Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)
Supervisi Bangunan Gedung Negara Sederhana dan Tidak Sederhana di
Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Banjarkemuning

1. LATAR BELAKANG
Di dalam kegiatan pembangunan yang semakin pesat pada saat ini, perlu didukung dengan
sumber daya manusia yang memadai baik kuantitas maupun kualitas untuk mencapai kualitas
hasil pelaksanaan pembangunan yang sedang dilaksanakan.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, terdapat kegiatan Supervisi Bangunan
Gedung Negara Sederhana dan Tidak Sederhana di Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP)
Banjarkemuning. Mengingat keterbatasan jumlah sumber daya manusia dibandingkan volume
pekerjaan, maka dipandang supervisi pelaksanaan pekerjaan konstruksi perlu dipercayakan
kepada pihak Penyedia Jasa (Konsultan Supervisi), dengan harapan hasil kegiatan konstruksi
bisa tercapai dengan tepat, baik tepat administrasi, tepat mutu, tepat waktu dan tepat manfaat.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari Pekerjaan Supervisi Bangunan Gedung Negara Sederhana dan Tidak
Sederhana di Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Banjarkemuning ini adalah tersedianya
layanan jasa konsultansi supervisi untuk membantu Pengguna Jasa dalam pengawasan
pembangunan fisik/konstruksi meliputi :
a) Tersedianya jumlah tenaga supervisi/pengawas yang cukup.
b) Tersedianya tenaga supervisi/pengawas yang kompeten.
c) Terselenggaranya pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara efektif.
d) Dukungan terhadap Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dalam
pengendalian kegiatan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.
Sedangkan tujuannya adalah agar pelaksanaan konstruksi dapat diselesaikan sesuai dengan
syarat dan spesifikasi teknis serta sasaran yang diharapkan.

3. SASARAN
Sasaran pekerjaan Supervisi Bangunan Gedung Negara Sederhana dan Tidak Sederhana di
Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Banjarkemuning adalah mendukung penyelesaian
Kegiatan Supervisi Bangunan Gedung Negara Sederhana dan Tidak Sederhana di Instalasi
Budidaya Air Payau (IBAP) Banjarkemuning sesuai dengan dokumen kontrak yang telah
disepakati bersama oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dengan
Penyedia Jasa Konstruksi

4. NAMA DAN ALAMAT PENGGUNA PEKERJAAN


Nama Pekerjaan : Supervisi Supervisi Bangunan Gedung Negara Sederhana dan
Tidak Sederhana di Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP)
Banjarkemuning
Pengguna Jasa : Dinas Kelautan dan Perikanan Bidang Budidaya Provinsi Jawa
Timur
Alamat : Jl. Ahmad Yani No. 152B, Gayungan, Kec. Gayungan,
Surabaya, Jawa Timur

5. SUMBER PENDANAAN
Pelaksanaan pekerjaan ini dibiayai dari DPPA PAPBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2023
dengan pagu dana sebesar Rp 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah Rupiah).
6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG SERTA
ALIH PENGETAHUAN

A. Lingkup Pekerjaan Jasa Konsultan Supervisi:


Tugas Konsultan Supervisi adalah membantu Pengguna Jasa dalam
pengendalian/pengawasan kualitas, kuantitas maupun waktu pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi sesuai dengan Surat Perjanjian Kontrak pekerjaan
yang bersangkutan.
Konsultan Supervisi bertanggung jawab penuh atas kesesuaian pelaksanaan dengan desain
dan kebenaran kuantitas dan kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi di lapangan, yang digunakan sebagai dasar pembayaran oleh pengguna jasa.
Adapun lingkup penugasan Konsultan Pengawas adalah membantu pengguna jasa dalam
pelaksanaan pengawasan sebagai berikut :
a) Persiapan Lapangan
Persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi meliputi koordinasi penyiapan lahan/lokasi
pekerjaan, sosialisasi, dan lain-lain.
b) Review Desain
1. Meneliti dan memberi masukan tentang kesesuaian desain dengan keadaan lapangan kepada
pengguna jasa. Menyiapkan data pendukung (data ukur, data tanah, dan lain-lain) yang
dibutuhkan dalam rangka review desain sesuai kebutuhan lapangan.
2. Menyiapkan konsep review/ penyesuaian desain sesuai dengan kebutuhan/ kondisi lapangan
berkoordinasi dengan direksi konsultansi UPT di lingkungan unit masing-masing untuk
diajukan sebagai perubahan desain ke Pengguna Jasa.
c) Pengawasan Pelaksanaan
1. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan
waktu yang direncanakan, spesifikasi teknik dan desain sebagaimana ditentukan dalam
dokumen kontrak pekerjaan konstruksi.
2. Memeriksa metode dan jadwal pelaksanaan yang dibuat Penyedia Jasa Konstruksi.
3. Memberi masukan lisan/tertulis secara pro aktif, akurat dan tepat kepada Pembuat
Komitmen dalam rangka memperoleh efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pekerjaan.
4. Memberikan izin pekerjaan galian tanah dan pasangan batu dan pekerjaan lainnya setelah
memeriksa peralatan, bahan yang akan digunakan dan kesiapan tenaga kerja.
5. Melaksanakan sosialisasi spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak kepada seluruh
personil teknis Penyedia Jasa Konstruksi.
6. Membantu Pengguna Jasa melakukan inspeksi kepada pabrik pemasok, bahan, perakit dan
lain-lainnya jika dibutuhkan.
7. Menyiapkan rekomendasi untuk perintah dan konsep perubahan kontrak/Addendum terkait
dengan adanya Change Order/Variation Order, bilamana diperlukan untuk menjamin
penyelesaian pekerjaan yang secara teknis dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan
anggaran yang tersedia.
8. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus-menerus sehubungan dengan
pengendalian mutu dan volume pekerjaan.
9. Konsultan Pengawas harus melaporkan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen
apabila terjadi adanya penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan teknis,
dengan tembusan kepada Penyedia Jasa Konstruksi.
10. Melaporkan kepada Pengguna Jasa masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
termasuk keterlambatan pencapain target fisik, serta mengusulkan upaya penanggulangan
dan tindak turun tangan yang diperlukan, dan membantu Pengguna jasa menyiapkan konsep
teguran terhadap Penyedia Jasa Konstruksi.
11. Melaporkan dan mencatat pemakaian bahan yang diperlukan, jumlah tenaga dan alat yang
dipergunakan.
12. Menyiapkan berita acara pembayaran uang muka.
13. Membantu Pengguna Jasa dalam pelaksanaan penyerahan pertama pekerjaan/Previsional
Hand Over (PHO).
14. Pengawasan terhadap penggunaan produk dalam negeri
15. Menghitung nilai TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) item yang
dilaksanakan oleh konsultan supervisi dan dituangkan dalam laporan.
d) Pelaporan Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi
1. Memeriksa dan mengesahkan laporan harian dan laporan mingguan yang dibuat oleh
Penyedia Jasa Konstruksi.
2. Memeriksa/mengesahkan Construction Drawing/Shop Drawing yang dibuat oleh Penyedia
Jasa Konstruksi untuk kemudian diajukan kepada Direksi Pekerjaan.
3. Membantu Pengguna Jasa menyiapkan laporan teknis, administrasi dan kegiatan lain tentang
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
4. Membuat laporan penerapan RKK
B. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan Pekerjaan Supervisi Supervisi Bangunan Gedung Negara Sederhana dan
Tidak Sederhana di Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Banjarkemuning ini yaitu : Instalasi
Budidaya Air Payau (IBAP) Banjarkemuning. Adapun pekerjaan yang diawasi meliputi :
1. Persiapan pelaksanaan pekerjaan
2. Pengeboran sumur air bawah tanah
C. Data dan Fasilitas Penunjang
a) Pengguna Jasa menyediakan :
1. Buku Kontrak Pekerjaan Konstruksi
2. KAK, RAB Gambar Desain dan Spesifikasi Teknis pekerjaan konstruksi yang
bersangkutan.
3. Pengguna Jasa akan mengangkat Direksi yang bertugas mengendalikan konsultan
supervisi dalam rangka tugas pengawasan konstruksi
4. Pengguna Jasa akan mengangkat petugas Pelaksana Teknis dan direksi pekerjaan dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
b) Penyediaan fasilitas dan peralatan oleh penyedia jasa
Penyedia jasa konsultansi harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Untuk keperluan pengawasan Konsultan harus menyiapkan sekurang-kurangnya fasilitas dan
peralatan pendukung sebagai berikut :
1. Komputer / laptop
2. Kamera digital.
3. Meteran
4. Bahan-bahan habis pakai dan alat tulis kantor
5. Kantor Sementara, dimana kantor harus berada dalam satu kabupaten dengan lokasi
pekerjaan

7. METODOLOGI DAN PENEKATAN TEKNIS

I. METODOLOGI

Metode pengawasan kualitas dimaksudkan agar dalam pelaksanaan Supervisi semaksimal


mungkin dapat mengendalikan kualitas bahan/material yang dipakai dan hasil pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis.

A. Metodologi Pelaksanaan Pengawasan Kualitas

Metode pengawasan kualitas dimaksudkan agar dalam pelaksanaan Supervisi semaksimal


mungkin dapat mengendalikan kualitas bahan/material yang dipakai dan hasil pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Pelaksanaan pengawasan kualitas di lapangan dilaksanakan dengan cara mengawasi proses
pelaksanaan pekerjaan berdasarkan gambar desain, spesifikasi teknis dan hasil pengukuran
ulang.

B. Metode Pengawasan Kuantitas

Metode pengawasan kuantitas dimaksudkan agar volume pekerjaan yang dilaksananakan


dapat dikendalikan sesuai dengan daftar kuantitas pekerjaan.
Agar pekerjaan dapat diketahui dengan pasti berapa volume yang dihasilkan maka
diperlukan data/kondisi existing lokasi pekerjaan dan kondisi akhir dari pekerjaan tersebut,
disamping itu pada saat- saat pelaksanaan konstruksi juga diperlukan pengawasan yang baik
agar dimensi- dimensi konstruki dilaksanakan sesuai dengan gambar perencanaan.
Beberapa metode pengawasan kuantitas yang perlu dilaksanakan selama Pekerjaan
Pengawasan berlangsung adalah sebagai berikut :

1. Survey Pendahuluan.
Survey pendahuluan dilakukan berupa pengukuran pada lokasi pekerjaan untuk mendapatkan
gambaran secara detail sebelum dilaksanakan konstruksi, hal ini diperlukan untuk keperluan
pembuatan Mutual Check Awal (MC 0%).
2. Pengawasan Harian.
Pelaksanaan pengawasan harian dilakukan oleh Pengawas Lapangan berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) dan Rencana Anggaran Belanja (RAB).
C. Metode Pengendalian Waktu Pelaksanaan

Sedangkan pengendalian waktu pelaksanaan dimaksudkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat


diselesaiakan sesuai waktu yang disediakan, dan apabila terjadi keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan, maka konsultan supervisi wajib melaksanakan kegiatan pengawasan sampai
pekerjaan pelaksanaan selesai dilaksanakan, walaupun jangka waktu pekerjaan melewati jangka
waktu pekerjaan dalam kontrak.
Agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan,
diperlukan pemantauan dan evaluasi terhadap progress baik secara mingguan maupun bulanan.
Monitoring dilakukan berdasarkan grafik kurva S yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan
Konsultan Supervisi.

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Konsultansi Pengawasan Konstruksi ini pada dasarnya
adalah sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai dengan Penyerahan
Pertama (PHO) pekerjaan konstruksi yang pengawasannya menjadi tanggung jawab Kunsultan
Supervisi, untuk pengawasan pada pekerjaan ini dialokasikan waktu selama 15 (Lima Belas)
hari kalender

9. TENAGA AHLI, RENCANA KERJA DAN HUBUNGAN ANTARA PENGELOLA


KEGIATAN
Kualifikasi
Jumlah Orang
Posisi Tingkat Pendi Lingkup Pekerjaan Keseuaian Posisi
Jurusan Keahlian Pengalaman Bulan
dikan

Tenaga Ahli - Sesuai : sesuai


- Sesuai : Jasa konsultasi dengan KAK /
1. Ketua Tim/Ahli T eknik Sip il/
Ahli Muda pengawasan tenaga ahli
S1 Sumber Daya 1 Tahun 5 pemeliharaan saluran
Irigasi Pengairan
Air
irigasi
Ahli Muda K3
2. Tenaga Ahli K3 S1 Semua Jurusan 1 Tahun 0,5 - Tidak sesuai : tidak
Konstruksi
- Menunjang : jasa sesuai dengan KAK /
konsultasi pengawasan sub profesional /
Tenaga Sub Profesional staf
bangunan air
Pengawas
1. Inspektor D3 T eknik Sip il 3 Tahun 5
Saluran Irigasi

- terkait : perencanaan
Tenaga Pendukung
bangunan air/saluran
irigasi
1. Operator Komputer D3 Semua Jurusan 3 Tahun

A. TENAGA AHLI
1. Ketua Tim/Ahli Irigasi

Tenaga Ahli Irigasi yang ditugaskan adalah seorang Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1)
lulusan perguruan tinggi minimal terakreditasi, mempunyai Sertifikasi Keahlian (SKA) Ahli
Muda Sumber Daya Air (SIP.10.002.8) yang berpengalaman dibidang supervisi/pengawasan
konstruksi keairan minimum selama 1 (satu) tahun, serta berpengalaman sebagai Ketua
Tim/Team Leader.

Team Leader merupakan pihak atau orang yang bertugas memimpin, mengarahkan, dan
mengendalikan seluruh personel pengawasan konstruksi terhadap berjalannya pelaksanaan
pekerjaan.
Tugas dan kewajiban Ketua Tim mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Bersama dengan Inspektor mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi proyek
yang sedang dikerjakan.
2. Mengkoordinasikan seluruh personel pengawasan konstruksi untuk setiap pelaksanaan
pengukuran/ rekayasa lapangan yang dilakukan pelaksana dan menyampaikan laporan
kepada PPK sehingga dapat dilakukan dengan cepat keputusan-keputusan yang diperlukan,
termasuk untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan
utama serta rekayasa terperinci lainnya;
3. Mengkoordinasikan seluruh personel pengawasan konstruksi secara teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan
serta memberi penjelasan tertulis kepada pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut
dalam pekerjaan tersebut bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum;
4. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara benar, melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan pelaksana menerapkan
teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai
macam kegiatan pekerjaan;
5. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak pekerjaan dan material;
6. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang dicapai pelaksana pada
lembar kemajuan pekerjaan yang telah disetujui;
7. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan
melaporkannya segera/tepat waktu kepada PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat dan hal
itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal
demikian, maka Team Leader juga membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya
untuk mengejar keterlambatan tersebut;
8. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan yang telah
selesai yang disampaikan oleh Inspektor;
9. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan pekerjaan berikutnya,
maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus
sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
10. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang telah
selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran pelaksana;
11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan gambar sebenarnya terbangun/terpasang (As-Built
Drawings) dan mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum
Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO);
12. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan analisa/perhitungan
konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh pelaksana sebelum pelaksanaan;
13. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan fisik dan keuangan
proyek yang ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada PPK; dan
14. Menjalankan tugas dan tanggung jawab Inspektur dalam hal Ketua Tim merangkap sebagai
Inspektur.

2. Tenaga Ahli K3

Tenaga Ahli K3 yang ditugaskan adalah seorang yang berpendidikan minimal Sarjana (S1)
lulusan perguruan tinggi minimal terakreditasi, mempunyai pengalaman sebagai Tenaga Ahli
K3 konstruksi sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun serta memiliki sertifikat keahlian SKA Ahli
Muda K3 Konstruksi (MPK.01.001.7). Tugas tenaga Ahli K3 adalah mengevaluasi dan
mengawasi terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

Tugas dan tanggung jawab Petugas K3 :


1. Menjalankan ketentuan yang berkaitan dengan K3 konstruksi yang sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
2. Melakukan pengkajian terhadap semua dokumen kontrak dan cara kerja yang berkaitan
dengan pelaksanaan proyek konstruksi.
3. Melakukan pembuatan rencana dan menyusun sebuah program K3.
4. Merancang prosedur dan petunjuk kerja yang sesuai dengan implementasi ketentuan K3.
5. Melaksanakan sosialisasi, praktik, dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan semua
rencana program, cara kerja, dan petunjuk kerja K3.
6. Memberikan usulan terkait perbaikan cara kerja penerapan konstruksi berdasarkan K3 apabila
memang dibutuhkan.
7. Melaksanakan penanggulangan kecelakaan kerja sekaligus penyakit yang muncul akibat kerja
dan kondisi darurat.
8.
B. TENAGA SUB PROFESIONAL
1. Inspektor

Inspektor yang akan ditugaskan adalah seorang yang berpendidikan Diploma 3 (D3) Teknik
Sipil lulusan perguruan tinggi minimal terakreditasi, mempunyai pengalaman sebagai
pengawas lapangan pekerjaan konstruksi keairan selama 3 (tiga) tahun serta memiliki SKT
Pengawas Saluran Irigasi (SIP.08.003.4)

Inspektor merupakan pihak atau orang yang berada dilokasi dimana pelaksana bekerja.
Bertanggung jawab terutama atas pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan aspek
desain, pengukuran volune bahan dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan.
Tugas dan tanggung jawab Inspektor mencakup dan tidak terbatas hal-hal sebagai berikut

1. Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi proyek yang sedang dikerjakan.
2. Menyiapkan pengawasan yang terus menerus di lapangan setiap harinya, termasuk
menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga dan bahan yang digunakan oleh Penyedia
Jasa konstruksi untuk menyelesaikan pekerjaan harian.
3. Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan konstruksi, mencatat cuaca, material yang
dikirim kelapangan, perubahan dan kebutuhan tenaga kerja peralatan di lapangan, jumlah
pekerjaan yang telah selesai dan pengukuran lapangan, hal-hal khusus dan sebagainya.
4. Membantu Direksi dalam melakukan pengukuran volume hasil pekerjaan yang telah selesai.
5. Melaksanakan pengawasan harian agar pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa konstruksi sesuai dengan desain dan dokumen Kontrak yang telah ditentukan.
6. Menyiapkan data terperinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan persiapan volume
kontrak.
7. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan oleh Penyedia Jasa
konstruksi untuk dipakai sebagai dasar pembayaran.
8. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada Penyedia Jasa konstruksi
sehingga tidak terjadi pembayaran berganda atau lebih.
9. Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak dengan tata cara pengukuran dan
pembayaran pekerjaan sehingga semua pembayaran pekerjaan kepada Penyedia Jasa
konstruksi betul-betul didasarkan kepada ketentuan yang tercantum Kontrak.
10. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian pelaksanaan
pekerjaan.
11. Mengecek semua As-built Drawings yang dibuat oleh Penyedia Jasa konstruksi.
12. Bertanggung jawab untuk mengawasi kualitas konstruksi dan memastikan berdasarkan basis
harian bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan dokumen Kontrak, spesifikasi, gambar-
gambar kerja yang sudah disetujui.
13. Membuat catatan harian tentang aktivitas Pelaksana dengan format laporan standard dan
memberitahukan Penyedia Jasa konstruksi secara tertulis terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang dilakukannya.
14. Menggambarkan kemajuan harian yang dicapai Penyedia Jasa konstruksi pada grafik yang
telah disetujui.
15. Mengawasi tahapan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan metode pelaksanaan yang sudah
disetujui pihak Direksi.
16. Melakukan pengawasan terhadap mutu pekerjaan kontraktor sesuai spesifikasi teknis.

C. TENAGA PENDUKUNG
1. Operator Komputer

Operator komputer yang akan ditugaskan adalah seorang yang berpendidikan sekurang-
kurangnya Diploma 3 (D3) semua jurusan lulusan perguruan tinggi minimal terakreditasi,
mempunyai pengalaman sebagai operator komputer selama 3 (tiga) tahun.
Operator komputer bertugas membantu tim lain untuk melakukan tugas-tugas yang
berkaitan dengan pengetikan data/laporan. administrasi umum maupun keuangan.

RENCANA KERJA

Sebelum memulai kegiatan supervisi, Konsultan harus mengadakan konsultasi terlebih


dahulu dengan Pejabat Pembuat Komitmen, untuk mendapatkan konfirmasi secara jelas
tentang pekerjaan dimaksud serta harus menyusun Rencana Kegiatan yang sebelumnya
didiskusikan dengan Penyedia Jasa melalui rapat Pre Construction Meeting (PCM)
Konsultan wajib bekerjasama sepenuhnya dengan Dinas Kelautan dan Perikanan dalam
melaksanakan pengawasan teknik dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan kebijaksanaan
dan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan.
HUBUNGAN KERJA ANTARA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, PENYEDIA JASA
KONSTRUKSI, PENYEDIA JASA KONSULTANSI.

Apabila terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang diakibatkan oleh


sebab apapun, biaya pengawasan yang timbul akibat kelebihan waktu atau keterlambatan
tersebut menjadi tanggung jawab sepenuhnya Konsultan Supervisi.

10. KONDISI KHUSUS


Dan apabila dimulainya pelaksanaan pekerjaan Konstruksi mendahului ditandatanganinya
Kontrak Konsultansi maka akan dilakukan perhitungan kembali atas biaya langsung personil
dan biaya langsung non personil dan akan dilakukann Addendum Kontrak Konsultansi
Supervisi.
11. LAPORAN
Jenis dan jumlah laporan yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa Konsultansi Supervisi
kepada Pengguna Jasa adalah sebagai berikut :

1. Laporan Program Mutu

Program Mutu merupakan dokumen perencanaan kegiatan penjaminan dan pengendalian


mutu yang disusun oleh Penyedia Jasa konsultansi konstruksi dalam pelaksanaan konsultansi
konstruksi.

Program Mutu konsultansi konstruksi minimal harus memuat :

1. Informasi Pekerjaan
Informasi Pekerjaan yaitu penjelasan mengenai nama paket kegiatan, kode dan nomor
kontrak, sumber dana, lokasi, lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan dan nama pengguna dan
Penyedia Jasa konsultansi.
2. Organisasi kerja
Struktur Organisasi menggambarkan hubungan kerja antara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa,
dan menjelaskan keterkaitan/alur instruksi dan koordinasi pihak-pihak dalam pelaksanaan
kegiatan (internal Penyedia Jasa). Dilengkapi dengan tugas, tanggung jawab dan wewenang
dari tiap-tiap tenaga ahli.
3. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan berisi mengenai informasi terkait rentang waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan setiap tahapan kegiatan yang dimulai dari persiapan,
implementasi, dan pelaporan. Informasi yang dimaksud mencakup jadwal peralatan dan
jadwal penugasan personel.
4. Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan yaitu gambaran umum tentang apa yang akan dikerjakan oleh konsultan
dan tahapan proses pekerjaan yang meliputi :
a. Penjelasan bagaimana pelaksanaan tiap tahapan pekerjaan.
b. Input yang digunakan dalam setiap tahapan proses, beserta output yang dihasilkan.
c. Cek/kontrol yang dipergunakan untuk memastikan bahwa tahapan proses dapat diterima.
5. Pengendalian Pekerjaan
Pengendalian Pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa untuk memastikan agar
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan kegiatan dengan metode kerja, jadwal
penugasan tenaga ahli, dan acuan/persyaratan yang digunakan. Dapat menggunakan alat bantu
berupa ceklist/daftar simak.

6. Pelaporan
Dalam komponen laporan pekerjaan dijelaskan mengenai jadwal rencana penyerahan laporan
pekerjaan beserta poin-poin yang akan disampaikan dalam laporan.

2. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan memuat pemahaman Konsultan terhadap apa yang diminta didalam
Kerangka Acuan Kerja, gambaran umum kegiatan berdasarkan survey investigasi awal,
metodologi pengawasan, tahapan pelaksanaan pengawasan pekerjaan secara lengkap, jadwal
personil pendukung yang telah disetujui aktif di lapangan serta rencana kerja Konsultan.
Laporan ini dibuat rangkap 3 (tiga) dan diserahkan sesuai jadwal yang disepakati bersama sejak
diterbitkannya SPMK.
3. Laporan Review Desain
Konsultan Supervisi berkewajiban menyiapkan laporan review desain, berisi :
- Data asli sesuai dengan data saat lelang.
- Catatan kesesuaian dari semua data desain yang dipakai untuk kegiatan kosntruksi.
- Untuk setiap perubahan desain, Konsultan Supervisi berkewajiban menyiapkan desain
perbaikan yang diusulkan.
Laporan Review Desain ini dibuat rangkap 3 (tiga) dan diserahkan pada saat berakhirnya kontrak
jasa konsultansi.
4. Laporan Rencana Keselamatan Kerja
Konsultan Supervisi berkewajiban menyiapkan Laporan Rencana Keselamatan Kerja sesuai
dengan Permen PUPR No.10 tahun 2021 tentang Pedoman SMKK
Laporan ini dibuat rangkap 3 (tiga) dan diserahkan pada saat berakhirnya kontrak jasa
konsultansi.
5. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat :
- Laporan kegiatan secara menyeluruh dari pekerjaan konstruksi, pelaksanaan pengawasan
konstruksi, rekomendasi kebutuhan pemeliharaan dimasa yang akan datang, semua aspek
teknis yang muncul selama masa konstruksi, permasalahan potensial untuk konstruksi baru
yang mungkin terjadi dan pemberian solusinya (jika ada) untuk beberapa variasi perbaikan
dalam kegiatan yang akan datang dengan tampilan yang sama dalam lingkup tanggung jawab
Pengguna Jasa.
- As Build Drawing Pelaksanaan sebagai lampiran laporan akhir
- Perhitungan TKDN pelaksaan supervisi
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada saat berakhirnya kontrak sebanyak 3 (tiga)
buku laporan.
6. Laporan Dokumentasi
Laporan Dokumentasi berisi foto-foto pekerjaan mulai dari kondisi 0%, 50% dan 100% serta
foto-foto pendukung berupa galian pondasi, profil pasangan, alat dan bahan, dan lain-lain. Foto
dibuat per 25 m. Laporan Dokumentasi ini dibuat per pekerjaan, masing-masing rangkap 3 (tiga)
dan diserahkan pada saat berakhirnya kontrak jasa konsultansi.
7. Laporan Softcopy
Laporan softcopy diserahkan dalam bentuk Flash Disk 32 GB dan memuat semua file laporan,
gambar-gambar dan foto-foto serta rekaman video dokumentasi pelaksanaan supervisi.
Laporan softcopy harus diserahkan selambat-lambatnya pada saat berakhirnya kontrak sebanyak
1 (satu) buah.
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk memberikan gambaran dari pekerjaan
Supervisi Bangunan Gedung Negara Sederhana dan Tidak Sederhana di Instalasi Budidaya Air
Payau (IBAP) Banjarkemuning.

12. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk memberikan gambaran dari pekerjaan
Supervisi Bangunan Gedung Negara Sederhana dan Tidak Sederhana di Instalasi Budidaya Air
Payau (IBAP) Banjarkemuning

Surabaya, November 2023


Dibuat oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen
Bidang Budidaya Dinas Kelautan Provinsi Jawa Timur
RUSMAWANTO, S.Pi, M.P
NIP. 19940310 201903 1 006

Anda mungkin juga menyukai