Anda di halaman 1dari 24

KERANGKA ACUAN KERJA

Program : Program Pengelolaan Sumber Daya Air (Sda)

Kegiatan : Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan Sekunder pada
Daerah Irigasi yang Luasnya di Bawah 1000 Ha dalam 1 (satu)
Kabupaten/Kota

Sub Kegiatan : Penyusunan Rencana Teknis dan Dokumen Lingkungan Hidup untuk
Konstruksi Irigasi dan Rawa

Pekerjaan : Perencanaan Daerah Irigasi Sumber Rejo

1. LATAR BELAKANG
1.1. Gambaran Umum
Sulawesi Utara adalah salah satu provinsi yang terletak di ujung utara Pulau Sulawesi,
Indonesia, dengan ibukota terletak di Kota Manado. Sulawesi Utara terbagi menjadi dua zona
yaitu zona selatan yang berupa dataran rendah dan dataran tinggi serta zona utara yang meliputi
kepulauan. Wilayah Sulawesi Utara juga memiliki banyak gunung berapi, dikarenakan letaknya
yang berada di tepian lempeng sunda.
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mempunyai luas wilayah 910,18 km2, yang berada
pada posisi antara 124° 19' 15" - 124° 51' 14" Bujur Timur dan 0° 25' 40" - 0° 57' 40" Lintang
Utara dan merupakan daerah beriklim basah dan suhu udaranya berkisar 20 °C - 30 °C.
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mempunyai beberapa danau yang menjadi salah
satu bagian dari ekosistem serta sumber air yang mempunyai nilai ekonomi, sejarah, budaya
ekologis serta memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaanya
danau mempunyai fungsi utama adalah untuk menstabilkan aliran air dan disisi lain danau juga
mempunyai fungsi ekonomi yang sangat tinggi, yaitu untuk penyediaan air bersih, baik untuk
minum, irigasi dan industri, juga untuk perikanan budidaya maupun perikanan tangkap.
Salah satu danau yang terletak di Kecamatan Modayag yaitu Danau Tondok mempunyai
kapasitas debit yang terbilang besar, sehingga output debit di danau tondok sangat melimpah
dan sebagian membentuk aliran air sungai kecil dan membentuk suatu pola aliran tertentu.
Salah satu pendekatan dalam pemecahan masalah ini yaitu perlu dibuat suatu
bangunan penampung air di alur sungai tersebut berupa bangunan air yaitu bendung. Bendung
tidak saja digunakan sebagai tampungan air pada saat musim hujan tetapi dapat dimanfaatkan
untuk berbagai tujuan lainnya. Sehingga dalam tahap perencanaanya perlu dilakukan
perencanaan yang seksama supaya didapat tujuan yang optimal.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, sangat mendesak untuk merencanakan dan
merealisasikan sarana pembangunan bendung. Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten
Bolaang Mongondow Timur berencana melakukan pekerjaan Perencanaan Daerah Irigasi
Sumberejo, di mana tujuannya adalah untuk menampung sebagian air danau tondok yang keluar
dan juga air hujan yang pada musim kemarau bisa dimanfaatkan untuk mensuplai kebutuhan air
di daerah irigasi.

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 1


1.2. Dasar Hukum
1. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan.
2. Peraturan Menteri PUPR No. 09/PRT/M/2015 Tentang Penggunaan Sumber Daya Air
3. Peraturan Menteri PUPR No. 12/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi
4. Peraturan Menteri PUPR No. 14/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan penetapan Status
Daerah Irigasi
5. Peraturan Menteri PUPR No. 30/PRT/M/2015 Tentang Irigasi. Pengembangan dan
Pengelolaan Sistem Irigasi
6. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
524/KPTS/M/2022 Tahun 2022 Tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi

1.3. Nama Pekerjaan


Nama Pekerjaan adalah : Perencanaan Daerah Irigasi Sumber Rejo.

1.4. Lokasi Pekerjaan


Lokasi Pekerjaan secara administrasi berada di Kecamatan Modayag Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur.

2. MAKSUD & TUJUAN


2.1. Maksud
Maksud dari pekerjaan Perencanaan Daerah Irigasi Sumberejo ini adalah melaksanakan
pengukuran topografi, penyelidikan geologi teknik, mengumpulkan dan menganalisa data - data
hidroklimatologi, morfologi sungai yang mendukung perencanaan bendung dan daerah irigasi.
Selain itu juga untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Daerah Irigasi Sumber Rejo.

2.2. Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyusun perencanaan bendung dan daerah irigasi
secara lengkap yang spesifik sesuai dengan kondisi lapangan, material yang digunakan, tipe
bendung yang dipilh mengacu pada Peraturan, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM) yang
berlaku terhadap pengaruh yang timbul dalam jangka menengah dan jangka panjang serta
menyiapkan suatu produk/dokumen gambar perencanaan konstruksi yang dapat dijadikan
pedoman pada saat pelaksanaan fisik selanjutnya.

3. SASARAN
Tersedianya Dokumen Perencanaan sebagai pedoman dan arahan pelaksanaan kegiatan
konstruksi Pekerjaan Pembangunan Bendung dan Daerah Irigasi Sumber Rejo. data yang
tersedia dapat menjadi acuan akan langkah - langkah tahap selanjutnya untuk memberikan
manfaat terhadap masyarakat.

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 2


4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA
Pengguna Jasa ialah Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan yang beralamat di Jl. Masuk Kompleks SKPD,
Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

5. SUMBER PENDANAAN
Pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya sebesar Rp. 443.977.800,- (Empat Ratus Empat
Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Delapan Ratus Rupiah) termasuk PPN
11% yang akan dibiayai oleh APBD Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Tahun Anggaran
2023.

6. JANGKA WAKTU & METODE PELAKSANAAN


- Metode pelaksanaan dilakukan dengan cara Kontraktual.
- Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini selama 120 (Seratus Dua Puluh Hari) hari
kalender atau 4 (empat) bulan kalender terhitung sejak terbitnya Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK).

7. DATA & FASILITAS PENUNJANG


7.1. Penyediaan Oleh Pengguna Jasa
Data dan fasilitas pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
penyedia jasa (Konsultan) antara lain laporan dan data (bila ada).

7.2. Penyediaan Oleh Penyedia Jasa


Dalam melaksanakan kegiatan jasa konsultansi teknik, penyedia jasa harus menyediakan
semua fasilitas yang diperlukan sebagai berikut :
a. Kantor/studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan seperti : komputer, printer, scanner, peralatan gambar, peralatan tulis dan
barang-barang habis pakai.
b. Peralatan/instrument pengukuran yang memenuhi standar presisi yang diperlukan.
c. Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda-2 dan roda-4 yang layak
untuk penunjang kegiatan operasional penyedia selama pekerjaan berlangsung.

8. TAHAPAN PELAKSANAAN
a. Lingkup Kegiatan dan Rincian Pekerjaan
Secara garis besar ruang lingkup dari pekerjaan ”PERENCANAAN DAERAH IRIGASI
SUMBER REJO” di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur adalah sebagai berikut :
TAHAP I
PENDAHULUAN
1. Penyusunan RMK
2. Administrasi dan Persiapan
a) Kegiatan Adminstrasi

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 3


Dalam kegiatan ini, segala kebutuhan administrasi dapat dilengkapi untuk kelancaran
pekerjaan mengingat jarak lokasi pekerjaan, waktu, antara lain berupa:
- Surat-surat tugas ijin perintah kerja / rekomendasi
- Skema-skema rencana kerja, blangko kerja
- Persiapan konsep dasar dan transportasi lapangan
- Buku literatur panduan dan Acuan Teknis Pekerjaan dan lainnya
b) Pemeriksaan Peralatan Survey
Sebelumnya, Direksi harus menyetujui keadaan dari peralatan Konsultan, seperti:
- Jenis peralatan survey
- Ketelitian alat dan kemampuannya
c) Mobilisasi Surveyor
Antara lain :
- Penempatan Surveyor ke lokasi pekerjaan
- Pengangkutan dan Peralatan Surveyor ke lokasi selama pekerjaan berlangsung
3. Pengumpulan Data Sekunder
- Penyedia jasa harus mengumpulkan sekaligus menyusun ke dalam suatu
dokumen data seperti data muka air, data debit air, serta data - data lain
berkaitan;
- Pengumpulan dan Penyusunan Data Hidroklimatologi, Data hidroklimatologi
minimal 10 tahun yang didapat dari Badan Meteorologi dan Geofisika ataupun
Balai Wilayah Sungai. Data ini akan digunakan untuk menentukan besaran-
besaran hidrologis sebagai dasar untuk analisa hidrolik.
- Pengumpulan dan Penyusunan Peta Rupa Bumi dan Peta Topografi, Peta rupa
bumi 1 : 50.000 dan peta topografi (dari Bakosurtanal) skala 1 : 50.000 Peta ini
dibutuhkan sebagai acuan dalam survei primer topografi studi lokasi.
- Pengumpulan dan Penyusunan Peta Geologi 1:250.000, Peta Geologi adalah
bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu daerah/ wilayah/ kawasan
dengan tingkat kualitas berdasarkan skala. Peta geologi menggambarkan
informasi sebaran dan jenis serta sifat batuan, umur, stratigrafi, stuktur,
tektonika,fisiografi dan sumberdaya mineral serta energi. Peta geologi disajikan
berupa gambar dengan warna, simbol dan corak atau gabungan ketiganya.
Penjelasan berisi informasi, misalnya situasi daerah, tafsiran dan rekaan geologi,
dapat diterangkan dalam bentuk keterangan pinggir.
- Pengumpulan data sarana prasarana, keadaan penduduk, peraturan perundang
- undangan, pemanfaatan dan tata guna lahan rencana, tata ruang wilayah,
kelembagaan ekonomi, studi-studi yang pernah dilakukan sebelumnya.
- Pengumpulan data sosial ekonomi yang menyangkut indikator-indikator antara
lain: Benefit/Cost Ratio, Net Benefit (Present Value) dan Economic Internal Rate
of Return (EIRR) berdasarkan alternatif umur ekonomis jaringan irigasi dan
Interest Rate (bunga) yang berlaku. Untuk keperluan tersebut, konsultan harus
mengumpulkan data mengenai jenis tanaman, hasil panen dan harga jual,

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 4


kebutuhan tenaga dan peralatan yang berlaku di lokasi pekerjaan sekurang-
kurangnya 10 tahun terakhir.
4. Inspeksi Lapangan Pendahuluan
- Inspeksi lapangan pendahuluan harus dilakukan bersama unsur Bidang Sumber
Daya Air Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
maupun pihak yang terkait guna memperoleh informasi mengenai lokasi
pekerjaan dan data - data lain yang diperlukan.

TAHAP II :
SURVEY PEMETAAN, PENGUKURAN DAN INVESTIGASI GEOTEKNIK
1. Pengukuran dan Pemetaan
a) Survey Topografi
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data topografi yang akan
digunakan dalam membuat rencana teknis rinci dalam rangka menunjang
pengelolaan kawasan pada daerah yang disurvey dengan
memperhatikan pertimbangan ilmu teknis bendungan dan aspek lingkungan
dan aspek - aspek lainnya. Survey Topografi dilakukan terhadap rencana
daerah pengairan, trase aliran, potongan dan situasi detail bangunan untuk
lokasi-lokas tersebut serta menginventaris tata guna lahan dan prasarana
eksisting yang ada di lapangan. Pekerjaan ini meliputi kegiatan sebagai berikut
:
- Pemasangan Bench Mark (BM)
BM harus dipasang sebelum dilakukan pengukuran. BM dipasang di
tempat stabil, aman dari ganguan dan mudah dicari. BM dipasang dan
perpotongan jalur poligon diikat pada atau dekat bangunan. Setiap BM harus
difoto, dibuat deskripsinya, diberi nomor dan kode. Pemasangan BM harus
direncanakan kerapatannya Detail Gambar Bench Mark (BM) dapat dilihat
dilampiran.
- Pemasangan Control Point (CP)
Pemasangan Control Point (CP) tujuannya untuk mengontrol atau mengikat
kerangka dasar horizontal poligon terbuka. Setiap CP harus difoto, dibuat
deskripsinya, diberi nomor dan kode. Pemasangan CP harus direncanakan
kerapatannya. Detail Gambar Control Point (CP) dapat dilihat pada lampiran.
b) Pengukuran Situasi Layout
Pengukuran situasi dilakukan mencakup keseluruhan untuk pembuatan lay out
bangunan dan jaringan utama. Hasil pengukuran situasi digambar dengan
skala 1 : 500 untuk Situasi Lokasi Bangunan Bendung dan Skala 1 : 2000
Sungai dan Trase Saluran.
Pemberian angka kontur harus jelas terlihat, dimana setiap interval kontur 1-2
m digambarkan lebih tebal. Penggambaran situasi lay out memperhatikan:
- Seluruh alur, drainase, sungai (dasar terendah dan lebar harus jelas);

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 5


- Jalan - jalan desa dan jalan setapak;
- Bangunan irigasi dan drainase, batas kampung, rumah-rumah terpencil
diluar kampung, jembatan dan saluran. Diameter atau dimensi berikut
ketinggian lantai semua gorong-gorong dan jembatan, sekolah, mesjid dan
kantor pemerintah (camat, dll) harus terlihat;
- Pohon-pohon besar (berdiameter lebih besar dan 20 cm dengan ketinggian
sekitar 12 m diatas tanah) bila pepohonan ini berada disawah;
- Daerah rawa;
- Batas tata guna tanah (misalnya belukar berupa rerumputan dan alang-
atang. sawah, rawa, ladang, kampung, kebun, dan lain-lain);
- Tiap detail topografi setempat (seperti misalnya tanggul curam, bukit kecil
dan lain-lain);
- Batas pemerintahan (kecamatan, desa dan lain-lain). Nama kampung,
kecamatan, nama jalan dan lain-lain diperiukan;
- Jaringan kerangka dasar;
- Petak-petak sawah,bila ada (kecuali bila luas petak kurang dari 50 x 50 m).
Petak sawah diperoleh dan titik-titik spot height dan diukur dan batas
pertemuan sawah (di tanah yang lapang, bukan diatas tanah tanggul).
c) Pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal dan Vertikal
Pengukuran kerangka kontrol horisontal dan vertikal secara umum mengacu
pada PT-02, Persyaratan Teknis bagian Pengukuran Topografi dan Pd T-10-
2004-A, Pedoman Teknis Pengukuran dan Pemetaan Terestris Sungai, dan
secara khusus mengacu pada SNI 19-6724-2002, Jaring Kontrol Horisontal,
sedangkan kerangka vertikal mengacu pada SNI 19-6988-2004, Jaring Kontrol
Vertikal dengan Metode Sipat Datar. Peralatan yang digunakan untuk keperluan
pengukuran kerangka kontrol harus mendapatkan sertifikat terkalibrasi.
- Pengukuran Kerangka Horisontal
Pengukuran kerangka kontrol horisontal menggunakan spesifikasi orde-4
(poligon), titik kerangka poligon diikatkan dengan menggunakan titik referensi
terdekat dalam sistem referensi geodesi nasional (SRGI 2013). dengan
menggunakan GPS Geodetik, dengan ketentuan sebagai berikut:
Metode pengamatan GPS adalah survai GPS secara radial yang terikat pada
Sistem Referensi Geodesi Indonesia 2013 (SRGI 2013). Pengamatan GPS
dilakukan pada BM, sebagai kontrol koordinat pemetaan, jumlah titik GPS yang
diamati minimal 4 titik, dengan memperhatikan kekuatan geometri satelit dan
konfigurasi jaringan untuk pemetaan. Adapun ketentuan untuk pengamatan GPS
adalah sebagai berikut (mengacu pada SNI 19-6724-2002-Jaring Kontrol
Horisontal)

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 6


Orde Pengamatan GPS Orde 4
Metode Pengamatan Statik Diferensial Moda
Radial, 2 sesi pengamatan pada
baseline utama.
Datum Referensi SRGI 2013
Data pengamatan Diutamakan Dual Frekuensi
Format data Rinex
Lama Pengamatan Minimal 60 menit
Interval Data 15 Detik
Pengamatan
Jumlah Satelit Minimum 4 Satelit

Nilai PDOP Kurang dari 10


Elevasi Satelit Minimal 15°
Tipe Software Pengolah Komersial
Data
Metode Pengolahan Post Processing dengan
Data Differencing dan Baseline
Kontrol dan Uji Statistik rms, matriks varians-covarian,
ellips kesalahan, cycle slip,
ambiguitas fase fixed,
perataan jaringan.

- Pengukuran Poligon
Pengukuran poligon meliputi pengukuran sudut dan jarak, untuk perapatan titik
kontrol pemetaan. Koordinat titik kontrol dinyatakan dalam sistem proyeksi peta
UTM. Alat yang digunakan mempunyai ketelitian pembacaan 1”, pengukuran
jarak disarankan menggunakan pengukur jarak elektronik, dan lebih disarankan
untuk menggunakan ETS (electronic total station). Pengukuran sudut dilakukan
dengan dua seri (B dan LB) pada titik simpul. Selisih pengukuran sudut biasa
dan luar biasa tidak boleh berbeda lebih dari 5 detik. Pengukuran jarak dilakukan
minimal dua kali pada satu titik pengamatan dengan satu seri bacaan sudut
vertikal (B dan LB).
Metode pengolahan data dihitung dengan perataan kuadrat terkecil, yakni
menggunakan metode parameter atau metode bowditch. Salah penutup sudut
≤ 10√n, dimana n adalah jumlah titik poligon. Salah penutup linier jarak ≤
1/6.000.
- Pengukuran Kerangka Vertikal
Kerangka kontrol vertikal (JKV) menggunakan spesifikasi kelas LC, dengan
pengecualian kesalahan penutup maksimum (pergi-pulang) 10mm √d (d dalam
km), tanpa pengukuran gaya berat dan koreksi tinggi ortometrik. Untuk lokasi
pengukuran dimana tidak tersedia titik ikat JKV dengan orde lebih tinggi (karena
berbagai hal tidak dimungkinkan untuk dilakukan pengikatan), maka ditentukan
tinggi sementara (lokal) dengan kontrol prosedur pengukuran sebagaimana
kelas yang telah ditentukan.

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 7


d) Pengukuran Memanjang dan Melintang Bendung/Bendungan
Pengukuran memanjang dan melintang mengacu pada PT-02, Persyaratan
Teknis Bagian Pengukuran Topografi.
e) Penggambaran
- Peta detail lokasi (site survey) skala 1:100, 1:200, 1:500
- Potongan memanjang dibuat dengan ketentuan skala vertikal 1:100, 1:200
- Potongan melintang dibuat dengan skala vertikal 1:100, 1:200, 1:400 dan skala
horizontal 1:100, 1:200, 1:400
f) Investigasi Geoteknik
- Survey Pendahuluan
Menentukan titik lokasi bor dan hal-hal yang diperlukan untuk pekerjaan
penyelidikan geologi teknik.
- Pemetaan Geologi Permukaan
Pekerjaan pemetaan geologi permukaan dilakukan pada lokasi as
bendung/bendungan dan pada rencana bangunan pelengkap, bangunan
pelimpah, bangunan pengelak, daerah genangan dan sekitarnya serta daerah
di sekeliling rencana bendung/bendungan pada radius hingga ± 10 - 15 km dari
lokasi rencana bendung/bendungan. Pemetaan geologi mengenai lokasi
material dan perkiraan volume ketersediaan material konstruksi.
- Bor Inti
Pemboran diperlukan untuk mengetahui secara langsung kondisi geologi di
calon lokasi Bendung, bangunan pelengkap dan sumber galian.Pemboran
dilakukan menggunakan "rotary core drilling" dengan diameter matabor > 56
mm. Kedalaman pemboran di lokasi Bendung pada prinsipnya harus sampai
menembus batuan dasar lebih dari 5 meter atau secara umum paling tidak 2/3
kali tinggi Bendung. Kedalaman pengeboran yang pasti ditetapkan
berdasarkan hasil uji seismic dan geologi setempat dan/atau berdasarkan
petunjuk Direksi Pekerjaan. Setiap kedalaman 3 meter sampai 4 meter atau
setiap pergantian lapisan tanah harus dilakukan pengambilan sampel contoh
tanah. Contoh tanah hasil pengeboran harus disusun secara rapi guna
keperluan diskripsi visual tanah. Core box ini harus diserahkan pada Direksi
Pekerjaan diakhir pekerjaan penyelidikan tanah dilengkapi dengan photo
sampel inti dan kegiatan pengeboran dan dokumen laporan hasil penyelidikan
tanah. Metode dan tatalaksana pengambilan contoh tanah harus mengacu SNI,
ASTM D.158-67, PT-03.
Pada desain rinci: jumlah dan lokasi pemboran tergantung pada kondisi geologi
setempat, namun Jarak titik pemboran perlu dirapatkan dengan Jarak antara
masing-masing titik pemboran disarankan berkisar antara 20 sampai 40 m. Inti
hasil pemboran, harus disimpan dengan baik didalam peti kayu, disusun sesuai
kemajuan pemboran. Diskripsi sample inti pemboran harus dicatat dalam
kolom-kolom format laporan (log bor) yang antara lain memuat: nama

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 8


pelaksana, tanggal, elevasi, diskripsi, Satuan batuan, perolehan inti, RQD,
koefisien permeabilitas, SPT, air pembilas, dan lain-lain yang perlu.
- Uji Penetrasi Standar (SPT)
Tes ini dilakukan dengan interval kedalaman 2 (dua) meter atau setiap
pergantian lapisan tanah. Penyelidikan ini dimaksudkan untuk mengetahui
gambaran kondisi lapisan tanah sehubungan dengan daya dukung untuk
perhitungan rencana pondasi. Metode dan tata laksana serta peralatan yang
dipakai harus mengacu pada Standard Perencanaan Irigasi PT-03, SNI dan
peraturan lain yang berlaku. Keadaan jatuh bebas dari ketinggian 75 cm harus
dilakukan dengan hati-hati dalam artian batang bor harus tetap pada posisi
vertikal untuk mencegah perpindahan energi akibat tekukan dan lain-lain.
- Tes Pit
Volume tes pit sebanyak 2 (dua) titik. Lokasi tes pit disesuaikan dengan kondisi
lapangan. Pengambilan sampel sebanyak 1 sampel tiap titik. Test pit atau
sumur uji akan dibuat pada lokasi sumber bahan timbunan (borrow area)
dengan maksud untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai
material properties, jenis dan tebalnya lapisan, hingga dapat untuk menghitung
volume bahan yang tersedia. Galian test pit (sumur uji) akan dilaksanakan
untuk menentukan pembagian lapisan tanah dan mengambil contoh tanah
untuk pengujian laboratorium Penggalian sumuran uji akan dibuat dengan
ukuran 1,5 m x 1,5 m dan dengan kedalaman 2 m. Bahan yang dikeluarkan
dari galian akan dikumpulkan disekitar sumuran uji untuk mengetahui jenis
bahan pada kedalaman tertentu. Agar pengambilan contoh dan klasifikasi
tanah dapat dilakukan dengan baik, maka dasar dari sumuran uji akan dibuat
horizontal, Bila dinding galian mudah runtuh hingga menyulitkan dalam
pekerjaan penggalian, maka akan dipasang dinding penahan dari papan. Jika
kedalaman spesifikasi tidak tercapai, maka penggalian akan dihentikan bila
telah dijumpai lapisan keras dan diperkirakan benar-benar keras disekeliling
lokasi tersebut atau bila dijumpai rembesan air tanah yang cukup besar yang
sulit diatasi dengan peralatan pompa sederhana di lapangan.
- Sondir
Sondir dilakukan guna mengetahui kekuatan/daya dukung tanah Pada lokasi-
lokasi rencana Saluran Primer ataupun Bangunan Pelengkap Lainnya, dimana
pembangunannya memerlukan daya dukung tanah yang memadai. Tes Sondir
dilakukan sebanyak 3 titik sesuai dengan kondisi lapangan. Adapun
spesifikasinya menggunakan alat sondir seberat 2 ton hingga kedalaman
lapisan tanah keras/batuan atau bila tekanan konus telah mencapai angka 200
kg/cm2 atau maksimum kedalaman 20 m
- Uji Laboratorium Mekanika Tanah
Contoh tanah harus diteliti di laboratorium, mengenai sifat fisik dan sifat
teknisnya meliputi: Berat Isi, Berat Jenis, Kadar Air sebanyak 2 sampel, Batas-
batas Atterberg sebanyak 2 sampel, Analisa Ayak sebanyak 2 sampel, Analisa

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 9


Hidrometer sebanyak 2 sampel, Direct Shear Test sebanyak 2 sampel,
Consolidation Test sebanyak 2 sampel, Permeability Test sebanyak 2 sampel,
Unconfined Compression Test sebanyak 1 sampel dan Uji CBR sebanyak 1
sampel.
- Rekomendasi Hasil Investigasi Geoteknik
- Penggambaran
Semua penggambaran untuk penampang geologi maupun log boring dilakukan
menggunakan sofware AutoCAD.
- Kendali Mutu Pekerjaan
Kendali mutu pekerjaan investigasi Geoteknik dilaksanakan oleh Konsultan
dengan tenaga ahli Geotek, mengacu pada Kerangka Acuan Kerja yang
menjadi satu kesatuan dengan Kontrak yang telah ditandatangani. Kendali
mutu dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
• Setelah pekerjaan investigasi geologi dilapangan dinyatakan selesai
oleh penyedia jasa, selanjutnya hasil investigasi geologi dilaporkan ke
Supervisi/Direksi Pekerjaan.

TAHAP III :
SURVEY HIDROMETRI, HIDROLOGI DAN SOSIAL EKONOMI
1. Survey Hidrometri
Survei hidrometri bertujuan untuk mendapatkan data tentang kecepatan aliran. Survei
hidrometri ini meliputi Pengukuran Kecepatan Aliran. Peralatan yang dipakai guna
pengukuran kecepatan aliran tersebut adalah dengan ketentuan sebagai berikut :
- Jika kedalaman aliran > 1,0 m, dipakai alat Current Meter, dengan metode pengukuran
sebagai berikut:
• Untuk kedalaman aliran > 1,5 m, pengukuran kecepatan dilakukan pada kedalaman
0,2 h; 0,6 h dan 0,8 h dari kedalaman aliran untuk masing-masing lokasi (bagian
tengah dan pinggir aliran)
• Untuk kedalaman aliran antara 1,0 - 1,5 m, pengukuran kecepatan dilakukan pada
kedalaman 0,5 h dari kedalaman aliran pada bagian tengah aliran
- Jika kedalaman aliran < atau = 1,0 m, dipakai alat metode pengukuran kecepatan
aliran dengan menggunakan pelampung. Namun demikian mengingat hasil yang
didapat merupakan kecepatan permukaan, maka hasilnya hendaknya dikalikan
terlebih dahulu dengan angka 0,8 ~ 0,9 sebagai angka kalibrasinya.
- Pada lokasi pengukuran kecepatan aliran haruslah dilakukan pula pengukuran
penampang melintang sungai.
- Saat dilakukan pengukuran kecepatan aliran tersebut haruslah pula dilakukan
pengamatan tinggi muka air saluran pada lokasi tersebut.
2. Survey Hidrologi
Pengumpulan data hidrologi yang panjang dan terbaru dimaksudkan untuk
mendapatkan data-data hidrologi dan klimatologi sebagai masukkan di dalam
menentukan besaran perencanaan seperti curah hujan maksimum dengan periode

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 10


ulang tertentu, suhu udara, evaporasi dan transpirasi, arah angin, kecepatan angin,
dan debit banjir yang terjadi serta penentuan parameter-parameter lainnya yang
dapat menunjang desain hidrolis bendungan dan bangunan pelimpas serta neraca air
untuk keperluan pertanian, PLTA, dan air baku.
Survey ini berguna untuk mengetahui kondisi hidrologi untuk mengetahui
ketersediaan air, kapasitas bendung, debit banjir rencana, penelusuran banjir, tinggi
dan volume tubuh bendung/bendungan, kecepatan aliran serta sifat dan karakteristik
fluida terhadap bendung/bendungan.
3. Survey Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Survey sosial ekonomi ini perlu dilakukan mengingat bahwa keperluan terhadap
penyediaan air irigasi terkait erat dengan kebiasaan masyarakat di tempat tersebut.
survey ini meliputi pengumpulan data komposisi kependudukan, sarana dan
prasarana yang ada, peraturan perundang-undangan yang berlaku, keterkaitan
terhadap tata guna lahan dan rencana tata ruang wilayah, kelembagaan ekonomi dan
komponen-komponen lingkungan serta kajian pintas terhadap dampak lingkungan
akibat pembangunan bendung/bendungan.

TAHAP IV :
ANALISA DATA
Dalam pembuatan desain dasar, penyedia jasa harus memperhatikan Standar
Perencanaan serta Pedoman dan Kriteria Desain yang dikeluarkan oleh lembaga/instansi
berwenang. Analisa dan Perencanaan Desain meliputi kegiatan :
1. Analisa Data Hasil Pengukuran Topografi
Dari gambar dan data hasil pengukuran topografi dan pemetaan situasi detail dilakukan
analisa alternatif lokasi as bendung dan trase rencana saluran, perkiraan volume
tampungan dan luas daerah bangunan saluran dan jaringannya serta jalan masuk.
2. Analisa Data Hidrologi
Analisa hidrologi ini meliputi analisa evapotranspirasi, curah hujan rancangan, curah
hujan efektif, debit banjir rancangan, debit andalan, kebutuhan air, neraca air, rating
curve.
3. Analisa Hidrolika
Analisa Hidrolika ini untuk menghitung dimensi bangunan utama bendung, bangun
peleengkap lainnya, saluran irigasi/drainase, kestabilan guling, kestabilan geser,
penurunan, aliran rembesan yang terjadi di bangunan utama, dalam tubuh tanggul,
bangunan bagi/sadap, pintu air, bangunan ukur, dll.
4. Analisa Data Hasil Penyelidikan Geoteknik dan Mekanika Tanah
Melakukan analisa data hasil penyelidikan tanah, baik dari lapangan maupun
laboratorium sehingga dapat dilihat gambaran kondisi tanah dari sekitar lokasi studi yang
nantinya akan digunakan untuk desain konstruksi (fasilitas-fasilitas khususnya yang
menyangkut perencanaan struktur bangunan utama, bangunan pelengkap beserta
jaringannya).
5. Analisa Sosial Ekonomi

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 11


Merumuskan hasil pengumpulan data survey sosial ekonomi dan lingkungan, sehingga
dapat memberikan gambaran tingkat pengembangan wilayah berdasarkan kondisi sosial
ekonomi dan arahan kebijakan pemerintah terkait ekonomi dan lingkungan yang
berkaitan dengan rencana desain.

TAHAP V :
PERENCANAAN DESAIN
Dalam melakukan perencanaan rinci, konsultan harus berpedoman pada Standar yang
berlaku di Indonesia. Bila digunakan referensi yang lain, harus dengan persetujuan
direksi. Perencanaan dasar ini meliputi:
1. Perencanaan Bangunan, mencakup perencanaan untuk menentukan :
a. Tipe dan jenis Bangunan Utama dan Saluran
b. Bangunan Pengambilan
c. Tingkat kestabilan
d. Pedoman operasi dan pemeliharaannya
e. Gambar Desain Bangunan Utama, Bangunan Air lainnya dan Skema Bangunan
2. Perencanaan Jaringan Distribusi mencakup perencanaan untuk :
a. Pembuatan lay-out jaringan distribusi
b. Rencana trase
c. Kapasitas saluran
d. Jenis konstruksi
e. Bangunan pelengkap yang diperlukan
f. Skema Jaringan dan Gambar Desain Saluran
g. E-Paksi Petak Tersier
3. Perencanaan Jalan Masuk mencakup perencanaan untuk :
a. Rencana trase jalan masuk, termasuk lahan yang harus dibebaskan untuk jalan
masuk
b. Jenis konstruksi
c. Bangunan pelengkap yang diperlukan
• Setelah tahap Perencanaan Desain selesai dilakukan, konsultan wajib
untuk melakukan diskusi dan presentasi bersama Direksi
Pekerjaan/Pengguna Jasa agar dilakukan perbaikan-perbaikan jika ada
masukkan/pendapat teknis dari Direksi Pekerjaan/Pengguna Jasa.
9. PELAPORAN
a. Laporan Rencana Mutu Kontrak
Berisikan pedoman dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Daerah
Irigasi Sumber Rejo yaitu : Jadwal pelaksanaan, daftar personil teknis maupun
administrasi dan organisasi kerja Konsultan harus menerapkan Sistem Jaminan Mutu
saat Operasi di lapangan. Laporan RMK memuat Diagram Tahap Kegiatan, Daftar
Standar Prosedur (SP) dan Standar Studi serta Laporan Audit Mutu, buku laporan RMK
diserahkan sebelum pekerjaan Perencanaan Daerah Irigasi Sumber Rejo dimulai.

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 12


Laporan ini harus dibuat 5 (lima) rangkap dan diserahkan kepada direksi pekerjaan
paling lambat 2 (dua) minggu setelah SPMK diterbitkan.
b. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan berisi :
- Uraian garis besar tentang Perencanaan Daerah Irigasi Sumber Rejo
- Hasil Pengumpulan data sekunder dari survey pendahuluan
- Program kerja konsultan, meliputi struktur organisasi dan personalia
pelaksana
- Uraian tugas tenaga ahli
- Jadwal kegiatan selanjutnya
- Metode pelaksanaan pekerjaan (termasuk metode analisis)
- Peralatan yang digunakan dsb.
Laporan pendahuluan ini harus diserahkan kepada pengguna jasa untuk didiskusikan
yang dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan untuk dipresentasi dan didiskusikan
bersama direksi pekerjaan dan/atau pengguna jasa.
c. Laporan Antara
Laporan ini berisi analisis data lapangan, kriteria dan konsep perencanaan teknis,
saran/usulan, langkah - langkah penyelesaian pekerjaan, rencana kerja selanjutnya.
Konsultan atau Penyedia Jasa harus melakukan diskusi Laporan Antara dan kemudian
dilakukan perbaikan-perbaikan. Laporan ini harus dibuat sebanyak 5 (lima) buku dan
diserahkan kepada kepada direksi pekerjaan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
d. Draft Laporan Akhir
Konsep Laporan Akhir harus mencakup seluruh hasil kegiatan yang merupakan hasil
dari kegiatan-kegiatan tersebut :
- Hasil Analisis/Perhitungan
- Hasil Uji Test Laboratorium
- Hasil Survey Lapangan
- Analisis Teknis, Analisis Sosial Ekonomi dll
- System Planning dan Draft Gambar
- Konsep/Draft Laporan Akhir
Sebelum dituangkan ke dalam laporan akhir, konsep laporan akhir ini harus diserahkan
kepada pengguna jasa untuk didiskusikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum
masa kontrak berakhir yang dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan untuk dipresentasi
dan didiskusikan bersama direksi pekerjaan dan/atau pengguna jasa.
e. Laporan Akhir
Setelah Konsep Laporan Akhir selesai didiskusikan, maka konsultan diwajibkan
membuat laporan akhir/final report lengkap sebanyak 5 (lima) buku untuk diserahkan
kepada direksi pekerjaan dan/atau pengguna jasa.
f. Laporan Bulanan
Laporan bulanan diserahkan ke direksi pekerjaan sebanyak 5 (lima) buku, yang berisi:
- Informasi kegiatan mobilisasi tenaga, peralatan dan bahan yang digunakan

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 13


- Kemajuan pekerjaan berjalan secara keseluruhan yang dilampiri kurva S Pekerjaan
yang telah dilaksanakan berikut permasalahan/hambatan bila ada
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja bulan berikutnya yang
disusun secara rinci, jelas dan terprogram
- Catatan hasil diskusi
g. Laporan System Planning
Laporan ini berisikan System Planning seperti analisa data hasil pengukuran topografi,
analisa hidrologi dan lain sebagainya untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksinya.
Jumlah buku yang harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sebanyak 5 (lima) buku.
h. Nota Desain
- Laporan Perhitungan Desain disusun secara sistematis berdasarkan kegiatan
(bangunan dan saluran)
- Perencanaan bangunan utama dan bangunan pelengkap yang meliputi
penyusunan tata letak bangunan, analisa hujan rancangan, analisa ketersediaan
air, analisa kebutuhan air, pola tata tanam, analisa hidrolika, dan analisa stabilitas
dan struktur
- Memuat catatan desain (Desain Note) sebagai acuan untuk pembuatan gambar-
gambar desain secara sistematis dan sistem pengendalian
- Nota desain harus disusun dengan menguraikan parameter dan cara
pendekatan/perhitungan yang dipakai (koefisien kekasaran, beban, tegangan dll)
- Hasil desain dan perhitungan teknisnya disusun dalam bentuk laporan Nota Desain
dan diserahkan kepada Direksi pekerjaan sebanyak 5 (lima) buku
i. Rencana Anggaran Biaya
Hitungan volume pekerjaan, analisa harga satuan pekerjaan dan rencana anggaran
biaya disusun dalam buku Rencana Anggaran Biaya, diserahkan kepada direksi
pekerjaan sebanyak 5 (lima) buku.
j. Spesifikasi Teknis
Laporan ini berisikan Spesifikasi Teknis untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksinya.
Jumlah buku yang harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sebanyak 5 (lima) buku.
k. Metode Pelaksanaan
Laporan ini berisikan metode yang dibuat dengan cara teknis yang menggambarkan
penyelesian pekerjaan dengan cara sistematis dari awal hingga akhir yang meliputi
bagian tahapan maupun urutan pekerjaan utama dan bagian cara kerjanya. Laporan ini
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sebanyak 5 (lima) buku.
l. Rencana Keselamatan Konstruksi
Laporan ini berisikan analisa penerapan K3 kepada setiap orang yang berada di tempat
kerja, yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja
konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja. Laporan ini diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan sebanyak 5 (lima) buku.

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 14


m. Laporan Penunjang
- Buku Deskripsi BM/CP
berisi tentang deskripsi tugu titik BM/CP, foto dokumentasi tugu titik (2 buah, terlihat
penomoran BM dan foto terlihat latar belakang), serta denah situasi lokasi BM/CP.
Pada bagian lampiran dilengkapi dokumentasi pembuatan dan pemasangan CP.
- Buku Ukur
Semua data ukur beserta hitungannya lengkap harus diserahkan oleh pihak
konsultan kepada Direksi Pekerjaan sebanyak 3 (tiga) buku, termasuk dalam hal ini
Deskripsi Bench Mark/Control Point beserta foto-foto lengkap.
- Laporan Survey Topografi
Pelaksanaan survey topografi, metode, hasil analisa data disusun dalam Laporan
Topografi dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sebanyak 3 (tiga) buku.
- Laporan Hidrologi
- Analisa hidrologi untuk menentukan debit banjir, debit andalan dan kebutuhan air
domestik/irigasi harus diserahkan oleh pihak konsultan kepada Direksi Pekerjaan
sebanyak 3 (tiga) buku.
- Laporan Penyelidikan Geologi dan Mekanika Tanah
Semua data penyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah, termasuk analisa
laboratorium lengkap harus diserahkan oleh pihak konsultan kepada Direksi
Pekerjaan sebanyak 3 (tiga) buku.
- Laporan Pedoman Operasi dan Pemeliharaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan disusun sebagai pedoman/acuan untuk
mengatur pelaksanaan kegiatan O&P bendung dan irigasi secara tepat guna, praktis
yang dapat dipakai/dioperasikan oleh masyarakat dan petugas nantinya serta
memberi penjelasan tentang operasi dan pemeliharaan khusus. Pedoman O&P ini
harus sudah mencakup luasan areal eksisting dan rencana pengembangan jika
diperlukan. Laporan ini diserahkan oleh pihak konsultan kepada Direksi
Pekerjaan sebanyak 3 (tiga) buku.
Pembuatan Laporan Pedomasi Operasi dan Pemelihara suatu Jaringan Irigasi
meliputi:
a) Cara Operasi mencakup :
Rencana tanam (luas, jenis, intensitas tanam, kebutuhan air tanaman,
ketersediaan debit andalan)
Rencana tata tanam dan persetujuannya (melibatkan P3A, gabungan P3A
dan Dinas PU/Pengairan)
Rencana pembagian air
Operasi musim hujan (cara, tindakan selama hujan lebat dll)
Operasi musim kemarau
Cara operasi bangunan utama (operasi pintu pengambilan, pintu penguras,
kantong lumpur dll)
Cara operasi bangunan bagi (operasi pintu, pengukur debit dll).

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 15


b) Cara Pemeliharaan mencakup :
Penelusuran jaringan
Perawatan rutin dan berkala (uraian pekerjaan dan penugasan, perencanaan,
pemeliharaan rutin dll)
Pencegahan dan pengamanan
Cara perbaikan darurat
Perawatan fasilitas O&P
c) Tindakan darurat (kriteria keadaan darurat banjir,pemberitahuan darurat dan
penugasan pegawai, sistem komunikasi, logistik, prosedur penutupan saluran dll)
d) Organisasi dan personalia (organisasi O&P, daftar personalia, batas wilayah,
alokasi tugas, jadwal inspeksi dll)
e) Catatan dan laporan (catatan yang harus ditata dan laporan yang harus disusun
meliputi operasi dan pemeliharaan, formulir-formulir lainnya, alur data dan
pengolahan data dll)
f) Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan gabungan P3A(struktur organisasi,
data yang harus disusun untuk rapat, tugas kaitan dengan P3A dan gabungan
P3A, pembagian tugas P3A dan gabungan P3A dll)
g) Perhitungan biaya O&P berdasarkan kebutuhan nyata AKNOP termasuk
pemeliharaan rutin, peralatan dan fasilitas.
n. Foto Dokumentasi
- Foto dokumentasi yang meliputi situasi lokasi dan foto survey kegiatan serta foto
identifikasi dan investigasi, permasalahan lapangan, dibuat dalam satu format yang
disepakati bersama dengan direksi pekerjaan sebanyak 3 (tiga) buku.
o. Gambar Perencanaan
- Peta Situasi D.I Sumber Rejo
Peta Situasi adalah gambaran spasial keberadaan wilayah atau lokasi suatu kegiatan
yang diwujudkan dalam simbol - simbol berupa titik, garis, area dan atribut. Peta
dibuat dan disiapkan untuk diserahkan oleh pihak konsultan kepada Direksi
Pekerjaan sebanyak 1 (satu) rangkap.
- Gambar A1
Gambar-gambar harus berskala, dimensi dalam meter, sentimeter atau
milimeter tergantung pada apa yang akan ditunjukkan dalam gambar serta
lembar standar yang dipakai kertas ukuran A-1. Adapun skala penggambaran
disesuaikan dengan ukuran kertas & kejelasan gambar.
Semua gambar desain digambar menggunakan computer (software Auto-CAD)
dan dicetak dengan ukuran kertas A1.
Blok judul akan dipakai dalam semua gambar dan letaknya disudut kanan bawah
tiap-tiap gambar (untuk bentuknya lihat KP-07).
Gambar ini dibuat sebanyak 3 (tiga) set dan diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan.

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 16


- Gambar A3
Gambar-gambar harus berskala, dimensi dalam meter, sentimeter atau
milimeter tergantung pada apa yang akan ditunjukkan dalam gambar.
Gambar ini dibuat sebanyak 3 (tiga) set dan diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan.
p. Softcopy/Hardisk External 500 GB
Hardisk yang memuat back up data seluruh hasil Perencanaan Daerah Irigasi Sumber
Rejo mencakup perhitungan, laporan pendahuluan sampai dengan laporan akhir,
analisa data, foto dokumentasi, gambar desain, program dan lain sebagainya
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sebanyak 1 (satu) buah.

10. PERSONEL (TENAGA AHLI, ASISTEN TENAGA AHLI DAN TENAGA PENUNJANG)
Tenaga Ahli
a. Team Leader/Ahli SDA :1 Orang
- Berpendidikan minimal Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Sipil/Pengairan lulusan
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
- Memiliki SKA minimal Ahli Madya SDA/Ahli Madya Irigasi dan berpengalaman
professional dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan di bidang analisa stuktur
bangunan untuk bendungan dan irigasi sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun
- Memimpin dan mengawasi seluruh kegiatan pekerjaan
- Melakukan pemaparan materi diskusi baik diskusi Pendahuluan dan diskusi Konsep
Laporan Akhir
- Membuat program kerja untuk pekerjaan tersebut
- Menyelesaikan masalah administrasi
- Bertanggung jawab secara teknis atas pekerjaan yang meliputi survey dan
pengukuran, studi dan analisis, desain rinci, dokumen pengadaan dan pengelolaan
serta pelaporan
- Mengatur pertemuan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk membahas masalah -
masalah yang timbul selama pelaksanaan pekerjaan dan pemecahannya
- Segala surat-menyurat antara konsultan dengan pihak Direksi berikut jajarannya
serta pihak-pihak lain yang terkait akan dilaksanakan oleh Team Leader
b. Ahli Hidrologi / Hidrolika : 1 Orang
- Berpendidikan minimal Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Sipil/Pengairan lulusan
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
- Memiliki SKA minimal Ahli Muda Hidrologi/Hidrolika dan/atau ahli muda SDA dan
berpengalaman professional dalam pelaksanaan di bidang perencanaan pekerjaan
analisa hidrologi dan hidrolika sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun
- Berkemampuan melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam keahlian
Analisis Hidrologi / Hidrolika sampai pekerjaan dinyatakan selesai
- Membantu strategi perencanaan secara menyeluruh

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 17


- Melakukan analisa perhitungan struktur hidrolis bangunan air
- Menentukan ruang lingkup studi yang yang akan dilakukan lebih lanjut.
- Membuat gambar-gambar desain struktur bangunan air
- Bertanggung jawab kepada Team Leader
c. Ahli Geoteknik : 1 Orang
- Berpendidikan minimal Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Sipil/Teknik Geologi
lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi.
- bersertifikasi keahlian minimal SKA Ahli Muda Geoteknik dan berpengalaman
professional dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan di bidang investigasi
geoteknik sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun.
- Bersama dengan direksi pekerjaan dan team leader, menentukan lokasi titik-titik
pengeboran sesuai kebutuhan
- Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan survey dan investigasi lapangan
- Mengolah data lapangan dan hasil penyelidikan laboratorium serta menganalisa
parameter-parameter mekanika tanah untuk dasar pondasi maupun bahan timbunan.
- Membuat diskusi dari hasil pekerjaan test dan pemboran.
- Membuat peta geologi permukaan dan struktur geologi.
- Menyusun laporan penyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah.
- Inventarisasi data-data mekanika tanah, peta-peta dan laporan-laporan hasil studi
terdahulu di lokasi proyek.
- Bertanggung Jawab kepada Team Leader
d. Ahli K3 : 1 Orang
- Berpendidikan minimal Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Sipil lulusan perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
- bersertifikasi keahlian minimal SKA Ahli Muda K3 dan mempunyai kompetensi
khusus di bidang K3 sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun.
- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-perundangan tentang dan terkait
rencana konstruksi.
- Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja rencana pelaksanaan konstruksi
- Merencanakan dan menyusun program K3
- Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur
kerja dan instruksi kerja K3
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis
rencana K3 Konstruksi
- Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan
darurat
- Bertanggung jawab kepada Team Leader

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 18


- Mengidentifikasi dampak pekerjaan terhadap lingkungan dan membuat rekomendasi
metode antisipasinya serta sistem monitoring lingkungan sesuai bidang keahliannya
- Bertanggung jawab kepada Team Leader
Asisten Tenaga Ahli
a. Asisten Tenaga Ahli Quantity & Cost Estimator : 1 Orang
- Berpendidikan minimal Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Sipil lulusan perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
- Berpengalaman dalam bidang estimasi biaya, penyiapan spesifikasi dan dokumen
pengadaan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
- Mengadakan analisis perhitungan harga satuan, mengumpulkan data harga
bahan/material serta peralatan
- Menghitung kuantitas dari bahan dan kebutuhan yang lain sesuai dengan desain
- Membantu Team Leader untuk menyusun dan menyiapkan laporan-laporan
dokumen pengadaan dan dokumen kontrak, perhitungan estimasi/kuantitas
pekerjaan dan engineer estimate
- Melakukan survey harga bahan/material khusus yang belum ditetapkan di dalam
analisa harga satuan dari dinas
b. Asisten Tenaga Ahli Sosial Ekonomi dan Lingkungan : 1 Orang
- Berpendidikan minimal Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Sipil atau Sarjana
Sosial (S-1) Jurusan Ilmu Sosial/Sosial Budaya/Sosial Ekonomi Pertanian/Psikologi
lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi
- Berpengalaman dalam bidang sosial ekonomi pada kegiatan pertanian irigasi, ilmu
tanah pertanian, analisis interpretasi terhadap data sumber daya lahan, kesesuaian
lahan, tanaman, jenis dan sebaran tanah sesuai NSPM sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun.
- Menampung aspirasi masyarakat serta menginformasikan untuk dapat dimasukkan
dalam desain bangunan irigasi
- Melaksanakan survey lapangan dan pengumpulan data sosial, ekonomi dan
lingkungan
- Melakukan perkiraan dampak kondisi sosial ekonomi dan lingkungan fase pra
konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi
- Melaksanakan diskusi dengan anggota tim lainya agar hasil pekerjaan menjadi
komprehensif dan terpadu
- Menyusun secara keseluruhan penyajian laporan sosial ekonomi dan lingkungan
beserta laporan pendukungnya
- Mempertanggungjawabkan semua hasil pekerjaannya kepada Team Leader, untuk
dipertanggungjawabkan kepada Direksi Pekerjaan maupun perusahaan.

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 19


c. Asisten Tenaga Ahli Sumber Daya Air : 1 Orang
- Berpendidikan minimal Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Sipil/Pengairan lulusan
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
- Berpengalaman dalam pekerjaan Irigasi, Bendung/Bendungan, Sungai sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun
- Melaksanakan Survey Hidrometri dan Survey Hidrologi dan membantu Tenaga Ahli
Hidrologi/Hidrolika dalam menganalisa data Hidrologi/Hidrolika
- Membantu Team Leader/Ahli SDA untuk membuat semua Laporan terkait Diskusi
Pendahuluan dan Diskusi Laporan Akhir.
- Menyusun secara keseluruhan laporan-laporan pendukung terkait lainnya yang
dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan ini.
- Melaksanakan diskusi dengan anggota tim lainya agar hasil pekerjaan menjadi
komprehensif dan terpadu
- Mempertanggungjawabkan semua hasil pekerjaannya kepada Team Leader, untuk
dipertanggungjawabkan kepada Direksi Pekerjaan maupun perusahaan.
Tenaga Penunjang
a. Surveyor/Juru Ukur : 1 Orang
- Berpendidikan minimal Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Sipil lulusan perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
- Berpengalaman dalam pengukuran pekerjaan bendung/irigasi/waduk/embung
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
- Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang menyangkut survey dan inventarisasi
yaitu pengukuran dan pemetaan bidang topografi. Membantu Team Leader dalam
membuat laporan-laporan dan diskusi.
- Bertanggung jawab terhadap pekerjaan lapangan/survey maupun pekerjaan
kantor/studio seperti pengolahan/elaborasi data, penggambaran dan pembuatan
peta-peta dan lain-lain.
- Membantu Team Leader dalam mempersiapkan proses perencanaan perhitungan
dan penggambaran terutama yang menyangkut aspek topografi.
- Membantu Team Leader dalam pembuatan gambar-gambar teknik
- Terus berkomunikasi dengan Team Leader/Ahli Irigasi dan membicarakan masalah-
masalah yang dihadapi selama pengukuran/survey berlangsung.
b. Drafter/Juru Gambar : 1 Orang
- Berpendidikan minimal Diploma 3 (D-III) Jurusan Teknik Sipil/Teknik Arsitektur
lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi.
- Berpengalaman dalam pembuatan gambar-gambar desain untuk pekerjaan keairan
seperti bendung, irigasi, waduk/embung sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 20


- Membantu semua Tenaga Ahli/Asisten Tenaga Ahli dalam pembuatan gambar-
gambar perencanaan dan gambar-gambar berdasarkan hasil pengukuran di
lapangan.
c. Tenaga Administrasi : 2 Orang
- Berpendidikan minimal SMA/SMK/STM lulusan sekolah negeri atau sekolah swasta.
- Berpengalaman dalam hal pengadminstrasian dan dokumentasi proyek sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun.
- Membantu seluruh personel dan tim yang terlibat untuk pembuatan administrasi,
reproduksi laporan, pengolahan data, dokumentasi dll.
d. Tenaga Pembantu : 3 Orang
- Berpendidikan minimal SMA/SMK/STM lulusan sekolah negeri atau sekolah swasta.
- Berpengalaman dalam hal tugas-tugas dasar pada pekerjaan proyek sekurang-
kurangya 3 (tiga) tahun.
- Mampu menyelesaikan target untuk membantu pekerjaan survey topografi, survey
hidrologi dan survey-survey ataupun tugas terkait lainnya yang diperintahkan oleh
tim leader ataupun tenaga ahli lainnya.

11. PEMBAHASAN, DISKUSI DAN ASISTENSI


Konsultan diharuskan melakukan kegiatan pembahasan (presentasi) / diskusi / asistensi,
supaya arah dan tujuan dari pekerjaan ini tercapai secara optimal. Beberapa hal yang berkaitan
dengan hal tersebut adalah :
a. Presentasi Laporan Pendahuluan dan Laporan System Planning yang melibatkan Pemilik
Pekerjaan dan instansi lain yang terkait, untuk mendapatkan masukan dan saran yang
dituangkan dalam notulen rapat dan dilampirkan dalam masing-masing laporan yang
akan diserahkan. Presentasi dapat di lakukan di kantor pengguna jasa, kantor
desa/kecamatan dan/atau balai pertemuan warga pada wilayah yang bersangkutan.
b. Secara berkala Konsultan harus melakukan asistensi pekerjaan dengan Direksi
Pekerjaan yang telah ditetapkan. Kegiatan asistensi ini diperlukan agar seluruh pekerjaan
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
c. Konsultan harus segera memperbaiki serta menyempurnakan hasil-hasil pelaksanaan
pekerjaan yang telah mendapat koreksi serta persetujuan dari Direksi Pekerjaan serta
kesanggupan dari Konsultan untuk melaksanakannya harus dicatat dalam Buku
Asistensi, dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak, baik oleh Direksi Pekerjaan
maupun Konsultan.
d. Pada setiap minggu terakhir di tiap bulan akan diadakan pertemuan bulanan antara
Direksi dengan Konsultan untuk membahas pekerjaan apa yang telah selesai, belum dan
masalah-masalah yang timbul serta apa-apa yang akan dikerjakan selanjutnya.
e. Diskusi Laporan Akhir & Checking Lapangan dilakukan setelah draft album gambar dan
draft nota desain selesai dibuat. Kegiatan ini dihadiri oleh Direksi, Supervisi desain dan
pihak yang terkait. Kemudian mengadakan peninjauan lapangan bersama wakil/tokoh
masyarakat dan pejabat wilayah guna mengecek apakah desain sudah sesuai dengan
keadaan lapangan. Hasil peninjauan lapangan harus dituangkan dalam Berita Acara dan

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 21


sebagai acuan pembuatan Laporan Akhir. Draft album gambar dan draft nota desain
harus diperbaiki berdasarkan hasil diskusi dan cek lapangan.

12. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecualiditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

13. PERSYARATAN KERJASAMA


Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi.
14. ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan
kerja pengguna jasa.

15. LAIN-LAIN
a. Konsultan harus menunjuk seorang wakil yang sewaktu-waktu dapat dihubungi dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai kuasa untuk bertindak dan
mengambil keputusan atas nama konsultan.
b. Konsultan harus selalu mendiskusikan usulan-usulan pekerjaan dengan direksi
pekerjaan.
c. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus
disediakan sendiri oleh konsultan.
d. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan ini akan
dijelaskan dalam acara penjelasan pekerjaan.
e. Konsultan diminta menyerahkan foto atau gambar berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan lapangan.
f. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidakmantapan ataupun ketidaksesuaian dalam
hal penyajian data dan akurasinya, maka konsultan diharuskan dan diwajibkan untuk
memperbaikinya atas biaya sendiri.
g. Semua analisa dan perhitungan yang dipakai dalam perencanaan harus
berdasarkan Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM) yang telah diterbitkan
pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Tutuyan, Juni 2023


Pejabat Pembuat Komitmen

Muslim Patra Mokoginta, S.T., M.T.


NIP. 19760517 200212 1 005

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 22


PATOK BENCHMARK (BM)

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 23


PATOK CONTROL POINT (CP)

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUMBER REJO 24

Anda mungkin juga menyukai