Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGGUNA ANGGARAN : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN


RAKYAT
SATKER : PEMBANGUNAN BENDUNGAN BBWS CITARUM
NAMA PPK : BENDUNGAN I

NAMA PEKERJAAN : SUPERVISI PENINGKATAN JALAN RELOKASI BENDUNGAN


SADAWARNA

TAHUN ANGGARAN 2023


1. PENDAHULUAN

1. LATAR : Pengawasan pelaksanaan pekerjaan Peningkatan Jalan Relokasi Bendungan


BELAKANG Sadawarna merupakan hal yang cukup penting untuk dilaksanakan guna
memperoleh hasil yang optimal dari desain yang telah ditetapkan.
Pemerintah melaksanakan kebijakan dengan menyediakan konsultan
supervisi yang akan bertindak sebagai wakil direksi teknik sehingga akan
rnendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan persyaratan
yang telah ditetapkan.
Dalam hal pelaksanaan pekerjaan konstruksi, maka tanggung jawab
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah
Sungai Citarum SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Citarum, sangat
terkait dengan tugas dalam menetapkan kebijakan mutu serta menetapkan
sasaran mutu. Dalam mengantisipasi hal tersebut, maka sangatlah penting
pengawasan pelaksanaan pekerjaan pada setiap tahapan untuk menjamin
keberhasilan dan mutu pekerjaan keterkaitannya dengan kegiatan ini, maka
digunakan jasa konsultansi supervisi.

2. MAKSUD DAN : a. Maksud


TUJUAN
Maksud dari pekerjaan ini adalah melaksanakan Pengawasan Supervisi
serta dengan standar dan ketentuan yang berlaku, antara lain dengan
menetapkan strategi dan metoda pelaksanaan yang mencakup rekayasa
dan pelaksanaan pengawasan.

b. Tujuan
Tujuan pekerjaan ini adalah memberi dukungan pengawasan teknis
terhadap paket pekerjaan Supervisi Peningkatan Jalan Relokasi
Bendungan Sadawarna Kab. Subang dan Kab. Sumedang Tahun
Anggaran 2023, sehingga mendapatkan suatu hasil konstruksi yang
memenuhi spesifikasi teknik dengan batasan waktu, biaya dan mutu yang
dapat dipertanggungjawabkan.

3. SASARAN : Terlaksananya Pekerjaan Supervisi Peningkatan Jalan Relokasi Bendungan


Sadawarna diharapkan dapat menjamin pelaksanaan pekerjaan konstruksi
dalam memperoleh hasil yang sesuai dengan standar perencanaan baik dari
aspek kualitas, volume maupun waktu serta tersusunnya laporan hasil
pengawasan paket pekerjaan tersebut pada PPK Bendungan I, SNVT
Pembangunan Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.
Untuk mendapatkan kualitas maupun kuantitas pelaksanaan pembangunan
konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi teknik, biaya dan waktu
pelaksanaan yang ditentukan di dalam dokumen kontrak pekerjaan
konstruksi dari pekerjaan pengawasan yang dilaksanakan oleh Konsultan
sesuai Norma, Standar, Pedoman, Manual (NSPM) yang berlaku.

4. LOKASI : Peningkatan Jalan Relokasi Bendungan Sadawarna berada dilokasi Kab.


PEKERJAAN Subang dan Kab. Sumedang Provinsi Jawa Barat.
5. SUMBER : Pagu Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (Satu Miliar
PENDANAAN Rupiah), sedangkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk pelaksanaan
pekerjaan Supervisi Peningkatan Jalan Relokasi Bendungan Sadawarna
adalah Rp. 999.996.358 (Sembilan Ratus Sembilah Puluh Sembilan Juta
Sembilan Ratus Sembilan Puluh Enam Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Delapan
Rupiah) yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2023 melalui DIPA
SNVT Pembangunan Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.

6. NAMA : Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan


ORGANISASI konsultansi:
PENGADAAN a. K/L/D/I : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
BARANG/JASA
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar
Wilayah Sungai Citarum
b. Satker : Pembangunan Bendungan BBWS Citarum
c. PPK : Bendungan I

2. DATA PENUNJANG

7. DATA DASAR : Gambar Shop Drawing Pekerjaan Jalan Lingkar Bendungan Sadawarna
Paket 2

8. STANDAR : Gambar rencana dan Spesifikasi teknis


TEKNIS
9. STUDI : Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan lanjutan dari Paket Pekerjaan
TERDAHULU Pembangunan Bendungan Sadawarna Paket 2 tahun anggaran 2018 s/d 2022
yang belum terlaksana disebabkan anggaran yang belum mencukupi untuk
dilaksanakan pada pekerjaan yang telah dilaksanakan.

10 REFERENSI : a) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;


HUKUM b) Undang Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengairan;
.
c) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2022;
d) Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
e) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaiman telah diubah Dalam
Peraturan Presiden Indonesia Nomor 12 Tahun 2021;
f) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.20
Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis di Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
g) Peraturan Menteri Keuangan No,163/PMK.02/2016 tentang
Petunjuk Penyusunan Dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementrian Negara / Lembaga Dan Pengesahan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran;
h) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi;
i) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
524/KPTS/M/2022 Tentang Besaran Remunerasi Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa
Konsultasi Konstruksi;
j) Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 16/SE/M/2022 Tentang Susunan Tenaga Ahli Penyedia Jasa
Konsultansi Pengawasan Konstruksi di Kementerian PUPR.

3. RUANG LINGKUP
11. LINGKUP : Secara umum lingkup kegiatan Supervisi Peningkatan Jalan Relokasi
PEKERJAAN Bendungan Sadawarna pada PPK Bendungan I ini, sebagai berikut :
a. Konsultan harus memahami semua data dan dokumen yang telah
disusun yang berkaitan dengan perencanaan (desain) serta Dokumen
Kontrak pekerjaan Supervisi dari PPK Bendungan I, sehingga dapat
dipakai sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Mutu Pelaksanaan
Kontrak (RMPK). Dokumen RMPK ini selanjutnya akan dipakai
sebagai kendali pekerjaan Supervisi;
b. Membantu dan memberi saran kepada PPK Bendungan I yang
diperlukan dalam melakukan pemeriksaan serta memberikan
petunjuk agar pelaksanaan pekerjaan benar-benar berlangsung sesuai
dengan ketentuan dalam kontrak dan jadwal pelaksanaannya. Dengan
demikian Konsultan harus mengetahui RMPK dari Kontraktor yang
dipakai sebagai pedoman/acuan pekerjaan;
c. Memberi saran dan masukan kepada PPK Bendungan I jika ada
permasalahan yang menyangkut Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
d. Membantu dan memberi saran kepada PPK Bendungan I dalam
menyelesaikan perbedaan pendapat yang mungkin timbul dengan
kontraktor dan memberikan pendapat yang diminta maupun tidak
berdasarkan pertimbangan dan analisa obyektif terhadap semua
tuntutan yang mungkin diajukan oleh kontraktor;
e. Membantu, memberi saran dengan tindak lanjut kepada PPK
Bendungan I apabila terjadi perubahan desain dan spesifikasi,
kuantitas, biaya, waktu pelaksanaan;
f. Dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi diberlakukan
sistem Task Concept.

Dari uraian di atas, maka Konsultan Supervisi berkewajiban dan


bertanggung jawab, sbb:
a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari segi kualitas, kuantitas
dan proses pencapaian volume pekerjaan serta melakukan
opname pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh pelaksana
konstruksi (kontraktor);
b. Mengendalikan ketepatan waktu pelaksanaan dan biaya
pekerjaan;
c. Membantu PPK Bendungan I, SNVT Pembangunan Bendungan
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum untuk memeriksa, dan
menindaklanjuti terhadap :
- Dokumen RMPK yang dibuat Kontraktor.
- Semua usulan penerapan referensi yang akan dipakai pada
pelaksanaan pekerjaan yang diajukan oleh kontraktor.
- Rencana kerja kontraktor sehubungan dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan agar dapat diperoleh metoda kerja
yang efektif dan efisien.
- Gambar Shop Drawing dan As Built Drawing yang dibuat
kontraktor.
d. Melakukan inspeksi dan pemeriksaan atas seluruh daerah kerja
dan semua instalasi yang ada. Untuk pelaksanaan pekerjaan
petugas Konsultan harus selalu mengawasi pekerjaan tersebut di
lapangan;
e. Menyetujui Buku Harian Lapangan (BHL) Kontraktor yang
harus selalu berada di lapangan;
f. Mengusulkan perubahan-perubahan pekerjaan dan perubahan
harga (termasuk eskalasi) sepanjang masih tercantum dalam
surat perjanjian kontrak sebagai akibat adanya penyesuaian-
penyesuaian di lapangan yang tidak dapat dihindarkan dan
memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi selama
pelaksanaan. Terhadap perubahan pekerjaan tersebut gambar
perubahan yang dibuat oleh kontraktor dan diperiksa oleh
Konsultan;
g. Menyelesaikan setiap perubahan pekerjaan yang timbul selama
pelaksanaan pekerjaan hingga mendapatkan persetujuan
terhadap setiap perubahan pekerjaan tersebut dengan
menyampaikan pula alasan, analisa, spesifikasi dan gambar-
gambar yang diperlukan;
h. Memeriksa berita acara Bobot Pekerjaan yang diajukan oleh
Kontraktor;
i. Mengikuti rapat evaluasi progress pekerjaan;
j. Melaksanakan pengukuran MC-0, Contract Change Order
(CCO) dan MC-100 bersama Kontraktor dan Panitia Peneliti
Kontrak;
k. Memeriksa hasil pengukuran progress / termijn yang dilakukan
oleh pelaksana pekerjaan dan disetujui dengan Pengawas
Pekerjaan;
l. Memeriksa dan menyetujui dokumentasi yang dibuat oleh
kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan.
m. Melakukan pengukuran serah terima pekerjaan bersama dengan
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan Kontrak PPK Bendungan I,
SNVT Pembangunan Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai
Citarum;
n. Memeriksa dan menyetujui laporan harian, mingguan dan
bulanan mengenai kemajuan pelaksanaan pekerjaan mengenai
pelaksanaan pekerjaan, hasil diskusi berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, penyimpangan-
penyimpangan yang dilakukan oleh Kontraktor, perbaikannya
dan hal-hal yang terjadi di lapangan. Dalam kegiatan ini,
Direksi juga harus ikut mengawasi audit RMPK Kontraktor dan
perubahan perubahan yang ada;
o. Konsultan dalam segala hal mengasistensikan kepada Pengawas
Pekerjaan (Direksi) atas kebenaran dan kelengkapan hasil
pengawasan, pemeriksaaan, evaluasi hasil pelaksanaan dan
dokumen-dokumen serta bukti bukti pemenuhan kontrak
pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor.

12. KELUARAN : a. Outcame : Pengawasan Teknis


b. Output : Dokumen

13. PERALATAN, : Tidak ada


MATERIAL,
PERSONEL dan
FASILITAS DARI
PPK

14. PERALATAN dan : Tidak ada


MATERIAL DARI
PENYEDIA JASA
KONSULTANSI

15. LINGKUP : 1. DEFINISI


KEWENANGAN Penyedia jasa dipersyaratkan memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU)
PENYEDIA JASA dengan Kualifikasi Usaha Kecil serta disyaratkan subklasifikasi Jasa
Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Transportasi (RE 202)
KBLI 2017 atau Subklasifikasi Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi (RK 003) KBLI 2020.
a. Team Leader merupakan pihak atau orang yang memimpin,
mengarahkan, dan mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli
Konsultan Pengawas dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
b. Supervision Engineer (SE) merupakan pihak atau orang yang
melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan yang
berhubungan dengan aspek desain dan persyaratan dalam spesifikasi
teknis sebagai dasar pencapaian prestasi pekerjaan. SE bertanggung
jawab kepada Team Leader dan berkedudukan di lokasi pekerjaan
konstruksi.
c. Health Safety Environment (HSE) Engineer merupakan pihak atau
orang yang memastikan pemenuhan persyaratan aspek keselamatan
konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, untuk
mendukung terwujudnya tertib penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Health Safety Environment (HSE) Engineer bertanggung jawab
kepada Team Leader dan berkedudukan di lokasi pekerjaan
konstruksi.

2. TUGAS
a. Tugas Team Leader mencakup hal-hal sebagai berikut :
1) Mengoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
untuk setiap pelaksanaan pengukuran atau rekayasa lapangan
yang dilakukan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dan
menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat segera
diambil keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi, pekerjaan minor yang mendahului
pekerjaan utama dan rekayasa terperinci lainnya;
2) Mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli Konsultan Pengawas
secara teratur dan memeriksa seluruh pekerjaan di lapangan
serta memberi penjelasan tertulis kepada Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi mengenai apa yang sebenarnya dituntut
dalam pekerjaan tersebut, jika dalam kontrak pekerjaan
konstruksi hanya dinyatakan secara umum;
3) Memastikan bahwa Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
memahami Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi secara
benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi
serta gambar-gambar, dan menerapkan metode konstruksi yang
tepat dengan kondisi lapangan untuk setiap pelaksanaan
pekerjaan;
4) Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan
analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat
oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sebelum pelaksanaan
pekerjaan;
5) Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan
pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak serta membuat
laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi lapangan.
6) Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau
menolak hasil pekerjaan, material dan peralatan konstruksi yang
tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan dalam
Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
7) Mengoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan yang dicapai
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi setiap hari pada lembar
kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui;
8) Memonitor dan mengevaluasi kemajuan pekerjaan dan segera
melaporkan kepada PPK jika terdapat kemajuan pekerjaan yang
tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi
dan dapat berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian pekerjaan
yang direncanakan. Dalam kondisi tersebut, maka Team Leader
membuat rekomendasi kepada PPK secara tertulis untuk
mengatasi keterlambatan;
9) Memeriksa semua kuantitas dan volume hasil pengukuran setiap
pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh Quantity
Engineer;
10) Menjamin bahwa sebelum Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
diizinkan untuk melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka
pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau
menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
11) Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu, volume
dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa
kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi;
12) Mengoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa yang
benar kepada PPK di setiap lokasi pekerjaan untuk bahan
pertimbangan dalam pengampilan keputusan/persetujuan;
13) Memberi rekomendasi kepada PPK terhadap pencapaian mutu
dan hasil pekerjaan yang sesuai dengan Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konstruksi atas usulan pembayaran yang diajukan
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
14) Mengoordinasikan penyusunan laporan mengenai kemajuan
fisik dan keuangan pekerjaan konstruksi yang menjadi
kewenangannya dan menyerahkannya kepada PPK;
15) Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan mengupayakan
agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum serah
terima pertama (provisional hand over); dan
16) Menyimpan arsip gambar desain dan menyusun korespondensi
kegiatan, laporan harian, laporan mingguan, laporan kemajuan
pekerjaan dan pengukuran pembayaran.

b. Tugas Supervision Engineer (SE) mencakup hal-hal sebagai


berikut:
1) Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan
gambar pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan kondisi
di lapangan;
2) Memastikan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menerapkan
ketentuan keselamatan konstruksi;
3) Memastikan bahwa seluruh tenaga kerja konstruksi yang terlibat
dalam pekerjaan konstruksi memiliki Sertifikat Kerja Konstruksi
(SKK);
4) Memastikan bahwa seluruh peralatan yang digunakan telah
memiliki Surat Izin Laik Operasi (SILO);
5) Memastikan bahwa operator alat berat memiliki Surat Izin
Operator (SIO);
6) Memeriksa kesesuaian penggunaan material/bahan produksi
dalam negeri dan barang impor sesuai dengan formulir Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan daftar barang yang
diimpor sebagaimana tercantum dalam kontrak pekerjaan
konstruksi;
7) Memastikan metode konstruksi dan hasil pekerjaan yang
dihasilkan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan
Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
8) Memberikan instruksi secara tertulis kepada Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi, apabila metode konstruksi dinilai tidak
benar atau membahayakan dan dicatat dalam buku harian (log
book) serta segera melaporkannya kepada Team Leader;
9) Membuat justifikasi teknis terhadap usulan perubahan yang
diajukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
10) Mencatat seluruh pelaksanaan pekerjaan serta seluruh perubahan
dan ketidaksesuaian pelaksanaan pekerjaan dari perencanaan
serta melaporkannya kepada Team Leader; dan
11) Memeriksa dan menyetujui laporan teknis yang dibuat oleh
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi.

c. Tugas Health Safety Environment (HSE) Engineer mencakup hal-


hal sebagai berikut :
1) Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan aspek
keselamatan konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
untuk mendukung terwujudnya tertib penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
2) Melakukan pengawasan terhadap penerapan Dokumen SMKK;
3) Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap penyusunan dan
pemutakhiran dokumen penerapan Keselamatan Konstruksi;
4) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dalam mengidentifikasi dan memetakan potensi
bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan kerja, termasuk
membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan
kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (probability);
5) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dalam menyusun rencana program keselamatan dan
kesehatan kerja yang meliputi upaya preventif dan upaya
korektif, untuk mengurangi terjadinya bahaya/kecelakaan dan
menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja;
6) Memonitoring implementasi pengelolaan dan pemantauan
lingkungan dengan berkoordinasi bersama HSE Engineer
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam memastikan dampak
lingkungan akibat pembangunan proyek dapat diminimalisir;
7) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi atau pejabat lain dalam penyiapan pengendalian dan
keselamatan lalu lintas yang terlibat di area proyek atau proyek
lain yang berkaitan;
8) Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan
keselamatan kerja, termasuk merancang prosedur baku dan
memelihara borang atau catatan terkait kesehatan dan
keselamatan kerja; dan
9) Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan
korektif yang diambil.

16. JANGKA : Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 6 (Enam) bulan terhitung sejak
PENYELESAIAN dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
PEKERJAAN
17. PERSONEL : KUALIFIKASI
JUMLAH
PENGALA
POSISI TINGKAT ORANG
JURUSAN KEAHLIAN MAN
PENDIDIKAN BULAN
TAHUN
TENAGA AHLI
SKA Ahli Madya
Team Leader S1/D4 Terapan Teknik Sipil 6 6
Teknik Jalan
SKA Ahli Madya
Supervision Engineer (Pengawas Jalan) S1/D4 Terapan Teknik Sipil 5 6
Teknik Jalan
SKA Ahli Muda K3
Ahli K3 Konstruksi S1/D4 Terapan Teknik Sipil 1 6
Konstruksi
TENAGA SUB PROFESIONAL
Teknik
Surveyor S1/D4 Terapan 2 6
Sipil/Geodesi
Inspektur S1/D4 Terapan Teknik Sipil 2 12

TENAGA PENDUKUNG
Operator Komputer Minimal SMA 12
Pengemudi Minimal SMP 6
Satpam Minimal SMP 6
18. JADWAL : NO PERSONIL SAT JUMLAH
1
JADWAL WAKTU PENUGASAN (BULAN)
2 3 4 5 6
TAHAPAN Tenaga Ahli
PELAKSANAAN 1 Team Leader OB 6
2 Supervision Engineer (Pengawas Jalan) OB 6
PEKERJAAN 3 Ahli K3 Konstruksi OB 6
Tenaga Sub Profesional
1 Surveyor OB 6
2 Inspektur OB 12
Tenaga Sub Profesional
1 Operator Komputer OB 12
2 Pengemudi OB 6
3 Satpam OB 6

4. LAPORAN

19. LAPORAN : Laporan Pendahuluan memuat Laporan Awal untuk Mulai Pelaksanaan
PENDAHULUAN Pekerjaan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari kerja
sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 3 (tiga) buku laporan.

20. LAPORAN : Laporan Bulanan memuat Laporan Kemajuan Pekerjaan Setiap Bulan.
BULANAN Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 7 (tujuh) hari kerja setiap
awal bulan, diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.

21. LAPORAN : Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan di


ANTARA pertengahan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 7 (tujuh) hari kerja setelah
periode bulan pada pertengahan pekerjaan konstruksi, diterbitkan sebanyak 3
(tiga) buku laporan.

22. LAPORAN : Laporan Akhir memuat Laporan hasil pekerjaan konstruksi selesai
AKHIR dilaksanakan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari kerja
setelah periode bulan pekerjaan konstruksi selesai, diterbitkan sebanyak 3
(tiga) buku laporan dan media penyimpan data Solid State Disc (SSD 1 TB) 1
(satu) buah.

5. HAL – HAL LAIN

23. PRODUKSI : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini dilakukan di dalam
DALAM NEGERI wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4
KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. PERSYARATAN : Semua kerjasama yang dilaksanakan oleh penyedia jasa konsultan dengan
KERJASAMA jasa konsultan lain maka harus seijin PPK Bendungan I SNVT
Pembangunan Bendungan BBWS Citarum

25. PEDOMAN : Pengumpulan data lapangan harus mengikuti SOP yang berlaku sesuai
PENGUMPULAN dalam spesifikasi teknis, mengikuti Norma, Standar, Pedoman dan Manual
DATA (NSPM) dan persyaratan teknis lain jika diperlukan
LAPANGAN

26. ALIH : Apabila diperlukan, alih pengetahuan dari penyedia jasa konsultan untuk
PENGETAHUAN personel dari PPK :
1. Pelaksana Teknis
2. Direksi Pekerjaan
3. Pengawas Pekerjaan

Bandung, 16 Januari 2023

SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Citarum


PPK Bendungan I

Anda mungkin juga menyukai