Anda di halaman 1dari 70

Program Studi: TEKNIK SIPIL

LAB. PRAKTI KAYU


Semester : 3 (TIGA)
Pengenalan dan fungsi alat serta
Panduan Praktek ke: 1
bahan kerja kayu

I. TUJUAN PRAKTEK
Memberikan pembelajaran kepada mahasiswa untuk memahami macam dan fungsi
peralatan kerja kayu serta memahami cara memelihara alat-alat tersebut.

II. DASAR TEORI

Peralatan tangan kerja kayu dalam kelompok tersebut di atas cukup banyak
jenis/macamnya, sehingga di dalam modul ini dipilih yang utama saja dari setiap
kelompok yang disajikan pada masing-masing Kegiatan Belajar sebagai berikut :

 Macam-macam Gergaji, terdiri dari Gergaji Tangan, Gergaji Punggung, Gergaji


Lubang.
 Macam-macam Ketam, terdiri dari Ketam Pendek Kasar, Ketam Pendek Halus
Ketam Panjang, Ketam Sponing, Ketam Tongkat/Kauto.
 Macam-macam Pahat, terdiri dari Pahat Tusuk, Pahat Lubang, Pahat Lubang
Tipis, Pahat Lubang Berpunggung, Pahat Lubang Besar, Pahat Kuku.
 Macam-macam Alat Pembantu, terdiri dari Siku Silang, Siku Serong, Siku
Goyang, Meteran Lipat, Mistar baja, Rol Meter, Perusut, Pensil dan Penggores.

 Latihan menggunakan macam-macam peralatan tangan kerja kayu secara


gabungan.

III. ALAT DAN BAHAN


MENGENAL MACAM-MACAM GERGAJI DAN PENGGUNAANNYA SERTA CARA
MERAWATNYA

1. Tujuan Khusus Pembelajaran


Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, mahasiswa/pengguna modul ini dapat :

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 1 dari 70 halaman


 Menyebutkan tiga macam gergaji -yang utama- sebagai peralatan tangan yang digunakan
untuk pengerjaan kayu.

 Menjelaskan fungsi/kegunaan dari tiga macam gergaji tersebut di atas.dengan benar


 Menggunakan tiga macam gergaji tersebut di atas sesuai dengan fungsinya
 Merawat/memelihara tiga macam gergaji tersebut di atas sesuai dengan ketentuannya.

2. Uraian materi
Gergaji dibuat dari pelat baja, dan pada daunnya dipasang pegangan dari kayu atau plastik
dengan sekerup atau mur-baut sebagai penguatnya. Terdapat beraneka-macam Gergaji untuk
tujuan yang berbeda-beda, antara lain :
a. Gergaji Tangan
b. Gergaji Punggung
c. Gergaji Lubang/Kompas
Diantara kesemuanya ini dikenal dua bentuk dasar gerigi, yaitu : pertama yang terdapat pada
gergaji pembelah untuk memotong searah dengan serat kayu dan kedua yang terdapat pada
gergaji pemotong untuk memotong melintasi serat kayu.

Gambar 1: Gerigi gergaji pembelah dan gerakan pemotongan

Gambar 2: Gerigi gergaji pemotong dan gerakan pemotongan

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 2 dari 70 halaman


Dengan membandingkan bentuk gerigi gergaji pembelah dan gergaji pemotong, akan
terlihat bahwa sekalipun sudut kerongkongannya sama yaitu 60, akan tetapi perbedaan
dalam sudut kemiringan dan sudut-sudut penajaman yang memberikan kepada kedua tipe
tadi, cara pemotongan yang khas

a. Gergaji Tangan
Gergaji Tangan dibuat dari pelat baja, dan pada daunnya dipasang pegangan dari kayu atau
plastik yang dipasangkan erat-erat. Panjang daun Gergaji Tangan antara 10 sampai
dengan 30. Jumlah gerigi gergaji ditentukan dengan ukuran inchi. Angka yang tercantum
pada daun gergaji menunjukkan jumlah gerigi setiap inchi, dan juga menunjukkan kasar
dan halusnya gerigi gergaji itu. Oleh sebab itu gergaji tangan ada yang bergerigi besar dan
ada yang bergerigi kecil.
Bentuknya juga berlainan, ada yang bergerigi condong (menjorok sedikit ke muka) dan
ada yang bergerigi tegak.

Gambar 3: Penggergajian dengan gergaji tangan


Penggunaan Gergaji Tangan

Gergaji Tangan digunakan untuk memotong dan membelah kayu. Gergaji yang bergerigi
condong baik dipakai untuk membelah kayu, sedangkan yang bergerigi tegak cocok
digunakan untuk memotong arah melintang kayu. Gergaji pemotong dapat pula digunakan
untuk membelah searah dengan serat kayu, sedangkan dengan gergaji pembelah sukar untuk
memotong melintang serat kayu

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 3 dari 70 halaman


Gambar 4: Cara menggunakan gergaji belah dan bentuk bukaan geriginya

Gergaji belah harus didorong menjauh, untuk mendapatkan aksi pemotongan, dilakukan
dengan tenang dan beraturan. Menariknya dapat dilakukan lebih cepat, dan pada waktu
mendorong tekanlah sedikit pada kayu. Sekitar 60 derajat adalah sudut yang tepat untuk
penggergajian belah.

Gambar 5: Cara menggunakan gergaji potong dan bentuk bukaan geriginya


Untuk mendapatkan aksi pemotongan, gergaji potong harus didorong menjauh, tegak lurus
terhadap arah serat kayu. Sekitar sudut 45 adalah sudut yang tepat untuk penggergajian
potong.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 4 dari 70 halaman


Tepatkan/mantapkan gergaji dengan ibu jari
tangan kiri bila akan dimulai pemotongan.
Potonglah dibagian sisa kayu (yang berlebih),
tepat pada garis tanda. Mulailah
pemotongannya, dengan menarik mundur
daun-gergaji untuk mendapatkan takik-awal.
Kemudian teruskanlah dengan mendorong
gergaji tersebut.

Gb.7: Pemeriksaan sudut penggergajian

Periksa ketegakan penggergajiannya dengan siku-siku. Bila penggergajian hampir selesai,


gunakan langkah kerja gergaji pendek dengan tekanan ringan. Pegang ujung kayu dengan
tangan kiri. Hal ini mencegah kayu terbelah

Pemeliharaan Gergaji Tangan


Penyetelan. Agar dorongan tidak terasa sangat berat pada waktu memotong dan membelah
kayu, sebaiknya geriginya dimekarkan/dikuak berselang-seling ke samping kiri dan kanan
sedikit, kurang lebih dua kali tebal daunnya, sehingga geseran daun gergaji itu dengan bidang
kayu yang dipotong ada antaranya, dan daun gergaji dapat bergerak atau berjalan dengan
bebas.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 5 dari 70 halaman


Gambar 8: Penyetelan/penguakan gigi gergaji
Pengikiran/pengasahan menirus. Selain dikuak dengan tangan, gerigi gergaji yang baik
dikikir/diasah menirus, memberikan sedikit perbedaan ketebalan antara gigi dan daun. Hal ini
akan membantu terbentuknya kerapihan di dalam tapak gergajian, dan menghasilkan takikan
yang halus. Pengikiran hendaknya disesuaikan dengan bentuk gerigi yang ada, dan dimulai
dari arah depan ke belakang.

Gambar 9: Pengikiran/pengasahan menirus

Perbaikan gergaji.
Tentu saja gergaji yang paling baikpun sewaktu-waktu perlu ditajamkan kembali dan apabila
penanganan sebelumnya telah dilakukan kurang cermat, maka keempat jenis proses berikut
akan diperlukan, yaitu pengikiran rata, pembentukan, penyetelan, dan penajaman.
Pengikiran rata. Pucuk-pucuk gigi disegariskan kembali dengan sebuah kikir halus yang
dipasang pada sepotong kayu. Sekalipun hanya akan ditajamkan, biasanya sebuah gergaji
sekaligus disegariskan kembali.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 6 dari 70 halaman


Gambar 10: Pengikiran rata gergaji dan garis gigi baru
Pembentukan (shaping). Ini hanya diperlukan seandainya penyudutan gigi-gigi ternyata tidak
sempurna, ukurannya berbeda-beda atau berbentuk menyimpang. Sesudah perataan - gergaji
berada dalam ragum – gerigi secara berselang-seling dikikir menyiku melintasi daun untuk
memberikan bentuk dan sudut kemiringan yang tepat pada tiap gigi.
Penyetelan. Ini tidak lain adalah sedikit penguakan terhadap pucuk-pucuk gerigi yang
dilakukan berselang-seling ke kanan dan ke kiri, tidak lebih dari setengah ketinggian gigi
yang akan distel. Alat penguak gigi gergaji tipe tang pelipat akan memberikan hasil yang
memuaskan jika diarahkan hati-hati untuk kedalaman penyetelan yang semestinya.
Hendaknya sangat berhati-hati untuk menguak pucuk-pucuk gigi ke arah yang benar secara
berselang-seling, karena apabila pucuk gigi harus dikuak kembali ke arah yang berlawanan,
mungkin akan retak.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 7 dari 70 halaman


Gambar 11: Penguakan gigi gergaji dan hasilnya
Penajaman. Setelah pengikiran rata, gergaji dipasang muncul 10 mm dalam pelat penjepit dan
pegangannya berada di sebelah kanan. Proses penajaman sebaiknya dimulai dari ujung
gergaji, kikir ditempatkan dalam kerongkongan yang pertama. Proses penajaman selanjutnya
lihat gambar sudut-sudut penajaman gergaji.
GERGAJI GERGAJI
PEMBELAH PEMOTONG
PROYEKSI
PROYEKSI
VERTIKAL
DENAH VERTIKAL
UJUNG
UJUNG
DENAH
KIKIR INI TERLAMPAU
KECIL, JIKA KIKIR INI
DIOBALIKKAN IA AKAN MEMPUNYAI
MENIMBULKAN WAJAH- UKURAN YANG
KIKIR
WAJAH AUS TEPAT, JIKA
KERON KIKIR DIBALIKKAN IA AKAN
GKONG KERON
AN GKONG
AN

SUDUT SUDUT
KEMIRINGANGambar 12: Sudut-sudut penajaman KEMIRINGAN
gigi gergaji
b. Gergaji Punggung
Gergaji ini dibuat untuk tujuan pekerjaan halus. Dengan daunnya yang lebih tipis dan pucuk-
pucuk giginya yang lebih kecil, ia dikakukan oleh punggung yang berpenampang ‘U’ dari
baja yang mencengkeram daun gergaji erat-erat. Pegangan gergaji ada yang dimatikan dan

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 8 dari 70 halaman


ada pula yang lepas. Karena gergaji ini dipergunakan secara umum di bangku kerja, ia harus
mampu memotong melintang maupun searah dengan serat kayu dan dengan demikian bentuk
giginya adalah serupa gigi gergaji pemotong, dengan kemiringan gigi sekitar 16 derajat. Pada
umumnya gergaji punggung dapat dibeli dalam ukuran panjang mulai sekitar 205 hingga 350
mm, yang paling kecil mempunyai 15 pucuk gigi tiap inci dan yang paling besar mempunyai
13 pucuk.

Penggunaan Gergaji Punggung


Gergaji Punggung digunakan untuk penggergajian teliti kesemua arah, tanpa memperhatikan
serat kayu, misalnya untuk penggergajian purus dan pundak purus pada sambungan kayu,
pembuatan potongan 45, pembuatan sambungan ekor burung dan lain sebagainya, terutama
pada pekerjaan mebel.
Mulailah dengan menggergaji menarik beberapa
gerakan bersudut minimal 25 dan meturun
sampai 0 terhadap bidang benda kerja, untuk
memperoleh potongan gergajian awal. Lanjutkan
menggergaji dengan mendorong gergajinya.
Gerakan hanya akan memotong bila didorong.

Gambar 14: Permulaan menggergaji


Pembuatan potongan-miring dapat dilakukan
dengan mudah menggunakan pertolongan
sebuah mal potong gergaji. Mal potong gergaji
ini dapat dipakai pada tiga posisi, salah satu
diantaranya seperti
Pada gambar penggunaan mal potong

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 9 dari 70 halaman


Gergaji.
Gb. 15: Penggunaan mal gergaji

Gergaji punggung biasa digunakan untuk


pembuatan sambungan ekor burung karena
membutuhkan ketelitian dan ketepatan
penggergajian.

Gb. 16: Menggergaji samb. ekor burung


Pemeliharaan Gergaji Punggung
Gergaji Punggung ditajamkan sama seperti gergaji pemotong, mempergunakan kikir tirus
ramping yang panjangnya mulai dari 100 hingga 125 mm. Diperlukan kecermatan yang cukup
tinggi untuk membuat gigi-gigi yang kecil itu tetap mempunyai ukuran dan bentuk yang serupa.
Gergaji Punggung hendaknya selalu dalam keadaan tajam sehingga tidak diperlukan tenaga yang
besar yang dapat membuat daun gergaji memuntir.
Disamping penanganan yang biasa dilakukan dalam penajaman , beberapa macam penjagaan
akan dapat memperpanjang masa kegunaan gergaji. Karat merupakan musuh utama bagi hampir
semua perkakas dan jika dibiarkan membentuk pada daun gergaji, ia akan merusak tepi-tepi
potong dan akan menbuat penggergajian sukar karena bertambahnya gesekan.
Hendaknya gergaji tidak dibiarkan menggeletak di bangku kerja apabila tidak sedang digunakan
melainkan disimpan pada sebuah tempat / kotak alat yang aman dan terlindung.
d. Gergaji Lubang/Kompas

Gergaji Lubang/Kompas ini menyerupai gergaji


tangan, tetapi daun gergajinya lebih kecil dan
lancip bentuknya. Pada daun gergaji dikenakan
pegangan dengan sekrup atau mur kupu-kupu.
Sebab itu daun gergaji bisa dilepas dari
pegangannya. Punggung daun gergaji lebih tipis
dari gigi-giginya dalam bentuk tirus ke arah
tebalnya. Bentuk gigi dikikir serong berganti-

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 10 dari 70 halaman


ganti dalam keadaan bolak-balik. Panjang daun
gergaji ini biasanya 250 hingga 350 mm.
Gb.17: Bentuk dan cara menggunakan
gergaji lubang
Penggunaan Gergaji Lubang/Kompas
Gergaji Lubang/Kompas pada umumnya digunakan untuk menggergaji sisi tebal kayu yang
lengkung dan cekung atau dalam bentuk lingkaran, baik lingkaran luar maupun dalam, tidak
terbatas tipis dan tebalnya kayu yang dikerjakan, maupun jenis kayu masif atau papan buatan.
Genggamlah pegangan gergaji dengan telunjuk diluruskan searah dengan gergaji. Doronglah
gergaji dengan tekanan yang sama sepanjang geriginya kemudian tarik kembali dengan gerakan
yang ringan.
Perawatan Gergaji Lubang/Kompas
Perawatan Gergaji Lubang ini, tidak jauh bedanya dengan gergaji tangan. Oleh karena pegangan
Gergaji Lubang dikuatkan oleh mur kupu-kupu, maka sebaiknya sering diminyaki agar tidak
berkarat supaya mudah dilepas dan dipasang.

Lembar Evaluasi Kegiatan Belajar 1

1. Sebutkan tiga macam gergaji -yang utama- yang digunakan sebagai peralatan tangan untuk
pengerjaan kayu !
2. Jelaskan fungsi masing-masing gergaji sesuai dengan penggunaannya !
3. Sebutkan langkah-langkah penggunaan tiga macam gergaji dengan benar !
4. Uraikan cara merawat/memelihara tiga macam gergaji sesuai ketentuan !

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 11 dari 70 halaman


Lembar Jawaban Kegiatan Belajar 1
1. Macam gergaji -yang utama- yang digunakan sebagai peralatan tangan untuk pengerjaan
kayu adalah sebagai berikut :
a. Gergaji Tangan
b. Gergaji Punggung
c. Gergaji Lubang/Kompas

2. Fungsi masing-masing gergaji sesuai dengan penggunaannya, adalah sebagai berikut :


a. Gergaji Tangan
Gergaji Tangan digunakan untuk memotong dan membelah kayu. Gergaji yang bergerigi
condong baik dipakai untuk membelah kayu, sedangkan yang bergerigi tegak cocok
digunakan untuk memotong arah melintang kayu. Gergaji pemotong dapat pula digunakan
untuk membelah searah dengan serat kayu, sedangkan dengan gergaji pembelah sukar untuk
memotong melintang serat kayu.

b. Gergaji Punggung
Gergaji Punggung digunakan untuk penggergajian teliti kesemua arah, tanpa memperhatikan
serat kayu, misalnya untuk penggergajian purus dan pundak purus pada sambungan kayu,
pembuatan potongan 45, pembuatan sambungan ekor burung dan lain sebagainya, terutama
pada pekerjaan mebel.

c. Gergaji Lubang/Kompas
Gergaji Lubang/Kompas pada umumnya digunakan untuk menggergaji sisi tebal kayu yang
lengkung dan cekung atau dalam bentuk lingkaran, baik lingkaran luar maupun dalam, tidak
terbatas tipis dan tebalnya kayu yang dikerjakan, maupun jenis kayu masif atau papan
buatan.
3. Langkah-langkah penggunaan gergaji dengan benar, adalah sebagai berikut :
a. Gergaji Tangan Belah
Gergaji Belah harus didorong menjauh, untuk mendapatkan aksi pemotongan, dilakukan
dengan tenang dan beraturan. Menariknya dapat dilakukan lebih cepat, dan pada waktu
mendorong tekanlah sedikit pada kayu. Sekitar 60 adalah sudut yang tepat untuk
penggergajian belah.

b. Gergaji Tangan Potong

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 12 dari 70 halaman


Untuk mendapatkan aksi pemotongan, gergaji potong harus didorong menjauh, tegak lurus
terhadap arah serat kayu. Sekitar sudut 45 adalah sudut yang tepat untuk penggergajian
potong.
Tepatkan/mantapkan gergaji dengan ibu jari tangan kiri bila akan dimulai pemotongan.
Potonglah dibagian sisa kayu (yang berlebih), tepat pada garis tanda. Mulailah
pemotongannya, dengan menarik mundur daun-gergaji untuk mendapatkan takik-awal.
Kemudian teruskanlah dengan mendorong gergaji tersebut.

c. Gergaji Punggung
Mulailah dengan menggergaji menarik beberapa gerak-gergajian membentuk sudut
sekurang-kurangnya 25 turun berturut-turut sampai 0 terhadap bidang kayu pekerjaan,
untuk memperoleh potongan gergajian awal. Kemudian lanjutkanlah menggergaji dengan
mendorong gergajinya. Gerakan hanya akan memotong bila didorong.

d. Gergaji Lubang/Kompas
Genggamlah pegangan gergaji dengan telunjuk diluruskan searah dengan gergaji. Doronglah
gergaji dengan tekanan yang sama sepanjang geriginya kemudian tarik kembali dengan
gerakan yang ringan.
4. Cara merawat/memelihara gergaji sesuai ketentuan, adalah sebagai berikut :
a. Gergaji Tangan
Penyetelan. Agar dorongan tidak terasa sangat berat pada waktu memotong dan membelah
kayu, sebaiknya geriginya dimekarkan/dikuak berselang-seling ke samping kiri dan kanan
sedikit, kurang lebih dua kali tebal daunnya, sehingga geseran daun gergaji itu dengan
bidang kayu yang dipotong ada antaranya, dan daun gergaji dapat bergerak atau berjalan
dengan bebas.
Pengikiran/pengasahan menirus. Selain dikuak dengan tangan, gerigi gergaji yang baik
dikikir/diasah menirus, memberikan sedikit perbedaan ketebalan antara gigi dan daun.
Pengikiran hendaknya disesuaikan dengan bentuk gerigi yang ada, dan dimulai dari arah
depan ke belakang.
Perbaikan gergaji.
Pengikiran rata. Pucuk-pucuk gigi disegariskan kembali dengan sebuah kikir halus yang
dipasang pada sepotong kayu. Sekalipun hanya akan ditajamkan, biasanya sebuah gergaji
sekaligus disegariskan kembali.
Pembentukan (shaping). Ini hanya diperlukan seandainya penyudutan gigi-gigi ternyata
tidak sempurna, ukurannya berbeda-beda atau berbentuk menyimpang. Sesudah perataan -

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 13 dari 70 halaman


gergaji berada dalam ragum – gerigi secara berselang-seling dikikir menyiku melintasi daun
untuk memberikan bentuk dan sudut kemiringan yang tepat pada tiap gigi.
Penyetelan. Ini tidak lain adalah sedikit penguakan terhadap pucuk-pucuk gerigi yang
dilakukan berselang-seling ke kanan dan ke kiri, tidak lebih dari setengah ketinggian gigi
yang akan distel. Hendaknya sangat berhati-hati untuk menguak pucuk-pucuk gigi ke arah
yang benar secara berselang-seling, karena apabila pucuk gigi harus dikuak kembali ke arah
yang berlawanan, mungkin akan retak.
Penajaman. Setelah pengikiran rata, gergaji dipasang muncul 10 mm dalam pelat penjepit
dan pegangannya berada di sebelah kanan. Proses penajaman sebaiknya dimulai dari ujung
gergaji, kikir ditempatkan dalam kerongkongan yang pertama.

b. Gergaji Punggung

Gergaji Punggung ditajamkan sama seperti gergaji pemotong, mempergunakan kikir tirus
ramping yang panjangnya mulai dari 100 hingga 125 mm. Diperlukan kecermatan yang
cukup tinggi untuk membuat gigi-gigi yang kecil itu tetap mempunyai ukuran dan bentuk
yang serupa.
Gergaji Punggung hendaknya selalu dalam keadaan tajam sehingga tidak diperlukan tenaga
yang besar yang dapat membuat daun gergaji memuntir.
Disamping penanganan yang biasa dilakukan dalam penajaman , beberapa macam penjagaan
akan dapat memperpanjang masa kegunaan gergaji. Karat merupakan musuh utama bagi
hampir semua perkakas dan jika dibiarkan membentuk pada daun gergaji, ia akan merusak
tepi-tepi potong dan akan menbuat penggergajian sukar karena bertambahnya gesekan.

c. Gergaji Lubang/Kompas

Perawatan Gergaji Lubang ini, tidak jauh bedanya dengan gergaji tangan. Oleh karena
pegangan Gergaji Lubang dikuatkan oleh mur kupu-kupu, maka sebaiknya sering diminyaki
agar tidak berkarat supaya mudah dilepas dan dipasang.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 14 dari 70 halaman


MENGENAL MACAM-MACAM KETAM DAN
PENGGUNAANNYA SERTA CARA MERAWATNYA

1. Tujuan Khusus Pembelajaran


Setelah menyelesaikan Kegiatan Belajar 2, mahasiswa/pengguna modul ini dapat :
 Menyebutkan lima macam ketam -yang utama- sebagai peralatan tangan yang digunakan
untuk pengerjaan kayu.
 Menjelaskan fungsi/kegunaan dari lima macam ketam tersebut di atas.dengan benar
 Menyebutkan langkah-langkah menyetel ketam dengan benar
 Merawat/memelihara ketam secara umum sesuai dengan ketentuannya.
2. Uraian materi
Ketam ialah sebuah alat tangan/perkakas untuk menghaluskan serta meratakan perrmukaan
kayu. Ketam terdiri dari rumah/badan ketam, mata/pisau ketam, dan baji. Rumah ketam ada
yang dibuat dari kayu dan ada juga dari besi tuang. Pada rumah ketam dibuat lubang mata
ketam bersudut 45, terhadap bidang dasar rumah ketam dan lebarnya disesuaikan lebar
mata ketam. Untuk mengkokohkan mata ketam dengan rumah ketam dipergunakan baji.
Supaya hasil pengetaman dapat diatur maka pada mata ketam dipasang lidah/pematah
sayatan, yang berguna pula untuk mematahkan sisa pengetaman/tatal. Rumah-rumah ketam
yang sering dipakai tukang kayu ada tiga macam ukurannya, yang pendek = 18 cm, yang
sedang = 30 cm, dan yang panjang = 45 s/d 55 cm. Ukuran lebar mata ketam ialah 4,5 s/d 5
cm.

Gambar 18: Bentuk ketam tangan dari kayu dan dari besi

Adapun macam-macam ketam yang sering digunakan adalah sebagai berikut ;


a. Ketam pendek kasar (jack plane)
b. Ketam pendek halus (smooth plane)
c. Ketam panjang (jointer/try plane)
d. Ketam sponing/alur lidah (rabbet plane)

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 15 dari 70 halaman


e. Ketam tongkat/kauto (spoke shave)
a. Ketam pendek kasar (jack plane)
Bentuk yang sederhana dari rumah ketam ini terbuat dari kayu. Di Indonesia biasanya
terbuat dari kayu sawo, kayu sonokeling. Ukuran ketam ini, panjang 20cm, tinggi 6 cm, dan
lebarnya tergantung dari lebar mata ketam ditambah  1 cm. Bentuk rumah ketam ini ada
bermacam-macam, yaitu bentuk ketam tanduk, bentuk ketam tradisional dengan pegangan
kayu melintang pada rumahnya, dan ada juga yang terbuat dari besi tuang.

Mata ketam dan besi pengganjal ketam Umpil penyetel


Bubungan kesamping
Topi umpil
Sekerup besi pengganjal ketam Pegangan
Sekerup topi umpil
Umpil penyetel “Y”

Kodok
Mur penyetel
Sekerup-sekerup kodok
Tombol
Sekerup penyetel kodok

Dasar atau alas ketam Tumit


Jari kaki Mulut
Gambar 19: Konstruksi ketam dari besi merk Stanley
Penggunaan ketam pendek kasar (jack plane)
Sesuai dengan namanya, ketam ini gunanya untuk membersihkan permukaan kayu yang
kasar bekas gergajian atau bekas potongan, mempersiapkan permukaan hingga mendekati
tahapan untuk pengetaman halus berikutnya. Karena ketam ini digunakan untuk serutan-
serutan yang agak kasar, mata ketamnya biasa diasah sedikit melengkung ke kedua tepinya.
Seandainya ditajamkan seperti untuk ketam-ketam lainnya, permukaan-permukaan kayu
akan dipenuhi goresan-goresan. Permukaan yang dihasilkan oleh ketam ini

belum dianggap sudah selesai, penanganan dengan ketam lainnya akan menyusul kemudian.

b. Ketam pendek halus (smooth plane)


Ketam pendek halus ukurannya sedikit lebih pendek dari ketam pendek kasar, tetapi
bentuknya hampir sama dengan ketam pendek kasar. Ada yang terbuat dari kayu juga ada
yang dari besi.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 16 dari 70 halaman


Penggunaan ketam pendek halus (smooth plane)
Ketam pendek halus gunanya untuk menghaluskan permukaan kayu yang sudah diketam
terlebih dulu oleh ketam pendek kasar. Hasil pengetaman dengan ketam ini sangat halus,
rata dan licin.

Sudut penajamannya sama dengan ketam pendek kasar, hanya ada sedikit perbedaan, di
kedua ujung sisi tajamnya (cutting edge) dibuat lengkung sedang bagian tengahnya rata dan
tegak lurus terhadap sisi ketam.
Langkah-langkah menyetel ketam

Gb. 20: Cara menyetel lidah ketam


1. Aturlah lidah ketam terhadap sisi pemotong kira-kira 0,8 – 1,6 mm ketam kasar dan 0,4 – 0,8
mm untuk ketam halus. Lidah ketam ini gunanya untuk memutuskan serat-serat kayu
pengetaman. Lidah ini dipasang di atas mata ketam dengan sebuah mur, sehingga letak lidah
ketam tetap pada tempatnya.
2. Peganglah rumah ketam dengan tangan kiri,
dan masukkan mata ketam yang sudah
terpasang lidah ketam tadi berikut bajinya
dengan tangan kanan sehingga tepat pada
kedudukannya.

Gb. 21: Cara memasukkan mata ketam


pada rumah ketam

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 17 dari 70 halaman


3. Tekanlah mata ketam berikut baji dengan ibu
jari kiri pada lubang ketam, dan dilihat
apakah mata ketamnya sudah cukup keluar.

4. Jika belum cukup keluar, pukullah ujung


ketam sedikit demi sedikit dengan palu,
setelah itu pukullah baji untuk mengunci pada
rumah ketam. Bila terlampau banyak keluar,
ujung belakang dari dop besi rumah ketam
dipukul dengan palu, agar mata ketam naik ke
atas.
Gb. 22: Menyetel sisi pemotong
terhadap telapak ketam
5. Dengan jalan demikian, dapatlah keluar baji dan mata ketamnya dari rumah ketam. Perhatian !
setiap menyetel dan mengeluarkan mata ketam harus selalu diusahakan ibu jari kiri menekan
mata ketam agar mata ketam tidak jatuh. Cobalah mengetam pada kayu yang tidak dipakai,
apakah hasil penyetelannya sudah baik. Apabila belum sempurna, aturlah seperti langkah di
atas.
c. Ketam panjang (jointer/try plane)
Bentuk ketam panjang hampir sama seperti bentuk ketam pendek yaitu terdiri dari sebuah
rumah ketam dari kayu yang dipasangi sebuah mata ketam dalam bentuk sudut 45, mata
ketamnya lebih lebar daripada mata ketam pendek dan diasah menyiku dengan sudut-
sudutnya sedikit dibulatkan. Panjang rumah ketam kurang lebih 60 cm. Pada bagian muka
atas rumah ketam dipasang paku baja yang berkepala besar, biasanya dipakai paku keling.
Paku tombol dipukul dengan palu untuk menaikkan/membuka mata ketam. Sedangkan di atas
bagian belakang dipasang pegangan.

2 Ketam bangku kasar Pisau pegangan


Tombol ketam 8
Badan Baji
logam Lubang 4
ketam 5
6
3 7

Gambar 23: Bentuk ketam panjang dari kayu

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 18 dari 70 halaman


Pen
Penggunaan ketam panjang (jointer/try plane)
Ketam panjang gunanya untuk mengetam kayu yang panjang supaya permukaan kayu itu
menjadi lurus dan rata, misalnya untuk sambungan tepi dengan tepi.
Cara menggunaan ketam panjang :

1. Berdiri tegak dengan kaki kiri ke muka, sedi-


kit sejajar dengan bangku kerja. Tangan
kanan memegang pegangan yang berada di
atas rumah ketam, sedangkan tangan kiri
menekan bagian muka.
Gb.24: Cara memegang ketam panjang
2. Pada permulaan mendorong ketam, tangan
kanan hanya mendorong ke muka, sedangkan
tangan kiri menekan ke bawah.

Gb.25: Permulaan mengetam

3. Setelah ketam berada di sepanjang kayu


pekerjaan, tekanan tangan kiri bersama-sama
menekan ke bawah sambil mendorong ke
muka.

Gb.26: Tekanan dan dorongan pd. benda


kerja setelah lewat ujung pertama
3. Pada ujung pekerjaan bagian belakang dari
kayu, tangan kanan menekan sambil
mendorong ke muka, sedangkan tangan kiri
hanya membawa saja ke muka

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 19 dari 70 halaman


Gb.27: Tekanan dan dorongan pada
akhir pengetaman
Perhatian ! Jika menarik kembali, tidak dilakukan dengan mengangkat bagian belakangnya
sedikit seperti yang dilakukan pada ketam pendek, akan tetapi dimiringkan sedikit keluar.
d. Ketam sponing/alur lidah (rabbet plane)
Ada dua macam bentuk ketam sponing, yaitu Ketam sponing tetap dan Ketam sponing dapat
diatur. Ketam sponing tetap, besarnya tidak dapat berubah. Rumah ketam semacam ini
mempunyai berbagai ukuran besarnya,sesuai dengan mata ketamnya. Ukuran lebar mata
ketam hampir sama dengan mata ketam biasa

Gambar 28: Bentuk ketam sponing dapat disetel


Penggunaan ketam sponing/alur lidah (rabbet plane)

Ketam sponing tetap, hanya dapat digunakan membuat sponing pada sisi sudut yang searah
dengan serat kayu. Lain halnya Ketam sponing dapat diatur/disetel, yaitu dapat mengatur

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 20 dari 70 halaman


lebar dan dalamnya sponing yang dikehendaki dengan jalan menyetel pengatur dalam dan
lebarnya.
Ketam sponing dapat diatur, mempunyai pisau muka dekat mata ketamnya, sehingga selain
dapat digunakan untuk membuat sponing pada sisi sudut yang searah dengan serat kayu, dapat
pula digunakan untuk membuat sponing pada sisi sudut yang melintang dengan serat kayu.

Cara menggunaan ketam sponing (rabbet plane)

Gb.29: Cara menggunakan ketam sponing

1. Sebelum pekerjaan dimulai, periksa dahulu, mata ketam harus dalam keadaan tegak lurus
dan tajam.
2. Tempatkan mata ketam dalam rumah ketam, kokohkan dengan baji kayu.
3. Ketamlah sisi sudut permukaan kayu, tangan kanan memegang ujung belakang ketam, tiga
jari menempel sebelah kiri mengenai benda kerja dan jari telunjuk menahan ujung depan
ketam sponing tersebut.

e. Ketam tongkat/kauto (spoke shave)


Rumah Ketam tongkat dibuat dari baja tuang yang dilengkapi dengan sekerup untuk
mengokohkan kedudukan lidah dan mata ketamnya. Ketam tongkat mempunyai telapak
yang pendek dan pada kedua sisinya terdapat dua buah pegangan tangan.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 21 dari 70 halaman


Gambar 30: Macam-macam ketam tongkat
Penggunaan ketam tongkat/kauto (spoke shave)
Ketam tongkat/kauto digunakan untuk mengetam bulat panjang, menghaluskan permukaan
sisi lengkung dan sisi cembung, baik yang buntu maupun langsung.
Cara menggunaan ketam tongkat/kauto (spoke shave)

1. Tempatkan mata ketam dan lidahnya pada


rumah ketam dengan dikokohkan oleh baut
sekerup.

Gb.31: Cara menggunakan ketam tongkat


2. Ketamlah benda kerja dengan kedua tangan
memegang pegangan sehingga telapak ketam
menyentuh pada permukaan kayu yang akan
diketam.

Gb.32: Mengetam sisi lengkung 4. Dorong/tariklah ketam tongkat dengan


denganketam tongkat dorongan/tarikan merata dan dilakukan
secara berturut-turut hingga mencapai hasil
pengetaman yang dikehendaki.
Pemeliharaan ketam secara umum
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memperlakukan ketam dengan baik,
antara lain :
1. Jangan terlalu keras memukul rumah ketam yang dari kayu pada waktu membuka dan me-
masang pisau ketam, supaya ketam tidak cepat rusak. Jagalah ketam yang terbuat dari besi tu-
ang, jangan sampai jatuh dengan keras karena bisa patah.
2. Peliharalah alas ketam agar selalu bersih dan mengkilap.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 22 dari 70 halaman


3. Permukaan dan sela-sela diantara lidah dan mata ketam hendaknya selalu terawat bersih.
4. Periksa kekencangan semua sekerup sewaktu-waktu.
5. Kebanyakan mata ketam dibuat dari baja campuran, maka hati-hati sewaktu mengasahnya
agar tidak sampai terbakar seperti juga halnya dengan baja zat-arang biasa.

Pengasahan dan penajaman pisau ketam


Seseorang akan menyadari bahwa tanpa adanya pemeliharaan yang baik, perkakas yang
paling baikpun tidak akan ada bedanya dari perkakas yang berkualitas rendah. Hal yang
paling penting dalam mempersiapkan dan memelihara tepi-tepi potong, hendaknya jangan
lupa bahwa sejak dibentuknya tepi potong, ini menjadi bagian yang paling lembut / peka
dari setiap perkakas.
Kerusakan tepi potong dapat dihindarkan dengan cara yang sederhana, yaitu :
1. Membersihkan segala kotoran, butiran pasir, cat, dan sebagainya dari permukaan kayu sebe-
lum mengetamnya.
2. Meletakkan ketam pada sisinya sehingga tepi potong tidak akan menggores bangku kerja.
3. Bersihkan bangku kerja dari paku, sekerup, dan sebagainya.
4. Simpanlah kembali gergaji dan pahat dalam raknya setelah dipakai.
Jika mengasah mata ketam, perlu diperhatikan dengan seksama, agar mata ketam yang tajam
tidak menjadi miring dan membulat pada sudut-sudutnya. Sebetulnya ada dua macam sudut,
yaitu suatu kemiringan pengasahan sebesar 20 hingga 25 dan suatu kemiringan penajaman
sebesar 25 hingga 30.

Sudut pengasahan dibentuk pada batu asah kasar


dan sudut penajaman dibentuk dengan jalan
menggosok-gosokkan tepi potong pada batu asah
minyak yang sangat halus.

Gb.33: Membentuk sudut penajaman

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 23 dari 70 halaman


a. Mengasah Mata Ketam pada Gerinda
Mata ketam yang sudah terlalu tumpul dan dalam keadaan tidak rata lagi serta tidak siku
terhadap sisinya atau cembung bevelnya, baiklah digerinda dulu dengan langkah-langkah
berukuit ini -sebelum digosok pada batu asah-, yaitu :
1. Pegang mata ketam dengan disandarkan pada sandaran gerinda.
2. Mulailah dari sudut lalu digeserkan ke tengah hingga ke sudut satu lagi berulang kali dalam
keadaan gerinda berputar.
Jagalah sudut penajaman pada posisi antara 25 hingga 30 dengan alat pegangan mata ketam.
Untuk mata ketam kasar, letaknya agak dilengkungkan, sedangkan mata ketam halus sudutnya
ditumpulkan dengan matanya lurus/rata.
3. Bila bram (serpihan baja yang belum lepas) telah membalik terhadap bidang asah, mu-
lailah digosok pada batu asah.
4. Perhatikan jangan sampai mata ketam terbakar.

b. Mengasah Mata Ketam pada Batu Asah


Untuk mendapatkan mata ketam yang tajam dan halus, tidak cukup hanya diasah pada
gerinda, tetapi harus digosok lagi dengan batu asah. Batu asah terdiri dari dua lapis, bagian
yang kasar dan halus.
Untuk mata ketam yang dianggap tumpul, langsung digosok dengan batu asah bagian kasar,
terus dilanjutkan dengan bagian yang halus
Untuk mata ketam hasil digerinda, dapat langsung digosok dengan bagian yang halus,
seperti langkah-langkah berikut ini :
1. Pegang mata ketam yang akan diasah dengan keempat jari tangan kiri berada di bagian
atas sedang ibu jarinya di bagian bawah.
2. Mata ketam didorong dan ditarik ke muka dan ke belakang dengan tidak berubah posisi
sudutnya.
3. Penggosokan mata ketam harus merata pada seluruh bidang batu asah, agar batu asah
terhindar dari cekung sebelah.
4. Setiap menggosok mata ketam harus diberi minyak pelumas dan penekanan tidak terlalu
keras.
5. Periksalah hasil penggosokan mata ketam dengan dicoba mengiris kertas untuk menge-
tahui ketajamannya.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 24 dari 70 halaman


Lembar Evaluasi kegiatan Belajar 2

1. Sebutkan lima macam ketam -yang utama- yang digunakan sebagai peralatan tangan untuk
pengerjaan kayu !

2. Jelaskan fungsi masing-masing ketam sesuai dengan penggunaannya !

3. Sebutkan langkah-langkah menyetel ketam dengan benar !

4. Uraikan cara pemeliharaan ketam secara umum sesuai ketentuannya!

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 25 dari 70 halaman


Lembar Jawaban Kegiatan Belajar 2

1. Lima macam ketam -yang utama- yang digunakan sebagai peralatan tangan untuk pengerjaan
kayu, adalah sebagai berikut :
a. Ketam pendek kasar (jack plane)
b. Ketam pendek halus (smooth plane)
c. Ketam panjang (jointer/try plane)
d. Ketam sponing (rabbet plane)
e. Ketam tongkat/kauto (spoke shave)

2. Fungsi masing-masing ketam sesuai dengan penggunaannya, adalah sebagai berikut :


a. Ketam pendek kasar (jack plane)
Ketam ini gunanya untuk membersihkan permukaan kayu yang kasar bekas gergajian atau
bekas potongan, mempersiapkan permukaan hingga mendekati tahapan untuk pengetaman
halus berikutnya. Karena ketam ini digunakan untuk serutan-serutan yang agak kasar, mata
ketamnya biasa diasah sedikit melengkung ke kedua tepinya.
b. Ketam pendek halus (smooth plane)
Ketam pendek halus gunanya untuk menghaluskan permukaan kayu yang sudah diketam
terlebih dulu oleh ketam pendek kasar. Hasil pengetaman dengan ketam ini sangat halus,
rata dan licin.
c. Ketam panjang (jointer/try plane)
Ketam panjang gunanya untuk mengetam kayu yang panjang supaya permukaan kayu itu
menjadi lurus dan rata, misalnya untuk sambungan tepi dengan tepi.
d. Ketam sponing (rabbet plane)
Ketam sponing tetap, hanya dapat digunakan membuat sponing pada sisi sudut yang searah
dengan serat kayu. Lain halnya Ketam sponing dapat diatur, yaitu dapat digunakan untuk
membuat sponing pada sisi sudut yang searah dengan serat kayu, maupun membuat sponing
pada sisi sudut yang melintang dengan serat kayu.

e. Ketam tongkat/kauto (spoke shave)

Ketam tongkat/kauto digunakan untuk mengetam bulat panjang, menghaluskan permukaan


sisi lengkung dan sisi cembung, baik yang buntu maupun langsung.

3. Langkah-langkah menyetel ketam dengan benar adalah sebagai berikut :

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 26 dari 70 halaman


a. Aturlah lidah ketam terhadap sisi pemotong dan mata ketam kira-kira 0,8 – 1,6 mm untuk
ketam kasar dan 0,4 – 0,8 mm untuk ketam halus.
b. Peganglah rumah ketam dengan tangan kiri, dan masukkan mata ketam yang sudah
terpasang lidah ketam tadi berikut bajinya dengan tangan kanan sehingga tepat pada
kedudukannya.
c. Tekanlah mata ketam berikut baji dengan ibu jari kiri pada lubang ketam, dan dilihat
apakah mata ketamnya sudah cukup keluar.
d. Jika belum cukup keluar, pukullah ujung ketam sedikit demi sedikit dengan palu, setelah
itu pukullah baji untuk mengunci pada rumah ketam.
e. Bila terlampau banyak keluar, ujung belakang dari dop besi rumah ketam dipukul dengan
palu, agar mata ketam naik ke atas.
f. Dengan jalan demikian, dapatlah keluar baji dan mata ketamnya dari rumah ketam
g. Perhatian ! setiap menyetel dan mengeluarkan mata ketam harus selalu diusahakan ibu
jari kiri menekan mata ketam agar mata ketam tidak jatuh.
h. Cobalah mengetam pada kayu yang tidak dipakai, apakah hasil penyetelannya sudah baik.
Apabila belum sempurna, aturlah seperti langkah di atas.

4. Pemeliharaan ketam secara umum, adalah sebagai berikut :


a. Jangan terlalu keras memukul rumah ketam yang dari kayu pada waktu membuka dan
memasang pisau ketam, supaya ketam tidak cepat rusak. Jagalah ketam yang terbuat dari
besi tuang, jangan sampai jatuh dengan keras karena bisa patah.
b. Peliharalah alas ketam agar selalu bersih dan mengkilap.
c. Permukaan dan sela-sela diantara lidah dan mata ketam hendaknya selalu terawat bersih.
d. Periksa kekencangan semua sekerup sewaktu-waktu.
e. Kebanyakan mata ketam dibuat dari baja campuran, maka hati-hati sewaktu mengasahnya
agar tidak sampai terbakar seperti juga halnya dengan baja zat-arang biasa.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 27 dari 70 halaman


Kegiatan Belajar 3
MENGENAL MACAM-MACAM PAHAT DAN PENGGUNAANNYA SERTA CARA
MERAWATNYA

1. Tujuan Khusus Pembelajaran


Setelah menyelesaikan Kegiatan Belajar 3, mahasiswa/pengguna modul ini dapat :
 Menyebutkan tiga macam pahat -yang utama- sebagai peralatan tangan yang digunakan
untuk pengerjaan kayu.
 Menjelaskan fungsi/kegunaan dari tiga macam pahat tersebut di atas.dengan benar.
 Menggunakan tiga macam pahat tersebut di atas sesuai dengan fungsinya.
 Menjaga keselamatan kerja menggunakan pahat.
 Merawat/memelihara tiga macam pahat tersebut di atas sesuai dengan ketentuannya.
2. Uraian materi
Pahat adalah sebuah alat tangan/perkakas untuk memotong dan mengiris serat kayu. Pahat
dibuat dari baja lunak, dan keras pada bagian tepinya.

Gambar 36: Bagian-bagian Pahat

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 28 dari 70 halaman


Ada bermacam-macam bentuk tangkai dan cara memasang/mengokohkannya pada berbagai
macam daun pahat seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 36: Berbagai metode memasang daun pahat pada pegangannya


Adapun macam-macam pahat yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
a. Pahat tusuk.
b. Pahat lubang :
 Pahat lubang tipis
 Pahat lubang berpunggung
 Pahat lubang besar
c. Pahat kuku/ukir lengkung.

a. Pahat tusuk
Sudut penajaman pahat tusuk antara 30 hingga 35 atau dapat juga dengan ketentuan lain
yaitu dua kali tebal pahat. Sisi penusuk dari mata pahat dibuat lengkung sedikit, menjaga
supaya sudut pahat tidak menusuk ke dalam.
Ukuran pahat tusuk pada sisi lebarnya mulai dari : 1/8"sampai dengan 5/8" dengan kenaikan
masing-masing 1/8"dan dari ¾"sampai dengan 2" dengan kenaikan masing-masing ¼". Atau
dalam ukuran milimeter mulai dari 3 sampai dengan 20 mm.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 29 dari 70 halaman


Pahat tusuk dengan
gagang dari plastik

Detail tepi potong dari


sebuah pahat tusuk

Gambar 37: Pahat tusuk dengan pegangan dari plastik

Penggunaan pahat tusuk.

Sesuai dengan namanya, maka pahat tusuk digunakan untuk menusuk kayu pada pembuatan
lubang-pen, ekor-ekor burung, dataran yang rata dan melengkung, pemasangan engsel dan
kunci, dan sebagainya. Sebaiknya penggunaan pahat tusuk tidak dengan cara dipukul
memakai palu besi pada pegangannya, karena pegangan yang dari kayu tidak dipasangi
ring/cincin, sehingga mudah pecah. Kecuali pegangan yang dari plastik boleh dipukul
dengan palu nilon atau palu kayu.

Cara menggunaan pahat tusuk.

Pemahatan horisontal.
Sebuah gergaji punggung dipakai untuk
menggergaji kayu secara vertikal sepanjang sisi
bagian sisa dari garis tanda.

Gb. 38: Pemotongan garis tanda

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 30 dari 70 halaman


Pahatlah agak jauh dari badan, daun pahat
diputar ke atas. Bekerjalah dengan arah agak
miring naik Doronglah pahat tusuk, sambil
tangan kanan memegang pegangannya dan

Garis ganda antarkan daunnya dengan tangan kiri. Gunakan


ibu jari dan jari telunjuk sebagai rem.

Gb.39:Langkah pertama pemahatan


horisontal

Sekarang benda kerja dibalik (lihat tanda x pada


gb.40). pemahatan diulang sampai tercapai
seperti gb.41. dengan cara demikian seluruh
kayu sepanjang garis tanda telah terpotong.
Dasarnya tinggal diratakan.
Gb. 40: Langkah berikutnya dari
pemahatan horisontal
Pemahatan kepala kayu.
Tangan kiri digunakan untuk mengantarkan daun
pahatnya, sedangkan tangan kanan mencekam
pahat dekat pegangannya. Ujung pegangan
diletakkan pada bahu kanan, dengan demikian

Gb. 41: Pemahatan kepala kayu gerak pahatan hanya dilakukan oleh bahu badan.
b. Pahat lubang.
Kepala tangkai pahat lubang dibuat demikian bentuknya untuk lebih mudahnya dipukul
dengan palu kayu. Pada bagian atas dan bawah tangkai terdapat cincin untuk menjaga
pecahnya tangkai, terutama pada pahat lubang tipis.
Bentuk pahat lubang tipis tidak sama dengan bentuk pahat tusuk, lebarnya ½ atau ¼ kali
tebal. Ukuran pahat lubang tipis ialah 1/16" sampai dengan 5/8" dengan kenaikan masing-
masing 1/16".
Sudut mata pahat lubang sama dengan pahat tusuk yaitu 30 hingga 35.
Ukuran pahat lubang berpunggung mulai dari ¼" sampai dengan 1¼" dengan masing-
masing kenaikan 1/8. Sedangkan ukuran pahat lubang besar mulai dari ¼" sampai dengan 3"
dengan masing-masing kenaikan ¼".

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 31 dari 70 halaman


Penggunaan pahat lubang.
Pahat lubang tipis gunanya untuk membuat lubang yang kecil-kecil, seperti membuat lubang
daun jendela atau pintu. Sedangkan pahat lubang berpunggung dan pahat lubang besar,
digunakan untuk membuat lubang kusen pintu atau jendela. Kalau pahat ini digunakan untuk
membuang bekas pahatan yang dalam, maka pahat ini bisa diungkitkan.

Cara menggunaan pahat lubang.

Pembuatan lubang purus.


1. Benda kerja dijepit pada ragum di atas bangku sehingga kokoh kedudukannya.

Gb.42: Pemahatan lubang purus

2. Tangkai pahat lubang dipegang dengan tangan kiri dalam posisi tegak lurus bidang kerja,
sedangkan tangan kanan mengayun palu kayu tepat pada puncak tangkai. Selanjutnya
bergeser ke arah panjang lubang sampai di tengah, lalu lakukan dari arah sebaliknya.

Gb.43: Cara menggunakan pahat lubang

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 32 dari 70 halaman


c. Pahat kuku/ukir lengkung.
Pahat dengan daun pahat yang potongan lintangnya merupakan sebuah bagian lingkaran
disebut pahat kuku/ukir lengkung. Sesuai dengan kedudukan lereng potong pada daun pahat,
maka terdapat dua jenis utama, yaitu pahat kuku cembung dan pahat kuku cekung.

Mata pahat cekung terdapat di bagian sisi


lengkung sebelah dalam, sedang mata pahat
cembung terdapat pada sisi cembungnya. Pada
bagian mata pahat itu terdapat lapisan baja.

Gb.44: Pahat ukir lengkung


Pahat ukir lengkung dapat pula dibedakan sesuai dengan besar atau kecilnya lekukan daun
pahatnya, sebagai berikut : lekuk ¼, lekuk 2/4, lekuk ¾, kesemuanya merupakan bagian dari
setengah lingkaran. Adapun ukuran pahat kuku ini bermacam-macam lebarnya mulai dari
1/8" sampai dengan ¼".

Gb. 45: Kurva-kurva pahat ukir lengkung


Penggunaan pahat kuku/ukir lengkung.
Pahat-pahat kuku/ukir lengkung digunakan untuk pemahatan alur-alur dan untuk
pengukiran. Guna pahat kuku cekung ialah untuk memahat tusuk sisi yang brbentuk
cekung, sedang pahat kuku yang cembung digunakan untuk membersihkan sisi-sisi alur
yang dibuat bundaran buntu. Lebih jelas pahat kuku cekung digunakan untuk lengkungan
luar dan pahat kuku cembung digunakan untuk pemahatan dalam.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 33 dari 70 halaman


Cara menggunaan pahat kuku/ukir lengkung.

Cara penggunaan pahat kuku cekung, tidak


berbeda dengan cara penggunaan pahat tusuk,
yaitu ditekan oleh berat badan dengan
meletakkan pahat pada dada dekat ketiak, dalam
posisi pahat kuku cekung tegak lurus bidang.
Sedang cara penggunaan pahat kuku cembung,
tergantung keadaan bentuk lengkungan dalam
yang akan dibersihkan.

Gb.46 : Cara menggunakan pahat kuku


Pemeliharaan Pahat.
Bila meletakkan pahat di meja, usahakan supaya lereng pahatnya menghadap ke bawah.
Setelah digunakan, simpanlah pahat ditempat yang aman, misalnya digantung pada almari,
disimpan teratur pada laci sesuai dengan macam dan bentuknya.
Untuk mata pahat yang tidak siku harus diasah sambil dibentuk pada gerinda. Tetapi jangan
sampai hangus terbakar karena panasnya, oleh sebab itu harus diberi air.
Menajamkan pahat kuku dapat dilakukan dengan jalan dikikir/digerinda.
Usahakan agar pahat selalu diasah tajam dengan baik, lindungi terhadap karat, misalnya
mengolesi daun pahat dengan vaselin.
Keselamatan Kerja Menggunakan Pahat.
 Arahkan pemahatan selalu menjauh dari badan anda.
 Jangan sekali-kali meletakkan tangan atau jari-jari tangan anda di dekat tepi potong.
 Jepitlah benda kerja dengan kuat dan aman.
 Gunakan palu kayu untuk memberi pukulan, dan jangan menggunakan palu besi.
 Jangan menggunakan pahat tanpa pegangan yang tepat.
Lembar Evaluasi Kegiatan Belajar 3

1. Sebutkan tiga macam pahat -yang utama- yang digunakan sebagai peralatan tangan untuk
pengerjaan kayu !

2. Jelaskan fungsi masing-masing pahat sesuai dengan penggunaannya !

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 34 dari 70 halaman


3. Sebutkan cara menggunakan pahat tusuk dan lubang dengan benar !

4. Sebutkan keselamatan kerja menggunakan pahat !

5. Uraikan cara pemeliharaan pahat secara umum sesuai ketentuannya!

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 35 dari 70 halaman


Lembar Jawaban Kegiatan Belajar 3

1. Tiga macam pahat -yang utama- yang digunakan sebagai peralatan tangan untuk pengerjaan
kayu, adalah sebagai berikut :
a. Pahat tusuk.
b. Pahat lubang :
 Pahat lubang tipis
 Pahat lubang berpunggung
 Pahat lubang besar
c. Pahat kuku/ukir lengkung.

2. Fungsi masing-masing pahat sesuai dengan penggunaannya, adalah sebagai berikut :


Pahat tusuk digunakan untuk menusuk kayu pada pembuatan lubang-pen, ekor-ekor burung,
dataran yang rata dan melengkung, pemasangan engsel dan kunci, dan sebagainya.
Pahat lubang tipis gunanya untuk membuat lubang yang kecil-kecil, seperti membuat lubang
daun jendela atau pintu. Sedangkan pahat lubang berpunggung dan pahat lubang besar,
digunakan untuk membuat lubang kusen pintu atau jendela.
Pahat kuku/ukir lengkung digunakan untuk pemahatan alur-alur dan untuk pengukiran. Pahat
kuku cekung untuk memahat tusuk sisi yang brbentuk cekung, sedang pahat kuku yang
cembung digunakan untuk membersihkan sisi-sisi alur yang dibuat bundaran buntu. Lebih
jelas pahat kuku cekung digunakan untuk lengkungan luar dan pahat kuku cembung
digunakan untuk pemahatan dalam.

3. Cara menggunakan pahat tusuk dan lubang dengan benar, adalah sebagai berikut :
Pemahatan horisontal.
Sebuah gergaji punggung dipakai untuk menggergaji kayu secara vertikal sepanjang sisi
bagian sisa dari garis tanda.
Pahatlah agak jauh dari badan, daun pahat diputar ke atas. Bekerjalah dengan arah agak
miring naik Doronglah pahat tusuk, sambil tangan kanan memegang pegangannya dan
antarkan daunnya dengan tangan kiri. Gunakan ibu jari dan jari telunjuk sebagai rem.
Sekarang benda kerja dibalik pemahatan diulang sampai tercapai seperti langkah pertama
dengan cara demikian seluruh kayu sepanjang garis tanda telah terpotong. Dasarnya tinggal
diratakan.
Pemahatan kepala kayu.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 36 dari 70 halaman


Tangan kiri digunakan untuk mengantarkan daun pahatnya, sedangkan tangan kanan
mencekam pahat dekat pegangannya. Ujung pegangan diletakkan pada bahu kanan, dengan
demikian gerak pahatan hanya dilakukan oleh bahu badan.
4. Keselamatan kerja menggunakan pahat, adalah sebagai berikut :
 Arahkan pemahatan selalu menjauh dari badan anda.
 Jangan sekali-kali meletakkan tangan atau jari-jari tangan anda di dekat tepi potong.
 Jepitlah benda kerja dengan kuat dan aman.
 Gunakan palu kayu untuk memberi pukulan, dan jangan menggunakan palu besi.
 Jangan menggunakan pahat tanpa pegangan yang tepat.
5. Cara pemeliharaan pahat secara umum, adalah sebagai berikut :
 Bila meletakkan pahat di meja, usahakan supaya lereng pahatnya menghadap ke bawah.
 Setelah digunakan, simpanlah pahat ditempat yang aman, misalnya digantung pada alma-
ri, disimpan teratur pada laci.
 Usahakan agar pahat selalu diasah tajam dengan baik, lindungi terhadap karat, misalnya
mengolesi daun pahat dengan vaselin.

Kegiatan Belajar 4
MENGENAL MACAM-MACAM ALAT PEMBANTU DAN PENGGUNAANNYA SERTA
CARA MERAWATNYA

1. Tujuan Khusus Pembelajaran


Setelah menyelesaikan Kegiatan Belajar 4, mahasiswa/pengguna modul ini dapat :
 Menyebutkan empat macam alat pembantu -yang utama- sebagai peralatan tangan yang
digunakan untuk pengerjaan kayu.
 Menjelaskan fungsi/kegunaan dari empat macam alat pembantu tersebut di atas.dengan
benar.
 Menggunakan empat macam alat pembantu tersebut di atas sesuai dengan fungsinya.
 Merawat/memelihara empat macam alat pembantu tersebut di atas sesuai dengan ketentu-
annya.

2. Uraian materi
Alat-alat pembantu ialah alat-alat yang digunakan untuk membantu menyelesaikan suatu
pekerjaan, dalam hal ini pekerjaan kayu. Ada bermacam-macam alat pembantu untuk
menyelesaikan pekerjaan kayu, diantaranya adalah sebagai berikut

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 37 dari 70 halaman


a. Siku-siku :
Siku silang
Siku serong/verstek
Siku goyang/putar
b. Meteran :
Meteran lipat
Mistar baja/plat meter
Meteran gulung/rol meter
c. Perusut :
Perusut tunggal
Perusut ganda
d. Pensil dan penggores :
Pensil tukang kayu
Kraspen/penggores

Siku silang
Siku silang terdiri dari sebuah pelat tipis dan sebuah pegangan persegi empat yang keduanya
disambungkan dengan paku keling atau alat sambung lainnya sehingga betul-betul kokoh
dan mempunyai sudut 90. Ada yang dibuat dari kayu seluruhnya, ada pula yang dari besi
seluruhnya, atau kombinasi antara kayu dengan besi maupun ebonit. Pada daun siku-siku
terdapat ukuran dalam satuan milimeter maupun inci, tetapi ada yang tidak menggunakan
ukuran. Pada pegangannya ada yang mempunyai sudut 45 tetapi ada yang bersudut 90.

Gambar 47: Siku Silang


Untuk menguji kebenaran sebuah siku silang, dilakukan dengan cara menyiku sebuah
garis dari tepi melintang di muka benda kerjanya, kemudian balikkan siku silangnya dan
periksalah garis pensil, apakah masih berimpit dengan daunnya.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 38 dari 70 halaman


Gb. 48: Pengujian siku silang

Penggunaan Siku silang


Membuat garis-garis yang menyiku sekeliling
kayu;
Memeriksa kayu apakah sudah benar rata dan
siku-siku;
Memberi tanda dengan garis-garis melintang
pada seratnya;

Gb. 49: Penggunaan siku silang

Cara menggunakan Siku silang


Untuk menarik garis tegak lurus.
Letakkan pegangan siku-siku pada bidang permukaan kayu yang lurus dan rata, rapatkan
pegangan ke bidang ini, lakukan tarikan garis siku.
Untuk memeriksa kesikuan dua bidang kerja.
Letakkan pegangan siku-siku pada bidang permukaan kayu yang lurus dan rata, rapatkan
pegangan ke bidang ini, periksalah dengan cermat dan teliti hasil pengetaman sehingga daun siku
rapat dan menutup pada seluruh bidang permukaan yang telah diketam.

Siku serong/verstek
Siku serong secara umum sama dengan siku silang, ada perbedaan pokok yaitu antara daun dan
pegangannya terpasang tetap dengan sudut 45 atau 135. Pada daunnya tidak terdapat angka
ukuran.
Penggunaan Siku serong/verstek
Membuat garis-garis yang bersudut miring 45 atau 135;
Memeriksa bidang kayu yang mempunyai sudut 45 atau 135;
Memberi tanda dengan garis-garis melintang yang bersudut 45 atau 135;
Penggunaan siku serong pada pokoknya sama dengan siku silang.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 39 dari 70 halaman


Gamb.50: Menggunakan siku serong
Siku goyang/putar

Siku goyang mempunyai sudut yang dapat diatur


melalui mur kupu-kupu dari 0 sampai dengan
180 antara daun dan pegangannya. Pegangan
dibuat lebih tebal daripada daunnya.

Gambar 51: Siku goyang

Penggunaan Siku goyang/putar

 Membuat garis-garis miring;


 Pengontrolan kemiringan;
 Pemindahan sudut dari benda kerja satu kepada benda kerja yang lain;
 Segala pekerjaan yang mempunyai sudut

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 40 dari 70 halaman


Gamb. 52: Menggunakan siku goyang

Pemeliharaan Siku-siku secara umum


Janganlah sekali-kali digunakan sebagai alat pemukul;
Letakkan siku-siku pada tempat yang aman, jaga agar jangan sampai jatuh;
Siku-siku yang terbuat dari besi, agar tidak mudah berkarat maka jagalah kebersihannya dan
olesi dengan vaselin/minyak;
Untuk siku goyang, pada sekrup klamnya agar tidak mudah berkarat, berilah sedikit minyak
pelumas;

Meteran lipat
Meteran lipat adalah suatu alat ukur yang dapat dilipat karena dilengkapi dengan sambungan
yang dapat digerakkan. Ada yang mempunyai panjang 1 meter, ada pula yang panjangnya 2
meter. Pada umumnya terbuat dari kayu, tetapi ada pula yang terbuat dari plastik maupun logam.
Mempunyai ukuran pada kedua bidang dalam milimeter atau inci. Meteran ini mempunyai
bentuk yang sangat halus, sehingga membutuhkan pemakaian dan pemeliharaan yang cermat dan
teliti karena mudah patah.

Gambar 53: Meteran Lipat

Penggunaan Meteran Lipat


Bukalah satu demi satu lipatan pada meteran ini searah dengan lipatannya untuk menjaga supaya
tidak patah, sebaliknya jika melipat kembali. Dapat digunakan untuk ukuran yang panjang dan
besar dari kayu yang akan dikerjakan.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 41 dari 70 halaman


Mistar baja
Terbuat dari baja tipis yang panjangnya mulai dari 12 cm sampai dengan 100 cm, pada kedua
sisinya terdapat satuan ukuran dalam cm dan/ inci.

Gambar 54: Mistar Baja


Penggunaan Mistar Baja
Mistar baja biasa digunakan untuk pekerjaan yang kecil dan ringan, misalnya memeriksa ukuran
pen dan lubang.
Jagalah mistar baja ini jangan sampai tertekuk, dan jangan digunakan sebagai penggores.
Meteran gulung/rol meter
Terdiri dari pita ukur yang terbuat dari baja. Pita tersebut digulung ke dalam rumah yang terbuat
dari plastik atau logam dan dilengkapi pengunci serta pegas di dalamnya, sehingga pita meter
dapat ditarik dan menggulung kembali secara otomatis. Pada umumnya mempunyai panjang
antara 1 m sampai dengan 7 m, dalam satuan ukuran milimeter dan/ inchi. Pada ujung pita ukur
terdapat ujung geser, yang berguna untuk pengukuran sebelah dalam dan luar benda kerja.

Gambar 55: Meteran gulung/rol meter

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 42 dari 70 halaman


Penggunaan Meteran Gulung/Rol Meter
Meteran gulung/rol meter digunakan untuk mengukur segala macam pekerjaan. Dalam
pemakaian meteran ini jangan sampai melilit atau menekuk, karena pita meternya mudah patah.
Sewaktu menarik pita dari rumahnya jangan terlalu keras mencapai maksimal panjang, sehingga
keluar dari rumahnya atau putus dari pegas.

Pemeliharaan Meteran secara umum


Jagalah pita meter jangan sampai melilit dan tertekuk dengan pemberatan. Jangan mengantongi
meteran lipat pada saku celana, sehingga meteran tersebut terhimpit yang mungkin bisa patah.
Jagalah mistar baja yang tipis jangan sampai tertekuk. Untuk menjaga meteran yang terbuat dari
logam supaya tidak berkarat, maka jagalah selalu kebersihannya serta olesilah dengan
minyak/vaselin.

Perusut
Perusut terdiri dari badan yang dilengkapi sekrup/baji sebagai pengunci dan batang yang
dilengkapi taji sebagai penggores, ada yang tunggal maupun ganda. Badan dari perusut dapat
bergeser-geser sepanjang batangnya, dan dapat dikunci pada batang itu dengan perantaraan
sekrup atau baji. Pada batangnya ada yang dilengkapi dengan satuan ukuran dalam mm, sehingga
lebih praktis.

Gambar 56: Perusut tunggal


Cara Menggunakan Perusut

Kendorkan sekrup/baji, lalu geserkan batang pada posisi taji yang diinginkan, selanjutnya
kuncilah dengan mengencangkan sekrup/baji.
Peganglah batang perusut dengan cara menjepitnya diantara jari telunjuk dan jari tengah, sedang
ibu jari menekan rumah perusut.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 43 dari 70 halaman


Tempelkan sisi rumah perusut pada sisi bidang kerja, selanjutnya didorong ringan ke arah maju
sambil merapatkan rumah perusut pada sisi benda kerja, sehingga menghasilkan goresan pada
permukaan kayu dengan merata.

Pemeliharaan Perusut

Apabila perusut sudah selesai dipakai atau akan disimpan, maka rumah perusut digeserkan
merapat pada taji dan dikunci supaya keamanan taji terjaga sehingga tidak tumpul atau bengkok.
Jagalah kebersihan batang perusut agar selalu lancar untuk digeser-geserkan.
Pensil Tukang Kayu

Pensil tukang kayu biasanya berbentuk bulat telur.


Pensil ini diruncingkan dengan pahat. Pensil ini
digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
yang tidak membutuhkan ketelitian tinggi

Gambar 57: Pensil tukang kayu

Menggores Pensil Tukang Kayu


Pemberian tanda gores dilakukan dengan pensil atau dengan penggores/kraspen. Kekerasan
pensil yang cocok untuk pemberian tanda gores adalah H, HB, dan F.
Siku digunakan untuk mendapatkan arah 90 terhadap bidang tepinya, dengan cara merapatkan
pegangan pada bidang tepi kayu tersebut. Selanjutnya tariklah garis mulai dari tepi pegangan
siku-siku merapat sepanjang daunnya.

Gambar 58: Menggores dengan pensil

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 44 dari 70 halaman


Kraspen

Kraspen/penggores dibuat dari baja runcing


bersegi empat atau bulat dengan pegangan dari
kayu. Alat ini digunakan untuk membuat garis-
garis tanda gores yang akan dibuat potongan
pahatan atau gergajian.

Gambar 59: Kraspen/penggores

Lembar Evaluasi Kegiatan Belajar 4

1. Sebutkan empat macam alat pembantu -yang utama- sebagai peralatan tangan yang
digunakan untuk pengerjaan kayu !

2. Jelaskan fungsi/kegunaan dari empat macam alat pembantu tersebut di atas.dengan benar !

3. Sebutkan cara menggunakan siku silang, meteran lipat, dan perusut, dengan benar !

4. Uraikan cara pemeliharaan alat pembantu secara umum sesuai ketentuannya!

Lembar Jawaban Kegiatan Belajar 4

1. Empat macam alat pembantu -yang utama- sebagai peralatan tangan yang digunakan untuk
pengerjaan kayu, adalah sebagai berikut :
a. Siku-siku : Siku silang; Siku serong/verstek; Siku goyang/putar.
b. Meteran : Meteran lipat; Mistar baja/plat meter; Meteran gulung/rol meter.
c. Perusut : Perusut tunggal; Perusut ganda
d. Pensil dan penggores : Pensil tukang kayu; Kraspen/penggores.

2. Fungsi/kegunaan dari empat macam alat pembantu -yang utama- , sbb:


Siku silang:

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 45 dari 70 halaman


 Membuat garis-garis yang menyiku sekeliling kayu;
 Memeriksa kayu apakah sudah benar rata dan siku-siku;
 Memberi tanda dengan garis-garis melintang pada seratnya;
Siku verstek:
 Membuat garis-garis yang bersudut miring 45 atau 135;
 Memeriksa bidang kayu yang mempunyai sudut 45 atau 135;
 Memberi tanda dengan garis-garis melintang yang bersudut 45 atau 135;
 Penggunaan siku serong pada pokoknya sama dengan siku silang.
Siku goyang :
 Membuat garis-garis miring;
 Pengontrolan kemiringan;
 Pemindahan sudut dari benda kerja satu kepada benda kerja yang lain;
 Segala pekerjaan yang mempunyai sudut
Meteran lipat : digunakan untuk ukuran yang panjang dan besar dari kayu yang akan
dikerjakan.
Mistar Baja : Mistar baja biasa digunakan untuk pekerjaan yang kecil dan ringan,
misalnya memeriksa ukuran pen dan lubang.
Meteran Gulung/Rol Meter : digunakan untuk mengukur segala macam pekerjaan.
Perusut : untuk memberi tanda gores pada garis-garis sejajar dengan satu tepi dari sebuah
benda kerja.
Pensil tukang kayu : untuk memberi tanda gores/menggambari pada benda kerja.
Kraspen : digunakan untuk membuat garis-garis tanda gores yang akan dibuat potongan
pahatan atau gergajian.
3. Cara menggunakan siku silang, perusut, dengan benar, adalah sebagai berikut :
Cara menggunakan Siku silang
Untuk menarik garis tegak lurus. Letakkan pegangan siku-siku pada bidang permukaan kayu
yang lurus dan rata, rapatkan pegangan ke bidang ini, lakukan tarikan garis siku.
Untuk memeriksa kesikuan dua bidang kerja.Letakkan pegangan siku-siku pada bidang
permukaan kayu yang lurus dan rata, rapatkan pegangan ke bidang ini, periksalah dengan
cermat dan teliti hasil pengetaman sehingga daun siku rapat dan menutup pada seluruh
bidang permukaan yang telah diketam.
Cara Menggunakan Perusut
Kendorkan sekrup/baji, lalu geserkan batang pada posisi taji yang diinginkan, selanjutnya
kuncilah dengan mengencangkan sekrup/baji.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 46 dari 70 halaman


Peganglah batang perusut dengan cara menjepitnya diantara jari telunjuk dan jari tengah,
sedang ibu jari menekan rumah perusut.
Tempelkan sisi rumah perusut pada sisi bidang kerja, selanjutnya didorong ringan ke arah
maju sambil merapatkan rumah perusut pada sisi benda kerja, sehingga menghasilkan
goresan pada permukaan kayu dengan merata.

4. Cara pemeliharaan meteran secara umum sesuai ketentuan, sebagai berikut :


Pemeliharaan Meteran secara umum
Jagalah pita meter jangan sampai melilit dan tertekuk dengan pemberatan. Jangan
mengantongi meteran lipat pada saku celana, sehingga meteran tersebut terhimpit yang
mungkin bisa patah. Jagalah mistar baja yang tipis jangan sampai tertekuk. Untuk menjaga
meteran yang terbuat dari logam supaya tidak berkarat, maka jagalah selalu kebersihannya
serta olesilah dengan minyak/vaselin.

Kegiatan Belajar 5
LATIHAN MENGETAM DAN MENGGERGAJI KAYU

1. Tujuan Khusus Pembelajaran

Setelah menyelesaikan Kegiatan Belajar 5, mahasiswa/pengguna modul ini dapat :

 Mengetam permukaan kayu menjadi rata, lurus, halus pada empat bidang permukaan yang
saling tegak lurus.

 Menggunakan siku silang untuk memeriksa kesikuan dua bidang permukaan kayu.

 Menggunakan perusut untuk menggores tebal dan lebar kayu arah memanjang.

 Menggergaji kayu menjadi bentuk seperti gambar kerja dengan toleransi  2 mm


menggunakan gergaji belah
2. Alat dan Bahan
Gergaji potong, gergaji belah, ketam kasar, ketam halus, perusut, meteran, pensil, siku silang,
palu kayu, palu besi.

3. Keselamatan kerja
 Gunakan penjepit/klem pada bangku kerja pada waktu membelah dan mengetam kayu.
 Gunakan alat-alat (gergaji, ketam) yang tajam untuk bekerja.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 47 dari 70 halaman


 Gunakan ketam kasar untuk pengetaman awal dan selanjutnya dengan ketam halus untuk
penyelesaiannya.
 Konsentrasikan pikiran pada pekerjaan.
 Simpanlah alat-alat pada tempatnya, apabila telah selesai digunakan.

5. Informasi
Langkah kerja yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 48 dari 70 halaman


Mengetam muka I LANGKAH KERJA ALAT-ALAT
1. Memilih bahan  Meteran
Pilihlah kayu yang baik dan tidak cacat
dengan ukuran kotor :
(520 x 300 x 30) mm, 2 batang
(420 x 300 x 30) mm, 2 batang
diketam menjadi ukuran bersih :
(520 x 295 x 20) mm, 2 batang
(420 x 295 x 20) mm, 2 batang

2. Memasang benda kerja pada penjepit


jepitlah benda kerja pada bangku kerja
 Bangku kerja
dengan kokoh. Aturlah pasak penjepit jan-
 Penjepit bangku
gan terlalu menonjol sehingga tidak meng-
kerja.
ganggu pengetaman.

3. Meratakan pemukaan

4. Mengontrol permukaan dan memberi tanda


 Ketam panjang
dengan menggunkan penyipat datar, bisa
 Ketam pendek
dilihat ke arah panjang dan lebar, tentang
 Siku-siku.
baling tidaknya permukaan kayu. Kalau su-
dah baik, maka beri tanda parang pada per-
 Penyipat datar.
mukaan tersebut.
 Pensil.

Mengetam muka II LANGKAH KERJA ALAT-ALAT


1. Menentukan sisi siku  Ketam panjang.
Sisi tebal (muka II) diketam siku-  Siku-siku
siku terhadap sisi lebar (muka I)

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 49 dari 70 halaman


2. Memasang benda kerja pada pen-  Bangku kerja
jepit bangku kerja. 
Jepitlah benda kerja dengan
kokoh.

3. Untuk mengetam sisi siku,  Ketam panjang


digunakan ketam panjang.

4. Untuk mengontrol kesikuan sisi  Siku-siku


kearah panjang, dipakai penyipat  Penyipat datar
0
datar dan siku 90 terhadap muka I

5. Tanada pareng  Pensil


Permukaan yang sudah baik diberi  Siku-siku
tanda pareng terhadap sisi yang
telah siku.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 50 dari 70 halaman


Mengetam lebar
LANGKAH KERJA ALAT-ALAT

1. Menentukan lebar.  Perusut.


1. Untuk benda kerja yang  Penyipat datar.
tidak terlalu lebar, dipakai  Pensil.
perusut.
Untuk benda kerja yang
lebar dipakai penyipat dan
pensil

2. Mengetam sisi lebar.  Ketam pendek


Gunakan ketam pendek  Ketam panjang
pada permukaan yang
kasar sampai  2 mm
diatas garis perusut.
Selanjutnya, gunakan
ketam panjang sampai
garis perusut.

3. Mengontrol sisi lebar  Siku-siku


Pakai siku-siku, penyipat  Penyipat datar
datar, meteran atau jangka  Meteran lipat
sorong untuk menentukan
sisi lebar.

Mengetam sisi tebal

LANGKAH KERJA ALAT-ALAT


1. Menentukan ketebalan  Perusut
Tentukan garis ukuran tebal  meteran
pada benda kerja dengan
perusut.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 51 dari 70 halaman


2. Buatlah garis ukuran pada  Perusut
keempat sisi tebal dengan pe-
rusut

3. Untuk mengetam sisi tebal,  Ketam pendek


gunakan ketam pendek sampai   Ketam panjang
2 mm diatas garis perusut, selan-
jutnya, gunakan ketam panjang
sampai tepat pada garis perusut.

4. Mengontrol panjang  Penyipat datar


Gunakan penyipat datar untuk  Siku-siku.
mengontrol arah memanjang.
Gunakan jangka sorong untuk
mengontrol tebal keempat sisi

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 52 dari 70 halaman


Mengetam sisi panjang (kepala kayu)
LANGKAH KERJA ALAT-ALAT

1. Menentukan panjang  Meteran lipat


Gunakan meteran untuk  Siku-siku
mengukur panjang dan gunakan  Pensil
siku-siku untuk menggaris
keempat bidang benda.
2. Pasang benda kerja bangku kerja  Bangku kerja

3. Memotong sisi panjang  Gergaji potong


Gunakan gergaji potong  2 mm
diatas garis ukuran

4. Gunakan ketam pendek  Ketam pendek


Pengetaman berulang-ulang
sampai pada garis ukuran yang
ditentukanpada benda kerja.

5. Mengontrol panjang  Siku-siku


Ukur panjang benda dengan
meteran, dan kontrol siku
tidaknya potongan terhadap sisi
lebar dan sisi tebal.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 53 dari 70 halaman


Kesalahan pokok pada pengetaman

SEBAB-SEBAB ALAT-ALAT
1. Tidak bersihnya permukaan,  Mata ketam
mata ketam kurang tajam,
setelah ketam kurang baik per-
mukaan mata ketam tidak rata.

2. Ujung benda kerja akan  Ketam pendek


lengkung akan melengkung pada
sisi ujung bentuknya, jika pada
bagian kepala ketam teralu lam-
bat atau terlalu cepat.

3. Cepat melelahkan kedudukan  Bangku kerja


mata ketam terhadap permukaan  Ketam pendek
benda kerja dan juga ketinggian
benda kerja sendiri tidak tepat.

4. Ukuran kurang tepat tidak tepat  Siku-siku


menggaris, alat ukur tidak tepat.  Perusut
Mata ketam letaknya miring ter-  Meteran lipat
hadap dasar rumah ketam
kesalahan pada pengetaman
permulaan

Menggergaji belah dan potong

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 54 dari 70 halaman


LANGKAH KERJA ALAT-ALAT
Benda kerja yang digunakan  Perusut
adalah benda kerja dari latihan
mengetam.
Untuk menentukan ukuran yang
akan digergaji pindahkan ujuran
pada perusut dan gores pada kayu
yang akan digergaji.
Permulaan pengergajian  Gergaji bekah
perhatikan garis perusut dan  Bangku kerja
gergaji ditarik miring ke atas
sedang tangan kiri berfungsi
sebagai pembatas sayatan.
Untuk mengergaji belah supaya  Gergaji belah
hasilnya lebih baik gunakan klam  Bangku kerja
bangku dengan posisi seperti
gambar disamping.
Ukuran lebar 223 mm dan 283
mm.
Tetapi apabila kita menggergaji  Gergaji ben-
dengan gergaji bentang harus lurus tang.
dan tidak boleh ditekan  Bangku kerja
Gunakan gergaji potong untuk  Gergaji potong
memotong benda kerja dan jaga
sudut daun gergaji sealu tegak
lurus terhadap benda kerja

HASIL PENGERGAJIAN RUSAK


DISEBABKAN OLEH :

Kayu tidak stabil dan penarikan tidak


searah akan menyebabkan gergaji lari dari
garis perusut.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 55 dari 70 halaman


Pada gergaji panjang tidak boleh dilakukan
miring dan lurus tetapi ditekan ini juga akan
berakibat sama yaitu rusaknya
pengergajian.

Demikian juga gergaji yang giginya tidak


rata dan daun gergaji bengkok akan
menyebabkan operato cepat lelah dan akan
lari dari garis perusut.

Sebelum menggergaji lihat seratnya apakah


penggergajian itu termasuk belah atau
potong.

Hasil latihan mengetam dan menggergaji kayu dalah sebagai berikut :

2 batang kayu ukuran (400 x 280 x 20) mm ;


2 batang kayu ukuran (500 x 220 x 20) mm ;
1 batang kayu ukuran (460 x 40 x 20) mm ;
2 batang kayu ukuran (280 x 30 x 20) mm :

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 56 dari 70 halaman


Kegiatan Belajar 6
LATIHAN MENGETAM KAYU BULAT PANJANG

1. Tujuan khusus Pembelajaran


Setelah menyelesaikan Kegiatan Belajar 6, mahasiswa/pengguna modul ini dapat :
 Menggunakan alat-alat tangan dengan baik dan benar.
 Mengetam kayu bulat berukuran diameter 360 mm dan panjang 500 mm dengan baik.

2. Alat dan bahan

Ketam kasar, ketam halus, siku-siku, jangka tusuk, perusut, meteran, pensil, palu besi kecil,
paku, kertas amplas, blok amplas, kayu kamper 1 batang ukuran (550x40x40mm).

3. Keselamatan kerja

 Gunakan alat bantu penyangga untuk menjepit benda kerja selama proses pengetaman
kayu butal panjang.
 Lakukan tahapan mengetam bulat panjang mulai mengetam segi 4, segi 8, segi 16, segi
32, dan akhirnya bulat.
 Gunakan pisau ketam yang tajam untuk bekerja.
 Gunakan ketam kasar untuk pengetam awal dan selanjutnya dengan ketam halus untuk
penyelesaiannnya.
 Konsentrasikan pikiran pada pekerjaan.
 Simpanlah alat-alat pada tempatnya, apabila telah selesai digunakan.

6. Informasi

Langkah kerja yang harus dilakukan adalah sebagia berikut :

 Memilih bahan
 Mengetam segi empat
 Menggambari segi delapan

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 57 dari 70 halaman


 Mengetam segi delapan
 Menggambari segi enal belas
 Mengetam segi enam belas
 Menggambari segi enam puluh dua
 Mengetam segi tiga puluh dua
 Mengetam bulat panjang
 Menghaluskan dengan amplas
LANGKAH KERJA ALAT-ALAT

Memilih kayu. Meteran


Hindari kayu yang pecah dan
cacat.

Mengetam segi 4. siku dan Ketam


lurus Meteran
Siku-siku
Pensil
Perusut

LANGKAH KERJA ALAT-ALAT

Diagonal dihubungkan. Perusut


Buatlah ¼ lingkaran dengan titik Jangka
pusat di sudut. Pensil
Lukis segi 8. Meteran
Tariklah semua sudut dri segi 8 ke
arah panjang kayu.

Untuk melukis pada kepala kayu, Seperti diatas


benda kerja harus di jepit kuat dan
tegak lurus.
Gunakan jangka yang runcing dan
tajam.
Hal ini untuk segi 8 segi 16 dan

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 58 dari 70 halaman


segi 32.

Untuk mengetam buatlah


pertolongan seperti gambar
disamping.
Atau ada lagi alat bantu lain,
tetapi juga hasilnya sama.

LANGKAH KERJA ALAT-ALAT

Di ketam sudutnya sampai Ketam


rata pada lukisan. Palu kecil
Sudut I, II, III dan sudut Kecil
IV, jangan melampaui Palu kayu
garis lukisan

Hasil ketaman harus lurus


rata dan sama sisi

Kemudian dilukis untuk Meteran


segi 16. Pensil
Siku

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 59 dari 70 halaman


Diketam sampai membentuk segi 16.

Dilukis segi : 32 Ketam

Kemudian diketam sehingga


membentuk segi 32.

Dilukis dengan jangka Jangka


Meteran
Dibentuk lingkaran dengan Ketam
menggunakan ketam.

Setelah selesai diketam, Kertas gosok


dihaluskan dengan kertas gosok (amplas)
Periksa ukuran diameter kayu
adalah 360 mm

PERTANYAAN :
Mengapa kita membuat kayu bulat panjang musti harus memakai alat bantu penyangga ?

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 60 dari 70 halaman


Kegiatan Belajar 7
MEMBUAT KOTAK TEMPAT ALAT TANGAN KERJA KAYU

1. Tujuan Khusus Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 7, mahasiswa/pengguna modul ini dapat :


 Menggunakan alat-alat tangan dengan baik dan benar.
 Merakit sambungan kayu berbentuk kotak alat sesuai ukuran pada gambar kerja.
 Membuat barang jadi berupa kotak alat tangan kerja kayu sesuai dengan gambar kerja.

2. Alat dan bahan

Alat-alat : Ketam kasar, ketam halus, gergaji potong, gergaji belah, siki-siku, perusut,
meteran, pensil , pahat tusuk, pahat lubang, palu kayu, obeng, engkol, bor, mata bor 3 mmdan
25 mm, mata bor versink, ketam dasar, ketam alur, palu besi kecil, kertas amplas, blok
amplas.
Bahan : memakai hasil latihan mengetam dan menggergaji kayu serta mengetam kayu bulat
panjang (kegiatan belajar 5 dan 6) ditambah dengan bahan untuk tempat perusut berukuran
bersih (240x40x20)mm; tempat gergaji punggung berukuran bersih (kayu : 460x20x15 mm
dan tripleks : 460x50 mm) : tempat gergaji belah berukuran bersih (kayu 2 batang :
500x15x50mm) : untuk alas/dasar kotak alat berukuran bersih (multipleks : 490x270x9)mm:
lem kayu : sekrup 1,5 “ =26 biji.

3. Keselamatan kerja

 Gunakan alat potong yang tajam untuk bekerja


 Gunakan gergaji kombinasi dan gergaji punggung untuk pembuatan sambungan setengah
lebar papan.
 Pada lubang sekrup, dibor versink sehingga permukaan kepala sekrup masuk 1mm.
 Gunakan obeng yang tepat untuk memasukkan sekrup.
 Konsentrasikan pikiran pada pekerjaan.
 Simpanlah alat-alat pada tempatnya, apabila telah selesai digunakan.

5. Informasi

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 61 dari 70 halaman


IV. KESELAMATAN KERJA

a. Gunakan alat seperlunya


b. Jangan bermain-main saat praktek
c. Hati hati saat menggunaan alat yang tajam
d. Bekerja sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah kerja yang terdapat pada
lembar kerja
e. Berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang dilakukan
f. Periksa setiap peralatan apakah sudah terpasang dengan baik dan benar
g. Periksa setiap ketajaman alat-alat yang akan dipakai , lakukan pengasahan jika alat
yang dipakai dalam keadaan tumpul
h. Keluarkan peralatan yang diperlukan saja dari kotak alat agar tidak mengganggu
pekerjaan yang sedang dilakukan
i. Letakkan peralatan yang tidak dipakai pada mundam
j. Pada saat istirahat , masukkan semua alat kedalam mundam
k. Pergunakan peralatan seseuai dengan fungsinya masing-masing
l. Gunakan selalu perlengkapan kerja yang disarankan
m. Jika ragu dengan menggunakan peralatan, mintalah petunjuk atau bimbingan
instruktur kerja kayu.

V.LANGKAH KERJA

a. Telitilah bahan yang akan dikerjakan,apakah bebas dari paku,pasir atau kotoran lain
yang dapat merusak alat
b. Potonglah kayu /bahan sesuai ukuran yang dikehendaki,menggunakan gergaji.
Letakkan kayu dibangku kerja dengan bidang cekung merapat pada meja kerja agar
kedudukan kayu stabil pada waktu pengerjaan.
c. Ketam muka lebar (bidang 1) dengan posisi kuda kuda agar tenaga cukup
tercurahkan pada pekerjaan dimana pada pekerjaan dimana ketam dipegang
diatasnya.
d. Ketamlah berulang ulang hingga kayu lurus dan datar dn licin,perhatikan arah serat
kayunya.
e. Periksa hasil ketaman dengan siku siku untuk mengecek kesikuannya.
f. Beri tanda dimuka 1 dengan paring
g. Kemudian ketam muka 2 dengan langkah seperti muka 1.
h. Tariklah garis perusut untuk menetukan lebar yang diinginkan.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 62 dari 70 halaman


i. Ketam muka 3 hingga datar dan siku dengan muka 2.
j. Ketamlah muka 4 hingga datar dan siku dengan muka 3.
k. Tariklah garis perusut .
l. Periksalah pada dosen dan lakukan penilaian.

VI. TUGAS

KOTAK TEMPAT ALAT TANGAN KERJA KAYU

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 63 dari 70 halaman


Drs. Sunarno, M. Eng 1. 64 dari 70 halaman
KOTAK TEMPAT ALAT

Tempat Gergaji Belah

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 65 dari 70 halaman


LANGKAH KERJA ALAT-
ALAT
 Memilih bahan Meteran
 Ambillah kayu hasil kegiatan belajar 5 dan 6
dan siapkan bahan tambahan untuk tempat
perusut, gergaji punggung, gergaji belah, dan
alas kotak (lihat di kebutuhan bahan)
MENGETAM
Ketamlah kayu untuk bahan tambahan menjadi
ukuran bersih sbb :
1 batang (240x40x20)mm
1 batang (460x20x15) mm
1 batang (500x15x10)mm.

MENGAMBARI Siku-siku
 Plihlah muka kayu yang baik diletakkan Perusut
diluar. Meteran
A B

 Berilah tanda pareng. Klem


20
 Ambilah meteran,ukurlah dari tepi  1 cm. Pensil
460
20 Kemudian diukur setebal kayu. Pengores
10

Untuk tiang penahan, berilah tanda pareng dan

60
huruf C dan D bagian atas tekukan As nya pada
arah lebar. Kemudian kekiri 3 Cm kekanan
40

3Cm. Dari bawah diukur 22 Cm. Hubungkan


garis miring kiri dan kanan.
400

cD
220

Dari bawah diukur 11 Cm diperusut dan siku.


110

Beri tanda hilang. Bagian dalam bawah


240 ditentukanalur  1 Cm.
20

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 66 dari 70 halaman


LANGKAH KERJA ALAT-ALAT
Potonglah batas yang Geragaji potong
dihilangkan.
Kanan dan kiri.
B

Letakkan diatas stop blok. Stop Blok

Selanjutnya jepi pada Gergaji potong


ragum.Buanglah dengan gergai Pahat tusuk
potong bagian-bagian yang Siku-siku
perlu dihilangkan. Palu kayu
Bila belum rata dan belum siku,
gunakan pahat tusuk, sampai
B

rata dan siku.

Bagian atas pada tiang penahan Gergaji potong


degergaji sampai putus. Kanan Ketam
kiri dua duanya. Kemudian
dihaluskan dan diratakan. Juga
C bagian yang di hilangkan.
Kemudian di coba sudah tepat
atau belum.

Selanjutnya di alur 1 cm. Dari Ketam alur


tepi, dalamnya 1 cm. Lebar 1 Meteran
cm Tang
Klem

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 67 dari 70 halaman


LANGKAH KERJA ALAT-ALAT

Tempatkan sekrup, lebih Bor engkol


dahulu di bor 3 mm. Mata bor 3 mm..

Semua bagian yang akan


disekrup harus dibor
Setelah dibor 3 mm, kemudian Bor engkol
di persing. Mata bor persing.
Untuk tepat kepala sekrup, dan
permukaan kepala sekrup
masuk 1 mm dari permukaan
kayu.

Juga pada tempat kayu pegang Bor engkol


perlu di bor ukuran 25 mm Mata bor 25 mm
pada bagian kanan dan kiri.
Atau boleh dengan alas kayu.

Bentuklah menjadi pen bulat Gergaji pamnjang pahat


pada kedua ujung kayu bulat kuku
panjang (hasil kegiatan belajar Kikir kayu
6) Panjang pen bulat 20 mm Amplas
460
dan berdiameter 25 mm
20
25

LANGKAH KERJA ALAT-ALAT

Sebelum dimatikan semua bagian dalam Blok kayu

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 68 dari 70 halaman


dihaluskan dengan kertas gosok. Kertas gosok
Selanjutnya bagian yang akan dimatikan dan Lem dan kwas
disambung ; harus di lem lebih dahulu.

Sesudah di lem kemudian disetel, diklem


untuk dimatikan dengan sekrup.

 Pertama A disambung dengan C kiri. Obeng


 Kemudian B disambung dengan D kanan. Klem
 Papan dasar disambung dengan ambang Sekrup
kiri kanan. Metran
 Juga pegangannya di rangkai sekali. Pensil

Diklem. Disekrup.
Tempat pahat dipasang. Dan dimatikan.

Diratakan bagian luarnya. Ketam halus.


Dan terakhir di gosok dengan kertas gosok. Kertas gosok.

Ketam halus

VII. DAFTAR PUSTAKA


a. Dalik SA. Oja Sutiarno, 1978, Petujunjuk Pengerjaan Kayu 1, Proyek Pen-
gadaan Buku, Dapdikbud, Dikmenjur, Jakarta.
b. Departermen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Menengah Keju-
ruan, Kurikuium Edisi 1999, Jakarta
c. Dodong Budianto, PIKA Semarang, 1995, Mesin Tangan Industri Kayu,
Penerbit Kanisius. Semarang.
d. Heinz Frick. 1975. Menggambar Bangunan Kayu. Yogyakarta. Yayasan
Kanisius.

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 69 dari 70 halaman


e. Primiyono. 1979. Teknalogi Kayu { Terjemahan }. Jakarta. Bhratara Karya
Aksara
f. Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1978, , Ilmu Bangunan Gedung 2,
Depdikbud, Dikmenjur. Jakarta
g. Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1977, , Ilmu Bangunan Gedung 1,
Depdikbud, Dikmenjur, Jakarta
h. Soetarman Soekarto. 1997. Menggambar Teknik Bangunan 1. Jakarta, De-
partemen Pendidikan Nasionai, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Drs. Sunarno, M. Eng 1. 70 dari 70 halaman

Anda mungkin juga menyukai