Wadah pemijahan induk ikan bawal didesain agar telur bawal dapat melayang-layang. wadah
pemijahan tersebut dilengkapi aerasi atau air mengalir sehingga telur-telur ikan bawal yang telah
dibuahi tidak mengendap didasar wadah pemijahan. Wadah pemijahan di desain agar ketinggian air
pemijahan induk 0,5 1 m.
WADAH PEMIJAHAN IKAN MAS DAN LELE
Gudang / administrasi
Bentuk dan desain wadah pembenihan ikan disesuaikan dengan
karakter komoditas yang bertujuan untuk meningkatkan produksi.
Wadah pembenihan ikan memiliki bentuk dan desain bermacam macam.
Wadah pembenihan terdiri dari wadah pemijahan, penetasan telur, perawatan
larva dan pendederan
SELEKSI INDUK IKAN
Melakukan pencatatan data tentang umur induk, masa reproduksi dan waktu
pertama kali dilakukan pemijahan sampai usia produktif.
Monoseks atau seks reversal adalah suatu teknologi yang membalikkan arah
perkembangan kelamin menjadi berlawanan.
Persyaratan Calon Induk yang Baik
Ciri ciri induk jantan dan betina setiap jenis ikan berbeda beda.
Ciri-ciri Induk
Ikan Nila
Sirip dada berwarna hitam dan pendek Sirip dada berwarna coklat kemerahan dan
relatif panjang
Bila perut diurut dari dada ke genitalia Bila perut diurut dari dada ke genitalia tidak
keluar cairan bening. keluar cairan.
Ciri-ciri Induk
Ikan Gurame
TEKNIK
PEMIJAHAN
internal eksternal
Tingkat Kualitas air
kematangan gonad Substrat
Kesehatan induk Suhu
hormon
Induk yang akan dipijahkan adalah induk ikan jantan dan betina yang telah
matang gonad.
Seleksi induk ikan matang gonad dilakukan secara hati hati agar ikan tidak
stress atau terluka.
Untuk menentukan jumlah hormon yang akan digunakan, induk ikan
terlebih dahlu di timbang.
Perbandingan berat induk jantan dan betina adalah 1:1.
Penyuntikan ikan bawal Penyuntikan ikan lele
menggunakan hormon sintetis menggunakan hormon sintetis
ovaprim sebanyak 0,5 ml/kg ovaprim sebanyak 0,3 ml/kg
induk, sedangkan jika induk, sedangkan jika
menggunakan hipofisa dengan menggunakan hipofisa dengan
perbandingan resepien dan perbandingan resepien dan
donor adalah 1:3. donor adalah 1:1.
1. SIFAT DAN KARAKTER TELUR IKAN
BENTUK TELUR
SIFAT
PEMBUAHAN
penetasan telur.
sebaiknya substrat tempat selanjutnya substrat
telur menempel di bersihkan tersebut di simpan
terlebih dahulu dari kotoran dalam bak/kolam
lainnya. penetasan telur.
Telur Ikan Mas dan Lele
Selama penetasan telur seluruh substrat/ kakaban harus
terendam air.
Telur yang telah dibuahi berwarna kuning cerah
kecoklatan, sedangkan telur yang tidak dibuahi berwarna
putih pucat.
setiap bak penetasan di pasang aerasi.
Telur akan menetas tergantung dari suhu air bak
penetasan dan suhu udara.
Suhu yang baik untuk penetasan telur adalah 28-31 C.
Telur ikan mas akan menetas setelah 36-48 jam dari
pembuahan.
Sedangkan telur ikan lele dumbo akan menetas menjadi
larva antara 18 24 jam dari saat pemijahan
Telur Mati
Telur Hidup
Parameter keberhasilan rekayasa teknik pemeliharaan larva yang sangat menentukan tingkat keberhasilan
proses pemeliharaan larva yaitu:
Mortalitas Survival Rate (SR)
Jumlah larva yang mati selama 1 periode : Jumlah Tingkat kelangsungan hidup (Survival rate)
penebaran larva x 100% adalah presentase jumlah larva yang hidup pada
saat waktu tertentu di bandingkan dengan
= Tingkat Kematian (Mortalitas)
jumlah larva pada awal pemeliharaan
SR= Nt/No x 100%
Keterangan:
SR : Survival Rate/ Kelangsungan Hidup
Nt : Populasi ikan di akhir
No : Populasi Ikan di Awal
Laju Pertumbuhan Harian
Untuk mengrtahui keberhasilan pemeliharaan dari pengamatan laju pertumbuhan larva
, di perlukan pengumpulan data yang di peroleh dari beberapa rumus
( )
GR =
Keterangan:
GR : Growth Rate/ Pertumbuhan Mutlak
Wt : Berat rata larva waktu t (gr/ekor)
Wo : Berat rata larva waktu 0 (gr/ekor)
t : Waktu (hari)
Persiapan wadah pendederan benih bertujuan
agar benih ikan yang akan dipelihara dapat
tumbuh dan memiliki survival rate yang optimal.
Kebutuhan optimal benih ikan tersebut meliputi
kualitas air, bebas dari hama dan penyakit, serta
tersedianya pakan. Oleh sebab itu perlu
dilakukan persiapan kolam yang optimal.
Pendederan benih ikan dapat menggunakan
bak/fiber/akuarium dan kolam.
Pendederan ikan di bak umumnya lebih intensif dibandingkan
pendederan benih ikan di kolam. Pendederan benih ikan di
bak lebih terkontrol baik kualitas air, hama dan penyakit,
pertumbuhan, pakan dan sebagainya. Penentuan wadah
pendederan benih ikan sangat tergantung pada sifat dan
karakter jenis benih ikan.
Persiapan pendederan di bak meliputi, pemasangan aerasi,
pengeringan, pencucian, sanitasi, perbaikan pengeluaran air.
Pada beberapa persiapan bak, dilakukan pemupukan untuk
kultur pakan alami. Pemupukan dilakukan 4-7 hari sebelum
dilakukan penebaran benih ikan. Kultur pakan alami
dimaksudkan untuk menyediakan pakan alami. Pemupukan di
bak dapat dilakukan dengan menebar pupuk ke dasar bak
atau memasukkan pupuk kandang ke dalam plastik dan
plastik tersebut digantungkan dalam air bak.
Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan benih berupa kolam tanah
dengan ukuran 200 500 m2, tergantung kepadatan tebar benih yang
dipelihara. Sebaiknya kolam pemeliharaan tersebut sudah disiapkan 2 3
hari sebelum benih ditebarkan.
Sebelum digunakan, kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 3 4 hari
hingga dasarnya retak retak dengan tujuan untuk memperbaiki struktur
tanah dasar, membunuh bibit bibit penyakit yang ada di dalam tanah dan
mengurangi/menguapkan bahan beracun dalam tanah hasil dekomposisi
dari bakteri aerob maupun anaerob yang ada di dasar tanah. Setelah itu,
dilakukan pengolahan dasar kolam pendederan, yang bertujuan agar tanah
dasar kedap air, strukturnya baik dan higienis. Hal ini dilakukan karena
tanah dasar yang kedap dapat menahan air dan tidak bersifat porous,
sehingga memperlancar proses penguraian bahan organik dan pakan alami
dapat tumbuh dengan baik
Pengolahan dasar kolam dilakukan dengan mencangkul dan meratakan
dasar kolam. Pada saat pengolahan dasar kolam juga dibuat kamalir di
pinggir atau di tengah kolam. Kamalir berfungsi untuk
mempercepat pemasukan dan pengeringan kolam,
mempercepat pemanenan dan sebagai tempat berlindungnya
benih ikan dari hama dan terik matahari.
Pemupukan dan Pengapuran Kolam Pendederan
Tujuan pemupukan itu adalah untuk menyediakan unsur-
unsur hara, memperbaiki struktur tanah, derajat keasaman
dan lain-lain
Untuk memutus siklus hama dan penyakit yang ada di dasar
kolam, maka dilakukan pengapuran
Pengisian air kolam dilakukan setelah pemupukan dan
pengapuran. Pengisian air dilakukan dengan ketinggian 30
40 cm, kemudian pipa pemasukan air ditutup. Air kolam
dibiarkan selama 5-7 hari agar pakan alami tumbuh dengan
baik. Air kolam pendederan diisi kembali sampai ketinggian
50-70 cm. Menaikkan air tersebut dimaksudkan untuk
mengencerkan kepekatan pakan
alami di dalam kolam.