Anda di halaman 1dari 7

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Jl. Pattimura No.20 Gd. Sapta Taruna, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II
PROVINSI BANTEN
PPK 2.3 PROVINSI BANTEN

PAKET:
Penanganan Longsor dan Pelebaran Jalan Ruas Muara Binuangeun –
Bayah – Cibarenok – Bts. Jabar

SUMBER DANA APBN


TAHUN ANGGARAN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE
KELUARAN (OUTPUT) TAHUN ANGGARAN 2022

Kementerian Negara/Lembaga : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Bina Marga

Program : Infrastruktur Konektivitas

Sasaran Program : Meningkatnya Kinerja Pelayanan Jalan Nasional

Indikator Kinerja Program : 1. Tingkat Aksesibilitas Jalan Nasional;


2. Rating Kondisi Jalan Nasional.

Kegiatan : Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional

Sasaran Kegiatan : Tingkat Pencapaian Kinerja Pelaksanaan Preservasi dan


Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional

Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Pemeliharaan Jalan Nasional


2. Peningkatan dan Pembangunan Jalan Nasional

Klasifikasi Rincian Output : 1. CDC. OM Prasarana Bidang Konektivitas Darat (Jalan);

Indikator KRO : 1. CDC. OM Prasarana Bidang Konektivitas Darat (Jalan);

Rincian Output : 1. CDC. 002 Preservasi Rekonstruksi, Rehabilitasi Jalan;


2. CDC. 003 Pelebaran Jalan Menuju Standar;

Indikator Rincian Output : 1. 331. Penanganan Longsoran;


2. 327. Pelebaran Jalan Menuju Standar;

Volume RO : Penanganan Longsor dan Pelebaran Jalan Ruas Muara Binuangeun


– Bayah – Cibarenok – Bts. Jabar

Satuan RO : Kilometer
A. Latar Belakang 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
tentang Jalan;
1. Dasar Hukum
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Jasa Konstruksi;
3. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang
/ Jasa Pemerintah;
4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah ;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun
2017 Tentang Jasa Konstruksi;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006
tentang Jalan;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011
tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis
Jalan;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Kontruksi;
12. Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
13. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional Tertib
Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan Untuk Pengadaan Jasa
Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
14. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Tertib
Evaluasi Kewajaran Harga pada Tender Pekerjaan Konstruksi di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2. Data Dasar 1. NOTA DINAS, Nomor : 117/ND/Bn/2022, Hal : Usulan Lelang


Mendahului Revsisi DIPA Paket Penanganan Longsor dan Pelebaran
Jalan Ruas Muara Binuangeun – Bayah – Cibarenok – Bts. Jabar
beserta Pengawasannya TA. 2022, Tanggal 10 Juni 2022.
3. Gambaran Ruas Jalan di Lingkungan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional
Umum Wilayah II Provinsi Banten terdiri atas Ruas Jalan Muara Binuangeun –
Bayah – Cibarenok – Bts. Prov. Jabar merupakan infrastruktur
penghubung daerah pada kabupaten lebak merupakan akses menuju
Kawasan Pariwisata Pantai Selatan Provinsi Banten dan Provinsi Jawa
Barat yang berada pada ruas Jalan Lintas Selatan Jawa yang merupakan
dukungan keterpaduan terhadap pengembangan Kawasan Pariwisata
Sawarna, merupakan prioritas nasional dalam rangka mendukung
konektivitas Jalur Pantai Selatan, Khususnya dalam upaya pemerintah
untuk meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa demi
meningkatkan kinerja sistem logistik nasional di pulau Jawa. Ruas Jalan
Nasional Ruas Jalan Muara Binuangeun – Bayah – Cibarenok – Bts. Prov.
Jabar tersebut terdapat 5 (lima) titik longsor pada ruas bayah –
cibarenok – bts. prov. jabar yang memerlukan penanganan segera dan
terdapat jalan dengan lebar 4,5 meter pada ruas jalan muara binuangeun
– simpang yang harus dilakukan pelebaran jalan menuju standar.

Pelaksana Kegiatan ini yaitu PPK 2.3 Provinsi Banten dan Penanggung
Jawab atas pelaksanaan kegiatan ini adalah Satuan Kerja Pelaksanaan
Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Banten.

4. Maksud dan Maksud :


Tujuan Dengan selesainya pekerjaan tersebut, secara langsung maupun tidak
langsung akan memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan
antara lain sebagai berikut :
Manfaat Internal :
- Menstabilkan jalur lalu lintas menuju kawasan perekonomian
dibeberapa daerah Banten, Jawa Barat.
- Akan meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan yaitu
masyarakat dan para pelaku usaha dan wisatawan yang akan
melewati ruas jalan Muara Binuangeun sampai Bts. Prov. Jabar
sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah pariwisata..
Tujuan:
- Mempercepat pembangunan perekonomian dan perluasan ekonomi di
wilayah tersebut, sehingga program dukungan pekerjaan Kawasan
pertanian dan pariwisata akan segera tercapai.
- Meningkatkan aksesibilitas pelayanan dan mobilisasi antar wilayah
pada Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Pandeglang,
Kabupaten Lebak bahkan antar provinsi Jawa Barat.

5. Lingkup a. Pelebaran Jalan panjang Penanganan 2.450 meter.


Pekerjaan b. Penanganan Longsor Sta. 1+800 Panjang Penanganan 150 Meter
c. Penanganan Longsor Sta. 9+400 Panjang Penanganan 40 Meter
d. Penanganan Longsor Sta. 9+800 Panjang Penanganan 40 Meter
e. Penanganan Longsor Sta. 15+900 Panjang Penanganan 30 Meter
f. Penanganan Longsor Sta. 18+900 Panjang Penanganan 40 Meter
g. Pekerjaan Penanganan Longsor Cigeulis Panjang Penanganan 30
Meter
B. Penerima Manfaat Untuk Penerima manfaat dari segi Internal yaitu Direktorat Jenderal
Bina Marga dimana tercapainya kembali kinerja pelayanan jalan dan
nasional, dan dari segi eksternal yaitu Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten yang mengalami kerusakan fasilitas jalan supaya
mendapatkan kembali aksebilitas jalan dan Lebar Jalan menjadi standar
jalan nasional.

C.Strategi Pencapaian Paket Penanganan Longsor dan Pelebaran Jalan Ruas Muara Binuangeun
Keluaran – Bayah – Cibarenok – Bts. Jabar.

1. Metode Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan
1. Mobilisasi
Kegiatan mobilisasi dilaksanakan setelah penerbitan Surat
Perintah Mulai Kerja dan harus diselesaikan dalam jangka waktu
30 hari kalender, diawali dengan mobilisasi personil mobilisasi
peralatan laborarorium (dalam 45 hari kalender), simultan
dengan mobilisasi peralatan dan melaksanakan kajian teknis.

2. Pekerjaan Konstruksi
1. Pekerjaan Pelebaran menggunakan lapisan perkerasan Aspal,
dengan rincian ;
a. Lapis Pondasi Agregat Kelas B
b. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
c. Lapis Pondasi Agregat Kelas S
d. Laston Lapis Fondasi (AC-Base)
e. Laston Lapis Antara (AC-BC)
f. Laston Lapis Aus (AC-WC)
2. Penanganan Longsor Sta. 1+800 menggunakan Galian dan
stabilisasi dengan tanaman
3. Penanganan Longsor Sta. 9+400 menggunakan pondasi
Borepile
4. Penanganan Longsor Sta. 9+800 menggunakan pondasi
Cerucuk dan Timbunan pilihan
5. Penanganan Longsor Sta. 15+900 menggunakan pondasi
Borepile dan Pasangan batu
6. Penanganan Longsor Sta. 18+900 menggunakan pondasi
Borepile
7. Pekerjaan Penanganan Longsor Cigeulis Ruas jalan Sp. Labuan
- Cibaliung, dengan menggunakan desain Geotekstil.

2. Tahapan dan Jadwal tahapan pelaksanaan :


Waktu Pelaksanaan kegiatan Penanganan Longsor dan Pelebaran Jalan Ruas
Pelaksanaan
Muara Binuangeun – Bayah – Cibarenok – Bts. Jabar dilaksanakan
pada tahun anggaran 2022 dengan masa pelaksanaan pekerjaan
selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak SPMK di
terbitkan.
D. Peralatan Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan
pekerjaan, yaitu:
Kepemilikan/
No Jenis Kapasitas Jumlah
Status
Milik/Sewa
1. Asphalt Finisher 10 Ton 1
Beli/Sewa
Milik/Sewa
2. Tire Roller 8-10 Ton 1
Beli/Sewa
Milik/Sewa
3. Vibratory Roller 5-8 Ton 1
Beli/Sewa
Milik/Sewa
4. Bore Pile Machine 150 HP 2
Beli/Sewa
Milik/Sewa
5. Excavator 80-140 HP 3
Beli/Sewa
Milik/Sewa
6. Motor Grader 100 HP 3
Beli/Sewa

E. Personil Memiliki kemampuan menyediakan personel manajerial untuk


pelaksanaan pekerjaan, yaitu:

Jabatan dalam Pengalaman


Sertifikat
pekerjaan yang Kerja
No Kompetensi Ket
akan Profesional
Kerja
dilaksanakan (Tahun)
Manajer SKA Ahli
4 (Empat)
1 Pelaksanaan/ Manajemen
Tahun
Proyek Proyek (Muda)
Manajer Teknik 4 (Empat) SKA Ahli Teknik
2
Jalan Tahun Jalan (Muda)
Manajer
4 (Empat)
3 Keuangan -
Tahun
SKA Ahli K3
3 Konstruksi
Ahli K3 (Madya)
4
Konstruksi SKA Ahli K3
0 Konstruksi
(Utama)

Membuat usulan Rencana Keselamatan Konstruksi sesuai tabel jenis


pekerjaan dan identifikasi bahaya di bawah ini:
Penilaian Tingkat Resiko
F. RKK NO JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA Nilai Resiko Tingkat Resiko
(F x A) (TR)
Terkena Tumpahan Aspal Panas Pada
Pekerja dan Percikan Aspal Pada 4 Kecil
Kendaraan Yang Lewat
Terpeleset 4 Kecil
Laston Lapis Aus (AC-WC), Laston
Menginjak aspal panas 2 Kecil
1 Lapis Antara (AC-BC) dan Laston
Terhirup debu 3 Kecil
Lapis Fondasi (AC-Base)
Iritasi kulit akibat bersentuh dengan
3 Kecil
aspal panas/uap aspal panas
Tertabrak maju/mundur alat pemadat 9 Sedang
Terkena Timbunan Material yang
2 Lapis Pondasi Aggregat Berada di Sekitar Bahu dan Badan 6 Sedang
Jalan
Terjatuh kedalam lubang di lokasi
Drainase serta Terkena material pada 4 Kecil
Galian Untuk Selokan Drainase
saat pelaksanaan pekerjaan
3 dan Saluran Air, Pasangan Batu
Dengan Mortar Terkena ayunan alat gali 9 Sedang
Terpeleset 4 Kecil
Tertimbun longsoran 3 Sedang
4 Pasangan Batu Terjatuh ke dalam lokasi 4 Kecil
Struktur Beton (Beton Struktur Terkena tumpahan beton pada saat
3 Kecil
Fc’30 MPa, Beton Struktur Fc’20 pengecoran
5
Mpa dan Beton Struktur Fc’20
Terkena/Terlindas Alat Berat 6 Sedang
Mpa)
6 Baja Tulangan Sirip BjTS 420A Terjepit alat bantu pembesian 6 Sedang
Tergelincir pada lokasi pekerjaan 15 Besar
Pekerjaan Struktur Tiang Bor
7 Iritasi Kulit 4 Kecil
Beton
Terkena Pergerakan Alat Berat 6 Sedang
Tertimpa Material Longsoran 9 Sedang
Timbunan Pilihan dari sumber
8 Terkena Timbunan Material 4 Kecil
galian

Untuk paket pekerjaan ini memiliki resiko keselamatan konstruksi


besar/tinggi.
Mampu memenuhi persyaratan lain yang sesuai dengan Dokumen
Pemilihan.
G. Persyaratan
Teknis Lainnya Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan yaitu :
Kegiatan Penanganan Longsor dan Pelebaran Jalan Ruas Muara
H. Biaya yang Binuangeun – Bayah – Cibarenok – Bts. Jabar memerlukan biaya dengan
diperlukan sumber dana seluruhnya dari APBN Tahun Anggaran 2022 dengan nilai
total biaya sebesar Rp. 20.513.147.000,00 (dua puluh milyar lima ratus
tiga belas juta seratus empat puluh tujuh ribu rupiah) termasuk PPn 11 % .

Serang, 20 Juni 2022


Penanggung Jawab Program,

Bobby Erlangga, ST
NIP. 197304182005021001

Anda mungkin juga menyukai