Anda di halaman 1dari 19

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN


ALAT MESIN PERTANIAN

BAB VIII
MENGOPERASIKAN PERKAKAS TANGAN DAN LISTRIK,
MESIN PENGELASAN DAN MESIN PRODUKSI
PERAWATAN ALAT MESIN PERTANIAN

Drs. Kadirman, MS.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2017
BAB VIII
MENGOPERASIKAN PERKAKAS TANGAN DAN LISTRIK, MESIN PENGELASAN
DAN MESIN PRODUKSI PERAWATAN ALAT MESIN PERTANIAN

A. Kompetensi Inti (KI)


20. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu

B. Kompetensi Dasar (KD)


20.19 Mengoperasikan Alat Perkakas Tangan dan Listrik untuk Perawatan Alat Mesin
Pertanian
20.20 Mengoperasikan Alat Mesin Pengelasan untuk Perawatan Alat Mesin Pertanian
20.21 Mengoperasikan Alat Mesin Produksi untuk Perawatan Alat Mesin Pertanian

C. Uraian Materi Pembelajaran


1. Jenis Alat Perkakas Tangan dan Listrik
a. Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir,
dipahat, digergaji, ditap, diseney, dan lain-lain. Dengan memutar tangkai (handle)
ragum, maka mulut ragum akan menjepit atau membuka benda kerja yang dikerjakan.
Bibir dari mulut ragum harus dijaga baik-baik, jangan sampai rusak akibat terpahat,
terkikir dan sebagainya. Bila menggunakan ragum, letakkan alat perkakas yang
kebetulan tidak dipergunakan di waktu bekerja, di atas meja kerja di sebelah kiri dan
kanan ragum, sehingga tidak bertumpuk. Meletakkannya adalah sedemikian rupa,
sehingga di sebelah kiri ragum ditempatkan alat-alat ukur dan di sebelah kanan ialah
kikir, palu, pahat dan sebagainya
b. Kikir
Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda kerja.
Dilihat dari bentuk penampangnya, kikir mempunyai bermacam-macam bentuk dan
kegunaannya, antara lain:
a. Kikir plat, untuk pengikiran bidang rata

1
b. Kikir pilar, untuk pengikiran bidang yang besar
c. Kikir segiempat, untuk pengikiran penampang persegi maupun lubang segiempat
d. Kikir segitiga, untuk lubang segitiga maupun runcing 600 atau lebih
e. Kikir pisau, untuk alur pasak dan ekor burung dengan sudut kurang dari 600
f. Kikir bulat, untuk lubang bulat, rongga cekung
g. Kikir setengah bulat, sisi ratanya untuk bidang rata, sisi bundar untuk rongga
bundar/cekung
h. Kikir silang, untuk lekukan dan pembulatan

c. Pahat Tangan
Pahat tangan (jenis pahat dingin) digunakan untuk memahat atau menyayat
benda kerja dalam keadaan dingin. Menurut bentuk dan kegunaannya, pahat dingin
dibagi menjadi bermacam-macam, yaitu:
a. Pahat plat/pipih, mempunyai kegunaan yang luas, misalnya untuk meratakan
bidang, pengikisan bidang cembung, memotong plat, baut dan paku keling
b. Pahat alur/silang, digunakan untuk membuat alur-alur sempit, alur minyak
c. Pahat dam, untuk memotong bahan yang tebal, umumnya diawali dengan
pengeboran secara berderet
d. Pahat setengah bulat/kuku, digunakan untuk membuat alur bulat dan juga untuk
meralat permulaan pengeboran yang salah
e. Pahat dimon, digunakan untuk membersihkan sudut-sudut dalam, membuat alur
V, meralat permukaan pemboran yang salah.

d. Palu
Palu merupakan alat pemukul yang terbuat dari baja dengan kedua ujungnya
dikeraskan. Pada bengkel kerja bangku, palu yang sering dipakai adalah:
a. Palu konde (ball peen)
b. Palu pen searah (straight peen)
c. Palu pen melintang (cross peen)
Selain itu ada pula palu yang terbuat dari plastic, kayu, atau tembaga. Ukuran
kayu ditentukan oleh beratnya, misalnya 0,6 kg, 1 kg dan lain-lain.

2
e. Obeng
Obeng secara umum digunakan untuk mengencangkan sesuatu sekrup
terhadap suatu pasangannya, baik yang berupa kayu, plastic atau besi sekalipun.
Menurut penggunaannya obeng digunakan menurut nomornya, dari mulai 1, 2, 3 atau
lebih tergantung dari kebutuhan.
Adapun jenis obeng yang umum kita ketahui diantaranya:
a. Obeng plat, untuk alur keras
b. Obeng kembang/philiph, untuk alur khusus.

f. Sekrap Tangan
Sekrap tangan bentuknya bermacam-macam sesuai dengan fungsi dan
penggunaannya. Pengerjaan penyekrapan adalah menghilangkan noda-noda/tanda-
tanda pada permukaan benda kerja untuk menghasilkan permukaan yang licin dan rata
sehingga mencapai ukuran yang tepat.

g. Gergaji Tangan
Daun gergaji tangan merupakan alat pemotong dan pembuat alur yang
sederhana, bagian sisinya terdapat gigi-gigi pemotong yang dikeraskan. Bahan daun
gergaji pada umumnya terbuat dari baja perkakas (tool steel), baja kecepatan tinggi
(HSS high speed steel) dan baja tungsten (tungsten steel).
Sengkang/ tangkai gergaji tangan pada umumnya ada dua macam, yang tetap
(untuk panjang daun gergaji 300 mm) dan yang dapat disetel (untuk panjang daun
gergaji 250 300 mm).
Spesifikasi daun gergaji tangan meliputi jenis, bukaan gigi, jumlah gigi tiap
panjang 1 inchi dan panjang daun gergaji ditentukan oleh jarak sumbu lubang. Contoh
penulisan spesifikasi daun gergaji secara lengkap : Single cut-straight set-18T-12".
h. Bor
Bor digunakan untuk melubangi benda kerja. Pada pekerjaan instalasi bor
digunakan untuk membuat lubang bantu guna memasang paku sekrup pada kayu atau
tembok.

3
i. Solder Listrik
Pada pekerjaan instalasi, solder listrik digunakan untuk menyolder sambungan
kawat dan mata itik,agar sambungannya sempurna.
j. Test Pen
Test Pen adalah obeng yg dilengkapi dengan lampu sinyal. Test Pen hanya
sekedar untuk mengetahui adanya tegangan pada suatu penghantar listrik, tidak untuk
mengetahui besar tegangan listrik.

2. Teknik Pengoperasian Alat Perkakas Tangan dan Listrik


a. Penggunaan Ragum
Menentukan bidang dasar
Yang dimaksud dengan bidang dasar adalah bidang yang dijadikan acuan untuk
pengambilan ukuran, kesikuan dan kesejajaran terhadap bidang lain. Suatu pekerjaan
yang berbentuk balok, minimal harus mempunyai 3 bidang dasar, di mana bidang
dasar tersebut diambil dari bidang yang berbatasan satu sama lain.
Mengatur ketinggian ragum
Ketinggian ragum harus diatur sesuai dengan kebutuhan pengerjaan. Untuk
pengerjaan kasar, di mana tenaga pengerjaan diperlukan lebih besar, tinggi ragum
diatur lebih rendah. Untuk pengerjaan presisi, ragum diatur lebih tinggi dan untuk
pengerjaan yang umum, tinggi ragum diatur setinggi siku pada lengan.
Pencekaman benda kerja
Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja, untuk membuka rahang ragum
dilakukan dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah
jarum jam) sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang
tersebut, demikian pula sebaliknya untuk pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai
pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam).

b. Menggergaji
Daun gergaji tangan
Daun gergaji tangan merupakan alat pemotong dan pembuat alur yang sederhana,
bagian sisinya terdapat gigi-gigi pemotong yang dikeraskan. Bahan daun gergaji pada

4
umumnya terbuat dari baja perkakas (tool steel), baja kecepatan tinggi (HSS high
speed steel) dan baja tungsten (tungsten steel).
Pemilihan Daun Gergaji Berdasarkan Spesifikasi
Spesifikasi daun gergaji tangan meliputi jenis, bukaan gigi, jumlah gigi tiap panjang 1
inchi dan panjang daun gergaji ditentukan oleh jarak sumbu lubang. Contoh penulisan
spesifikasi daun gergaji secara lengkap : Single cut-straight set-18T-12".
Kecepatan langkah menggergaji
Kecepatan langkah menggergaji bisa dianggap sama dengan kecepatan langkah
mengikir untuk ukuran panjang yang sama. Hal ini dapat dipahami karena jenis bahan
daun gergaji sama dengan jenis bahan kikir, yaitu dari baja karbon. Jadi kecepatan
langkah untuk menggergaji baja lunak adalah sekitar 40 langkah permenit.
Pemasangan daun gergaji
Dalam pemakaiannya, daun gergaji dipasang pada sengkang. Posisi pemasangan daun
gergaji dapat disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan. Ketentuan pemasangan daun
gergaji adalah sebagai berikut :
1) Gigi gergaji harus menghadap ke muka
2) Ketegangannya harus cukup, sehingga tidak terjadi lekukan pada waktu dipakai.
Pemegangan dan penekanan gergaji
Cara menggergaji hampir mirip dengan cara mengikir, yang berbeda adalah cara
pemegangan. Untuk pemotongan yang berat, tekanan gergaji cukup besar, namun
untuk pemotongan yang perlu lurus hasilnya, tekanan gergaji harus ringan.
Langkah penggergajian
1) Membuat alur
Tinggi mulut catok/ragum sama seperti pada waktu mengikir, bagian yang digergaji
harus sedekat mungkin dengan mulut catok/ragum. Pada permulaan menggergaji,
tahan sisi gergaji dengan ibu jari. Namun untuk pemotongan yang dianggap presisi,
sebelum digergaji benda kerja harus ditandai terlebih dahulu dengan kikir segitiga
sebagai jalan awal penggergajian.
2) Awal penggergajian
Sebagai awal penggergajian kedudukan gergaji, menyudut 30, selanjutnya gergajilah
bagian sisi terlebih dahulu yang lambat laun sudutnya makin kecil. .

5
3) Pemotongan benda kerja Potonglah benda kerja pada bagian yang dekat dengan
mulut
4) Bahan lebih lebar
Bila bahan yang akan digergaji melebihi lebar sengkang gergaji, maka pemasangan
daun gergaji harus diputar 90.

c. Mengikir
Cara Memegang Tangkai
Cara memegang tangkai kikir yang betul adalah ibu jari ditempatkan di bagian atas
tangkai kikir, sedangkan keempat jari tangan melingkar di bagian bawah tangkai kikir.
Gerakan Kikir
Untuk mengikir permukaan bagian tebalnya, kedudukan kikir diserongkan 250
terhadap garis siku dari sisi memanjang benda kerja. Untuk menghasilkan permukaan
yang rata pada bidang persegi yang luas, lakukan cara pengikiran menyilang yang
selanjutnya dibuat arah sejajar bidang pinggir. Tanda panah menunjukkan arah
jalannya kikir. Cara pertama untuk mengikir permukaan bulat, adalah gerakan kikir
waktu didorong harus bersamaan digeser ke samping mengikuti bulatnya permukaan.
Cara kedua untuk mengikir permukaan yang bulat, ialah pada waktu kikir didorong ke
muka bersamaan dengan menekan tangkai kikir ke bawah mengikuti bulatnya. Untuk
mengikir bulatnya bidang cekung gunakanlah kikir 1/2 bulat. Pada waktu kikir didorong
ke muka bersamaan pula dengan menggerakkan kikir ke samping.

d. Memahat
Pada pekerjaan tukang logam, pengerjaan memotong yang dilakukan dengan
mempergunakan pahat atau palu disebut memahat. Untuk memahat sebuah benda
kerja yang dijepit pada ragung, hendaklah memegang pahat dan palu pada posisi
badan mengikuti ketentuan-ketentuan yang diharuskan. Setiap saat setelah dipukul,
diungkitkan ke atas sehingga berbentuk sudut antara, sehingga medan potong akan
bertambah panjang, karena tambahan tenaga diperlukan untuk memotong bahan.
Cara memahat sepotong pelat logam yang dijepit pada ragum dengan tebal tidak lebih
dari 4 mm. pada pengerjaan seperti ini harus diperhatikan agar mulut ragum jangan

6
sampai rusak. Cara pengerjaan memahat pelat yang lebar dan berliku-liku dengan
mempergunakan pahat pelat yang mempunyai mata pemotong bulat. Cara memotong
pelat logam tipis dengan pahat, hendaknya di bawah pelat yang akan dipotong diberi
bantalan kayu atau logam lunak. Agar tidak mengalami kerusakan, sebaiknya buatlah
terlebih dahulu lubang-lubang diluar garis batas pemotongan dan mata pemotong dari
pahat dimiringkan terhadap permukaan bahan dengan mengikuti garis pemotongan.
Cara memahat bagian-bagian bidang yang luas dengan pahat pelat, dengan
memiringkan pemahatan terlebih dahulu bulatlah alur-alur dengan pahat toreh/alur.
Bilamana pemahatan hamper sampai pada bagian tepi, pemotongan janganlah
diteruskan, hendaknya pemahatan dilanjutkan setelah kedudukan benda kerja diputar,
hal ini agar mencegah patahnya bagian ujung dari benda kerja.

3. Jenis Alat Mesin Pengelasan


a. Las Listrik
Las busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan
menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan
disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian
juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan
merambat terus sampai habis.
Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung
tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian
membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut. Mesin las busur listrik dapat
mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan tegangan yang aman (kurang dari
45 volt). Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi
sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat
diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya.
Pada las busur, sambungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh busur listrik yang
terjadi antara benda kerja dan elektroda. Elektroda atau logam pengisi dipanaskan
sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terjadi sambungan las.
Mula-mula terjadi kontak antara elektroda dan benda kerja sehingga terjadi aliran
arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbullah busur. Energi listrik diubah

7
menjadi energi panas dalam busur dan suhu dapat mencapai 5500 C.
Ada tiga jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos, elektroda fluks dan elektroda
berlapis tebal. Elektroda polos terbatas penggunaannya, antara lain untuk besi tempa
dan baja lunak. Biasanya digunakan polaritas langsung. Mutu pengelasan dapat
ditingkatkan dengan memberikan lapisan fluks yang tipis pada kawat las. Fluks
membantu melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida yang tidak
diinginkan. Tetapi kawat las berlapis merupakan jenis yang paling banyak digunakan
dalam berbagai pengelasan komersil

b. Las Gas Oksiasetilin


Las karbit atau las asetilen adalah salah satu perkakas perbengkelan yang sering
ditemui. Pengoperasiannya yang cukup mudah membuatnya sering digunakan untuk
menghubungkan dua logam atau welding.Secara umum, perkakas las asetilen adalah
alat penyambung logam melalui proses pelelehan logam dengan menggunakan energi
panas hasil pembakaran campuran gas asetilin dangas oksigen.Perangkat
perbengkelan las karbit digunakan untuk memotong dan menyambung benda kerja
yang terbuat dari logam (plat besi, pipa dan poros)
Pengelasan dengan gas dilakukan dengan membakar bahan bakar gas yang
dicampur dengan oksigen (O2) sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu tinggi
(3000oC) yang mampu mencairkan logam induk dan logam pengisinya. Jenis bahan
bakar gas yang digunakan asetilen, propan atau hidrogen, sehingga cara pengelasan ini
dinamakan las oksi-asetilen atau dikenal dengan nama las karbit.
Nyala asetilen diperoleh dari nyala gas campuran oksigen dan asetilen yang
digunakan untuk memanaskan logam sampai mencapai titik cair logam induk.
Pengelasan dapat dilakukan dengan atau tanpa logam pengisi.
Oksigen diperoleh dari proses elektrolisa atau proses pencairan udara. Oksigen
komersil umumnya berasal dari proses pencairan udara dimana oksigen dipisahkan
dari nitrogen. Oksigen ini disimpan dalam silinder baja pada tekanan 14 MPa. Gas
asetilen (C2H2) dihasilkan dari reaksi kalsium karbida dengan air. Gelembung-
gelembung gas naik dan endapan yang terjadi adalah kapur tohor. Reaksi yang terjadi
dalam tabung asetilen adalah :

8
CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2 kalsium karbida air tohor Kapur gas asetilen

Bila dihitung ternyata 1 kg CaC2 menghasilkan kurang lebih 300 liter asetilen.
Sifat dari asetilen (C2H2) yang merupakan gas bahan bakar adalah tidak berwarna,
tidak beracun, berbau, lebih ringan dari udara, cenderung untuk memisahkan diri bila
terjadi kenaikan tekanan dan suhu (di atas 1,5 bar dan 350 C), dapat larut dalam
massa berpori (aseton).
Karbida kalsium keras, mirip batu, berwarna kelabu dan terbentuk sebagai hasil
reaksi antara kalsium dan batu bara dalam dapur listrik. Hasil reaksi ini kemudian
digerus, dipilih dan disimpan dalam drum baja yang tertutup rapat. Gas asetilen dapat
diperoleh dari generator asetilen yang menghasilkan gas asetilen dengan
mencampurkan karbid dengan air atau kini dapat dibeli dalam tabung-tabung gas siap
pakai. Agar aman tekanan gas asetilen dalam tabung tidak boleh melebihi 100 Kpa, dan
disimpan tercampur dengan aseton. Tabung asetilen diisi dengan bahan pengisi
berpori yang jenuh dengan aseton, kemudian diisi dengan gas asetilen. Tabung jenis ini
mampu menampung gas asetilen bertekanan sampai 1,7 MPa.
Prisip dari pengelasan ini tidak terlalu rumit. Hanya dengan mengatur besarnya
gas asetilen dan oksigen, kemudian ujungnya didekatkan dengan nyala api maka akan
timbul nyala api. Tetapi besarnya gas asetilen dan oksigen harus diatur sedemikian
rupa dengan memutar pengatur tekanan sedikit demi sedikit. Apabila gas asetilen saja
yang dihidupkan maka nyala apinya berupa nyala biasa dengan mengeluarkan jelaga.
Apabila gas asetilennya terlalu sedikit yang diputar, maka las tidak akan menyala.
Kecepatan penarikan kembali gas per jam dari sebuah silinder asetilen tidak
boleh lebih besar dari 20% (seperlima) dari isinya, agar gas aseton bisa dialirkan
(silinder asetilen haruslah selalu tegak lurus).

4. Teknik Pengoperasian Alat Mesin Pengelasan


a. Las Listrik
Pasang clamp massa pada terminal (-) dan tang pemegang elektroda pada
terminal (+)

9
Pilih ampere sesuai benda kerja yang akan dilas. Semakin besar ampere
semakin besar juga panas yang dihasilkan yang membuat benda kerja mudah
bolong.
Jeping elektroda pada tang.
Sebelum mengelas gunakanlah kacamata las yang sesuai karena sinar
ultraviolet sangat berbahaya untuk mata. Kacamata las yang benar sangat gelap
dan kita tidak bisa melihat apapun keculai sinar ultraviolet. Workshop Pakeotac
menggunakan helm las dengan model autodarkening sehingga kacamata akan
otomatis berubah menjadi gelap apabila ada cahaya terang saja.
Selanjutnya jepit tang massa pada objek yang akan dilas/sambung.
Letakan elektroda pada objek untuk memulai pengelasan. Pertama-tama
mungkin sulit untuk mendapatkan hasil pengelasan yang bagus, tetapi dengan
belajar terus kita akan semakin mahir dan menjadi terbiasa.

Gambar 8.1. Proses Pengelasan


Biasanya saat membeli alat las, kita diberikan alat dengan besi di bagian ujung
dan sikat pada bagian belakang, alat itu berguna untuk memecahkan flux yang
membungkus hasil pengelasan, ketok dan sikat untuk mendapat hasil las yang
rapi dan bersih.

b. Las Gas Oksi-asetilin


Buka keran pada tabung oksigen dan tabung asitelin. Pada regulator terdapat 2
buah gauge atau jarum penunjuk tekanan gas. Jarum disebelah kanan
menunjukan jumlah tekanan didalam tabung sedangankan jarum disebelah kiri
adalah besar tekanan gas yang keluar dari regulator. Cara untuk mengatur
tekanan output regulator adalah dengan memutar knob pada regulator. Putar

10
knob searah jarum jam untuk menaikan tekanan dan sebaliknya untuk
menurunkan tekanan.
Tekanan output regulator yang dibutuhkan bervariasi tergantung
kebutuhan,ketebalan material yang akan dilas. Jika digunakan
untuk pengelasan plat-plat tipis (0,5-2mm), atur tekanan oksigen pada
10kg/cm dan 5kg/cm pada acetylene.
Setelah tekanan oksigen dan asitelin diatur langkah selanjutnya adalah
mengantur campuran oksigen dan asitelin pada blender las. Disini saya tidak
akan menjelaskan jenis-jenis nyala api oksidasi,karburasi. Berikut adalah cara
untuk mendapatkan nyala api netral :
o Putar sedikit keran asitelin pada blender, lalu nyalakan api menggunakan
korek api/pemantik.

Gambar 8.2. Pengaturan Gas


o Setelah api menyala, buka perlahan-lahan keran asitelin hingga terlihat
asap berwarna hitam.

Gambar 8.3. Pengaturan nyala api


Setelah itu putar sedikit lagi keran asitelin hingga asap hitam menghilang.

11
o Setelah itu buka keran oksigen pada blender perlahan-lahan hingga
mendapatkan nyala api netral (api kecil berwarna biru bersih)

Gambar 8.4. Nyala Api Netral

Jangan lupa untuk menggunakan peralatan keselamatan sebelum melakukan


pengelasan, terutama kacamata. Mengelas menggunakan oksi-asitelin tidaklah
terlalu sulit, hanya memerlukan banyak latihan dan pengalaman.
Setelah selesai mengelas, matikan oksigen pada blender terlebih dahulu
kemudian matikan asitelin. Setelah itu matikan keran pada tabung oksigen dan
tabung asitelin.

5. Penggunaan Alat Mesin Pengelasan untuk Perawatan Alat Mesin Pertanian


Perawatan alat mesin pertanian umumnya dilakukan secara berkelanjutan pada
rentang waktu tertentu, baik perawatan yang sifatnya kecil ataupun besar. Perawatan
yang baik pasti tetap akan memperhatikan setiap detail komponen yang ada, karena
setiap proses pemakaian peralatan selalu terdapat bagian yang aus. Salah satu contoh
yaitu penggunaan traktor tangan, salah satu komponen yang sering aus dan butuh
perawatan yaitu bagian roda besi, proses perawatan dapat dilakukan dengan cara
pengelasan, baik pengelasan listrik maupun gas. Berikut ini teknik yang dapat
digunakan dalam proses pengelasan gas untuk melakukan perawatan.
a. Pengelasan di bawah tangan
Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di
bawah tangan dan benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung pembakar

12
(brander) terletak diantara 60 dan kawat pengisi (filler rod) dimiringkan dengan sudut
antara 30 - 40 dengan benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke sudut sambungan
dengan jarak 2 3 mm agar terjadi panas maksimal pada sambungan. Pada
sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dan gerakannya adalah
lurus.
b. Pengelasan mendatar (horisontal)
Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan
dengan arah mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke bawah, untuk itu
ayunan brander sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap benda kerja
menyudut 70 dan miring kira-kira 10 di bawah garis mendatar, sedangkan kawat
pengisi dimiringkan pada sudut 10 di atas garis mendatar.
c. Pengelasan tegak (vertikal)
Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas
atau ke bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambungan
yang bersudut 45-60 dan sudut brander sebesar 80.
d. Pengelasan di atas kepala (over head)
Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit dibandingkan dengan
posisi lainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan dari
bawahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander dimiringkan 10 dari garis vertikal
sedangkan kawat pengisi berada di belakangnya bersudut 45-60.
e. Pengelasan dengan arah ke kiri (maju)
Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke kiri
dengan membentuk sudut 60 dan kawat las 30 terhadap benda kerja sedangkan
sudut melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan. Cara ini banyak digunakan
karena cara pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan posisi yang sulit saat
mengelas.
f. Pengelasan dengan arah ke kanan (mundur)
Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke kiri.
Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya 4,5 mm ke
atas.

13
6. Jenis Alat Mesin Produksi
Mesin produksi adalah kumpulan daripada mesin-mesin yang akan berfungsi
untuk menghasilkan barang-barang jadi atau bahan baku menjadi bahan yang diolah
atau dibentuk lebih lanjut. Contoh: mesin-mesin untuk pembuat ban mesin tekstil,
mesin cetak, mesin industribaja atau pembuat mobil dan sebagainya. Salah satu mesin
produksi yang dapat digunakan dalam bidang mekanisasi untuk memproduksi bagian
dari komponen-komponen mesin yaitu mesin bubut.
Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk
proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada benda
kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari benda
kerja yang berputar. Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki populasi
terbesar di dunia ini dibandingkan mesin perkakas lain seperti mesin freis, drill, sekrap
dan mesin perkakas lainnya.

Gambar 8.5. Mesin Bubut


1. Prinsip Kerja Mesin Bubut
Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk
memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu
bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan
secara translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda
kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
makan (feeding).

14
Gambar 8.6. Ilustrasi Prinsip Kerja

2. Bagian-bagian Mesin Bubut


Pada dasarnya mesin bubut terdiri dari beberapa komponen utama antara lain :
Tailstock untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian ujung
yang berseberangan dengan chuck (pencekam) pada proses pemesinan di
mesin bubut.
Lead crew adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan
sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap.
Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik.
Dipasang ke pembawa (carriage) dan digunakan sebagai ulir pengarah untuk
membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai.
Feedrod terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan
daya dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan
mekanisme apron dalam arah melintang atau memanjang.
Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron. Konstruksinya
kuat karena harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi
dengan dua cross slide untuk mengarahkan pahat dalam arah melintang.
Spindle yang atas mengendalikan gerakan dudukan pahat dan spindle atas
untuk menggerakkan pembawa sepanjang landasan.
Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan
menggunakan pemegang pahat.
Headstock adalah tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut yang
mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.
Gambar 8.7. Komponen Mesin Bubut

7. Teknik Pengoperasian Alat Mesin Produksi


Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan seperti pahat bubut,kunci chuck, dll,
Memastikan keadaan mesin masih off dan mesin itu terhindar dari benda yang
mudah terbakar,
Memasang pahat bubut pada rumah pahat (tool post) setinggi ujung senter.
Memasang benda kerja yang akan dibubut pada cekam/chuck.
Membubut benda kerja sesuai spesifikasi yang diinginkan.

8. Penggunaan Alat Mesin Produksi Untuk Perawatan Alat Mesin Pertanian


Penggunaan alat mesin produksi untuk perawatan alat mesin pertanian
bertujuan agar alat/mesin memiliki umur simpan yang panjang dan tetap dapat
dipergunakan sebagaimana mesitinya. Pada dasarnya perawatan alat/mesin pertanian
terbagi ke dalam 2 jenis yaitu :
a. Prefentive Maintenance
Prefentive Maintenance disebut juga tindakan pencegahan atau overhaul, yaitu
kegitaan pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah kerusakan yang tak terduga
dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas operasi lebih
tepat. Pemeliharaan prefentif apabila direncanakan dengan baik dapat mencegah
terjadinya kegagalan atau kerusakan, sebab apabila terjadi kerusakan peralatan
operasi dapat berakibat kemacetan produksi secara total.
Alternatif dalam Prefentive Maintenance adalah:
Berdasar waktu, yaitu melakukan pemeliharaan pada periode secara teratur,
misalnya penggantian oli mesin setiap 3 bulan.
Berdasar pekerjaan, yaitu pemeliharaan setelah sejumlah jam operasi atau volume
produksi tertentu, misalnya setelah mobil berjalan 2.000 km, atau mesin bekerja
selama 500 jam.
Berdasar kesempatan, yaitu pemeliharaan yang dilakukan apabila ada
kesempatan untuk itu, misalnya pada jam kerja istirahat, atau hari libur.
Berdasar kondisi terencana, yaitu tergantung pada hasil pemantauan kondisi
fasilitas produksi, misalnya penggantian kampas rem mobil apabila telah
mencapai ketebalan tertentu.
Prefentive Maintenance sangat tepat dilakukan, karena kegunaannya sangat
efektif dalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit,
yaitu peralatan atau fasilitas yang membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja,
mempengaruhi produk yang dihasilkan, dapat menyebabkan kemacetan seluruh
proses produksi, dan apabila modal yang ditanam untuk fasilitas ini relatif rebih mahal.

b. Corrective Maintenance
Disebut juga break down maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan dan
perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan, kegagalan, atau kelainan fasilitas
produksi sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Mesin Pabrik merupakan bagian
terpenting untuk memperlancar proses produksi. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kelancaran proses produksi adalah mesin. Itulah sebabnya perawatan
adalah hal yang tidak boleh dilewatkan mengingat mesin merupakan salah satu organ
penting untuk eksistensi perusahaan.
Manajemen pemeliharaan mesin merupakan salah satu langkah tepat untuk
memanage kapan mesin butuh dilakukan perawatan. Dengan demikian, proses kerja
mesin dalam pabrik tetap berjalan lancar sehingga proses produksi tidak akan
terhambat. Beberapa faktor yang harus diperhatikan agar produk tetap bisa bersaing
di pasaran adalah menjaga kualitas produk, harga produk yang sesuai, dan yang
terpenting adalah produk diproduksi dengan cepat sehingga bisa sampai ditangan
konsumen dengan segera.

Anda mungkin juga menyukai