Berikut adalah penjelasan gambar detail konstruksi kuda-kuda kayu bentangan 9 meter.
1. Gambar Detail A
2. Gambar Detail B
3. Gambar Detail C
5. Gambar Detail E
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan
struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka
batang berbentuk segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :
Lapisan anti karat :Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi,
dua jenis lapisan anti karat (coating):Galvanised (Z220)
• Pelapisan Galvanised
• Jenis Hot-dip zinc
• Kelas Z22
• katebalan pelapisan 220 gr/m2
• komposisi 95% zinc, 5% bahan campuran
Galvalume (AZ100)
• Pelapisan Zinc-Aluminium
• Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
• Kelas AZ100
• katebalan pelapisan 100 gr/m2
• komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.
Multigrip ( MG )
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk
menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:
• Galvabond Z275
• Yield Strength 250 MPa
• Design Tensile Strength 150 MPa
Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen
rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai
berikut:
Kekuatan Mekanikal
Persyaratan Pra-Konstruksi
Persyaratan Pelaksanaan
• Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi
ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja
Ringan, meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng.
• Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan
Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti
yang tercantum pada “Cold formed code for structural steel”(Australian
Standard/New Zealand Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural
berdasarkan ”Dead and live loads Combination (Australian Standard 1170.1 Part
1) & “Wind load”(Australian Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup
berdasarkan ketentuan “Screws-self drilling-for the building and construction
industries”(Australian Standard 3566).
Sebelum kamu menghitung berapa luas atap rumah, yang pertama kali dilakukan
adalah melihat bentuk atap.
Ada sejumlah bentuk atap rumah yang umum dijumpai atau banyak ditemukan di
Indonesia. Coba juga cek sekitar rumah kamu.
1. Atap pelana. Model atap rumah ini adalah jenis atap sederhana yang umum
diaplikasikan pada rumah.
Bentuk simpelnya adalah atap berbentuk segitiga kalau dilihat dari depan rumah
dengan kemiringan 30 derajat.
2. Atap Limasan. Bentuk atap rumah ini terlihat lebih keren dibandingkan dengan atap
pelana yang lebih sederhana.
Dari depan, atap rumah ini berbentuk segitiga. Namun, dari samping, bentuknya mirip
bentuk trapesium.
Atap limasan terlihat lebih proporsional jika dibandingkan atap pelana. Namun, proses
membuat lebih rumit.
Selain itu, biaya pembuatan atap limasan ini tentunya jauh lebih mahal dibandingkan
atap pelana.
3. Atap miring. Bentuk atap ini memiliki kemiringan di satu sisi, namun sudut
kemiringannya memang landai.
Atap kombinasi. Atap ini merupakan kombinasi atau perpaduan dari atap pelana dan
atap limasan.
Saat kamu ingin menentukan kemiringan atap rumah maka cara yang digunakan hanya
dua yaitu derajat dan tinggi.
Sebenarnya, kedua cara ini nyaris mirip, tetapi tergantung kamu mengajak siapa untuk
berdiskusi.
Seorang arsitek atau drafter akan mendesain atap dengan cara ini. Sebenarnya,
standar ini baku dan umum digunakan.
Kemiringan dengan tinggi. Cara mengukur ini dengan menentukan tinggi atap dengan
menentukan tinggi.
Biasanya, yang menggunakan cara atau praktek pengukuran dengan tinggi adalah
tukang bangunan.
Metode ini memang lebih mudah dipahami dan dimengerti lantaran memang lebih
simpel dalam pengukuran.
Cara menghitungnya pun mudah, atap dibuat lebih tinggi dua atau tiga meter dari batas
plafon. Sederhana sekali kan?
Kalau atap rumah kamu berupa beton cor atau dak biasa, maka cara menghitungnya
memang mudah sekali.
Kalau luas bangunan kamu berukuran 15 meter x 10 meter, maka cara menghitungnya
dengan mengalikan keduanya menjadi 150 meter persegi.
Untuk menghitung luas atap pelana, ada rumus yang bisa digunakan. Luasan atap
dihitung dalam satuan m2 atau meter persegi.
Rumusnya adalah Luas atap = (panjang x lebar) / cosinus (z). Z adalah sudut
kemiringan atap rumah.
Ukuran atap rumah misalnya 6 meter x 10 meter dengan overstek 1 meter. Overstek
adalah bagian atap yang tidak ditopang oleh bangunan.
Sudut kemiringan atap adalah 30 derajat. Maka penghitungan luas atap rumah adalah
sebagai berikut.
Cosinus atau kosinus adalah istilah dalam matematika yaitu perbandingan sisi segitiga
yang terletak di sudut dengan sisi miring.
Untuk menghitung memang sedikit rumit apalagi kalau kamu sudah lupa dengan istilah
matematika seperti kosinus, sinus, dan tangen.
Gambar 1 Denah Rencana Atap/Kap
Gambar 2 Denah Rencana Perletakan Kuda-Kuda Kayu
Gambar 3 Potongan 1
Gambar 4 Potongan 2
Gambar 5 Detail Rangka Atap Konstruksi Kayu
Gambar 6 Detail Kuda-kuda Konstruksi Kayu
No Uraian Ukuran (cm) Jenis Bahan Keterangan
1 Kaki Kuda-Kuda 2 x 200 x 50 Bengkirai Gapit
2 Balok Sokong 2 x 200 x 50 Bengkirai Gapit
3 Balok Tarik 2 x 200 x 50 Bengkirai Gapit
4 Gording 50 x 100 Bengkirai
5 Reng 30 x 40 Bengkirai
6 Kasau 50 x 70 Bengkirai
Ex
Onduline
7 Atap 95 x 200 Bitumen Tile
Ket :
Jumlah Kuda -kuda 7 Buah
Model Atap Pelana Dengan
Kemiringan atap 56 Derajat
Nah itulah contoh perhitungan volume kubikasi (m3) pekerjaan kuda-kuda konstruksi
kayu, namun untuk mempermudah aplikasi metode dari perhitungan diatas maka
sebaiknya dapat dilakukan pada program excel.
Jumlah
Panjang sat
Type Jumlah Volume batang koef volume
bh m m batang (batang/m3) m3
a b c d e f
c=axb d = c/4 f = d/f
kaki kuda2 2x200x50 7 45.8 320.6 80.15 25 3.206 m3
balok tarik 2x200x50 7 16 112 28 25 1.12 m3
balok sokong
2x200x50 7 13.44 94.08 23.52 25 0.9408 m3
Total (m3) 5.2668 m3
Nah itulah contoh perhitungan volume kubikasi (m3) pekerjaan gording konstruksi
kayu, namun untuk mempermudah aplikasi metode dari perhitungan diatas maka
sebaiknya dapat dilakukan pada program excel.
Jumlah Panjang Volume jml batang koef volume sat
Type
bh m m batang (batang/m3) m3
a b c d e f
c=axb d = c/4 f = d/f
gording 5x10 26 30.8 800.8 200.2 50 4.004 m3
Total (m3) 4.004 m3
Volume luasan (m2) = (30.83 x 8.66)/ cos 56 ° (panjang dan lebar sudah termasuk
overstek)
Nah sangat mudah kan, metode perhitungan diatas dapat digunakan untuk
perhitungan penutup atap serta perhitungan volume konstruksi kuda-kuda baja
ringan.