I. INFORMASI UMUM
a. Umum
Persyaratan teknis ini merupakan aturan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Secara umum persyaratan ini bisa ditetapkan dan
merupakan kesatuan dengan Persyaratan Teknis Khusus serta bersama sama dengan
dokumen lainnya merupakan Persyaratan Teknis Pelaksanaa Pekerjaan.
Pekerjaan yang dicakup dalam spesifikasi teknis ini berupa Pekerjaan Pembangunani
Trotoar, Spesifikasi ini juga mengharuskan penyedia jasa untuk melakukan pematokan
dan survey lapangan yang cukup detail berdasarkan gambar selama periode mobilisasi.
Penyedia jasa harus menyiapkan gambar kerja ( shop drawings ) untuk diperiksa dan
disetujui oleh pengawas pekerjaan.
Penyedia jasa harus melaksanakan semua pekerjaan yang tercakup dalam kontrak dan
memperbaikik cacat mutu sebelum masa kontrak berakhir.
Analisa Harga Satua Pekerjaan penawaran yang diajukan penyedia harus mengacu
kepada Analisa yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa..
1.
Instansi : Dinas PUPR Kota Padang
2.
Nama PA : Ir. TRI HADIYANTO
3.
Nama PPK : HARISMAN, ST, MT
4.
Unit Kerja : Bidang Penyelenggaraan Jalan
5.
Alamat : Jl. Ujung Gurun No. 2 Padang
6.
Program : Pogram Penyelenggaraan Jalan
7.
Kegiatan : Penyelenggaraan Jalan Kabupaten / Kota
8.
Sub Kegiatan : Pembangunan Jalan
9.
Pekerjaan : Pembangunan Trotoar
10.
Lokasi Pekerjaan : Jl. Khatib Sulaiman
11.
Sumber Dana : APBD Kota Padang
12.
Tahun Anggaran : 2023
13.
Pagu Anggaran : Rp. 1.000.000.000,-
14.
Waktu Pelaksanaan : 90 ( Sembilan puluh ) hari Kalender
15.
Jenis Kontrak : Jenis Kontrak yang akan digunakan untuk
Pekerjaan ini adalah Kontrak Harga Satuan
5 Stamper - 1 Unit
Personil inti yang harus dimiliki untuk melaksanakan pekerjaan adalah sebagai berikut:
Personil Pendukung
1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail, maka
gambar detail yang diikuti.
2. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan
angka yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang
jelas akan menyebabkan ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian konstruksi, harus
mendapatkan keputusan Pengawas Lapangan lebih dahulu.
3. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti kecuali
bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkan
kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan keputusan Pengawas
Lapangan.
4. RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan lengkap
sedang RKS tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya.
5. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar setelah
mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara penjelasan
pekerjaan.
c. Bila akibat kekurangtelitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan pelaksanan
pekerjaan, terjadi ketidaksempurnaan konstruksi atau kegagalan struktur
bangunan, maka Kontraktor Pelaksana harus melaksanakan pembongkaran
terhadap konstruksi yang sudah dilaksanakan tersebut dan
memperbaiki/melaksanakannya kembali setelah memperoleh keputusan Pengawas
Lapangan tanpa ganti rugi apapun dari pihak-pihak lain.
Kontraktor harus membuat tata letak/denah halaman proyek dan rencana konstruksi
fasilitas-fasilitas tersebut. Kontraktor harus menjamin agar seluruh fasilitas itu tetap
bersih dan terhindar dari kerusakan.
6. PENGUKURAN
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pengukuran batas / garis dan elevasi persiapan
lahan dan pekerjaan pengukuran lainnya yang ditentukan dalam Gambar Kerja dan /
atau yang ditentukan Pengawas Lapangan dan termasuk penyediaan team ukur yang
berpengalaman dan peralatan pengukuran lengkap dan akurat yang memenuhi
ketentuan spesifikasi ini.
7. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
1. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan meliputi :
- Pek. Pembongkaran Kerb Beton
- Pek. Pembongkaran Ubin Beton
- Pek. Pembongkaran Paving Block
- Pek. Pembongkaran Beton Konvensional
- Pek. Pembuangan Material Bongkaran
2. PERSYARATAN
a. Pelaksanaan pekerjaan pembongkaran tersebut haruslah sedemikian rupa sehingga
menjamin barang-barang berharga yang berada di lapangan tidak rusak dan tidak
mengganggu arus lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki. Bila terjadi kerusakan maka
biaya perbaikan ditanggung oleh pihak kontraktor. Pemakaian kembali material hasil
bongkaran harus mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan.
b. Terhadap semua sarana-sarana listrik, air maupun yang ada lainnya harus dilakukan
tindakan-tindakan pengamanan guna menjaga keutuhan fungsinya serta tidak
mengganggu kelancaran pemakaian yang ada dan mengadakan tindakan-tindakan
yang perlu guna menanggulangi hal ini tanpa membebani Pemberi Tugas.
2. PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Galian.
- Pekerjaan galian dapat dianggap selesai bila dasar galian telah mencapai
elevasi yang ditentukan dalam Gambar Kerja atau telah disetujui Pemberi Tugas/
Pengawas Lapangan.
- Semua bahan galian harus dikumpulkan dan/atau ditumpuk pada tempat
tertentu sesuai petunjuk Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan. Bila disetujui
Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan, bahan galian tersebut dapat digunakan untuk
bahan urukan atau dibuang dari lokasi proyek.
- Bila terjadi kelebihan penggalian di luar garis batas dan elevasi yang
ditentukan dalam Gambar Kerja atau petunjuk Pemberi Tugas/ Pengawas
Lapangan, yang disebabkan karena kesalahan Kontraktor, kelebihan penggalian
tersebut tidak dapat dibayar dan Kontraktor harus memperbaiki daerah tersebut
sesuai Gambar Kerja atas biaya Kontraktor.
- Penggalian harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar tidak merusak
patok-patok pengukuran atau pekerjaan lain yang telah selesai. Semua kerusakan
yang disebabkan karena pekerjaan penggalian menjadi tanggung- jawab
Kontraktor dan harus diperbaiki oleh Kontraktor tanpa biaya tambahan atau
waktu.
- Kontraktor harus menyingkirkan setiap batuan yang ditemukan pada daerah
elevasi akhir pada kedalaman minimal 150 mm di bawah elevasi akhir
rencana. Batuan dapat berupa batu atau serpihan keras dalam batuan dasar asli, dan
batu besar dengan volume lebih dari 0,5 cm3 atau berukuran lebih besar dari 100
cm, yang harus disingkirkan dengan alat khusus dan/atau diledakkan.
b. Urukan dan Timbunan.
- Bahan Urugan.
Bahan urukan harus bebas dari bahan organik, gumpalan besar, kayu,
bahan-zahan lain yang mengganggu dan butiran batu lebih besar dari 100
mm dan memiliki gradasi sedemikian rupa agar pemadatan berjalan lancar.
Bila menurut pendapat Manajer Proyek, suatu bahan tidak dapat
diperoleh, penggunaan batu-batuan atau kerikil yang dicampur dengan tanah
dapat diijinkan, dalam hal ini, bahan yang lebih besar dari 150 mm dan lebih
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan beton meliputi :
- Pekerjaan Beton Lantai Trotoar
- Pekerjaan Beton Tutup Bak Kontrol
- Pekerjaan Beton Dudukan Tutup Bak Kontrol
- Pekerjaan Beton Plat Penutup Saluran
- Pekerjaan Beton Pengunci
2. PERSYARATAN
- Beton Lantai Trotoar menggunakan beton dengan mutu K-250 dengan ketebalan
beton 15 cm sesuai dengan lebar rencana trotoar.
- Beton Tutup Bak Kontrol mempunyai dimensi 70 x 45 x 10 cm (p x l x t). Satu buah bak
kontrol akan ditutupi oleh 2 buah tutup bak kontrol dengan ukuran diatas. Tutup bak
kontrol terbuat dari beton dengan mutu K-250 dengan tulangan berupa besi tulangan
diameter 10 mm jarak 15 cm 1 lapis. Beton Bak Kontrol merupakan tempat kontrol air
buangan dari badan jalan melalui bak penangkap air di pinggir jalan. Bak kontrol
saluran terbuat dari pasangan ½ bata dengan kedalaman sesuai saluran yang ada.
Kedalaman bak kontrol ditambah ± sedalam 50 – 60 cm untuk penampung sedimen.
Posisi bak kontrol dibuat setiap min. 6,0 m meter atau menyesuaikan dengan kondisi
di lapangan.
- Dudukan tutup beton bak kontrol merupakan plat beton pracetak untuk dudukan 2
buah tutup bak kontrol. Ukuran pelat beton dudukan tutup bak kontrol adalah 200 x
150 x 12 cm (p x l x t) atau 150 x 150 x 12 cm atau disesuaikan dengan ukuran lebar
saluran yang ada. Plat beton dudukan tutup saluran terbuat dari beton K-250 (ready-
mix) atau beton pra-cetak dengan besi tulangan 1 lapis berdiameter 12 mm.
- Plat beton penutup saluran merupakan plat beton pracetak atau beton K-250
(readymix) dengan ukuran 200 x 150 x 12 cm (p x l x t) atau 150 x 150 x 12 cm atau
disesuaikan dengan ukuran lebar saluran yang ada.
- Beton bak penangkap air adalah beton pracetak dengan tulangan 1 lapis, berfungsi
sebagai menangkap air dari jalan untuk disalurkan ke dalam bak kontrol saluran.
Ukuran bak penangkap air adalah 40 x 60 x 40 (panjang x lebar x dalam) cm dengan
ketebalan 8 - 10 cm. Tutup bak penangkap air juga terbuat dari beton bertulang
ukuran 40 x 60 x 10 cm.
- Beton pengunci adalah beton cetak di tempat yang lebarnya akan bervariasi untuk
mengunci sisa potongan terakhir trotoar dengan dinding atau batas tanah. Beton
pengunci mempunyai ketebalan bervariasi dan merupakan pengisi dibagian tepi
trotoar yang berbatasaan dengan pagar/batas tanah.
1. PELAKSANAAN
1.1. Persiapan Pengecoran
1. PELAKSANAAN
1.1. Galian dan Urugan Tanah
a. Melakukan pembongkaran dan pembersihan lokasi pekerjaan.
b. Penggalian tanah untuk pondasi sesuai dengan ukuran yang ada dalam gambar
kerja atau penggalian pondasi tersebut harus hingga pada tanah keras. Apabila
diharapkan untuk memadatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus
dipadatkan atau ditumbuk.
c. Jika galian melebihi batas kedalaman harus menimbun kembali dan dipadatkan
hingga kepadatan yang maksimum.
d. Dasar galian dibuat rata dan diberi landasan berupa urugan pasir setebal 5 cm,
sebelum meletakkan batu pada lapisan yang pertama.
1.2. Pondasi Batu Kali
a. Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-
bentuk yang ditunjukkan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh
dengan adukan sehingga semua relasi batu menempel satu sama lain dengan
sempurna. Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke
tempatnya hingga kokoh. Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar
batu untuk mendapatkan massa yang kuat dan integral di beberapa sisi luar dan
dalam.
a. Batu yang akan dipasang dibasahi dahulu, lalu dibuat menjadi bidang luar yang
harus sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk
1. PEKERJAAN MATERIAL TROTOAR SANDSTEIN
1. PERSYARATAN BAHAN
a. Material Trotoar berbahan dasar campuran beton.
b. Mutu produk mengacu pada standar SNI 03-0691-1996.
c. Kuat Tekan rata-rata 450 kg/cm2
d. Penyerapan air rata-rata 3%.
e. Bahan yang akan dipasang harus dalam keadaan utuh tidak cacat/ patah, sudut siku,
runcing dan kuat.
f. Permukaan bahan yang akan dipasang harus stabil, kuat, bertekstur halus tetapi tidak
licin, baik dalam kondisi kering maupun basah.
2. PELAKSANAAN
a. Area yang akan dipasang kanstin/kerb harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran
berupa sampah-sampah dan tanaman rumput, dll.
b. Area yang akan dipasang kanstin/kerb harus sudah diukur kembali tingginya dengan
tinggi trotoar sehingga bagian atas kanstin/kerb akan sama dengan trotoar sesuai
dengan gambar kerja.
c. Diperlukan plesteran yang cukup untuk menjadi alas kanstin/kerb dan mencapai
ketinggian yang dimaksud sekaligus ntuk mendatarkan posisi kanstin. Untuk
sambungan antar kanstin/kerb digunakan adukan dan harus rapi dalam finishingnya.
PEMBERSIHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Mobilisasi/ Posisi saat Kecelakaan Mematuhi 2 1 2 Kecil
Demob berkendara saat dalam peraturan
Peralatan dan Posisi kerja perjalananan lalu lintas
ke lokasi Memakai
Tenaga
kerja alat
Tertimpa alat pelindung
berat saat duri
loading
/unloading
2 Manajemen Posisi kerja Tertimbun Mematuhi 2 1 2 Kecil
dan Galian Galian peraturan
Keselamatan dengan Alat Tergelincir Memakai
Lalu Lintas kedalam alat
galian pelindung
Alat berat duri
terguling
dalam galian
2 Pengukuran Posisi kerja Tertimbun Mematuhi 2 1 2 Kecil
Kembali/Uitze Galian Galian peraturan
t Trase dengan Alat Tergelincir Memakai
Saluran dan kedalam alat
galian pelindung
Trotoar
Alat berat duri
terguling
dalam galian
3. Penyelenggar Posisi kerja Terkena Mematuhi 2 1 2 Kecil
aan SMK3 Pekerjaan Aspal panas peraturan
dengan alat Memakai
dan manual alat
pelindung
duri
4 Pembongkara Posisi kerja Kejatuhan Mematuhi 2 1 2 Kecil
n Pasangan Pekerjaan alat/material peraturan
Batu dengan alat Terjatuh Memakai
dan manual alat
pelindung
diri
5 Pasangan Posisi kerja Kejatuhan Mematuhi 2 1 2 Kecil
Batu dengan Pekerjaan alat/material peraturan
Mortar dengan alat Terjatuh Memakai
dan manual alat
pelindung
diri
6 Pembongkara Posisi kerja Kejatuhan Mematuhi 2 1 1 Kecil
n Kerb Beton material peraturan
Terjepit Memakai alat
pelindung
diri
2 3 4 5 6 7 8 9
Pembongkaran Posisi kerja Kejatuhan Mematuhi 2 1 1 Kecil
Plat Beton material peraturan
Penutup Saluran Terjepit Memakai
alat
pelindung
diri
Galian Tanah Posisi kerja Terluka Mematuhi 2 1 2 Kecil
Biasa Pekerjaan terkena alat peraturan
dengan alat kerja Memakai
dan manual alat
pelindung
duri
Pengendalian
Deskripsi Resiko Peneilaian Tingkat Resiko
Awal
2 3 4 5 6 7 8 9
Pemasangan Posisi kerja Terimpa Alat/ Mematuhi 2 1 2 Kecil
Ubin Pemandu Material Kerja peraturan
Uk. 30x30x4 lalu lintas
cm Memakai
alat
pelindung
duri
Pengendalian
Deskripsi Resiko Peneilaian Tingkat Resiko
Awal
2 3 4 5 6 7 8 9
Penyiapan Posisi kerja Terimpa Alat / Mematuhi 2 1 2 Kecil
Badan Jalan Pekerjaan Material Kerja peraturan
dengan alat Memakai
dan manual alat
pelindung
duri
b. Penetapan Resiko
Tingkat resiko pada paket pekerjaan ini ditetapkan sebagai tingkat resiko Kecil dan Pekerjaan
yang akan dituangkan Pada Dokumen Pemilihan untuk di identifikasi adalah Pekerjaan Instalasi
Listrik.