yang akan disertifikasikan oleh
Konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan kelas III Biringkassi
11. Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang tepat bagi Kontraktor di dalam
semua masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak, pengecekan
terhadap survey tanah dasar, test pengawasan mutu dan masalah lain yang
berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan pekerjaan
12. Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap, semua jaminan yang
diperlukan di bawah syarat-syarat yang tercantum di dalam dokumen kontrak, untuk
material dan peralatan yang digunakan di proyek. Semua material yang digunakan di
CV.
ARTAKONA
konstruksi
Penyiapan rancangan campuran pekerjaan (job mix formula) untuk beton konstruksi
Wharf.
Lokasi letak bahan-bahan
CV.
ARTAKONA
dan
oleh
maka
pekerjaan
fisik
dimulai,
Kontraktor
secara
tertulis
kepada
CV.
ARTAKONA
Causeway
Memeriksa/menginstruksikan
test
laboratorium
diambil dari lokasi kerja berkenaan dengan sample agrgegat halus, agregat kasar,
to date untuk menjaga kualitas yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis pekerjaan
5. Pengawasan Kuantitas ( Quantity )
Pekerjaan yang perlu diawasi dengan teliti dan cermat selama pengawasan
kuantitas antara lain sebagai berikut.
Pengawasan kuantitas (quantity control) akan mengecek bahan- bahan yang ditempatkan
atau yang dipindahkan oleh Kontraktor, Konsultan akan memproses bahan-bahan dan
produk fisiknya berdasarkan atas :
Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran
Metoda perhitungan
Lokasi kerja
Jenis pekerjaan (work item)
Tanggal diselesaikannya pekerjaan
6. Catatan-catatan teknis
Catatan-catatan akan dikeluarkan / diberikan dari waktu ke waktu, untuk memberikan
petunjuk-petunjuk kepada Kontraktor guna untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada
Kontraktor guna / construction method dan lain-lain. Demikian juga catatan-catatan /
instruksi-instruksi diberikan juga untuk pekerjaan yang hasilnya tidak sesuai dengan
spesifikasi.
a.
Bahan
Perkiraan Kebutuhan bahan yang habis dipergunakan selama pelaksanaan Proyek adalah :
No
JENIS BAHAN
1.
Kertas HVS
2.
3.
Kertas A3
JUMLAH
KEBUTUHAN
SATUAN
Ls
Rim
Ls
Rim
Ls
Rim
KET.
CV.
ARTAKONA
4.
Ls
Rim
JENIS BAHAN
STATUS
JUMLAH
KONDISI
1. Laptop
2 Buah
Baik
Milik
1 Buah
Baik
Milik
1 Buah
Baik
Milik
1 Buah
Baik
Milik
5. GPS
1 Buah
Baik
Milik
6. Handy talky
3 Buah
Baik
Milik
7. Water Level
1 Buah
Baik
Milik
8. Theodolit
2 Buah
Baik
Milik
9. Flashdisk
2 Buah
Baik
Milik
1 Buah
Baik
Milik
CV.
ARTAKONA
BAB IV
HASIL OBSERVASI AWAL
IV.1. LETAK GEOGRAFIS
Kecamatan Liukkang Kalmas termasuk dalam Kabupaten Pangkep Provinsi
Sulawesi Selatan. Kabupaten ini terletak di pesisir selat Makassar kea rah utara. Secara
geografis terletak pada 117o 56,7 BT 119o 48,06 BT dan 50 9,57 LS 4o 28,856 LS.
Batas-batas Wilayah
>> Sebelah Utara
: Kabupaten Barru
>> Sebelah Selatan
: Kabupaten Maros
>> Sebelah Timur
: Kabupaten Bone
>> Sebelah Barat
: Pulau Kalimantan, Pulau Jawa dan Madura, Pulau Nusa
tenggara dan Pulau Bali
CV.
ARTAKONA
Pelabuhan Bajoe merupakan pelabuhan yang menjadi akses dari Sulawesi Selatan
(Bone) menuju Sulawesi Tenggara (Kolaka). Kawasan sekitar pelabuhan Bajoe di
Kecamatan Tanete Riattang Timur, diarahkan pengembangannya untuk pelayanan jasa
transportasi dan industri perikanan. Pihak otoritas pelabuhan Bajoe Bone, Sulawesi
Selatan, tidak pernah berhenti melakukan pembenahan demi kenyamanan dan kepuasan
pengguna jasa Pelabuhan Bajoe.
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Bajoe TA. 2014 merupakan
proses lanjutan dari Pembangunan Faspel Bajoe TA. 2013. Kondisi pekerjaan pada
Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Bajoe pada saat sekarang meliputi sebagai berikut
:
I.
II.
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembuatan dan Pemasangan Papan Nama Proyek
2. Pembersihan Lokasi Pekerjaan
3. Pagar Pengaman Lokasi Proyek
4. Penerangan Lokasi Pekerjaan dan Keamanan
5. Pengukuran dan Pemasangan Titik Tetap
6. Direksi Keet, Gudang Kerja dan Bangsal Kerja
7. Air Kerja
8. Mobilisasi dan Demobilisasi
9. Dokumentasi, Pelaporan, Shop Drawing dan As Built Drawing
PEK. LAPANGAN PENUMPUKAN (40 x 50) M
1. Pekerjaan Talud
- Pekerjaan Galian tanah
- Pas. Batu kosong
- Pas. Batu kali Camp 1 : 3
- Pekerjaan Siar Mata Sapi
- Pekerjaan Plesteran
- Pasangan pipa Air PVC 2"
- Geotextile Woven
- Geotextile Non Woven
2. Pekerjaan Timbunan
- Timbunan Tanah sempai elev. +2.6 m LWS
III.
CV.
ARTAKONA
V.
VI.
CV.
ARTAKONA
IV.3.
Pekerjaan
IV.4.
Sumber Dana
Nilai Kontrak Fisik
No./Tgl. Kontrak Fisik
No./Tgl. Kontrak Supervisi
Jangka Waktu pelaksanaan
Tanggal Akhir Pelaksanaan
Jangka Waktu Pemeliharaan
Kontraktor Pelaksana
Alamat Kontraktor
Makassar
Konsultan Pengawas
Alamat Konsultan
: CV. ARTAKONA
: Jl.Balang Caddi No.17 Makassar
CV.
ARTAKONA
Pihak Kontraktor dan Pihak Konsultan yang didampingi oleh PPK, telah
melakukan pemeriksaan bersama pengukuran dan perhitungan terhadap
kuantitas/volume, Mutual Check 0% (MC. 0%) pada Proyek Lanjutan
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Bajoe telah menghasilkan kesepakatan
dan data rangkuman tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
NO
URAIAN PEKERJAAN
UNIT
VOLUME
KONTRAK
B
1
2
C
1
2
D
PEKERJAAN PERSIAPAN
1
Pembuatan dan Pemasangan Papan Nama Proyek
2
Pembersihan Lokasi Pekerjaan
3
Pagar Pengaman Lokasi Proyek
4
Penerangan Lokasi Pekerjaan dan Keamanan
5
Pengukuran dan pemasangan Titik tetap
6
Direksi Keet, Gudang Kerja dan Bangsal Kerja
7
Air Kerja
8
Mobilisasi dan Demobilisasi
9
Dokumentasi, Pelaporan, Shop Drawing dan As Built Drawing
PEKERJAAN LAPANGAN PENUMPUKAN ( 40m x 50m )
PEKERJAAN TALUD
1
Pekerjaan Galian Tanah
2
Pas. Batu kosonG
3
Pas. Batu kali Camp 1 : 3
4
Pekerjaan Siar Mata Sapi
5
Pekerjaan Plesteran
6
Pasangan pipa Air PVC 2"
7
Geotextile Woven
8
Geotextile Non Woven
PEKERJAAN TIMBUNAN
1
Timbunan Tanah sempai elev. +2.6 m LWS
PEKERJAAN CAUSEWAY ( 4m x 13m )
PEKERJAAN TALUD
1
Pekerjaan Galian Tanah
2
Pas. Batu kosong W = 25 - 40 Kg
3
Pas. Batu kali Camp 1 : 3
4
Pekerjaan Siar Mata Sapi
5
Pekerjaan Plesteran
6
Pasangan pipa Air PVC 2"
7
Geotextile Woven
PEKERJAAN TIMBUNAN
1
Timbunan Tanah sempai elev. +2.6 m
PEKERJAAN L-SHAPE BETON
1
Plat Injak T = 20 cm
2
Pekerjaan Dilatasi
3
Lapisan Batu Kosong
4
Pekerjaan L-Shape Beton
PEKERJAAN TRESTLE S1 ( 4m x 50m )
Pengadaan dan angkutan tiang pancang baja (d=406.4 mm,
1
t=12 mm) (26 Titik)
2
Pembuatan Sepatu Tiang pancang
3
Penyambungan tiang pancang
4
Pemancangan tiang pancang Tegak (26 Titik)
5
Pemotongan tiang pancang
6
Beton Isian Tiang Pancang
7
Pembuatan Poer Beton
8
Pembuatan Balok Beton
9
Pembuatan Pelat lantai Beton
1
Selimut tiang menggunakan splash-guard
0
11 Pekerjaan Kanstein
1
Pengecatan Kanstein
Buah
Ls
Ls
Ls/Hr
Ls/Hr
m2
Ls
Ls
Ls/Bln
1
1
1
180
3
36
1
1
6
m3
m3
m3
m2
m2
m'
m2
m2
800.000
1813.600
455.400
348.480
604.200
132.000
1393.800
2000.000
m3
3591.250
m3
m3
m3
m2
m2
m'
m2
207.400
505.410
111.860
67.320
176.800
25.500
198.900
m3
135.150
m3
m'
m3
m3
2.40
4
13.04
3.84
kg
72785.79
Bh
m'
m'
Unit
m3
m3
m3
m3
26.00
26.00
535.60
26.00
5.75
19.79
24.40
60.00
m2
96.26
m3
m2
3.98
59.61
Mc.0
TAMBAH
KURANG
+
-
CV.
ARTAKONA
2
1
Pekerjaan Delatasi
3
PEKERJAAN TRESTLE S2 ( 4m x 50m)
Pengadaan dan angkutan tiang pancang baja (d=406.4 mm,
1
t=12 mm) (26 Titik)
2
Pembuatan Sepatu Tiang pancang
3
Penyambungan tiang pancang
4
Pemancangan tiang pancang Tegak (26 Titik)
5
Pemotongan tiang pancang
6
Beton Isian Tiang Pancang
7
Pembuatan Poer Beton
8
Pembuatan Balok Beton
9
Pembuatan Pelat lantai Beton
1
Pekerjaan Tangga Beton
0
11 Selimut tiang menggunakan splash-guard
1
Pekerjaan Kanstein
2
1
Pengecatan Kanstein
3
1
Pengadaan dan Pemasangan Rubber Fender Trestle V
4
200H2000L
1
Pekerjaan Cleat
5
1
Pekerjaan Delatasi
6
m'
8.00
kg
72785.79
Bh
m'
m'
Unit
m3
m3
m3
m3
26.00
26.00
535.60
26.00
5.75
27.71
24.40
58.89
m3
1.66
m2
96.26
m3
3.82
m2
57.31
Bh
4.00
Bh
12.00
m'
8.00
d. Organisasi Kerja
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini disusun berdasarkan Pemahaman
Konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) dengan menguraikan Seluruh
rangkaian kegiatan pokok dan target waktu pelaksanaan pada Bulan atau waktu
tertentu. Rangkaian kegiatan / pekerjaan dan rencana waktu Pelaksanaan
pekerjaan secara terinci dapat dilihat dalam tabel berikut :
CV.
ARTAKONA
PERSONIL
Kontraktor Pelaksana
Kontraktor Pelaksana pekerjaan adalah PT. TRI KARYA UTAMA
CENDANA untuk kelancaran operasional proyek, kontraktor tersebut
menunjuk seorang Manajer proyek yang bertugas di lapangan guna
mengendalikan pekerjaan di lapangan.
CV.
ARTAKONA
Kontraktor
No. Kontrak
: 04/PPK-KLK BRK/APBN/VII/2014
Konsultan
: CV. ARTAKONA
No. Kontrak
: 03/PPK-KLK-BRK/APBN/VII/2014
Laporan
: Pendahuluan
Daftar Personil Kontraktor
CV.
ARTAKONA
No.
Nama
1.
M. Rudiansyah A
2.
Dwi Harjono
3.
4.
Didi Hendaryanto, ST
5.
6.
Budi Hariono
7.
Hadi Hariyono
8.
9.
Hasni
Pendidikan
Strata Satu (S1) Teknik
Pengairan
Strata Satu (S1)
Teknik Sipil
Strata Satu (S1)
Teknik Sipil
Strata Satu (S1)
Teknik Arsitektur
Strata Satu (S1)
Teknik Arsitektur
STM Bangunan
Air/Jalan
SMK Teknik Gambar
Bangunan
SMK Teknik Konstuksi
Bangunan
SMU
Jabatan
Project Manager
Site Manager
Site Engineer
Pelaksana
Ahli K3
Juru Ukur
Juru Gambar
Logistik
Administrasi/Keu
angan
Ket
CV.
ARTAKONA
Konsultan Supervisi
Konsultan Supervisi pada Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas
Pelabuhan Laut Bajoe Tahun Anggaran 2014 adalah CV. ARTAKONA.
Konsultan Supervisi selaku tim pengawas untuk mengendalikan
pekerjaan secara terus menerus memantau pelaksanaan pekerjaan dan
membantu pelaksanaan kegiatan fisik di lokasi serta Direksi Pekerjaan
untuk menjaga kualitas dan kuantitas pekerjaan. Tim Supervisi pada
kegiatan ini dipimpin oleh seorang Site Engineer. Sesuai Kerangka Acuan
Kerja (Term Of Reference) susunan personil untuk Tim Supervisi di
lapangan adalah sebagai berikut :
a. Tenaga Inti
- Site Engineer
- Quality Control
- Quantity Engineer
b. Tenaga Pendukung
- Inspector
- Surveyor
- Administrasi
- Draftman
- OfficeBoy
: 1 orang
: 1 orang
: 1 orang
: 1 orang
: 1 orang
: 1 orang
: 1 orang
: 1 orang
Nama
Pendidikan
Jabatan
Ket
CV.
ARTAKONA
1.
Ir. Tambaru
2.
Ir. Hamsijar
3.
Ahmad Yani, ST
Site Engineer
Quality Control
Quantity Engineer
b. Tenaga Pendukung
No.
Nama
1.
Andi Usri, ST
2.
Ibrahim Abbas
3.
Rahmiah
4.
Abraham Abson L, ST
Pendidikan
Strata Satu (S1)
TEKNIK SIPIL
Strata Satu (S1)
TEKNIK SIPIL
Strata Satu (S1)
EKONOMI
Strata Satu (S1)
TEKNIK SIPIL
Jabatan
Ket
Inspector 1
Surveyor
Operator
komnputer
Draftman
BAB V
PENUTUP
V.1.
Kesimpulan
CV.
ARTAKONA
Dari hasil kajian dan observasi yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
a. Pelaksanaan proyek harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari
perencanaan,pembangunan fisik ,sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan
bermacam-macam unsur dan komponen pendukung.
b. Pengendalian proyek adalah suatu sistem untuk mengawasi pelaksanaan
proyek,agar pihak-pihak yang terlibat dalam proyek dapat berfungsi dan bekerja
secara optimal, efisiensi waktu dan tenaga kerja. Pengendalian proyek tidak
hanya dilakukan pada satu aspek saja, melainkan pada semua aspek yang
mempengaruhi jalannya pembangunan.
c. Organisasi merupakan alat yang vital dalam pengendalian dan pelaksanaan
proyek. Organisasi proyek dikatakan berhasil jika mampu mengendalikan tiga
hal utama yaitu mutu, waktu dan biaya. Suatu organisasi mempunyai ciri-ciri
adanya sekelompok orang yang bekerja sama atas dasar hak, kewajiban dan
tanggung jawab masing-masing.
V.2.
Saran
a. Sebelum pengerjaan proyek dimulai hendaknya persiapan persiapan yang
berhubungan dengan pengerjaan perlu dipersiapkan, seperti peralatan maupun