Anda di halaman 1dari 11

 

Teknik Pengangkutan
Transportasi Ikan
Pengangkutan ikan hidup baik itu induk,
benih dan ikan untuk kebutuhan
konsumsi pada dasarnya adalah usaha
menempatkan ikan pada lingkungan
baru yang berbeda dengan lingkungan
 asalnya disertai dengan perubahan-
perubahan sifat lingkungan yang relatif
mendadak dan akan sangat mengancam
kehidupan ikan. Umumnya ikan
konsumsi harganya akan lebih mahal
jika didistribusikan dalam keadaan
hidup. Keberhasilan mengurangi
pengaruh perubahan lingkungan yang
mendadak ini akan memberi
kemungkinan untuk mengurangi  tingkat
kematian, yang berarti tercapainya
tujuan pengangkutan.
Pada dasarnya, ada dua metode pengangkutan
ikan hidup, yaitu pegangkutan  dengan
menggunakan air sebagai media (system basah)
dan pengangkutan   tanpa menggunakan  media
air (sistem kering). Pada pengangkutan ikan
hidup, beberapa hal yang harus diperhatikan
diantaranya adalah :

1. Meningkatkan Suplai oksigen dengan 2. Mengontrol Metabolisme dengan


cara mengganti udara dengan oksigen cara mengurangi laju buangan
murni, meningkatkan  tekanan  oksigen   metabolisme dan menetralisir atau
pada  wadah,  dan  mengurangi membuang hasil metabolisme.
konsumsi oksigen rata-rata
Sebelum dilakukan pengangkutan, ikan sebaiknya dipuasakan
terlebih dahulu selama 48 jam. Hal ini bertujuan untuk
mengosongkan  saluran pencernaan agar metabolisme menurun.
Faktor yang sangat penting pada pengangkutan  ikan adalah
tersedianya oksigen terlarut   yang memadai .

Akan tetapi hanya dengan


Kemampuan ikan untuk faktor ini saja tidak
mengkonsumsi oksigen juga menjamin ikan akan
dipengaruhi oleh toleransi  terhadap berada dalam kondisi yang
baik
suhu air, pH, konsentrasi CO2,
akumulasi amoniak, ikan terlalu
aktif, infeksi  bakteri, luka fisik
akibat penanganan yang  kasar, dan
faktor stress.
Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi pengangkutan
 ikan hidup dengan mempertimbangkan persediaan oksigen dalam
alat pengangkutan,antaralain:

 Spesiesikan: kebutuhan ikan


 Suhu air: pada suhu yang rendah
akan oksigen bervariasi sesuai
akan mengakibatkan kadar
dengan spesiesnya.
oksigen dalam air lebih tinggi,
 Umur dan ukuran ikan:dalam
karena kebutuhan untuk respirasi
jumlah berat total yang
menurun.
sama,ikan yang lebih kecil
 Lamawaktu pengangkutan:
memiliki kebutuhan oksigen
semakin pendek lama waktu
lebih tinggi dibandingkan
pengangkutan, maka semakin
dengan  ikan yang lebih besar.
tinggi kepadatannya.
 Ketahanan relatif  ikan  :  ikan 
 Cara angkut dan lama istirahat:
yang   diberi  pakan  alami 
semakin cepat dan prasarana
lebih  tahan dibandingkan
pengangkutan yang baik serta
 dengan ikan yang diberi pakan
waktu istirahat yang pendek,
buatan, serta ikan yang dalam
kemungkinan keberhasilan
kondisi siap memijah cenderung
pengangkutan semakin besar.
 memiliki daya tahan dalam
pengangkutan yang renda
 Sifatalami alat pengangkut : pengangkutan dengan wadah kayu menyebabkan
peningkatan suhu air lebih lambat dibandingkan dengan wadah logam, tetapi wadah
kayu dapat mengisolasi panas dalam wadah.
 Kondisi klimatologik: hal ini berpengaruh terhadap suhu air didalam wadah maupun
kandungan oksigen terlarutnya.

Jenis dan Pengaruh


Penampungan

Selama atau setelah pemanenan, ikan hasil  tangkapan harus ditampung


beberapa waktu sampai ikan dikirim ke tujuan  akhir. Selama penampungan dapat
dilakukan sortasi  dan grading ukuran. Penampungan dapat untuk waktu yang
pendek (provisional storing) atau waktu yang lama  (prolonged storage).
Provisional storing sering dilakukan pada waktu  sedang dilakukan panen, ikan
ditampung,  kemudian ikan disortasi. Selanjutnya ikan dipaking dan segera dikirim
ke tujuan akhir, misalnya benih ke kolam-kolam pemeliharaan atau penebaran
dilokasi dekat atau ikan konsumsi yang segera akan diolah. Penampungan  lama
dilakukan selama 2-3 hari atau Iebih diawali dengan sorting dan  grading.
Penanganan harus  dilakukan dengan hati-hati agar ikan tidak  stres, terluka  dan
terserang penyakit.  Keberhasilan penampungan ikan hidup dipengaruhi pula oleh
teknik penangkapan selama pemanen.
Ikan harus ditempatkan dalam   kondisi yang baik. Kualitas daging
ikan dapat meningkat. Ikan-ikan yang sebelumnya dipelihara dalam
 kolam yang berlumpur atau dengan pemberian pupuk organik atau
pakan berupa  Iimbah diperlukan penampungan untuk menghilangkan 
bau  lumpur,  Iendir  dan  parasit  yang  mungkin  menempel. Dengan
penampungan  yang baik selama beberapa waktu (2 jam) akan
meningkatkan kualitas dagingnya, namun penurunan berat harus
seminim mungkin.

Penampungan biasanya dilakukan dengan menempatkan ikan dalam


tempat penampungan dengan air yang mengalir  untuk menjamin
kecukupan oksigen. Aliran air tidak boleh terlalu berlebihan untuk
menekan ikan berusaha berenang yang akan mengeluarkan  enerji,
sehingga dapat  mengurangi beratnya. Apabila penampungan hanya
sebentar, ikan tidak perlu diberi pakan. Penampungan ikan  harus
terlindung. Penampungan ikan harus ditempatkan didekat tempat
tinggal atau rumah agar mudah pengawasan. Hal ini dimaksud untuk
menghindar  dari musuh-musuh alami ikan dan pencurian
Teknik
Penampungan

1. Kantong Jaring
Kantong jaring yang dipasang dikolam • Kantong Jaring
atau saluran   air dapat digunakan untuk • Keramba Jaring
penampungan selama penangkapan ikan
dilakukan. Ukuran  mata jaring tergantung • Bak atau Kolam
pada  ukuran ikan yang akan ditampung.
Benih larva ukuran sekitar 0,6-0,9 cm
Permanen
dengan hapa ukuran lubang 2-3 cm, benih
ukuran 3-5 cm dengan waring ukuran
lubang 0,4-0,5 cm dan  ikan lebih besar 10
cm  menggunakan  jarring polyetheline
ukuran lubang 0,75inci (2 cm). Jaring
dipasang ditempatkan dekat pintu air
masuk  kolam agar mendapatkan air yang
segar dan bersih. Kantong jarring ukuran
2-4m x 1-4 m dan tinggi 0,8 m lebih
cocok digunakan bila dibanding  kantong
berukuran besar.
Teknik
Penampungan
2. Keramba Jaring
Keramba jaring dibuat dengan
kerangka besi atau  kayu dan  kisi-
kisinya dilapisi jaring. Benih ukuran
3-5 cm dengan waring ukuran
lubang 0,4-0,5 cm dan ikan lebih
besar 10 cm menggunakan  jaring
polyetheline ukuran lubang 1 inci.
Ikan-ikan lunak seperti karper dan
lele dapat  ditampung dalam 
keramba kecil. Ikan-ikan  tersebut
tahan terhadap  kandungan oksigen
relatif rendah dan kepadatan tinggi.
Karper tidak besirip keras dan duri
keras lele tidak tegang, sehingga
dalam  keadaan padat tidak merusak
ikan lainnya.
Teknik
Penampungan
3. Bak atau Kolam Permanen
Bak/kolam permanen berukuran panjang 2-
6, lebar 1-2 m dan tinggi 1 m sangat tepat
untuk penampungan ikan dalam jangka
waktu relatif lama.  Dinding bak dibuat
 halus agar tidak melukai ikan.  Aliran ai
rcukup dan level air mudah diatur dan
pengurasan total dapat dilakukan dengan
cepat.  Oleh karena itu pintu air
pembuangan dibuat model monik dengan
pintu berupa beberapa papan yang
dipasang pada sekat.  Untuk lebih mudah
pengangkatan ikan dan penampungan bias
dilapisi jaring, sehingga air tidak perlu
harus dibuang total.  Apabila ikan harus
diberi pakan, dengan ransum 1% berat
total perhari.  Namun sehari sebelum
diangkut, pemberian pakan harus
dihentikan.
1. Ada 6 faktor utama yang mempengaruhi pengangkutan  ikan hidup dengan
mempertimbangkan persediaan oksigen dalam alat pengangkutan. Tuliskan 3 faktor
utama tersebut,.!

2. Sebelum dilakukan pengangkutan, ikan sebaiknya dipuasakan terlebih dahulu


selama 48 jam. …! Jelaskan mengapa ikan harus dipuaskan selama 48 jam

3. Pada dasarnya, ada dua metode pengangkutan ikan hidup, yaitu pegangkutan
 dengan menggunakan air sebagai media (system basah) dan pengangkutan   tanpa
menggunakan  media air (sistem kering). Pada pengangkutan ikan hidup ada 2 hal
yang harus diperhatikan…!
Tuliskan 2 hal yang harus diperhatikan dalam pengangkutan ikan dalam keadaan hidup
4. Tenik penampungan ada 3. tuliskan 3 teknik penmapungan ..!

5. Teknik penampungan ada 3, jelaskan 3 teknik penampungan tersebut..!!

Anda mungkin juga menyukai