Anda di halaman 1dari 39

Oleh: Kelompok 2

Desain wadah pembenihan ikan disesuaikan dengan kebiasaan induk ikan


memijah, sifat telur ikan, sifat larva dan benih ikan.
Desain wadah pembenihan ikan disesuaikan dengan karakter telur, larva dan
benih setiap komoditas.
Selain itu, desain wadah juga disesuaikan dengan luas dan bentuk
bangunan pembenihan ikan (hatchery).
KOLAM SOSOK,
WADAH PEMIJAHAN IKAN BAWAL
(Colossoma macropomum)

Wadah pemijahan induk ikan bawal didesain agar telur bawal dapat melayang-layang. wadah
pemijahan tersebut dilengkapi aerasi atau air mengalir sehingga telur-telur ikan bawal yang telah
dibuahi tidak mengendap didasar wadah pemijahan. Wadah pemijahan di desain agar ketinggian air
pemijahan induk 0,5 1 m.
WADAH PEMIJAHAN IKAN MAS DAN LELE

Induk ikan mas dan ikan lele


memijah dengan
menempelkan telur pada
substrat yang terdapat di
wadah pemijahan.
Pada wadah pemijahan disediakan
substrat berupa kakaban yang ditata
rapi. Substrat di pasang 5-10 cm
dibawah permukaan air.
Tata letak wadah pembenihan ikan perlu diperhatikan untuk memudahkan operasional dan efisiensi
tempat. Kegiatan pembenihan ikan membutuhkan beberapa fasilitas yaitu bak pemijahan ikan,
bak penetasan telur ikan, bak pemeliharaan larva, bak pemeliharaan benih, bak
kultur pakan alami, instalasi udara, instalasi air, penampungan air, pakan, obat-
obatan, seser, waring dan sebagainya.
Tata letak wadah pembenihan ikan harus dipertimbangkan urutan kegiatan, jumlah wadah yang
dibutuhkan setiap kegiatan dan karakter bahan dan alat.
Bak pemeliharaan larva/
benih
Bak penetasan telur
Bak pemijahan
Instalasi air dan udara
Penampungan air
Kultur pakan alami

Gudang / administrasi
Bentuk dan desain wadah pembenihan ikan disesuaikan dengan
karakter komoditas yang bertujuan untuk meningkatkan produksi.
Wadah pembenihan ikan memiliki bentuk dan desain bermacam macam.
Wadah pembenihan terdiri dari wadah pemijahan, penetasan telur, perawatan
larva dan pendederan
SELEKSI INDUK IKAN

Seleksi ikan merupakan


program perbaikan genetik
yang bertujuan untuk
melakukan pemuliaan.
Tujuan utama dari
pemuliaan adalah
menghasilkan benih yang
unggul dan diperoleh induk
ikan hasil seleksi agar
dapat meningkatkan
produktivitas
Hal-hal yang perlu dilakukan seleksi induk agar
tidak terjadi penurunan mutu induk antara lain
adalah :

Mengetahui asal usul induk

Melakukan pencatatan data tentang umur induk, masa reproduksi dan waktu
pertama kali dilakukan pemijahan sampai usia produktif.

Melakukan seleksi induk berdasarkan kaidah genetic

Melakukan pemeliharaan calon induk sesuai dengan proses budidaya


sehingga kebutuhan nutrisi induk terpenuhi.

Mengurangi kemungkinan perkawinan sedarah


Manfaat Seleksi Induk Ikan

Ekstensifikasi yaitu meningkatkan produktivitas


hasil budidaya dengan memperluas lahan
budidaya.

Intensifikasi yaitu meningkatkan produktivitas hasil dengan


meningkatkan hasil persatuan luas dengan melakukan
manipulasi terhadap faktor internal dan eksternal
Program Seleksi Ikan
Selective breeding adalah suatu program breeding yang mencoba untuk
memperbaiki nilai pemuliabiakkan (breeding value) dari suatu populasi dengan
melakukan seleksi dan perkawinan hanya pada ikan-ikan yang terbaik

Outbreeding adalah perkawinan antara individu-individu yang tidak sekerabat


(berbeda induknya), masih dalam satu varietas atau beda varietas

Inbreeding adalah perkawinan antara individu-individu yang sekerabat yaitu


berasal dari jantan dan betina yang sama

Monoseks atau seks reversal adalah suatu teknologi yang membalikkan arah
perkembangan kelamin menjadi berlawanan.
Persyaratan Calon Induk yang Baik

Berasal dari keturunan yang berbeda


(induk berbeda), karena apabila satu Sehat. Induk yang sehat
induk maka akan dominan akan menghasilkan
1 menghasilkan keturunan (benih) ikan benih ikan yang sehat 2
yang jelek seperti pertumbuhan juga, demikian juga
lambat, rentan terhadap penyakit, sebaliknya.
pertumbuhan tidak seragam, dsb

Bentuk tubuh proporsional.


3 Ikan yang memiliki bentuk
Tidak Cacat, Induk yang
cacat disamping dapat 4
tubuh proporsional biasanya
menurutkan sifat jeleknya
mencirikan ikan sehat dan
juga akan menimbulkan
pertumbuhan yang normal
Contoh Ikan dengan Bentuk tubuh proporsional, sehat dan tidak cacat

Ciri ciri induk jantan dan betina setiap jenis ikan berbeda beda.
Ciri-ciri Induk
Ikan Nila

CIRI-CIRI INDUK BETINA CIRI-CIRI INDUK JANTAN

Dagu relatif kecil berwarna putih Dagu menonjol berwarna merah

Sirip dada berwarna hitam dan pendek Sirip dada berwarna coklat kemerahan dan
relatif panjang

Perut melebar berwarna putih Perut pipih warna hitam.

Bila perut diurut dari dada ke genitalia Bila perut diurut dari dada ke genitalia tidak
keluar cairan bening. keluar cairan.
Ciri-ciri Induk
Ikan Gurame

INDUK JANTAN INDUK BETINA

Umur 2,5 tahun Umur 3 tahun

Bersisik rapi, teratur dan tidak kasar Bobot minimal 2,5 kg

Kepala relatif kecil Bertubuh normal atau tidak cacat

Berdagu besar dan tebal


Ciri-ciri Induk Ikan Lele
Induk Jantan Induk Betina

Alat kelamin memanjang Alat kelamin bulat

Bagian perut relatif ramping Bagian perut mengembang

Gerakan relatif agresif Gerakan relatif lambat


Secara umum ciri ciri induk setiap ikan matang gonad adalah sama

Ciri-ciri induk betina yang siap


untuk dipijahkan sebagai berikut:

1. Bagian perut tampak membesar ke arah anus


dan jika diraba terasa lembek.
2. Lubang kelamin (urogenital) berwarna
kemerahan dan tampak agak membesar.
3. Pergerakan lamban.
Ciri-ciri induk jantan yang siap
untuk dipijahkan sebagai berikut :

1. Alat kelamin (genital papilla) tampak jelas


memerah terutama pada ujungnya.
2. Warna tubuh dan sungutnya kemerah-
merahan.
3. Tubuh ramping dan gerakannya lincah
TEKNIK PEMIJAHAN IKAN
Pemijahan merupakan pertemuan sel sperma dan sel
telur yang bertujuan untuk pembuahan

TEKNIK
PEMIJAHAN

Alami Semi Buatan Buatan


Faktor-faktor yang mempengaruhi pemijahan

internal eksternal
Tingkat Kualitas air
kematangan gonad Substrat
Kesehatan induk Suhu
hormon
Induk yang akan dipijahkan adalah induk ikan jantan dan betina yang telah
matang gonad.
Seleksi induk ikan matang gonad dilakukan secara hati hati agar ikan tidak
stress atau terluka.
Untuk menentukan jumlah hormon yang akan digunakan, induk ikan
terlebih dahlu di timbang.
Perbandingan berat induk jantan dan betina adalah 1:1.
Penyuntikan ikan bawal Penyuntikan ikan lele
menggunakan hormon sintetis menggunakan hormon sintetis
ovaprim sebanyak 0,5 ml/kg ovaprim sebanyak 0,3 ml/kg
induk, sedangkan jika induk, sedangkan jika
menggunakan hipofisa dengan menggunakan hipofisa dengan
perbandingan resepien dan perbandingan resepien dan
donor adalah 1:3. donor adalah 1:1.
1. SIFAT DAN KARAKTER TELUR IKAN

BENTUK TELUR
SIFAT
PEMBUAHAN

BERDASARKAN KANDUNGAN KUNING TELUR


1. Oligolecithal (Amphioxus)
2. Telolecithal (Sturgeon)
3. Macrolecithal (kebanyakan ikan.)
Telur Ikan Mas dan Lele
Telur ikan mas dan lele
memiliki sifat menempel pada
subtrat.
Setelah induk selesai
memijah, telur yang
menempel pada substrat di
pindahkan kedalam bak/kolam TELUR IKAN MAS DAN LELE MENEMPEL PADA KAKABAN

penetasan telur.
sebaiknya substrat tempat selanjutnya substrat
telur menempel di bersihkan tersebut di simpan
terlebih dahulu dari kotoran dalam bak/kolam
lainnya. penetasan telur.
Telur Ikan Mas dan Lele
Selama penetasan telur seluruh substrat/ kakaban harus
terendam air.
Telur yang telah dibuahi berwarna kuning cerah
kecoklatan, sedangkan telur yang tidak dibuahi berwarna
putih pucat.
setiap bak penetasan di pasang aerasi.
Telur akan menetas tergantung dari suhu air bak
penetasan dan suhu udara.
Suhu yang baik untuk penetasan telur adalah 28-31 C.
Telur ikan mas akan menetas setelah 36-48 jam dari
pembuahan.
Sedangkan telur ikan lele dumbo akan menetas menjadi
larva antara 18 24 jam dari saat pemijahan
Telur Mati
Telur Hidup

Gambar Telur Ikan yang Hidup dan Mati


3. TAHAPAN PERKEMBANGAN TELUR
PEMBUAHAN TELUR
PENGERAMAN (Embriogenesis)
1.Progenase, dimulai dari perkembangan sel
kelamin sampai menjadi zigot
2.Embriogenesis, merupakan proses
perkembangan zigot, pembelahan zigot,
blastulasi, gastrulasi, dan neurolasi sampai
pembelahan zigot
3.Organogenesis, merupakan proses
perkembangan alat-alat tubuh seperti jantung,
paru-paru, ginjal, otak dan sebagainya.
PENETASAN
4. Perhitungan hacthing rate
rumus Hitung derajat penetasan larva:

Hatching rate (%) = Jumlah larva yang menetas x 100%


Jumlah telur yang dihasilkan
PEMELIHARAAN LARVA

Kegiatan yang paling menentukan dalam keberhasilan usaha pembenihan

Fase kritis dalam siklus hidup ikan

Tubuh larva kecil Larva membutuhkan pakan alami


Bukaan mulutnya kecil Belum ada pakan buatan yang bisa
Pemberian pakan dan pengelolaan menandingi pakan alami, Kultur pakan
lingkungannya relatif sulit alami juga memiliki tingkat kesulitan
yang tinggi.
REKAYASA TEKNIK
PEMELIHARAAN LARVA IKAN

Persiapan Wadah Penebaran Larva Pemberian Pakan

Sampling Pengelolaan Pengelolaan


Pertumbuhan Kesehatan Kualitas Air
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN REKAYASA PEMELIHARAAN LARVA

Wadah Media Padat Tebar Pakan

Pakan yang diberikan


Dibersihkan dan Pengukuran harus lebih kecil dari
disanitasi terlebih kualitas air Padat penebaran ikan yang
bukaan mulut larva
terlalu tinggi dapat:
dahulu Penyiponan Frekuensi pemberian
menurunkan mutu air,
pakan sebanyak 2 - 3
pertumbuhan ikan yang
kali perhari
lambat,
Kandungan protein
tingkat kelangsungan
pakan benih ikan
hidup ikan rendah
sebesar 30 %
tingkat keragaman
Jumlah pakan yang
ukuran ikan yang tinggi
diberikan 10 % dari
biomasa.
PARAMETER KEBERHASILAN REKAYASA TEKNIK
PEMELIHARAAN LARVA

Parameter keberhasilan rekayasa teknik pemeliharaan larva yang sangat menentukan tingkat keberhasilan
proses pemeliharaan larva yaitu:
Mortalitas Survival Rate (SR)
Jumlah larva yang mati selama 1 periode : Jumlah Tingkat kelangsungan hidup (Survival rate)
penebaran larva x 100% adalah presentase jumlah larva yang hidup pada
saat waktu tertentu di bandingkan dengan
= Tingkat Kematian (Mortalitas)
jumlah larva pada awal pemeliharaan
SR= Nt/No x 100%
Keterangan:
SR : Survival Rate/ Kelangsungan Hidup
Nt : Populasi ikan di akhir
No : Populasi Ikan di Awal
Laju Pertumbuhan Harian
Untuk mengrtahui keberhasilan pemeliharaan dari pengamatan laju pertumbuhan larva
, di perlukan pengumpulan data yang di peroleh dari beberapa rumus
( )
GR =

Keterangan:
GR : Growth Rate/ Pertumbuhan Mutlak
Wt : Berat rata larva waktu t (gr/ekor)
Wo : Berat rata larva waktu 0 (gr/ekor)
t : Waktu (hari)
Persiapan wadah pendederan benih bertujuan
agar benih ikan yang akan dipelihara dapat
tumbuh dan memiliki survival rate yang optimal.
Kebutuhan optimal benih ikan tersebut meliputi
kualitas air, bebas dari hama dan penyakit, serta
tersedianya pakan. Oleh sebab itu perlu
dilakukan persiapan kolam yang optimal.
Pendederan benih ikan dapat menggunakan
bak/fiber/akuarium dan kolam.
Pendederan ikan di bak umumnya lebih intensif dibandingkan
pendederan benih ikan di kolam. Pendederan benih ikan di
bak lebih terkontrol baik kualitas air, hama dan penyakit,
pertumbuhan, pakan dan sebagainya. Penentuan wadah
pendederan benih ikan sangat tergantung pada sifat dan
karakter jenis benih ikan.
Persiapan pendederan di bak meliputi, pemasangan aerasi,
pengeringan, pencucian, sanitasi, perbaikan pengeluaran air.
Pada beberapa persiapan bak, dilakukan pemupukan untuk
kultur pakan alami. Pemupukan dilakukan 4-7 hari sebelum
dilakukan penebaran benih ikan. Kultur pakan alami
dimaksudkan untuk menyediakan pakan alami. Pemupukan di
bak dapat dilakukan dengan menebar pupuk ke dasar bak
atau memasukkan pupuk kandang ke dalam plastik dan
plastik tersebut digantungkan dalam air bak.
Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan benih berupa kolam tanah
dengan ukuran 200 500 m2, tergantung kepadatan tebar benih yang
dipelihara. Sebaiknya kolam pemeliharaan tersebut sudah disiapkan 2 3
hari sebelum benih ditebarkan.
Sebelum digunakan, kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 3 4 hari
hingga dasarnya retak retak dengan tujuan untuk memperbaiki struktur
tanah dasar, membunuh bibit bibit penyakit yang ada di dalam tanah dan
mengurangi/menguapkan bahan beracun dalam tanah hasil dekomposisi
dari bakteri aerob maupun anaerob yang ada di dasar tanah. Setelah itu,
dilakukan pengolahan dasar kolam pendederan, yang bertujuan agar tanah
dasar kedap air, strukturnya baik dan higienis. Hal ini dilakukan karena
tanah dasar yang kedap dapat menahan air dan tidak bersifat porous,
sehingga memperlancar proses penguraian bahan organik dan pakan alami
dapat tumbuh dengan baik
Pengolahan dasar kolam dilakukan dengan mencangkul dan meratakan
dasar kolam. Pada saat pengolahan dasar kolam juga dibuat kamalir di
pinggir atau di tengah kolam. Kamalir berfungsi untuk
mempercepat pemasukan dan pengeringan kolam,
mempercepat pemanenan dan sebagai tempat berlindungnya
benih ikan dari hama dan terik matahari.
Pemupukan dan Pengapuran Kolam Pendederan
Tujuan pemupukan itu adalah untuk menyediakan unsur-
unsur hara, memperbaiki struktur tanah, derajat keasaman
dan lain-lain
Untuk memutus siklus hama dan penyakit yang ada di dasar
kolam, maka dilakukan pengapuran
Pengisian air kolam dilakukan setelah pemupukan dan
pengapuran. Pengisian air dilakukan dengan ketinggian 30
40 cm, kemudian pipa pemasukan air ditutup. Air kolam
dibiarkan selama 5-7 hari agar pakan alami tumbuh dengan
baik. Air kolam pendederan diisi kembali sampai ketinggian
50-70 cm. Menaikkan air tersebut dimaksudkan untuk
mengencerkan kepekatan pakan
alami di dalam kolam.

Anda mungkin juga menyukai