(KAK)
Supervisi Bangunan Gedung Negara Sederhana dan Tidak Sederhana di
Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Banjarkemuning
1. LATAR BELAKANG
Di dalam kegiatan pembangunan yang semakin pesat pada saat ini, perlu didukung dengan
sumber daya manusia yang memadai baik kuantitas maupun kualitas untuk mencapai kualitas
hasil pelaksanaan pembangunan yang sedang dilaksanakan.
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, terdapat kegiatan Supervisi Bangunan
Gedung Negara Sederhana dan Tidak Sederhana di Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP)
Banjarkemuning. Mengingat keterbatasan jumlah sumber daya manusia dibandingkan volume
pekerjaan, maka dipandang supervisi pelaksanaan pekerjaan konstruksi perlu dipercayakan
kepada pihak Penyedia Jasa (Konsultan Supervisi), dengan harapan hasil kegiatan konstruksi
bisa tercapai dengan tepat, baik tepat administrasi, tepat mutu, tepat waktu dan tepat manfaat.
3. SASARAN
Sasaran pekerjaan Supervisi Bangunan Gedung Negara Sederhana dan Tidak Sederhana di
Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Banjarkemuning adalah mendukung penyelesaian
Kegiatan Supervisi Bangunan Gedung Negara Sederhana dan Tidak Sederhana di Instalasi
Budidaya Air Payau (IBAP) Banjarkemuning sesuai dengan dokumen kontrak yang telah
disepakati bersama oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dengan
Penyedia Jasa Konstruksi
5. SUMBER PENDANAAN
Pelaksanaan pekerjaan ini dibiayai dari DPPA PAPBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2023
dengan pagu dana sebesar Rp 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah Rupiah).
6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG SERTA
ALIH PENGETAHUAN
I. METODOLOGI
1. Survey Pendahuluan.
Survey pendahuluan dilakukan berupa pengukuran pada lokasi pekerjaan untuk mendapatkan
gambaran secara detail sebelum dilaksanakan konstruksi, hal ini diperlukan untuk keperluan
pembuatan Mutual Check Awal (MC 0%).
2. Pengawasan Harian.
Pelaksanaan pengawasan harian dilakukan oleh Pengawas Lapangan berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) dan Rencana Anggaran Belanja (RAB).
C. Metode Pengendalian Waktu Pelaksanaan
- terkait : perencanaan
Tenaga Pendukung
bangunan air/saluran
irigasi
1. Operator Komputer D3 Semua Jurusan 3 Tahun
A. TENAGA AHLI
1. Ketua Tim/Ahli Irigasi
Tenaga Ahli Irigasi yang ditugaskan adalah seorang Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1)
lulusan perguruan tinggi minimal terakreditasi, mempunyai Sertifikasi Keahlian (SKA) Ahli
Muda Sumber Daya Air (SIP.10.002.8) yang berpengalaman dibidang supervisi/pengawasan
konstruksi keairan minimum selama 1 (satu) tahun, serta berpengalaman sebagai Ketua
Tim/Team Leader.
Team Leader merupakan pihak atau orang yang bertugas memimpin, mengarahkan, dan
mengendalikan seluruh personel pengawasan konstruksi terhadap berjalannya pelaksanaan
pekerjaan.
Tugas dan kewajiban Ketua Tim mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Bersama dengan Inspektor mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi proyek
yang sedang dikerjakan.
2. Mengkoordinasikan seluruh personel pengawasan konstruksi untuk setiap pelaksanaan
pengukuran/ rekayasa lapangan yang dilakukan pelaksana dan menyampaikan laporan
kepada PPK sehingga dapat dilakukan dengan cepat keputusan-keputusan yang diperlukan,
termasuk untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan
utama serta rekayasa terperinci lainnya;
3. Mengkoordinasikan seluruh personel pengawasan konstruksi secara teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan
serta memberi penjelasan tertulis kepada pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut
dalam pekerjaan tersebut bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum;
4. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara benar, melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan pelaksana menerapkan
teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai
macam kegiatan pekerjaan;
5. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak pekerjaan dan material;
6. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang dicapai pelaksana pada
lembar kemajuan pekerjaan yang telah disetujui;
7. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan
melaporkannya segera/tepat waktu kepada PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat dan hal
itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal
demikian, maka Team Leader juga membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya
untuk mengejar keterlambatan tersebut;
8. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan yang telah
selesai yang disampaikan oleh Inspektor;
9. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan pekerjaan berikutnya,
maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus
sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
10. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang telah
selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran pelaksana;
11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan gambar sebenarnya terbangun/terpasang (As-Built
Drawings) dan mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum
Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO);
12. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan analisa/perhitungan
konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh pelaksana sebelum pelaksanaan;
13. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan fisik dan keuangan
proyek yang ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada PPK; dan
14. Menjalankan tugas dan tanggung jawab Inspektur dalam hal Ketua Tim merangkap sebagai
Inspektur.
2. Tenaga Ahli K3
Tenaga Ahli K3 yang ditugaskan adalah seorang yang berpendidikan minimal Sarjana (S1)
lulusan perguruan tinggi minimal terakreditasi, mempunyai pengalaman sebagai Tenaga Ahli
K3 konstruksi sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun serta memiliki sertifikat keahlian SKA Ahli
Muda K3 Konstruksi (MPK.01.001.7). Tugas tenaga Ahli K3 adalah mengevaluasi dan
mengawasi terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Inspektor yang akan ditugaskan adalah seorang yang berpendidikan Diploma 3 (D3) Teknik
Sipil lulusan perguruan tinggi minimal terakreditasi, mempunyai pengalaman sebagai
pengawas lapangan pekerjaan konstruksi keairan selama 3 (tiga) tahun serta memiliki SKT
Pengawas Saluran Irigasi (SIP.08.003.4)
Inspektor merupakan pihak atau orang yang berada dilokasi dimana pelaksana bekerja.
Bertanggung jawab terutama atas pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan aspek
desain, pengukuran volune bahan dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan.
Tugas dan tanggung jawab Inspektor mencakup dan tidak terbatas hal-hal sebagai berikut
1. Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi proyek yang sedang dikerjakan.
2. Menyiapkan pengawasan yang terus menerus di lapangan setiap harinya, termasuk
menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga dan bahan yang digunakan oleh Penyedia
Jasa konstruksi untuk menyelesaikan pekerjaan harian.
3. Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan konstruksi, mencatat cuaca, material yang
dikirim kelapangan, perubahan dan kebutuhan tenaga kerja peralatan di lapangan, jumlah
pekerjaan yang telah selesai dan pengukuran lapangan, hal-hal khusus dan sebagainya.
4. Membantu Direksi dalam melakukan pengukuran volume hasil pekerjaan yang telah selesai.
5. Melaksanakan pengawasan harian agar pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa konstruksi sesuai dengan desain dan dokumen Kontrak yang telah ditentukan.
6. Menyiapkan data terperinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan persiapan volume
kontrak.
7. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan oleh Penyedia Jasa
konstruksi untuk dipakai sebagai dasar pembayaran.
8. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada Penyedia Jasa konstruksi
sehingga tidak terjadi pembayaran berganda atau lebih.
9. Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak dengan tata cara pengukuran dan
pembayaran pekerjaan sehingga semua pembayaran pekerjaan kepada Penyedia Jasa
konstruksi betul-betul didasarkan kepada ketentuan yang tercantum Kontrak.
10. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian pelaksanaan
pekerjaan.
11. Mengecek semua As-built Drawings yang dibuat oleh Penyedia Jasa konstruksi.
12. Bertanggung jawab untuk mengawasi kualitas konstruksi dan memastikan berdasarkan basis
harian bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan dokumen Kontrak, spesifikasi, gambar-
gambar kerja yang sudah disetujui.
13. Membuat catatan harian tentang aktivitas Pelaksana dengan format laporan standard dan
memberitahukan Penyedia Jasa konstruksi secara tertulis terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang dilakukannya.
14. Menggambarkan kemajuan harian yang dicapai Penyedia Jasa konstruksi pada grafik yang
telah disetujui.
15. Mengawasi tahapan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan metode pelaksanaan yang sudah
disetujui pihak Direksi.
16. Melakukan pengawasan terhadap mutu pekerjaan kontraktor sesuai spesifikasi teknis.
C. TENAGA PENDUKUNG
1. Operator Komputer
Operator komputer yang akan ditugaskan adalah seorang yang berpendidikan sekurang-
kurangnya Diploma 3 (D3) semua jurusan lulusan perguruan tinggi minimal terakreditasi,
mempunyai pengalaman sebagai operator komputer selama 3 (tiga) tahun.
Operator komputer bertugas membantu tim lain untuk melakukan tugas-tugas yang
berkaitan dengan pengetikan data/laporan. administrasi umum maupun keuangan.
RENCANA KERJA
1. Informasi Pekerjaan
Informasi Pekerjaan yaitu penjelasan mengenai nama paket kegiatan, kode dan nomor
kontrak, sumber dana, lokasi, lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan dan nama pengguna dan
Penyedia Jasa konsultansi.
2. Organisasi kerja
Struktur Organisasi menggambarkan hubungan kerja antara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa,
dan menjelaskan keterkaitan/alur instruksi dan koordinasi pihak-pihak dalam pelaksanaan
kegiatan (internal Penyedia Jasa). Dilengkapi dengan tugas, tanggung jawab dan wewenang
dari tiap-tiap tenaga ahli.
3. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan berisi mengenai informasi terkait rentang waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan setiap tahapan kegiatan yang dimulai dari persiapan,
implementasi, dan pelaporan. Informasi yang dimaksud mencakup jadwal peralatan dan
jadwal penugasan personel.
4. Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan yaitu gambaran umum tentang apa yang akan dikerjakan oleh konsultan
dan tahapan proses pekerjaan yang meliputi :
a. Penjelasan bagaimana pelaksanaan tiap tahapan pekerjaan.
b. Input yang digunakan dalam setiap tahapan proses, beserta output yang dihasilkan.
c. Cek/kontrol yang dipergunakan untuk memastikan bahwa tahapan proses dapat diterima.
5. Pengendalian Pekerjaan
Pengendalian Pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa untuk memastikan agar
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan kegiatan dengan metode kerja, jadwal
penugasan tenaga ahli, dan acuan/persyaratan yang digunakan. Dapat menggunakan alat bantu
berupa ceklist/daftar simak.
6. Pelaporan
Dalam komponen laporan pekerjaan dijelaskan mengenai jadwal rencana penyerahan laporan
pekerjaan beserta poin-poin yang akan disampaikan dalam laporan.
2. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan memuat pemahaman Konsultan terhadap apa yang diminta didalam
Kerangka Acuan Kerja, gambaran umum kegiatan berdasarkan survey investigasi awal,
metodologi pengawasan, tahapan pelaksanaan pengawasan pekerjaan secara lengkap, jadwal
personil pendukung yang telah disetujui aktif di lapangan serta rencana kerja Konsultan.
Laporan ini dibuat rangkap 3 (tiga) dan diserahkan sesuai jadwal yang disepakati bersama sejak
diterbitkannya SPMK.
3. Laporan Review Desain
Konsultan Supervisi berkewajiban menyiapkan laporan review desain, berisi :
- Data asli sesuai dengan data saat lelang.
- Catatan kesesuaian dari semua data desain yang dipakai untuk kegiatan kosntruksi.
- Untuk setiap perubahan desain, Konsultan Supervisi berkewajiban menyiapkan desain
perbaikan yang diusulkan.
Laporan Review Desain ini dibuat rangkap 3 (tiga) dan diserahkan pada saat berakhirnya kontrak
jasa konsultansi.
4. Laporan Rencana Keselamatan Kerja
Konsultan Supervisi berkewajiban menyiapkan Laporan Rencana Keselamatan Kerja sesuai
dengan Permen PUPR No.10 tahun 2021 tentang Pedoman SMKK
Laporan ini dibuat rangkap 3 (tiga) dan diserahkan pada saat berakhirnya kontrak jasa
konsultansi.
5. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat :
- Laporan kegiatan secara menyeluruh dari pekerjaan konstruksi, pelaksanaan pengawasan
konstruksi, rekomendasi kebutuhan pemeliharaan dimasa yang akan datang, semua aspek
teknis yang muncul selama masa konstruksi, permasalahan potensial untuk konstruksi baru
yang mungkin terjadi dan pemberian solusinya (jika ada) untuk beberapa variasi perbaikan
dalam kegiatan yang akan datang dengan tampilan yang sama dalam lingkup tanggung jawab
Pengguna Jasa.
- As Build Drawing Pelaksanaan sebagai lampiran laporan akhir
- Perhitungan TKDN pelaksaan supervisi
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada saat berakhirnya kontrak sebanyak 3 (tiga)
buku laporan.
6. Laporan Dokumentasi
Laporan Dokumentasi berisi foto-foto pekerjaan mulai dari kondisi 0%, 50% dan 100% serta
foto-foto pendukung berupa galian pondasi, profil pasangan, alat dan bahan, dan lain-lain. Foto
dibuat per 25 m. Laporan Dokumentasi ini dibuat per pekerjaan, masing-masing rangkap 3 (tiga)
dan diserahkan pada saat berakhirnya kontrak jasa konsultansi.
7. Laporan Softcopy
Laporan softcopy diserahkan dalam bentuk Flash Disk 32 GB dan memuat semua file laporan,
gambar-gambar dan foto-foto serta rekaman video dokumentasi pelaksanaan supervisi.
Laporan softcopy harus diserahkan selambat-lambatnya pada saat berakhirnya kontrak sebanyak
1 (satu) buah.
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk memberikan gambaran dari pekerjaan
Supervisi Bangunan Gedung Negara Sederhana dan Tidak Sederhana di Instalasi Budidaya Air
Payau (IBAP) Banjarkemuning.
12. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk memberikan gambaran dari pekerjaan
Supervisi Bangunan Gedung Negara Sederhana dan Tidak Sederhana di Instalasi Budidaya Air
Payau (IBAP) Banjarkemuning