GURU PEMBELAJAR
Penelaah:
1. Dr. Untung Susanto
Ilustration
-----------------
Copyright @2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Pertanian, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku untuk kepentingan
komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan
ii
KATA SAMBUTAN
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru professional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen
yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.
iii
diharapkan program GP memberikan sumbangan yang sangat besar dalam
peningkatan kualitas kompetensi guru.
Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena
Karya.
iv
KATA PENGANTAR
Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor
16 Tahun 2009 pada ayat 7 menyatakan bahwa Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitasnya.
Adapun modul ini adalah modul kelompok kompetensi-3 yang merupakan bagian
dari modul Paket Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura ini terdiri
dari 4 (empat) bagian yaitu bagian I Pendahuluan, bagian II Kegiatan
Pembelajaran, bagian III Evaluasi, dan bagian IV Penutup.
Modul yang telah disusun selalu dilakukan pembaruan secara periodik setiap
kurun waktu tertentu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan perubahan kebijakan-kebijakan terkait.Semoga Modul Kejuruan Agribisnis
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kelompok Kompetensi-3 ini dapat bermanfaat
bagi yang memerlukannya.
v
vi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modul bahan ajar diklat tersebut diatas Mengacu kepada Keputusan Menteri
Negara Pandayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 Tengtang Jabatan Fungsional dan angka kreditnya, bahwa setiap
guru diwajibkan untuk melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan dan
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik yaitu
memiliki Standar kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial dan kompetensi profesional, juga mengacu kepada Permendiknas Nomor
35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya. Setiap guru memiliki jabatan fungsional yang dibedakan
dalam 4 jenjang, yaitu : pertama, muda, madya, dan utama. dirancang
berdasarkan jenjang guru yang telah ditetapkan
Berdasarkan perkalan nomor 3 tahun 2010 Diklat teknis adalah diklat yang
dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan
untuk pelaksanaan tugas aparatur sipil negara (ASN). Diklat teknis dibedakan
dengan diklat fungsional. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Guru dan tenaga
1|A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
kependidikan wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian secara
berkelanjutan agar dapat melaksanakan tugas profesionalnya. Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan
kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan sesuai
kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.
B. Tujuan
Tujuan disusunnya modul diklat PKB Teknik Agribisnis tanaman Pangan dan
Palawija ini adalah diharapkan Anda mempunyai kemampuan untuk ;
1. Mengajarkan agribisnis tanaman padi sesuai prosedur budidaya tanaman
padi
2. Mengajarkan agribisnis tanaman jagung sesuai prosedur budidaya
tanaman jagung
3. Mengajarkan agribisnis tanaman kacang-kacangan sesuai prosedu
budiday tanaman kacang-kacang
4. Mengajarkan agribisnis tanaman ubi-ubian sesuai prosedur budidaya
tanaman ubi-ubian
2|A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
C. Peta Kompetensi
Great 1
Great 2
Great4
Great 5
Agribisnis tanaman
Great 8
Great 9
Great 10
D. Ruang Lingkup
Buku teks terdiri atas kompetensi-kompetensi :
1. Menerapkan dan melaksanakan teknik penyiapan lahan dalam produksi
2. Menganalisis persyaratan bahan tanam dan melaksanakan penyiapan
benih/bibit (benih dan bibit) sesuai criteria
3. Menerapkan dan melaksanankan teknik perlakuan khusus untuk benih
secara kimia, fisik dan mekanis
4. Menerapkan dan melaksanakan teknik penanaman bibit sesuai prosedur
3|A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
5. Menerapkan dan melaksanakan teknik penyiraman/ pengairan sesuai
prosedur
6. Menganalisis jenis pupuk dan karakteristik pupuk (kandungan unsur hara,
sifat pH, sifat kelarutannya) dan melaksanakan pemupukan sesuai
prosedur
7. Menganalisis tanda-tanda kerusakan tanaman akibat faktor biotik dan
abiotik dan melaksanakan pengamatan gejala serangan kerusakan
tanaman akibat faktor biotik dan abiotik
8. Menerapkan teknik pengendalian hama dan penyakit dan melaksanakan
pengendalian hama dan penyakit secara fisik, kimiawi dan terpadu
sesuai prosedur
9. Menerapkan dan melaksanakan teknik pemanenan sesuai prosedur
10. Menganalisis dan Melaksanakan penanganan hasil panen sesuai
prosedur
11. Menerapkan strategi pemasaran dan melaksanakan pemasaran hasil
tanaman pangan dan palawija sesuai prosedur
12. Menerapkan Menyajikan dan pembukuan usaha sesuai prosedur
Penentuan komoditas tanaman pangan dan palawija (Padi Gogo, Jagung dan
Sorgum) diharapkan dapat dilakukan di semua Sekolah Menengah Kejuruan
khususnya yang memilih Paket Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura kecuali persyaratan tumbuh tanaman padi gogo, jagung dan sorgum
tidak sesuai dengan lingkungan sekolah dan atau lahannya diatas 900 m dpl,.
4|A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Selanjutnya Anda diharapkan dapat mencoba semua keterampilan yang sudah di
susun pada semua materi pembelajaran yaitu:
1. Menyajikan laporan tentang ruang lingkup dan karakteristik tanaman
pangan dan palawija
2. Menerapkan dan melaksanakan teknik penyiapan lahan dalam produksi
3. Menganalisis persyaratan bahan tanam dan melaksanakan penyiapan
benih/bibit (benih dan bibit) sesuai criteria
4. Menerapkan dan melaksanankan teknik perlakuan khusus untuk benih
secara kimia, fisik dan mekanis
5. Menerapkan dan melaksanakan teknik penanaman bibit sesuai prosedur
6. Menerapkan dan melaksanakan teknik penyiraman/ pengairan sesuai
prosedur
7. Menganalisis jenis pupuk dan karakteristik pupuk (kandungan unsur hara,
sifat pH, sifat kelarutannya) dan melaksanakan pemupukan sesuai
prosedur
8. Menganalisis tanda-tanda kerusakan tanaman akibat faktor biotik dan
abiotik dan melaksanakan pengamatan gejala serangan kerusakan
tanaman akibat faktor biotik dan abiotik
9. Menerapkan teknik pengendalian hama dan penyakit dan melaksanakan
pengendalian hama dan penyakit secara fisik, kimiawi dan terpadu
sesuai prosedur
10. Menerapkan dan melaksanakan teknik pemanenan sesuai prosedur
11. Menganalisis dan melaksanakan penanganan hasil panen sesuai
prosedur
12. Menerapkan strategi pemasaran dan melaksanakan pemasaran hasil
tanaman pangan dan palawija sesuai prsedur
13. Menyajikan dan pembukuan usaha sesuai prosedur
5|A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Kegiatan Pembelajaran 1. Agribisnis Tanaman Padi
Tanaman Pangan/padi bisa ditanam ditanah kering (gogo) dan basah (sawah).
Ada tiga jenis untuk budidaya tanaman padi diantaranya 1. Padi Sawah biasa
ditanam di sawah-sawah (sawah irigasi, sawah tadah hujan, rawa); 2. Padi Gogo
Rancah (ditanam langsung/seperti gogo pada kondisi kering dan selanjutnya
tumbuh pada kondisi bawah karena telah banyak hujan seperti kondisi sawah;
dan 3. Padi Gogo bisa ditanam dilahan kering. Untuk aktivitas pembelajarannya
tidak jauh berbeda hanya biasanya padi sawah harus disemai dulu sedangkan
untuk padi gogo ditanam langsung biji dengan cara ditugal. Lahan sawah irigasi
dan sawah tadah hujan memiliki galeng untuk mengatur tinggi permukaan air dan
gogo tidak memiliki galeng, sehingga tidak ada periode air menggenang.
A. Tujuan Pembelajaran
Guru dapat melakukan pembelajaran Budidaya Tanaman Padi kepada siswa
dengan Cara saintifik dan model BBL Projeck Bases learning, problem bases
Learning, Discovery Bases Learning dan Inquiri Bases Leaning. Yang perlu
diterapkan dalam pembelajaran Kurikulum Nasional.
6|A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan persiapan benih
/bibit yang baik
2. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan persiapan lahan
yang benar dan sesuai prosedur
3. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan pengolahan
perbaikan pematang dan drainasenya yang sesuai dengan keperluan
pertumbuhan tanaman padi
4. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan pemberian pupuk
dasar organik dan nonorganik sesuai kebutuhan
5. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan penanaman padi
sesuai prosedur
6. Dengan disiapkan alat bahan anda dapt mengajarkan pengairan
tanaman padi dengan baik
7. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan penyiangan
sesuai
Prosedur penanaman
8. Dengangan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan pemupukan
susulan tanaman padi
9. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan pengendalian
hama dam penyakit tanaman padi
10. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan panen dan pasca
padi panen
C. Uraian Materi
7|A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Tanah yang cocok untuk menanam padi adalah tanah yang mengandung
lempung, pasir, dan debu
Pembersihan lahan
Pembersihan lahan dari sisa-sisa tanaman atau gulma (tanaman pengganggu)
merupakan rangkaian kegiatan dari pengolahan tanah. Adapun tujuan
pembersihan lahan tersebut adalah : Membuang sisa-sisa tanaman, baik yang
berupa daun, batang ataupun akar, Membuat kondisi lahan bersih sehingga tidak
mengganggu pekerjaan dalam mengolah tanah dan Menghambat atau
mengendalikan pertumbuhan gulma serta Membuang jenis-jenis tumbuhan yang
kemungkinan menjadi tanaman inang bagi hama tertentu
8|A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Cara dan alat yang digunakan dalam membersihkan lahan, salah satunya
dipengaruhi oleh jenis tanaman yang ditanam sebelumnya. Apabila yang ditanam
sebelumnya merupakan jenis tanaman yang saat pemanenan meninggalkan
bonggol (misal: tebu), maka cara membersihkannya dengan membongkar
bonggol tersebut dengan cangkul. Sedangkan apabila yang ditanam sebelumnya
merupakan jenis tanaman yang saat pemanenan meninggalkan begian tanaman
yang masih utuh dan sulit membusuk (missal: terong, cabe atau tomat) maka
cara membersihkannya yaitu mencabut dengan tangan.
9|A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
dengan hasil pembajakan pertama. Pembajakan berikutnya dengan
cara berputar ke kanan sampai ke tepi lahan.
A. Traktor masuk
awal pembajakan
B. Traktor keluar
akhir pembajakan
C. Head land
2) Pola Tepi
Pola ini cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit. Diperlukan
lahan untuk berbelok (head land) pada kedua ujung lahan. Ujung
lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak 2 atau 3 pembajakan
terakhir. Ujung lahan yang tidak terbajak diolah dengan cara manual
(di cangkul).
10 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Dengan pola ini akan menghasilkan alur mati (dead furrow), yaitu
alur bajakan yang saling berdampingan satu sama lain, sehingga
akan terjadi alur yang tidak tertutup oleh lemparan tanah hasil
pembajakan dan memanjang di tengah lahan. Pada tepi lahan
lemparan hasil pembajakan tidak jatuh pada alur hasil pembajakan.
Pengolahan dilakukan dari tepi salah satu sisi lahan dengan arah
membujur. Arah lemparan hasil pembajakan ke luar. Setelah sampai
ujung lahan, pembajakan kedua dilakukan berimpit dengan
pembajakan pertama. Arah lemparan hasil pembajakan kedua
11 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
dibalik, sehingga akan mengisi alur hasil pembajakan pertama.
Pembajakan dilakukan secara bolak balik sampai sisi lahan.
Pola ini juga cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit,
diperlukan lahan untuk berbelok (head land) pada kedua ujung lahan.
Ujung lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 3
pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak (pada ujung
lahan), diolah dengan cara manual dengan cangkul.
Pola ini hanya cocok dilakukan untuk bajak yang dapat diubah arah
lemparan pembajakan. Pola ini dapat juga dilakukan untuk
pengolahan tanah kedua dengan mesin rotari, karena hasil dari
pengolahannya tidak terlempar ke samping.
Catatan :
Pengapuran
Pengapuran akan menambah unsur hara kalsium yang diperlukan untuk dinding
sel tanaman. Pengapuran dapat menggunakan dolomit/calmag (CaCO3 MgCO3)
kalsit/kaptan (CaCO3). Setelah diperoleh pH rata-rata, penentuan kebutuhan
dapat dilakukan dengan menggunakan data berikut ini :
a) < 4,0 (paling asam): jumlah kapur >10,24 ton/ha
b) 4,2 (sangat asam): jumlah kapur 9,28 ton/ha
c) 4,6 (asam): jumlah kapur 7,39 ton/ha
d) 5,4 (asam): jumlah kapur 3,60 ton/ha
e) 5,6 (agak asam): jumlah kapur 2,65 ton/ha
f) 6,1 – 6,4 (agak asam): jumlah kapur <0,75 ton/ha
12 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
2. Pesemaian Tanaman Padi
Penyiapan lokasi bahan tanam
13 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Kekurangan air dapat mengakibatkan kerugian yang fatal. Kekurangan air
pada tanaman akan menjadi layu, daun menjadi rontok dan lama
kelamaan akan mati.
Luas lahan
Contoh Kebutuhan lahan dalam usaha pembibitan padi pada umumnya
1/20 luas lahan yang dibudidayakan. Untuk 1 ha memerlukan luas lahan
pesemaian adalah 1/20 x 10.000 m 2 = 500 m2.
Bedengan
Bedengan merupakan areal untuk menempatkan bibit. Ukuran bedegan tidak
ada standar yang pasti. Pembuatan bedengan ini harus disesuaikan dengan
jumlah bibit dan kemudahan dalam pengamatan dan pemeliharaan bibit. Hal
yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bedengan adalah: bibit yang ada pada
bedengan dapat memperoleh sinar matahari yang merata, dan memiliki sistim
drainase yang baik.
Media tanam
Istilah media tanam tentu tidak asing bagi orang yang berkecimpung di dunia
pertanian/bercocok tanam, karena media tanam merupakan salah satu syarat
berlangsungnya kegiatan tersebut. Kondisi media tanam yang meliputi sifat fisik,
kimia dan biologi sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu
pengetahuan dan pemahaman tentang media tanam perlu diketahui.
14 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Media tanam dapat diartikan sebagai tempat tinggal bagi tanaman. Tempat
tinggal yang baik adalah yang dapat mendukung pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Media tersebut harus memenuhi berbagai persyaratan.
Pesemaian kering
Persemaian kering biasanya dilakukan pada tanah-tanah remah, banyak
terdapat didaerah sawah tadah hujan. Persemaian tanah kering harus
dilakukan dengan baik yaitu :
o Tanah dibersihkan dari rumput dan sisa -sisa jerami yang
masih tertinggal, agar tidak mengganggu pertumbuhan bibit.
15 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
o Tanah dibajak atau dicangkul lebih dalam dari pada apa yang
dilakukan pada persemaian basah, agar akar bibit bisa dapat
memasuki tanah lebih dalam, sehingga dapat menyerap hara
lebih banyak.
Pesemaian basah
Perbedaan antara persemaian kering dan basah terletak pada
penggunaan air. Persemaian basah, sejak awal pengolahan tanah
telah membutuhkan genangan air. Fungsi genangan air : Air akan
melunakan tanah, Air dapat mematikan tanaman pengganggu
(rumput) dan Air dapat dipergunakan untuk memberantas serangga
perusak bibit
16 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Gambar 8 . Pesemaian basah
Sistem Dapog
Di Filipina telah dikenal cara penyemaian dengan sistem dapog,
sistem tersebut di Kabupaten Bantul telah dipraktekan di Desa
Pendowoharjo, Sewon.
Cara penyemaian dengan sistem dapog :
- Persiapan persemaian seperti pada persemaian basah
- Petak yang akan ditebari benih ditutup dengan daun pisang
- Kemudian benih ditebarkan diatas daun pisang, sehingga
pertumbuhan benih dapat menyerap makanan dari putik
lembaga
- Setiap hari daun pisang ditekan sedikit demi sedikit kebawah
- Air dimasukan sedikit demi sedikit hingga cukup sampai hari
ke 4
- Pada umur 10 hari daun pisang digulung dan dipindahkan
kepersemaian yang baru atau tempat penanaman disawah
-
17 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Gambar 9. Pesemaian dapok
1. Penanaman Padi
18 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Kriteria bibit siap tanam
Kriteria bibit siap tanam adalah pertumbuhan bibit seragam, tidak terserang
hama dan penyakit, umur dan tinggi optimal dan tanaman siap tanam,
pertumbuhan daun tidak ada yang rusak, batang tanaman kekar. Contoh kriteria
bibit siap tanam pada tanaman padi adalah :
Bibit dipesemaian yang telah berumum 10-25 hari (tergantung jenis padinya,
genjah atau dalam) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan.
Beberapa petani melaksanakan tanam bibit muda (10 hari) dan tanam 1 bibit per
titik tanam, misalnya pada penanaman mengikuti metode SRI (System of Rice
Intensification). Pada sistem PTT (pengelolaan tanaman terpadu) tanam bibit
umur muda (15 hari) dianjurkan di daerah-daerah non endemik keong. Pada
kondisi pesemaian yang subur, bibit telah relatif tinggi pada umur 10 – 15 hari.
Di daerah rawa, pesemaian dilakukan bertahap. Tahap 1 umur sekitar 25 hari,
dipindah ke lahan dengan genangan air dangkal/sesuai ketinggian bibit, dan
dipindah tanam lagi ke areal dengan genangan air lebih dalam. Syarat-syarat
bibit yang siap dipindahkan ke sawah: bibit telah berumur 10-25 hari, bibit
berdaun 3 - 7 helai, batang bagian bawah besar, dan kuat, pertumbuhan bibit
seragam (pada jenis padi yang sama), bibit tidak terserang hama dan penyakit
dan bibit yang berumur lebih dari 25 hari kurang baik, bahkan mungkin telah ada
yang mempunyai anakan.
19 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
2. Mengairi tanaman padi
Macam-macam sumber air
Macam-macam sumber air yang dapat digunakan untuk mengairi atau menyiram
tanaman seperti : air sungai, air waduk, mata air dan air hujan. Sumber air dalam
irigasi dapat digolongkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu : Mata Air, yaitu air yang
terdapat di dalam tanah, seperti sumur, air artesis, dan air tanah. Air tersebut
banyak mengandung zat terlarut sehingga mineral bahan makan tanaman sangat
kurang dan pada umumnya konstan.
Air Sungai, yaitu air yang terdapat di atas permukaan tanah. Air tersebut banyak
mengandung lumpur yang mengandung mineral sebagai bahan makan
makanan, sehingga sangat baik untuk pemupukan dan juga suhunya lebih
rendah daripada suhu atmosfer. Air sungai ini berasal dari dua macam sungai,
yaitu sungai kecil yang debit airnya berubah-ubah dan sungai besar.
20 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Air Waduk, yaitu air yang terdapat di permukaan tanah, seperti pada sungai.
Tetapi air waduk sedikit mengandung lumpur, sedangkan zat terlarutnya sama
banyaknya dengan air sungai. Air waduk di sisni dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu waduk alami dan waduk buatan manusia. Air waduk juga
dibedakan menjadi dua macam menurut keuntungan yang diperoleh, yaitu waduk
multi purpose atau waduk dengan keuntungan yang diperoleh lebih dari satu.
Misalnya air waduk selain untuk pertanian juga untuk perikanan,
penanggulangan banjir, pembangkit listrik dan pariwisata. Tetapi ada juga waduk
yang hanya digunakan untuk pertanian saja.
Tujuan penyiraman
Pengairan mengandung arti memanfaatkan dan menambah sumber air dalam
tingkat tersedia bagi kehidupan tanaman. Apabila air terdapat berlebihan dalam
tanah maka perlu dilakukan pembuangan (drainase), agar tidak mengganggu
kehidupan tanaman.
21 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
a. Pemberian Air Melalui Permukaan
Perluapan penggenangan bebas, jika debit air besar sehingga tinggi muka
air melampaui tanah di kiri kanannya (air akan bebas meluap ke kiri dan ke
kanan).
Sistem kalenan, cara pemberian air dengan cara ini yaitu penggenangan
diberikan pada kalenan-kalenan yang dibuat sejajar lajur-lajur tanaman, air
diberikan pada parit pemberi dengan menggunakan pipa atau hevel.
Peresapan dengan saluran tertutup. Pada sistem ini, air dialirkan pada
pipa porous yang dimasukkan ke dalam tanah sehingga air dapat diserap
dan dapat meresap ke tanah disekitarnya. Cara ini jarang digunakan karena
pipa porous yang digunakan harus di tahan terhadap air (tidak cepat lapuk)
dan juga pemasangannya mahal.
22 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
untuk memperoleh pemerataan, sehingga air jatuh di atas tanaman yang
menyerupai hujan. Cara ini sering disebut sprinkler irrigation.
Pemberian air dengan cara tetesan. Pemberian air dengan cara ini yaitu
air dialirkan dengan menggunakan pipa-pipa yang pada tempat tertentu
diberi perlengkapan jalur keluarnya air (lubang-lubang). Lubang tersebut
diletakkan sedikit di atas tanah tetapi tidak terlalu tinggi, sehingga air dapat
menetes terus-menerus, cara ini biasa disebut trickle irrigation
Dalam air pengairan dikenal istilah air bebas yaitu air yang tidak diikat dan
lalu dengan bebas kebawah karena gaya gravitasi. Bila sebagian air tetap
23 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
didalam pori-pori tanah maka disebut air kapiler yang terikat dalam pori
tersebut oleh tekanan permukaan dan daya adesinya. Air kapiler dan air
bebas ini keduanya dapat dipergunakan oleh tanaman. Penggunaan air
tersebut juga tergantung dari banyaknya akar, dan laju pengambilan air
meningkat dengan makin meningkatnya kekeringan. Mengingat makin
terbatasnya sumber air, maka langkah-langkah penghematan (peningkatan
keefisienan) penggunaan air dalam budidaya tanaman, perlu dilakukan
secara simultan dan terus menerus.
24 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
macam cara pengairan / penyiraman adalah Disiram; Sistem leb; Drip;
Disemprot; Sprinkler.
25 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
b. Pupuk Anorganik
Pupuk buatan merupakan pupuk yang dibuat di pabrik. Bahan dasarnya dari
bahan anorganik dan dibentuk melalui proses kimia sehingga pupuk ini lebih
dikenal dengan nama pupuk anorganik. Pupuk anorganik umumnya
mempunyai kandungan unsur hara tinggi. Pupuk ini tidak diperoleh di alam,
tetapi merupakan hasil ramuan di pabrik. Oleh karena pupuk anorganik
dibuat manusia maka kandungan haranya dapat beragam dan disesuaikan
dengan kebutuhan tanaman. Pupuk buatan kandungan haranya lebih tinggi,
mudah larut dan cepat diserap oleh akar tanaman. Alasan inilah yang
membuat pupuk ini banyak digunakan. Akan tetapi pupuk ini mempunyai
kelemahan jika penggunaannya berlebihan akan mengakibatkan kerusakan
lingkungan dan tanaman.
c. Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk merupakan pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur
hara. Umumnya, unsur hara yang kandunganya hanya unsur hara makro
atau mikro saja. Pupuk majemuk ini dapat hanya mengandung dua unsur
hara atau lebih. Contohnya : Pupuk NPK Mengandung unsur N,P dan K.
d. Pupuk Tunggal
Pupuk anorganik dikatakan pupuk tunggal jika dalam pupuk tersebut hanya
mengandung satu unsur hara terpakai. Contohnya : Urea dan ZA yang
26 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
hanya mengandung hara nitrogen, pupuk KCL dan ZK yang hanya
mengandung kalium.
f. Teknik pemupukan
Keberhasilan pemupukan tanaman pangan dan palawija ditentukan oleh cara
pemberiannya. Selain itu, pemupukan yang benar juga ditentukan oleh jenis
pupuk yang harus sesuai dengan jenis tanaman dan waktu pemberiannya.
27 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
1) Pupuk Akar
Ditabur
Cara pemberian pupuk akar dengan ditabur ini ada 3 (tiga) macam
yaitu :
28 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
pupuk tercampur dengan tanah bersamaan dengan proses
penggemburan.
c. Kadang-kadang ada juga orang yang menaburkan pupuk
diantara tanaman yang sudah tumbuh,. Penaburan ini
biasanya dilakukan pada saat tanaman masih berumur
muda, dengan tujuan agar tanaman muda tersebut
mendapat tambahan energi selama dalam pertumbuhan.
Dibenamkan.
29 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Diantara lajur
2) Pupuk Daun
30 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Gambar 18. Disemprotkan
4. Mengendalikan gulma
Bayangkan apa yang dapat terjadi bila tanaman padi sawah, padi ladang, atau
ladang jagung tidak disiangi. Dalam waktu singkat, berbagai jenis rumput dan
tumbuhan berdaun lebar akan tumbuh lebih tinggi dan kemudian menutupi tajuk
tanaman. Jika penyiangan dilakukan terlambat maka pada saat panen dapat
dipastikan hasil yang diperoleh tidak akan sebanyak hasil yang diperoleh bila
dilakukan penyiangan tepat waktu. Selain mengurangi kuantitas dan kualitas
hasil, gulma juga dapat bertindak sebagai inang bagi hama dan penyakit.
Kehilangan hasil dikarenakan persaingan gulma sebesar 10-20%.
31 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
saja banyak membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga, terutama bagi petani di luar
Pulau Jawa yang lahannya relatif lebih luas. Lain halnya di pulau Jawa yang
tenaga penyiang sukar didapat akibat tersedotnya tenaga kerja ke kota dan
semakin kompleks karena waktu tanam yang serempak membutuhkan waktu
penyiangan yang relatif serempak pula.
Pada padi, periode kritis persaingan dengan gulma hinga tanaman berumur 40
hari pertama dari siklusnya. Penggunaan herbisida sebaiknya lebih banyak
dilakukan di periode kritis tersebut. Terdapat dua tipe herbisida menurut
aplikasinya: herbisida pratumbuh (preemergence herbicide) dengan cara
disebarkan pada lahan setelah diolah namun sebelum benih ditebar (atau segera
setelah benih ditebar).
Biasanya herbisida jenis ini bersifat nonselektif yang berarti membunuh semua
tumbuhan yang ada. Jenis herbisida lainnya adalah herbisida pascatumbuh
(postemergence herbicide) yang diberikan setelah benih memunculkan daun
pertamanya. Herbisida jenis ini harus selektif, dalam arti tidak mengganggu
tumbuhan pokoknya. Jenis gulma rumput adalah spesies yang sulit dikendalikan
dikarenakan mempunyai sifat yang hampir sama dengan tanaman padi.
32 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
oleh kalangan industri alsin pertanian dalam rangka pencapaian swasembada
beras. (Ume Humaedah)
Hama tanaman padi merupakan salah satu kendala bagi petani untuk bisa
meningkatkan produksi usaha taninya. Bahkan serangan hama tertentu seperti
tikus dan wereng bisa mengakibatkan puso atau gagal panen. Oleh karena itu
kita sebagai petani harus selalu waspada dengan adanya serangan hama.
Berikut tips mengendalikan beberapa hama penting tanaman padi pada berbagai
fase pertumbuhan :
33 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
dilakukan dengan penggunaan varietas tahan, pengurangan penggunaan
pupuk N dan aplikasi insektisida aplaud, mipcin, winder, konfidor, OBR,
plenum dll.
34 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
5) Keong Mas (Pomacea canaliculata). Keong mas merusak tanaman
dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya,
menyebabkan adanya bibit yang hilang per tanaman. Waktu kritis untuk
mengendalikan serangan keong mas adalah pada saat 10 hst atau 21
hari setelah sebar benih (benih basah). Pengendalian dengan cara
membuat parit disekeliling petak sawah lalu diberikan umpan daun-
daunan dan menggunakan molusida baylucide, fatal, dll
35 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
tanaman yang terserang tidak dapat menghasilkan malai.
Pengendalian bisa dilakukan dengan menggunakan regent, winder,
konfidor, virtako, spontan, manuver dll.
36 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
(gejala ini biasa disebut Sundep).Apabila serangan terjadi pada fase
generatif, larva penggerek batang akan memakan pangkal batang
tanaman padi tempat malai berada. Malai akan mati, berwarna abu-
abu dan bulirnya kosong/hampa. Malai mudah dicabutdan pada
pangkal batang terdapat bekas gerekan larva penggerek batang
(gejala ini biasa disebut Beluk).
37 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
gabah. Tikus menyerang pada malam hari dan pada siang hari tikus
bersembunyi di lubang pada tanggul irigasi, pematang sawah,
pekarangan, semak atau gulma.
38 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
bulir padi yang sedang menguning sehingga menyebabkan
kehilangan hasil secara langsung. Selain itu burung juga
mengakibatkan patahnya malai padi. Pengendalian hama burung
bisa dilakukan dengan cara pengusiran dengan membuat ajir
berwarna merah disekitar sawah atau dengan menggunakan tali-tali
yang dikasih kaleng/ plastik atau dengan menggunakan jaring.
Penyakit tungro
1) Usahakan tanam serentak minimal 20 ha
2) Gunakan varietas tahan virus tungro atau tahan serangga penular
wereng hijau
3) Buat persemaian setelah lahan dibersihkan. Buang tanaman padi yang
terinfeksi agar tidak menjadi sumber virus.
4) Tanam Jajar Legowo
5) Kendalikan serangga wereng hijau penular virus dengan insektisida
kimiawi yang direkomendasikan bila saat tanaman umur kurang dari
sebulan setelah tanam ditemukan 1 tanaman terserang dari 1.000
rumpun tanaman.
6) Sawah jangan dikeringkan.
39 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
8. Memanen tanaman pangan
Inilah saat yang paling ditunggu oleh para petani yaitu masa panen tanaman
padi. Tanda tanaman padi telah siap untuk dipanen adalah warna butiran bijinya
sudah mulai menguning, ranting buahnya sudah mulai menunduk karena terisi
dengan beras. Proses pemanenan padi bisa dilakukan dengan cara tradisonal
yaitu menggunakan sabit atau dengan cara modern yang menggunakan mesin
otomatis.
Untuk mengurangi kerugian pada saat panen usahakan untuk segera memanen
padi karena bila usia padi terlalu tua biji padi akan rontok. Itulah proses budidaya
tanaman padi yang cukup panjang, oleh karena itu kita harus menghargai
makanan ini jangan membuangnya atau berlebih-lebihan dalam memasak
sehingga terbuang. Selain itu jika banyak yang menanam tanaman ini sudah
pasti Indonesia akan bisa surplus stok beras.
40 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
4. Butir kuning/butir rusak
5. Butir merah
Misalkan hasil akhir yang kita peroleh adalah 9 ton GKG (gabah kering giling) per
hektar. Dengan anggapan kehilangan hasil selama penanganan pasca panen
(dan panen sampai penyimpanan) adalah 10%, maka hasil yang seharusnya kita
peroleh. adalah 10 ton GKG. Tetapi karena kesalahan dalam penanganan pasca
panen maka kita hanya memperoleh hasil sebesar 9 ton GKG.
41 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
4. Setiap tahap pengangkutan gunakan wadah/karung yang tidak bocor.
5. Lakukan perontokan segera setelah panen (pada hari panen).
6. Pada waktu perontokan, gunakan alas untuk menampung gabah
(mengurangi kehilangan hasil). Macam-macam cara perontokan
sepertidi dibawah ini:
Perontokan dengan cara diirik/diinjak-injak
Perontokan dapat pula dilakukan dengan menggunakan pedal
thresher (Contoh alat ini dapat dilihat pada setiap Diperta
Kabupaten). Alat ini dapat dibuat sendiri oleh petani.
7. Pembersihan dilakukan segera setelah perontokan, dengan cara
diayak atau ditampi, dapat juga dengan menggunakan gumbaan
(Winower). Dan jangan lupa diberi alas.
8. Pembersihan dilakukan lagi setelah pengeringan, sehingga gabah
benar-benar bersih.
9. Pengeringan dilakukan segera setelah perontokan. Pengeringan
bertujuan untuk menurunkan kadar air gabah menjadi rnaksimum 14%
agar gabah tidak mudah rusak sewaktu disimpan.
10. Dalam keadaan cuaca baik, pengeringan dilakukan ditempat terbuka
dengan menggunakan cahaya matahari. Ditempat yang beralas
baik,gabah dihamparkan dengan ketebalan 5-7 cm. Setiap 2 jam di
balik-balik. Pengeringan dapat dilakukan beberapa hari, tergantung
keadaan cahaya matahari.
11. Apabila hujan turun terus menerus maka pengeringan dilakukan di
dalam ruangan dengan menggunakan lampu petromak.
12. Pengepakan dengan menggunakan karung goni/plastik yang tidak
bocor untuk menghindari tercecernya gabah.
13. Pada waktu pengangkutan diusahakan gabah dalam keadaan tertutup
untuk rnenghindari air hujan dan tercecer.
14. Penyimpanan gabah dilaksanakan dalam keadaan kering (kadar air
14%) dan bersih (kadar kotor/hampa 3% ). Karung tempat penyimpan
harus bersih dan bebas hama.
15. Gabah yang disimpan untuk jangka larna sewaktu-waktu perlu dijemur
ulang. Untuk gudang/lumbung berlantai semen harus menggunakan
alas penyimpanan dan kayu lebih kurang 15 cm di atas lantai semen.
42 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
16. Lumbung/gudang tidak bocor, bersih dan bebas hama.
17. Sekeliling gudang harus bersih dan semak-semak dan tanaman agar
gudang tidak lembab. Gudang beratap lebar dan cukup mendapat
sinar matahari
D. Aktifitas Pembelajaran
1) Penguasaan konsep
Anda akan melakukan kegiatan agribisnis tanaman padi.
Apa yang anda lakukan dalam kegiatan agribisnis tanaman padi
Setelah memahami kegiatan agribisnis tanaman padi.
Prosedur apa yang harus diikuti dalam kegiatan agribisnis tanaman padi
Penggunaan alat dan bahan untuk mendokumentasikan untuk kegiatan
agribisnis tanaman padi, jelaskan.
3). Merefleksikan.
43 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
tingkat kesesuaiannya dalam agribisnis tanaman padi secara
berkelompok.
Sintesis, peserta diklat melakukan kegiatan sintesis terhadap hasil
refleksi agribisnis tanaman padi dan hasil analisis terhadap tingkat
kesesuaian daya dukung, peserta diklat melakukan rekontruksi/modifikasi
terhadap hasil refleksi dalam kegiatan agribisnis tanaman padi.
44 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
agribisnis tanaman padi. Perumusan umpan balik ini juga harus
mempertimbangkan dasar teori, fakta dan kondisi hasil kerja.
E. Rangkuman
Agribisnis /budidaya tanaman yang baik dan berproduksi tinggi perlu
diterapakan kepada siswa langkah-langkah pembelajaran seperti : Persiapan
Lahan, Pesemaian, pemberian pupuk dasar, pemerataan, pencaplakan
penanaman, pengairan, penyiangan, Penjarangan/ penyulaman, pengendalian
hama & penyaki dan pemanenan dan pasca panen. Dengan menggunakan
pembelajaran saintifik dan model pembelajaran
F. Umpan Balik
Peserta pelatihan setelah mempelajari modul pelatihan ini diminta untuk
memberikan tanggapan terhadap materi didalam modul ini dan juga diminta
menganalisis materi-materi yang dapat diimplementasikan di sekolah. Adapun
kegiatan umpan balik yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar
ini?
Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?
Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi
kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?
Materi apa yang ingin saya tambahkan?
Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi materi kegiatan ini?
Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
Apa yang akan saya lakukan?
45 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Kegiatan Pembelajaran 2. Agribisnis Tanaman
Jagung
A. Tujuan Pembelajaran
Guru dapat melakukan pembelajaran Budidaya Tanaman Jagung dengan Cara
saintifik dan model pembelajarannya.
46 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
7. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan penanaman
jagung sesuai prosedur
8. Dengan disiapkan alat bahan anda dapt mengajarkan penyiraman
tanaman jagung dengan baik
9. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan penyiangan
sesuai prosedur
10. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan penjarangan
dan penyulaman
11. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan
pembumbunan dengan bear
12. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan hama &
penyakit tanaman jagung dan pengendaliannya
13. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan panen dan
pasca panen tanaman jagung
C. Uraian Materi
Tanaman jagung (Zea mays L.) berasal dari benua Amerika. Menurut Linnaeus
dalam Warisno (1998), klasifikasi tanaman jagung adalah sebagai berikut:
Divisio : Spermathophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonenae
Ordo : Graminae
Famili : Graminaceae
Subfamilia : Ponicoidae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.
Menurut Warisno (1998), tanaman jagung memiliki perakaran serabut yang terdiri
dari akar primer, sekunder dan adventif. Akar primer sifatnya sementara
sedangkan akar yang hidup terus adalah akar adventif atau akar serabut. Fungsi
akar primer dan sekunder digantikan akan tetap, sedangkan akar adventif
merupakan bentuk akar lain yang tumbuh dari pangkal batang di atas permukaan
tanah, kemudian menembus dan masuk ke dalam tanah. Fungsi akar adventif itu
untuk memperkuat berdirinya batang tanaman jagung dan menambah organ
47 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
penghisap air dan garam-garam tanah. Bunga pada tanaman jagung terdiri dari
bunga jantan dan bunga betina yang letaknya terpisah, sedangkan bunga betina
terdapat pada tongkol jagung. Biji jagung tersusun dalam janggel adalah tongkol
yang dibentuk pada bunga betina setelah terjadi pembuahan terjadi
perkembangan biji 7 hari sampai 10 hari, yang pertama perkembangannya
lambat.
Syarat Tumbuh
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung berkisar antara 21ºC - 30ºC. Akan tetapi
untuk pertumbuhan yang baik tanaman jagung khususnya jagung hibrida suhu
yang optimal adalah 23ºC - 27ºC. Suhu sekitar 25ºC akan mengakibatkan
perkecambahan biji jagung lebih cepat dan suhu tinggi lebih dari 40ºC akan
mengakibatkan kerusakan embrio sehingga tanaman tidak jadi berkecambah.
Kondisi pH yang baik untuk pertumbuhan jagung hibrida berkisar antara 5,5 - 7,0
dan pH optimal 6,8 terutama pada saat berbunga dan pengisian biji. Curah hujan
yang normal untuk pertumbuhan tanaman jagung yang ideal adalah sekitar 250
mm/tahun sampai 2000 mm/tahun. Jagung hibrida akan tumbuh dengan baik di
daerah yang ketinggiannya lebih dari 5000 m di atas permukaan
laut.(Supapto,1999). Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia ataupun hewan, jagung merupakan makanan pokok kedua setelah padi,
produksi jagung kini dapat dikonsumsi oleh manusia dalam bentuk penyajian,
jagung merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung hidrat arang,
yang dapat digunakan untuk menggantikan (mensubtitusi) beras.
Jagung termasuk tanaman akar serabut yang terdiri dari tipe akar yaitu akar dan
seminal, akar adventif dan akar udara, seminal tumbuh dari radikma dan embiro.
Akar adventif disebut juga akar tunjang. Akar ini dari buku paling bawah. Sekitar
4 cm di bawah permukaan tanah. Akar udara adalah akar yang keluar dari dua
atau lebih dari buku terbawah dekat permukaan tanah. Batang jagun g tidak
bercabang, berbentuk silinder. Pada buku ruas akan muncul tunas yang
berkembang menjadi tongkol. Tinggi jagung tergantung variates, umumnya
berkisar 100 - 300 cm. Daun jagung memanjang dan keluar dari buku-buku
batang. Jumlah daun terdiri dari 8-48 helaian tergantung varietasnya. Antara
48 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
kelopak dan helaian terdapat lidah daun yang disebut Ligula, fungsi Ligula
adalah mencegah air masuk ke dalam kelopak daun dan batang.
Tanaman jagung adalah tanaman yang memiliki tingkat fotosintesis tinggi, jadi
sangat memerlukan cahaya matahari. Maka lokasi yang baik untuk budidaya
tanaman jagung adalah areal yang terbuka berupa sawah atu ladang yang tidak
terlindung dari cahaya matahari.
Lokasi untuk budidaya tanaman jagung sebaiknya tidak tergenang air, namun
memiliki kadar air yang cukup. Selain itu, dalam pemilihan lokasi untuk tanaman
jagung, sebaiknya harus sesuai dengan syarat tumbuh tanaman jagung, atau
yang dibutuhkan oleh tanaman jagung.
1. Persiapan Benih.
Benih jagung merupakan biji tanaman jagung yang tumbuh menjadi tanaman
muda. Tanaman muda tersebut menjadi tanaman dewasa yang dapat
menghasilkan bunga dan berbuah. Mutu benih memegang peranan penting dan
peningkatan produksi, mutu benih meliputi mutu fisik, genetik fisiologis benih
2. Menyiapkan Lahan
49 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
1) Menyediakan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakkan jagung.
2) Memperbaiki sifat fisik tanah.
3) Mencegah pertumbuhan gulma dan tanaman pengganggu.
Lahan untuk bertanam jagung dapat diolah dengan menggunakan cangkul, bajak
ataupun dengan traktor. Pengolahan lahan untuk bertanam jagung terdiri dari
beberapa langkah, yaitu:
1) Memecah
Yang dimaksud memecah pada pengolahan tanah untuk bertanam jagung
adalah mengubah kondisi tanah yang tadinya keras dan padat menjadi tanah
yang gembur dan lunak, agar dapat diproses selanjutnya. Alat untuk memecah
kondisi tanah ini adalah traktor.
.
2) Membalik
Membalik tanah pada pengolahan tanaman jagung adalah penggantian atau
pemindahan posisi dari bagian tanah sebelas atas menjadi sebelah bawah atau
sebaliknya. Hal ini dilakukan karena tiap komposisi tanah yang memiliki sifat
yang berbeda-beda, baik kandungan unsure maupun tingkat kesuburan
tanahnya. Alat yang dipergunakan untuk membalik tanah adalah cangkul.
3) Meratakan tanah
Proses yang selanjutnya setelah tanah dipecah dan dibalik adalah dengan
diratakan, agar proses perawatan yang lain dapat berlangsung dengan mudah.
Alat yang digunakan untuk meratakan adalah garu, dengan tenaga sapi atau
kerbau atau tenaga manusia. Di bawah ini perlu kita ketahui susunan dari lapisan
tanah secara horizontal yang terdiri dari 3 lapisan yang utama yaitu:
a. Lapisan tanah atas/top soil
Lapisan tanah atas memiliki ciri-ciri antara lain:
50 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman dengan mencari
makan pada bagian top soil ini
Tempat hidup berbagai mikroorganisme
Tempat terjadinya humifikasi
Tanahnya gembur
Banyak mengandung unsure hara bagi tanaman
Porositas dan drainasenya sangat baik.
Ketebalannya dipengaruhi oleh kemiringan, ketinggian dan jumlah
tumbuhan yang ada di atasnya
Keadaan tanah yang diolah sebaiknya dalam keadaan tidak basah sebab akan
lengket dan sukar digemburkan. Selain itu juga tidak terlalu kering, sebab akan
terasa keras, sehingga perlu tenaga yang besar. Jadi sebaiknya dalam keadaan
lembab agar mudah pengolahannya.
51 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Cara pengolahan tanah untuk bertanam jagung, yaitu:
Setelah tanah diolah, maka tanah dibuat bedengan dengan ukuran yang
sesuai dengan luas lahan.Selain itu di antara bedengan dibuat parit untuk
pengaturan pengairan, yang dalamnya 20 cm dan lebarnya 40 cm.Segera
dilakukan pembuatan lubang tanam dengan menggunakan tugal/batang
kayu
Pembuatan jarak antara lubang tanam bergantung pada kesuburan tanah
dan daya tumbuh benih.
4. Pemasangan Mulsa
Mulsa adalah plastik untuk bedengan, ada 2 warna yang berwarna perak berada
di atas, sedangkan warna hitam di bawah. Fungsi mulsa:
2) Menahan/menjaga kelembaban
52 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
6. Penanaman
Penanaman dilakukan pada lubang yang sudah diberi pupuk dengan kedalaman
lubang 3 cm dengan jumlah bibit per lubang tanam sebanyak 2 bibit kemudian
ditutup dengan tanah. Jarak tanam yang digunakan adalah 75 cm x 25 cm.
Secara tradisional, penanaman jagung dapat juga dilakukan dari biji, sebanyak 2
– 3 biji per lubang tanam yang dibuat menggunakan tugal, dengan jarak tanam
tertentu.
7. Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari yang bertujuan mencegah
tanaman layu. Apabila musim kemarau penyiraman dilakukan setiap hari.
8. Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan gulma di sekitar tanaman yang
dilakukan sebanyak 3 kali. Penyiangan pertama dilakukan pada umur 21 hst
dengan cara mencabut gulma. Penyiangan ke 2 dilakukan umur 42 hst dengan
menggunakan kored. Yang dimaksud penyiangan adalah membrantas atau
membuang gulma bagi tanaman yang dibudidayakan. Akibatnya daun menjadi
berimbang, cara pengendalian yaitu dengan mencabut rumput-rumput yang
tumbuh di sekitar tanaman guna mengatasi persaingan unsur hara pada
tanaman.
53 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
9. Penjarangan dan Penyulaman
10. Pembumbunan
● Bulai.
Penyakit ini terkenal bagi tanaman jagung disebabkan oleh cendawan yang
merajalela, tanaman yang terserang cenderung mengalami kematian. Penyakit
ini di takuti para petani. Cara pengendaliannya; seed treatment dengan Ridomil,
tanaman di cabut jika terserang lalu dimusnahkan atau disemprot dengan
fungisida.
● Bercak Daun.
54 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
● Karat.
Tanaman ini tumbuh di tanaman yang sudah tua, Penyakit ini disebabkan oleh
cendawan Pucunia songin. Akibatnya: bijinya tidak sempurna. Proses
pembuahan tidak terbentuk. Cara pengendalian: melakukan sanitasi pada areal
penanaman jagung, mencabut tanaman jika terserang, menyemprotkan fungisida
pestisida.
12. Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 70 hst untuk jagung manis
yang ditandai dengan kelobot sudah bewarna kuning, bijinya sudah cukup keras
dan mengkilap, apabila ditusuk dengan kedua ibu jari biji tersebut tidak berbekas,
kadar sedangkan Jagung Hibrid Dipanan sudah berumur 100 hari air biji sekitar
25% - 30% .
D. Aktifitas Pembelajaran
1) Penguasaan konsep
Anda akan melakukan kegiatan agribisnis tanaman jagung.
Apa yang anda lakukan dalam kegiatan agribisnis tanaman jagung
Setelah memahami kegiatan agribisnis tanaman jagung.
Prosedur apa yang harus diikuti dalam kegiatan agribisnis tanaman
jagung
Penggunaan alat dan bahan untuk mendokumentasikan untuk kegiatan
agribisnis tanaman jagung, jelaskan.
55 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Dari hasil observasi ini selanjutnya merumuskan agribisnis tanaman
jagung
Kegiatan mengenal fakta ini dapat dilakukan sekaligus untuk kompetensi
dasar agribisnis tanaman jagung
3). Merefleksikan.
56 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Penetapan peran masing-masing individu dalam kelompok. Kelompok
menyusun pembagian tugas dan menentukan peran setiap anggota
masyarakat.
Proses pengamatan dan pencatatan, peserta diklat melakukan
pengamatan dan pencacatan data kegiatan agribisnis tanaman jagung
yang dilaksanakan. Lembar pengamatan disiapkan peserta diklat setelah
mendapat persetujuan fasilitator.
Evaluasi dan diskusi terhadap hasil kegiatan. Peserta diklat
melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan pencapaian
standar kerja yang telah ditetapkan dalam perencanaan
Peserta diklat melakukan diskusi terhadap hasil kegiatan dan hasilnya
dibandingkan dengan rancangan kerja dan konsep-konsep yang telah
dirumuskan sebelumnya.
Proses penyusunan kesimpulan dan memberikan umpan balik. Peserta
secara berkelompok menyusun umpan balik / rekomendasi terhadap
agribisnis tanaman jagung. Perumusan umpan balik ini juga harus
mempertimbangkan dasar teori, fakta dan kondisi hasil kerja.
E. Latihan/Kasus/Tugas
57 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
F. Rangkuman
Agribisnis /budidaya tanaman jagung yang baik dan berproduksi tinggi perlu
diterapakan kepada siswa langkah-langkah pembelajaran seperti : Persiapan
benih, penyiapan lahan, pengolahan lahan, pemberian pupuk dasar, pemasanga
mulsa, pembuatan lubang tanam, penanaman, penyiraman, penyiangan,
Penjarangan/penyulaman, pembumbunan, pengendalian hama & penyaki dan
pemanenan dan pasca panen. Dengan menggunakan pembelajaran saintifik dan
model pembelajaran.
Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar
ini?
Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?
Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi
kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?
Materi apa yang ingin saya tambahkan?
Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi materi kegiatan ini?
Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
Apa yang akan saya lakukan?
58 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Kegiatan Pembelajaran 3. Agribisnis Budidaya
Kacang-Kacangan
Tanaman kacang kacang tidak semua tanaman kacang termasuk tanaman
pangan dan palawija, tanaman kacang yang temasuk Pangan palawija
diantaranya adalah Kacang Tanah, kacang kedelai dan kacang ijo sedangkan
kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri dan kacang merah termasuk
kedalam tanaman sayur-sayuran. Yang dipelajari disini adalah tanaman
kacang-kacangan yang termasuk tanaman pangan dan palawija :
Sumberhttp://teknis-budidaya.blogspot.co.id/2007/10/
budidaya-kedelai.html
59 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Agribisnis Tanaman Kacang Kedelai/Kacang Ijo
A. Tujuan pembelajaran
Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan persiapan lahan yang
benar dan sesuai prosedur
1. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan pengolahan tanah
pembuatan bedengan serta drainasenya yang sesuai dengan keperluan
pertumbuhan tanaman jagung
2. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan pemberian pupuk
dasar organik dan nonorganik sesuai kebutuhan
3. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan teknik
pemasangan mulsa sesuai prosedur
4. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan pembuatan
lubang tanam sesuai prosedur
5. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan penanaman
jagung sesuai prosedur
60 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
6. Dengan disiapkan alat bahan anda dapt mengajarkan penyiraman
tanaman jagung dengan baik
7. Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan penyiangan
sesuai prosedur
C. Uraian Materi
Pendahuluan
61 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
kotiledon yang terdiri dari dua keping akan terangkat ke permukaan tanah akibat
pertumbuhan yang cepat dari hipokotil. Sistem perakaran kedelai terdiri dari dua
macam, yaitu akar tunggang (Suprapto, 1998).
Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik. Pertumbuhan akar tunggang
lurus masuk kedalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar –
akar cabang banyak terdapat bintil – bintil akar berisi bakteri Rhizobium
japonicum, yang mempunyai kemampuan mengikat zat lemas bebas (N2) dari
udara yang kemudian dipergunakan untuk menyuburkan tanah (Andrianto,
2004).
Batang
Pertumbuhan batang kedelai dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe determinate
dan indeterminate. Perbedaan sistem pertumbuhan batang ini didasarkan atas
keberadaan bunga pada pucuk batang. Pertumbuhan batang tipe determinate
ditunjukkan dengan batang yang tidak tumbuh lagi pada saat tanaman mulai
berbunga. Sementara pertumbuhan batang tipe indeterminate dicirikan bila
pucuk batang tanaman masih bisa tumbuh daun, walaupun tanaman sudah mulai
berbunga. Disamping itu, ada varietas hasil persilangan yang mempunyai tipe
batang mirip keduanya sehingga dikategorikan sebagai semi-determinate atau
semi-indeterminate (Kanisus, 1989).
Jumlah buku pada batang tanaman dipengaruhi oleh tipe tumbuh batang dan
periode panjang penyinaran pada siang hari. Pada kondisi normal, jumlah buku
62 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
berkisar 15-30 buah. Jumlah buku batang indeterminate umumnya lebih banyak
dibandingkan batang determinate (Hidayat, 1985).
Waktu tanaman kedelai masih sangat muda, atau setelah fase menjadi
kecambah dan saat keping biji belum jatuh, batang dapat dibedakan menjadi
dua. Bagian batang di bawah keping biji yang belum lepas disebut hipokotil,
sedangkan bagian di atas keping biji disebut epikotil. Batang kedelai tersebut
berwarna ungu atau hijau (Bertham, 2002).
Daun
Umumnya, bentuk daun kedelai ada dua, yaitu bulat (oval) dan lancip
(lanceolate). Kedua bentuk daun tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Bentuk
daun diperkirakan mempunyai korelasi yang sangat erat dengan potensi produksi
biji. Umumnya, daerah yang mempunyai tingkat kesuburan tanah tinggi sangat
cocok untuk varietas kedelai yang mempunyai bentuk daun lebar. Daun
mempunyai stomata, berjumlah antara 190-320 buah/m2 (Danarti dkk, 1995).
Pada buku pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun
tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk
selalu dengan tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun
bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval,
tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus pada kedua sisi. Tunas
atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun
menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang
(Andrianto, 2004).
Umumnya, bentuk daun kedelai ada dua, yaitu bulat (oval) dan lancip
(lanceolate). Kedua bentuk daun tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Bentuk
daun diperkirakan mempunyai korelasi yang sangat erat dengan potensi biji.
Umumnya, daerah yang mempunyai tingkat kesuburan tanah tinggi sangat cocok
untuk varietas kedelaiyang mempunyai bentuk daun lebar. Daun mempunyai
stomata antara 190-320 buah/m² (Irwan, 2006).
63 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Syarat Tumbuh
Tanaman dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan
aerasi (tata udara) tanah cukup baik, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara
230C - 300C, kelembaban 60% - 70%, pH tanah 5,8 - 7 dan ketinggian kurang
dari 600 m dpl.
1. Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah
Tanaman kedelai sangat peka terhadap kandungan air sehingga harus
memperhatikan daerah tanam dan macam lahan yang di tanam. Pengolahan
tanah sebelum tanam kedelai dapat dilakukan, tergantung dari tipe lahan,
kandungan air tanah, untuk lahan kering dengan keadaan areal tanpa pengairan
di musim kemarau yang terik harus diadakan pengolahan tanah.
Tanah tegalan yang bertekstur berat pada awal musim penghujan seperti
grumosol pengolahan tanah harus dilakukan. Untuk lahan kering dengan tanah
podsolik pengolahan tanah tidak boleh sering dilakukan. Lahan tanah bekas
tanaman padi tidak perlu melakukan pengolahan tanah.
64 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Tersedianya air tanah selama pertumbuhan tanaman sangat menentukan daya
hasil kedelai. Tanaman kedelai tidak akan berbunga bila lama penyinaran
melampaui batas kritis karena kedelai merupakan tanaman hari pendek
2. Penanaman
Rendam benih dalam insektisida dosis cc/liter selama 0,5 jam dan
dicampur Legin (Rhizobium ) untuk tanah yang belum pernah ditanami
kedelai.
Buat jarak tanam antar tugalan berukuran 30 x 20 cm, 25 x 25 cm atau 20
x 20 cm.
Buat lubang tugal sedalam 5 cm dan masukkan biji 2-3 per lubang
Tutup benih dengan tanah gembur dan tanpa dipadatkan.
Waktu tanam yang baik akhir musim hujan.
4. Penyiangan
Penyiangan pertama umur 2-3 minggu, ke-2 pada saat tanaman selesai
berbunga (sekitar 6 minggu setelah tanam). Penyiangan ke-2 ini dilakukan
bersamaan dengan pemupukan ke-2.
5. Pembumbunan
Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak
merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit
yang berbahaya.
65 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
6. Pemupukan
Tabel -1 Pemupukan Kacang Kedelai Contoh jenis dan dosis pupuk sebagai
berikut :
2 Minggu Setelah 50 40 20
Tanam
6 Minggu Setelah 30 20 40
Tanam
Total 80 kg 60 kg 60 kg
66 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
3) Ulat polong (Ettiela zinchenella)
Gejala: pada buah terdapat lubang kecil. Waktu buah masih hijau, polong bagian
luar berubah warna, di dalam polong terdapat ulat gemuk hijau dan kotorannya.
Pengendalian : (1) tanam tepat waktu.
67 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
9) Penyakit layu (Jamur tanah : Sclerotium Rolfsii)
Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab, dan
tanaman berjarak tanam pendek. Gejala : daun sedikit demi sedikit layu,
menguning. Penularan melalui tanah dan irigasi. Pengendalian; tanam varietas
tahan dan tebarkan Natural GLIO di awal
68 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
D. Aktifitas Pembelajaran
1) Penguasaan konsep
Anda akan melakukan kegiatan agribisnis tanaman kedelai.
Apa yang anda lakukan dalam kegiatan agribisnis tanaman kedelai.
Setelah memahami kegiatan agribisnis tanaman kedelai.
Prosedur apa yang harus diikuti dalam kegiatan agribisnis tanaman
kedelai.
Penggunaan alat dan bahan untuk mendokumentasikan untuk kegiatan
agribisnis tanaman kedelai, jelaskan.
3). Merefleksikan.
69 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
kesesuaian daya dukung, peserta diklat melakukan rekontruksi/modifikasi
terhadap hasil refleksi dalam kegiatan agribisnis tanaman kedelai.
70 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
E. Latihan/Kasus/Tugas
Coba anda tugaskan siswa anda untuk melakukan survey pada tanaman
Kedelai kepunyaan petani disekitarnya, suruh mengamati, bertanya dengan
menggunakan quesioner dan dicatat. Hasil pengamatan tersebut suruh
didiskusikan dalam kelompok yang dibimbing oleh anda sehingga timbul
pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab oleh anda, setelah itu ditugaskan
untuk dipersentasikan lau disimpulka untuk dibuat Laporan.
F. Rangkuman
Agribisnis /budidaya Kedelai tanaman yang baik dan berproduksi tinggi perlu
diterapakan kepada siswa langkah-langkah pembelajaran seperti : Persiapan
bibit, penyiapan lahan, pengolahan lahan, pemberian pupuk dasar, pemasanga
mulsa, pembuatan lobang tanam, penanaman, penyiraman,
penyiangan,Penjarangan/penyulaman, pembumbunan, pengendalian hama &
penyaki dan pemanenan dan pasca panen. Dengan menggunakan pembelajaran
saintifik dan model pembelajaran.
G. Umpan Balik
Peserta pelatihan setelah mempelajari modul pelatihan ini diminta untuk
memberikan tanggapan terhadap materi didalam modul ini dan juga diminta
menganalisis materi-materi yang dapat diimplementasikan di sekolah. Adapun
kegiatan umpan balik yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar
ini?
Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?
Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi
kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?
Materi apa yang ingin saya tambahkan?
Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi materi kegiatan ini?
Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
Apa yang akan saya lakukan?
71 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Kegiatan Pembelajaran 4. Agribisnis /Budidaya
Kacang Tanah
A. Tujuan Pembelajaran
72 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
8) Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan melakukan panen
9) Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan melakukan Pasca
Panan
C. Uraian Materi
Budidaya kacang tanah cocok di daerah dengan curah hujan sedang. Curah
hujan yang terlalu tinggi menyebabkan bunga sulit diserbuki dan zona perakaran
terlalu lembab sehingga menyuburkan pertumbuhan jamur dan penyakit yang
menyerang buah. Penyinaran matahari penuh dibutuhkan saat perkembangan
daun dan pembesaran buah. Budidaya kacang tanah idealnya berada di
ketinggian 50-500 meter dari permukaan laut. Namun, tanaman ini bisa
beradaptasi hingga ketinggian 1500 meter.
Budidaya kacang tanah efektif dilakukan pada tanah gembur dengan kandungan
unsur hara kalsium (Ca), nitrogen (N), kalium (K) dan pospat (P) yang cukup.
Derajat kesaman (pH) ideal bagi tumbuhan ini sekitar 5-6,3. Tanah gembur
dengan struktur yang ringan sangat baik untuk perkembangan ginofor, bakal
buah yang tumbuh memanjang ke dalam tanah.
Perlu dicatat juga, meskipun tanaman kacang tanah mempunyai bintil akar
tempat bakteri Rhizobium berkembang, tanaman ini tetap membutuhkan unsur N
73 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
terutama di awal tanam. Selanjutnya, bakteri Rhizobium bisa menyediakan unsur
N hingga 75-85% dari kebutuhan.
Syarat Tumbuh
Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah yang
berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan
tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25°C - 32°C, sedikit
lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm -1300 mm per tahun, b. Media
Tanam / Tanah.
Benih kacang tanah didapatkan dari kacang yang dibiarkan sampai tua, kira-kira
100 hari. Buah yang siap dijadikan benih warnanya kehitaman dan apabila
dibuka tidak memiliki selaput pada bagian dalam cangkang. Setelah benih
dipanen, sortasi terlebih dahulu kemudian jemur selama 4-5 hari. Untuk menjaga
kualitasnya, benih kacang tanah sebaiknya disimpan selama 3-6 bulan saja.
Cangkang kacang sebaiknya tidak dikupas selama masa penyimpanan. Buka
cangkang hanya apabila benih akan digunakan. Benih yang paling baik untuk
ditanam adalah benih yang baru.
Untuk mendapat hasil maksimal, tanah tempat budidaya kacang tanah harus
digemburkan terlebih dahulu dengan dibajak hingga menjadi butiran halus.
Kemudian tambahkan kapur sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan secara
merata dengan tanah yang telah dibajak, diamkan selama 2 hari.
74 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Gunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos sebagai pupuk
dasar. Apabila tersedia, gunakan campuran pupuk kandang dari kotoran ayam
dengan kotoran kambing atau sapi. Campurkan dengan tanah secara merata.
Budidaya kacang tanah bisa dilakukan dengan bedengan atau tanpa bedengan.
Bedengan diperlukan apabila lahan yang digunakan rawan tergenang air.
Drainase yang baik diperlukan untuk menjaga kesehatan tanaman.
3. Penanaman
Penanaman kacang tanah dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak tanam
25×25 cm. Isi setiap lubang dengan satu butir benih. Diperlukan sekitar 50 kg
benih untuk satu hektar luasan tanam. Setelah benih ditanam, siram setiap pagi
dan sore. Kacang tanah akan berkecambah setelah 4-7 hari.
4. Pemupukan
Kacang tanah sudah tumbuh serempak setelah satu minggu dan mulai berbunga
pada umur 20 hari dan berlanjut hingga umur 75 hari. Hanya bunga yang keluar
diatas umur 30 hari yang akan menjadi polong. Setelah terjadi penyerbukan dan
pembuahan, akan tumbuh ginofor atau bakan buah pada hari ke-3 sampai ke-4.
Kemudian ginofor tersebut akan menuju dan menembus tanah untuk membentuk
polong. Perawatan yang diperlukan pada saat tanaman berbunga antara lain,
pemberian pupuk tambahan. Sebaiknya tambahkan pupuk yang banyak
mengandung posfor, supaya buahnya bagus dan banyak.
5. Penyiangan
Selain itu, lakukan penyiangan dan pembubunan tanah sehingga menutupi akar,
batang dan daun bagian bawahnya. Hal ini bertujuan untuk memperbanyak biji.
75 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
1) Penyakit Layu.
Penyakit ini disebabkan oleh Selerotium rolfsii, merusak tanaman pada waktu
cuaca lembab. Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian dari
tanaman yang lunak, menimbulkan bercak-bercak hitam. Tanaman yang
terserang akan layu dan mati.
5) Hama Empoasca.
Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca. Hama
ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara pengendaliannya
dengan penyemprotan Azodrin, Karphos atau lnsektisida yang tersedia.
76 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
7. Panen budidaya kacang tanah
Kacang tanah dipanen pada umur 90 hari setelah tanam. Ciri-ciri fisik kacang
tanah siap panen antara lain batangnya mengeras, daun mulai menguning dan
berguguran. Selain itu kita juga bisa mengambil sampling dan memeriksa secara
langsung apakah bijinya sudah terisi penuh atau tidak.
8. Panca Panen
b. Pemipilan
Pipil polong Kacang Tanah dari batangnya dengan tangan.
c. Pengeringan
Tebarkan polong Kacang Tanah di atas anyaman bambu atau tabir sambil
dijemur dibawah terik matahari sampai kering (Kadar air 9% - 12%).
d. Penyimpanan.
D. Aktifitas Pembelajaran
1) Penguasaan konsep
Anda akan melakukan kegiatan agribisnis tanaman Kacang Tanah.
Apa yang anda lakukan dalam kegiatan agribisnis tanaman Kacang
Tanah
Setelah memahami kegiatan agribisnis tanaman Kacang Tanah.
77 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Prosedur apa yang harus diikuti dalam kegiatan agribisnis tanaman
Kacang Tanah
Penggunaan alat dan bahan untuk mendokumentasikan untuk kegiatan
agribisnis tanaman Kacang Tanah, jelaskan.
3). Merefleksikan.
78 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
5). Menyusun dan Melaksanakan Rencana Kerja
79 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
E. Latihan/Kasus/Tugas
Coba anda tugaskan siswa anda untuk melakukan survey pada tanaman
kacang tanah kepunyaan petani disekitarnya, suruh mengamati, bertanya
dengan menggunakan quesioner dan dicatat.
Hasil pengamatan tersebut suruh didiskusikan dalam kelompok yang
dibimbing oleh anda sehingga timbul pertanyaan-pertanyaan yang perlu
dijawab oleh anda, setelah itu ditugaskan untuk dipersentasikan lau
disimpulka untuk dibuat Laporan.
F. Rangkuman
Agribisnis /budidaya tanaman kacang tanah yang baik dan berproduksi tinggi
perlu diterapakan kepada siswa langkah-langkah/Teknik pembelajaran seperti :
Persiapan benih, penyiapan lahan, pengolahan lahan, pemberian pupuk dasar,
pemasanga mulsa, pembuatan lobang tanam, penanaman, penyiraman,
penyiangan, Penjarangan/penyulaman, pembumbunan, pengendalian hama &
penyaki dan pemanenan dan pasca panen. Dengan menggunakan pembelajaran
saintifik dan model pembelajaran.
G. Umpan Balik
Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar
ini?
Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?
Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi
kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?
80 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Materi apa yang ingin saya tambahkan?
Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi materi kegiatan ini?
Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
Apa yang akan saya lakukan?
81 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Kegiatan Pembelajaran 5 Agribisnis/Budidaya Ubi-
Ubian ( Agribisnis tanaman ubi jalar)
A. Tujuan Pembelajaran
Guru dapat melakukan pembelajaran Budidaya Tanaman Ubi Jalar dengan
Cara saintifik dan model pembelajarannya
82 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
8) Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan melakukan
panen
9) Dengan disiapkan alat bahan anda dapat mengajarkan melakukan
Pasca Panan
C. Uraian Materi
Tanaman Ubi-Ubian tidak semua tanaman tanaman pangan dan palawija,
tanaman Ubi yang temasuk Pangan palawija diantaranya adalah Ubi akar
(Ketela Pohon), ubi jalar (ketela rambat) dan Talas (ubi kayu) sedangkan
Wortel, labak, kentang, termasuk kedalam tanaman sayur-sayuran. Yang
dipelajari disini adalah tanaman kacang-kacangan yang termasuk tanaman
pangan dan palawija :
83 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
biasanya adalah pembesaran ukuran dengan perubahan anatomi yang sangat
jelas terlihat. Umbi biasanya terbentuk tepat di bawah permukaan tanah.
Umbi terbagi menjadi beberapa kelompok menurut asal terjadinya yaitu umbi
akar, umbi batang, dan umbi lapis. Umbi akar contohnya adalah tanaman ketela
pohon atau singkong, wortel, uwi, ubi jalar. Umbi batang contohnya adalah
tanaman talas, suweg, kentang. Sedangakan contoh umbi lapis adalah bawang
merah dan bawang bombay.
2). Umbi akar. Umbi akar adalah umbi-umbian yang terbentuk karena
perkembangan akar yang membesar karena penumpukan nutrisi dalam waktu
tertentu untuk cadangan makanan pada tanaman tersebut. Umbi ini seluruhnya
berada di bawah tanah. Umbi akar dalam satu tanaman ada yang berjumlah satu
buah dan dalam satu tanaman ada yang berjumlah lebih dari satu. Contoh
tanaman yang mempunyai satu umbi akar dalam satu tanaman adalah tanaman
84 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
wortel. Sedangkan contoh tanaman yang dalam satu tanaman terdapat lebih dari
satu umbi adalah tanaman singkong atau sering disebut dengan ketela pohon.
Gambar 31 : Singkong
Gambar 32 : Wortel
3). Umbi lapis. Umbi lapis adalah salah satu umbi yang bentuknya berlapis-lapis.
Umbi ini biasanya ujungnya bersatu dengan daun dan pangkalnya dengan akar.
Contoh tanaman umbi lapis adalah tanaman bawang merah dan bawang
bombay.
85 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
mempunyai peran cukup penting dalam ketahanan pangan pada kondisi defisit
pasokan beras yang terus meningkat. Sebagai pangan alternatif sumber
karbohidrat pengganti beras, bahan pangan umbi-umbian dapat disajikan dalam
menu sehari-hari, asalkan diperkaya dengan pangan sumber protein yang tinggi.
Ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lamb.) Merupakan sumber karbohidrat yang
dapat dipanen pada umur 3 – 8 bulan. Selain karbohidrat, ubijalar juga
mengandung vitamin A,C dan mineral serta antosianin yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan. Disamping itu, ubi jalar tidak hanya digunakan sebagai bahan
pangan tetapi juga sebagai bahan baku industri dan pakan ternak.
Terdapat 8 varietas unggul yang dilepas sejak tahun 1990 hingga 2001. Varietas-
varietas ini selain mempunyai produktivitas tinggi, juga mempunya sifat tahan
terhadap hama boleng Cylas formicarius dan penyakit kudis shaceloma batatas.
Untuk menjaga potensi hasil, bibit yang ditanam harus berkualitas. Bibit dapat
diperoleh dari umbi sehat yang disemai dan kemudian diambil tunasnya.
Ubi jalar ditanam setelah padi yaitu awal hingga pertengahan musim kemarau.
Penyertaan ubi jalar dalam pergiliran tanaman dengan padi sawah sangat bagus
dipandang dari segi aspek keberlanjutan, khususnya aplikasi bahan organik pada
ubi jalar saat musim kemarau.
Populasi tanaman sekitar 35.000 sampai 50.000 tanaman /ha. Dengan jarak
antar baris/gulud 80-100 cm, dan dalam baris 20-30 cm. Bibit dari stek pucuk,
tunas semai umbi. Ubi jalar dapat pula ditanam pada system tumpang sari
dengan tingkat naungan tidak lebih 30 %.
86 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Syarat Tumbuh
Ubi yang tumbuh merambat dalam tanah ini bisa tumbuh optimal di dataran
rendah hingga 500 meter dari permukaan laut (dpl). Kalau pun ditumbuhkan di
dataran tinggi yakni diatas 1000 meter, si ubi jalar tetap bisa berkembang, namun
dengan masa panen yang lebih panjang. Untuk idealnya, si Ubi Jalar dibudidaya
di tanah lempung berpasir, gembur, banyak mengandung hara dan memiliki
drainase yang baik. Derajat keasaman tanah yang ideal adalah sedang yakni
sekitar 5,5-7,5 pH.
1. Persiapan Lahan
Pada tahap awal untuk pengolahan kita harus mengolah tanah yang akan
dipakai untuk lahan tanam, karena paktor tanah sangat berperan penting dalam
setiap pertumbuhantanaman. Pengolahan tanah untuk budidaya ubi jalar sama
halnya seperti pengolahan tanah untuk tanaman lain, tujuannya yaitu agar tanah
gembur, bebas dari hama dan penyakit serta subur.
Langkah pertama, pecah dan gemburkan tanah supaya sirkulasi air dan udara
menjadi baik dan lancar. Air dan udara dibutuhkan oleh tanaman termasuk umbi
jalar. Pada tanah yang gembur, bibit mudah tumbuh bertunas, akar mudah
berkembang dan menembus tanah, dan umbi-umbi pun akan tumbuh tanpa
kesulitan.
Langkah kedua, mematikan rumput dan gulma serta mengusir hama yang
bercokol di dalam tanah. Dalam mengolah tanah, rumput-rumputan dan gulma
hendaknya dibersihkan dan dipendam didalam tanah.
Hama-hama hendaknya dapat ditangkap dan basmi. Rumput dan gulma serta
hama yang mati terpendam dan membusuk dalam tanah justru akan menjadi
humus.
87 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
dengan perbandingan 1 : 2 : 2. Penanaman ubi jalar dapat dilakukan pada
tanah jenis tegalan maupun sawah. Karena kedua jenis tanah tersebut berbeda
maka cara pengolahannya pun berbeda juga.
Setelah tanah tersebut kesat dan kadar air sudah mengurang lakukan
pencangkulan, hal ini untuk menghancurkan tanah yang menggumpal karena
dibajak sekaligus membersihkan sisa jerami. Setelah tanah gembur dan longgar,
maka lakukan pencangkulan kedua dengan tujuan mencampurkan antara pupuk
dan pasir pada lahan, dan sekaligus membuat bedengan-bedengan dengan
ukuran yang sama seperti di lahan tegalan.
2. Persiapan Bibit
Bibit ubi jalar bisa berupa potongan-potongan umbi dan dapat berupa batangnya.
Jika bibit dari umbi dibutuhkan umbi yang besarnya seukuran bola tenis.
Namunjika bibit yang akan ditanam berupa batang, hendaknya sudah dibuat
88 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
potongan-potongan sepanjang 25-35 cm, dengan ruas sekitar 5-6 ruas.
Sisakan 2 atau 3 helai daun pada bagian pucuk. Umbi maupun batang yang
akan dijadikan bibit harus bebas dari jamur, hama, dan penyakit.
Tunggak bekas potongan batang (batang dari umbi) dari persemaian tersebut
harus di jaga jangan sampai rusak apalagi terkena penyakit, karena nantinya
akan tumbuh tunas lagi, dan tunas-tunas tersebut bisa kita tanam kembali.
Kualiatas yang baik hanya 1-3 kali tunas awal dan tunas-tunas selanjutnya
jangan digunakan kaerena kualitasnya kurang baik.
3. Penanaman
Waktu Penanaman
Waktu penanaman ubi jalar bisa kapan saja, namun akan lebih baik lagi apabila
waktu penanaman disesuaikan dengan kondisi iklim. Untuk penanaman di tanah
tegalan waktu yang baik adalah bulan Februari dan akan di panen pada bulan
Juni. Penanaman kedua dilakukan pada bulan Juli dengan masa panen bulan
Oktober, Sedangkan untuk penanaman dilahan sawah waktu yang tepat adalah
bulan Maret atau april dengan masa panen sekitar bulan Juli atau agustus.
Cara Penanaman
Sebelum penanaman bibit, sebaiknya pada tanah kering, selokan diisi air terlebih
dahulu. Hal ini dilakukan agar tanah pada bedengan mendapat resapan air dan
menjadi lembab. Setelah lebab bedengan-bedengan dibuat alur atau lajur
89 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
dengan membuka beberapa cm cekungan dengan jarak antara lajur sesuai
dengan aturan tanam. Setelah lajur jadi, bibit dimasukan sebagian bagian
pangkalnya dan ditimbuni dengan tanah yang mawur (campuran kompos, pupuk
kandang, dan pasir). Jarak antara bibit 30 cm. setelah penanam selesai, maka
sebaiknya air dalam selokan dibuang untuk menghindari lahan terlalu lembab
dan basah, yang dapat mengakibatkan kebusukan pada bibit.
4. Pemeliharaan
Penjarangan dan Penyulaman
Selama 3 (tiga) minggu setelah ditanam, penanaman ubi jalar harus harus
diamati kontinu, terutama bibit yang mati atau tumbuh secara abnormal. Bibit
yang mati harus segera disulam. Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit
yang mati, kemudian diganti dengan bibit yang baru, dengan menanam sepertiga
bagian pangkal setek ditimbun tanah.
Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, pada saat sinar
matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas. Bibit (setek) untuk
penyulaman sebelumnya dipersiapkan atau ditanam ditempat yang teduh.
Penyiangan
Pada sistem tanam tanpa mulsa jerami, lahan penanaman ubi jalar biasanya
mudah ditumbuhi rumput liar (gulma). Gulma merupakan pesaing tanaman ubi
jalar, terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan air, unsur hara, dan sinar
matahaari. Oleh karena itu, gulma harus segera disiangi. Bersama-sama
kegiatan penyiangan dilakukan pembumbunan, yaitu menggemburkan tanah
guludan, kemudian ditimbunkan pada guludan tersebut.
Pembubunan
Penyiangan dan pembubunan tanah biasanya dilakukan pada umur 1 bulan
setelah tanam, kemudian diulang saat tanaman berumur 2 bulan. Tata cara
penyiangan dan pembumbunan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1) Bersihkan rumput liar (gulma) dengan kored atau cangkul secara hati-hati agar
tidak merusak akar tanaman ubi jalar.
2) Gemburkan tanah disekitar guludan dengan cara memotong lereng guludan,
kemudian tanahnya diturunkan ke dalam saluran antar guludan.
90 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
3) Timbunkan kembali tanah ke guludan semula, kemudian lakukan pengairan
hingga tanah cukup basah.
Pemupukan
Zat hara yang terbawa atau terangkut pada saat panen ubi jalar cukup tinggi,
yaitu terdiri dari 70 kg N (± 156 kg urea), 20 kg P2O5 (±42 kg TSP), dan 110 kg
K2O (± 220 kg KCl) per hektar pada tingkat hasil 15 ton ubi basah. Pemupukan
bertujuan menggantikan unsur hara yang terangkut saat panen, menambah
kesuburan tanah, dan menyediakan unsur hara bagi tanaman.
Dosis pupuk yang tepat harus berdasarkan hasil analisis tanah atau tanaman di
daerah setempat. Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah 45-90kg
N/ha (100-200 kg urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (±50 kg TSP/ha) ditambah
50 kg K2O/ha (±100 kg KCl/ha).
Pemupukan dapat dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan sistem tugal.
Pemupukan dengan sistem larikan mula-mula buat larikan (alur) kecil di
sepanjang guludan sejauh 7-10 cm dari batang tanaman, sedalam 5-7 cm,
kemudian sebarkan pupuk secara merata ke dalam larikan sambil ditimbun
dengan tanah.
91 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Pengendalian Hama dan Penyait
Penggerek Batang Ubi Jalar
Stadium hama yang merusak tanaman ubi jalar adalah larva (ulat). Cirinya
adalah membuat lubang kecil memanjang (korek) pada batang hingga ke bagian
ubi. Di dalam lubang tersebut dapat ditemukan larva (ulat).
Gejala: terjadi pembengkakan batang, beberapa bagian batang mudah patah,
daun-daun menjadi layu, dan akhirnya cabang-cabang tanaman akan mati.
Pengendalian: (1) rotasi tanaman untuk memutus daur atau siklus hama;
(2)pengamatan tanaman pada stadium umur muda terhadap gejala serangan
hama: bila serangan hama >5 %, perlu dilakukan pengendalian secara kimiawi;
(3) pemotongan dan pemusnahan bagian tanaman yang terserang berat; (4)
penyemprotan insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Curacron 500 EC
atau Matador 25 dengan konsentrasi yang dianjurkan.
Gejala: terdapat lubang-lubang kecil bekas gerekan yang tertutup oleh kotoran
berwarna hijau dan berbau menyengat. Hama ini biasanya menyerang tanaman
ubi jalar yang sudah berubi. Bila hama terbawa oleh ubi ke gudang
penyimpanan, sering merusak ubi hingga menurunkan kuantitas dan kualitas
produksi secara nyata.
Pengendalian:(1) pergiliran atau rotasi tanaman dengan jenis tanaman yang tidak
sefamili dengan ubi jalar, misalnya padi-ubi jalar-padi; (2) pembumbunan atau
penimbunan guludan untuk menutup ubi yang terbuka; (3) pengambilan dan
pemusnahan ubi yang terserang hama cukup berat; (4) pengamatan/monitoring
hama di pertanaman ubi jalar secara periodik: bila ditemukan tingkat serangan >
92 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
5 %, segera dilakukan tindakan pengendalian hama secara kimiawi; (5)
penyemprotan insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Decis 2,5 EC atau
Monitor 200 LC dengan konsentrasi yang dianjurkan; (6) penanaman jenis ubi
jalar yang berkulit tebal dan bergetah banyak; (7) pemanenan tidak terlambat
untuk mengurangi tingkat kerusakan yang lebih berat.
93 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Layu Fusarium
Penyebab: jamur Fusarium oxysporum f. Batatas
Gejala: tanaman tampak lemas, urat daun menguning, layu, dan akhirnya mati.
Cendawan fusarium dapat bertahan selama beberapa tahun dalam tanah.
Penularan penyakit dapat terjadi melalui tanah, udara, air, dan terbawa oleh bibit
.
Pengendalian: (1) penggunaan bibit yang sehat (bebas penyakit); (2) pergiliran
/rotasi tanaman yang serasi di suatu daerah dengan tanaman yang bukan famili;
(3) penanaman jenis atau varietas ubi jalar yang tahan terhadap penyakit
Fusarium.
Virus
Beberapa jenis virus yang ditemukan menyerang tanaman ubi jalar adalah
Internal Cork, Chlorotic Leaf Spot, Yellow Dwarf.
Gejala: pertumbuhan batang dan daun tidak normal, ukuran tanaman kecil
dengan tata letak daun bergerombol di bagian puncak, dan warna daun klorosis
atau hijau kekuning-kuningan. Pada tingkat serangan yang berat, tanaman ubi
jalar tidak menghasilkan
94 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak
hitam/garisgaris pada daging umbi.
Penyimpanan
Penanganan pascapanen ubi jalar biasanya ditujukan untuk mempertahankan
daya simpan. Penyimpanan ubi yang paling baik dilakukan dalam pasir atau abu.
Tata cara penyimpanan ubi jalar dalam pasir atau abu adalah sebagai berikut:
1) Angin-anginkan ubi yang baru dipanen di tempat yang berlantai kering
selama 2-3 hari.
2) Siapkan tempat penyimpanan berupa ruangan khusus atau gudang
yang kering, sejuk, dan peredaran udaranya baik.
3) Tumpukkan ubi di lantai gudang, kemudian timbun dengan pasir kering
atau abu setebal 20-30 cm hingga semua permukaan ubi tertutup.
Cara penyimpanan ini dapat mempertahankan daya simpan ubi sampai 5 bulan.
Penyimpanan
Hal yang penting dilakukan dalam penyimpanan ubi jalar adalah melakukan
pemilihan ubi yang baik, tidak ada yang rusak atau terluka, dan tempat (ruang)
penyimpanan bersuhu rendah antara 27-30 derajat C (suhu kamar) dengan
kelembapan udara antara 85-90 %.
D. Aktifitas Pembelajaran
1) Penguasaan konsep
Anda akan melakukan kegiatan agribisnis tanaman ubi jalar.
Apa yang anda lakukan dalam kegiatan agribisnis tanaman ubi jalar
Setelah memahami kegiatan agribisnis tanaman ubi jalar.
Prosedur apa yang harus diikuti dalam kegiatan agribisnis tanaman ubi
jalar
Penggunaan alat dan bahan untuk mendokumentasikan untuk kegiatan
agribisnis tanaman ubi jalar, jelaskan.
95 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
2). Mengenal Fakta
3). Merefleksikan.
96 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Secara berkelompok peserta diklat mengambil keputusan/menetapkan
alternatif rencana agribisnis tanaman ubi jalar yang akan dilaksanakan
dengan memperhatikan daya dukung dalam agribisnis tanaman ubi jalar.
Apabila ada kesulitan peserta dapat mendiskusikan dengan fasilitator.
E. Latihan/Kasus/Tugas
Coba anda tugaskan siswa anda untuk melakukan survey pada tanaman ubi
Jalar kepunyaan petani disekitarnya, suruh mengamati, bertanya dengan
menggunakan quesioner dan dicatat. Hasil pengamatan tersebut suruh
didiskusikan dalam kelompok yang dibimbing oleh anda sehingga timbul
pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab oleh anda, setelah itu ditugaskan
untuk dipersentasikan lau disimpulka untuk dibuat Laporan.
97 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
F. Rangkuman
Agribisnis /budidaya tanaman ubi jalar yang baik dan berproduksi tinggi perlu
diterapakan kepada siswa langkah-langkah pembelajaran seperti : Persiapan
bibit, penyiapan lahan, pengolahan lahan, pemberian pupuk dasar, pemasanga
mulsa, pembuatan lobang tanam, penanaman, penyiraman, penyiangan,
Penjarangan/penyulaman, pembumbunan, pengendalian hama & penyaki dan
pemanenan dan pasca panen. Dengan menggunakan pembelajaran saintifik dan
model pembelajaran.
G. Umpan Balik
Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar
ini?
Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?
Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi
kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?
Materi apa yang ingin saya tambahkan?
Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi materi kegiatan ini?
Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
Apa yang akan saya lakukan?
98 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
EVALUASI
Essay
1. Pengolahan sawah yang baik seharusnya agar airnya menggenang dan
bisa menjadi lumpur, maka perlu dilakukan terlebih pengolahan pertama
yaitu ?
2. Secara berurutan pengolahan sawah agar lebih baik dan sifat tanah baik
diantara pengolahan dengan langkah-langkah secara berurutan adalah?
3. Bagaimana pemanfaatan lahan yang sering tergenang oleh air didaerah
tertentu. Coba anda jelaskan !
4. Untuk lahan kering sebaiknya pengolahan dilakukan dengan cara ?
5. Pemupukan untuk tanaman padi sebaiknya dilakukan seca periode coba
anda sebutkan ?
6. Pengendaliahama penyakit dengan cara arternatif selain menggunakan
bahan pestisida sintetis Adalah : ? Coba anda ceritrakan
7. Waktu pengendalian penyakit yang baik tepat adalah pada musim hujan :
yaitu dengan cara, coba jelaskan menurut anda ?
8. Coba jelaskan langkah-langkah penanaman jagung yang baik sesuai
prosedur ?
9. Sebaiknya dalam penanaman kacang-kacangan, setelah proses panen
limbah tanamannya dimanfaatkan agar tanah dapat dipertahankan
kesuburannya. Bagaimana caranya ?
10. Dalam penanaman ubi-ubian langkah apa saja agar ubinya besar-besar
dan sehat, Jelaskan langkah yang paling penting saja !
99 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
PENUTUP
Bahan ajar materi dasar-dasar budidaya tanaman pangan dan hortikultura pada
paket keahlian Agribisnis tanaman pangan dan hortikultura pada Diklat Uji
Kompetensi bagi Guru SMK, diharapkan dapat membantu peserta dalam
meningkatkan kompetensi bidang Agribisnis tanaman pangan dan hortikultura.
Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peserta diklat pra uji
kompentensi dan umumnya bagi para pembaca. Bahan ajar ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu mohon kritik dan saran untuk kesempurnaan modul ini.
100 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
DAFTAR PUSTAKA
101 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Suprapto, 1997. Bertanam Kedelai. Penebar Swadaya.
http://alamtani.com/budidaya-kacang-tanah-organik.html
http://teknikcarabudidaya.blogspot.co.id/2011/08/budidaya-kacang-tanah.html
http://ananugroho.blogspot.co.id/2012/06/tanaman-umbi-umbian.html
http://www.asgar.or.id/wp-content/uploads/2014/05/Cara-Pembibitan-Menanam-
Mengolah-dan-Memanen-Talas.jpg
https://bengkeltip.wordpress.com/2013/01/15/teknologi-budidaya-talas/
Bagikan Artikel : on Twitter on Facebook on Google+
http://cybex.pertanian.go.id/teknologi/detail/2018/pembibitan-padi-sistem-dapog
http://www.pertanian.go.id/pajale2015/g1.1.1.SESI%20.%20PANEN%20DAN%2
0PENGELOLAAN%20PASCAPANEN%20Padi.pdf
http://kalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/buku-jagung-2014.pdf
102 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
GLOSARIUM
Asam : Senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion H+ (ion hidrogen).
Air tanah : Air yang meresap dalam pori-pori tanah dan menjadi
bagian dari sistem pori-pori itu.
103 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Hewan : Kelompok organisme yang masuk dalam kingdom
Animalia, yang tidak mampu membuat makanannya
sendiri sehingga disebut organisme heterotrof.
Hormon (zat : Suatu senyawa organik yang dibuat pada suatu bagian
tumbuh) tanaman dan kemudian diangkut ke bagian lain, yang
konsentrasinya rendah dan menyebabkan suatu
dampak fisiologis.
104 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
primer meristem primer.
Sifat Kimia : Ciri-ciri suatu zat yang menyatakan apakah zat itu
dapat mengalami perubahan kimia tertentu.
105 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a
Traktor farm : Traktor roda 4 yang mempunyai kekuatan besar.
106 | A l i h F u n g s i - T a n a m a n P a n g a n d a n P a l a w i j a