Anda di halaman 1dari 24

BERAT JENIS BESI TULANGAN BETON DAN CARA MENGHITUNG BERAT BESI

by m hadi h, st.

Besi beton merupakan bahan material beton sebagai tulangan untuk membentuk struktur
beton bertulang. Dalam suatu proyek ataupun pembangunan struktur tentu butuh
perencanaan, dalam perencanaan akan dibutuhkan berat besi tulangan beton yang
dibutuhkan.
Selain itu berat besi beton juga dibutuhkan untuk pembobotan pekerjaan struktur. volume
pekerjaan dari besi dihitung dari berat yang sudah selesai terpasang.
Lalu pada saat membeli besi beton di toko atau supplier besi beton jika membeli dalam
jumlah banyak, maka dasar perhitungan adalah berat tonase. Tentu perlu mengkonversi
kebutuhan besi beton kedalam berat yang dibutuhkan.
Terlepas dari berbagai tujuan kebutuhan penggunaan berat besi beton diatas, maka kali
ini kita akan membahas cara menghitung berat besi beton. Untuk standard besi beton
sudah pernah kita ulas di >> Standard Besi Tulangan Beton Sebagai Bagian Dari Beton
Bertulang.

Berat Jenis Besi

Berapa berat jenis besi ? Berat jenis baja tulangan adalah 7850 Kg/m³. Itu artinya dalam
1 meter cubic besi tulangan memiliki berat 7850 kg atau 7,85 Ton. Berat tersebut lebih
dari 7 kali lipat berat jenis air dimana dalam satu kubik air beratnya hanya 1 ton.
Berat jenis besi sebenarnya bervariasi ada di antara 7.7 g/cm3 atau 7700 Kg/m3 sampai
dengan 8.0 g/cm3 atau 8000 kg/m3. Pada American Iron and Steel Institute (AISI) berat
jenis steels carbon juga bervariasi namun umumnya ada pada 7,870 g/cm³ dan pada AISI
1040 adalah 7845 g/cm³. Berat jenis besi berdasarkan unsur logam Fe adalah 7,874
g/cm³ atau 7874 kg/m3.
Namun untuk kepentingan desain struktur, umumnya berat jenis besi yang dipakai adalah
7850 Kg/m3 berdasarkan ASTM A36.

Menghitung Berat Besi Beton dari Tabel SNI

Pada SNI 07-2052-2002 telah disebutkan berapa berat besi beton, adapun tabel tersebut
adalah sebagai berikut
tabel berat besi beton polos plain SNI

tabel berat besi beton ulir/deformed SNI


Misalkan besi beton D16 Polos diketahui panjangnya 300 m, maka berat besi tersebut
adalah 300 x 1,580 maka hasilnya adalah 474 kg nilai 1,580 diambil dari tabel sni diatas.
Begitu juga jika ingin mengetahui berat besi yang lainnya.

Cara Menghitung Berat Besi Beton Tanpa Tabel

Pada prinsip dasarnya, untuk menghitung berat besi dan perbandingan volumenya
didapatkan dari Rumus asal volume tabung (m3) dikali dengan berat jenis baja (kg/m3).
Volume tabung = 0,25 x π x D^2 x T
Berat besi beton per 1 m = 0,25 x π x D^2 x 1 x BJ
Dimana :
D : diameter (m)
T : tinggi (m), maka dalam hal besi beton adalah panjang (m)
BJ : berat jenis baja (kg/m3) Penjabaran rumus :
Berat besi beton per 1 m = 0.25 x π x D^2 x 7,850 m2.kg/m3
= 6,165 x D^2 mm2.kg/(m.mm2.10^6)
= 6,165 x D^2 / 10^6 kg/m
= 0.006165 x D^2 kg/m
Dibulatkan 0.006165 x D^2.

Sebagai catatan, nilai π adalah 3,1415926 karena jika hanya digunakan dengan ketelitian
3,14 maka hasilnya akan kurang memuaskan, karena berat jenis sampai ribuan, maka
setidaknya gunakan 4 angka dibelakang koma.

Contoh perhitungan :
Besi beton diameter 10 mm, berapakah berat per m ?
Berat besi per m = 0.006165 x 10 x 10
= 0.6165 kg/m
Jika dilihat pada tabel SNI, berat besi D10 adalah 0,617 kg/m, Tidak berbeda bukan?

Kemudian jika ingin mengetahui berapa berat dari besi beton diameter 10 yang setelah
dihitung butuh sepanjang 800 meter ? bisa dihitung langsung dengan mengalikan 800
x 0.6165 kg/m.

Namun jika kembali ke rumus sebelumnya, maka bisa dihitung dengan = 0.006165 x D x
DxL

Dari rumus inilah yang perlu diingat dilapangan jika butuh perhitungan mendadak berapa
berat besi beton.
Besi dengan diameter berapapun, Jika panjangnya sudah diketahui, beratnya dapat dicari
dengan memasukkan nilai diameter ke dalam rumus = 0.006165 x D x D x L
misalnya besi diameter D 16 panjangnya 12 meter maka beratnya,
0.006165 x 16 x 16 x 12 = 18, 938 Kg

Demikianlah cara menghitung berat besi beton dengan tabel ataupun dengan rumus,
STANDARD BESI TULANGAN BETON SEBAGAI BAGIAN DARI BETON BERTULANG
by m hadi h, st.

Beton Bertulang adalah beton yang diberi tulangan untuk bersama-sama menahan
beban. Beton bertulang diasumsikan bekerja sama menahan beban dengan pembagian
beban tekan di pikul oleh beton sedangkan beban tarik di pikul oleh besi tulangan

Gaya lainnya, seperti gaya puntir/torsi, gaya geser, dan gaya lainnya di juga dipikul oleh
besi tulangan. Sifat dari beton, yaitu sangat kuat untuk menahan tekan, tetapi tidak kuat
(lemah) untuk menahan tarik

Oleh karena itu , beton dapat mengalami retak jika beban yang dipikulnya menimbulkan
tegangan tarik yang melebihi kuat tariknya.

Mutu Baja

Tulangan Baja tulangan untuk konstruksi beton bertulang ada bermacam macam jenis
dan mutu tergantung dari pabrik yang membuatnya. Ada dua jenis baja tulangan ,
tulangan polos ( BjTP/Plain bar/Besi Polos ) dan tulangan ulir ( BjTD/Deformed bar
/BjTS/Besi Sirip)

Sebagian besar baja tulangan yang ada di Indonesia berupa tulangan polos untuk baja
lunak dan tulangan ulir/sirip untuk baja keras.

Seperti yang telah kita sebut sebelumnya, beton tidak dapat menahan gaya tarik melebihi
nilai tertentu tanpa mengalami keretakan

Oleh karena itu, agar beton dapat bekerja dengan baik dalam sistem struktur, beton perlu
dibantu dengan memberinya perkuatan penulangan yang berfungsi menahan gaya tarik

Penulangan beton menggunakan bahan baja yang memiliki sifat teknis yang kuat
menahan gaya tarik. Baja beton yang digunakan dapat berupa batang baja lonjoran atau
kawat rangkai las (wire mesh) yang berupa batang-batang baja yang dianyam dengan
teknik pengelasan.

Baja beton dikodekan berurutan dengan: huruf BJ, TP dan TD/TS, BJ berarti Baja, TP
berarti Tulangan Polos, TD berarti Tulangan Deformasi (Ulir), TS berarti Tulangan Sirip.

Angka yang terdapat pada kode tulangan menyatakan batas leleh karakteristik yang
dijamin. Baja beton BJTP 24 dipasok sebagai baja beton polos, dan bentuk dari baja
beton BJTD 40 adalah deform atau dipuntir .
Simbol Gambar Pembesian
Simbol Gambar Pembesian

Baja beton yang dipakai dalam bangunan harus memenuhi norma persyaratan terhadap
metode pengujian dan permeriksaan untuk bermacam macam mutu baja beton menurut
Tabel berikut

Secara umum berdasarkan SNI 03-2847-2002 tentang Tata cara perhitungan struktur
beton untuk bangunan gedung, baja tulangan yang digunakan harus tulangan ulir. Baja
polos diperkenankan untuk tulangan spiral atau tendon

Di samping mutu baja beton BJTP 24 dan BJTD 40 seperti yang ditabelkan itu, mutu baja
yang lain dapat juga spesial dipesan (misalnya BJTP 30). Tetapi perlu juga diingat, bahwa
waktu didapatnya lebih lama dan harganya jauh lebih mahal

Guna menghindari kesalahan pada saat pemasangan, lokasi penyimpanan baja yang
spesial dipesan itu perlu dipisahkan dari baja Bj.Tp 24 dan Bj.Td 40 yang umum dipakai.
Sifat-sifat fisik baja beton dapat ditentukan melalui pengujian tarik. Sifat fisik tersebut
adalah: kuat tarik (fy) ,batas luluh/leleh, regangan pada beban maksimal, modulus
elastisitas (konstanta material), (Es).
Tulangan Polos

Baja tulangan ini tersedia dalam beberapa diameter, tetapi karena ketentuan SNI hanya
memperkenankan pemakaiannya untuk sengkang dan tulangan spiral, maka
pemakaiannya terbatas. Saat ini tulangan polos yang mudah dijumpai adalah hingga
diameter 16 mm, dengan panjang 12 m.

Besi tulangan polos harus memenuhi ketentuan toleransi diameter sebagai berikut :

Pengukuran diameter tulangan dilakukan dengan jarak yang cukup dari ujung tulangan
(min. 50 cm), untuk menghindari bagian yang terdeformasi akibat pemotongan tulangan.

Tulangan Ulir/Sirip ( Deform )

Berdasarkan SNI, baja tulangan ulir lebih diutamakan pemakaiannya untuk batang
tulangan struktur beton. Hal ini dimaksudkan agar struktur beton bertulang tersebut
memiliki keandalan terhadap efek gempa, karena akan terdapat ikatan yang lebih baik
antara beton dan tulangannya.
Besi tulangan ulir/sirip (deform) harus memenuhi ketentuan sebagai berikut

Parameter sifat mekanis yang harus dipenuhi oleh baja tulangan beton adalah sebagai
berikut :

Tabel Sifat mekanis besi tulangan baja beton SNI 07-2052-2002


Update Standard Besi Tulangan Beton Sebagai Bagian Dari Beton Bertulang
Berdasarkan SNI 2052-2017

Standard yang telah disebutkan diatas merujuk ke SNI 07-2052-2002, Namun pada SNI
2052-2017 ada beberapa perubahan. Dimana pada tahun 2019, Pelaku konstruksi
terutama supplier besi beton di Indonesia diwajibkan mengikuti SNI 2052-2017.

Salah satu perubahan pada SNI 2052-2017 adalah tentang pengklasifikan kelas baja
tulangan. Dimana sebelumnya, kelas baja tulangan pada Tabel Sifat mekanis besi
tulangan baja beton SNI 07-2052-2002 pengklasifikasian mutu baja tulangan beton
berdasarkan batas ulur dengan satuan kgf/mm2.

Sebagai contoh, tulangan dengan batas ulur 40 kgf/mm2 disebut BjTD 40 atau BjTS 40.
Namun pada SNI 2052-2017 kelas baja tulangan berdasarkan kuat leleh dengan satuan
Mpa. Seperti misalnya, Baja Tulangan dengan kuat leleh minimum 420 Mpa di golongkan
kedalam kelas baja tulangan BjTD 420 atau BjTS 420. Persyaratan sifat mekanis SNI
2052-2017 selengkapnya bisa dilihat berikut ini.

Tabel Sifat mekanis besi tulangan baja beton SNI 2052-2017

Kemudian salah satu perubahan yang lain adalah syarat penandaan. Setiap batang baja
tulangan beton harus diberi tanda pada ujung-ujung penampangnya dengan warna yang
tidak mudah hilang sesuai dengan kelas baja. Tentang pembahasan kode warna tulangan
ini bisa anda lihat di sini.
KODE WARNA PENANDAAN BESI BAJA TULANGAN BETON SNI TERBARU
by m hadi h, st.

Besi beton yang digunakan sebagai tulangan beton diberikan tanda pada setiap ujung
dari besi tersebut. Penandaan tersebut adalah berupa warna yang mewakili setiap
kelas/jenis baja tulangan tersebut. Penandaan harus sesuai dengan standar pada ujung-
ujung penampangnya dengan warna yang tidak mudah hilang sesuai dengan kelas baja.

Dengan adanya penandaan ini, tentu akan sangat memudahkan kita dalam pengecekan
visual pertama baik itu untuk pengelompokan di stok/gudang maupun pada saat
pengambilan.

Pengecekan dengan kode warna ini merupakan untuk kemudahan dalam


mengidentifikasikan setiap kelas besi baja tulangan beton. Untuk kepastian kelas baja
tulangan beton, harus tetap dengan melakukan uji tarik pada besi baja tulangan beton
tersebut.

Pada SNI sebelum SNI 2052-2017 terbit, misalnya pada SNI 2052-2002, penandaan besi
tulangan pada ujung-ujungnya diberikan berdasarkan warna seperti berikut,

Kode Warna Penandaan

Besi Baja Tulangan Beton SNI 07-2052-2002 Dari tabel tersebut diatas, terlihat untuk besi
BjTD 40 / Atau BjTS 40 diberikan warna Kuning pada penandaan ujung penampangnya.
Adapun aplikasi penandaanya seperti berikut

Aplikasi penandaan kode warna besi tulangan


Namun setelah SNI 2052-2017 terbit, kode pewarnaan tersebut berubah. dimana pada
SNI 2052-2017 Warna penandaan besi tulangan adalah sebagai berikut.

Kode Warna Penandaan Besi Baja Tulangan Beton SNI 2052-2017

Dari tabel kode pewarnaan tersebut diatas, terlihat perbedan kelas warna dari
sebelumnya. Jika pada pewarnaan sebelumnya warna merah menandakan kelas baja
besi BjTS 35 namun pada SNI 2052-2017 kode warna Merah adalah kelas Baja 420B.

Mulai Juni 2019, penandaan SNI 2052-2017 wajib sudah diberlakukan. Namun tidak
menutup kemungkinan jika masih ada toko supplier bangunan yang menyimpan stok
lama dan menggunakan pengkodean warna standard lama.

Perubahan kode warna ini, sangat penting untuk diketahui agar tidak salah dalam
memilih dan menentukan kelas mutu baja.

Misalnya saja, dalam spesifikasi gambar tulangan, dibutuhkan besi Mutu Baja Tulangan
BjTS-420B/fy=420 Mpa. Jika merujuk ketabel warna terbaru, maka pewarnaan
menggunakan warna merah.

Namun, jika tempat mengambil besi beton masih menyimpan besi stok lama dimana kita
mengambil besi beton berwarna merah. Maka tulangan yang diambil memiliki mutu BjTS
35, yang artinya mutu besi beton tersebut memiliki fy 345 Mpa.

Pada spesifikasi dibutuhkan fy=420 Mpa, sedangkan yang digunakan fy 345 Mpa, tentu
ini merupakan suatu kesalahan besar.

Adapun contoh aplikasi penandaan besi tulangan baja beton SNI 2052-2017 adalah
sebagai berikut
Aplikasi penandaan kode warna besi tulangan SNI 2052-2017

Demikian juga untuk tulangan polos, standard yang digunakan adalah SNI 2052-2017
seperti berikut ini.

Grade besi tulangan polos sesuai sni 2052 2017

Jika pada aturan SNI lama panduan memilih besi beton berdasarkan warnanya adalah
sebagai berikut :
• Kelas besi beton BjTP 24 dengan warna hitam
• Kelas besi beton BjTP 30 & BjTD 30 dengan warna biru
• Kelas besi beton BjTD 35 dengan warna merah
• Kelas besi beton BjTD 40 dengan warna kuning
• Kelas besi beton BjTD 50 dengan warna hijau

Namun panduan tersebut sudah tidak berlaku/tidak digunakan dan berubah sesuai
dengan aturan SNI yang baru.
Berikut ini panduan memilih besi beton berdasarkan warnanya:
• Kelas besi beton BjTP 280 & BjTD/BjTS 280 dengan warna hitam
• Kelas besi beton BjTD/BjTS 420A dengan warna kuning
• Kelas besi beton BjTD/BjTS 420B dengan warna merah
• Kelas besi beton BjTD/BjTS 520 dengan warna hijau
• Kelas besi beton BjTD/BjTS 550 dengan warna putih
• Kelas besi beton BjTD/BjTS 700 dengan warna biru
MENGENAL BESI WIREMESH | BERBAGAI HAL PENTING SEPUTAR BESI WIREMESH

by m hadi h, st.

Anda ingin menggunakan kawat besi terbaik untuk material konstruksi? Salah satu pilihan yang
tepat adalah dengan memilih kawat wiremesh. Kawat atau besi wiremesh menjadi salah satu
elemen yang tak kalah penting dalam dunia konstruksi.

Bentuknya menyerupai kawat yang dianyam hingga berbentuk kotak kotak, sehingga memiliki
tampilan seperti lembaran. Tak jarang wiremesh disebut dengan kawat besi atau besi anyam,
sesuai dengan tampilannya.

Penggunaan wiremesh pun cukup beragam dalam dunia konstruksi, seperti pada anak tangga
agar lebih kokoh dan kuat. Selain rumah bertingkat, biasanya wiremesh dipakai sebagai elemen
lantai yang bertujuan untuk memperkuat dak beton ataupun plat lantai. Nah, apabila Anda
memiliki keinginan untuk memilih material wiremesh, sebaiknya perhatikan hal penting berikut.

Ukuran Dan Spesifikasi Kawat Besi Wiremesh

Sebelum menggunakan kawat besi sebagai material konstruksi, Anda perlu mengetahui
ukurannya. Elemen yang pertama yakni memiliki ukuran 2,1 meter x 5,4 meter, sementara yang
kedua memiliki ukuran 54 meter x 2,1 meter.

Wiremesh lembar dengan ukuran 2.1 m x 5.4 m memiliki ukuran diameter besi 5 mm s/d 10 mm
sedangkan Wiremesh roll dengan ukuran 2.1 m x 54 m memiliki ukuran diameter 4mm s/d
6mm.Wiremesh dengan standar JIS G 3551 memiliki toleransi 0.5mm

Untuk elemen wiremesh yang kedua berbentuk roll atau gulungan. Selain ukuran panjang dan
lebar, besi wiremesh juga memiliki diameter. Namun diameter anyam yang dimiliki tidak
sama, tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan. Kawat besi yang berdiameter kecil, biasa
digunakan untuk jenis proyek yang sederhana. Sedangkan pada proyek besar, bisa menggunakan
kawat berdiameter lebih panjang sesuai kebutuhan.

Dimensi Wiremesh
Spesifikasi Ukuran Kawat Besi Wiremesh

Spesifikasi Ukuran Diameter Kawat Besi Wiremesh


Kelebihan Menggunakan Kawat Wiremesh

Elemen wiremesh juga memiliki beberapa kelebihan yang bisa dijadikan pertimbangan untuk
menggunakannya.

1. Proses pengerjaan lebih cepat dan mudah, lantaran pemasangannya hanya perlu digelar
tanpa perlu dirangkai dari awal.
2. Kualitas dan ketepatan jarak tulangan beton dinilai lebih baik dibandingkan besi beton.
3. Ketika proses pengerjaan akan lebih mudah untuk dilakukan pengawasan.
4. Proses pengiriman material dinilai lebih mudah, lantaran ukuran elemen yang praktis yaitu
hanya 2,1 meter x 5,4 meter. Tentu saja ukuran ini tidak sepanjang besi beton yang bisa
mencapai 12 meter.
5. Penggunaan kawat wiremesh dinilai lebih ekonomis, lantaran bisa membuat pengurangan
berat besi tulangan pada beton saat pengerjaan.

Tips Memilih Kawat Wiremesh untuk Elemen Konstruksi

Jika Anda sudah memahami hal penting terkait wiremesh, kini pahami juga bagaimana tips
memilih kawat yang tepat. Apalagi saat ini ada banyak jenis dan spesifikasi dari wiremesh, yang
bisa saja menyulitkan proses pemilihan. Nah, berikut ini beberapa tips memilihnya.

1. Pilih kualitas dan spesifikasi yang ditawarkan sesuai kebutuhan konstruksi. Jangan
sampai terjadi kesalahan dalam memilih, sehingga mengharuskan Anda membeli kawat
kembali. Apalagi harga kawat wiremesh tidaklah murah, yang bisa bisa justru membuat
anggaran konstruksi membengkak.
2. Pilih material yang bersih dan terhindar dari adanya karat di permukaannya. Karena karat
bisa mengakibatkan terjadinya korosi, sehingga membuat elemen mudah rusak dan
rapuh. Jika sudah begitu, tentu Anda harus mengeluarkan anggaran lebih untuk
mengganti material yang rusak.
3. Gunakan kawat besi yang menggunakan sistem pengelasan otomatis, untuk
mendapatkan kualitas terbaik. Karena pada sistem las manual, hasil pengerjaan terlihat
kurang rapi dan tidak teratur, sehingga hasilnya akan kurang sempurna. Hal ini disebabkan
oleh jarak anyam yang tidak sama yang cenderung menurunkan kualitas dari sistem las
manual.

Harga Wiremesh

Harga wiremesh berbeda pada setiap daerah dan juga merk dagangnya. Tapi sebagai
perbandingan berikut adalah perkiraan harga wiremesh terbaru pada saat ini.

DAFTAR HARGA WIREMESH 2020

• Harga Wiremesh M5, 4,5 mm IDR 263.000 /Lembar


• Harga Wiremesh M6, 5,3 mm IDR 348.000 /Lembar
• Harga Wiremesh M7, 6,3 mm IDR 485.000 /Lembar
• Harga Wiremesh M8, 7,5 mm IDR 655.500 /Lembar
• Harga Wiremesh M10, 9,7 mm IDR 1.044.000 /Lembar
• Harga Wiremesh M12, 11,7 mm IDR 1.601.500 /Lembar

Itulah tadi berbagai hal penting terkait besi wiremesh yang perlu Anda ketahui. Ada banyak hal
yang perlu diperhatikan, mulai dari spesifikasi, kualitas, hingga tips pemilihannya. Karena dengan
pemilihan yang tepat, Anda akan mendapatkan hasil yang maksimal, tahan lama, serta
pengerjaan yang sempurna.
MENGENAL PC WIRE, PC BAR DAN PC STRAND DALAM INDUSTRI BETON PRATEKAN

by m hadi h, st.

Pc wire pc bar dan pc strand sudah tidak asing lagi bagi yang sehari harinya bekerja di lingkungan
beton pratekan (Prestressed). Dari ketiga jenis tersebut memiliki fungsi yang sama untuk struktur
ataupun beton precast, Yaitu memperkuat beton komposit untuk lebih tahan terhadap tarikan

Beton komposit merupakan suatu struktur yang saling bekerja sama untuk menahan beban dari
luar, baik itu tekanan maupun tarikan. Karena beton kurang kuat terhadap tarikan maka untuk
menutupi kelemahan beton tersebut diberikanlah tulangan yang menyatu dengan beton sehingga
menjadi sebuah struktur komposite.

Tulangan yang biasa digunakan adalah Reinforcing bar seperti tulangan ulir atapun polos. Karena
pada dasarnya tulangan berfungsi untuk menahan tarik maka untuk struktur yang lebih khusus
tulangan tersebut diberikan gaya sebelum menerima beban tarikan dari luar. Dengan begitu
Tulangan akan jauh lebih kuat lagi.

Tentu tulangan yang akan diberikan gaya bukan sembarang tulangan dan butuh spesifikasi
khusus agar tujuan penarikan dan efektif tegangan bisa tercapai. Atas dasar itulah adanya Pc
Wire, PC Bar dan Pc Strand. Apa saja sebenarnya perbedaan Pc Wire dan Pc Bar ? Atau Perbedaan
Pc Wire dan Pc Strand ? dan apa spesifikasi yang harus dipenuhi masing masing Prestressed
Concrete (PC) tersebut? Berikut kita bahas masing masing pc.

Pc Wire

Apa itu pc wire? didalam SNI 1155 : 2016 atau SNI sebelumnya SNI 1155 : 2011. Pc wire adalah
kawat baja berpenampang bulat diberi lekukan dipermukaannya yang diproses dari batang kawat
baja dengan cara tarik dingin (cold wire drawing) kemudian dihilangkan sisa tegangannya dengan
proses perlakuan panas (tempering) secara kontinyu untuk mencapai sifat mekanis sesuai
dengan yang ditetapkan dan digunakan pada konstruksi beton pratekan.

Pc wire terbagi dalam dua kelas yaitu, KBjp-N dan KBjP-R, dimana KBjP-N adalah pc wire kelas
relaksasi Normal dan KBjP-R adalah pc wire kelas relaksasi Rendah.

Pc Wire KBjP dibuat Dari kawat baja high carbon dengan proses penghilangan karat (Rust
removing), Phospating, pengecilan ukuran (Wire Drawing), penandaan (identing), pemanasan
(tempering) dan pengemasan (Coilling).
KBjP harus berlekuk dengan ilustrasi seperti pada gambar dan harus bebas dari minyak, gemuk,
karat yang telah menyebabkan lubang atau retakan, serpihan, permukaan bergelombang yang
dapat mengurangi nilai kegunaannya. KBjp harus bebas dari sambungan dan jumlah lekukan
dalam satu lingkaran pada permukaan kawat adalah empat lekukan sesuai dengan diameter
penampang.

Ukuran diameter dan toleransi KBjp seperti tercantum pada tabel berikut

Selain itu syarat sifat mekanis KBjP harus memenuhi sifat mekanis seperti berikut

Catatan :

Beban ulur kurva tegangan vs regangan menunjukkan pertemuan antara garis lurus pada 0.2 %
regangan yang sejajar dengan garis beban dan kurva beban. Pembebanan awak dari pengujian
tersebut harus dimulai pada 10% nilai beban tarik.

Pc Bar

Pc bar adalah kawat baja karbon tinggi berpenampang bulat dengan permukaan polos, bersirip,
beralur atau berlekuk, dilakukan proses perlakuan panas, didinginkan dengan cepat (quench)
untuk menghasilkan struktur martensitik kemudian dihilangkan sisa tegangannya dengan proses
perlakuan panas (tempering) secara kontinyu untuk mencapai sifat mekanis sesuai dengan
spesifikasi yang ditetapkan, digunakan untuk konstruksi beton pratekan.

Kelas dan simbol KBjP-Q Seperti pada Tabel

CATATAN :

• KBjP-Q NP : Baja kuens (quench) dan temper untuk konstruksi beton pratekan relaksasi
normal kelas polos.
• KBjP-Q NR : Baja kuens (quench) dan temper untuk konstruksi beton pratekan relaksasi
normal kelas Sirip.
• KBjP-Q NG : Baja kuens (quench) dan temper untuk konstruksi beton pratekan relaksasi
normal kelas Alur.
• KBjP-Q NI : Baja kuens (quench) dan temper untuk konstruksi beton pratekan relaksasi
normal kelas Lekuk.
• KBjP-Q RP : Baja kuens (quench) dan temper untuk konstruksi beton pratekan relaksasi
rendah kelas Polos.
• KBjP-Q RR : Baja kuens (quench) dan temper untuk konstruksi beton pratekan relaksasi
rendah kelas Sirip.
• KBjP-Q RG : Baja kuens (quench) dan temper untuk konstruksi beton pratekan relaksasi
rendah kelas Alur.
• KBjP-Q RI : Baja kuens (quench) dan temper untuk konstruksi beton pratekan relaksasi
rendah kelas Lekuk.

• KBjP-Q (Pc Bar) harus memiliki permukaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam istilah
dan definisi, dan harus bebas dari minyak, gemuk, karat yang telah menyebabkan lubang
atau retakan, serpihan, permukaan bergelombang yang dapat mengurangi nilai
kegunaannya dan Kawat pc bar harus bebas dari sambungan.

Pc Bar harus memenuhi sifat mekanis sebagai berikut


CATATAN:

1. Kekuatan tarik untuk tiap kawat harus dihitung berdasarkan gaya maksimum dan luas
penampang nominal.
2. Tegangan luluh 0,1 % diwajibkan dan tegangan 0,2 % hanya untuk keperluan informasi
kecuali bilamana ada kesepakatan lain.
3. Tegangan luluh harus dihitung berdasarkan gaya luluh dan luas penampang nominal.
4. Tegangan luluh karakteristik 0,1 % dan 0,2 % masing-masing dalam interval 88 % dan 90
% kuat tarik karakteristik yang disyaratkan.

Standard Komposisi Pc bar yang diambil dari JIS G 3137 adalah sebagai berikut

Pc Strand

Pc strand (KBjP-P7) adalah gabungan kawat kawat baja yang dihasilkan dari batang kawat baja
di proses tarik dingin (cold wire drawing) sebanyak tujuh batang dipilin, kemudian dihilangkan
sisa tegangannya dengan proses perlakuan panas (stress relieving )secara kontinyu untuk
mencapai sifat mekanis sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dan digunakan pada
konstruksi beton pratekan.

Pilinan adalah gabungan antara satu kawat baja sebagai inti yang dipilin oleh enam kawat baja
lainnya di bagian luar dengan jarak pilinan yang tetap.

Kelas dan simbol Pc strand (KBjP-P7) adalah seperti pada tabel berikut

Keterangan :

• KBjP-P7 N : Tujuh kawat baja tanpa lapisan dipilin untuk konstruksi beton pratekan
relaksasi Normal
• KBjP-P7 R : Tujuh kawat baja tanpa lapisan dipilin untuk konstruksi beton pratekan
relaksasi Rendah
• Kelas A : Kekuatan tarik batas minimum 1725 Mpa
• Kelas B : Kekuatan tarik batas minimum 1860 Mpa

Standard Komposisi pc strand ada pada tabel paduan berikut, bahan baku yang dipergunakan
adalah baja karbon atau baja paduan, baja karbon atau baja paduan tidak boleh mengandungu
unsur fosfor (P) lebih dari 0.030 % dan unsur sulfur (S) lebih dari 0.035%. (SNI 1154)
KBjP-P7 harus bebas dari minyak, gemuk, karet yang telah menyebabkan lubang atau retakan,
serpihan, permukaan bergelombang yang dapat mengurangi nilai kegunaannya. Tidak
diperbolehkan adanya sambungan antara pilinan dengan maksimum panjang kawat yang dilas
adalah 45 meter.

Jika bagian pilinan dipotong, ikatan antara pilinan tersebut tidak boleh terurai. Apabila ada, uraian
pilinan tersebut dapat dikembalikan keposisi semula dengan tangan maka hal tersebut
diperbolehkan.

Arah pilinan enam kawat baja bagian luar ke kanan searah jarum jam atau kekiri berlawanan arah
jarum jam sesuai gambar berikut dibawah dengan panjang pilinan (pitch) 12 sampai dengan 16
kali nominal diameter pilihan.
Ukuran dimensi dan toleransi Pc strand KBjP-P7 adalah sebagai berikut

Sifat mekanis Pc strand KBjP-P7 adalah sebagai berikut


Keterangan tabel sifat mekanis pc strand

Beban ulur diukur pada 1 % regangan, Nilainya tidak boleh kurang dari 85% beban putus untuk
relaksasi normal dan 90% untuk relaksasi rendah. Pembebanan awal pengujian tersebut harus
dimulai pada 10% nilai beban tarik

Regangan diukur dengan menggunakan extensiometer yang terkalibrasi. Nilai total regangan
minimum 3.5 % dengan panjang ukur (gauge lenght) alat uji pada sampel tidak kurang dari 600
mm

Relaksasi normal dengan beban awal 70% dari beban tarik nilainya tidak lebih dari 8.0 %.
Relaksasi rendah dengan beban awal 70% dari beban tarik nilainya tidak lebih dari 2.5 % dan untuk
beban awal 80% dari beban tarik nilainya tidak lebih dari 3.5%.

Anda mungkin juga menyukai