PEKERJAAN :
2. Maksud dan Tujuan Maksud dari pekerjaan supervisi adalah untuk melakukan
pengawasan pada pekerjaan kontruksi Supervisi Peningkatan
Prasarana Air Baku Umbul Jumprit Kab. Temanggung.
Tujuan kegiatan supervisi adalah agar pelaksanaan pekerjaan
kontruksi Peningkatan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit Kab.
Temanggung sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah
ditetapkan dalam dokumen kontrak, tepat mutu, waktu, biaya
dan manfaat.
3. Sasaran Sasaran dari pelaksanaan pekerjaan Supervisi Peningkatan
Prasarana Air Baku Umbul Jumprit Kab. Temanggung adalah
melakukan pengawasan pekerjaan kontruksi Pembangunan
Peningkatan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit Kab.
Temanggung agar sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam dokumen Kontrak, tepat mutu, waktu, biaya
dan manfaat.
4. Lokasi Kegiatan Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di Kabupaten
Temanggung, Provinsi Jawa Tengah
5. Sumber Pendanaan Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih
sebesar Rp. 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta
rupiah) termasuk PPN, dibiayai dari SBSN (Surat Berharga Syariah
Negara) Rupiah Murni yang tercantum dalam DIPA SNVT
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Serayu Opak Tahun
Anggaran 2024.
6. Nama dan Organisasi Nama PPK : PPK Air Tanah dan Air Baku I
pejabat Pembuat Unit Kerja : SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Komitmen (PPK)
Serayu Opak
Unit Organisasi : Ditjen Sumber Daya Air
Kementerian : Kementerian Pekerjaan umum dan
Perumahan Rakyat
Data Penunjang
7. Data Dasar & Studi 1. DD Peningkatan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit
Terdahulu
Ruang Lingkup
10. Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan Supervisi dan fasilitasnya adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan pengawasan metode pelaksanaan Pekerjaan
Peningkatan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit Kab.
Temanggung. Konsultan juga bertanggung jawab atas hasil
fisik pekerjaan yang dikerjakan oleh Kontraktor/Pelaksana
Pekerjaan sampai masa pemeliharaan berakhir;
2. Melakukan pengawasan uji kualitas dan kuantitas hasil dan
bahan pada pelaksanaan konstruksi.
Konsultan akan mengikuti standar perencanaan dan
pengawasan yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR dan
Standar Nasional Indonesia (SNI). Setiap penyimpangan dari
standar tersebut harus dibicarakan dan dibahas terlebih
dahulu sebelum disetujui secara tertulis oleh Direksi
Pekerjaan.
3. Melakukan review desain dan kajian teknis terhadap
perubahan-perubahan jenis pekerjaan dalam menyesuaikan
kondisi lapangan dan bila dipandang perlu saran review
konsultan dapat dilaksanakan. Pihak Konsultan Supervisi
bertugas membantu Pejabat Pembuat Komitmen agar
pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan dengan baik, benar
sesuai desain, review desain dan kajian teknis terhadap
perubahan-perubahan jenis pekerjaan.
4. Mengukur kuantitas pekerjaan dan pengesahan pembayaran
kepada Penyedia Jasa.
Melaksanakan pengecekan secara cermat semua
pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan yang akan
dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga semua
pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan
pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang tercantum
dalam dokumen kontrak.
5. Memeriksa gambar-gambar pelaksanaan pekerjaan.
Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-
gambar pelaksanaan pekerjaan maupun gambar-gambar
purnalaksana (As Built Drawing) yang menggambarkan
secara rinci setiap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa.
6. Melakukan p enyelidikan dan pengukuran.
Melaksanakan penyelidikan geologi teknik dan atau
pengukuran dalam hal jika ada ketidak sesuaian penerapan
desain dengan kondisi lapangan atas perintah PPK.
7. Membuat laporan kemajuan.
Menyusun laporan bulanan, yang mencakup laporan kemajuan
pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan serta masalah-
masalah yang ditemukan dilapangan.
Secara Umum lingkup kegiatan Konsultan Pengawasan yang
harus dilaksanakan meliputi uraian kegiatan sebagai berikut ini:
1. Sebelum dimulai dengan penyelengaraan pelaksanaan,
pengawasan lapangan (Konsultan Pengawas) wajib
melakukan pemeriksaan terhadap persiapan-persiapan
agar pelaksanaan pekerjaan memenuhi persyaratan/
ketentuan yang berlaku, dengan cermat dan efisien, dengan
cara sebagai berikut:
2. Memeriksa kelengkapan persyaratan, baik yang tercantum
dalam dokumen Pelelangan/Pelaksanaan maupun
peraturan-peraturan lain yang wajib dipenuhi untuk
pelaksanaan pekerjaan jasa pemborongan.
3. Melengkapi dan meneliti dokumen-dokumen pelaksanaan
yang terdiri antara lain:
a. Gambar kerja (Construction Drawing);
b. Perhitungan Volume (MC 0% dan MC 100%);
c. Cheek list, request untuk setiap jenis
pekerjaan jadwal inspkesi dan test;
d. Uraian dan syarat pekerjaan;
e. Persyaratan umum dan perinciannya, yang
digunakan sebagai dasar untuk Pelaksanaan
Pekerjaan;
f. Jadwal waktu pelaksanaa (Time Schedule)
4. Memeriksa, memberikan rekomendasi untuk disetujui oleh
PPK melalui Direksi/Pengawas :
a. Rencana pelaksanaan pekerjaan dan ijin
pelaksanaan: mempersiapkan gambar-gambar
penjelasan, gambar- gambar perincian yang
dibuat oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaan
pekerjaan.
b. Rencana pemilihan serta penunjukan sub-
kontraktor dsb. wajib diteliti oleh konsultan
supervise terlebih dahulu pekerjaan-pekerjaan
yang diberikan kepadanya.
c. Mempersiapkan instruksi-instruksi Surat
Perintah Perubahan penambahan-penambahan
pekerjaan dan lain-lain, setelah mendapat
persetujuan dari PPK bersama pejabat yang
berwenang menugaskan kepada Penyedia Jasa
untuk pelaksanaannya.
5. Konsultan Pengawas dalam menyelenggarakan tugasnya,
wajib mengadakan pengawasan secara berkelanjutan, agar
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan Penyedia Jasa
pekerjaan konstruksi sepenuhnya mengikuti persyaratan
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak, dengan
cara sebagai berikut :
a. Paling sedikit sekali dalam 1 (satu) bulan
mengadakan rapat berkala (Construction
Meeting) terdiri dari unsur terkait, unsur PPK,
unsur Konsultan Pengawas dan unsur Penyedia
Jasa pekerjaan kostruksi untuk :
1. Menampung, membahas, membantu dan
mengkoordinir penyelesaian masalah-
masalah yang timbul selama pelaksanaan
pekerjaan.
2. Membuat catatan rapat dan menyampaikan
/mengirimkan kepada pihak yang
bersangkutan paling lambat 4 hari setelah
rapat berakhir.
b. Memberikan rekomendasi dan laporan mingguan
kepada PPK dan direksi pekerjaan perihal :
1. volume persentase bobot dan harga,
bagian-bagian atau seluruh bagian pekerjaan
yang telah dikerjakan, sebagai data untuk
penyusunan Berita Acara kemajuan
pekerjaan untuk pembayaran angsuran
(invoice).
2. Ketetapan pelaksanaan sesuai dengan
rencana waktu pelaksanaan pekerjaan.
3. Penggunaan dan cara penyelengaraan
pelaksanaan Pembangunan yang dilakukan
Penyedia Jasa sesuai dengan ketentuan-
ketentuan.
6. Pelaksanaan pekerjaan supervisi dilaksanakan sampai
dengan penyerahan pekerjaan kesatu (PHO). Sebelum PHO
Konsultan supervisi harus membuat catatan pekerjaan yang
harus diperbaiki, harus dimonitor, dan harus dipelihara
pada saat masa pemeliharaan.
7. Sesudah Penyerahan Pekerjaan Pertama, dalam masa
pemeliharaan Konsultan Pengawas atas perintah Pengguna
Jasa/PPK, melanjutkan pengawasan pekerjaan, sebagai
persiapan untuk Penyerahan Pekerjaan Akhir dengan
cara sebagai berikut:
a. Mengawasi agar bagian pekerjaan yang termasuk
dalam daftar pekerjaan yang semestinya masih
harus disempurnakan yang menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.
b. Mengawasi agar cacat dan kerusakan yang terjadi
selama masa pemeliharaan yang diakibatkan
oleh pemilikan, pemakaian dan cara mengerjakan
bahan bangunan yang tidak tepat agar segera
diperbaiki oleh Penyedia Jasa.
c. Memeriksa dan mengesahkan kelengkapan
gambar-gambar yang sesungguhnya telah
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa sebagai data
terakhir untuk pedoman pemeliharaan.
8. Konsultan Pengawas wajib membantu PPK dalam
melaksanakan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
Surat Perjanjian Pemborongan dan Dokumen-Dokumen
Pelaksanaan lainnya, dengan cara sebagai berikut:
a. Memberikan nasehat, saran pertimbangan
kepada pihak- pihak yang bersangkutan, dalam
penafsiran atas ketentuan-ketentuan yang
meragukan.
b. Membantu dan memberikan saran penyelesaian
dalam hal terjadi perbedaaan pendapat ataupun
perselisihan antara pihak-pihak yang
bersangkutan, selama pelaksanaan pekerjaan.
c. Memberikan saran tentang adanya kemungkinan
pemutusan perjanjian.
9. Konsultan Pengawas memberikan laporan dan saran kepada
PPK sebagai usaha mencegah kerugian bila terjadi
kejadian pemutusan pekerjaan dengan Penyedia Jasa.
10. Secara khusus untuk paket ini termasuk juga kegiatan
sebagai berikut:
a. Memerintahkan pelaksanaan pekerjaan secara
benar, menghentikan pelaksanaan yang tidak
sesuai dengan syarat-syarat teknis,
memerintahkan pembongkaran dan mengganti
dengan konstruksi sesuai rencana setelah
mendapat persetujuan PPK melalui
Direksi/Pengawas pekerjaan konstruksi.
b. Turut menyaksikan pengambilan contoh,
pembuatan benda uji sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak.
c. Menolak setiap material yang tidak sesuai bestek
dan memerintahkan Penyedia Jasa untuk
mengeluarkan secepat mungkin keluar lokasi
kegiatan setelah mendapat persetujuan PPK
melalui Direksi/Pengawas pekerjaan konstruksi.
d. Inventarisasi materil sebelum pelaksanaan
dimulai meliputi jumlah, alat-alat, termasuk
kondisinya.
e. Memantau pengembalian material yang tidak
terpakai ketempat yang telah ditentukan dalam
kontrak.
f. Memantau seluruh material alat-alat bantu yang
dibeli dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
Rehabilitasi serta pengembaliannya setelah
pekerjaan t ersebut selesai.
11. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Laporan pelaksanaan pekerjaan Supervisi Peningkatan
Prasarana Air Baku Umbul Jumprit Kab. Temanggung, yaitu:
a) laporan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), b)
laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK); b) Laporan
Pendahuluan; c) Laporan Bulanan; d) Laporan Akhir; e)
Laporan Review Desain; g) Laporan Manual OP h) Booklet
dan Leaflet; i) Digital File (External SSD 1 TB)
2. Dokumen pendukung meliputi: jadwal pelaksanaan
pekerjaan, hasil uji kualitas pekerjaan, rekapitulasi volume
dan biaya pekerjaan, hasil revisi desain, keputusan-
keputusan dan rekomendasi surat menyurat yang ada,
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan, penggunaan
peralatan, tenaga dan bahan, dan metode pelaksanaan,
kesimpulan hasil pelaksanaan supervisi dan rekomendasi
pekerjaan berikutnya.
12. Peralatan, Material, Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat
Personil dan Fasilitas Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
dari Pejabat Pembuat penyedia jasa:
Komitmen
1. Laporan dan data
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu
serta fotografi (bila ada) dapat dipakai sebagai referensi oleh
penyedia jasa.
2. Staf pengawas/pendamping
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau
pendamping/counterpart, atau project officer (PO) dalam
rangka pelaksanaan jasa konsultansi.
3. Fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
yang dapat digunakan oleh penyedia jasa
a. Dukungan administrasi dan surat menyurat.
b. Dalam hal konsultasi rutin dengan pihak-pihak terkait
atau direksi pekerjaan, penyedia jasa dapat
menggunakan ruang rapat yang ada pada kantor Balai
Besar Wilayah Sungai Serayu Opak dengan catatan ruang
rapat tersebut sedang tidak dipergunakan.
13. Peralatan dan Material Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara semua
dari Penyedia Jasa fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran
Konsultasi pelaksanaan pekerjaan, antara lain:
1. Kantor (Sewa);
2. Komputer dan printer (sewa);
3. Kendaraan Operasional (s ewa);
4. Peralatan survey dan investigasi (sewa);
5. Peralatan lainnya yang diperlukan dalam pengawasan
pekerjaan (sewa);
6. Meja kerja rapat dan meja kursi kerja (sewa);
7. Menyediakan material/barang habis pakai.
14. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 6 (enam)
Penyelesaian Kegiatan bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.
15. Personil
Tenaga Profesional
1 Team Leader
Ahli Sipil Sumber S1/D4 6 (enam) Ahli SKA Ahli Madya 1 Org
Daya tahun Madya Sumber Daya Air 6 Bln
Air / Ahli Madya
Bidang Keahlian
Teknik Sumber
Daya Air Jenjang
8
Supervision
2
Engineer
Ahli Sipil Sumber S1/D4 3 (tiga) tahun Ahli Muda SKA Ahli Muda 1 Org
Daya Sumber Daya Air 4 Bln
Air / Ahli Muda
Bidang Keahlian
Teknik Sumber
Daya Air Jenjang
7
2 Quality Engineer
Quality Sumber S1/D4 5 (lima) tahun Ahli Muda SKA Ahli Muda 1 Org
Engineer Daya Sumber Daya Air 3 Bln
Air / Ahli Muda
Bidang Keahlian
Teknik Sumber
Daya Air Jenjang
7
3 Quantity Engineer
Quantity Sumber S1/D4 5 (lima) tahun Ahli Muda SKA Ahli Muda 1 Org
Engineer Daya Air Sumber Daya Air / 3 Bln
Ahli Muda Bidang
Keahlian Teknik
Sumber Daya Air
Jenjang 7
5 HSE Engineer
Tenaga Pendukung
3. Quality Engineer
1) Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian
terhadap mutu proses dan hasil pekerjaan, material
dan peralatan sesuai dengan gambar, spesifikasi dan
dokumen perubahannya;
2) Melakukan pengawasan atas pemasangan,
pengaturan dan penempatan alat ukur dan alat uji
sebelum dan saat pelaksanaanpekerjaan konstruksi;
3) Melaksanakan pengawasan atas semua pengujian
yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dalam rangka pengendalian mutu material
serta hasil pekerjaannya, dan segera melaporkan
kepada Team Leader jika terdapat ketidaksesuaian
dan cacat mutu baik dalam prosedur maupun hasil
pengujiannya;
4) Menganalisa semua data hasil pengujian mutu
pekerjaan dan memberikan laporan secara tertulis
kepada Team Leader atas persetujuan dan penolakan
penggunaan material dan hasil pekerjaan;
5) Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di
lapangan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan
dalam spesifikasi dan dokumen perubahannya;
6) Menyerahkan laporan bulanan yang di antaranya
berisikan laporan hasil pengendalian mutu, data
laboratorium serta pengujian di lapangan beserta
risalah/kesimpulan dari data yang ada kepada Team
Leader untuk selanjutnya dilaporkan kepada PPK;
7) Menyiapkan format laporan pengendalian mutu
pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan dan kriteria
penerimaan pekerjaan;
8) Menyampaikan laporan hasil uji data mutu material,
jumlah benda uji mutu dan mutu keluaran pekerjaan
kepada Team Leader;
9) Membuat rekomendasi kepada Team Leader
10) terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan dan
tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan
ketidaksesuaian; dan
11) Memberikan panduan di lapangan bagi personel
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi mengenai
metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan.
4. Quantity Engineer
1) Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa
pekerjaan dan volume atau kuantitas pekerjaan
sebelum dan saat pelaksanaan pekerjaan;
2) Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan
pekerjaan di lapangan, serta selalu memberikan
informasi tentang rincian pekerjaankepada Team
Leader;
3) Menghitung kembali volume atau kuantitas
pekerjaan yang dilaksanakan sebagai dasar
perhitungan prestasi pekerjaan
4) Bekerjasama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metode pelaksanaan di lapangan
dengan di laboratorium sehingga perhitunganvolume
atau kuantitas pekerjaan dapat dilaksanakan;
5) Melakukan pengawasan di lapangan selama
pekerjaan berlangsung dan melaporkan segera
kepada Team Leader jika terdapat volume atau
kuantitas pekerjaan yang tidak sesuai dengan
Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
6) Melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan mencatat
semua hasil pengukuran, perhitungan volume atau
kuantitas pekerjaan dan bukti pembayaran terhadap
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
7) Membuat ringkasan dengan memperhatikan laporan
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi tentang
pengadaan material, jumlah pekerjaan yang telah
diselesaikan dan pengukuran di lapangan untuk
dilaporkan kepada Team Leader setiap hari setelah
selesai kerja;
8) Mengevaluasi prosedur perhitungan hasil
pelaksanaan pekerjaan yang diajukan oleh Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi;
9) Melakukan inspeksi dan monitoring lapangan terkait
keluaran hasil pekerjaan serta melaporkannya secara
tertulis kepada Team Leader; dan
10) Membantu Team Leader dalam pengukuran akhir
secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah
diselesaikan dan memenuhi persyaratan mutu
pekerjaan.
7. Juru Ukur/Surveyor
1) Membantu Kegiatan survey dan pengukuran
diantaranya pengukuran topografi lapangan,
melakukan penyusunan dan penggambaran data-
data lapangan;
2) Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang
telah dilakukan, sehingga dapat meminimalisir
kesalahan dan melakukan tindak koreksi serta
pencegahannya;
3) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan
kontraktor untuk memastikan pengukuran
dilaksanakan dengan akurat, telah sesuai dengan
kuantitas terpasang untuk pembayaran (opname);
4) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan
kontraktor untuk memastikan pengukuran
dilaksanakan dengan prosedur yang benar dan
menjamin data yang diperoleh akurat sesuai dengan
kondisi lapangan untuk keperluan peninjauan
perhitungan volume;
5) Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan
elevasi sesuai dengan gambar rencana;
6) Melakukan pelaksanaan survei lapangan,
penyelidikan dan pengukuran lokasi pekerjaan.
Laporan
19. Laporan Rencana Mutu Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK), berisi:
Kontrak (RMK) Pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan secara rinci untuk
menjamin mutu proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
didapatkan keluaran yang diharapkan sesuai Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini. Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya
1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 1 (satu) laporan
RMK rangkap 5 (lima) buku.
23. Laporan Review Laporan Review Desain adalah laporan berupa Justifikasi Teknis
Desain/Justifikasi perencanaan yang sudah ada/desain baru penyesuaian lapangan
Teknis tanpa mengurangi fungsi struktur bangunan sehingga
didapatkan produk review desain tepat mutu, waktu dan biaya
serta manfaat. Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya
7 (tujuh) hari sebelum PHO sebanyak 1 (satu) buku laporan.
24. Pembuatan Laporan Secara garis besar pedoman ini dapat dijadikan acuan bagi
Manual Operasional pengguna untuk melakukan operasi dan pemeliharaan
dan Pemeliharaan bangunan untuk menjamin pelayanan air minum kepada
masyarakat yang berkesinambungan, efektif dan efisien.
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 7 (tujuh)
hari setelah PHO sebanyak 1 ( satu) buku manual rangkap 5 (lima)
buku.
25. Pembuatan Leaflet dan Merupakan uraian ringkas pekerjaan yang sudah dilaks
bookleet anakan sampai dengan s eles ai yang dis ertai data- data teknis
dan foto pelaksanaan pekerjaan 100 %. Pembuatan leaflet dan
booklet diserahkan selambat Iambatnya 7 (tujuh) hari
setelah masa pelaksanaan selesai. Leaflet dan booklet
sebanyak 200 buah, terdiri dari leaflet sebanyak 175 (seratus
tujuh puluh lima) lembar dan booklet sebanyak 25 (dua
puluh lima) buku.
26. Hardisk Eksternal Seluruh Laporan dan gambar disajikan dalam Bahasa Indonesia
sesuai format (bentuk) laporan yang berlaku di lingkungan
Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta dan
Standar /Kriteria Perencanaan (KP) yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Untuk istilah-istilah
dalam bahasa asing, agar ditulis dalam format huruf miring.
Disamping itu seluruh hasil pekerjaan di simpan (backup)
dalam bentuk Hardisk Eksternal SSD (1 Tera) sebanyak 1 (Satu)
buah diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
27. Produksi Dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.
28. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi :
1. Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub penyedia harus
diatur dalam kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh
PPK.
2. Penyedia tetap bertanggungjawab atas bagian pekerjaan
yang dikerjakan oleh sub penyedia.
3. Ketentuan-ketentuan dalam kerjasama dengan sub
penyedia harus mengacu kepada harga yang tercantum
dalam Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.
4. Masing-masing anggota KSO akan melakukan pengawasan
penuh terhadap semua aspek pelaksanaan
30. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personil Pejabat Pembuat Komitmen
Air Tanah dan Air Baku, SNVT Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Serayu Opak, Balai Besar Wilayah Sungai
Serayu Opak, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
31. Tingkat Resiko Pekerjaaan Supervisi Peningkatan Prasarana Air Baku Umbul
Keselamatan Konstruksi Jumprit Kab. Temanggung memiliki tingkat resiko kecil.
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan pada
Tahun Anggaran 2024.