Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Liliriaja Mata Pelajaran: Biologi Kelas/Semester : XII / Ganjil Alokasi waktu : 6 x 45 menit I. Standar kompetensi 2. Memahami pentingnya proses metabolisme pada organaisme II .Kompetensi Dasar 2.1. Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme III. Indikator. 1. Menjelaskan pengertian metabolisme 2. Menemukan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim 3. Menceritakan kembali cara menguji kerja enzim ptialin ( amilase ) 4. Menjelaskan fungsi enzim dalam metabolisme 5. Mengidentifikasi ciri-ciri enzim
PETA PIKIRAN
Glikolisis Dekarboksilasi Oksidatif Siklus Krebs
Respirasi aerob
Katabolisme
Transfer elektron
Fermentasi Alkohol Fermentasi Asam Laktat Reaksi Terang Reaksi Gelap
iymo_bio
iymo.ets@gmail.com| 1
Gugus Prostetik
Terdiri dari senyawa logam ( Mn,Fe,Mg.Na dll ) Terdiri dari beberapa vitamin mis, B1,B6,B12
Koenzim
b. Sifat Enzim 1) Biokatalisator 2) Enzim adalah protein 3) Enzim bekerja secara spesifik/khusus 4) Enzim berfungsi sebagai katalis 5) Enzim hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit 6) Enzim dapat digunakan berulang kali 7) Enzim tidak berperan bolak-balik 8) Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan c. Cara Kerja Enzim Enzim bekerja dengan cara menurunkan energi aktivasi sehingga energi awal minimum untuk sebuah reaksi dapat diperkecil. Dua teori yang menerangkan cara kerja enzim: 1) Teori Lock and Key (Gembok dan Kunci) menganalogikan mekanisme kerja enzim seperti kunci dan gembok. Substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim. Jadi, sisi aktif enzim seolah-olah gembok dan substrat adalah kunci. 2) Teori Induced Fit (Kecocokan yang terinduksi) Mengemukakan bahwa setiap molekul substrat memiliki permukaan yang hampir pas dengan permukaan sisi aktif enzim. Jika substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim, akan terbentuk kompleks enzim substrat yang pas (Keeton and Gould, 1986: 79)
iymo_bio
iymo.ets@gmail.com| 2
1.
Alat : a. b. c. d. e.
2.
d.
3. Prosedur Kerja 1. Mengisi dua tabung reaksi dengan air liur sebanyak 3 ml 2. Memberikan label pada kedua tabung reaksi tersebut. Tabung I ditambahkan 1 ml air liur, dan tabung II tidak ditambahkan air liur 3. Mengocok sampel pada tabung I dan tabung II 4. Meneteskan larutan fehling A dan B pada kedua tabung ( 5 tetes) 5. Mengocok tabung-tabung tersebut dan meletakkan pada penangas 37 oC selama 10 menit 6. Mencatat hasilnya dengan memberi tanda positif (+) untuk reaksi positif dengan warna merah bata dan tanda negatif (-) untuk tabung yang tidak berubah warna.
iymo_bio
iymo.ets@gmail.com| 3
1.
Cara Menguji Kerja Enzim Ptialin (Amilase) Alat : a. Tabung Reaksi b. Rak Tabung Reaksi c. Pipet d. Pembakar Spritus Bahan : a. Aquades/Air Suling b. Reagen Lugol c. Iodine d. Fehling A Dan B e. Naoh f. Cuka g. Amilum (Kanji) Prosedur Kerja: 1. Kegiatan I (pengaruh suhu terhadap kerja amilase) a. Mengisi empat tabung reaksi dengan air liur setinggi 1 cm b. Memberikan label pada empat tabung reaksi tersebut. Tabung I dengan 4 o, tabung II dengan 25o, tabung III dengan 37o. dan tabung IV dengan 70o. c. Meletakkan tabung I kedalam lemari es, tabung II ke dalam air kran, tabung III kedalam penangas air 37o dan tabung IV kedalam penangas air 70o selama 10,15 dan 30 menit. d. Setelah 10 menit tambahkan larutan kanji pada masing-masing tabung sehingga isi tabung reaksi menjadi 2 cm, lalu masukkan kembali ketempat semula. e. Mengambil sedikit sampel pada setiap waktu yang ditentukan dan meletakkannya di plat tetes kemudian menambahkan reagen lugol f. Mencatat hasilnya pengamatan 2. Kegiatan II (Pengaruh pH pada kerja amilase) a. Memasukkan air liur kedalam 3 tabung reaksi masing- masing setinggi 1 cm dan meletakkannya dirak tabung reaksi. b. Menambahkan beberapa tetes NaOH pada tabung I, dan Cuka pada tabung II, sedangkan tabung III tidak ditambahkan apa-apa. c. Menghomogenkan isi dari ketiga tabung, didiamkan 3 menit d. Menambahkan larutan kanji ke dalam masing-masing tabung e. Mengaduk dan memasukkan kedalam penangas air selama 5 menit. f. Mengambil sampel pada waktu 5 menit, 15 menit, dan 30 menit dan mengujinya dengan menambahkan reagen lugol.
2.
3.
iymo_bio
iymo.ets@gmail.com| 4
1. Katabolisme Karbohidrat. Katabolisme merupakan reaksi eksergonik karena melepaskan energy. Jika yang dilepaskan berupa energi panas, disebut reaksi eksoterm. Katabolisme dibedakan menjadi Respirasi aerob dan Respirasi anaerob. Respirsi aerob melibatkan oksigen sebagai penerima hidrogen, respirasi anaerob melibatkan senyawa tertentu seperti asam piruvat dan asetaldehid sebagai penerima Hydrogen. a. Respirasi Aerob (Menggunakan oksigen bebas) Menurut Campbell, et al, (2006: 93) tahap-tahap reaksi respirasi aerob, yaitu: 1) Glikolisis, yaitu proses pemecahan glukosa (6C) menjadi asam piruvat (3C), 2) Dekarboksilasi oksidatif (reaksi antara) asam piruvat, yakni perombakan asam piruvat menjadi asetil Co-A, 3) Daur Asam Sitrat (Daur Krebs), yakni siklus perombakan asetil Ko-A menjadi akseptor elektron dan terjadi pelepasan sumber energi, 4) Transfer elektron, yakni mekanisme pembentukan energi terbesar dalam proses respirasi sel yang menghasilkan produk sampingan berupa air. Oksigen berperan sebagai akseptor terakhir.
iymo_bio
iymo.ets@gmail.com| 5
Phosphogluco Isomerase
Enolase
Pyruvat Kinase
Alternatif 1: Jika ada oksigen, maka Asam Piruvat akan melalui tahapan dekarboksilasi oksidatif, daur krebs dan sistem transport elektron. Alternatif 2: Jika tidak ada oksigen, maka Asam Piruvat akan mengalami proses fermentasi
iymo_bio
iymo.ets@gmail.com| 6
3) Siistem Transfer Elektron Tempat: Krista Mitokondria Sintesis ATP selama proses ini disebut fosforilasi oksidatif. Oksigen adalah akseptor
elektron yang terakhir.
iymo_bio
iymo.ets@gmail.com| 7
Jadi, Jumlah keseluruhan energi yang dihasilkan dari Proses respirasi aerob adalah: Proses Akseptor ATP Tempat
Glikolisis Glukosa 2 as. piruvat Daur Krebs 2 As. Piruvat 2 Asetil Co A+2 CO2 2 Asetil Co A 4 CO2 Transpor Elektron 10 NADH+5O2 10 NAD + 10 H2O 2 FADH2+O2 2 FAD + 2H2O Jumlah energi yang dihasilkan 2 NADH 2 NADH 6 NADH 2 FADH2 O2 2 ATP 30 ATP 4 ATP 38 ATP 2 ATP Sitoplasma
Matriks Mitokondria
Krista Mitokondria
Ingat: 1 NADH = 3 ATP, Jadi 10 NADH = 30 ATP 1 FADH2 = 2 ATP, Jadi 2 FADH2 = 4 ATP b. Respirasi Anaerob (Tanpa menggunakan oksigen) Dikenal juga dengan istilah fermentasi. Dua tipe reaksi fermentasi:
iymo_bio
iymo.ets@gmail.com| 8
Mekanisme Fotosintesis
Fotosintesis terdiri dari dua tahapan yaitu: Reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi Terang (bergantung cahaya) berlangsung di grana, memecahkan molekul air untuk menghasilkan Oksigen dan Hidrogen (elektron). Reaksi Gelap (tidak bergantung cahaya) berlangsung di stroma, memerlukan CO2 dan menghasilkan C(H2O)n yakni glukosa/amilum.
1) Reaksi Terang
Sering disebut reaksi fotokimia / reaksi fotolisis / reaksi Hill, prosesnya berlangsung di Grana. Dalam reaksi terang terdapat dua pusat reaksi, yaitu fotosistem I (FS I) dan fotosistem II (FS II). Pada FS I terdapat klorofil a.683 (kl A.683) dan karotenoid yang mampu menyerap energi cahaya maksimum pada gelombang 700 nm (P 700), sedangkan untuk FS II dengan P 680 diserap oleh klorofil a 673 (kl A.673) dan klorofil b. Jika kloroplast mendapat cahaya, maka elektron dari klorofil pada kedua fotosistem akan tereksitasi. Elektron kaya energi ini kemudian dipindahkan melalui akseptor-akseptor untuk dimanfaatkan energinya. a). Fotosistem I ( FS I ) Elektron yang dikeluarkan dari FS I diteima oleh akseptor feredoksin sebagai akseptor utama. Elektron ini lalu ditransfer ke NADP. Pada saat yang
iymo_bio
iymo.ets@gmail.com| 9
Suatu proses fiksasi CO2 untuk membentuk glukosa dengan menggunakan energi yang dihasilkan oleh reaksi terang. Reaksi ini terjadi di stroma pada kloroplas dan tidak memerlukan cahaya. Reaksi biokimiawinya berlangsung melalui suatu siklus yang disebut siklus Calvin Benson. Dalam siklus Calvin terdapat 3 tahap reaksi, yaitu: a) Karboksilasi (pengambilan CO2) oleh akseptor RuBP membentuk 2 molekul PGA yang mengandung 3 atom C. b) Reduksi molekul PGA menjadi asam fosfogliseraldehid (PGAL) yang selanjutnya akan membentuk karbohidrat berupa glukosa, sukrosa, dan amilum. c) Regenerasi (pembentukan kembali) akseptor CO2, yaitu RuBP, dari molekul PGAL. Proses ini diperlukan karena CO 2 terus-menerus dihasilkan dari reaksi terang sehingga harus selalu tersedia senyawa yang dapat mengikatnya, yaitu RuBP. Fotosintesis melalui jalur C3 Senyawa pertama yang ditemukan setelah pengikatan CO 2 oleh RuBP adalah PGA ( asam fosfogliserat ) yang terdiri atas 3 atom karbon. Oleh karenanya, tumbuhan yang melakukan fotosintesis menggunakan cara ini disebut tumbuhan C3. Fotosintesis melalui jalur C4 (Jalur metabolisme Hatch Slack) Terjadi pada tumbuhan golongan C4; yaitu tumbuhan tebu, jagung, berbagai rerumputan (crabgrass, shorghum dan Bermuda grass) dan beberapa tumbuhan padang pasir. Tumbuhan ini digolongkan ke dalam tumbuhan C4 karena senyawa pertama yang dijumpai setelah fiksasi CO2 adalah asam oksaloasetat yang merupakan senyawa dengan 4 atom karbon. Kelebihan Tumbuhan C4 dibanding dengan C3 1. Membutuhkan lebih banyak ATP; 2. Sintesis glukosa berlangsung lebih cepat per satuan luas daun; 3. Berlangsung lebih efisien dalam keadaan intensitas cahaya yang tinggi;
iymo_bio
iymo.ets@gmail.com| 10
iymo_bio
iymo.ets@gmail.com| 11