Teknik Pengangkutan
Transportasi Ikan
Pengangkutan ikan hidup baik itu induk,
benih dan ikan untuk kebutuhan
konsumsi pada dasarnya adalah usaha
menempatkan ikan pada lingkungan
baru yang berbeda dengan lingkungan
asalnya disertai dengan perubahan-
perubahan sifat lingkungan yang relatif
mendadak dan akan sangat mengancam
kehidupan ikan. Umumnya ikan
konsumsi harganya akan lebih mahal
jika didistribusikan dalam keadaan
hidup. Keberhasilan mengurangi
pengaruh perubahan lingkungan yang
mendadak ini akan memberi
kemungkinan untuk mengurangi tingkat
kematian, yang berarti tercapainya
tujuan pengangkutan.
Pada dasarnya, ada dua metode pengangkutan
ikan hidup, yaitu pegangkutan dengan
menggunakan air sebagai media (system basah)
dan pengangkutan tanpa menggunakan media
air (sistem kering). Pada pengangkutan ikan
hidup, beberapa hal yang harus diperhatikan
diantaranya adalah :
1. Kantong Jaring
Kantong jaring yang dipasang dikolam • Kantong Jaring
atau saluran air dapat digunakan untuk • Keramba Jaring
penampungan selama penangkapan ikan
dilakukan. Ukuran mata jaring tergantung • Bak atau Kolam
pada ukuran ikan yang akan ditampung.
Benih larva ukuran sekitar 0,6-0,9 cm
Permanen
dengan hapa ukuran lubang 2-3 cm, benih
ukuran 3-5 cm dengan waring ukuran
lubang 0,4-0,5 cm dan ikan lebih besar 10
cm menggunakan jarring polyetheline
ukuran lubang 0,75inci (2 cm). Jaring
dipasang ditempatkan dekat pintu air
masuk kolam agar mendapatkan air yang
segar dan bersih. Kantong jarring ukuran
2-4m x 1-4 m dan tinggi 0,8 m lebih
cocok digunakan bila dibanding kantong
berukuran besar.
Teknik
Penampungan
2. Keramba Jaring
Keramba jaring dibuat dengan
kerangka besi atau kayu dan kisi-
kisinya dilapisi jaring. Benih ukuran
3-5 cm dengan waring ukuran
lubang 0,4-0,5 cm dan ikan lebih
besar 10 cm menggunakan jaring
polyetheline ukuran lubang 1 inci.
Ikan-ikan lunak seperti karper dan
lele dapat ditampung dalam
keramba kecil. Ikan-ikan tersebut
tahan terhadap kandungan oksigen
relatif rendah dan kepadatan tinggi.
Karper tidak besirip keras dan duri
keras lele tidak tegang, sehingga
dalam keadaan padat tidak merusak
ikan lainnya.
Teknik
Penampungan
3. Bak atau Kolam Permanen
Bak/kolam permanen berukuran panjang 2-
6, lebar 1-2 m dan tinggi 1 m sangat tepat
untuk penampungan ikan dalam jangka
waktu relatif lama. Dinding bak dibuat
halus agar tidak melukai ikan. Aliran ai
rcukup dan level air mudah diatur dan
pengurasan total dapat dilakukan dengan
cepat. Oleh karena itu pintu air
pembuangan dibuat model monik dengan
pintu berupa beberapa papan yang
dipasang pada sekat. Untuk lebih mudah
pengangkatan ikan dan penampungan bias
dilapisi jaring, sehingga air tidak perlu
harus dibuang total. Apabila ikan harus
diberi pakan, dengan ransum 1% berat
total perhari. Namun sehari sebelum
diangkut, pemberian pakan harus
dihentikan.
1. Ada 6 faktor utama yang mempengaruhi pengangkutan ikan hidup dengan
mempertimbangkan persediaan oksigen dalam alat pengangkutan. Tuliskan 3 faktor
utama tersebut,.!
3. Pada dasarnya, ada dua metode pengangkutan ikan hidup, yaitu pegangkutan
dengan menggunakan air sebagai media (system basah) dan pengangkutan tanpa
menggunakan media air (sistem kering). Pada pengangkutan ikan hidup ada 2 hal
yang harus diperhatikan…!
Tuliskan 2 hal yang harus diperhatikan dalam pengangkutan ikan dalam keadaan hidup
4. Tenik penampungan ada 3. tuliskan 3 teknik penmapungan ..!