Bab
1
Tanggapan dan Saran Terhadap
KAK
GAMBAR
SISTEMATIKA PEKERJAAN
PEMAHAMAN TANGGAPAN
APRESIASI & METODOLOGI
TERHADAP TERHADAP
INOVASI PEKERJAAN
PEKERJAAN PEKERJAAN
1
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
Secara umum dapat dikatakan bahwa pihak konsultan dapat memahami akan
setiap pokok-pokok pikir yang terkandung di dalam KAK tersebut, terutama
setelah pihak konsultan mempelajari dengan seksama uraian yang tertuang
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Demikian pula terhadap kerangka
pendekatan pekerjaan serta metodologi yang dituangkan dalam KAK, untuk
dipergunakan dalam penyelesaian DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh
di Kab. Aceh Besar ini. Walaupun demikian, masih dirasa perlu untuk
dikemukakan tanggapan konsultan atas beberapa hal yang dikemukakan
dalam KAK. Hal ini agar tercipta komunikasi dua arah dan bersifat timbal balik
antara pemberi pekerjaan dengan calon pelaksana pekerjaan ini, hal yang
perlu konsultan tanggapi yaitu produk yang akan di hasilkan dalam suatu
pekerjaan, sesuai potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh pihak terkait.
Terdapat suatu catatan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Kerangka
Acuan, yaitu memperhatikan metode pendekatan yang dipergunakan. Metode
pendekatan (Approach) ini haruslah sesuai atau paling tidak mendekati
dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai agar hasil yang diperoleh
kemudian dapat optimal dan berdaya guna bagi Pekerjaan DED Perbaikan
Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar ini.
2
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
3
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
4
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
5
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
6
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
SASARAN 1
SASARAN 2 OUTPUT 1
SASARAN 3 OUTPUT 2 TUJUAN
SASARAN 4 OUTPUT n
SASARAN n
7
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
Dalam KAK juga telah diuraikan terkait sumber dana untuk pelaksanaan
pekerjaan ini yaitu dari APBN melalui DIPA Satker Balai Wilayah Sungai
Sumatera I, dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp.
990.702.000,- (Sembilan Ratus Sembilan Puluh Juta Tujuh Ratus Dua
Ribu Rupiah) termasuk PPn melalui Kegiatan Perencanaan dan Program
Tahun Anggaran 2020. Adapun organisasi Pejabat Pembuat Komitmen
yang membawahi pekerjaan ini adalah Satuan Kerja Balai Wilayah
Sungai Sumatera-I Kegiatan Perencanaan dan Program.
8
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
9
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
10
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
11
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
12
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
13
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
14
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
Administrasi Kantor
Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Konsultan harus menyiapkan dan menyerahkan Laporan Rencana Mutu
Kontrak (RMK) sebagai dasar untuk pedoman mutu kegiatan yang akan
dikerjakan sesuai dengan KEPMEN No. 04 Tahun 2009 Tentang Sistem
Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum, adapun beberapa
ketentuan yang harus dipenuhi dalam RMK ini adalah sbb:
• Informasi Kegiatan yaitu menguraikan penjelasan mengenai nama
paket kegiatan, kode dan nomor kontrak, sumber dana, lokasi,
lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan dan penanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa;
• Sasaran Mutu yang menguraikan target pencapaian mutu yang
terukur sesuai dengan KAK/RKS;
• Struktur Organisasi yang berkaitan dengan pengawasan
pelaksanaan pekerjaan dari pihak Organisasi Unit Pelaksana
Kegiatan (SNVT/SKS/PPK) berikut organisasi konsultan pengawas
pekerjaan (bila ada pada pekerjaan konstruksi) yaitu bagan struktur
organisasi yang menjelaskan keterkaitan pihakpihak dalam
pelaksanaan kegiatan;
15
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
Administrasi Lapangan
Pasca pelaksanaan administrasi kantor, Konsultan Penyedia Jasa harus
menyiapkan persiapan administrasi lapangan berupa; surat
pemberitahuan izin masuk kelokasi kegiatan, surat permohonan
penugasan (mobilisasi) Tenaga Ahli (T.A) serta Tenaga Pendukung (T.P)
yang nantinya akan melakukan kegiatan dan aktivitas pada instansi
terkait dan/atau dilapangan, penggunaan dan pemakian peralatan
terlebih dahulu diperiksa oleh Direksi Pekerjaan untuk mendapat
16
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
17
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
B. Identifikasi.
Pelaksanaan kegiatan identifikasi adalah melakukan penelusuran
terhadap permasalahan yang berdasarkan ruang lingkup kegiatan.
Dalam pelaksanaan penelusuran, selain mengukur panjang atau jarak
antara bangunan yang di data, juga melakukan pendataan kondisi
bangunan inteke PDAM. Untuk itu diperlukan ketelitian dan persiapan
yang cukup untuk memulai kegiatan penelusuran.
C. Jenis Data
Jenis data untuk kebutuhan analisa meliputi data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh langsung dari lapangan, masyarakat
dan petugas pengelola bendung, sedangkan data sekunder yang
diperoleh dari studi / perbaikan yang pernah dilakukan dilokasi bendung
berada yang akan digunakan untuk mendapatkan Indikator Aspek
Teknis:
a. Data umum sesuai kebutuhan rencana analisa
b. Sejarah pembangunan infrastruktur
c. Sumber air
18
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
d. Ketersediaan air
e. Kondisi fisik bendung
f. Pelaksanaan Operasi Bendung
g. Pelaksanaan Pemeliharaan Bendung dan pemenfaatan oleh SPAM
h. Pelaksanaan Rehabilitasi Bendung pihak-pihak terkait
Fungsi dan kondisi dari Bendung harus dibedakan. Hal tersebut karena
tidak selalu ada hubungan langsung kondisi dan fungsi suatu bendung.
Contoh : suatu bendung mengalami kerusakan yang cukup berat hingga
dapat dikategorikan RB (Rusak Berat), namun bendung masih bisa
beropersai mengambil debit yang sebagaimana diperlukan. Sebaliknya
bendung yang kondisinya masih baik tetapi endapan lumpurnya tinggi,
maka fungsinya telah banyak berkurang. Fungsi suatu bendung
19
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
0% - 20% Baik
20% - 40 % Kurang
D. Sumber Data
Berdasarkan jenis data yang dibutuhkan, maka sumber datanya dapat
diperoleh dari unit organisasi dan/atau instansi pengelola terkait
diantaranya seperti BWSS I (PJPA, PAB, O&P), PDAM Tirta Daroy,
Perpamsi, PKPAM (Dinas Karya), Dinas Kehutanan dan BPDAS Kr, Aceh.
Dengan melibatkan seluruh pihak yang terkait dalam memberikan akses
kebutuhan data dan informasi yang diperlukan, diharapkan nantinya
akan mampu menjawab bagi semua pihak dan dapat digunakan untuk
berbagai perencanaan program kegiatan pengelolaan pemanfaatan dari
fungsi bendungnya.
20
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
Pengukuran Topografi;
Pengukuran Situasi, Penampang Memanjang, Penampang
Melintang Sungai Skala 1 : 2000, atau disesuaikan:
Kegiatan survei topografi dilakukan dengan alat ukur yang berupa
waterpass dan theodolit atau alat ukur lainnya yang
menghasilkan data pengukuran. Data pengukuran ini dianalisa
sehingga menghasilkan koordinat dan elevasi titik-titik yang bisa
menghasilkan gambar kontur dari daerah yang diukur.
Pengukuran dan pemetaan situasi dengan skala 1 : 2.000
adalah untuk keperluan perencanaan teknis. Peta tersebut harus
memuat data ketinggian planimetri dan keadaan topografi secara
rinci dengan benar dan jelas. Interval kontur 0,25 m untuk
daerah datar dan 0,50 m – 1.00 m untuk daerah berbukit.
Secara garis besar pengukuran dan pemetaan situasi meliputi :
• Pemasangan patok BM & CP.
• Kontrol horizontal dan vertikal.
21
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
Dasar Survey:
• Peta RBI sebagai acuan peta Lokasi
• Data untuk kontrol horizontal dan vertikal ditunjukkan dalam
catatan khusus
• Koordinat-koordinat dari Titik Triangulasi yang ada
• Sistim grid yang digunakan ialah system proyeksi UTM dan
Ellipsoid WGS 84.
• Titik referensi elevasi awal harus ditarik dari BM.TTG
BAKOSURTANAL terdekat (± 10.0 Km dari Lokasi Pekerjaan).
22
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
Umum:
a. Semua data penting yang digunakan untuk menentukan
koordinat bench mark diperoleh dengan cara pengukuran
langsung dilapangan.
b. Semua alat ukur yang digunakan harus dalam keadaan baik
setelah dilakukan pengecekan oleh tim teknis/Direksi dan
memenuhi syarat ketelitian yang diminta.
c. Sebelum pekerjaan dimulai, konsultan menyerahkan program
kerja yang berisi jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan, daftar
personil, daftar peralatan dan rencana keberangkatan
untuk dibahas bersama dengan Direksi (berlaku juga untuk
survey lapangan lainnya seperti penelitian geologi/mekanika
tanah dan survey hidrometri)
d. Pelaksanaan pekerjaan harus disesuaikan dengan program kerja
dan waktu pelaksanaan sesuai dengan jangka waktu yang
tersedia.
e. Pelaksanaan pengukuran topografi dibagi dalam beberapa
tahapan pekerjaan yaitu:
o Persiapan di lapangan.
o Pembuatan kerangka dasar pemetaan.
o Pelaksanaan pengukuran yang meliputi pengukuran horisontal,
pengukuran vertikal, pengukuran situasi detail, pengukuran
penampang memanjang dan melintang, pemasangan titik
23
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
αT = azimut ke target
24
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
25
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
26
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
27
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
28
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
29
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
6. Pengukuran Situasi:
Situasi diukur berdasarkan jaringan kerangka horizontal dan
vertikal yang telah dipasang, dengan melakukan pengukuran
keliling serta pengukuran didalam daerah survey. Bila perlu
jalur poligon dapat ditarik lagi dari kerangka utama dan
cabang untuk mengisi detail planimetris berikut spot height
yang cukup (untuk pengukuran situasi sungai dan muara),
sehingga diperoleh penggambaran kontur yang lebih
menghasilkan informasi ketinggian yang memadai. Titik-titik
spot height terlihat tidak lebih dari interval 2,50 cm pada peta
skala 1 : 2.000. Interval ini ekivalen dengan jarak 25 m tiap
penambahan satu titik spot height atau 10 – 15 titik spot
height untuk tiap 1 hektar diatas tanah.
Beberapa titik spot height bervariasi tergantung kepada
kecuraman dan ketidak teraturan terrain. Kerapatan titik-titk
spot height yang dibutuhkan dalam daerah pengukuran tidak
hanya daerah sungai, muara dan pantai tetapi juga
tambak, kampung, kebun, jalan setapak dan lain-lain.
Pengukuran situasi dilakukan dengan metode Tachimetry
menggunakan Theodolit (T.2 dan Wild – T.0) atau yang
sejenis. Jarak dari alat ke rambu tidak boleh lebih dari 60
meter. Untuk penggambaran kontur dibuat apa adanya tetapi
teliti, dan bagian luar daerah sungai kontur diplot hanya
berdasarkan titik-titik spot height, efek artistik tidak
diperlukan. Interval garis kontur sebagai berikut.
30
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
31
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
Uraian Pekerjaan :
1) Pemboran Inti
• Pemboran inti dilaksanakan pada lokasi bending karet
sesuai dengan hasil pembahasan rencana kerja lapangan
dengan kedalaman 90 (Sembilan Puluh) meter
(tersebar).
• Setelah lokasi pemboran disetujui oleh Direksi, maka
selanjutnya memobilisasi alat dan personil ke lokasi
pekerjaan.
• Melakukan persiapan pembuatan andang (platform) untuk
pekerjaan pemboran inti di sungai.
• Setelah mesin bor dan three pot dan pompa air selesai
dipasang, maka pekerjaan dapat segera dimulai.
• Untuk kondisi soil dan batuan lunak, pemboran
dilaksanakan dengan pemboran kering menggunakan
tungsten bit. Untuk kondisi batuan keras, metodenya
dengan pemboran basah dan menggunakan diamond bit.
Memperhatikan perubahan warna air pembilas dan
mencatatnya di buku harian pemboran. Metode
pemborannya adalah dengan rotary drill, bukan dengan
percussion drilling (menumbuk).
• Memasang casing (pipa pelindung) di lokasi yang mudah
runtuh.
• Setiap selesai pemboran, coring dimasukkan ke dalam core
box dan meletakkannya sesuai dengan urutan awal
kedalaman. Memberi tanda batas pengambilan coring.
• Setelah 5 m kemajuan pekerjaan, core box ditutup dengan
papan. Memberi keterangan di papan penutup dengan
Nama Proyek, Nama Konsultan Pelaksana Proyek, No. Titik
32
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
33
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
3) Platform/Andangan
Terbuat dari kayu gelondongan atau papan. Tergantung pada
kondisi keadaan lapangan dan jenis alat yang digunakan.
34
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
35
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
6) Sondir
Peralatan ini dipergunakan untuk mengukur tahan penetrasi
dengan cara menembus lapisan tanah dengan konus yang
ujungnya berbentuk kerucut dengan kemiringan 60⁰ dan
luasnya 10 cm² dengan kecepatan konstan1,5 - 2 cm/detik
perlapisan tanah dan variasi kedalaman pada lapisan yang
cukup keras.
Dengan menggunakan jenis konus ganda didapat besarnya
lekatan.Pembacaan pada setiap interval kedalaman 20 cm
dan hasil pengujiannya diplot dalam grafik dimana tekanan
sebagai absis dan kedalaman sebagai ordinatnya. Hasil sondir
dapat digunakan untuk memperkirakan konsisitensi
kepadatan dan berdasarkan grafik hasil penyondiran, maka
dapat diperkirakan letak bidang longsoran yang dinyatakan
dengan nilai tahanan konus yang paling kecil dan untuk
penentuan bidang longsoran sebaiknya dilakukan pembacaan
tiap interval 5 cm dengan
konus tunggal.
Penyelidikan Sondir/Cone Penetration test (CPT) Dutch
Cone dengan Biconus type Begemann. Pembacaan
tekanannya dilakukan dengan 2 (dua) buah Manometer
masing- masing dengan skala bacaan 200 Kg/Cm2, mata
sondir yang digunakan adalah Biconus sehingga akan
diperoleh hasil dari perlawanan konus dan nilai letaknya (local
friction). Pengujian tersebut dilakukan pada setiap interval 20
36
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
7) Test Pit
Pekerjaan sumur uji dilaksanakan untuk mengetahui kondisi
lapisan tanah dengan teliti dan dapat dilakukan pengambilan
contoh tanah tak terganggu (undisturbed) pada lapisan-
lapisan yang dikehendaki untuk keperluan compaction test.
Lokasi pembuatan sumur uji dan pengambilan contoh tanah
dilakukan pada 5 (lima) titik test pit harus mendapat
persetujuan dari pihak Direksi dan setiap titiknya musti
disertai dengan pengambilan photo. Pada saat pelaksanaan
juga perlu dicatat uraian-uraian jenis, dan warna tanah yang
disertai dengan memothoto dari arah samping juga arah dari
atas. Penyelidikan dilakukan dengan cara menggali tanah
permukaan secara langsung. Ukuran lubang sumur uji dibuat
paling tidak kira- kira 0,7 cm x 1,25 cm persegi atau 1 – 1,5 ,
yaitu untuk memungkinkan orang menggali didalamnya.
Kedalaman galian dapat bervariasi tergantung pada kondisi
tanah atau dengan petunjuk lain dari Direksi sehingga
pekerjaan ini dilakukan dapat memberikan informasi dari
kondisi lapisan tanah cukup terwakili. Pembuatan sumur uji
dihentikan bila:
• Telah dijumpai lapisan keras dan diperkirakan benar-benar
keras pada sekeliling lokasi tersebut
• Bila dijumpai rembesan air tanah yang cukup besar
sehingga sulit untuk diatasi
• Bila dinding galian mudah runtuh, sehingga pembuatan
galian mengalami kesulitan, tapi usahakan terlebih dahulu
dengan membuat papan-papan penahan di dinding galian.
37
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
Pra Survey
1. Pengurusan perizinan.
2. Melakukan overview ke seluruh daerah survey, sehingga dapat
dilakukan beberapa perbaikan pada peta wujud lahan dan peta
rencana rintisan.
3. Menyiapkan base camp dan tenaga kerja.
4. Mengumpulkan data sekunder agroklimatologi.
Survey Utama
A. Pengamatan Lapangan.
38
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
D. Analisis Laboratorium
Analisa yang dilakukan antara lain :
1. Analisa Kesuburan, meliputi : Tekstur, pH, bahan organik,
nitrogen, fosfat, kalium, kapasitas tukar kation, dan unsur mikro.
2. Analisa fisika, meliputi : Tekstur, bobot isi, dan permeabilitas.
39
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
40
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
41
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
42
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
43
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
4. Ahli Hidrologi
Merupakan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil/Pengairan/Hidro
lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
terakreditasi. Memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Sumber Daya Air yang
dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi Himpunan Ahli Teknik Hidraulik
Indonesia (HATHI) atau Asosiasi terkait lainnya dibawah Lembaga
Pengembangan Jasa Kontruksi (LPJK). berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan dibidang analisis kebutuhan air, kualitas air,
hidraulik, bangunan air, sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun Ahli
Muda, didukung referensi dari pengguna jasa.
44
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
3. Surveyor Topografi
Minimal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pengukuran. Memiliki
keahlian dalam pekerjaan pengukuran. berpengalaman dalam
45
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
4. Draftman AutoCAD
Minimal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penggambaran.
Memiliki keahlian dalam mengoperasikan software CAD/ Gambar
Teknik. Memiliki keahlian dalam menggambar bangunan-bangunan
keairan. Berpengalaman dalam menangani gambar-gambar
bangunan keairan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
B. Tenaga Penunjang
1. Sekretaris/ Bendahara
Minimal Lulusan SMK atau sederajat Memiliki keahlian sebagai
tenaga administrasi dan keuangan.
2. Operator Komputer
Minimal Lulusan SMK atau sederajat Memiliki keahlian dalam
mengoperasikan komputer.
46
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
47
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisi rincian garis besar rencana program kerja meliputi
mobilisasi tenaga dan peralatan, peralatan yang akan digunakan,
metode kerja yang akan diterapkan, data-data yang diperoleh, uraian
tugas personil dan hambatan-hambatan yang diperkirakan akan
timbul dalam menangani pekerjaan ini.
Laporan Bulanan
Secara umum Laporan Bulanan sebagai laporan kemajuan
pelaksanaan pekerjaan setiap bulan dalam masa kontrak. Muatan
Laporan Bulanan tentang laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan
secara keseluruhan beserta hambatan yang ada, catatan hasil
diskusi, perintah direksi/surat- menyurat, schedule pelaksanaan
pekerjaan, item pekerjaan yang telah dilaksanakan dan menjelaskan
program kerja yang akan dilaksanakan pada bulan berikutnya.
Laporan ini diserahkan setiap tanggal 25 dari bulan yang
bersangkutan.
48
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
Laporan Geoteknik/Mektan
Laporan ini berisikan tentang semua data-data penyelidikan
geoteknik/mektan seperti pengambilan sampel tanah, hasil pengujian
laboratorium dan sertifikat pengujian laboratorium.
Laporan Manual OP
49
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
Laporan Ringkas
Laporan ini berisikan ringkasan kegiatan detail desain berikut dengan
hasil (summary) pekerjaan detail desain ini.
Bookleft/Leaflet
External Memori 1 TB
Berisikan seluruh Processing Data termasuk di dalamnya peta - peta
(dalam *.shp) dan data - data excel atau software lainnya yang
terkait dengan perhitungan hidrologi dan analisa struktur, Gambar,
peta dan Laporan-laporan tersebut diatas, disajikan dalam bentuk asli
dan pdf.
50
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
51
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
Data dan fasilitas penunjang yang disediakan oleh pengguna jasa tidak
ada, tetapi fasilitas tersebut harus disediakan oleh penyedia jasa sendiri
dengan cara sewa seperti yang tercantum dalam dokumen kontrak.
Fasilitas tersebut berupa akomodasi dan perlengkapannya, sewa alat-
52
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
Tabel A.10.1
Data Peralatan Penunjang
NO URAIAN PERALATAN PENUNJANG STATUS
1 Theodolit Milik
2 Waterpass Milik
3 Roll Meter Milik
4 Kompas Milik
5 Komputer, Printer, Scaner dan Meja Komputer Milik
6 Felling Kabinet Milik
7 Photo Digital Milik
8 Alat Ukur Besi / Stehimat Milik
9 Kenderaan Roda 4 (Mobil) Milik
10 Kenderaan Roda 2 Milik
53
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
54
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
55
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
56
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
A.11 SARAN
57
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
sesuai dengan arahan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) dalam waktu
7,0 (Tujuh) Bulan kalender sesuai dengan yang direncanakan.
58
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
DED Perbaikan Bendung Karet Krueng Aceh di Kab. Aceh Besar
59