Anda di halaman 1dari 23

PERTEMUAN

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap


MATERI:
A. Menghitung Volume Pekerjaan Kap dan Penutup Kap (Kuda-kuda + Atap)
PEKERJAAN ATAP terdiri atas beberapa jenis sub pekerjaan, yaitu:

1. Pekerjaan Kuda –Kuda Konstruksi Kayu (m3)


2. Pekerjaan Gording (m3)
3. Pekerjaan Kasau + Reng (m2)
4. Pekerjaan Konstruksi Kuda-Kuda Baja Ringan (m2)
5. Pekerjaan Atap Genteng (m2)
Mari kita bahas satu per-satu cara menghitungnya. Gambar yang diperlukan adalah
:

1. Gambar Denah Atap.


2. Gambar denah rencana Atap, serta potongannya
3. Gambar Detail Kuda-Kuda

A. FUNGSI KUDA-KUDA DAN BAGIAN-BAGIANNYA


Konstruksi kuda-kuda merupakan konstruksi bagian atas bangunan yang berfungsi
untuk menahan beban atap dan termasuk juga beratnya sendiri serta memberikan
bentuk pada atapnya. Pada konstruksi kuda-kuda memiliki beberapa bagian, yaitu
Balok Tarik, Kaki Kuda-kuda, Tiang Kuda-kuda, Balok Sokong, Balok Gapit, dan Balok
Kunci.
Gambar 1.1 Tampak Depan Konstruksi Kuda-kuda Bentangan 9 m
Pada bagian-bagian kuda-kuda tersebut memiliki fungsinya tersendiri. Berikut ini fungsi
dari bagian-bagian kuda-kuda tersebut.
1. Balok Tarik, berfungsi untuk menahan gaya horizontal yang disebabkan oleh gaya
yang bekerja pada kaki kuda-kuda.
2. Kaki Kuda-kuda, berfungsi sebagai tumpuan balok gording dan beban diatasnya.
3. Tiang Kuda-kuda, berfungsi untuk menahan lenturan tang terjadi pada balok tarik.
4. Balok Sokong, berfungsi untuk meyokong kaki kuda-kuda agar tidak melengkung ke
dalam yang disebabkan oleh beban balok gording.
5. Balok Gapit, berfungsi untuk menggapit (menjepit) rangka kuda-kuda agar tidak
melentur ke samping.
6. Balok Kunci, berfungsi untuk mengunci sambungan kayu agar kuat dan tidak lentur.

Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar isometri dibawah ini.

Gambar 1.2 Isometri Konstruksi Kuda-kuda Bentangan 9 m


B. GAMBAR DETAIL KUDA-KUDA
Gambar detail kuda-kuda adalah gambar penjelas yang berfungsi untuk menjelaskan
konstruksi titik pertemuan pada kuda-kuda tersebut. Pada konstruksi kuda-kuda kayu
betangan 9 meter ada enam gambar detail, yaitu Detail A, Detail B, Detail C, Detail D,
Detail E, dan Detail F. Lihat contohnya pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Bagian Detail Pada Konstruksi Kuda-kuda Kayu Bentangan 9 m

Berikut adalah penjelasan gambar detail konstruksi kuda-kuda kayu bentangan 9 meter.
1. Gambar Detail A

Gambar 2.2 Detail A Konstruksi Kuda-kuda Kayu Bentangan 9 m


1. Gambar Detail A merupakan gambar penjelas pertemuan tiang kuda-kuda dengan
dua buah kaki kuda-kuda, ditambah besi plat yang berfungsi untuk mengikat tiang
kuda-kuda dengan dua buah kaki kuda-kuda agar lebih kuat. Di atas tiang kuda-
kuda terdapat balok nok dan papan reuter, balok nok berfungsi untuk menompang
beban kaso 5/7 dan papan reuter berfungsi untuk menahan beban genteng karvus
dan adukan perekatnya.

2. Gambar Detail B

Gambar 2.3 Detail B Konstruksi Kuda-kuda Kayu Bentangan 9 m


2. Gambar Detail B merupakan gambar penjelas pertemuan tiang kuda-kuda dengan
balok sokong dan pertemuan tiang kuda-kuda dengan balok tarik. Fungsi besi plat
seperti pada gambar di atas berfungsi untuk mengikat pertemuan tiang kuda-kuda
dengan dua buah balok sokong agar lebih kuat.

3. Gambar Detail C

Gambar 2.4 Detail C Konstruksi Kuda-kuda Kayu Bentangan 9 m


4. Gambar Detail C merupakan gambar penjelas pertemuan kaki kuda-kuda dengan
dua buah balok sokong serta balok gapit. Dua buah balok sokong ini berfungsi untuk
menahan kaki kuda-kuda agar tidak melengkung ke dalam. Dan pada kaki kuda-
kuda terdapat balok kunci karena terdapat sambungan kayu pada kaki kuda-kuda.
Mengapa terdapat sambungan kayu? karena bentangan pada kaki kuda-kuda
tersebut melebihi 4 meter sedangkan panjang kayu tidak ada yang melebihi 4 meter,
jadi dibutuhkanlah sambungan kayu pada kaki kuda-kuda itu. Dan balok kunci disini
berfungsi untuk mengunci ikatan sambungan kayu yang terdapat pada kaki kuda-
kuda tersebut. Lalu pertemuan kaki kuda-kuda dengan dua buah balok sokong
tersebut digapit oleh balok gapit agar tidak melentur kesamping.
4. Gambar Detail D

Gambar 2.5 Detail D Konstruksi Kuda-kuda Kayu Bentangan 9 m


5. Gambar Detail D merupakan gambar penjelas pertemuan balok sokong vertikal
dengan balok tarik. Pada balok tarik terdapat balok kunci karena terdapat
sambungan kayu pada balok tarik. Mengapa terdapat sambungan kayu? sama
halnya seperti pada kaki kuda-kuda, bentangan balok tarik disini melebihi 4 meter,
jadi dibutuhkan sambungan kayu pada balok tarik. Fungsi balok kunci adalah untuk
mengunci sambungan kayu yang terdapat pada balok tarik. Besi plat seperti pada
gambar di atas berfungsi untuk mengikat balok tarik dengan tiang kuda-kuda agar
balok tarik tidak melentur kebawah.

5. Gambar Detail E

Gambar 2.6 Detail E Konstruksi Kuda-kuda Kayu Bentangan 9 m


6. Gambar Detail E merupakan gambar penjelas pertemuan kaki kuda-kuda dengan
tupai-tupai sebagai penompang balok gording. Balok gording berfungsi sebagai
penompang kaso 5/7. Kaso 5/7 berfungsi untuk menahan beban reng dan beban
diatasnya.
6. Gambar Detail F

Gambar 2.7 Detail F Konstruksi Kuda-kuda Kayu Bentangan 9 m


7. Gambar Detail F merupakan gambar penjelas pertemuan balok tarik dengan kaki
kuda-kuda dan pertemuan balok tarik dengan balok tembok serta sloof. Pada
pertemuan balok tarik dengan kaki kuda-kuda terdapat besi plat yang berfungsi
untuk mengikat balok tarik dengan kaki kuda-kuda. Fungsi dari balok tembok adalah
untuk mengunci balok tarik terhadap sloof agar tidak bergeser ke samping. Dan
lisplank sebagai komponen pendukung berfungsi sebagai penutup rongga antara
genteng dan plafon.

Spesifikasi teknis rangka atap baja ringan

Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan
struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka
batang berbentuk segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :

1. Rangka utama atas (top chord)


2. Rangka utama bawah (bottom chord)
3. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut
menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.
4. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama
dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng.

Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:


1. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
2. Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen (Fabrikasi),
3. Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek
4. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan
5. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka
kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan
angin dan bracing (ikatan pengaku)
6. Pemasangan jurai dalam (valley gutter)

Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak meliputi:

1. Pemasangan penutup atap


2. Pemasangan kap finishing atap
3. Talang selain jurai dalam
4. Accesories atap

Persyaratan Material Rangka Atap


Material struktur rangka atap
Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties)

• Baja Mutu Tinggi G 550


• Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
• Tegangan Maksimum 550 Mpa
• Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
• Modulus geser 80.000 Mpa

Lapisan anti karat :Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi,
dua jenis lapisan anti karat (coating):Galvanised (Z220)

• Pelapisan Galvanised
• Jenis Hot-dip zinc
• Kelas Z22
• katebalan pelapisan 220 gr/m2
• komposisi 95% zinc, 5% bahan campuran

Galvalume (AZ100)

• Pelapisan Zinc-Aluminium
• Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
• Kelas AZ100
• katebalan pelapisan 100 gr/m2
• komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.
Multigrip ( MG )

Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk
menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:

• Galvabond Z275
• Yield Strength 250 MPa
• Design Tensile Strength 150 MPa

Brace System (bracing)

• BOTTOM CHORD BRACING, Pengaku/ikatan pada batang tarik bawah (bottom


chord) pada kuda-kuda baja ringan.
• LATERAL TIE BRACING, Pengaku/bracing antara web pada kuda-kuda baja
ringan,sekaligus berfungsi untuk mengurangi tekuk lokal (buckling) pada batang
tekan (web),standar teknis mengacu pada desain struktur kuda-kuda tersebut.
• DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN), Pengaku/bracing diagonal antara
web pada kuda-kuda baja ringan dengan bentuk yang sama dan letak
berdampingan.
• STRAP BRACE (PITA BAJA), Yaitu pengaku /ikatan pada top chord dan bottom
chord kuda-kuda baja ringan, Untuk kebutuhan strap brace berdasarkan
perhitungan desain struktur.
• Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang
membentuk sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan
talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan material
jurai dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil seperti gambar diatas.

Alat Sambung (Screw)

Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen
rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai
berikut:

• Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2


• Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
• Kepadatan Alur 16 alur/inci
• Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
• Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm

Kekuatan Mekanikal

• Gaya geser satu baut 5,10 KN


• Gaya aksial 8,60 KN
• Gaya Torsi 6,90 KN

Persyaratan Pra-Konstruksi

1. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan


pemasangan rangka atap baja ringan, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan
Syarat) .
2. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang
dilampirkan pada dokumen tender.
3. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan
bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat
sambung pada setiap titik buhul.
4. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana dan Pihak DIreksi untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis.
5. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi diworkshop
permanen dengan menggunakan alat bantu mesin JIG yang menjamin
keakurasian hasil perakitan (fabrikasi)
6. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga dari Fabrikan
penyedia jasa Rangka Atap Baja ringan,
7. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan dari badan
akreditasi nasional (instansi yang berwenang sesuai dengan kompetensinya).

Persyaratan Pelaksanaan

1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus


dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi
khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu
pada standar peraturan yang berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan
menggunakan mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan
mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan
kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain
sistem rangka atap.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang
dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan
ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi
perletakan kuda-kuda.
6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng yang
akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja ringan
dapat memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan penyediaan
genteng tersebut sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi proyek.
7. Jaminan Struktural

• Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi
ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja
Ringan, meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng.
• Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan
Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti
yang tercantum pada “Cold formed code for structural steel”(Australian
Standard/New Zealand Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural
berdasarkan ”Dead and live loads Combination (Australian Standard 1170.1 Part
1) & “Wind load”(Australian Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup
berdasarkan ketentuan “Screws-self drilling-for the building and construction
industries”(Australian Standard 3566).

Sebelum Menghitung Luas Atap Rumah, Cari Tahu Bentuk Atap

Sebelum kamu menghitung berapa luas atap rumah, yang pertama kali dilakukan
adalah melihat bentuk atap.

Ada sejumlah bentuk atap rumah yang umum dijumpai atau banyak ditemukan di
Indonesia. Coba juga cek sekitar rumah kamu.

1. Atap pelana. Model atap rumah ini adalah jenis atap sederhana yang umum
diaplikasikan pada rumah.

Bentuk simpelnya adalah atap berbentuk segitiga kalau dilihat dari depan rumah
dengan kemiringan 30 derajat.

2. Atap Limasan. Bentuk atap rumah ini terlihat lebih keren dibandingkan dengan atap
pelana yang lebih sederhana.

Dari depan, atap rumah ini berbentuk segitiga. Namun, dari samping, bentuknya mirip
bentuk trapesium.

Atap limasan terlihat lebih proporsional jika dibandingkan atap pelana. Namun, proses
membuat lebih rumit.

Selain itu, biaya pembuatan atap limasan ini tentunya jauh lebih mahal dibandingkan
atap pelana.

3. Atap miring. Bentuk atap ini memiliki kemiringan di satu sisi, namun sudut
kemiringannya memang landai.
Atap kombinasi. Atap ini merupakan kombinasi atau perpaduan dari atap pelana dan
atap limasan.

Cara Menentukan Kemiringan Atap Rumah

Saat kamu ingin menentukan kemiringan atap rumah maka cara yang digunakan hanya
dua yaitu derajat dan tinggi.

Sebenarnya, kedua cara ini nyaris mirip, tetapi tergantung kamu mengajak siapa untuk
berdiskusi.

Kemiringan dengan derajat. Kemiringan bangunan biasanya diukur dengan satuan


derajat misalnya kemiringan 30 derajat.

Seorang arsitek atau drafter akan mendesain atap dengan cara ini. Sebenarnya,
standar ini baku dan umum digunakan.

Kemiringan dengan tinggi. Cara mengukur ini dengan menentukan tinggi atap dengan
menentukan tinggi.

Biasanya, yang menggunakan cara atau praktek pengukuran dengan tinggi adalah
tukang bangunan.

Metode ini memang lebih mudah dipahami dan dimengerti lantaran memang lebih
simpel dalam pengukuran.

Cara menghitungnya pun mudah, atap dibuat lebih tinggi dua atau tiga meter dari batas
plafon. Sederhana sekali kan?

Cara Menghitung Luas Atap Rumah

Kalau atap rumah kamu berupa beton cor atau dak biasa, maka cara menghitungnya
memang mudah sekali.

Kalau luas bangunan kamu berukuran 15 meter x 10 meter, maka cara menghitungnya
dengan mengalikan keduanya menjadi 150 meter persegi.

Untuk menghitung luas atap pelana, ada rumus yang bisa digunakan. Luasan atap
dihitung dalam satuan m2 atau meter persegi.

Rumusnya adalah Luas atap = (panjang x lebar) / cosinus (z). Z adalah sudut
kemiringan atap rumah.

Ukuran atap rumah misalnya 6 meter x 10 meter dengan overstek 1 meter. Overstek
adalah bagian atap yang tidak ditopang oleh bangunan.
Sudut kemiringan atap adalah 30 derajat. Maka penghitungan luas atap rumah adalah
sebagai berikut.

=(6 meter + 2 meter) x (10 meter + 2 meter) / (cosinus/cos 30).

=(8 meter x 12 meter) / cos 30

= (96 meter) / 0,83

= 115,6 meter persegi

Cosinus atau kosinus adalah istilah dalam matematika yaitu perbandingan sisi segitiga
yang terletak di sudut dengan sisi miring.

Untuk menghitung memang sedikit rumit apalagi kalau kamu sudah lupa dengan istilah
matematika seperti kosinus, sinus, dan tangen.
Gambar 1 Denah Rencana Atap/Kap
Gambar 2 Denah Rencana Perletakan Kuda-Kuda Kayu
Gambar 3 Potongan 1
Gambar 4 Potongan 2
Gambar 5 Detail Rangka Atap Konstruksi Kayu
Gambar 6 Detail Kuda-kuda Konstruksi Kayu
No Uraian Ukuran (cm) Jenis Bahan Keterangan
1 Kaki Kuda-Kuda 2 x 200 x 50 Bengkirai Gapit
2 Balok Sokong 2 x 200 x 50 Bengkirai Gapit
3 Balok Tarik 2 x 200 x 50 Bengkirai Gapit
4 Gording 50 x 100 Bengkirai
5 Reng 30 x 40 Bengkirai
6 Kasau 50 x 70 Bengkirai
Ex
Onduline
7 Atap 95 x 200 Bitumen Tile
Ket :
Jumlah Kuda -kuda 7 Buah
Model Atap Pelana Dengan
Kemiringan atap 56 Derajat

Kolom Spesipikasi Kuda-kuda Kayu Sesuai Gambar Diatas

A. Menghitung Volume pekerjaan Kap Konstruksi Kayu


1. Menghitung Volume Pekerjaan Kuda-Kuda Kayu (m3)
Kita akan mencoba menghitung volume kuda-kuda kayu sesuai gambar lampiran
diatas dengan konstruksi yang agak berbeda dari perhitungan sederhana biasanya
untuk lebih mempertajam dan menambah pengetahuan kita
Pertama –tama kita harus menghitung total panjang (m’) kayu seperti gambar
diatas :
• Kaki-kuda-kuda 2 x 200 x 50 (balok dimensi 20 cm x 5 cm x 2 balok (gapit)
Rumus (m’) = (Panjang sisi diagonal a + Panjang sisi diagonal b) x 2 (lihat
gambar detail 6)
Rumus (m’) = (11.46 (m) + 11.46 (m)) x 2 = 45.84 m
Jadi Panjang (m) untuk satu konstruksi kaki kuda-kuda adalah 45.84 m
Note : dikalikan 2 karena model kuda-kudanya gapit/double
Nah, selanjutnya kita akan menghitung total panjang (m) kaki kuda-kuda
Rumus (m’) = Panjang kaki kuda-kuda (m) x jumlah kuda-kuda (buah)
Rumus (m’) = 45.84 x 7
Rumus (m’) = 320.88 m
Kemudian kita akan mencoba menghitung jumlah batang dari total panjang
diatas, maka perhitungannya adalah :
Volume batang = 320.88/ 4= 80.22 batang
Nah selanjutnya kita akan menghitung volume kubikasi (m3) kayu, rumusnya
adalah :
Volume (m3) = jumlah batang / Koef (jumlah batang/m3)
Volume (m3) = 80.22 / 25 (masih ingatkan cara menghitung jumlah
batang/m3 pada materi sebelumnya)
Volume (m3) = 3.20 m3
Jadi volume kubikasi (m3) kaki kuda-kuda adalah 3.20 m3

• Balok tarik 2 x 200 x 50 (balok dimensi 20 cm x 5 cm x 2 balok (gapit)


Untuk balok tarik kita coba mengambil panjang antara sudut diagonal a kaki
kuda-kuda dan sudut diagonal b (untuk mempermudah perhitungan), jadi kita
ambil total panjang bentangan adalah 8.00 m.
Rumus (m’) = Panjang bentangan (m’) x 2 x jumlah kuda-kuda
Rumus (m’) = 8 (m’) x 2 x 7 (buah)
Rumus (m’) = 8 (m’) x 2 x 7 (buah)
Rumus (m’) = 8 (m’) x 2 x 7 (buah)
Rumus (m’) = 112 m’
Kemudian kita akan mencoba menghitung jumlah batang dari total panjang
diatas, maka perhitungannya adalah :
Volume batang = 112/ 4= 28 batang
Nah selanjutnya kita akan menghitung volume kubikasi (m3) kayu, rumusnya
adalah :
Volume (m3) = jumlah batang / Koef (jumlah batang/m3)
Volume (m3) = 28 / 25 (masih ingatkan cara menghitung jumlah batang/m3
pada materi sebelumnya)
Volume (m3) = 1.12 m3
Jadi volume kubikasi (m3) balok sokong adalah 1.12 m3
• Balok Sokong 2 x 200 x 50 (balok dimensi 20 cm x 5 cm x 2 balok (gapit)
Rumus (m’) = (Panjang sisi a + Panjang sisi b) x 2 (lihat gambar detail 6)
Rumus (m’) = (3.36 (m) + 3.36 (m)) x 2 = 13.44 m
Jadi Panjang (m) untuk satu konstruksi balok sokong adalah 13.44 m
Note : dikalikan 2 karena model baloknya gapit/double
Nah, selanjutnya kita akan menghitung total panjang (m) balok sokong
Rumus (m’) = Panjang balok sokong (m) x jumlah kuda-kuda (buah)
Rumus (m’) = 13.44 x 7
Rumus (m’) = 94.08 m
Kemudian kita akan mencoba menghitung jumlah batang dari total panjang
diatas, maka perhitungannya adalah :
Volume batang = 94.08/ 4= 23.52 batang
Nah selanjutnya kita akan menghitung volume kubikasi (m3) kayu, rumusnya
adalah :
Volume (m3) = jumlah batang / Koef (jumlah batang/m3)
Volume (m3) = 23.52 / 25 (masih ingatkan cara menghitung jumlah
batang/m3 pada materi sebelumnya)
Volume (m3) = 0.94 m3
Jadi volume kubikasi (m3) balok sokong adalah 0.94 m3
Nah akhirnya untuk perhitungan bagian dari kuda-kuda konstruksi kayu,
selanjutnya kita akan menghitung total kubikasi (m3)
Total (m3) = Volume kaki kuda-kuda + Volume balok tarik + volume balok
sokong
Total (m3) = 3.20 + 1.12 + 0.94 = 5.26 m3

Nah itulah contoh perhitungan volume kubikasi (m3) pekerjaan kuda-kuda konstruksi
kayu, namun untuk mempermudah aplikasi metode dari perhitungan diatas maka
sebaiknya dapat dilakukan pada program excel.
Jumlah
Panjang sat
Type Jumlah Volume batang koef volume
bh m m batang (batang/m3) m3
a b c d e f
c=axb d = c/4 f = d/f
kaki kuda2 2x200x50 7 45.8 320.6 80.15 25 3.206 m3
balok tarik 2x200x50 7 16 112 28 25 1.12 m3
balok sokong
2x200x50 7 13.44 94.08 23.52 25 0.9408 m3
Total (m3) 5.2668 m3

Contoh aplikasi perhitungan menggunakan program excel

2. Menghitung Volume Pekerjaan Gording kayu (m3)


Pertama –tama kita harus menghitung panjang (m’) 1 bh gording seperti gambar
diatas, dimana total panjang gording mengikut panjang bentangan atap, jadi
panjang gording adalah 30.8 m, dimana jumlah gording keseluruhan adalah 26
buah :
Rumus (m’) = panjang 1 buah x jumlah gording
Rumus (m’) = 30.8 x 26 = 800.8 m
Kemudian kita akan mencoba menghitung jumlah batang dari total panjang diatas,
maka perhitungannya adalah :
Volume batang = 800.8/ 4= 200.2 batang
Nah selanjutnya kita akan menghitung volume kubikasi (m3) kayu, rumusnya
adalah :
Volume (m3) = jumlah batang / Koef (jumlah batang/m3)
Volume (m3) = 200.2 / 50 (masih ingatkan cara menghitung jumlah batang/m3
pada materi sebelumnya)
Volume (m3) = 4.00 m3
Jadi volume kubikasi (m3) Gording adalah 4.00 m3

Nah itulah contoh perhitungan volume kubikasi (m3) pekerjaan gording konstruksi
kayu, namun untuk mempermudah aplikasi metode dari perhitungan diatas maka
sebaiknya dapat dilakukan pada program excel.
Jumlah Panjang Volume jml batang koef volume sat
Type
bh m m batang (batang/m3) m3
a b c d e f
c=axb d = c/4 f = d/f
gording 5x10 26 30.8 800.8 200.2 50 4.004 m3
Total (m3) 4.004 m3

Contoh aplikasi perhitungan menggunakan program excel

3. Menghitung Volume Rangka Atap (Kasau + Reng ) (m2)

Rumusnya adalah Luas atap/Rangka Atap (m2) = (panjang x lebar) / cosinus


(z). Z adalah sudut kemiringan atap rumah.

Volume luasan (m2) = (30.83 x 8.66)/ cos 56 ° (panjang dan lebar sudah termasuk
overstek)

Volume luasan (m2) = (30.83 x 8.66)/ cos 56 °


Volume luasan (m2) = (266.98)/ 0.85
Volume luasan (m2) = 314.10 m2

Jadi volume rangka atap adalah 314.10 m2

Nah sangat mudah kan, metode perhitungan diatas dapat digunakan untuk
perhitungan penutup atap serta perhitungan volume konstruksi kuda-kuda baja
ringan.

Anda mungkin juga menyukai