Anda di halaman 1dari 22

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN :

SUPERVISI PENINGKATAN PRASARANA AIR BAKU

UMBUL JUMPRIT KAB. TEMANGGUNG

PPK AIR TANAH DAN AIR BAKU I


SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI SERAYU OPAK
TAHUN ANGGARAN 2024
Pendahuluan

1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup


masyarakat, pemerintah dalam hal ini melalui Balai Besar
Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS-SO) senantiasa berupaya
melaksanakan pengelolaan dibidang Sumber Daya Air
diantaranya yang menyangkut aspek penyediaan air baku.
Salah satu wujud upaya memenuhi kebutuhan air baku adalah
dengan cara memanfaatkan potensi air sungai. Balai Besar
Wilayah Sungai Serayu Opak melalui PPK Air Tanah dan Air Baku
SNVT PJPA.SO tahun 2024 melaksanakan kegiatan pelaksanaan
Supervisi Peningkatan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit Kab.
Temanggung.
Untuk mengontrol pelaksanaan kegiatan konstruksi, maka
diperlukan adanya kegiatan pengawasan teknis terhadap
pelaksanaan kontruksi tersebut diatas.
Pada Tahun Anggaran 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Serayu
Opak melalui PPK Air Tanah dan Air Baku, SNVT Pelaksanaan
Jaringan Pemanfaatan Air Serayu Opak mempunyai kegiatan
pendampingan pengawasan pekerjaan konstruksi berupa
Supervisi Peningkatan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit Kab.
Temanggung agar pekerjaan konstruksi yang dibangun sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam dokumen
Kontrak, tepat mutu, waktu, biaya dan manfaat.

2. Maksud dan Tujuan Maksud dari pekerjaan supervisi adalah untuk melakukan
pengawasan pada pekerjaan kontruksi Supervisi Peningkatan
Prasarana Air Baku Umbul Jumprit Kab. Temanggung.
Tujuan kegiatan supervisi adalah agar pelaksanaan pekerjaan
kontruksi Peningkatan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit Kab.
Temanggung sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah
ditetapkan dalam dokumen kontrak, tepat mutu, waktu, biaya
dan manfaat.
3. Sasaran Sasaran dari pelaksanaan pekerjaan Supervisi Peningkatan
Prasarana Air Baku Umbul Jumprit Kab. Temanggung adalah
melakukan pengawasan pekerjaan kontruksi Pembangunan
Peningkatan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit Kab.
Temanggung agar sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam dokumen Kontrak, tepat mutu, waktu, biaya
dan manfaat.
4. Lokasi Kegiatan Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di Kabupaten
Temanggung, Provinsi Jawa Tengah
5. Sumber Pendanaan Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih
sebesar Rp. 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta
rupiah) termasuk PPN, dibiayai dari SBSN (Surat Berharga Syariah
Negara) Rupiah Murni yang tercantum dalam DIPA SNVT
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Serayu Opak Tahun
Anggaran 2024.
6. Nama dan Organisasi Nama PPK : PPK Air Tanah dan Air Baku I
pejabat Pembuat Unit Kerja : SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Komitmen (PPK)
Serayu Opak
Unit Organisasi : Ditjen Sumber Daya Air
Kementerian : Kementerian Pekerjaan umum dan
Perumahan Rakyat

Data Penunjang

7. Data Dasar & Studi 1. DD Peningkatan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit
Terdahulu

8. Standar Teknis 1. Standar Kriteria Perencanan;


2. Standar Nasional Indonesia (SNI);
3. Spesifikasi Teknik yang ditentukan;
4. Standar-standar lain yang terkait dan berlaku.

9. Referensi Hukum 1. UU No. 17 Tahun 2019 tentang SDA;


2. UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
3. PP No. 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional
Pengelolaan Sumber Daya Air;
4. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
5. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Barang
dan Jasa Pemerintah;
6. Peraturan Menteri PUPR No. 1 Tahun 2022 tentang
Pedoman Penyusunan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
7. Surat Edaran Menteri PUPR No. 21 Tahun 2021 tentang Tata
Cara Pemenuhan Perizinan Berusaha, Pelaksanaan Sertifikasi
Kompetensi Kerja Konstruksi, dan Pemberlakuan Sertifikasi
Badan Usaha Serta Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi;
8. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Konstruksi No. 73 Tahun
2023 tentang Tata Cara Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
9. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia;
10. Surat Edaran Menteri PUPR No.18/SE/M/2021 Tentang
Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Persiapan
Pemilihan Untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian
Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat;
11. Peraturan Menteri PUPR No 10 Tahun 2021 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
12. Keputusan Menteri PUPR No.524/KPTS/M/2022 tentang
Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada
Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi;
13. Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 16 Tahun 2022 tentang
Susunan Tenaga Ahli Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan
Konstruksi;
14. Peraturan Menteri PUPR No 8 Tahun 2022 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Pemenuhan Sertifikat Standar Jasa
Konstruksi Dalam Rangka Mendukung Kemudahan
Perizinan Berusaha Bagi Pelaku Usaha Jasa Konstruksi
15. Peraturan Terkait Air Minum;
16. Peraturan Terkait Bina Marga;
17. Peraturan terkait lainnya.

Ruang Lingkup

10. Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan Supervisi dan fasilitasnya adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan pengawasan metode pelaksanaan Pekerjaan
Peningkatan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit Kab.
Temanggung. Konsultan juga bertanggung jawab atas hasil
fisik pekerjaan yang dikerjakan oleh Kontraktor/Pelaksana
Pekerjaan sampai masa pemeliharaan berakhir;
2. Melakukan pengawasan uji kualitas dan kuantitas hasil dan
bahan pada pelaksanaan konstruksi.
Konsultan akan mengikuti standar perencanaan dan
pengawasan yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR dan
Standar Nasional Indonesia (SNI). Setiap penyimpangan dari
standar tersebut harus dibicarakan dan dibahas terlebih
dahulu sebelum disetujui secara tertulis oleh Direksi
Pekerjaan.
3. Melakukan review desain dan kajian teknis terhadap
perubahan-perubahan jenis pekerjaan dalam menyesuaikan
kondisi lapangan dan bila dipandang perlu saran review
konsultan dapat dilaksanakan. Pihak Konsultan Supervisi
bertugas membantu Pejabat Pembuat Komitmen agar
pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan dengan baik, benar
sesuai desain, review desain dan kajian teknis terhadap
perubahan-perubahan jenis pekerjaan.
4. Mengukur kuantitas pekerjaan dan pengesahan pembayaran
kepada Penyedia Jasa.
Melaksanakan pengecekan secara cermat semua
pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan yang akan
dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga semua
pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan
pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang tercantum
dalam dokumen kontrak.
5. Memeriksa gambar-gambar pelaksanaan pekerjaan.
Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-
gambar pelaksanaan pekerjaan maupun gambar-gambar
purnalaksana (As Built Drawing) yang menggambarkan
secara rinci setiap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa.
6. Melakukan p enyelidikan dan pengukuran.
Melaksanakan penyelidikan geologi teknik dan atau
pengukuran dalam hal jika ada ketidak sesuaian penerapan
desain dengan kondisi lapangan atas perintah PPK.
7. Membuat laporan kemajuan.
Menyusun laporan bulanan, yang mencakup laporan kemajuan
pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan serta masalah-
masalah yang ditemukan dilapangan.
Secara Umum lingkup kegiatan Konsultan Pengawasan yang
harus dilaksanakan meliputi uraian kegiatan sebagai berikut ini:
1. Sebelum dimulai dengan penyelengaraan pelaksanaan,
pengawasan lapangan (Konsultan Pengawas) wajib
melakukan pemeriksaan terhadap persiapan-persiapan
agar pelaksanaan pekerjaan memenuhi persyaratan/
ketentuan yang berlaku, dengan cermat dan efisien, dengan
cara sebagai berikut:
2. Memeriksa kelengkapan persyaratan, baik yang tercantum
dalam dokumen Pelelangan/Pelaksanaan maupun
peraturan-peraturan lain yang wajib dipenuhi untuk
pelaksanaan pekerjaan jasa pemborongan.
3. Melengkapi dan meneliti dokumen-dokumen pelaksanaan
yang terdiri antara lain:
a. Gambar kerja (Construction Drawing);
b. Perhitungan Volume (MC 0% dan MC 100%);
c. Cheek list, request untuk setiap jenis
pekerjaan jadwal inspkesi dan test;
d. Uraian dan syarat pekerjaan;
e. Persyaratan umum dan perinciannya, yang
digunakan sebagai dasar untuk Pelaksanaan
Pekerjaan;
f. Jadwal waktu pelaksanaa (Time Schedule)
4. Memeriksa, memberikan rekomendasi untuk disetujui oleh
PPK melalui Direksi/Pengawas :
a. Rencana pelaksanaan pekerjaan dan ijin
pelaksanaan: mempersiapkan gambar-gambar
penjelasan, gambar- gambar perincian yang
dibuat oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaan
pekerjaan.
b. Rencana pemilihan serta penunjukan sub-
kontraktor dsb. wajib diteliti oleh konsultan
supervise terlebih dahulu pekerjaan-pekerjaan
yang diberikan kepadanya.
c. Mempersiapkan instruksi-instruksi Surat
Perintah Perubahan penambahan-penambahan
pekerjaan dan lain-lain, setelah mendapat
persetujuan dari PPK bersama pejabat yang
berwenang menugaskan kepada Penyedia Jasa
untuk pelaksanaannya.
5. Konsultan Pengawas dalam menyelenggarakan tugasnya,
wajib mengadakan pengawasan secara berkelanjutan, agar
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan Penyedia Jasa
pekerjaan konstruksi sepenuhnya mengikuti persyaratan
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak, dengan
cara sebagai berikut :
a. Paling sedikit sekali dalam 1 (satu) bulan
mengadakan rapat berkala (Construction
Meeting) terdiri dari unsur terkait, unsur PPK,
unsur Konsultan Pengawas dan unsur Penyedia
Jasa pekerjaan kostruksi untuk :
1. Menampung, membahas, membantu dan
mengkoordinir penyelesaian masalah-
masalah yang timbul selama pelaksanaan
pekerjaan.
2. Membuat catatan rapat dan menyampaikan
/mengirimkan kepada pihak yang
bersangkutan paling lambat 4 hari setelah
rapat berakhir.
b. Memberikan rekomendasi dan laporan mingguan
kepada PPK dan direksi pekerjaan perihal :
1. volume persentase bobot dan harga,
bagian-bagian atau seluruh bagian pekerjaan
yang telah dikerjakan, sebagai data untuk
penyusunan Berita Acara kemajuan
pekerjaan untuk pembayaran angsuran
(invoice).
2. Ketetapan pelaksanaan sesuai dengan
rencana waktu pelaksanaan pekerjaan.
3. Penggunaan dan cara penyelengaraan
pelaksanaan Pembangunan yang dilakukan
Penyedia Jasa sesuai dengan ketentuan-
ketentuan.
6. Pelaksanaan pekerjaan supervisi dilaksanakan sampai
dengan penyerahan pekerjaan kesatu (PHO). Sebelum PHO
Konsultan supervisi harus membuat catatan pekerjaan yang
harus diperbaiki, harus dimonitor, dan harus dipelihara
pada saat masa pemeliharaan.
7. Sesudah Penyerahan Pekerjaan Pertama, dalam masa
pemeliharaan Konsultan Pengawas atas perintah Pengguna
Jasa/PPK, melanjutkan pengawasan pekerjaan, sebagai
persiapan untuk Penyerahan Pekerjaan Akhir dengan
cara sebagai berikut:
a. Mengawasi agar bagian pekerjaan yang termasuk
dalam daftar pekerjaan yang semestinya masih
harus disempurnakan yang menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.
b. Mengawasi agar cacat dan kerusakan yang terjadi
selama masa pemeliharaan yang diakibatkan
oleh pemilikan, pemakaian dan cara mengerjakan
bahan bangunan yang tidak tepat agar segera
diperbaiki oleh Penyedia Jasa.
c. Memeriksa dan mengesahkan kelengkapan
gambar-gambar yang sesungguhnya telah
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa sebagai data
terakhir untuk pedoman pemeliharaan.
8. Konsultan Pengawas wajib membantu PPK dalam
melaksanakan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
Surat Perjanjian Pemborongan dan Dokumen-Dokumen
Pelaksanaan lainnya, dengan cara sebagai berikut:
a. Memberikan nasehat, saran pertimbangan
kepada pihak- pihak yang bersangkutan, dalam
penafsiran atas ketentuan-ketentuan yang
meragukan.
b. Membantu dan memberikan saran penyelesaian
dalam hal terjadi perbedaaan pendapat ataupun
perselisihan antara pihak-pihak yang
bersangkutan, selama pelaksanaan pekerjaan.
c. Memberikan saran tentang adanya kemungkinan
pemutusan perjanjian.
9. Konsultan Pengawas memberikan laporan dan saran kepada
PPK sebagai usaha mencegah kerugian bila terjadi
kejadian pemutusan pekerjaan dengan Penyedia Jasa.
10. Secara khusus untuk paket ini termasuk juga kegiatan
sebagai berikut:
a. Memerintahkan pelaksanaan pekerjaan secara
benar, menghentikan pelaksanaan yang tidak
sesuai dengan syarat-syarat teknis,
memerintahkan pembongkaran dan mengganti
dengan konstruksi sesuai rencana setelah
mendapat persetujuan PPK melalui
Direksi/Pengawas pekerjaan konstruksi.
b. Turut menyaksikan pengambilan contoh,
pembuatan benda uji sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak.
c. Menolak setiap material yang tidak sesuai bestek
dan memerintahkan Penyedia Jasa untuk
mengeluarkan secepat mungkin keluar lokasi
kegiatan setelah mendapat persetujuan PPK
melalui Direksi/Pengawas pekerjaan konstruksi.
d. Inventarisasi materil sebelum pelaksanaan
dimulai meliputi jumlah, alat-alat, termasuk
kondisinya.
e. Memantau pengembalian material yang tidak
terpakai ketempat yang telah ditentukan dalam
kontrak.
f. Memantau seluruh material alat-alat bantu yang
dibeli dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
Rehabilitasi serta pengembaliannya setelah
pekerjaan t ersebut selesai.

11. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Laporan pelaksanaan pekerjaan Supervisi Peningkatan
Prasarana Air Baku Umbul Jumprit Kab. Temanggung, yaitu:
a) laporan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), b)
laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK); b) Laporan
Pendahuluan; c) Laporan Bulanan; d) Laporan Akhir; e)
Laporan Review Desain; g) Laporan Manual OP h) Booklet
dan Leaflet; i) Digital File (External SSD 1 TB)
2. Dokumen pendukung meliputi: jadwal pelaksanaan
pekerjaan, hasil uji kualitas pekerjaan, rekapitulasi volume
dan biaya pekerjaan, hasil revisi desain, keputusan-
keputusan dan rekomendasi surat menyurat yang ada,
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan, penggunaan
peralatan, tenaga dan bahan, dan metode pelaksanaan,
kesimpulan hasil pelaksanaan supervisi dan rekomendasi
pekerjaan berikutnya.
12. Peralatan, Material, Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat
Personil dan Fasilitas Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
dari Pejabat Pembuat penyedia jasa:
Komitmen
1. Laporan dan data
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu
serta fotografi (bila ada) dapat dipakai sebagai referensi oleh
penyedia jasa.
2. Staf pengawas/pendamping
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau
pendamping/counterpart, atau project officer (PO) dalam
rangka pelaksanaan jasa konsultansi.
3. Fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
yang dapat digunakan oleh penyedia jasa
a. Dukungan administrasi dan surat menyurat.
b. Dalam hal konsultasi rutin dengan pihak-pihak terkait
atau direksi pekerjaan, penyedia jasa dapat
menggunakan ruang rapat yang ada pada kantor Balai
Besar Wilayah Sungai Serayu Opak dengan catatan ruang
rapat tersebut sedang tidak dipergunakan.
13. Peralatan dan Material Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara semua
dari Penyedia Jasa fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran
Konsultasi pelaksanaan pekerjaan, antara lain:
1. Kantor (Sewa);
2. Komputer dan printer (sewa);
3. Kendaraan Operasional (s ewa);
4. Peralatan survey dan investigasi (sewa);
5. Peralatan lainnya yang diperlukan dalam pengawasan
pekerjaan (sewa);
6. Meja kerja rapat dan meja kursi kerja (sewa);
7. Menyediakan material/barang habis pakai.

14. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 6 (enam)
Penyelesaian Kegiatan bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.

15. Personil

SKK Konstruksi/ Org


Jabatan dalam Bidang Persyaratan Minimal
No Sertifikasi Bulan
Tim Keahlian
Pendidikan Pengalaman Kualifikasi

Tenaga Profesional

1 Team Leader
Ahli Sipil Sumber S1/D4 6 (enam) Ahli SKA Ahli Madya 1 Org
Daya tahun Madya Sumber Daya Air 6 Bln
Air / Ahli Madya
Bidang Keahlian
Teknik Sumber
Daya Air Jenjang
8
Supervision
2
Engineer
Ahli Sipil Sumber S1/D4 3 (tiga) tahun Ahli Muda SKA Ahli Muda 1 Org
Daya Sumber Daya Air 4 Bln
Air / Ahli Muda
Bidang Keahlian
Teknik Sumber
Daya Air Jenjang
7

2 Quality Engineer

Quality Sumber S1/D4 5 (lima) tahun Ahli Muda SKA Ahli Muda 1 Org
Engineer Daya Sumber Daya Air 3 Bln
Air / Ahli Muda
Bidang Keahlian
Teknik Sumber
Daya Air Jenjang
7
3 Quantity Engineer

Quantity Sumber S1/D4 5 (lima) tahun Ahli Muda SKA Ahli Muda 1 Org
Engineer Daya Air Sumber Daya Air / 3 Bln
Ahli Muda Bidang
Keahlian Teknik
Sumber Daya Air
Jenjang 7
5 HSE Engineer

Ahli K3 S1/D4 0 tahun Ahli Muda SKA Ahli Muda 1 Org


Konstruksi K3 Konstruksi / Ahli 3 Bln
Muda K3 Konstruksi
Jenjang 7

Tenaga Sub Profesional

1 Pengawas / S1/D4 2 (dua) tahun Tenaga SKT pengawas 3 Org


Inspektor Terampil Perpipaan 6 Bln
2 Juru Ukur / SMK / 2 (dua) tahun Tenaga SKT Suveyor/Juru 2 Org
Surveyor Sederajat Terampil Ukur 3 Bln
3 Operator S1/D4 2 (dua) tahun Tenaga SKT Juru Gambar 1 Org
Komputer/ Terampil 2 Bln
CAD

Tenaga Pendukung

1 Administrasi S1/D4 2 (dua) tahun 1 Org


/Keuangan 6 Bln

16. Tugas dan Tanggung 1. Team Leader


Jawab Personil 1) Mengoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
Profesional dan Sub konstruksi untuk setiap pelaksanaan pengukuran
Profesional
atau rekayasa lapangan yang dilakukan Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi dan menyampaikan
laporan kepada PPK sehingga dapat segera diambil
keputusan yang diperlukan, termasuk untuk
pekerjaan pengembalian kondisi, pekerjaan minor
yang mendahului pekerjaan utama dan rekayasa
terperinci lainnya;
2) Mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli Konsultan
Pengawas secara teratur dan memeriksa seluruh
pekerjaan di lapangan serta memberi penjelasan
tertulis kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan tersebut, jika dalam kontrak pekerjaan
konstruksi hanya dinyatakan secara umum;
3) Memastikan bahwa Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi memahami Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi secara benar, melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan
menerapkan metode konstruksi yang tepat dengan
kondisi lapangan untuk setiap pelaksanaan
pekerjaan;
4) Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar
kerja dan analisa/perhitungan konstruksi dan
kuantitasnya, yang dibuat oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi sebelum pelaksanaan
pekerjaan;
5) Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan dalam
kontrak serta membuat laporan kepada PPK terhadap
hasil inspeksi lapangan.
6) Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima
atau menolak hasil pekerjaan, material dan peralatan
konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
7) Mengoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan
yang dicapai Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
setiap hari pada lembar kemajuan pekerjaan
(progress schedule) yang telah disetujui;
8) Memonitor dan mengevaluasi kemajuan pekerjaan
dan segera melaporkan kepada PPK jika terdapat
kemajuan pekerjaan yang tidak sesuai dengan
Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi dan dapat
berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian
pekerjaan yang direncanakan. Dalam kondisi
tersebut, maka Team Leader membuat rekomendasi
kepada PPK secara tertulis untuk mengatasi
keterlambatan;
9) Memeriksa semua kuantitas dan volume hasil
pengukuran setiap pekerjaan yang telah selesai yang
disampaikan oleh Quantity Engineer;
10) Menjamin bahwa sebelum Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi diizinkan untuk melaksanakan pekerjaan
berikutnya, maka pekerjaan- pekerjaan sebelumnya
yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus
sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
11) Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut
mutu, volume dan jumlah pekerjaan yang telah
selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti
pembayaran bulanan Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi;
12) Mengoordinasikan perhitungan dan pembuatan
sketsa yang benar kepada PPK di setiap lokasi
pekerjaan untuk bahan pertimbangan dalam
pengampilan keputusan/persetujuan;
13) Memberi rekomendasi kepada PPK terhadap
pencapaian mutu dan hasil pekerjaan yang sesuai
dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi atas
usulan pembayaran yang diajukan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi;
14) Mengoordinasikan penyusunan laporan mengenai
kemajuan fisik dan keuangan pekerjaan konstruksi
yang menjadi kewenangannya dan menyerahkannya
kepada PPK;
15) Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan
mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat
diselesaikan sebelum serah terima pertama
(provisional hand over); dan
16) Menyimpan arsip gambar desain dan menyusun
korespondensi kegiatan, laporan harian, laporan
mingguan, laporan kemajuan pekerjaan dan
pengukuran pembayaran.
2. Supervision Engineer (SE)
1) Memeriksa kesesuain antara gambar perencanaan
dengan gambar pelaksanaan pekerjaan dengan
memperhatikan kondisi di lapangan;
2) Memastikan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
menerapkan ketentuan keselamatan konstruksi;
3) Memastikan metode konstruksi dan hasil pekerjaan
yang dihasilkan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
4) Memberikan instruksi secara tertulis kepada
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi, apabila metode
konstruksi dinilai tidak benar atau membahayakan
dan dicatat dalam buku harian (log book) serta segera
melaporkannya kepada Team Leader;
5) Membuat justifikasi teknis terhadap usulan
perubahan yang diajukan oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi;
6) Mencatat seluruh pelaksanaan pekerjaan serta
seluruh perubahan dan ketidaksesuaian pelaksanaan
pekerjaan dari perencanaan serta melaporkannya
kepada Team Leader; dan
7) Memeriksa dan menyetujui laporan teknis yang
dibuat oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi.

3. Quality Engineer
1) Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian
terhadap mutu proses dan hasil pekerjaan, material
dan peralatan sesuai dengan gambar, spesifikasi dan
dokumen perubahannya;
2) Melakukan pengawasan atas pemasangan,
pengaturan dan penempatan alat ukur dan alat uji
sebelum dan saat pelaksanaanpekerjaan konstruksi;
3) Melaksanakan pengawasan atas semua pengujian
yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dalam rangka pengendalian mutu material
serta hasil pekerjaannya, dan segera melaporkan
kepada Team Leader jika terdapat ketidaksesuaian
dan cacat mutu baik dalam prosedur maupun hasil
pengujiannya;
4) Menganalisa semua data hasil pengujian mutu
pekerjaan dan memberikan laporan secara tertulis
kepada Team Leader atas persetujuan dan penolakan
penggunaan material dan hasil pekerjaan;
5) Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di
lapangan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan
dalam spesifikasi dan dokumen perubahannya;
6) Menyerahkan laporan bulanan yang di antaranya
berisikan laporan hasil pengendalian mutu, data
laboratorium serta pengujian di lapangan beserta
risalah/kesimpulan dari data yang ada kepada Team
Leader untuk selanjutnya dilaporkan kepada PPK;
7) Menyiapkan format laporan pengendalian mutu
pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan dan kriteria
penerimaan pekerjaan;
8) Menyampaikan laporan hasil uji data mutu material,
jumlah benda uji mutu dan mutu keluaran pekerjaan
kepada Team Leader;
9) Membuat rekomendasi kepada Team Leader
10) terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan dan
tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan
ketidaksesuaian; dan
11) Memberikan panduan di lapangan bagi personel
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi mengenai
metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan.

4. Quantity Engineer
1) Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa
pekerjaan dan volume atau kuantitas pekerjaan
sebelum dan saat pelaksanaan pekerjaan;
2) Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan
pekerjaan di lapangan, serta selalu memberikan
informasi tentang rincian pekerjaankepada Team
Leader;
3) Menghitung kembali volume atau kuantitas
pekerjaan yang dilaksanakan sebagai dasar
perhitungan prestasi pekerjaan
4) Bekerjasama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metode pelaksanaan di lapangan
dengan di laboratorium sehingga perhitunganvolume
atau kuantitas pekerjaan dapat dilaksanakan;
5) Melakukan pengawasan di lapangan selama
pekerjaan berlangsung dan melaporkan segera
kepada Team Leader jika terdapat volume atau
kuantitas pekerjaan yang tidak sesuai dengan
Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
6) Melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan mencatat
semua hasil pengukuran, perhitungan volume atau
kuantitas pekerjaan dan bukti pembayaran terhadap
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
7) Membuat ringkasan dengan memperhatikan laporan
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi tentang
pengadaan material, jumlah pekerjaan yang telah
diselesaikan dan pengukuran di lapangan untuk
dilaporkan kepada Team Leader setiap hari setelah
selesai kerja;
8) Mengevaluasi prosedur perhitungan hasil
pelaksanaan pekerjaan yang diajukan oleh Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi;
9) Melakukan inspeksi dan monitoring lapangan terkait
keluaran hasil pekerjaan serta melaporkannya secara
tertulis kepada Team Leader; dan
10) Membantu Team Leader dalam pengukuran akhir
secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah
diselesaikan dan memenuhi persyaratan mutu
pekerjaan.

5. Health, Safety, and Environment (HSE)


1) Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan
persyaratan aspek keselamatan konstruksi dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, untuk mendukung
terwujudnya tertib penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
2) Melakukan pengawasan terhadap penerapan
Dokumen SMKK;
3) Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap
penyusunan dan pemutakhiran dokumen penerapan
Keselamatan Konstruksi;
4) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam mengidentifikasi
dan memetakan potensi bahaya yang mungkin
terjadi di lingkungan kerja, termasuk membuat
tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan
kemungkinan terjadinya bahaya tersebut
(probability);
5) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dalam menyusun rencana
program keselamatan dan kesehatan kerja yang
meliputi upaya preventif dan upaya korektif, untuk
mengurangi terjadinya bahaya/kecelakaan dan
menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan
kerja;
6) Memonitoring implementasi pengelolaan dan
pemantauan lingkungan dengan berkoordinasi
bersama HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dalam memastikan dampak lingkungan
akibat pembangunan proyek dapat diminimalisir;
7) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi atau pejabat lain dalam
penyiapan pengendalian dan keselamatan lalu lintas
yang terlibat di area proyek atau proyek lain yang
berkaitan;
8) Membuat dan memelihara dokumen terkait
kesehatan dan keselamatan kerja, termasuk
merancang prosedur baku dan memelihara borang
atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan
kerja; dan
9) Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin
terjadi, serta menganalisis akar masalah termasuk
tindakan preventif dan korektif yang diambil.
6. Pengawas/Inspektor
1) Membuat dokumentasi dan laporan kemajuan
pekerjaan harian;
2) Mengharuskan kontraktor pelaksana untuk
melaksanakan peraturan tentang keamanan dan
keselamatan kerja;
3) Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan
yang dijalankan kontraktor pelaksana;
4) Mencatat keadaan pekerjaan, semua perubahan dan
penyimpangan dari desain perencanaan serta
melaporkan kepada team leader;
5) Memberi intruksi kepada kontraktor pelaksana, bila
pelaksanaan pekerjaan dinilai tidak benar. Dalam
segala hal, semua intruksi harus dicatat dalam buku
harian serta melaporkan kepada team leader;
6) Memeriksa laporan progres harian yang dibuat
kontraktor pelaksana.

7. Juru Ukur/Surveyor
1) Membantu Kegiatan survey dan pengukuran
diantaranya pengukuran topografi lapangan,
melakukan penyusunan dan penggambaran data-
data lapangan;
2) Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang
telah dilakukan, sehingga dapat meminimalisir
kesalahan dan melakukan tindak koreksi serta
pencegahannya;
3) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan
kontraktor untuk memastikan pengukuran
dilaksanakan dengan akurat, telah sesuai dengan
kuantitas terpasang untuk pembayaran (opname);
4) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan
kontraktor untuk memastikan pengukuran
dilaksanakan dengan prosedur yang benar dan
menjamin data yang diperoleh akurat sesuai dengan
kondisi lapangan untuk keperluan peninjauan
perhitungan volume;
5) Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan
elevasi sesuai dengan gambar rencana;
6) Melakukan pelaksanaan survei lapangan,
penyelidikan dan pengukuran lokasi pekerjaan.

8. Operator Komputer / Juru Gambar (CAD)


1) Mampu membuat catatan terkait dengan program
pelaksanaan dan juga jadwa kegiatan untuk
menggunakan komputer.
2) Membuat file backup beserta dengan pengawasan
terhadap file yang ada.
3) Membantu tugas tenaga ahli terutama dalam
penggambaran pelaksanaan pekerjaan ;
4) Membantu pembuatan penggambaran Shop drawing
dan As Built Drawing;
5) Melaksanakan penggambaran desain pada saat
review desain;
6) Memberikan masukan kepada tenaga ahli terkait
produk penggambaran.
17. Jadwal Tahapan 1. Tanggal mulai berlaku kontrak dan jangka waktu
Pelaksanaan penyelesaian pekerjaan tercantum dalam SSKK.
Pelaksanaan Pekerjaan 2. Tanggal mulai dilaksanakan pekerjaan tercantum dalam
SPMK.
3. Tanggal penyerahan hasil pekerjaan dari penyedia kepada
PPK tercantum dalam SPMK

Laporan

18. Laporan Rencana Laporan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), berisi :


Keselamatan Konstruksi Pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan secara rinci berisi
(RKK) rencana keselamatan konstruksi saat pelaksanaan pekerjaan
sehingga didapatkan keluaran yang diharapkan sesuai
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini. Laporan harus diserahkan
selambat-Iambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 1 (satu) laporan RKK rangkap 5 (lima) buku.

19. Laporan Rencana Mutu Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK), berisi:
Kontrak (RMK) Pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan secara rinci untuk
menjamin mutu proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
didapatkan keluaran yang diharapkan sesuai Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini. Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya
1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 1 (satu) laporan
RMK rangkap 5 (lima) buku.

20. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan memuat :


1. Rencana kerja dan metode pelaksanaan pekerjaan
supervisi penyedia jasa secara menyeluruh (antara lain
persiapan meliputi mobilisasi personil, penyediaan
kendaraan operasional, metode penyelesaian pekerjaan,
dan lain-lain).
2. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung Iainnya.
3. Jadwal kegiatan penyedia jasa.
4. Jadwal penugasan personil dan peralatan.
5. Hasil kesimpulan sementara hasil pengumpulan data,
gambar/peta dan laporan hasil kegiatan terdahulu yang
terkait (bila ada), tinjauan lapangan, identifikasi
permasalahan.
6. Kendala-kendala yang mungkin akan terjadi selama
pelaksanaan pekerjaan nantinya.
Sebelum laporan pendahuluan dijilid/digandakan maka
didiskusikan dengan direksi dan dipresentasikan di tingkat PPK.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 1 ( satu) laporan pendahuluan
rangkap 5 (lima) buku.

21. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat :


1. Hasil kemajuan kerja yang telah dicapai selama 1 (satu)
bulan (di plot kan juga pada kurva-S).
2. Penjelasan program berikutnya baik teknis maupun
administratif dan permasalahannya.
3. Laporan hasil pelaksanaan pekerjaan supervisi termasuk
pengawasan kuatitas dan kualitas pekerjaan.
4. Dokumentasi hasil pelaksanaan pekerjaan.
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 7 (tujuh) hari
kerja setiap awal bulan berikutnya sebanyak 6 (enam) buku
laporan bulanan masing-masing rangkap 5 (lima) buku.

22. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat :


1. Rangkuman akhir (final) hasil pekerjaan secara keseluruhan.
2. Kesimpulan akhir pekerjaan.
3. Dokumen pendukung meliputi: jadwal pelaskanaan
pekerjaan, hasil uji kualitas pekerjaan, rekapitulasi volume
dan biaya pekerjaan, hasil revisi desain, keputusan-
keputusan dan rekomendasi surat menyurat yang ada,
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan, penggunaan peralatan,
tenaga dan bahan, dan metode pelaksanaan, kesimpulan
hasil pelaksanaan supervisi dan rekomendasi pekerjaan
berikutnya.
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 7 (tujuh) hari
setelah PHO sebanyak 1 ( satu) laporan akhir rangkap 5 (lima)
buku.

23. Laporan Review Laporan Review Desain adalah laporan berupa Justifikasi Teknis
Desain/Justifikasi perencanaan yang sudah ada/desain baru penyesuaian lapangan
Teknis tanpa mengurangi fungsi struktur bangunan sehingga
didapatkan produk review desain tepat mutu, waktu dan biaya
serta manfaat. Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya
7 (tujuh) hari sebelum PHO sebanyak 1 (satu) buku laporan.
24. Pembuatan Laporan Secara garis besar pedoman ini dapat dijadikan acuan bagi
Manual Operasional pengguna untuk melakukan operasi dan pemeliharaan
dan Pemeliharaan bangunan untuk menjamin pelayanan air minum kepada
masyarakat yang berkesinambungan, efektif dan efisien.
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 7 (tujuh)
hari setelah PHO sebanyak 1 ( satu) buku manual rangkap 5 (lima)
buku.

25. Pembuatan Leaflet dan Merupakan uraian ringkas pekerjaan yang sudah dilaks
bookleet anakan sampai dengan s eles ai yang dis ertai data- data teknis
dan foto pelaksanaan pekerjaan 100 %. Pembuatan leaflet dan
booklet diserahkan selambat Iambatnya 7 (tujuh) hari
setelah masa pelaksanaan selesai. Leaflet dan booklet
sebanyak 200 buah, terdiri dari leaflet sebanyak 175 (seratus
tujuh puluh lima) lembar dan booklet sebanyak 25 (dua
puluh lima) buku.

26. Hardisk Eksternal Seluruh Laporan dan gambar disajikan dalam Bahasa Indonesia
sesuai format (bentuk) laporan yang berlaku di lingkungan
Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta dan
Standar /Kriteria Perencanaan (KP) yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Untuk istilah-istilah
dalam bahasa asing, agar ditulis dalam format huruf miring.
Disamping itu seluruh hasil pekerjaan di simpan (backup)
dalam bentuk Hardisk Eksternal SSD (1 Tera) sebanyak 1 (Satu)
buah diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
27. Produksi Dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.
28. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi :
1. Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub penyedia harus
diatur dalam kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh
PPK.
2. Penyedia tetap bertanggungjawab atas bagian pekerjaan
yang dikerjakan oleh sub penyedia.
3. Ketentuan-ketentuan dalam kerjasama dengan sub
penyedia harus mengacu kepada harga yang tercantum
dalam Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.
4. Masing-masing anggota KSO akan melakukan pengawasan
penuh terhadap semua aspek pelaksanaan

29. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan atau


Pengumpulan Data standar pedoman lain yang berlaku.

30. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personil Pejabat Pembuat Komitmen
Air Tanah dan Air Baku, SNVT Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Serayu Opak, Balai Besar Wilayah Sungai
Serayu Opak, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
31. Tingkat Resiko Pekerjaaan Supervisi Peningkatan Prasarana Air Baku Umbul
Keselamatan Konstruksi Jumprit Kab. Temanggung memiliki tingkat resiko kecil.

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan pada
Tahun Anggaran 2024.

Yogyakarta, 8 Maret 2024

Anda mungkin juga menyukai