Uraian Pe ndahuluan
1. Latar Belakang Di dalam kegiatan pembangunan yang semakin pesat pada saat
ini, perlu didukung dengan sumberdaya manusia yang
memadai baik jumlah maupun kualitasnya, sebagai salah satu
modal untuk mencapai kualitas hasil pelaksanaan
pembangunan yang sedang dilaksanakan.
6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen : PPK Irigasi dan Rawa I
Organisasi
Pejabat Pembuat Satuan Kerja : SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Komitmen Bengawan Solo
D ata Pe nunjang
7. Data Dasar -
8. Standar Teknis -
jdih.pu.go.id
9.
Studi–Studi Detail Desain Peningkatan Jaringan irigasi D.I. Gondang di
Kabupaten Karanganyar, Nomor Kontrak : HK 0203-An.02/2017-
Terdahulu 03, Tahun 2017
Ruang Ling k up
jdih.pu.go.id
c) Pengawasan Pelaksanaan
No. Kegiatan
a. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar
pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu
yang direncanakan, spesifikasi teknik dan desain
sebagaimana ditentukan dalam dokumen kontrak
pekerjaan konstruksi.
b. Memeriksa/ mengesahkan Shop Drawing/
Construction Drawing yang dibuat oleh Penyedia Jasa
Konstruksi/ Pemborongan, untuk kemudian diajukan
kepada direksi teknis pekerjaan.
14. Peralatan dan Penyediaan fasilitas dan peralatan oleh penyedia jasa. Penyedia jasa
Material dari konsultansi harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
Penyedia Jasa
Konsultansi peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan. Untuk keperluan pengawasan Konsultan harus
menyiapkan sekurang-kurangnya fasilitas dan peralatan pendukung
sebagai berikut:
a. Kantor lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan, seperti : peralatan gambar, peralatan tulis
dan barang barang habis pakai lainnya;
b. Kantor lapangan yang berdomisili berdekatan dengan lokasi
pekerjaan;
c. Komputer lengkap dengan Printer.
d. Kendaraan Roda 4 dan Kendaraan Roda 2 untuk keperluan
transportasi operasional pengawas lapangan;
e. Peralatan Komunikasi (Telepon, Faximile);
f. Kamera foto;
g. Perlengkapan Survey antara lain GPS;
h. Rollmeter 100 m dan 5 m;
i. Alat Pelindung Diri (APD) dan Bahan-bahan
jdih.pu.go.id
habis pakai,dll
15. Lingkup
Kewenangan Pada hakekatnya tugas Penyedia Jasa Pekerjaan Supervisi adalah
PenyediaJasa membantu Pengguna Jasa dalam pengendalian/ pengawasan
kualitas, kuantitas maupun waktu pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi/Pemborongan sesuai
dengan Surat Perjanjian Pemborongan pekerjaan yang
bersangkutan, namun bertanggung jawab atas kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi /Pemborongan. Penyedia Jasa Pekerjaan Supervisi
bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan dengan layanan
jasa secara “task concept” yaitu bertanggung jawab penuh atas
terlaksananya semua kegiatan sesuai spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan.
17. Personel
A. TENAGA AHLI DAN TENAGA PENDUKUNG
I. Tenaga Ahli / Staf Profesional
a. Supervision Engineer (SE) / Team Leader 1 (satu) orang
Bertugas selama 9 (sembilan) bulan kerja
Supervision Enginer/SE yang ditugaskan sekurang-
kurangnya adalah seorang lulusan Sarjana Teknik
Sipil/Pengairan dari perguruan tinggi yang mempunyai
pengalaman di bidang sumber daya air sekurang-
kurangnya 8 (delapan) tahun dilengkapi dengan
referensi kerja dari Pengguna Jasa serta mempunyai SKA
Ahli Madya Teknik Sumber Daya Air.
Tugas dan kewajiban Supervision Engineer mencakup
hal-hal sebagai berikut :
1. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
konstruksi untuk setiap pelaksanaan pengukuran /
rekayasa lapangan yang dilakukan pelaksana dan
menyampaikan laporan kepada PPK sehinggga dapat
dilakukan dengan cepat keputusan- keputusan yang
diperlukan, termasuk untuk pengembalian kondisi dan
pekerjaan minor mendahului pekerjaan utama serta
rekayasa terperinci lainnya;
2. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
konstruksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan
pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan
konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi
penjelasan tertulis kepada pelaksana mengenai apa
yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut,
bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum;
3. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen
Kontrak secara benar, melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan spesifikasi serta gambar – gambar, dan
pelaksana menerapkan teknik lapangan untuk berbagai
macam kegiataanpekerjaan;
4. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima
atau menolak pekerjaan dan material;
5. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan
setiap hari yang dicapai Pelaksana pada lembar
kemajuan pekerjaan (progres chedule) yang telah
disetujui;
6. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan
jdih.pu.go.id
dari semua pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat
waktu kepada PPK buila kemajuan pekerjaan terlambat
sebagaimana tercantum pada buku Spesifikasi Umum
dan hal itu benar – benar berpengaruh terhadap jadwal
penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian,
maka Supervision Engineer juga membuat rekomendasi
secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar
keterlambatan tersebut;
7. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil
pengukuran setiap pekerjaan yang telah selesai yang
disampaikan oleh Quantity Engineer;
8. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan –
pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi
tidak tampak harus sudah diperiksa/ diuji dan sudah
mememnuhi persyaratan Dokumen Kontrak;
9. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu
dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan
memmeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran
bulanan pelaksana;
10. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa
– sketsa yang benar untuk bahan PPK pada setiap lokasi
pekerjaan;
11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan gambar
sebenarnya Terbangun/Terpasang (as-built drawings)
dan menupayakan agar semua gambar tersebuit dapat
diselesaikan sebelum Penyerahan Pekerjaan Pertama
(PHO);
12. Memeriksa dengan teliti/ seksama setiap gambar –
gambar kerja dan analisa/ perhitungan konstruksi dan
kuantitasnya, yang dibuat oleh pelaksana sebelum
pelaksanaan;
13. Melakukan inspeksi secara teratur dan meemriksa
pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak
membuat laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi
lapangan.
14. Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan
mutu dan keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan
tingkat layanan jalan terkait dengan usulan
pembayaran yang diajukan pelaksana;
15. Mengkoordinasikan pembautaan laporan – laporan
mengenai kemajuan fisik dan keuangan proyek yang
ada dibawaah wewenangnya dan menyeraahkan
kepada PPK serta instansi lain yang terkait tepat pada
waktunya; dan
16. Menyusun/ memelihara arsip korespondensi kegiatan,
laporan harian, laporan mingguan, bagan kemajuan
pekerjaan pengukuran pembayaran, gambar desain,
laporan hasil inspeksi lapngan, laporan pemenuhan
tingkat layanan jalan, dan lainnya.
jdih.pu.go.id
mempunyai SKA Ahli Madya Teknik Sumber Daya Air.
Tugas dan kewajiban tenaga ahli Inspector Enginer /
Structure Engineer antara lain sebagai berikut :
1. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaaan
dengan pelaksanaan di lapangan;
2. Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan
peraturan tentang keamanan dan keselamatan kerja;
3. Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksana yang
dijalankan pelaksana;
4. Memberi instruksi kepada pelaksana, bila cara
pelaksanaan dinilai tidak benar atau membahayakan.
Dalam segala hal, semaua intstruksi harus dicatat
dalam buku harian (log boook) serta segera memberi
tahu kepada Supervision Engineer;
5. Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan
penyimpangan dari perencanaan (pada lembar gambar
kemajuan pekerjaan); dan
6. Memeriksa dan menyetujui laporan hasil laporaan
harian yang dibuat oleh pelaksana.
jdih.pu.go.id
6. Memeriksa semua material/ bahan yang didatangkan ke
lokasi proyek sehinggga sebelum material tersebut
digunakan sudah disesuai dengan spesifikasi;
7. Meneyerahakn kepada Supervision Engineer laporan
bulanan mengenai semua hasil pengujian yang
diperoleh selama bulan sebeblumnya, untuk diserahkan
oleh Supervision Engineer kepada PPK, Laporan
tersebut berisikan semua data laboratorium serta
pengujian dilapangan berikut risalah/ kesimpulan dari
data yanga ada;
8. Menyiapkan format laporan penjaminan mutu
pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan dan kriteria
penerimaan pekerjaan;
9. Melakukan monitoring pekerjaan dilapngan terkait
dengan mutu pekerjaan;
10. Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda
uji mutu dan mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi
persyaratan teknis;
11. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu
pekerjaan (jika ada) dan tidak lanjut penanganannya,
guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
12. Memberikan panduan dilapangan bagi personil
pelaksana menegenai metodologi pengujian mutu
bahan dan pekerjaan (jkika diperlukan).
jdih.pu.go.id
8. Bersama pelaksana setiap hari membuat ringkasan
tentang kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan
material, jumlah dan keadaan tenaga kerja, peralatan
yang digunakan, jumlah pekerjaan yang telah di
selesaikan, pengukuran dilapangan, kejadian khusus
dan sebagainya dengan menggunakan format laporan
standar (laporan harian) yang harus diserahkan/di
kirim kepada Supervision Enginer dan PPK setiap hari
setelah selesai pekerjaan;
9. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus
menerus terhadap semua pekerjaan harian;
10. Mengevaluasi prosedur kerja yang di ajukan oleh
pelaksana dan evaluasi hasil pekerjaan di lapangan;
11. Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran hasil
pekerjaan dan dilaporkan kepada Supervision Enginer;
12. Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut
dilaporkan secara tertulis kepada Supervision Engineer
sebagai bahan masukan yang disampaikan kepada PPK;
13. Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil
pekerjaan, perhitungan bobot pekerjaan terkai dengan
usulan pembayaran serta menjamin bahwa
pembayaran terhadap pelaksana sudah benar dan
sesuai dengan kebutuhan Dokumen Kontrak;
14. Membantu Supervision Enginer mengadakan
pengukuran akhir secara keseluruhan dari bagian
pekerjaan yang telah diselesaikan dan mutunya
memenuhi syarat.
jdih.pu.go.id
Supervision Enginer dalam mengukur pekerjaan yang
di kerjakan Penyedia Jasa Konstruksi terutama dalam
kaitannya dengan pengukuran volume pekerjaan
untuk berita acara pembayaran/termin.
jdih.pu.go.id
Laporan**)
20. Laporan
Pendahuluan Laporan Pendahuluan memuat laporan pekerjaan persiapan yang
dilakukan oleh konsultan dan rencana/ pola kerja yang akan
dilakukan dengan detail. Laporan harus diserahkan selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
buku laporan
24. Laporan RKK Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor : 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi, Penerapan SMKK dilakukan
dengan melaksanakan RKK yang dilaporkan secara berkala kepada
Pengguna Jasa.
Laporan tersebut berupa laporan harian, mingguan, bulanan dan
akhir yang dievaluasi setiap bulannya.
Format RKK pada Konsultan Konstruksi Pengawasan sudah harus
mengikuti persyaratan dalam SMKK, yaitu sebagai informasi
terdokumentasi.
Identifikasi bahaya untuk masing-masing pekerjaan adalah sebagai
berikut :
Uraian Identifikasi Bahaya
No. Pekerjaan
Pekerjaan
1 Pekerja terkena molen & Concreate Vibrator
Beton
Hal-Hal Lain
jdih.pu.go.id
24. Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
25. Pe rsyaratan Kerja Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus memenuhi persyaratan yang berlaku
3. Pengawasan lain.
Bila dipandang perlu untuk memastikan jaminan mutu
yang dihasilkan pabrikan maka Konsultan Supervisi bisa
melakukan kunjungan ke pabrikan untuk memastikan
material dan produk sesuai spesifikasi.
Secara periodik (Mingguan dan Bulanan) dilakukan opname
bersama dengan Konsultan Pengawas, Direksi Teknik dan
Penyedia Jasa Konstruksi untuk keperluan penyusunan
progress pekerjaan dan rekomendasi apakah pekerjaan yang
dilaksanakan sudah sesuai dengan gambar desain dan
spesifikasi teknis yang di syaratkan atau diperlukan perbaikan
sebelum dimasukan dalam progress kemajuan fisik yang
selanjutnya dapat diajukan pembayaranya dalam bentuk
laporan bulanan.
27. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personel satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen.
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan serta
penyelenggaraan dana APBN Tahun Anggaran 2021 ini agar dapat berjalan sebagaimana
mestinya.