Anda di halaman 1dari 38

TEKNIK BUDIDAYA IKAN

TAWAR

Oleh :
ICUNG TARJO WIYONO, S.Pi

BALAI RISET PERIKANAN BUDIDAYA AIR


TAWAR DAN PENYULUH PERIKANAN
BUDIDAYA IKAN

 Usaha pemeliharaan dan


pengembangbikan ikan yang
terdapat di kolam, Aquarium,
sawah, sungai , danau dan
perairan lainya
Budiday Ikan dibagi Menjadi 2

 Pembenihan

 Pembesaran
 Pengertian Pembenihan
Kegiatan pemeliharaan yang bertujuan
untuk menghasilkan benih yang dijadikan
komponen input pembesaran

 Satuan Produksi
Ekor/siklus produksi
Ekor/volume bak
Ekor/bobot induk

Ukuran :
cm/ Inchi
S, M dan L
Kebiasaan masyarakat
 Pengertian Pembesaran
Kegiatan pemeliharaan yang
bertujuan
untuk menghasilkan ikan konsumsi

 Satuan Produksi
Kg/siklus produksi
Kg/volume bak
Kebiasaan masyarakat
1. Pembenihan

Siklus Hidup Ikan


Induk, Telur, Embrio, Larva, Benih, Juvenil,
Remaja, Dewasa, Induk

Kegunaan :
Sebagai pengetahuan dasar dalam
menerapkan strategi pemeliharaan dan
reproduksi
INDUK

Pengertian
Ikan yang memiliki kemampuan untuk
bereproduksi

Dalam stadia ini, gonad ikan sudah dapat


memproduksi telur dan gonad jantan sdh
dapat memproduksi sperma
INDUK
Ciri-ciri Induk :
Betina
 Perut agak buncit
 Diraba pada bagian perut agak lembek
 Alat kelamin berwarna kemerahan
 Pergerakan tidak lincah
Jantan
 Perut relatif ramping
 Diraba pada bagian perut keluar milt
 Pergerakan lincah
 Ciri-ciri warna tubuh khas :
– Dahi menonjol
– Operculum kasar
– Warna lebih cemerlang dan menarik
– Sirip punggung lebih panjang
Sifat Induk
 Parental Care

Pasif
a. Memproduksi telur berukuran besar
Tujuan : Menjamin ketersediaan kuning
telur sebagai sumber energi

b. Zat racun pada telur sehingga dihindari


oleh predator
Aktif
Jantan dan betina secara aktif menjaga telur, larva
maupun benih
Contoh :
– Pemilihan dan persiapan pemijahan
– Membersihkan substrat
– Mengumpulkan dan membuat substrat
– Menjaga dan mengusir predator
– Menginkubasi telur dan larva di dalam mulut
– Menempatkan telur di tempat tersembunyi dan
aman
– Menyusui larva dan benih
 Catatan :
Umumnya induk yang parental care
menjadi lebih reaktif dan galak saat
pemijahan dan pengasuhan

Kegunaan
Untuk mengetahui penanganan induk
dan persiapan pemijahan
 Non Parental Care
Tidak peduli terhadap keturunannya

Biasanya dicirikan oleh :


- jumlah telur yang dihasilkan banyak
- ukuran diameter telur relatif kecil
- ukuran gonad relatif besar

Contoh : Ikan Lele, Ikan Mas, Ikan Tawes


Ikan Nilem
TELUR/EMBRIO
Telur/Embrio
Output dari aktifitas pemijahan

Sifat Telur :
 Menempel/Adhesif
 Memiliki lapisan pelekat pada dinding cangkang
 Menjadi lebih aktif bila terjadi kontak dengan air
 Tidak Melekat/Non Adhesif
 Mengapung Berat Jenis Telur < Berat Jenis Air
 Melayang Berat Jenis Telur = Berat Jenis Air
Perkembangan Embrio
Embrio

26 Jam 30 Menit
Embrio

28 Jam 00 Menit
Embrio

2 Jam Sebelum Menetas


Larva Menetas 43 Jam 45 Menit
LARVA
 Larva
Anak ikan yang berukuran sangat kecil dan belum
memiliki bantuk morfologi yang definitif seperti
induknya

 Karakteristik Larva :
Tubuh transparan
Belum memiliki kelengkapan organ tubuh
Gerakan lamban kadang terputus-putus
Ukuran tubuh relatif kecil
Memiliki kantung kuning telur
Bersifat karnivor/pemangsa sesama
 Perkembangan Larva
1. Larva masih memanfaatkan kuning telur (endogenous)
2. Perkembangan organ tubuh untuk keperluan
pemangsaan seperti mata, sirip, mulut, dan saluran
pencernaan
3. Kuning telur dan butir minyak akan menyusut dan habis
sejalan dengan perkembangan organ tubuh larva
4. Sebelum Kuning telur dan butir minyak tersebut, larva
diharapkan sudah bisa mengkonsumsi pakan dari luar
(exogenous)
5. Apabila terjadi gap antara endogenous dan exogenous
kemungkinan besar larva akan mati
6. Stadia larva merupakan fase paling kritis dalam siklus
hidup ikan
Larva setelah lepas cangkang
a

Larva Yang baru menetas ( a) Terlihat Kuning Telur


BENIH
Benih
Anak ikan yang memiliki bentuk morfologi
tubuh sudah definitif seperti induknya.
Benih berbeda dengan induknya dalam
ukuran dan tingkah laku reproduksinya saja

Feeding Habits sudah mengkonsumsi pellet


Laju Pertumbuhan stadia benih mulai
meningkat
JUVENIL
Juvenil
Anak ikan yang memiliki bantuk tubuh
seperti induknya tetapi lebih kecil dan organ
reproduksi masih dalam perkembangan.

Pada stadia ini laju pertumbuhan ikan


berada dalam kecepatan yang maksimum
sebelum melambat ketika memasuki dewasa
DEWASA
Dewasa
Berbeda dengan juvenil, organ reproduksi ikan
dewasa dan ikan induk sudah berfungsi sehingga
berpotensi melakukan aktifitas reproduksi

Pada stadia ini, laju pertumbuhan daging


(somatis) ikan melambat karena sebagian energi
yang diperoleh digunakan untuk pertumbuhan
generatif
KEGIATAN PEMBENIHAN
IKAN
1. Pemeliharaan Induk
Tujuan untuk menumbuhkan dan
mematangkan gonad

Pendekatan
a. Lingkungan
b. Pakan
c. Hormonal
 Pendekatan Lingkungan
Membuat media hidup seoptimal mungkin
sehingga ikan mampu hidup, tumbuh,
berkembang dan bereproduksi.

 Pendekatan Pakan
Memiliki kualitas yang baik, pemberian yang sesuai
dengan jumlah dan kebutuhan

 Pendekatan Hormonal
Menstimulir sinyal-sinyal syaraf pusat dan kelenjar
hormon
2. Pemijahan Induk
* Sifat Pemijahan
a. Bersifat Alami
Telur dibuahi sperma di dalam air
setelah dikeluarkan oleh induk betina

Proses ini didahului oleh aktifitas


percumbuan

Dapat berlangsung secara


berkelompok/pasangan
b. Bersifat Buatan
Pembuahan telur dan sperma dilakukan
dengan bantuan manusia

-telur dipaksa keluar dari tubuh induk betina

melalui stripping
-dikumpulkan pada suatu wadah, begitu pula
ikan jantan, sperma dikumpulkan pada wadah
yang berisi telur.
-untuk memperbesar peluang pembuahan,
campuran telur dan sperma diberi larutan
pembuahan
Proses stripping Gonad jantan diambil

Sperma dan telur dicampur Proses penebaran telur


Perangsangan Pemijahan

Perangsangan Pemijahan dengan Pendekatan Hormonal


Penanganan dan Pemeliharaan
Larva

 Merupakan kegiatan yang paling


menentukan keberhasilan suatu
pembenihan ikan
 Sifat larva merupakan stadia paling kritis
dalam siklus hidup ikan
 Adakalanya keberhasilan dalam pemijahan
tidak disertai keberhasilan dalam
pemeliharaan larva contoh ikan betutu
(penetasan bisa mencapai 100% namun
kelangsungan hidup < 10%
Penanganan dan Pemeliharaan
Larva
 Beberapa faktor yang menyebabkan
pemeliharaan larva memiliki tingkat
kesulitan tinggi antara lain :
1. Tubuh larva sangat kecil organ masih
belum sempurna
2. Bukaan mulutnya juga sangat kecil
3. Terkadang terjadi gap dari endogenous
maupun exogenous
4. Larva membutuhkan pakan alami,
padahal kultur pakan alami yang sesuai
bukaan mulut relatif sulit
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai