GURU PEMBELAJAR
Penelaah:
1. Dr. Untung Susanto
Ilustration
-----------------
Copyright @2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Pertanian, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku untuk kepentingan
komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan
ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Tujuan
Dengan mempelajari modul ini dan sumber belajar yang lain serta peralatan yang
memadai, maka peserta diklat mampu menerapkan dan melaksanakan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada paket keahlian Agribisnis Tanaman
Pangan dan Hortikultura.
C. Uraian Materi
Lembar informasi 1.Beberapa pengertian/istilah yang berkaitan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja
b. Tempat kerja
Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dimana terdapat sumber atau
c. Perusahaan
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang memperkerjakan pekerja
dengan tujuan untuk mencari laba atau tidak, baik milik swasta maupun milik
negara.
d. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di
dalam atau diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk
memenuhi standar kebutuhan masyarakat.
e. Penerapan prosedur K3
Setiap perusahaan wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut
:
a. Pada setiap laboratorium atau bengkel atau ruangan dibuatkan tata tertib
yang harus dipatuhi oleh semua orang yang akan masuk ke dalam lab
atau ruangan. Di dalam tata tertib tersebut perlu dijelaskan hal-hal yang
harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan, serta ancaman sanksi yang
akan dikenakan jika melanggar tata tertib.
8 | A l i h F u n g s i - Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
b. Setiap alat yang dioperasikan dengan menggunakan mesin harus
dibuatkan instruksi kerjanya. Instruksi kerja tersebut langsung
ditempelkan pada alat atau di tempat-tempat tertentu sedemikian rupa,
sehingga setiap operator alat yang akan menggunakan alat tersebut
harus membaca petunjuk pengoperasian alat. Hal ini untuk menghindari
terjadinya kesalahan prosedur dalam pengoperasian alat. Selain itu juga
dengan adanya petunjuk pengoperasian maka siapapun yang akan
mengoperasikan alat tersebut dapat terhindar dari kecelakaan yang dapat
menyebabkan kecelakaan pada operator sendiri atau kerusakan alat.
c. Pada setiap ruangan agar dibuatkan poster-poster tentang keselamatan
kerja dan label-label yang menunjukkan bahaya kecelakaan yang
mungkin saja terjadi. Pembuatan label dan poster tersebut harus dibuat
sedemikian rupa sehingga mudah dibaca bagi setiap orang.
Syarat-syarat umum
Peralatan tangan
a. Kendali mesin seperti gergaji rantai, gergaji sikat dan pemotong rumput
harus ditempatkan dengan nyaman dan fungsi mereka ditandai dengan
jelas.
b. Posisi dan dimensi dari tangkai harus nyaman bagi operator dalam
semua sikap kerja normal.
c. Tingkat kebisingan, getaran dan emisi buangan yang berbahaya harus
serendah mungkin sejalan dengan keadaan teknologi. Bahan bakar dan
minyak pelumas yang digunakan harus yang dapat dihancurkan secara
biologis (ramah lingkungan) dapat mengurangi bahaya polusi dengan
gas buangan dan tumpahan.
d. Mesin-mesin harus seringan mungkin untuk menjaga keseimbangan
antara ukuran mesin dan kekuatan yang diperlukan untuk pekerjaan
dengan satu tangan, serta menghindari kelelahan operator dan
kerusakan pada sistem otot rangka yang lainnya.
e. Semua alat pelindung harus pada tempatnya dan secara teratur
diperiksa terhadap kerusakan timbul. Alat penyetop mesin harus
mempunyai aksi positif dan ditandai dengan jelas.
12 | A l i h F u n g s i - Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
Permesinan Otomatis atau Mesin Konvensional
f. Mesin harus dilengkapi dengan suatu alat penyetop yang tidak dapat
kembali sendiri, mudah dicapai, dan ditandai dengan jelas dari posisi
kerja normal operator.
g. Untuk mesin-mesin yang menggunakan sistem transmisi atau kopling,
maka jika tidak dipakai, persneling harus dalam keadaan tersambung.
h. Rem parkir harus mampu untuk menjaga mesin dan beban lajunya
pada saat diooperasikan pada lahan yang miring.
i. Pipa pembuangan harus dilengkapi dengan penangkap percikan. Mesin
yang dilengkapi dengan turbochargers tidak memerlukan penangkap
percikan.
Pakaian Kerja
Pakaian kerja yang dipakai bagi pekerja dalam bidang pertanian untuk di
lapangan harus memenuhi beberapa kriteria, secara umum adalah sebagai
berikut :
a. Pakaian kerja harus dibuat dari bahan yang menjaga badan pekerja
tetap kering dan berada pada temperatur yang nyaman. Untuk bekerja
di daerah yang beriklim panas dan kering, pakaian yang sesuai harus
digunakan untuk menghindari radiasi panas yang berlebihan dan
memudahkan pengeluaran keringat. Pakaian pelindung yang sesuai
harus disediakan jika ada suatu resiko radiasi UV atau potensi bahaya
biologik, seperti tumbuhan beracun, infeksi dan binatang.
b. Pakaian harus mempunyai warna yang kontras dengan lingkungan
pertanian untuk memastikan bahwa para pekerja kelihatan dengan
jelas.
c. Penggunaan alat pelindung diri harus dianggap sebagai suatu upaya
terakhir, bila pengurangan resiko dengan cara-cara teknik atau
organisatoris tidak mungkin dilakukan. Hanya dalam keadaan ini alat
pelindung diri yang berhubungan dengan resiko spesifik tersebut
digunakan.
d. Alat pelindung diri untuk pekerjaan bidang pertanian di lapangan harus
memiliki fungsi yang spesifik.
e. Bila pekerjaan dilakukan dengan menggunakan bahan kimia
berbahaya, alat pelindung diri harus disediakan sesuai keselamatan
dalam penggunaan bahan kimia di tempat kerja.
f. Alat pelindung diri harus memenuhi standar internasional atau nasional.
Ada beberapa jenis alat pelindung diri untuk bidang pekerjaan pertanian di
lapangan sesuai dengan jenis pekerjaanya antara lain:
a. Sarung tangan
Dipergunakan untuk berbagai kegiatan bila menggunakan bahan-bahan
kimia beracun, seperti mencampur pestisida, mencapur pupuk dan
sebaginya. Untuk jenis ini sarung tangan yang dipakai adalah sarung
tangan yang terbuat dari karet yang tidak tembus oleh bahan-bahan
cairan. Sedangkan untuk pekerjaan di laboratorium biasanya
menggunakan sarung tangan yang terbuat dari serat asbes yang tahan
panas.
b. Sepatu lapangan
Dipergunakan jika jenis pekerjaan yang digunakan adalah jenis
pekerjaan lapangan. Alat ini digunakan untuk melindungi kaki pada saat
bekerja di lapangan dari gigitan serangga atau hal lain yang berbahaya
di lapangan. Jenis sepatu yang digunakan adalah jenis sepatu boot,
baik yang terbuat dari karet (Gambar 3).
d. Penutup muka
Dipergunakan untuk jenis pekerjaan di lapangan, jika kondisi lapangan
berdebu. Hal ini untuk melindungi muka dari debu-debu yang
berterbangan pada saat bekerja (Gambar 5).
(ii) Penyinaran
Terbakarnya bahan-bahan yang mudah terbakar oleh benda pijar
atau nyala api tidak perlu karena terjadinya persentuhan. Semua
sumber panas akan memancarkan gelombang elektromagnetis
yaitu sinar infra merah. Jika gelombang elektromagnetis ini
mengenai benda, maka pada benda tersebut akan dilepaskan
energi yang berubah menjadi panas. Akibatnya benda yang disinari
akan bertambah panas dan bila panas tersebut sampai pada titik
nyala maka benda tersebut akan terbakar.
Pedoman keselamatan kerja listrik menyangkut tenaga kerja, organisasi dan cara
kerja, bahan dan peralatan listrik, dan pedoman pertolongan terhadap kecelakaan.
Pakaian kerja
Pakaian kerja bagi para tenaga kerja yang bertalian dengan kelistrikan harus
memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
b. Sakelar
(1) Apapun tipe sakelar, yaitu tombol tekan, tuas, putar atau otomatis,
harus memenuhi syarat keselamatan, Sakelar-sakelar untuk
keperluan motor-motor, pesawat-pesawat listrik, instalasi cahaya dan
tenaga, harus ditutup.
Pencegahan Kebakaran
Untuk menghidari terjadinya kebakaran, maka ada beberapa hal yang dapat
dilakukan, antara lain:
a. Penyimpanan
Dalam pengorganisasian usaha-usaha keselamatan kerja terhadap bahaya
kebakaran, perhatian yang sermat harus diberikan tehadap lokasi dan desin
gudang. Aneka bahan, khususnya zat-zat yang dapat terbakar merupakan
sumber utama terjadinya kebakaran. Dalam perencanaan gudang atau tempat
penyimpanan bahan, baik sifat maupu bentuk bahan harus diperhatikan. Zat-zat
cair yang memiliki titik nyata lebih kecil dari 32 oC harus ditempatkan dalam
wadah atau tangki yang tertutup dan disimpan dalam tangki dan ditempatkan
ditempat yang terpisah atau diluar gudang dan jauh dari bahan-bahan lai yang
mudah terbakar.
b. Pengolahan
Jika proses produksi memungkinkan penggantian bahan yang kurang berbahaya
ditinjau dari segi kebakaran, maka resiko dapat dikurangi atau ditiadakan. Jumlah
bahan yang mudah terbakar sedapat mungkin dikurangi dalam penggunaannya
di proses produksi. Zat-zat padat yang mudah terbakar harus diletakakn tersusun
rapi dan aman, agar kegiatan-kegiatan dalam pekerjaan tidak terhalang. Bahan-
bahan cair yang mudah terbakar harus disalurkan ke tempat kerja melalui pipa-
pipa penyalur atau drum-drum yang dilengkapi dengan pompa tangan. Perlu
dilakukan pengaturan agar bahan cair tidak tumpah ke sekitar, misalnya dengan
penempatan drum-drum pada landasan yang menampung bahan tertumpah.
Untuk menghindari bahaya dari bahan-bahan kimia tersebut ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, antara lain bacalah etiket kemasan bahan kimia yang
ada. Kenali sifat-sifat bahan kimia tersebut, apakah bahan tersebut dapat
menyebabkan gangguan atai iritasi terhadap tubuh atau tidak, dan gunakan alat
pelindung baik untuk tangan, muka ataupun hidung agar terhindar dari bahaya
bahan kimia. Penggunaan bahan kimia berbahaya harus dikurangi jika mungkin,
sesuai dengan anjuran ILO penggunaannya tidak dapat dihindarkan, maka harus
digunakan dalam batas-batas yang aman, baik terhadap manusia atau hasil
produksi.
Agar terhindar dari bahaya keracunan terhadap pestisida ada beberapa hal yang
perlu dipahami antara lain :
Semua pestisida adalah racun yang berbahaya dan harus dihindari.
Oleh sebab itu harus dijauhkan dari makanan, minuman dan hewan
ternak.
Jangan mencampur pestisida melebih takaran yang ditentukan oleh
pabrik pembuatnya.
Perhatikan tanda-tanda peringatan pada kaleng kemasan, cara
penyimpanan dan cara pencampurannya, dan penggunaan.
Alat-alat untuk mencampur dan penyimpan insektisida harus
diletakkan terpisah dari gudang dan dijauhkan dari jangkauan anak-
anak.
Hindari kontak langsung antara tubuh kita dengan insektisida. Kontak
dengan insektisida tidak boleh lebih dari 8 jam setiap harinya, karena
dapat terjadi penyerapan melalui kulit.
Hindari makan, minum dan merokok sewaktu menyemprot insektisida
Setelah menyemperot dengan insektisida, cucilah pakaian dan tubuh
badan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun.
Berbagai cara kerja digunakan di dalam bidang pertanian, dan pekerjaan terdiri
dari banyak tugas berbeda. Oleh karena pedoman ini tidak bisa menyediakan
uraian syarat-syarat keselamatan kerja yang lengkap untuk tiap-tiap variabel
yang mungkin digunakan. Dalam hal ini dipilih atas dasar teknik dan metoda
yang umum digunakan di seluruh dunia, dan kegiatan melibatkan resiko yang
paling tinggi untuk keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja di bidang
pertanian.
Topografi lapangan;
Cara kerja dan peralatan yang digunakan;
Pohon berbahaya, seperti pohon beracun, pohon busuk atau mati dan
resiko lokasi kerja lain;
Konsultasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas pohon hidup
atau pohon mati yang dapat dipertahankan dengan aman sebagai
habitat alami:
Jaringan telepon atau listrik, jalan, jalur pendakian atau ski atau
infrastruktur lain.
Resiko yang diidentifikasi harus ditandai pada peta dan di lapangan, misalnya
dengan suatu pita atau penghalang, apabila dapat dipraktekkan.
c. Pengorganisasian pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan:
Lokasi tempat kerja;
Mesin dan perkakas yang diperlukan:
Resiko yang teridentifikasi dan aturan keselamatan kerja yang
berkaitan:
Alat pelindung diri yang diperlukan:
Cara kerja, peralatan dan perkakas harus aman dan mematuhi prinsip
ergonomik. Jika cara kerja alternatif tersedia, cara yang menyebabkan paling
sedikit resiko bagi keselamatan dan kesehatan kerja harus dipilih. Kegiatan
ini harus dilaksanakan sesuai dengan pedoman ini. Untuk mengurangi posisi
kerja dan beban kerja yang kurang baik dan lama pada pekerjaan tertentu,
pekerja harus diusahakan untuk melakukan rotasi pekerjaan di antara
anggota dalam kelompok mereka. Ini harus didukung oleh pelatihan pada
tugas berbeda dan dengan organisasi.
Tidak boleh ada orang bekerja di lokasi yang sangat terpencil sehingga
bantuan disaat darurat tidak dapat di peroleh. Di beberapa operasi dimana
penebangan, penyaradan atau pemuatan dilaksanakan maka harus ada tim
sekurang-kurangnya 2 pekerja yang dapat saling melihat atau mendengar
satu sama lain. Pengecualian terhadap ketentuan ini dapat dibuat untuk
pekerja yang disediakan dengan radio 2 jalur atau telepon genggam atau
peralatan komunikasi lain yang efektif.
Bila pekerjaan dalam keadaan gelap tidak dapat di hindarkan, lokasi kerja
harus disiapkan dengan pencahayaan yang cukup untuk menjaga standar
keselamatan yang normal. Dalam menghadapi bahaya yang tidak diduga
Bagi para pekerja harus disediakan pakaian kerja yang baik untuk melindungi
tubuh dan kepala dalam menghadapi kondisi cuaca buruk, sesuai dengan
standar nasional dan internasional. Pakaian kerja di buat dari katun umumnya
enak dipakai untuk bekerja di iklim panas. Namun harus dicatat, bahwa baju
katun tidak memberi perlindungan yang memadai dari radiasi ultraviolet di
daerah-daerah beriklim tropis dan sub tropis, dan penahan sinar matahari dapat
digunakan sebagai tambahan.
Para pekerja harus dilengkapi dengan penolak serangga efektif, jika diperlukan,
waktu memilih dan menggunakan penolak serangga, haruslah dicatat bahwa
aplikasi unsur tersebut dalam periode lama dapat menyebabkan iritasi kulit dan
mata yang serius, terutama sekali bila berkombinasi dengan cahaya matahari
yang intensif.
a) Pengertian Kesehatan
Kesehatan perusahan adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta
prakteknya yang dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor
penyebab penyakit kwalitatif dan kwantitatif alam lingkungan kerja dan
perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar
tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta bila perlu pencegahan,
agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari bahaya
akibat kerja serta memungkinkan mengecap derajat kesehatan setinggi-
tingginya.
34 | A l i h F u n g s i - Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
Prinsip prinsip dan dasar dasar sanitasi dan higiene perlu dipelajari
dengan baik sehingga suatu perusahaan pengolahan hasil pertanian akan
dapat mengembangkan dan menetapkan metoda ataupun program sanitasi,
higiene dan keselamatan kerja yang baik, yang diberlakukan di perusahaan
tersebut. Adanya suatu program sanitasi dan higiene yang baku akan dapat
digunakan sebagai tolak ukur menilai apakah suatu kondisi saniter telah
tercapai dan terpelihara dengan baik atau belum.
Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-
tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja-pekerja
bebas, dengan demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja.
Progran sanitasi Higiene perusahaan dan keselamatan kerja baku ini harus
mencakup semua aspek produksi. Program ini hendaknya diterapkan mulai
dari aspek-aspek urusan rumah tangga umum, penanganan dan
penyimpanan bahan baku, pengolahan, penggudangan, sampai kepada
usaha-usaha pengendalian binatang pengganggu, pembuangan dan
penanganan limbah dan fasilitas umum lainnya, sedangkan program higiene
terutama mencakup higiene pekerja, meliputi aspek kesehatan umum,
kebersihan, dan penampilan umum.
1) Penyakit Umum
Baik pada sektor pertanian, maupun sektor pertambangan, industri, dan lain-
lainnya, penyakit yang paling banyak terdapat adalah penyakit infeksi,
penyakit endemik dan penyakit parasit.
3) Kondisi Gizi
Keadaan gizi pada buruh-buruh menurut pengamatan yang pernah dijalankan
sering tidak menguntungkan ditinjau dari sudut produktivitas kerja. Adapun
keadaan gizi kurang baik dikarenakan baik dikarenakan penyakit-penyakit
endemis dan parasitis, kurangnya pengertian tentang gizi, kemampuan
pengupahan yang rendah, dan beban kerja yang terlalu besar.
4) Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja sering kurang membantu untuk produktivitas optimal tenaga
kerja. Keadaan suhu, kelembaban, dan gerak udara memberikan suhu efektif
diluar kenikmatan kerja.
5) Perencanaan
Perencanaan atau pemikiran tentang penserasian manusia dan mesin serta
perbaikan cara kerja sesuai dengan modernisasi yang berprinsip sedikit-
dikitnya energi tetapi setinggi-tingginya output kerja pada umumnya belum
diketahui. Untuk mengatasi pengaruh buruk, dari kondisi-kondisi kesehatan
kepada pembangunan tanah air, khususnya meliputi sektor tenaga kerja
produktif, maka perlu dibina keahlian higiene perusahaan dan kesehatan kerja
sebagai inti keahlian. Dan perlu dibina keahlian tenaga kesehatan pada
tingkat perusahaan dan perlu ditingkatkan pengerahan tenaga-tenaga
kesehatan kedalam sektor produksi.
Biasanya bila bekerja di lapangan lokasinya jauh dari pemukiman atau tempat
berobat jika kecelakaan terjadi. Oleh sebab itu maka menghidari dan mengatasi
terjadinya kecelakan di lapangan, maka kepada setiap pekerja harus dibekali
dengan kemampuan untuk memberikan pertolongan pertama pada saat
terjadinya kecelakaan.
2. Manajemen resiko
Untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan di pekerjaan, ada beberapa hal yang
harus dipahami oleh semua pihak, antara lain:
Para pekerja dan wakil mereka harus diberi informasi yang tepat oleh pengusaha
mengenai pengaturan untuk pelaporan, pencatatan dan pemberitahuan informasi
tentang kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
(b) kecelakaan kerja yang menyebabkan hilangnya waktu kerja, selain dari
(c) semua penyakit akibat kerja yang termasuk dalam daftar nasional atau
yang tercakup oleh definisi penyakit yang mempengaruhi setiap orang,
apakah yang dipekerjakan atau usaha mandiri.
(c) otoritas ganti-rugi yang sesuai (sebagai contoh jaminan sosial atau
penjamin asuransi).
D. Aktifitas Pembelajaran
1) Penguasaan konsep
Anda akan melakukan kegiatan memahami Kesehatan dan Keselamatan
Kerja.
Apa yang anda lakukan dalam memahami Kesehatan dan Keselamatan
Kerja.
Setelah memahami Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Prosedur apa yang harus diikuti dalam memahami Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
Penggunaan alat dan bahan untuk mendokumentasikan untuk memahami
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, jelaskan.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1) Menjelaskan konsep dan peraturan K3 dalam kegiatan agribisnis
tanaman pangan
2) Menjelaskan prosedur K3 dalam kegiatan agribisnis tanaman pangan
F. Rangkuman
Kesehatan Kerja di Perusahaan
1. Higiene Perusahaan adalah spesialisasi dalam Ilmu Higiene beserta
prakteknya dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor
penyebab penyakit kwalitatif dan kwantitatif dalam lingkungan kerja
dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan
untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta bila
perlu pencegahan, agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu
perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja serta dimungkinkan
mengecap derajat kesehatan setinggi-tingginya.
Keselamatan Kerja
1. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin,
pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat
kerja dan lingkungan serta cara cara melakukan pekerjaan.
4. Keselamatan kerja bersasaran di segala tempat kerja, baik di darat, di
dalam tanah, di permukaan air di dalam air, maupun di udara.
5. Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja mengingat resiko
bahayanya adalah penerapan teknologi terutama teknologi yang lebih
maju dan modern.
6. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja, keselamatan
kerja adalah dari, oleh dan untuk setiap tenaga kerja serta orang lainnya
dan juga masyarakat pada umumnya. Keselamatan kerja erat
bersangkutan dengan peningkatan produksi dan produktivitas.
7. Keselamatan kerja harus ditanamkan sejak anak kecil dan menjadi
kebiasaan hidup yang dipraktekkan sehari-hari.
Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar
ini?
Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?
H. Kunci Jawaban
1. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah keselamatan dan kesehatan
yang berhubungan erat dengan mesin, peralatan kerja, bahan dan
proses pengolahan, landasan kerja serta lingkungan serta cara-cara
melakukan pekerjaan. Sasaran program K3 adalah segala tempat kerja,
baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, maupun di dalam air.
Tempat-tempat kerja tersebar pada segenap kegiatan ekonomi, seperti
pertanian, industri, pertambangan, perhubungan, pekerjaan umum jasa
dan lain-lain.
A. Tujuan
Dengan mempelajari modul ini dan sumber belajar yang lain serta peralatan yang
memadai, maka peserta diklat mampu memahami persyaratan tumbuh pada
paket keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.
C. Uraian Materi
a. Unsur
Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca pada daerah yang luas dan dalam
waktu yang lama, sekitar 30 tahunan.
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu tempat dan pada waktu yang
singkat atau tertentu, sehingga cuaca selalu berubah-ubah dan daerahnya
juga tidak begitu luas.
Perbedaan pokok antara cuaca dari iklim adalah terletak pada daerah dan
waktu
a). Pertumbuhan dan produksi tanaman merupakan hasil akhir dari proses
fotosintesis dan berbagai proses fisiologi lainnya. Proses fotosintesis
sebagai proses awal kehidupan tanaman pada dasarnya adalah proses
fisiologi dan fisika yang mengkonversi energi surya (matahari) dalam bentuk
gelombang elektromagnetik menjadi energi kimia dalam bentuk karbohidrat.
Sebagian energi kimia tersebut direduksi/dirombak menjadi energi kinetik
dan energi termal melalui proses respirasi, untuk memenuhi kebutuhan
internal tanaman. Sedangkan bagian lainnya direformasi menjadi beberapa
b). Selain radiasi surya, proses fotosintesis sangat ditentukan oleh ketersediaan
air, konsentrasi CO2 dan suhu udara. Sedangkan proses respirasi dan
beberapa proses metabolisme tanaman secara signifikan dipengaruhi oleh
suhu udara dan beberapa unsur iklim lain. Proses transpirasi yang
menguapkan air dari jaringan tanaman ke atmosfer merealisasikan proses
dinamisasi dan translokasi energi panas, air, hara dan berbagai senyawa
lainnya di dalam jaringan tanaman. Secara fisika, proses transpirasi tanaman
sangat ditentukan oleh ketersediaan air tanah (kelembaban udara), radiasi
surya, kelembaban nisbi dan angin.
c). Secara aktual, berbagai proses fisiologi, pertumbuhan dan produksi tanaman
sangat dipengaruhi oleh unsur cuaca, yaitu keadaan atmosfer dari saat ke
saat selama umur tanaman, ketersediaan air (kelembaban tanah) sangat
ditentukan oleh curah hujan dalam periode waktu tertentu dan disebut
sebagai unsur iklim, yang pada hakikatnya adalah akumulasi dari unsur
cuaca (curah hujan dari saat ke saat). Demikian juga, pertumbuhan dan
produksi tanaman merupakan manivestasi akumulatif dari seluruh proses
fisiologi selama fase atau periode pertumbuhan tertentu oleh sebab itu
dalam pengertian yang lebih teknis dapat dinyatakan bahwa pertumbuhan
dan produksi tanaman dipengaruhi oleh berbagai unsur iklim (sebagai
akumulasi keadaan cuaca) selama pertumbuhan tanaman.
c). Peramalan dan analisis sistem pertanian, seperti daya dukung lahan,
ramalan produksi, pendugaan potensi hasil dan produktivitas
pertanian
3). Pengaruh cahaya, temperature, keadaan udara dan kelembaban udara pada
tanaman dapat terjadi sebagai berikut;
Proses fotosintesa
cahaya
CO2 + H2O C6H12O6 + energi
Ada tiga factor cahaya yang penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, yaitu : 1) intensitas, 2) kualitas, 3) fotoperiodesitas.
Intensitas cahaya berkaitan dengan keadaan dimana cahaya berada dalam
jumlah yang memungkinkan tanaman untuk berfotosintesis
Kualitas cahaya merujuk pada komposisi panjang gelombang yang dapat
mempengaruhi tanaman untuk melangsungkan metabolisme terutama
fotosintesis.
Bila tanaman hari pendek ditanam di bawah kondisi hari panjang, maka akan
terbentuk karbohidrat dan protein dalam jumlah yang besar, yang kemudian
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan batang, daun, dan akar.
Oleh karena itu, pada tanaman tersebut pertumbuhan fase vegetatifnya lebih
dominan serta tidak berbungan dan berbuah. Sebaliknya, tanaman hari
panjang bila dibudidayakan di bawah kondisi hari pendek, maka kadar
karbohidrat dan protein yang terbentuk akan sedikit karena kekurangan
cahaya sehingga pertumbuhan vegetatifnya akan lemah dan juga tidak
berbunga. Sesungguhnya banyak aspek lain (selain pembungaan) dari
53 | A l i h F u n g s i - Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dipengaruhi oleh
fotoperiodesitas, misalnya pembentukan umbi pada kentang, dahlia, dan
singkong, serta perbanyakan vegetative alami pada stroberi dan cocor bebek
(Bryophyllum). Pada Tabel 1 disajikan contoh-contoh tanaman dalam
kelompok hari panjang, pendek, dan netral.
a). Suhu
20/25 x 100% = 80 %
c). Angin
(1). Pemindahan panas, dalam bentuk yang dapat dirasa atau laten,
dari lintang rendah ke lintang yang lebih tinggi atau membuat
setimbang neraca radiasi matahari antara lintang rendah dan lintang
tinggi, dan
(2). Pemindahan uap air yang dievaporasikan dari laut ke daratan
dimana sebagian besar dikondensasikan untuk menyediakan
kebutuhan air yang turun kembali sebagai presipitasi.
d). Presipitasi
Presipitasi sangat penting dalam budidaya yaitu sebagai sumber air.
Hujan yang baik baik untuk pertumbuhan tanaman adalah hujan yang
merata. Data presipitasi yang penting dalam menguraikan iklim
daerah adalah:
(1). Jumlah curah hujan rata-rata tahunan/bulanan
(2). Jumlah hari hujan rata-rata
(3). Penyebaran presipitasi musiman
Udara tersusun atas lebih kurang 78% nitrogen: 21% oksigen; 0,9%
argon, 0,03% karbondioksida, 0,07% gas lainnya. Selain itu, di
dalam udara juga terdapat berbagai polutan dari senyawa-senyawa
organic dan anroganik yang sebagian besar merupakan produk dari
reaksi fotokimia antara cahaya matahari dengan hasil pembakaran.
Polutan-polutan tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan normal
tanaman, bahkan dapat mempengaruhi kehidupan manusia.
(1). Oksigen
(2). Karbondioksida
(3). Nitrogen
S = f(cl, o, r, p, t).
Suatu bencana besar muncul bagi makhluk hidup jika tanah sebagai
media tumbuh tanaman mengalami kerusakan, dalam arti tidak
mampu lagi mendukung pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat terjadi
kalau manusia tidak mampu atau lalai mengelola tanah dengan cara
yang benar, baik karena tidak dimilikinya ilmu pengetahuan tentang
tanah atau bisa juga karena rendahnya rasa tanggungjawab
pengguna tanah/lahan.
Horison-horison sbb: O A E B C R.
Solum Tanah terdiri dari: O A E B
Lapisan Tanah Atas meliputi: O A
Lapisan Tanah Bawah : E B
Keterangan:
O : Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik
tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa)
A : Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna
agak gelap
E : Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci)
sehingga kadar (BOT, liat silikat, Fe dan (al) rendah tetapi
pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten
lainnya tinggi, berwarna terang
B : Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya
bahan-bahan yang tercuci dari harison diatasnya
(akumulasi bahan eluvial).
C : Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan
bahan induk (R) atau belum terjadi perubahan
R : Bahan Induk tanah
pH Tanah
Ada 3 alasan pH tanah sangat penting untuk
diketahui:
Menentukan mudah tidaknya unsur-unsur
hara diserap oleh tanaman. Umumnya unsur
hara yang diserap oleh akar pada pH 6-7,
karena pada pH tersebut sebagian besar
unsur hara mudah larut dalam air.
Derajat keasaman atau pH tanah juga
menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang
bersifat racun bagi tanaman. Pada tanah
masam. Banyak ditemukan unsur aluminiun
MENANYA/DISKUSI
Dalam menanya/diskusi Anda harus terlibat aktif, tanggung jawab dalam tugas,
sopan, menghargai pendapat teman anda
(a). Tekstur
(b). Struktur
Tanah yang subur memiliki sifat fisik kimia dan biologi yang baik
untuk pertumbuhan tanaman. Sifat tersebut antara lain:
Beberapa gas seperti CO2 dan N2 ini serta NH3, H2 dan gas-gas lainnya
baik yang berasal dari proses dekomposisi bahan organik maupun
berasal dari sisa-sisa pestisida atau limbah industri, apabila berkadar
relatif tinggi dapat menjadi racun baik bagi akar maupun bagi mikrobia
tanah. Adanya sirkulasi udara (aerasi) yang baik akan memungkinkan
pertukaran gas-gas ini dengan O2 dari atmosfer, sehingga aktivitas
mikrobia autotrofik yang berperan vital dalam penyediaan unsur-unsur
hara menjadi terjamin dan toksisitas gas-gas tersebut ternetralisir.
Pentingnya air tidak hanya dilihat dari sisi jumlah air yang
tersedia saja, tetapi lebih pada pendistribusian air tersebut. Hal
ini penting kaitannya dengan kebutuhan tanaman yang
berbeda, mulai pada saat tanaman berkecambah hingga panen
yang sekaligus mengakhiri siklus hidup dari tanaman yang
dibudidayakan. Untuk mengatasinya, diperlukan penambahan
air (baik dari curah hujan maupun dari sumber irigasi) yang
intervalnya disesuaikan dengan pola kebutuhan tanaman agar
air yang digunakan untuk mengganti kehilangan air dapat lebih
efisien penggunaanya. Sehingga sumber daya air kita yang
semakin hari semakin menurun akibat efek pemanasan global
dapat digunakan dengan lebih bijaksana dan terarah.
c. Faktor Biotik
a). Hama
b). Penyakit
Di alam terdapat berpuluh-puluh ribu penyakit yang
menyerang tumbuhan, dan setiap tumbuhan dapat diserang
oleh bermacam-macam penyakit. Sebaiknya setiap jenis
penyakit dapat pula menyerang satu atau beratus-ratus
macam tumbuhan. Tanaman apabila sudah terserang
penyakit pertumbuhan tidak akan normal, bahkan apabila
penyakitnya tidak dikendalikan akan menyebabkan
kegagalan pertumbuhan dan produksi tanaman.
D. Aktifitas Pembelajaran
1) Penguasaan konsep
Anda akan melakukan kegiatan memahami persyaratan tumbuh.
Apa yang anda lakukan dalam memahami persyaratan tumbuh.
Setelah memahami persyaratan tumbuh.
Prosedur apa yang harus diikuti dalam memahami persyaratan tumbuh
Penggunaan alat dan bahan untuk mendokumentasikan untuk memahami
persyaratan tumbuh.
E. Latihan/Kasus/Tugas
Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar
ini?
Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?
Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi
kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?
Materi apa yang ingin saya tambahkan?
Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi materi kegiatan ini?
Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
Apa yang akan saya lakukan?
H. Kunci Jawaban
A. Tujuan
Dengan mempelajari modul ini dan sumber belajar yang lain serta peralatan yang
memadai, maka peserta diklat mampu membiakan tanaman secara vegetatif
pada paket keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.
C. Uraian Materi
Prinsip pembiakan tanaman secara vegetatif
Cara pembiakan vegetatif meliputi: (1) Secara alami dengan penggunaan biji
apomiktik (terbentuk tanpa pembuahan dan merupakan bentuk vegetatif) dan
penggunaan organ-organ khusus tanaman (hasil modifikasi batang atau akar,
misalnya: bulb, tuber, rhizome, dll); (2) Secara buatan dengan stimulasi akar dan
tunas adventif ialah layerage, cuttage, atau setek, penyambungan tanaman
dan kultur jaringan.
Pada layerage stimulasi saat organ vegetatif masih bersatu dengan tanaman,
misalnya, layerage di atas tanah (cangkokan). Stimulasi pada setek saat organ
vegetatif sudah dipisahkan dari tanaman, misalnya setek akar, setek batang,
setek daun, dan setek tunas/mata tunas.
Pengertian penyambungan adalah menyambung suatu bagian tanaman
(pupuk/mata tunas) pada bagian tanaman lain sehingga menyatu dan tumbuh
menjadi tanaman baru. Penyambungan tanaman bisa dalam bentuk grafting
Pembiakan vegetatif dibagi menjadi dua yaitu pembiakan vegetatif alami dan
pembiakan vegetatif buatan. Pembiakan vegetatif tanpa bantuan manusia
disebut pembiakan vegetatif alami. Alat pembiakannya tumbuh dengan
Tunas
Pernahkah kamu memperhatikan tanaman cocor bebek? Pada tepi dan ujung
daun yang telah tua terdapat tunas. Jika ditanam, tunas itu akan tumbuh menjadi
tanaman baru. Tunas itu disebut tunas adventif. Tanaman lain yang berkembang
biak dengan tunas, yaitu pisang, cemara, bambu, sukun, dan tebu. Pada
tanaman ini tunas adventif tumbuh pada akar.
Umbi
Pernahkah anda melihat ubi jalar yang ada tunasnya? Umbi ada yang berupa
umbi batang, umbi akar, dan umbi lapis. Jika tanaman yang berkembang biak
dengan umbi ditanam, dari umbi keluar akar dan tunas sehingga tumbuh
tanaman baru. Umbi yang ditanam menjadi sumber makanan bagi pertumbuhan
tanaman sebelum mengisap makanan sendiri dari tanah. Contoh tanaman yang
berkembang biak dengan umbi: Umbi batang : kentang, Umbi lapis : bawang
merah, bawang putih. Umbi akar : wortel.
Macam-macam Umbi :
Tanaman yang berkembang biak dengan umbi akar, misalnya wortel dan bunga
dahlia
Geragih (Stolon)
Geragi atau stolon adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan
tanah. Stolon tersusun atas ruas-ruas, setiap ruas yang menempel pada tanah
akan membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru akan tumbuh
pada ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis tanaman yang
berkembang biak dengan stolon diantaranya adalah stroberi, pegagan atau
antanan dan rumput teki
Rhizome
Rhizome (akar tinggal) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau
disebut akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Tanaman yang
berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-alang, kunyit,
dan temulawak dan lain-lain.
Ciri-ciri akar tinggal:
- mirip akar tetapi berbuku-buku dan pada ujungnya terdapat kuncup;
- pada setiap buku terdapat daun yang berubah menjadi sisik;
- pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.
Beri label
Hasil
94 | A l i h F u n g s i - Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
(Parameter pengamatan: saat munculnya tunas baru, jumlah tunas, tinggi
tanaman)
Hasil
(Parameter pengamatan: saat munculnya tunas baru, jumlah tunas, tinggi
tanaman)
Pembiakan tanaman secara vegetatif yang biasa dilakukan pada tanaman buah-
buahan diantaranyan adalah :
Okulasi (budding)
Sambung Pucuk (scion grafting)
Cangkok
Stek
Susuan (grafting by aproach atau marching)
Pembiakan yang dilakukan pada tanaman buah-buahan dengan menggunakan
metode-metode di atas merupakan salah satu cara untuk membantu para petani
buah-buahan dalam menentukan bibit yang benar-benar berkualitas, sehingga
para petani pada akhirnya bisa menikmati dari kualitas tanaman yang
dibudidayakannya.
Pembiakan yang dilakukan pada tanaman buah-buahan ini terbilang sangat
sederhana, dan bisa dikerjakan oleh semua orang, karena pembiakan tanaman
secara vegetatif tidak banyak memakan waktu dan tidak membutuhkan banyak
biaya. Salah satu contoh adalah pembiakan tanaman secara vegetatif dengan
metoda okulasi. Pada perbanyakan vegetatif ini ditekankan perlunya
keterampilan dalam menyayat batang atas dan batang bawah, sehingga
penempelan pada batang bawah dan batang atas atau tunas akan memadukan
atau menempel dengan bantuan kambium yang melekat pada batang amsing-
97 | A l i h F u n g s i - Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
masing, disinilah ketelitian dalam menempelkannya, tetapi kita harus
memperhitungkan kecepatan dan ketepatan dalam melakukan penempelan, baik
dalam penyayatannya maupun dalan pengikatan sayatan tadi.
Pembiakan tanaman secara vegetatif tidak bisa dilakukan pada semua tanaman
buah-buahan dengan menggunakan metoda okulasi atau menggunakan metoda
yang lainnya, melainkan harus diketahui terlebih dahulu tentang tanaman yang
bisa dilakukan oleh metoda apa yang cocok untuk dikembangkan dengan cara
pembiakan vegetatif tersebut.
Persiapan inilah yang harus betul betul matang dalam perencanaan, karena
persiapan batang bawah akan menentukan persiapan batang atas. Contohnya,
apabila kita melakukan persiapan batang bawah pada bulan Januari, maka kita
merencanakan untuk melakukan okulasinya pada bulan Juli, sedangkan pada
bulan juli tersebut, kondisi alam sedang mengalami panas dan kurang air (tidak
banyak hujan), maka kondisi seperti ini akan menghawatirkan pertumbuhan
tanaman yang baru dilakukan okulasi. Oleh karena itu persiapan/penanaman
batang bawah sebaiknya dilakukan pada akhir September atau Oktober, karena
batang bawah diperkirakan bisa digunakan untuk okulasi 5-6 bulan setelah
tanam.
Keterangan :
Penanaman biji sebaiknya dilakukan pada sore hari, karena setelah biji ditanam
lalu diberikan penyiraman, hal ini apabila dilakukan sore hari, maka kelembaban
akan tetap terjaga sampai pagi.
A. Lembar Kerja
Bahan
Bambu
Polybag 10 x 20 cm
Kawat untuk pengikat
Paku
Plastik/Para Net/Pelepah Kelapa
2. Langkah Kerja
A. Lembar Informasi
Okulasi (budding)
Batang bawah yang sudah berumur antara 4-6 bulan untuk tanaman durian
sedangkan untuk tanaman rambutan 8-12 bln . mencapai umur tetapi diameter
batang bibit sudah sampai ukuran sebesar pensil, maka bibit tersebut sudah
dapat dilakukan okulasi.
Waktu untuk melakukan okulasi yang paling baik adalah pada saat kulit pohon
mudah dikelupas dari kayunnya. Pada saat ini pembelahan sel dalam cambium
berlangsung secara aktif. Setiap pohon mempunyai waktu pembelahan yang
berbeda, ada yang aktif di musim kemarau dan ada yang aktif dimusim
penghujan, selain itu pengelupasan kulit dari kayu bisa ditentukan oleh keadaan
curah hujan atau pengairan. Pada saat curah hujan tinggi atau pengairan yang
cukup pada umumnya tanaman mudah dilepas kulit kayunya. Lebar irisan 0,5 1
cm atau sekitar 1/3 kali lingkar batang dan panjang 2-3 cm.
Tanda susuhan yang telah jadi adalah, kulit kedua cabang yang terbalut
mengembang, sehingga memperlihatkan lipatan-lipatan. Tanda semacam ini
akan terlihat jelas bila balutannya ahak tipis.
Cara melakukan susuan sebagai berikut: Menyayat batang bawah dengan
kayunya sepanjang 2-3 cm, kira-kira 1/3 diameter batang. Hal yang sama
dilakukan untuk cabang batang atasnya yang belum dipotong dari induk.
Keduanya kemudian dilekatkan tepat pada bagian yang disayat. Pada waktu
melekatkan harus diperhatikan agar kambium entres dan batang bawahnya
berhimpit. Posisi susuan bisa duduk atau menggantung.
Pemotongan entres dilakukan setelah pertautan berhasil. Biasanya
setelah 3-4 bulan. Tandanyada pembengkakan disekitar batang
yang diikat.
Agar cabang entres tidak kaget atau stres sebaiknya pemotongan
dari induk dilakukan secara bertahap sebanyak tiga kali.
Selang waktu pengeratan pertama ke berikutnya adalah seminggu.
Pada pengeratan Pertama setelah terjadi pembengkakan cabang
entres dikerat l/3 diameter cabang. Minggu kedua 2/3 diameter
cabang. Minggu ketiga susuan dipotong lepas.
Cangkok
Media untuk mencangkok bisa menggunakan cocopit atau serbuk sabut
kelapa ataupun cacahan sabut kelapa. Dapat pula digunakan campuran
kompos/pupuk kandang dengan tanah (l:l). Kalau disekitar kebun ada tanaman
bambu. maka tanah di bawah bambu yang telah bercampur seresah daun
bambu dan sudah membusuk bisa juga digunakan untuk media cangkok. Waktu
pelaksanaan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, sehingga cangkokan
105 | A l i h F u n g s i - Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
tidak akan kekeringan. Selain itu dengan mencangkok di awal musim hujan akan
tersedia waktu untuk menanam hasil cangkokan pada musim itu juga.
Pada saat mengambil setek batang, pohon induk harus dalam keadaan sehat
dan tidak sedang bertunas. Yang dijadikan setek biasanya adalah bagian
pangkal dari cabang. Pemotongan cabang diatur kira-kira 0.5 cm di bawah mata
tunas yang paling bawah dan untuk ujung bagian atas sejauh 1 cm dari mata
tunas yang paling atas.
Kondisi daun pada cabang yang hendak diambil sebaiknya berwarna hiiau tua.
Dengan demikian seluruh daun dapat melakukan fotosintesis yang akan
menghasilkan zat makanan dan karbohidrat. Nantinya zat ini akan disimpan
dalam organ penyimpanan, antara lain di batang. Karbohidrat pada batang ini
penting sebagai sumber energi yang dibutuhkan pada waktu pembentukan akar
baru.
Ukuran besar cabang yang diambil cukup sebesar kelingking. Diameter sekitar 1
cm dengan panjang antara 10- 15 cm. Cabang tersebut memiliki 3-4 mata tunas.
Kondisi batang pada saat pengambilan berada dalam keadaan setengah tua
dengan warna kulit batang biasanya coklat muda.
B. Lembar Kerja
b. Sambung Pucuk
Alat
Pisau (Pisau okulasi, silet, cutter)
Gunting stek
Spidol
1. Bahan
Batang Bawah yang siap disambung
Batang Atas (Tunas)
Label
Plastik untuk sungkup sambungan ukuran 5 x 10 cm,
transparan.
2. Langkah Kerja
Sipakan batang bawah yang sudah siap disambung
Siapkan tunas yang akan disambung
Potong batang bawah kira-kira 5-10 cm dari tunas atas ke
bawah
Belah batang bawah 5-6 cm.
Lancipkan batang atas/tunas dengan menyesuaikan bentuk
potongan pada batang bawah.
Masukan/sisipkan tunas yang sudah dilancipkan ke batang
bawah.
Ikat tunas yang sudah dimasukkan ke batang bawah tadi
Tutup dengan menggunakan plastik transparan.
d. Cangkok
Alat
Pisau
Gunting stek
Gergaji
Ember
e. Stek
Alat
Pisau
Gunting stek
Bahan
Tanah
Kompos/pupuk kandang
Plastik/sabut kelapa
Perangsang akar
Air
Langkah Kerja
Stek ini diambil dari batang atau cabang pohon induk yang
akan kita perbanyak
Gunting setek yang digunakan harus tajam agar bekas
potongan rapi
A. Lembar Informasi
Penyiraman
Kesalahan penyiraman akan menyebabkan membusuknya akar. Hendaknya
menyiram jangan berdasarkan kegiatan rutin saja, tetapi harus memperhatikan
kelembaban udara dari media, bila udara terasa lembab, maka tanaman dapat
menyerap air dari kelembaban udara dan tidak perlu menyiram.
Adapun jenis air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman yaitu air sumur,
air ledeng, air hujan dan air sungai. Hal yang perlu diperhatikan dalam
penyiraman yaitu media yang dipakai, macam pot dan suhu udara. Penyiraman
yang tepat adalah penyiraman sesuai dengan kondisi kapasitas lapang.
Pemupukan tanaman
Kebutuhan tanaman akan unsur-unsur mineral
Untuk mengetahui peranan pupuk yang beraneka ragam bagi kehidupan
tanaman, digunakan berbagai macam unsur dengan jumlah yang berbeda-beda
menurut kebutuhan tanaman.
D. Aktifitas Pembelajaran
1) Penguasaan konsep
Anda akan melakukan kegiatan pembibitan tanaman secara vegetatif.
Apa yang anda lakukan dalam memahami pembibitan tanaman secara
vegetatif.
Setelah memahami pembibitan tanaman secara vegetatif.
Prosedur apa yang harus diikuti dalam memahami pembibitan tanaman
secara vegetatif
Penggunaan alat dan bahan untuk mendokumentasikan untuk memahami
pembibitan tanaman secara vegetatif, jelaskan.
3). Merefleksikan.
Setelah peserta diklat melakukan penguasaan konsep dan mengenal fakta,
selanjutnya peserta diklat melakukan refleksi bagaimana anda akan pembibitan
tanaman secara vegetatif berdasarkan konsep dan hasil observasi.
F. Rangkuman
Perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah suatu cara-cara
perbanyakan tanaman menggunakan bagian-bagian tanaman seperti :
batang, pucuk, daun, umbi dan akar, untuk menghasilkan tanaman baru,
yang sama dengan induknya. Arti penting perbanyakan tanaman secara
vegetatif antara lain mempertahankan genotipe unggul, mengatasi
masalah pada perkecambahan dan penyimpanan biji, memperpendek
waktu berbunga dan berbuah, menggabungkan lebih dari satu genotipe
dalam satu tanaman, mengendalikan fase perkembangan tanaman, dan
mendapatkan keseragaman tanaman. Teknik perbanyakan tanaman
secara vegetatif yaitu stek, cangkok, penyusuan, okulasi, dan
sambungan.
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perbanyakan tanaman
secara vegetatif meliputi aspek anatomi, fisiologi, dan genetik Aspek
anatomi berkaitan dengan pengetahuan struktur internal dari akar,
batang, dan daun. Aspek fisiologi berkaitan dengan peranan secara
fisiologis berbagai hormon tanaman dalam mempengaruhi pertumbuhan
hasil perbanyakan tanaman. Aspek genetik berkaitan dengan
keseragaman dan keragaman genetik tanaman yang diperbanyak secara
vegetatif.
118 | A l i h F u n g s i - Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Peserta pelatihan setelah mempelajari modul pelatihan ini diminta untuk
memberikan tanggapan terhadap materi didalam modul ini dan juga diminta
menganalisis materi-materi yang dapat diimplementasikan di sekolah. Adapun
kegiatan umpan balik yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar
ini?
Bag\aimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?
Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi
kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?
Materi apa yang ingin saya tambahkan?
Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi materi kegiatan ini?
Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
Apa yang akan saya lakukan?
H. Kunci Jawaban
1. Maksud dari pembiakan tanaman secara vegetatif adalah suatu cara-cara
perbanyakan tanaman menggunakan bagian-bagian tanaman seperti :
batang, pucuk, daun, umbi dan akar, untuk menghasilkan tanaman baru,
yang sama dengan induknya. Arti penting perbanyakan tanaman secara
vegetatif antara lain mempertahankan genotipe unggul, mengatasi
masalah pada perkecambahan dan penyimpanan biji, memperpendek
waktu berbunga dan berbuah, menggabungkan lebih dari satu genotipe
dalam satu tanaman, mengendalikan fase perkembangan tanaman, dan
mendapatkan keseragaman tanaman.
2. Keuntungan dari pada pembiakan tanaman secara vegetatif adalah
mempertahankan genotipe unggul, mengatasi masalah pada
perkecambahan dan penyimpanan biji, memperpendek waktu berbunga
dan berbuah, menggabungkan lebih dari satu genotipe dalam satu
tanaman, mengendalikan fase perkembangan tanaman, dan
A. Tujuan
Dengan mempelajari modul ini dan sumber belajar yang lain serta peralatan yang
memadai, maka peserta diklat mampu mengidentifikasi dan mengoperasikan alat
mesin Pertanian pada paket keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
C. Uraian Materi
Mengenal macam dan jenis Traktor Tangan (Hand Traktor), Mini Traktor dan
Traktor besar (Farm Traktor).
Banyak sekali cara untuk menggolongkan jenis alat pertanian, traktor misalnya,
menurut jenis pekerjaannya (traktor pertanian, traktor perkebunan dan traktor
industri), bahan bakarnya (traktor bensin, traktor solar dan traktor minyak tanah),
roda atau cara tarikannya (traktor beroda satu, dua, tiga, empat, roda karet, besi,
rantai ulat ataupun kombinasi).
Traktor adalah alat dan mesin penarik beban yang bersumber daya mekanis.
Klasifikasi traktor dibedakan menjadi dua macam, yaitu berdasarkan kegunaan
dan jenis roda penggeraknya. Selanjutnya mari kita belajar; (1) traktor
berdasarkan penggunaannya, (2) traktor berdasarkan jenis roda dan
penggeraknya, (3) traktor berdasarkan besar daya/tenaganya, (4) traktor
berdasarkan bentuk dan pabrik pembuatnya. Mari kita coba untuk melakukan
identifikasi terhadap bagian-bagian alat/mesin pertanian berupa : (a) hand
traktor, (b) mini traktor dan, (c) farm traktor.
1. Hand traktor,
Biasanya berupa traktor kecil yang mempunyai kekuatan kurang dari 12 daya
kuda (HP), dimana operator dalam menjalankan traktornya berdiri dibelakang
traktor dan berjalan kaki mengikuti jejak traktornya.
Menurut jumlah rodanya, maka terdapat dua macam traktor tangan, yaitu traktor
yang beroda tunggal dan yang beroda dua atau yang biasa disebut berporos
satu.
Traktor beroda tunggal, Daya mesin diteruskan lewat satu roda atau rantai
bertelapak. Untuk ini mutlak diperlukan dua titik tumpu untuk keseimbangannya,
misalnya alat tambahan atau gandengan. Pengemudi harus dapat mengatasi
gaya-gaya bebas yang berasal dari traktor maupun alat tambahannya.
Traktor beroda dua (hand traktor), Traktor tangan merupakan traktor pertanian
yang hanya mempunyai sebuah poros roda (beroda dua). Traktor ini
berukuran panjang berkisar 1740 2290 mm, lebar berkisar 710 880 mm dan
dayanya berkisar 6 10 HP. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan
motor diesel silinder tunggal.
Traktor mini merupakan traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda
empat), sesuai dengan namanya maka ukuran traktor ini relatif lebih kecil, yaitu
mempunyai panjang berkisar 1790 2070 mm, lebar berkisar 995 1020 mm,
berat 385 535 kg, dan daya berkisar 13 - 40 HP.
Pada elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua silinder atau
lebih, mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju, dan 2 kecepatan mundur, yang
dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur)
dan 4 macam kecepatan tinggi (termasuk kecepatan mundur). Kecepatan kerja
berkisar antara 0,94 4,79 km/jam dan kecepatan transport antara 7,54 13,3
1 km/jam.
Traktor jenis ini sudah dilengkapi dengan PTO (power take off), three point hitch
(tiga titik penggandengan/sistem mounted). Pada umumnya konstruksi traktor
mini tidak banyak berbeda dengan traktor besar, perbedaannya hanya terdapat
pada dayanya saja. Traktor jenis ini banyak dimiliki oleh petani.Jenis traktor ini
dipergunakan untuk membedakan suatu traktor yang beberapa waktu yang
lampau banyak dipakai untuk menarik beban saja.
3. Farm Traktor.
Traktor besar dicirikan sebagai traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda
empat atau lebih), panjangnya berkisar 2650 3910 mm, lebar berkisar 1740
2010 mm dan dayanya 45 HP ke atas. Jenis traktor ini harganya sangat mahal
sehingga petani masih belum mampu untuk memiliki secara perorangan.
Disamping itu penggunaannyapun kurang efisien mengingat bentuk petakan
sawah yang relatif kecil. Traktor ini banyak dijumpai pada perusahaan-perusahaan
perkebunan yanng mempunyai areal yang luas dan modal yang cukup besar.
Disamping itu traktor besar berpungsi sebagai (a) traktor pembawa elemen, (b)
traktot sistem fergusen (c) Traktor Portal, (d) Traktor lereng.
Ada dua cara pengolahan tanah, yaitu pengolahan tanah kering dan pengolahan
tanah basah. Cara pengolahan tanah kering adalah cara pengolahan tanah
dimana tanah dalam keadaan kering, baik pada waktu pengolahan tanah
pertama maupun pengolahan tanah kadua. Sedangkan cara pengolahan tanah
basah adalah, bahwa pada kedua tahap pengolahan tanah dilakukan pada
keadaan tanah yang basah.
1) Bajak Singkal
Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu
mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya
125 | A l i h F u n g s i - Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke
arah kanan.
Bajak singkal dua arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu
mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan tanahnya
dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan.
2) Bajak Piring
Bajak piring berbentuk piringan, yaitu bulat dan cekung menyerupai alat
penggorengan dengan garis tengah berkisar antara 60 sampai 80 cm. Bajak
jenis ini hanya bias sitarik oleh traktor besar empat roda saja, jumlahnya antara 3
sampai 8 bajak piring tergantung pada tenaga traktornya.
Secara umum bajak rotary dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu : (a) Tenaga
pemutar pisau roraty dari mesin tersendiri terpisah dari tenaga traktor, (b)
Tenaga pemutar pisau roraty disalurkan langsung dari tenaga putaran poros
mesin traktor. Di Indonesia yang banyak digunakan adalah jenis kedua. Untuk
traktor tangan 2 roda, sistem penyalurannya adalah dengan menggunakan
sistem rantai penyalur tenaga. Sedangkan untuk traktor besar empat roda
sistem penyaluran tenaganya menggunakan sistem poros penyalur tenaga dari
mesin power take off (PTO).
2) Garu Sisir
Garu sisir dapat digunakan pada tanah sawah (basah) dan juga pada tanah
kering. Kegunaan mata sisir adalah untuk menghancurkan, meratakan dan
membenamkan sisa-sisa tanaman yang sudah terbajak.
ALAT PENANAMAN
Penanaman merupakan usaha menempatkan biji atau benih di dalam tanah
pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukaan tanah atau
menanamkan tanaman di dalam tanah. Hal ini dimaksdukan untuk mendapatkan
perkecambahan serta pertumbuhan biji yang baik.
Keterangan:
1. As (poros) roda
2. Bak rotary
3. Penutup rotary
4. Gantungan rotary
5. Tuas pengunci as land wheel
6. Tuas kopling kemudi
7. Stang kemudi
8. Tuas gas
9. Stang pembantu
10. Tuas persneling utama
11. Tuas kopling utama
12. Tuas kecepatan (cepat-lambat)
13. Panel persneling
14. Tuas pengatur kedalaman rotary
15. Bak Rantai rotary
16.
17. Roda/Ban karet
18. As roda
19. Kerangka/chasis
20. Tempat pemberat depan
21. Pully
22. Fly wheel/roda gila
23. V-belt
24. Rumah kopling
25. ..
26. Box transmisi
27. Saklar lampu depan
28. Steering cluth
29. Pengatur kedalaman rotary
129 | A l i h F u n g s i - Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
30. ..
31. Pisau rotary
Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok,
yaitu (a) Tenaga penggerak, (b) Kerangka dan Transmisi (penerus tenaga) dan
(c) Tuas kendali/control.
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga
yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang
dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder.
Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan v-belt ke
kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi persneling
untuk menggerakkan poros roda dan poros PTO. Selain untuk menyalurkan
tenaga, gigi persneling juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran poros
roda dan poros PTO.
Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudi terletak di
bawah gigi persneling, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi
dioperasikan melalui tuas kemudi kanan dan kiri. Apabila kopling kemudi kanan
ditekan, maka putaran gigi persneling tidak tersambung dengan poros roda
kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri.
Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar
samping. Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan roda.
Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan
dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar
samping. Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan roda.
Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan
dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung.
3. Tuas kendali/control
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya
traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak
tuas kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan
traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu sekarang banyak
diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas kendali.
Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah.
Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas.
e. Tuas gas
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak.
1. Bajak Singkal
Bajak singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang
digandengkan dengan sumber tenaga penggerak/penarik seperti tenaga penarik
sapi, kerbau atau traktor pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong,
membalikkan, pemecahan tanah serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam
tanah, dan digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama. Bajak
singkal dirancang dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar diperoleh
kesesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan. Aneka ragam
rancangan yang dijumpai selain pada bentuk mata bajak, juga di bagian
perlengkapannya.
Bagian bajak singkal yang aktif untuk mengolah tanah terdiri atas:
1. Pisau bajak (share) berfungsi untuk memotong tanah secara horizontal. Oleh
karenanya biasaya bajak ini terbuat dari logam yang berbentuk tajam.
2. Bajak Piringan
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing),
sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat
berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi
gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada
disamping rangka atau berada di bawah rangka.
Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak
piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear furrow wheel). Setiap piringan
dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna
selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu
dalam pembalikan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang
terjadi saat bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur
belakang (rear furrow wheel).
Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda
dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri
dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang
berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada
pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi.
Salah satu masalah dari penggunaan bajak putar ialah apabila di dalam
tanah terdapat benda-benda keras: untuk itu biasanya diadakan
pengamanan (dilengkapi per-per pada pisaunya, adanya pengamanan slip
pada mesinnya).
1. bajak putar dengan tenaga pemutar pisau dari mesin tersendiri terpisah dari
tenaga traktor sebagai sumber daya penariknya (self propelled unit).
2. bajak putar dengan tenaga pemutar pisau dati PTO traktor, yang sekaligus
traktor tersebut sebagai sumber daya penariknya (PTO drives tractor).
Macam dan jenis alat dan mesin penanam dapat digolongkan menjadi 3
golongan berdasarkan sumber tenaga atau tenaga penarik yang digunakan,
yaitu: (a) Alat penanam dengan sumber tenaga manusia, (b) Alat penanam
dengan sumber tenaga hewan, (c) Alat penanam dengan sumber tenaga traktor
Banyak petani yang relatif kurang berhasil dalam meningkatkan produksi hasil
pertanian, salah satunya karena kurangnya memahami prinsip dan prosedur
kerja alat/mesin pertanian yang dimiliki. Hasil pertanian adalah merupakan aspek
yang penting dalam menekan kehilangan produksi pertanian. Sesungguhnya alat
dan mesin pertanian memiliki berbagai peranan penting dalam meningkatkan
usaha pertanian, antara lain:
Alat dan mesin (alsin) pertanian dikelompokkan menjadi dua: alsin budidaya
tanaman dan alsin pengolahan hasil pertanian. Alsin budidaya pertanian adalah
alsin yang digunakan untuk produksi tanaman dan ternak. Contoh alsin untuk
produksi tanaman adalah alsin pengolah tanah, mesin tanam, sprayer, mesin
pemanen, dan sebagainya. Contoh alsin budidaya ternak adalah alsin penyiapan
pakan, aerator, pemerah susu, dan sebagainya.
Alsin pengolahan hasil pertanian adalah alsin yang digunakan untuk menangani
atau mengolah hasil tanaman atau hasil ternak. Contoh alsin penanganan dan
pengolahan hasil tanaman dan ternak adalah Rice Milling Unit, pengering,
thresher, mesin sortasi, mesin pengolah biji sawit, dan sebagainya.
a. Cek Tanki bahan bakar, minyak pelumas dan air radiator, pastikan bahan
bakar dan minyak pelumas terisi dan air radiator terisi penuh sesuai
batas petunjuk pada buku manual handtraktor.
b. Pastikan V-belt dalam posisi kendur/tidak bekerja. Tuas kopling utama
dalam posisi OFF.
c. Cek Tekanan angin pada ban karet.
1. Setelah mesin hidup kemudian tarik batang penahan bagian depan standar
selanjutnya tarik tuas kopling utama.
2. Atur Stang Kemudi agar arah traktor lurus. Stang kemudi dipegang sdengan
tangan lentur tidak kaku.
3. Pindahkan traktor dari garasi/ lab ke Lapangan.
Traktor Tangan merupakan salah satu sumber tenaga dalam bidang pertanian.
Traktor dapat dimanfaatkan dalam berbagai bentuk kegiatan pertanian mulai dari
pengolahan tanah pertama, pengolahan tanah kedua, penanaman, penyiangan,
pemupukan dan alat transportasi. Cara yang sering dilakukan dalam mengolah
tanah dengan menggunakan traktor roda dua ini ialah dengan cara sistem bajak
yaitu memasangkan alat bajak (implemen) dibelakang traktor ini.
Sebuah traktor tidak dapat digunakan untuk mengolah tanah apabila tidak
dipasang implemen (alat tambahan). Fungsi traktordalam mengolah tanah hanya
sebagai sumber tenaga. Implemen tidak terpasang secara permanen pada
traktor, hal ini disengaja supaya traktor dapat dipasangkan dengan berbagai jenis
implemen sesuai kebutuhan dalam pengoperasiannya.
a. Alat (traktor tangan, implemen traktot (bajak singkal, gelebeg, dan garu)
b. Bahan : bahan bakar berupa Solar serta bahan penolong air pendingin
2. Prosedur Kerja
Setelah mesin hidup kemudian tarik batang penahan bagian depan standar
selanjutnya tarik tuas kopling utama. Atur Stang Kemudi agar arah traktor lurus.
Stang kemudi dipegang dengan tangan lentur tidak kaku. Pindahkan traktor dari
garasi/kelokasi/lahan tempat Anda untuk mengoprasikan traktor tangan tersebut.
Setelah semua peralatan terpasang, hidupkan kembali mesin traktor, tarik tuas
persneling utama arahkan traktor agar lurus sesuai dengan areal lahan.
Kemudian atur Gas agar memperoleh tenaga/traksi yang cukup untuk
pengolahan tanah.
Untuk membelokkan Traktor tarik tuas pembelok yang berada dibawah stang
kemudi. Untuk belok kiri maka tuas pembelok kiri yang ditarik sedangkan untuk
belok ke kanan, maka tuas pembelok kanan yang ditarik. Apabila tuas pembelok
ditarik bersamaan traktor akan berhenti bergerak. (tidak disarankan untuk
menghentikan traktor hanya untuk darurat)
Untuk mengganti alat matikan dulu mesin traktor kemudian ganti alat pengolah
tanah sesuai kebutuhan.
Cara merawat mesin Diesel, seperti traktor tangan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, seperti perawatan saringan udara, ( Air Cleaner ), cara perawatan
saringan solar, cara pembersihan, Penyebab Mesin Sukar dihidupkan, penyebab
tenaga Mesin Kurang dan lain-lain. Berikut tips cara perawatan salah satu mesin
diesel.
Isi oil pan/mangkuk oli dengan oli yang baru (SAE 30/40, hingga batas tanda
yang terdapat pada Mangkuk Saringan Udara.
Bersihkan elemen air cleaner/Saringan Udara dengan minyak tanah atau solar
setiap 50 jam kerja/digunakan, kemudian keringkan/semprot dengan angin untuk
membantu pengeringan.
Bersihkan element Fuel Filter dari kotoran atau buang air yang ada didalam Cap
Filter.
Lepaskan LINK Ambil element Fuel Filter Kemudian semprot dengan kompresor
angin atau tiup kuat-kuat pada lubang element Fuel Filter, lalu ganti Element
Filter dengan yang baru.
Melaksanakan prinsip dan prosedur kerja alat dan mesin produksi pertanian.
Traktor merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini mulai banyak
digunakan petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin penarik alat-alat
pengolah tanah, traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah
tanahnya, seperti bajak, garu, ataupun bajak rotari. Untuk mengenal traktor
sebagai mesin pengolah tanah, maka perlu dipahami prinsip kerja serta
persyaratan kondisi kerja, perlengkapan, serta kegunaannya.
Traktor roda empat yang dirangkai dengan peralatan pengolah tanah perlu diatur
atau disetel posisi peralatannya agar dapat difungsikan dengan baik. Pengaturan
tersebut dilakukan dengan mamanjangkan atau memendekkan pada ikatan
sambungan peralatan atau pada tiga titik penyambungan
Persyaratan Alat
a. Beban yang ditarik (bajak, garu, rotari, gerobak) masih dalam batas
kemampuan daya tarik dari traktor.
b. Sesuaikan jenis roda yang dipakai dengan kebutuhan operasi di lapangan
c. Untuk pengolahan tanah di lahan sawah, gunakan roda sangkar,
149 | A l i h F u n g s i - Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
sedangkan untuk operasi di lahan kering atau di jalan untuk transportasi
dapat digunakan roda ban karet.
Kegunaan Alat
Untuk menarik peralatan pengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotari, dan
garu, juga alat transportasi seperti gerobak
a. Bajak singkal
Pisau-pisau dipasang pada rotor secara melingkar hingga beban terhadap mesin
merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Pada waktu rotor berputar
dan alat bergerak maju pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong
dalam sekali pemotongan tergantung pada kedalaman dan kecepatan maju.
Prinsip kerja tugal ini adalah jika ujung tugal ditancapkan atau dimasukkan
kedalam tanah, maka tekanan ini akan menyebabkan terbukanya
mekanisme pengatur pengeluaran benih sehingga dengan sendirinya
benih-benih akan jatuh kedalam tanah.
Tugal semi mekanis yang menggunakan pegas pada saat mata tugal
masuk kedalam tanah. Pengatur pengeluaran benih tertekan keatas oleh
permukaan tanah. Kemudian mendorong tangkai pegas, sehingga lubang
benih terbuka dan benih pun terjatuh ke bawah yang dibuat oleh mata
tugal. Selanjutnya pada saat tugal diangkat dari permukaan tanah, benih
kembali pada posisi semula karena kerja dari pegas, dan gerakan ini
menutup lubang jatuhnya benih.
Mekanisme penjatuhan benih berlangsung dengan putaran roda dengan
melalui batang penghubung antara penutup/pembuka lubang jatuhnya
benih dengan lempengan pengungkit dipusat roda depan.
Alat penanaman semi-mekanis jenis lain adalah yang ditarik tenaga
manusia, sebagai contoh alat penanaman pada desain IRRI dengan jumlah
jalur 6. Mekanisme penjatuhan padi dengan alat tersebut juga
menggunakan putaran roda dimana putaran ini memutar lempeng penjatuh
benih melalui sumbu selebar alat. Syarat-syarat penggunaan jenis alat ini
Alat penanam tipe ini yang paling sederhana adalah tipe yang hanya
mempunyai satu atau dua buah jalur dengan pemasukan benih dilakukan
secara terpisah, artinya benih dijatuhkan oleh operator melalui corong
pemasukan terus melalui saluran benih yang kemudian sampai dan masuk
kedalam tanah. Alat penanaman dibuat dari logam kecuali corong
pemasukan dan saluran benih. Kedalaman dan jarak tanam dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan.
Pada tanaman padi ada beberapa alat tanam mulai dari yang sederhana hingga
yang modern, diantaranya adalah:
2. Sistem tanam langsung dalam barisan (drum seeder), untuk sistim tanam
langsung dari biji dalam larikan dengan jarak tanam tertentu
3. Tanam langung sistem petak dan legowo (Indo Jarwo Tansplanter yang
dihasilkan oleh Balai Besar Penelitian Mekanisasi Pertanian (BB Mektan),
Badan Litbang Pertanian, Kementrian Pertanina. Gambar antara lain ada
di
http://mekanisasi.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_phoc
agallery&view=category&id=10:indo-jarwo-transplanter&Itemid=155
1) Alat Penyemprotan
Alat pemupukan
Pada prinsipnya, antara jenis alat penanam dan alat pemupuk terdapat
beberapa persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya antara lain
adanya pembuka alur, mekanisme penjatuhan pupuk atau benih,
penutup alur dan tempat pupuk atau benih. Dengan demikian, untuk
beberapa jenis alat pemupuk yang didorong tenaga manusia atau ditarik
hewan atau traktorprinsip kerjanya sama dengan alat penanaman.
1. Drop Tipe Distributor : Alat ini biasnya digandengkan dengan traktor secara
mounted, corong pemasukannya mempunyai satu set lubang pengeluaran
pada bagian bawah. Lubang-lubang tersebut dikontrol malalui lubang
penggerak. Kapasitas pengeluaran pupuk biasanya antara 454 sampai 908
kg dengan lebar pengeluaran antara 2,44 sampai 3,66 m.
Penggunaan pupuk cair dan gas di Indonesia masih belum banyak dikenal.
Penggunaan pupuk cair sudah mulai dipergunakan beberapa petani di
Amerika pada tahun 1947. Pupuk cair dapat disebarkan dengan
tanpatekanan, tekanan rendah dan tekanan tinggi (17,50 kg/cm 2). Pupuk
cair dengan tekanan tinggi misalnya andhyrous ammonia, tekanan rendah
misalnya aqua ammonia dan pupuk tanpa tekanan misalnya pupuk
larutan urea.
Alat panen
1. Alat panen
Ada tiga macam cara panen padi di Indonesiayaitu (a) secara Tradisional
(ani-ani), (b) secara Manual, tanaman padi dipotong panjang menggunakan
sabit untuk selanjutnya dirontok menggunakan cara gebot, dan (c) secara
Mekanis, padi dipotong pendek atau dipotong panjang menggunakan sabit;
mesinMoweratau mesinReaper.
Dalam memilih mesin yang tepat untuk pemanenan padi, maka hal-hal
berikut harus dipertimbangkan:
1. Unjuk kerja dan upah dari buruh panen dengan cara tradisional
2. Harga, biaya perawatan, umur, kinerja, dsb, dari setiap mesin
3. Ukuran petakan lahan
4. Tinggi malai padi, kemudahan rontok
5. Tingkat kekeringan dan daya dukung tanah pada saat panen
6. Cara pengumpulan, pengeringan, transportasi, perontokan dan
pengeringan gabah setelah pemotongan.
a. Mesin Reaper,
Diantara berbagai jenis reaper manual, tipe tarik adalah yang paling ringan
dan praktis. Bila dilengkapi dengan rangka pengumpul, alat ini dapat
digunakan untuk mengumpulkan padi dalam dua tarikan pemotongan. Jika
padi ditanam pada baris yang teratur, kinerja alat ini adalah 1,5 hingga 2
kali sabit. Karena cara pemakaiannya sambil berdiri, maka kelelahan kerja
menjadi lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan sabit. Mata pisau
dapat dipergunakan untuk memanen sekitar 0,1 ha tanpa harus diasah.
Binder bisa memiliki bagian pemotong untuk satu hingga empat alur tanam,
tetapi jenis binder dengan dua alur (lebar potong sekitar 50 cm) lebih
populer. Semua binder memiliki mesin sendiri (self propelled). Padi yang
telah dipotong akan langsung diikat menjadi 1 hinga 2 kg ikatan dan
kemudian direbahkan ke satu sisi yang sama. Binder juga dilengkapi
dengan alat pengangkat padi, yang dipergunakan untuk menggangkat padi
yang rebah sebelum dipotong (Gambar 67).
Tali pengikatnya dapat terbuat dari bahan sintetis, serat atau jerami, dll.
Tergantung perusahan yang membuatnya. Tali pengikat ini harus ditangani
dengan baik dan tidak boleh basah. Ketinggian pemotongan, ukuran ikatan,
tingkat kekencangan ikatan dapat diatur. Biasanya binder dilengkapi
dengan dua hingga empat kecepatan maju, dan satu atau dua kecepatan
mundur. Mesin ini digerakkan oelhe enjin bensin berpendingan air dengan
tenaga 3 hingga 5 hp.
Bagian pemotong biasanya memiliki pisau tipe cutter bar. Kinerja mesin ini
berkisar antara 40 hingga 80 menit per 10 are. Bila banyak padi yang
rebah, maka kinerjanya pun akan menurun/terhambat.
1. Untuk menghidupkan motor, geser tuas gas (throtle) 1/3 atau dari
kecepatan maksimum. Perhatikan posisi setiap kopling di handel stang
dan/atau tuas versneling, semuanya harus pada posisi netral.
2. Setelah semuanya siap, star motor, biarkan sebentar tanpa muatan.
Telisi dan dengarkan tanda-tanda dan bunyi dari bagian yang tidak
berfungsi dengan baik saat bekerja. Periksalah posisi unit keseluruhan
mesin, jangan sampai bergetar atau ada bagian yang lepas. Bila terasa
ada kelainan, matikan motor dan betulkan terlebih dahulu.
3. Motor dapat dimatikan dengan memutar tombol ON/OFF keposisi OFF
atau dengan menghubungkan busi dengan masa (atau untuk engine
diesel dengan cara mengecilkan tuas gas dan menarik tuas dekompresi).
Jangan mematikan motor secara mendadak, biarkan terlebih dahulu
motor hidup beberapa saat tanpa beban untuk menghindari pendinginan
secara mendadak.
4. Beberapa jenis motor memerlukan pemanasan beberapa saat dengan
beban ringan sebelum dioperasikan dengan beban penuh. Hal ini untuk
meningkatkan tenaga dan mur pakai motor. Demikian pula sebaliknya
untuk saat mematikan motor.
5. (A) Untuk reaper tipe hitching. Setelah motor hidup, tekan tuas kopling
perlahan-lahan keatas dan kedepan sampai mesin mulai bergerak maju.
Dengan demikian reaper siap untuk dioperasikan dan mekanisme
pemotongan padi mulai bekerja.(B). Untuk reaper tipe self propeler
Tekan kedua handel kopling (kiri dan kanan) dan pasang penguncinya.
Posisikan gigi persneling ke N (netral). Hidupkan motor.
Terdapat tida macam kondisi : (1). Kondisi gerak maju/pemotongan :
Posisi gigi persneling F (maju), Tuas gas kecepatan maju pada posisi
separuh, kopling putaran roda dilepas, Kopling putaran pisau dilepas. (2).
Kondisi gerak pisau terpisah : Posisi gigi persneling N (netral), Tuas gas
kecepatan maju pada posisi idel, kopling putaran roda dilepas, kopling
putaran pisau dilepas. (3). Kondisi gerak mundur : Posisi gigi persneling
R (mundur), Tuas gas kecepatan maju pada posisi rendah, Kopling
putaran roda dilepas, Kopling putaran pisau ditahan.
Pedal perontok diinjak dengan kaki naik turun, putaran poros pemutar
memutar silinder perontok. putaran silinder perontok yang memiliki gigi
perontok dimanfaatkan dengan memukul gabah yang menempel pada
jerami sampai rontok, dan arah putaran perontok berlawanan dengan
posisi operator (menjauh dari operator).
b. Mesin Pengering
Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air gabah sampai
mencapai nilai tertentu sehingga siap untuk diolah/digiling atau aman untuk
disimpan dalam waktu yang lama. Pada saat ini cara pengeringan padi telah
berkembang dari cara penjemuran menjadi pengering buatan.
1) Penjemuran
2) Pengering Buatan
Flat Bed Dryer : merupakan mesin pengering yang terdiri dari: (1)
plat baja, terbagi menjadi 2 ruangan, atas dan bawah. (2) Blower/kipas
Persentase kadar air pada bijian yang paling basah menentukan apakah
bijian tersebut telah dikeringkan sampai suatu tingkat yang aman. Untuk
mendapatkan suatu contoh yang mewakili bijian yang dikeringkan dalam
suatu lumbung tempat penyimpanan, harus dilakukan dengan cara
mengambil tiga buah contoh dalam jumlah yang kecil, satu pada bagian
atas. Yang kedua di bagian tengah, dan satu lagi dekat bagian bawah.
Ketika bijian sedang dikeringkan dalam tempat penyimpanan, perlu
diadakan pengambilan contoh bahan lagi untuk menentukan contoh hasil
pengeringan.
Suhu 110F adalah suhu paling tinggi yang dianjurkan bagi bijian untuk
dijadikan benih ("seed grain") dan suhu 140 F untuk bijian yang dijual
untuk keperluan konsumsi. Suhu 180F sampai 220F dapat digunakan
bagi bijian yang diperuntukkan bagi makanan ternak.
D. Aktifitas Pembelajaran
1) Penguasaan konsep
Anda akan melakukan kegiatan mengidentifikasi dan mengoperasikan
alat mesin pertanian.
3). Merefleksikan.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Traktor adalah alat dan mesin penarik beban yang bersumber daya
mekanis. Klasifikasi traktor dibedakan menjadi dua macam, jelaskan?
2. Macam dan jenis alat pengolahan tanah untuk pertanian digolongkan
menjadi dua golongan menurut tahap pengolahan tanahnya, jelaskan?
3. Identifikasi bagian-bagian traktor tangan dibawah ini?
Traktor adalah alat dan mesin penarik beban yang bersumber daya mekanis.
Klasifikasi traktor dibedakan menjadi dua macam, yaitu berdasarkan kegunaan
dan jenis roda penggeraknya. Selanjutnya mari kita belajar; (1) traktor
berdasarkan penggunaannya, (2) traktor berdasarkan jenis roda dan
penggeraknya, (3) traktor berdasarkan besar daya/tenaganya, (4) traktor
berdasarkan bentuk dan pabrik pembuatnya. Mari kita coba untuk melakukan
identifikasi terhadap bagian-bagian alat/mesin pertanian berupa : (a) hand
traktor, (b) mini traktor dan, (c) farm traktor. Traktor Tangan merupakan salah
satu sumber tenaga dalam bidang pertanian. Traktor dapat dimanfaatkan dalam
berbagai bentuk kegiatan pertanian mulai dari pengolahan tanah pertama,
pengolahan tanah kedua, penanaman, penyiangan, pemupukan dan alat
transportasi. Cara yang sering dilakukan dalam mengolah tanah dengan
menggunakan traktor roda dua ini ialah dengan cara sistem bajak yaitu
memasangkan alat bajak ( implemen )dibelakang traktor ini
Traktor roda dua ini mempunyai efesiensi yang tinggi, karena pembalikan dan
pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda
dua merupkan mesin serba guna karena dapat berfungsi sebagai tenaga
penggerak untuk alat alat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan (
trailer) dan lain lain.
Sebuah traktor tidak dapat digunakan untuk mengolah tanah apabila tidak
dipasang implemen (alat tambahan). Fungsi traktordalam mengolah tanah hanya
sebagai sumber tenaga. Implemen tidak terpasang secara permanen pada
traktor, hal ini disengaja supaya traktor dapat dipasangkan dengan berbagai jenis
implemen sesuai kebutuhan dalam pengoperasiannya.
Cara merawat mesin Diesel, seperti traktor tangan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, seperti perawatan saringan udara, ( Air Cleaner ), cara perawatan
saringan solar, cara pembersihan, Penyebab Mesin Sukar dihidupkan, penyebab
tenaga Mesin Kurang dan lain-lain. Berikut tips cara perawatan salah satu mesin
diesel.
Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar
ini?
Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?
Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi
kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?
Materi apa yang ingin saya tambahkan?
Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi materi kegiatan ini?
Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
Apa yang akan saya lakukan?
H. Kunci Jawaban
1. As (poros) roda
2. Bak rotary
3. Penutup rotary
4. Gantungan rotary
5. Tuas pengunci as land wheel
6. Tuas kopling kemudi
7. Stang kemudi
8. Tuas gas
9. Stang pembantu
10. Tuas persneling utama
11. Tuas kopling utama
12. Tuas kecepatan (cepat-lambat)
13. Panel persneling
14. Tuas pengatur kedalaman rotary
15. Bak Rantai rotary
16.
17. Roda/Ban karet
18. As roda
19. Kerangka/chasis
20. Tempat pemberat depan
21. Pully
22. Fly wheel/roda gila
23. V-belt
24. Rumah kopling
25. ..
26. Box transmisi
27. Saklar lampu depan
28. Steering cluth
29. Pengatur kedalaman rotary
30. ..
31. Pisau rotary
1) Unjuk kerja dan upah dari buruh panen dengan cara tradisional
2) Harga, biaya perawatan, umur, kinerja, dsb, dari setiap mesin
3) Ukuran petakan lahan
4) Tinggi malai padi, kemudahan rontok
5) Tingkat kekeringan dan daya dukung tanah pada saat panen
6) Cara pengumpulan, pengeringan, transportasi, perontokan dan
pengeringan gabah setelah pemotongan.
PENUTUP
Bahan ajar materi dasar-dasar budidaya tanaman pangan dan hortikultura pada
paket keahlian Agribisnis tanaman pangan dan hortikultura pada Diklat Uji
Kompetensi bagi Guru SMK, diharapkan dapat membantu peserta dalam
meningkatkan kompetensi bidang Agribisnis tanaman pangan dan hortikultura.
Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peserta diklat pra uji
kompentnsi dan umumnya bagi para pembaca. Bahan ajar ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu mohon kritik dan saran untuk kesempurnaan modul ini.
Buku alat dan mesin (alsin) panen dan perontokan padi di indonesia penulis:
koes sulistiaji balai besar pengembangan mekanisasi pertanian Badan
penelitian dan pengembangan pertanian 2007
Ciptohadijoyo, S., 1999, Alat dan Mesin Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta
Dahono dkk, 1997, Pengolahan Tanah Dengan Traktor Tangan, Bagian Proyek
Pendidikan Kejuruan Teknik IV, Jakarta
Darun, S. Matondang, Sumono, 1983, Pengantar Alat dan Mesin-Mesin
Rini Wudianto. 1988, Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi, penebar Swadaya,
Jakarta.
Rini Wudianto, 1996. Membuat Setek, Cangkok dan okulasi. PT. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Saptarani, Eti Widayanti dan Lila Sari, 1999. Cara Bercocok Tanaman Secara
Vegetatif. Sinar Mas, Jakarta.
Anonim. http://www.scribd.com/doc/94137983/34/Cara-Mengoperasikan-Traktor-
2-Roda. Diunduh tanggal 19-11-2013 jam 22.30
file:///H:/revisi%2021%20nov%202013/download/Alat%20dan%20Mesin%20Pen
golahan%20Tanah. htm. Diunduh tanggal 21-11-2013 jam 11.30
Anonim.http://www.kamuslife.com/2012/03/labu-erlenmeyer-fungsi-dan-
kegunaan.html#sthash.lol6339P.dpuf. Diunduh tanggal 27 Nopember
2013 jam 22.15
Anonim.http://alatlaboratoriumkita.wordpress.com/2012/03/13/alat-laboratorium-
oven/) diunduh tanggal 29-11-2013 jam. 22.00
(http://chemistry35.blogspot.com/2011/07/neraca-digital-merupakan-alat-
yang.html) diunduh tanggal 26-11-2013 jam 10.00
(http://pengetahuangeologi.blogspot.com/2013/02/alat-ukur-barometer.html)
(http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2011/05/penakar-hujan-type-
hellman.html)
http://meteospo.blogspot.com/2011/10/panci-penguapan-pan-evaporimeter-
pan.html diunduh tanggal 8 nop 2013 jam 20.45
(http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/11/alat-pengukur-penguapan-
evaporimeter.html)
http://mirror.unpad.ac.id/orari/pendidikan/materi-kejuruan/pertanian/mekanisasi-
pertanian/pengantar_klimatologi_pertanian.pdf (diunduh tanggal 04-12-
2103 jam 11.00)
http://zallesmana.blogspot.com/p/bagian-bagian-utama-motor-bakar-bagian.html
diunduh tanggal 3 Nov 2013 jam 10.30
http://k4107078.wordpress.com/2008/03/18/perkembangbiakan-vegetatif/
http://www.worldagroforestry.org/Sea/Publications/Files/book/BK0094-
06/BK0094-06-1.PDF
http://202.152.31.170/modul/pertanian/budidaya_tanaman/budidaya_tanamn/me
mberikanperlakuan_khusus_tanaman.pdf
http://zallesmana.blogspot.com/p/bagian-bagian-utama-motor-bakar-bagian.html
diunduh tanggal 3 Nov 2013 jam 10.30
Agribisnis tanaman : sistem usaha bidang pertanian dari hulu sampai hilir
Akar : organ tanaman yang berfungsi menyerap air dan hara terlarut dari
dalam tanah ke tubuh tanaman
Analog : Sistem penyajian peta secara manual.
Abiotik : komponen ekosistem yang terdiri dari benda atau sesuatu yang tak
hidup.
Digital : Sistem penyajian informasi (grafis atau teks) secara biner elektronis.
Digitizer : Alat yang digunakan untuk mengubah peta-peta analog menjadi peta-
peta digital dengan menelusuri detail-detail peta satu persatu.
DAS : daerah aliran sungai.
Distorsi : Perubahan bentuk atau perubahan informasi geometrik yang disajikan
pada bidang lengkung (bola/ellipsoidal) terhadap bentuk atau informasi
geometrik yang disajikan pada bidang datar.
Ekosistem : suatu sistem yang disusun oleh organisme-organisme yang saling
berinteraksi satu dengan yang lain dan juga dengan komponen tak
hidup untuk membentuk unit kerja.
Eksperimen : percobaan dalam rangka mencari fakta untuk menjawab hipotesis
Erosi : hilangnya tanah akibat pengaruh angin, air, atau es.
Fokus : Ketajaman penampakan objek pada teropong dan dapat diatur dengan
tombol fokus.
Habitat : tempat khusus organisme hidup
Hujan asam : air hujan yang bersifat asam karena adanya polutan udara,
khususnya sulfur dioksida dan nitrogen oksida sehingga meningkatkan
keasaman air hujan.
Hutan konservasi : kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai
fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya
Horisontal : Garis atau bidang yang tegak lurus terhadap garis atau bidang yang
menjauhi pusat bumi.
Individu : satu mahkluk hidup tung-gal