ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
TEKNIS
B.1
Pada dokumen penawaran teknis ini, dilampirkan pula
tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tanggapan dan saran tersebut
berguna untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan di kemudian harinya.
1. Untuk mengantisipasi kerentanan daerah yang berisiko tinggi terjadinya banjir yang
akan menimbulkan kerugian moril maupun material pada sungai-sungai yang kritis maka
Dinas Pengelolaan sumber daya Air Propinsi Sumatera Barat tahun Anggaran 2016 ini
memiliki beberapa kegiatan pembangunan fisik penanganan secara menyeluruh (overal
plan) sungai-sungai di sumatera barat.
2. Untuk mendapatkan hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai degan spesifikasi teknis yang di
tetapkan dalam dokumen pengadaan jasa pemborongan maka diperlukan konsultan
CV AWAK SURANG 1
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
pengawas yang mana dalam hal ini TEKNIS sebagai
pihak ketiga.
CV AWAK SURANG 2
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
melakukan pengawasan konstruksi, TEKNIS namun
dituntut untuk mengerahkan kemampuan
profesional yang dimiliki dalam rangka menangani “aspek umum
pengawasan/supervisi” maupun “aspek khusus pengawasan (modifikasi desain).
Dari uraian lingkup pekerjaan dalam KAK, konsultan beranggapan bahwa urutan
atau tahapan lingkup pekerjaan bedasarkan KAK perlu dimodifikasi kembali. Oleh
karena itu dalam jadwal pelaksanaan akan disusun kembali tahapan kegiatan secara
menyeluruh dengan tidak mengurangi subtansi dari lingkup pekerjaan sesuai dengan
KAK.
CV AWAK SURANG 3
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
NO Uraian TEKNIS Jumlah
Satuan
1 Laporan Pendahuluan Buku 5
2 Laporan Bulanan Buku 35
3 Laporan Antara Buku 5
4 Laporan Akhir Buku 5
5 Rencana Mutu Kontrak (program mutu) Buku 5
6 Dokumentasi LS 1
7 Gambar Pelaksanaan (Actual Check ) ukran A3 Buku 5
Adanya ketidaksesuaian antara laporan yang harus yang disyaratkan dalam KAK
dengan rincian RAB. Dalam RAB tidak disebutkan konsultan harus menyerahkan laporan
sebagai berikut:
Sertifikasi pembayaran
Berita acara kemajuan pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.
Berita acara penyerahan I (pertama) pekerjaan (Provosional Hand Over) bila
pekerjaan telah mencapai bobot 100%
Berita acara pernyataan selesai pekerjaan 100%
Gambar-gambar pekerjaan terlaksana ( as built drawing ) yang dibuat kontraktor
Laporan-laporan rapat, surat masuk dan surat keluar
Gambar-gambar terperinci (shop drawing) planing dan yang tergambar telah
terlaksana ( as built drawing ) yang dibuat oleh kontraktor pelaksana.
Maka konsultan beranggapan akan menyerahkan macam-macam laporan seperti
yang disaratkan dalam RAB karena rincian dalam RAB lebih mengikat dan berhubungan
dengan Anggaran Biaya.
CV AWAK SURANG 4
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
A. PENGAWASAN TEKNIS TEKNIS
Mengevaluasi program kerja yang
diajukan oleh kontraktor yang terdiri dari:
- Lokasi Base Camp, Kantor dan Laboratorium
- Daftar peralatan, sarana Transportasi, sarana penunjang dan Jadwal
pemakaian
- Time Schedule
Pertemuan dan konsultasi dengan instansi-instansi yang ada kaitanya dengan
pelaksanaan dan kelancaran pekerjaan
Mengevaluasi dan memberi saran tentang rencana persiapan teknis lapangan
dan metoda yag harus dilaksanakan oleh kontraktor
Merekomendasi dan mengawasi inpeksi khusus, serta pegetesan yang
diperlukan untuk menunjang agar spesifikasi dapat dicapai seperti yang
disyaratkan .
Mengawasi dan mengevaluasi serta memberi saran tentang pelaksanaan
konstruksi oleh kontraktor.
Memberikan advis-advis teknis kepada direksi, tentang hal-halyang berkaitan
dengan pekerjaan sungai ini.
Membantu penyiapan “ As Built Drawing “
B. PENGAWASAN ADMINISTRASI
Guna menunjang supervisi teknis, agar pekerjaan ini tidak menyimpang dari gambar
rencana serta spesifikasi yang telah ditentukan, diperlukan pelaksanaan administrasi
yang baik, supervisi administrasi dengan melakukan antara lain :
Penelitian kontrak antara kontraktor dengan direksi ( pemberi tugas ).
Penyiapan form-form yang diperlukan.
Membantu mengeluarkan instruksi yang berkaitan dengan dokumen kontrak
pada kontraktor.
Meninjau kembali dan mengevaluasi permintaan pembayaran tambahan oleh
kontraktor serta membuat rekomendasinya.
Membantu membuat sertifikkat pembayaran bulanan untuk kontraktor yang
menyatakan kuantitas, kualitas dan biaya bahan-bahan.
Membuat rekomendasi bahwa pelaksanaan pekerjaan tidak menyimpang dari
syarat yang ditentukan.
Meninjau kemmbali dan mengevaluasi permintaan pembayaran tambahan oleh
kontraktor.
Membantu menyelesaikan perselisihan antara kontraktor dengan Direksi.
Selalu berhubungan dengan Direksi pada setiap langkah dari semua aktivitas
pekerjaan
CV AWAK SURANG 5
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
TEKNIS
Untuk dapat mencapai hasil yang optimal sesuai
dengan gambar rencana diperlukan pengawasan teknis secara simultan dan konsisten
terhadap dokumen kontrak maka konsultan yang secara fungsional membantu pemilik
proyek dalam pengawasan perlu suatu guide line yang secara ringkas dapat dilihat pada
gambar
Pra pelaksanaan
PCM
fisik
Evaluasi Rencana
Mobilisasi
pelaksanaan
fisik
Review
desain
Evaluasi Rencana
Pasca
Evaluasi Rencana pelaksanaan fisik
CV AWAK SURANG 6
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
Merekomendasi dan mengawasi TEKNIS inspeksi
khusus, serta pengetesan yang diperlukan
untuk menunjang agar spesifikasi dapat dicapai seperti yang disaratkan.
Hasil PCM akan dituangkan pada berita acara PCM yang akan digunakan
konsultan sebagai salah satu pedoman/catatan dalam pelaksanaan konstruks.
Apabila dari hasil PCM kontraktor harus merevisi rencananya maka, konsultan
berkewajiban untuk mengevaluasi dan merekomendasikannya kepada pemilik
proyek untuk mendapat persetujuan.
D. MOBILISASI
Pada periode mobilisasi kontraktor akan melakukan staking out pada sepanjang ruas
jalan dibawah pengawasan konsultan . pada saat ini pula melakukan rekayasa lapangan
(Field Engineering) dimana konsultaan bersama-sama
Kontraktor akan melakukan perbandingan gambar rencana dengan kondisi lapangan
secara rinci segmen persegmeen, jelasnya lihat gambar B2. Pada kondisi gambar
rencana sesuai dengan kondisi lapangan maka pelaksanaan konstruksi dapat
dilaksanakan sesuai gambar rencana, akan tetapi pada kondisi gambar rencana tidak
seluruhnya sesuai dan dilakukan review, maka bedasarkan hasil survey konsultan
melakukan review desain yang hasilnya akan direkomendasikan kepada pemilik proyek
untuk mendapatkan persetujuan.
Konsultan juga akan membuat technical justification (pembuktian teknis) atas
perubahan-perubahan gambar rencana seebagai dasar pembuatan Addendum kontrak
atas perubahan yang telah disetujui.
Selain pelaksanaan rekayasa lapangan, kontraktor bersama konsultan akan
mempersiapkan shop drawing dan penyelidikan sumer material dan melakukan
pengujian dan percobaan-cob mix formula di laboratorium. Dari gambar 5.3 dapat
diperlihatkan diagram alir pembuatan Job Mix Formula
Dengan melihat kondisi lapangan, pada masa mobilisasi Geologi enginer dibantu
oleh kontraktor akan melakukan identifikasi daerah rawan longsor pada galian dan
timbunan tinggi atau stabilitas lereng. Metodologi identifikasi dan analisis dapat
digambarkan seperti gambar D.2:
CV AWAK SURANG 7
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
TEKNIS
Sesuai TIDAK
YA
Pelaksanaan
konstruksi
E. PELAKSANAAN FISIK
Dalam pelaksanaan fisik konstruksi, konsultan secara terus menerus melakukan
pengawasan dan pengarahan serta asistensi kepada kontraktor. Untuk kelancaran
pelaksanaan konsultan akan membuat suatu sistem yang akan dibahas dengan
kontraktor dan direkomendasikan kepada pemilik proyek untuk mendapatkan
persetujuan antara lain:
Aspek administrasi
Aspek administrasi adalah:
a. Sistim request beserta lampirannya.
b. Sistim pengukuran hasil pekerjaan .
c. As Built Drawing.
d. Dokumentasi.
e. Pelaporan.
f. Dan lain-lain.
CV AWAK SURANG 8
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
Aspek teknis TEKNIS
Aspek teknis Konsultan akan membuat
diagram alir dan ceklis serta penanggung jawab pada setap jenis pekerjaan.
CV AWAK SURANG 9
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
TEKNIS
CV AWAK SURANG 10
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
TEKNIS
CV AWAK SURANG 11
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
Evaluasi terhadap program TEKNIS mobilisasi
Kontraktor
Umumnya, pada saat pelelangan kontraktor memberikan program yang
sangat baik, akan tetapi saat memulai pelaksanaan akan berusaha membuat
perubahan yang kadang-kadang jauh berbeda.
Evaluasi ini akan meliputi
- Evaluasi terhadap base camp, kantor, laboratorium.
- Peralatan yang dimiliki atau di sewa.
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
- Daftar personil yang akan ditempatkan di proyek.
- Evaluasi terhadap rencana kerja kontraktor.
CV AWAK SURANG 12
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
Selanjutnya apabila terdapat TEKNIS perbedaan
volume maka akan dibuat Dokumen
perubahan volume ( Change Order ).
Penelitian bahan yang digunakan
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dokumen kontrak, maka
penelitian terhadap bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini sangat
penting mengingat bahan tersebut akan permanen dan tidak akan dibongkar.
Bahan yang perlu mendapatkan penelitian lebih awal ialah : besi beton, besi baja,
semen, pasir, batu, dan tanah timbunan. Data-data hasil penelitian ini akan
merupakan dasar pengawasan pekerjaan selanjutny. Semua penelitian tersebut
harus dilakukan oleh kontraktor dan mengajukan permintaan persetujuan kepada
pemimpin proyek melalui konsultan.
Pengawasan
Pengawasan ini merupakan tugas rutin dari konsultan sebagai aparat pemimpin
proyek. Pengawasan ini terbagi atas:
a. Pengawasan mutu
Pengawasan mutu ini terdiri dari beberapa urutan pekerjaan, antara lain:
- Kontraktor harus mengajukan permintaan untuk memulai suatu
pekerjaan. Pekerjaan tidak dapat dimulai sebelum persetujuan
diberikan oleh konsultan. Dalam pengajuan tersebut kontrktor harus
menjelaskan : lokasi pekerjaan , jenis pekerjaan, peralatan yang
digunakan, pekerjaan yang diperlukan dan perkiraan selesai suatu
tahap serta perkiraan volume pekerjaan.
- Pengajuan untuk memeriksa pemasangan profil atau patok. Pekerjaan
tidak dapat dimulai sebelum pemasangan profil atau patok mendapat
persetujuan dari konsultan.
- Pengajuan persetujuan terhadap campuran bahan. Sebelum
melakukan pekerjaan yang memerlukan campuran bahan, mak
kontraktor harus mengajukan permintaan persetujuan atas campuran
yang diinginkan, dalam bentuk pemeriksaan visual maupun
laboratorim.
- Pengajuan terhadap hasil pemadatan setiap suatu lapisan yang telah
dipadatkan kontraktor harus mengajukan persetujuan terhadap
kapadatan yang telah dilakukan tersebut.
- Setiap hari kontraktor bersama-sam konsultan membuat laporan
mengenai kegiatan yang dilakukan termasuk pencatatan tujuan dan
kejadian-kejadian pentingnya lainnya.
b. Pengawasan kuantitas
CV AWAK SURANG 13
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
Pengawasan kuantitas ini TEKNIS dapat
dijelaskan antara lain:
- Setiap hari kontraktor bersama konsultan mengumpulkan data
daari pengawasan mutu tersebut diatas.
- Semua data-data tersebut digunakan untuk menghitung kemajuan
pekerjaan setiap hari dan menjumlahkannya secara akumulasi
sehingga didapat hasil pekerjaan yang dapat dieterima dan berhak
untuk dibayar.
- Semua data perhitungan tersebut ditandatangani oleh kontraktor,
konsultan dan direksi sebagai dasar pembayaran kepada
kontraktor.
c. Pengawasan Administrasi
Pengawasan administrasi yang akan dilakukan antara lain :
- Semua data lapangan tersebut diatas disimpan oleh konsultan dan
dikirimkan secara berkala kepada Direksi.
- Setiap bulan konsultan memeriksa surat penagihan dari kontraktor
untuk pembayaran dan apabila tidak sesuai dengan data yang akan
disampaikan kepada direksi untuk ditinjau kembali, selanjutnya
pemimpin proyek akan memproses pembayaran kepada
kontraktor.
- Apabila selama pelaksanaan proyek terdapat hal-hal yang menurut
pertimbangan pemimpin proyek perlu dirubah atau disesuaikan,
maka konsultan akan mengevaluasi perubahan tersebut dan
membuatkan dokumen perubahan ( Change Order ) untuk
disetujui oleh pemimpin proyek dan kontraktor.
CV AWAK SURANG 14
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
B. TANGGAPAN DAN SARAN TEKNIS
TERHADAP KAK
Beberapa tanggapan konsultan (pikia lu) terhadap perihal personil dan fasilitas
pendukung dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Koodinator Orang-Bulan 6
2 Ahli Banguna Sungai Orang-Bulan 4
3 Teknisi Quantity Orang-Bulan 3
4 Inspector / Pengawas Lapangan Orang-Bulan 6
5 Juru Gambar Orang-Bulan 4
6 Staff Administrasi Orang-Bulan 6
CV AWAK SURANG 15
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
Tanggapan konsultan untuk komposisi TEKNIS tenaga ahli
yang diperlukan sudah menggambarkan kesinergian
antara kemampuan tenaga ahli dengan maksud tujuan serta sasaran yang ingin dicapai
dalam pekerjaan ini. Dalam KAK juga sudah disebutkan Man Month (MM) dan sudah
diuraikan tugas utama dari masing-masing personil untuk memudahkan monitoring dan
tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan, sehingga tercipta sinergi antar
personil untuk meningkatkan kinerja team.
Bedasarkan KAK penyedia harus menyediakan dan memilihara semua fasilitas dan peralatan yang
akan dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan . tabel berikut ini daftar peralatan
yang dimiliki oleh penyedia jasa/ konsultan di kantor pusat yang nantinya ada beberapa peralatan
yang akan dipakai dan disediakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
CV AWAK SURANG 16
17
No. Jenis Jumlah Kapasitas Tahun Kondisi Lokasi Saat Status Keterangan
Pembuatan ( % ) Ini Kepemilikan
PENAWARAN
DOKUMEN
TEKNIS
A. Umum
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK), Konsultan dalam melaksanakan supervisi
Pekerjaan ini, akan melakukan suatu langkah dalam metode kegiatan agar pekerjaan ini
dapat berjalan dengan baik mengingat tahap pelaksanaan konstruksi adalah tahap yang
paling banyak menyerap dana, maka diperlukan kontrol yang ketat dalam tahap ini. Untuk
melaksanakan kontrol tersebut Konsultan Supervisi berpegang pada 5 (lima) prinsip
pengendalian pengelolaan, yaitu :
18
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
Propinsi Sumatera Barat, guna untuk TEKNIS kelancaran
dan terpenuhinya syarat-syarat pelaksanaan
konstruksi bangunan
b. Menyiapkan organisasi personil lapangan
(tenaga ahli dan tenaga pembantu) sesuai
dengan kriteria KAK untuk bisa
melaksanakan fungsi manajemen proyek
secara efektif
c. Dalam melaksanakan tugas sebagai Konsultan Supervisi bertanggung jawab dan
membuat laporan kemajuan pekerjaan kepada KPA Program Pengendalian Banjir
dan Pengendalian Pantai Dinas PSDA Propinsi Sumatera Barat
d. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan pekerjaan secara terus menerus
melalui koordinasi yang meliputi approval, disapproval dan koreksi terhadap
pelaksanaan pekerjaan kontraktor serta membuat pelaporan proses pekerjaan
kepada KPA Program Pengendalian Banjir dan Pengendalian Pantai Dinas PSDA
Propinsi Sumatera Barat
e. Penugasan Konsultan Supervisi untuk pekerjaan supervisi normalisasi dan Perkuatan
Tebing Batang Bayang Kab. Pesisir selatan
19
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
h. Memberikan saran dan persetujuan TEKNIS terhadap
jadual pengadaan dan jumlah bahan konstruksi
seperti semen dan lain-lain yang diusulkan
oleh kontraktor
i. Memberikan saran dan petunjuk terhadap
metode pengukuran dan perhitungan volume
pekerjaan dan membantu melakukan verifikasi
terhadap kemajuan pelaksanaan kontrak dan pembayaran
j. Melakukan inspeksi ke pabrik pembuat peralatan dan bahan-bahan konstruksi (bila
diperlukan)
k. Menyiapkan laporan-laporan inspeksi untuk kegiatan pengawasan
l. Melakukan pengawasan dan persetujuan terhadap Gambar Pelaksanaan (As Built
Drawing) yang telah dibuat dan diserahkan oleh kontraktor
m. Memeriksa dan memberi persetujuan terhadap usulan pembayaran yang diajukan
oleh kontraktor
20
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
3) KPA Program Pengendalian Banjir TEKNIS dan
Pengendalian Pantai Dinas PSDA Propinsi
Sumatera Barat meminta pelaksana
fisik (kontraktor) untuk membuat usulan
rencana kerja secara tertulis, yang harus
disetujui oleh Konsultan Supervisi dalam waktu
7 x 24 jam sebelum pelaksanaan dimulai.
Usulan rencana kerja harus meliputi bentuk network planning, barchart diagram
dan rencana alokasi sumber daya
4) Konsultan Supervisi harus melakukan analisis terhadap usulan rencana kerja
sebelum memberikan persetujuan. Analisis tersebut meliputi aspek tenaga kerja,
material atau bahan dan peralatan serta aspek lain yang dinilai perlu
5) Konsultan Supervisi memeriksa dan memberi pendapat tentang rencana harian
(request) dan jadwal pelaksanaan untuk mencapai cara kerja yang efektif dan
efisien sesuai dengan kebijakan pelaksanaan pekerjaan pengawasan/supervisi
6) Konsultan Supervisi menerjemahkan rencana kerja kontraktor yang telah
disetujui ke dalam komputer sebagai alat pengendalian oleh Konsultan Supervisi
dan tim pengawas teknik dari pihak pengguna jasa (Owner)
7) Konsultan Supervisi dapat merevisi gambar desin pelaksanaan sesuai dengan
kebutuhan lapangan atas persetujuan bersama direksi pekerjaan
c. Tahap pelaksanaan
1) Selama pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Supervisi harus mengadakan penilaian
rencana kerja bagian-bagian pekerjaan yang diusulkan oleh kontraktor. Evaluasi
dan penilaian meliputi urutan kerja, metode kerja, rencana alokasi waktu, alokasi
bahan, material, alokasi tenga kerja dan peralatan kerja
2) Setelah diadakan koreksi dan masukan seperlunya, Konsultan Supervisi
memberikan persetujuan rencana kerja pada butir 1) di atas
3) Selanjutnya Konsultan Supervisi melakukan pengawasan dan pengendalian agar
pekerjaan yang sudah disetujui pada butir 2) bisa dilaksanakan sesuai dengan
rencana
4) Pengawasan pengendalian meliputi jumlah dan kualitas material/bahan,
peralatan, tenaga kerja dan jadwal pelaksanaannya. Khusus untuk pengawasan
bahan/material harus dipahami betul karakteristik dan metode pengawasan dan
pengujiannya seperti tertuang di dalam persyaratan bahan/material
5) Konsultan pengawas harus menolak bahan/material, peralatan dan tenaga kerja
yang tidak sesuai dengan ketentuan
21
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
6) Bersama-sama pelaksanana fisik TEKNIS (kontraktor)
dan direksi/yang mewakili melakukan
pengukuran MC-0, CCO dan MC- 100
7) Mencatat semua hasil pengukuran
besaran/volume pekerjaan yang diperlukan
untuk pembayaran (termyn) dengan
menggunakan formulir yang lazim dan disetujui
oleh direksi
8) Melakukan pengukuran serah terima pertama bersama dengan panitia serah
terima
9) Melaporkan kepada direksi atas setiap persoalan yang timbul dan potensial
menimbulkan persoalan sehubungan dengan kontrak dan memberikan
pilihan/alternatif cara penyelesaiannya. Persoalan tersebut dapat berupa
kemungkinan anggaran yang tidak mencukupi, kemungkinan terlambat, kualitas
yang tidak dipenuhi
10) Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau perpanjangan waktu
yang diajukan oleh Pelaksana fisik dan memberikan saran/pendapat kepada
direksi
11) Melaksanakan pemeriksaan secara periodik terhadap bahan-bahan bangunan
yang digunakan oleh pelaksana fisik, dan memberikan rekomendasi persetujuan
bahan bangunan yang digunakan sesuai dengan persyaratan teknis yang telah
ditentukan dalam kontrak
12) Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran pendapat atas hasil pelaksanaan
pekerjaan fisik yang telah selesai secara lengkap untuk dapat dinyatakan
diterima oleh direksi, guna menetapkan dimulainya masa pemeliharaan
13) Mengadakan telaah dan saran/pendapat terhadap penanganan atas kelainan-
kelainan yang mungkin terjadi selama masa pemeliharaan
14) Mengadakan pengawasan atas tepatnya waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan rencana yang ditetapkan dalam surat perjanjian/kontrak
15) Membuat laporan-laporan :
a) Laporan bulanan, termasuk peta/gambar
b) Laporan akhir beserta gambar hasil pelaksanaan
16) Konsultan Supervisi memeriksa sertifikasi pembayaran prestasi pekerjaan yang
diajukan kontraktor atas permintaan angsuran pembayaran hasil kerja termasuk
penyediaan material. Angsuran pembayaran ini harus didasarkan pada jumlah
yang disetujui dalam rapat yang diselenggarakan setiap akhir bulan antara
Konsultan Supervisi, Pelaksanaan Fisik dan Direksi Lapangan. Sertifikat
22
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
pembayaran prestasi pekerjaan TEKNIS ini harus
diserahkan kepada Direksi Lapangan
untuk pelaksanaan pemeriksaan terkahir
17) Menyediakan formulir request untuk
pengajuan atas pelaksanaan setiap item
pekerjaan yang akan dilaksanakan
23
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
3) Melakukan monitoring, agar TEKNIS pelaksanaan
sistem pelaporan dapat berjalan sesuai
dengan ketentuan dan standar isian yang
telah ditentukan. Tingkat kecermatan
informasi, ketepatan dan waktu distribusi
pelaporan harus menjadi perhatian
khusus Konsultan Supervisi
4) Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran, perhitungan volume
pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga semua
pengukuran pekerjaan perhitungan volume dan pembayaran didasarkan kepada
ketentuan yang tercantum dalam kontrak
5) Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus sehubungan
dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan. Konsultan Supervisi harus
memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor atas adanya penyimpangan-
penyimpangan dari ketentuan persyaratan, baik mutu, volume, bahan, pekerjaan
dan copy surat-surat pemberitahuan tersebut disampaikan kepada direksi dan
diarsipkan secara baik
6) Melakukan pengecekan dan persetujuan gambar-gambar terpasang (as built
drawing) yang menggambarkan secara rinci setiap bagian-bagian pekerjaan yang
telah dilaksanakan oleh kontraktor
7) Membuat laporan dan tugas-tugas lainnya yang dianggap perlu
24
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
pekerjaan selesai meliputi, as TEKNIS built
drawing, spesifikasi, kuantitas material,
peralatan yang digunakan pada proyek,
biaya masing-masing komponen pekerjaan
dan biaya masing-masing komponen
pekerjaan dan biaya penyelesaian aktual dan
termasuk juga berita acara pengujian
pada berbagai tahapan pekerjaan
2) Pertemuan (rapat)
a) Rapat koordinasi
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas masalah-masalah yang timbul
berkaitan dengan rencana kerja pelaksanaan, sasaran proyek dan program
kerja. Rapat ini dihadiri oleh pihak Pemberi Tugas KPA Program Pengendalian
Banjir dan Pengendalian Pantai Dinas PSDA Propinsi Sumatera Barat.
Konsultan Supervisi, Kontraktor dan pihak-pihak lain yang terkait dengan
pekerjaan
b) Rapat lapangan
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas semua masalah teknis yang timbul
dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan. Rapat ini dihadiri oleh staf/wakil
dari pemberi tugas Dinas PSDA Propinsi Sumatera Barat, Konsultan Supervisi
yang bertugas di lapangan, kontraktor dan pihak-pihak lain yan terkait
dengan pekerjaan
c) Rapat internal Konsultan Supervisi
Rapat ini akan dilaksanakan secara rutin dengan melibatkan personil yang
terkait baik yang ada dikantor maupun di lapangan. Tujuan rapat ini adalah
untuk mengevaluasi dan mencari pemecahan atas penyimpangan/perubahan
dan perencanaan semula yang mungkin terjadi dilapangan menyangkut
substibusi bahan, metode pelaksanaan, serta untuk melengkapi kekurangan
detail perencanaan
3) Alih pengetahuan
a) Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan staf Dinas
PSDA Propinsi Sumatera Barat
b) Untuk kesempurnaan dari hasil Supervisi Normalisasi dan Perkuat Tebing
Batang Bayang Kab. Pesisir Selatan, Konsultan Supervisi dapat mengajukan
25
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
usulan perubahan TOR yang TEKNIS mengarah
kepada perbaikan dan
kesempurnaan hasil pekerjaan
26
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
TEKNIS
C. Metodologi
Pekerjaan Konsultan Supervisi di lapangan,
akan dilaksanakan sesuai dengan tahapan kontraktor
dan memenuhi persyaratan obyektif yang diminta oleh
pihak KPA Program Pengendalian Banjir dan
Pengendalian Pantai Dinas PSDA Propinsi Sumatera Barat
1. Tahapan Persiapan
Awal pelaksanaan pekerjaan sebelum kontraktor mengerjakan setiap bagian pekerjaan
dan keseluruhan scope pekerjaan yang ada, kontraktor harus menempuh prosedural
sebagai berikut :
a. Menyerahkan metode kerja pelaksanaan yang akan dikerjakan
b. Menyerahkan shop drawing/gambar pelaksanaan pekerjaan
c. Menyerahkan contoh material/bahan yang digunakan
d. Membuat ijin kerja/request-reguest
27
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
f. Mengisi Buku Harian Lapangan (BLH) TEKNIS konsultan
yang harus selalu berada di lapangan
g. Mengusulkan bersama direksi lapangan
perubahan-perubahan pekerjaan sebagai
akibat masih tercantum dalam surat perjanjian
kontrak sebagai akibat adanya
penyesuaian-penyesuaian dilapangan yang tidak
dapat dihindarkan dan memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi selama
pelaksanaan. Terhadap perubahan pekerjaan tersebut dibuat gambar perubahan
yang dbuat oleh kontraktor dan diperiksa oleh konsultan
h. Menyampaikan perubahan pekerjaan kepada KPA Program Pengendalian Banjir dan
Pengendalian Pantai Dinas PSDA Propinsi Sumatera Barat untuk mendapatkan
persetujuan terhadap setiap perubahan pekerjaan dengan menyampaikan pula
alasan, analisa, spesifikasi dan gambar-gambar yang diperlukan
i. Memeriksa dan menandatangani berita acara Bobot Pekerjaan yang diajukan oleh
penyedia jasa
j. Mengikuti rapat-rapat secara berkala
k. Membuat laporan mingguan dan bulanan KPA Program Pengendalian Banjir dan
Pengendalian Pantai Dinas PSDA Propinsi Sumatera Barat mengenai pelaksanaan
pekerjaan, masukan hasil rapat-rapat di lapangan, penyimpangan-penyimpangan
yang dilakukan oleh kontraktor, perbaikannya dan hal-hal yang terjadi di lapangan.
Dalam kegiatan ini direksi juga harus ikut mengawasi audit RMK kontraktor dan
perubahan-perubahan yang ada
l. Memeriksa dan membuat persetujuan terhadap semua pengaturan lalu litnas dan
pengalihan aliran yang diperlukan disekitar lokasi pekerjaan yang diajukan oleh
kontraktor selama masa pelaksanaan konstukris
m. Terhadap kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan dokumen
kontrak penyedia jasa pemborongan dikenakan sanksi atau teguran atau peringatan.
Sebelum teguran dikeluarkan oleh KPA Program Pengendalian Banjir dan
Pengendalian Pantai Dinas PSDA Propinsi Sumatera Barat, konsultan membuat surat
rekomendasi kepada KPA Program Pengendalian Banjir dan Pengendalian Pantai
Dinas PSDA Propinsi Sumatera Barat
Apabila kontraktor tidak melaksanakan isi surat pemberitahuan/instruksi KPA
Program Pengendalian Banjir dan Pengendalian Pantai Dinas PSDA Propinsi
Sumatera Barat akan mengeluarkan Surat Teguran 1. Apabila Surat Teguran 1 tidak
dilaksanakan oleh kontraktor dalam waktu 3 (tiga) hari kerja, maka konsultan
membuat rekomendasi kepada KPA Program Pengendalian Banjir dan Pengendalian
Pantai Dinas PSDA Propinsi Sumatera Barat untuk dikeluarkan Surat Teguran II
28
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
n. Mencatat dan menyimpan semua TEKNIS hasil
pengukuran dan pengujian, evaluasi hasil serta
memberikan rekomendasi atas pelaksanaan
pekerjaan yang telah diselesaikan seluruhnya
agar dapat dinyatakan diterima dengan baik
oleh KPA Program Pengendalian Banjir dan
Pengendalian Pantai Dinas PSDA Propinsi
Sumatera Barat dan dapat dilakukan serah terima pekerjaan untuk menentukan
masa pemeliharaan
o. Menyusun daftar kekurangan-kekurangan dan catat-catat pekerjaan selama masa
pemeliharaan
p. Membantu KPA Program Pengendalian Banjir dan Pengendalian Pantai Dinas PSDA
Propinsi Sumatera Barat memeriksa gambar hasil pelaksanaan (as built drawing)
yang dibuat oleh kontraktor
q. Membantu KPA Program Pengendalian Banjir dan Pengendalian Pantai Dinas PSDA
Propinsi Sumatera Barat dalam menyusun dokumen penyerahan pekerjaan
r. Konsultan dalam segala hal mengasistensikan kepada KPA Program Pengendalian
Banjir dan Pengendalian Pantai Dinas PSDA Propinsi Sumatera Barat atas kebenaran
dan kelengkapan hasil pengawasan, pemeriksaan, evaluasi hasil pelaksanaan dan
dokumen-dokumen serta bukti-bukti pemenuhan kontrak pelaksanana pekerjaan
oleh kontraktor
s. Pengukuran topografi dan penggambaran
Lokasi pengukuran akan ditetapkan bersama di reksi pekerjaan; dengan lingkup
pekerjaan sebagai berikut :
1) Pengukuran
a) Rintisan dan pemasangan patok-patok
b) Pengukuran polygon
c) Pengukuran waterpass
d) Pengukuran situasi
2) Perhitungan
a. Perhitungan polygon
b. Perhitungan waterpass
c. Perhitungan situasi
3) penggambaran
t. Pekerjaan laboratorium
1) Indeks propertis
a) Natural water content
b) Spesific grafity
29
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
c) Atteberg limit TEKNIS
Konsultan pengawas dalam
melaksankaan pekerjaan pengawasan tersebut
akan menerapkan metode/sistem kendali mutu
melalui form-form kendali mutu dan prosedur
operasional standard
30
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
Form-form kendali mutu tersebut, antara TEKNIS lain :
a. Form memo lapangan
b. Form buku komunikasi harian
c. Form ijin pelaksanaan pekerjaan
d. Form formulir persetujuan material
e. Form laporan arus dokumen dan surat
f. Form laporan izin pengecoran
g. Form laporan harian
h. Form laporan mingguan
1) Cuaca
2) Material dan alat
3) Tenaga kerja
4) Kegiatan dan tenaga kerja
5) Prestasi pekerjaan
i. Form laporan bulanan
j. Form laporan fisual
k. Form laporan umum
l. Form risalah rapat lapangan/koordinasi
m. Form berita acara pemeriksaan
1) Visual pekerjaanb
2) Kelengkapan pekerjaan
n. Form surat perhatian
o. Form surat peringatan 1 (satu)
p. Form daftar ketidaksempurnaan pekerjaan (defect list)
31
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
Acara Serah Terima Pertama (PHO) yang TEKNIS kemudian
diberlakukan masa pemeliharaan sesuai dalam
kontrak.
Setelah masa pemeliharaan berakhir,
akan diadakan pemeriksaan kembali, jika masih ada
pekerjaan yang harus diperbaiki kontraktor
wajib melaksanakan perbaikan tersebut. Kemudian
setelah semua pihak dapat menerima, maka diterbitkan Berita Acara Serah Terima Akhir
(FHO/Final Hand Over).
B. Rencana Kerja
1. Umum
Rencana kerja dibuat untuk mencapai maksud dan tujuan dari kegiatan Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Sumatera Barat. Dengan memperhatikan tujuan
pada Kerangka Acuan Kerja, masalah-masalah yang dihadapi serta metode pemecahan
masalah, maka disusun langkah-langkah detail pekerjaan yang merupakan uraian
pekerjaan dari masing-masing kegiatan.
2. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan persiapan
b. Pekerjaan review design
c. Pekerjaan pengukuran topografi dan penggambaran
d. Kegiatan supervisi konstruksi
e. Pekerjaan pelaporan
f. Rapat dan diskusi
a. Pekerjaan persiapan
1) Penyediaan kantor/base camp
Konsultan akan mengadakan kantor untuk mempermudah melakukan koordinasi
dalam pelaksanaan, sehingga hal-hal yang menjadi hambatan pelaksanaan akan
segera mudah diselesaikan
2) Mobilisasi personil
Setelah penandatanganan kontrak kerja, personil-personil yang telah disiapkan
untuk menangani pekerjaan, secepat mungkin akan dimobilisasi ke tempat
pekerjaan.
Dengan telah tersedianya personil di tempat, diharapkan personil yang
bersangkutan akan dapat mulai melakukan tugas sesuai dengan jadual yang
32
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
direncanakan, sehingga tidak TEKNIS akan terjadi
kekosongan kegiatan.
33
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
Hal ini dimaksud agar TEKNIS kejanggalan-
kejanggalan dan perubahan yang terjadi dapat
didata dan direncanakan kembali alternatif
perubahannya. Selanjutnya semua
perubahan yang terjadi sebagai hasil
pengukuran dan perhitungan MC- 0% yang
telah disetujui oleh semua pihak akan
dijadikan dasar dari kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
selanjutnya.
3) Meneliti gambar kerja (working drawing)
Semua perubahan yang terjadi sebagai hasil pengukuran dan perhitungan dalam
MC-0% yang telah disetujui oleh semua pihak akan dijadikan dasar dari
kontraktor dalam pembuatan gambar kerja (working drawing). Gambar kerja
akan dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh kontraktor di lapangan.
4) Menyiapkan pekerjaan tambah dan kurang
Sehubungan dengan kondisi lapangan yang mungkin sudah tidak sesuai lagi
dengan kondisi awal sebagaimana tertuang dalam hasil pengukuran dan
perhitungan Mutual Check Awal (MC-0%) maka diperkirakan akan terdapat
perubahan-perubahan sehingga timbul pekerjaan tambah atau pekerjaan
kurang. Dengan adanya pekerjaan tambah dan kurang perlu dibuat perhitungan
yang selanjutnya dituangkan dalam addendum kontrak.
Demikian juga selama pekerjaan berlangsung, perlu dicatat adanya pekerjaan
tambahan maupun kurang sehingga pada akhir pekerjaan data tersebut akan
dijadikan dasar dalam pengecekan akhir/Mutual Check Akhir (MC-100%)
5) Meneliti rencana kerja kontraktor
Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, maka rencana kerja kontraktor dan
jadual pelaksanaan pekerjaan perlu diteliti lebih lanjut khususnya yang
menyangkut kualitas dan kuantitas kerja kontraktor sehingga target-target yang
sudah ditentukan dapat dicapai. Kemajuan pekerjaan per minggu perlu dianalisa
apakah cukup wajar disamping itu kualitas dan kuantiitas personil yang diajukan
oleh kontraktor perlu dianalisis apakah kemampuan personil tersebut dapat
menyelesaikan target-target yang telah direncanakan
6) Mengevaluasi pemakaian bahan konstruksi
Bahan-bahan konstruksi seperti pasir, kerikil, semen, kayi, besi, beton dan lain-
lain sebelum dipakai bahan tersebut dievaluasi apakah sudah memenuhi
persyaratan yang berlaku dan hal tersebut bilamana diperlukan dapat dilakukan
pengetesan di laboratorium. Khsusu untuk adukan betion yang dibuat pada
volume tertentu sebelum dilaksanakan dilakukan test percobaan (mix design)
34
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
dan dilakukan pengetesan di TEKNIS
laboratorium untuk mengetahui kekuatannya
agar sesuai dengan persyaratan yang berlaku
7) Meneliti recana pengadan bahan dan
peralatan konstuksi
Sehubungan dengan terbatasnya ruang kerja
dan untuk keamanan personil selama
melakukan pekerjaan, pengadaan bahan-bahan untuk pelaksanaan seperti
semen, besi beton dan lain-lain perlu diatur di lapangan
Pengadaan bahan konstruksi yang terlalu berlebihan akan dapat mengganggu
ruang gerak peralatan berat maupun personil-personil yang ada di lahan
pekerjaan. Sedangkan pengadaan peralatan konstruksi khususnya alat berat
harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lapangan sehingga tidak
menimbulkan dampak buruk pada lingkungan dan masyarakat sekitar.
Dengan demikian pengadaan bahan konstruksi dan peralatan konstruksi di
lapangan harus mendapat persetujuan direksi lapangan dan konsultan sipervisi
8) Inspeksi ke penyaluran bahan konsturksi
Untuk menjamin kelancaran pengadaan bahan konstruksi dan kualitas bahan
yang dipakai akan sangat bermanfaat apabila dialkukan peninjauan pada
penyaluran bahan konstruksi yang telah ditunjuk oleh kontraktor.
Dengan demikian apabila terjadi masalah pemakaian bahan konstruksi akan
dapat diselesaikan dengan secepatnya, karena sewaktu-waktu dapat dilakukan
pengecekan ke penyalur bahan konstruksi
9) Melakukan pengetesan bahan konstruksi
Untuk menjamin kualitas bahan konstruksi dari hasil pelaksanaan di lapangan
maka diperlukan pengetesan di laboratorium maupun di lapangan agar sesuai
dengan persyaratan teknis yang berlaku. Hasil dari pengetesan tersebut dapat
dipakai sebagai dasar untuk menyetujui atau menolak pemakaian bahan
konstruksi selanjutnya, sehingga apabila terdapat hal-hal yang menyimpang dari
perencanaan dapat diketahui lebih dini.
10) Supervisi pelaksanaan pekerjaan
Supervisi pelaksanaan pekerjaan pada dasarnya adalah pemeriksaan pekerjaan
apakah masih sesuai dengan rencana. Secara umum kegiatan tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
a) Mengadakan evaluasi program pelaksanaan kontraktor meliputi pencapaian
target waktu, penyediaan dan pengunaan tenaga kerja, peralatan bangunan,
serta program K3 (ksehatan dan keselamatan kerja)
b) Mengendalikan program pelaksanaan meliputi pengendalian :
35
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
1) Sumber daya TEKNIS
2) Biaya
3) Waktu
4) Kualitas dan kuantitas, tertib
administrasi dan
5) Kesehatan dan keselamatan
kerja
c) Melakukan evaluasi terhadap perubahan baik teknis maupun managerial
yang timbul serta mengajukan usulan perubahan, disamping itu juga
melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan
d) Melakukan koordinasi antar pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi baik berupa rapat koordinasi maupun rapat-rapat lainnya
11) Melakukan pengecekan akhir/mutual chek akhir (MC-100%)
Pada akhir pekerjaan lapangan dilakukanb pengukuran dan pendataan kembali
pada lokasi kerja sebagai pengecekan akhir atau Mutual Check Akhir (MC-100%)
yang dilakukan bersama antara kontraktor, konsultan supervisi dan direksi
pekerjaan.
Hal ini dimaksud agar supaya perubahan yang teradi didata. Selanjutnya semua
perubahan yang terjadi sebagai hasil pengukuran dan perhitungan MC-100%
yang telah disetujui oleh semua pihak akan dijadikan dasar dari kontraktor dalam
permbuatan gambar hasil pelaksanaan (as build drawing). Dari hasil pengukuran
dan perhitungan Mutual Check Akhir (MC-100%) bilaman terdapat perubahan-
perubahan sehingga timbul pekerjaan tambahan atau pekerjaan kurang mak
perlu dibuat perhitungan sebagai pekerjaan tambahan atau pekerjaan kurang
yang selanjutnya dituangkan dalam addendum kotnrak.
12) Supervisi gambar hasil pelaksanaan (as build drawing)
Pada saat berakhirnya pekerjaan konstruksi maka kontraktor wajib membuat
gambar hasil pelaksanaan (as build drawing). Gambar tersebut dibuat
berdasarkan pengukran akhir mutual check akhir (MC-100%) yang dilakukan
bersama antara kontraktor, konsultan dan direksi pekerjaan.
Seluruh perubahan yang terjadi digambarkan dalam gambar hasil pelaksanaan
tersebut, sehingga bilaman terjadi perubahan-perubahan maka akan dihitung
sebagai pekerjaan tambah-kurang dan ditungkan dalam addendum kontrak
13) Serah terima pekerjaan
Menjelang saat berakhirnya pekerjaan konstruksi dilakukan pemeriksaan
bersama hasil pekerjaan antara kontraktor, konsultan supervisi dan direksi
pekerjaan.
36
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
Seluruh kekurangsemprunaan TEKNIS dituangkan
dalam daftar check list dan kontraktor
wajib memperbaiki kekurangan- kekurangan
tersebut. Bilaman semua pihak telah setuju
dengan hasil pekerjaan tersebut, maka dibuat
Berita Acara Serah Terima Pertama
(PHO/Provincial Hand Over) dimana
diatur jug masa pemeliharaan sesuai dengan kontrak yang berlaku. Selanjutnya
setelah masa pemeliharaan selesai akan dilakukan pemeriksaan kembali, bila
semua pihak setuju dengan hasil pekerjaan akhir tersebut maka akan dibuat
Berita Acara Serah Terima Akhir (FHO.Finad Hand Out)
e. Pekerjaan pelaporan
Keluaran pekerjaan disusun dalam bentuk laporan yang disampaikan sebagai hasil
pekerjaan yang akan diserahkan. Adapun laporan yang dimaksud meliputi :
1) Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Rencana Mutu Kontrak (RMK) diberikan selambat-lambatnya 6 (enam) hari
setelah SPMK ditandatangani
2) Laporan pendahuluan
Berisi rencana kerja, persiapan pendahuluan, studi perpustakaan, mobilisasi,
tenaga dan peralatan, metodologi, hasil kajian awal yang telah dilakukan serta
hambatan dan kesulitan yang akan dihadapi. Sebelum diserahkan laporan ini
harus sudah diperiksa/disahkan oleh Direksi Pekerjaan
3) Laporan bulanan
Berisi laporan kemajuan pekerjan dan saran-saran yang berkaitan dengan
pekerjaan selanjutnya
4) Konsep laporan akhir
Berisikan konsep laporan akhir memuat seluruh hasil kajian sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang merupakan konsep sementara laporan akhir.
Laporan ini digunakan sebagai bahan diskusi antara Direksi dan Pelaksana Fisik.
Hasil pembahasan laporan ini akan dijadikan bahan penyempurnaan laporan
akhir
5) Laporan akhir
Berisikan tentang seluruh hasil pekerjaan yang telah disempurnakan dan
disetujui direksi, sesuai dengan TOR atau persyaratan teknis yang telah
ditentukan
6) Executive Summary
37
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
Ringkasan laporan akhir TEKNIS merupakan
hasil dari laporan akhir secara ringkas
beserta biaya yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan dan dibuat dalam bahasa
Indonesia
f. Pertemuan
1) Rapat koordinasi
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas masalah-masalah yang timbul
berkaitan dengan rencana kerja pelaksanaan, sasaran proyek dan program kerja.
Rapat ini dihadiri oleh pihak Pemberi Tugas Dinas PSDA Propinsi Sumatera Barat,
Konsultan Supervisi, kontraktor dan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan
pekerjaan
2) Rapat lapangan
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas semua masalah teknis yang timbul
dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan. Rapat ini dihadiri oleh staf/wakil dari
pemberian tugas Dinas PSDA Propinsi Sumatera Barat, Konsultan Supervisi yang
bertugas di lapangan, kontraktor dan pihak-pihak lain yang terkait dengna
pekerjaan
3) Rapat internal konsultan supervisi
Rapat ini akan dilaksanakan secara rutin dengan melibatkan personil yang terkait
baik yang ada dikantor maupun di lapangan. Tujuan rapat ini adalah untuk
mengevaluasi dan mencari pemecahan atas penyimpangan/perubahan dari
perencanaan semula yang mungkin terjadi dilapangan menyangkut substibusi
bahan, meteode pelaksanaan, serta untuk melengkapi kekurangan detail
perencanaan.
38
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
TEKNIS
39
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN TEKNIS
SUPERVISI NORMALISASI DAN PERKUATAN TEBING
TINGGI BATANG BAYANG KAB. PESISIR SELATAN
Kegiatan Ket
Bulan Ke
I II III IV V VI
2 3 4 5 6 7 8 9
Pekerjaan Persiapan
Persiapan Kantor
Mobilisasi Personil
Orientasi Lapangan/Pengecekan Lokasi
Kegiatan Supervisi
Mobilissi dengan pihak direksi
Pengecekan dokumen dan rencana kerja
kontraktor
Pemeriksaan dan evaluasi MC-0 serta job
drawing/gambar kerja
Perbaikn/penyesuaian desain /review
desgn
Penyiapan petunjuk pelaksanaan
pekerjaan pada kontraktor
Peneliti rencana pengadaan bahan dan
peralatan konstruksi
Pengawasan dan pemeriksaan
pelaksanaan dan hasil pekerjaan
Penerapan kuantitas dan kualitas
pekerjaan
Pengecekan final kuantiti (MC-0)
Pekerjaan Pelaporan
Pelaporan Pendahuluan
Pelaporan Bulanan
Pelaporan Antara
Pelaporan Akhir
40
NORMALISASI PERKUATAN TEBING BATANG DOKUMEN
ANTAH BARANTAH
PENAWARAN
Rapat dan Diskusi TEKNIS
Pelaporan Pendahuluan
Pelaporan Antara
Pelaporan Akhir
41