I. Informasi Proyek
1. Judul Proyek :
Pembangunan Sarana dan Prasarana Jaringan Sumber Air Baku Waduk Jatigede
(Tahap I) Kab. Majalengka.
2. Pemrakarsa Proyek :
a. Kementerian : Kementerian PUPR
b. Unit Kerja Eselon I : Ditjen. Sumber Daya Air
3. Durasi Pelaksanaan :
6 bulan / 180 hari kalender
4. Lokasi :
Bangunan utama (Intake Cimanuk-Cilutung) : Koordinat 6°44’45,3”S dan
108°09’07,63”E, Desa Babakan Anyar, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten
Majalengka, Provinsi Jawa Barat, WS Cimanuk-Cisanggarung (DAS Cimanuk).
5. Nilai Usulan Proyek :
TA. 2019: Rp. 29.356.929.000 (Tahap 1);
TA. 2020 s/d 2022: Rp. 500 Milyar (Intake Parakan Kondang)
Total usulan anggaran proyek : Rp. 530 Milyar.
6. Surat Usulan Proyek :
a. Nomor Surat Usulan : KU.01.01/At/612 (BBWS Cimanuk-Cisanggarung)
b. Tanggal Surat Usulan : 24 September 2018.
Daerah pelayanan dan alokasi air untuk masing-masing daerah pelayanan dapat
dijelaskan dalam skema sesuai gambar 2.1 berikut ini.
Gambar 2.1 Skema Daerah Layanan Rencana dan Kebutuhan Alokasi Air
2. Kondisi Eksisting Daerah Pelayanan Proyek
Saat ini penduduk di wilayah Regional Metropolitan Cirebon Raya mendapatkan
suplai air bersih dari sumber air di masing-masing wilayah PDAM kabupaten/kota
bersangkutan.
Berikut gambaran umum dan kondisi eksisting daerah pelayanan untuk proyek ini,
sesuai tabel 2.2 berikut ini.
Kabupaten Cirebon
Jumlah Penduduk Terlayani (jiwa) 273,882
Jumlah Penduduk Administrasi 2015 (jiwa) 2,293,397
Cakupan Pelayanan (%) 11.94%
Kapasitas Terpasang (l/detik) 498
Kapasitas Produksi (l/detik) 358
Idle Capacity (l/detik) 140
Kehilangan Air (%) 28.20%
Tarif Rata Rata (Rp/m3) 7,371
3. Situasi Lokasi Proyek
Lokasi pekerjaan pada proyek ini terletak di Kabupaten Sumedang dan
Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat.
Lokasi
Proyek
Untuk unit air baku, pembangunan penyediaan air baku ini dibagi menjadi 2
skema jalur pipa transmisi dengan 2 (dua) intake pada lokasi dan kapasitas yang
berbeda yaitu:
Intake Parakan Kondang, terletak di Dusun Parakan Kondang, Desa Kadujaya,
Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, kapasitas 1500 lt/dt, dengan sistem
pengaliran gravitasi, elevasi intake +105 m dpl, dan panjang jalur pipa transmisi ±
20 km.
Intake Cimanuk-Cilutung, terletak di hilir pertemuan Sungai Cilutung dan Sungai
Cimanuk, di Desa Babakan Anyar, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka,
kapasitas 2000 l/dt, dengan sistem pompanisasi dan elevasi intake +33 m dpl.
Maksud (output dan outcome) dari proyek ini adalah menyediakan air baku sebesar
2000 l/det dari bangunan Intake untuk IPA dengan kapasitas 1500 l/dt secara
pompanisasi.
Tujuan (impact) dari proyek ini adalah untuk menambah layanan air bersih di wilayah
Regional Metropolitan Cirebon Raya sebanyak 160.000 SR yang akan sampai ke
masyarakat pada tahun 2023.
V. Ruang Lingkup Proyek
1. Historis Proyek
Proyek ini diinisiasi dari hasil pertemuan dengan Bappeda Provinsi Jawa Barat
pada tahun 2015 sehingga diprogramkan dalam Rencana PSDA WS Cimanuk-
Cisanggarung. Kemudian ditindaklanjuti dengan SID Jaringan Penyediaan Air
Baku Waduk Jatigede pada tahun 2016 oleh BBWS Cimanuk-Cisanggarung,
review DED pada tahun 2018 oleh PT. Tirta Gemah Ripah (Tirta Jabar), AMDAL
pada tahun 2018 dan LARAP pada tahun 2018 oleh Pemprov Jawa Barat.
Pemanfaatan/Penuntasan
Proyek oleh Ditjen CK dan xxx
Pemprov Jabar (kap.3500 l/dt)
DIRJEN SDA
1 Pekerjaan Persiapan xx
2 Pekerjaan Tanah xx
3 Pekerjaan Beton xx xx xx
4 Pekerjaan Besi xx xx
Persiapan
1 xx xx xx
Lelang
2 Lelang xx xx
Pekerjaan
3 xx xx xx xx xx xx
Konstruksi
4 Serah Terima xx
2. Kajian Ekonomi
- CAPEX
- OPEX: terdiri dari biaya pompa; biaya personil
- IRR: (terlampir rincian perhitungan)
- BCR: (terlampir rincian perhitungan)
3. Kajian Potensi Pemanfaatan
Pemanfaatan air baku ini direncanakan untuk memenuhi kekurangan kebutuhan
air baku sebesar 3500 ltr/dt di Jawa Barat wilayah timur yang meliputi Kabupaten
Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon,
dan Kota Cirebon. Dari penambahan debit air baku dari Waduk Jatigede tersebut
diharapkan dapat menambah 160.000 SR di daerah layanan.
4. Kajian Dampak Lingkungan dan Sosial
Kajian lingkungan dan sosial dilakukan dengan menggunakan beberapa
parameter, yaitu: geo-fisika-kimia, biologi, sosial, dan transportasi. Analisa
lingkungan dan sosial proyek adalah sebagai berikut:
Jenis Kegiatan
Komponen Lingkungan
Prakonstruksi Konstruksi OP
A. Geo-Fisika-Kimia
Kualitas udara x v x
Kebisingan x v x
B. Biologi
Kerusakan vegetasi x v x
Gangguan fauna x v x
C. Sosial
Keresahan masyarakat v v x
Kesempatan kerja v v v
D. Transportasi
Kerusakan jalan x v x
Kelancaran lalulintas x v x
- Dampak-dampak positif :
Mengurangi dampak krisis air bersih :
Petumbuhan Penduduk dan Ekonomi yang cukup tinggi.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya air minum semakin tinggi.
Rencana wilayah pengembangan merupakan wilayah rawan air bersih,
sehingga berpotensi untuk pengembangan program MBR.
Mendukung program pemerintah untuk akses aman 100% air bersih
masyarakat.
Mengurangi kerugian sosial dan ekonomi masyarakat akibat daya rusak air
pada saat terjadi kekeringan/kemarau;
Meningkatkan taraf hidup masyarakat;
Meningkatkan rasa aman masyarakat terhadap ancaman kemarau dan
kekeringan;
Menyimpan air pada musim kemarau sebagai upaya mengurangi resiko
bencana kekeringan;
Memperbaiki kondisi lingkungan.
- Dampak-dampak negatif
- Upaya mengatasi dampak-dampak negatif
5. Kajian Resiko
- Resiko pada tahap pra konstruksi dan upaya mitigasinya;
- Resiko pada masa konstruksi dan upaya mitigasinya;
- Resiko pada masa pacsa konstruksi dan upaya mitigasinya.
6. Kesesuaian dengan Prinsip Syariah
Pemanfaatan dana proyek ini bukan untuk tujuan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan dan/atau adanya kontribusi terhadap:
• Jasa keuangan konvensional (ribawi);
• Perjudian;
• Produksi, distribusi, perdagangan, dan/atau penyediaan barang/jasa yang
dilarang (haram);
• Merusak/berbahaya (mudharat) terhadap akhlak/moral maupun lingkungan.