Anda di halaman 1dari 32

PENGELOLAAN PEMBENI

HAN IKAN BAWAL


MAMAN SUDRAJAT
Pemijahan ikan bawal

 Ikan bawal merupakan salah


satu komoditas perikanan yang
digemari di masyarakat umum,
itu karena ikan bawal selain
mudah dibudidaya juga cepat
pertumbuhannya, itu
dikarenakan ikan bawal
memakan daun
daunan/sayuran, daging dan
pellet.
Elemen Kompetensi

 Memahami sifat-sifat reproduksi ikan bawal


 Memahami pengelolaan pemeliharaan induk
ikan bawal
 Memahami metode dan tahapan pemijahan
ikan bawal
 Memahami proses penetasan telur pada ikan
bawal
 Memahami pemeliharaan larva pada ikan
bawal
Kriteria Kinerja

 Menjelaskan sifat-sifat reproduksi ikan bawal


 menjelaskan pengelolaan pemeliharaan induk ikan bawal
 menjelaskan metode seleksi induk pada ikan bawal
 menjelaskan tahapan persiapan sarana dan prasarana
dalam pemijahan ikan bawal
 menjelaskan tahapan dan proses pemijahan ikan bawal
 Menjelaskan proses penetasan telur pada ikan bawal
 Menjelaskan proses dan tahapan pemanenan larva pada
ikan bawal
 Menjelaskan proses dan tahapan pemeliharaan larva ikan
bawal
PROSPEK BISNIS IKAN BAWAL

A. Potensi Sumber Daya Alam Yang Mendukung


• Terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau
• Sumber air tersedia cukup, baik sungai, danau, atau air tanah

B. Potensi Pertumbuhan Yang Cepat


• Tingginya permintaan ikan bawal dibandingkan dengan pasokan
• Tidak terlalu sulitnya budidaya karena tidak perlu perlakuan khusus

C. Terbukanya Pasar Ikan Bawal


• Berfungsi ganda, yaitu sebagai ikan hias dan ikan konsumsi
• Makin meningkatnya kesdaran akan pentingnya makan ikan
sifat reproduksi ikan bawal

 Berdasarkan tipe-tipe reproduksi dan


seksualitas, ikan dapat di bedakan
menjadi 3 tipe
 Dalam pemijahan ikan memiliki tempat
pemijahan yang berbeda-beda
 Berdasarkan tempat embrio
berkembang dan tempat terjadinya
pembuahan digolongkan menjadi tiga
tipe
tipe reproduksi dan seksualitas,

Biseksual Uniseksual Hermaprodit


• Biseksual dapat di artikan • Uniseksual dapat • Hermaprodit dapat
sebagai jenis ikan yang diartikan sebagai diartikan sebagai sebuah
memiliki dua kelamin organisme yang organisme yang memiliki
dalam satu spesies atau berkelamin tunggal. kelamin ganda
dengan kata lain dapat di • Contoh yang tepat • Hermaprodit dapat
bedakan menjadi jantan mengenai fenomenan ini dibedakan menjadi tiga
dan betina adalah kelompok ikan tipe yaitu hermaprodit
• Pembedaan ini dapat molly-amazon (Poecillia singkroni, hemaprodit
dilakukan dengan melihat formosa) merupakan ikan protandi, dan hemaprodit
ciri seksual primer dan yang ditemukan pertama protogini
sekunder nya kali sebagai ikan yang
berkelamin betina
pemijahan ikan berdasarkan tempat
pemijahan

1. Memijah pada dasar perairan yang


berbatu disebut golongan ikan Litophil.
2. Memijah pada pasir disebut golongan ikan
Psamophil.
3. Memijah pada kolam air pada kolam
terbuka disebut golongan ikan Pelagophil.
4. Memijah pada cangkang yang telah mati
biasanya disebut golongan ikan
Ostrachophil.
Berdasarkan tempat embrio
berkembang dan tempat terjadinya
pembuahan
Ovivar (bertelur)
• Golongan ikan ovivar adalah ikan yang mengeluarkan telur pada saat pemijahan,
sebagian besar jenis ikan termasuk golongan ini.

Vivipar (beranak)
• Golongan ikan vivipar adalah ikan yang perkembangan embrionya berada dalam
tubuh induknya dan perkembangan embrionya dipengaruhi oleh tali plasenta,
contohnya beberapa ikan elasmobranchii.

Ovovivipar (bertelur beranak)


• Golongan ikan ovovivipar adalah golongan ikan yang perkembangan embrionya
berada dalam tubuh, namun perkembangan embrionya tidak dipengaruhi oleh tali
plasenta, namun oleh kuning telur, contohnya ikan rockfish (Scorpaenidae)
pembenihan ikan bawal air tawar

 pemeliharaan dan pematangan induk,


 persiapan media pembenihan dan pendederan,
 seleksi induk,
 penyuntikan induk,
 pemijahan,
 pengambilan dan penebaran telur,
 pemeliharaan larva,
 pendederan, dan
 pemanenan.
pengelolaan induk ikan bawal

 Indukan bawal atau calon indukan bawal  Induk dapat dipelihara dalam kolam dengan
harus terpisah penyimpanan nya antara jantan kepadatan 0,25 kg/m2 .
dan betina, ini dimaksudkan agar  Setiap hari induk diberi pakan berupa pellet
memudahkan pengelolaan indukan dan mudah
dengan kadar protein 35 % sebanyak 3 % dari
dalam seleksi induk ketika akan dipijahkan.
berat tubuh ikan.
 Indukan bawal biasa berukuran diatas 2.5 kg.  Pemberian pakan hanya dilakukan sebanyak 1
untuk mempercepat indukan bertelur biasanya
kali sehari yaitu pada pagi hari.
diberi pakan keong mas, remis/kijing, atau
juga bisa diberi toge.
 Indukan yang dianggap bagus biasa berumur
diatas 2 tahun.
perbedaan kelamin ikan bawal

jantan  betina 
 Pada induk ikan bawal jantan yang  Sedangkan pada induk betina ciri
matang gonad dicirikan dengan yang matang gonad dapat dilihat
warna bagian dada yang merah dari bagian perutnya yang
cerah, serta kalau distripping ke mengembang (besar)
arah bagian perut akan keluar
sperma (cairan putih susu)
seleksi induk ikan bawal

 Penangkapan induk dilakukan dengan menggunakan • Adapun untuk memastikan bahwa telur induk
jaring. betina sudah matang gonad sebaiknya contoh
 Setelah induk ditangkap, maka dilakukan seleksi telurnya diambil menggunakan kateter (canulator),
induk. yaitu dengan memasukkan kateter ke dalam bagian
urogenital (lubang kelamin betina) yang terdapat
 Induk yang dipilih adalah yang matang gonad dengan saluran kantung telurnya (oviduct) sedalam ± 2,5
ciri induk betina memiliki perut buncit, lubang cm, lalu diisap secara perlahan sehingga telur
kelamin agak membuka, sedangkan untuk jantan
sebagian masuk ke dalam selang kateter.  
adalah yang diurut perutnya akan keluar sperma.
• Apabila telur sudah berbentuk bulat, warnanya
 Induk yang digunakan untuk pemijahan memiliki
kehijauan, serta mempunyai ukuran yang seragam,
bobot 3 – 4 kg/ekor. Induk yang telah diseleksi
kemudian ditimbang untuk menentukan dosis menandakan induk sudah matang kelamin dan siap
hormon dalam penyuntikan. dipijahkan
pengelolaan pakan pada induk ikan bawal

 Jenis pakan
 Jumlah pakan yang diberikan
 Kandungan gizi pakan
 Waktu pemberian
 Frekuansi pemberian
 Cara pemberian
persiapan sarana dan prasarana dalam
pemijahan ikan bawal

 Persiapan media pembenihan yaitu tempat penetasan telur  Kegiatan yang dilakukan dalam persiapan kolam
yang meliputi pembersihan tempat penetasan dan persiapan pendederan adalah pengeringan lahan, pemupukan
kolam pendederan. dan pengisian air. Kolam yang digunakan adalah yang
 Tempat penetasan dapat berupa akuarium yang berukuran 0,9 mempunyai ukuran 20 x 10 x 1,2 m. Kolam
x 0,5 x 0,4 m dan bak konikel. dikeringkan selama 3 – 4 hari, setelah itu dilakukan
 Pembersihan tempat penetasan hanya menggunakan air pemupukan dengan pupuk kandang sebanyak 60 kg
setelah itu tempat penetasan dibiarkan selama 1 hari agar atau sebanyak 0,3 kg/m2. Pengisian air dilakukan
kering setelah pemupukan setinggi 0,5 m. Persiapan lahan
 Persiapan tempat penetasan sesuai dengan Usni (2000), bahwa yang dilakukan tidak sesuai dengan pernyataan
sebelum melakukan penetasan dan pemeliharaan larva, Romeobust (2008), yang mengemukakan bahwa
akuarium dan bak konikel dibersihkan dan dijemur terlebih pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar
dahulu selama 1 – 2 hari. yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi
 Setelah dibersihkan, diisi dengan air media yang berasal dari ikan. Dosis pupuk kandang adalah 25 – 50 kg/100 m2.
sumur bor.
pemijahan ikan bawal

 Untuk teknik pemijahan ikan bawal adalah dengan penyuntikan tapi tidak dengan striping, seperti hal nya ikan ikan
lain penyuntikan biasa menggunakan hormon ovaprim dengan dosis 0,5 - 0.7 ml/kg untuk betina. Sedangkan untuk
jantan 1/3nya dari dosis betina
 Penyuntikan induk betina dilakukan sebanyak dua kali.
 Penyuntikan I dilakukan pada pukul 08.00 WIB sedangkan penyuntikan II dilakukan pada pukul 17.00 WIB.
Penyuntikan induk jantan dilakukan pada saat penyuntikan II induk betina .
 Ikan betina yang telah di suntik disatukan dalam bak pemijahan yang kedalaman nya kira kira 1,5 meter dengan
menggunakan aerator, dimana perbandingan untuk indukan adalah 1 : 1.
 Induk akan memijah 9 – 12 jam setelah penyuntikan II. Telur akan keluar bersamaan pada saat pemijahan
berlangsung
 Ikan bawal kawin biasanya pada malam hari dan ketika telur sudah dibuahi oleh pejantan maka telur siap dipanen
dan di pindahkan pada media akuarium dengan menggunakan skopnet, itu dilakukan karena telur ikan bawal
mengambang ke permukaan air
proses penetasan telur pada ikan bawal

 Telur hasil pemijahan diambil dengan  Telur ikan bawal ditebar ke dalam akuarium dengan
menggunakan seser halus (scoop net). kepadatan 150-200 butir/liter atau sebanyak 500-
600.butir/liter di corong penetasan.
 Sebelum telur diambil maka induk diangkat dan
dipindahkan dulu ke kolam induk pasca pijah.
 Telur akan menetas 16 – 24 jam setelah penebaran.
Pada saat penetasan digunakan aerasi kuat agar
 Pemindahan induk bertujuan mempermudah tidak ada telur yang mengendap.
pengambilan telur.  Jika telur mengendap telur akan mudah membusuk
 Setelah diambil, telur-telur itu kemudian sehingga menyebabkan kegagalan dalam penetasan.
ditampung dalam baskom kemudian telur dicuci  Setelah telur menetas akuarium haruslah di sipon
untuk membuang kotoran yang menempel /dibersihkan dari cangkang telur dan telur yang
setelah itu dilakukan penghitungan jumlah telur, tidak jadi menetas.
baru kemudian telur ditebar di wadah penetasan.
proses dan tahapan pemeliharaan larva ikan
bawal

 Setelah larva menetas, larva yang berada di  SR selama pemeliharaan larva dapat mencapai
corong penetasan dipindah ke akuarium untuk 94%.
dilakukan pemeliharaan.  1 minggu setelah di beri makan artemia maka
 HR dalam penetasan adalah sebanyak 48,7 %. larva bawal siap di pindah ke pendederan 2
Pemeliharaan larva di akuarium adalah
dengan kepadatan 99 ekor/liter.
 4 hari kemudian ikan bawal bisa langsung
diberi makan dengan artemia dengan
ketentuan suhu 30 derajat bila di bawah suhu
itu maka hari ke 5 baru bisa diberi artemia.
Pengelolaan kualitas air

 Setiap kenaikan suhu 10 0C akan mempercepat laju  Kesadahan adalah gambaran konsentrasi garam kalsium
reaksi kimia sebesar 2 kali. Racun Amoniak (NH 3) dan magnesium yang larut dalam air
berbanding lurus dengan kenaikan suhu, semakin  Kesadahan berfungsi sebagai penjaga kesetabilan pH air.
tinggi suhu maka semakin tinggi kadar amoniaknya pH air yang stabil akan meningkatkan ketahanan tubuh
 Salinitas adalah suatu ukuran yang menggambarkan ikan dan mempercepat penyembuhan ikan yang terkena
banyaknya garm-garam yang terlarut di dalam air. penyakit
Pada suatu tingkat salinitas tertentu ikan air tawar  Sebagai makhluk hidup ikan dan hewan air lainnya
masih dapat hidup, tetapi bibit-bibit penyakit penyebab memerlukan oksigen terlarut demi kelangsungan hidup
infeksi tidak dapat hidup dan pertumbuhannya. Di dalam kolam atau tambak,
sumbernya berasal dari fotosintesis fitoplankton dan
 Amoniak sebagai metabolisme ikan atau hewan air diffuse udara.
lainnya dan penguraian zat organic merupakan racun
bagi ikan. Amoniak di dalam air berwujud NH3 dan ion
 Hidrogen Sulfida merupakan gas beracun yang dapat
NH4, khusus NH3 sangat beracun bagi ikan, sedangkan larut dalam air, akumulasinya di kolam atau tambak
biasanya ditandai dengan endapan lumpur berbau khas,
NH4 asal tidak melebihi 3 ppm relative tidak
sumber utamanya adalah hasil dekomposisi sisa-sisa
berbahaya. Bila pH tinggi dan temperatur tinggi maka plankton, kotoran, dan bahan organik lainnya. Daya racun
sebagian besar amoniak berubah menjadi NH 3. H2S tergantung suhu, pH dan oksigen terlarut.
Pengelolaan pakan

 Jenis pakan
 Bentuk pakan
 Jumlah pakan yang diberikan
 Kandungan gizi pakan
 Waktu pemberian
 Frekuansi pemberian
 Cara pemberian
Pendederan 2

 pendederan 2 yaitu menggunakan kolam tanah atau kolam  Padat penebaran benih adalah 6-10 ekor/liter.
tembok yang dasarnya tanah.  Selama pendederan, benih mengandalkan pakan alami.
 Ada hal penting yang jangan terlewatkan pada pendederan Setelah pakan alami habis, baru diberi pakan pellet yang telah
fase ini yaitu persiapan kolam, dimana kolam haruslah direndam terlebih dahulu.
terlebih dulu diberi pupuk dan pengapuran.  Pemberian pakan pellet mulai dilakukan pada saat benih
 Dimana pemupukan ini sangat sekali berpungsi untuk berumur 30 hari hingga panen.
pertumbuhan plankton yang nantinya menjadi sumber  Jumlah pakan rata-rata yang diberikan adalah 0,8 kg per hari.
makanan bagi larva.  Frekuensi pemberian pakan adalah 1 kali sehari pada pagi
 Selama kegiatan pemindahan larva yang mati mencapai 5- hari.
10 %.  Monitoring pertumbuhan di kolam pendederan dilakukan
 Hal ini disebabkan teknik pemanenan yang kurang baik setiap 1 minggu sekali.
sehingga larva ada yang mati.  Hama yang ditemukan di kolam pendederan adalah keong,
 Setelah pemeliharaan larva maka dilakukan pendederan kecebong, kepiting dan serangga air.
proses dan tahapan pemanenan larva pada ikan
bawal

 Setelah ± 14 jam sejak telur dipindahkan dari bak


pemijahan telur sudah mulai menetas.  
 Maka kegiatan pemanenan larva sudah bisa dilakukan.
 Caranya cukup mudah dan sederhana yaitu dengan
mengangkat/ mematikan aerasi beberapa saat
sehingga larva yang baru menetas timbul dipermukaan
sedangkan cangkang telurnya akan mengendap di
dasar wadah.  
 Maka ketika itulah dilakukan pemindahan larva
dengan cara menyeser larva pada wadah.  
 Hal ini dilakukan terus menerus beberapa kali sampai
diperkirakan larva sudah terpanen semuanya atau
sebagian besar sudah terpanen.
Perencanaan produksi benih ikan bawal

MENYUSUN
PENENTUA KEBUTUHAN
SARANA DAN
N LOKASI PRASARANA

MENYUSUN MENENTUKA
KEBUTUHAN
SARANA N SKALA
PRODUKSI USAHA

MENGHITUNG
KELAYAKAN
USAHA
Penentuan Lokasi

 Berada dekat dengan sumber air atau memiliki sumber


air sendiri.
 Letak sumber airnya lebih tinggi dari lokasi hatchery
agar air mudah dialirkan kedalam hatchery (kecuali bila
menggunakan pompa air).
 Kuantitas airnya cukup agar kegiatannya dapat berjalan
secara continue (berkesinambungan).
 Kualitas airnya baik, misalnya jernih, kandungan
oksigennya tinggi atau sekitar 4 ppm dan tidak
mengandung unsur-unsur yang membahayakan ikan.
 Lokasinya dekat dengan areal perkolaman.
 Keamanannya terjamin.
 Dekat dengan jalan dan transportasinya lancar.
MENYUSUN KEBUTUHAN SARANA DAN
PRASARANA

Hatchery Kolam
Fasilitas yang harus dibuat untuk  Kolam pemeliharaan induk
hatchery ikan bawal yaitu :  Kolam pendederan
 Bak penampungan air bersih   Kolam pembesaran
 Bak pemberokkan
 Bak pemijahan
 Tempat penetasan telur
MENYUSUN KEBUTUHAN SARANA
PRODUKSI

 Induk Jantan dan Induk Betina


 Pakan Tambahan
 Pupuk
 Kapur
MENENTUKAN SKALA USAHA

 Permintaan pasar
 Ketersediaan sarana dan parasarana
 Ketersediaan sarana produksi
 Kelayakan usaha
 Ketersdiaan modal usaha
Mengitung Kelayakan Usaha

 Biaya
 Pendapatan
 Break even point
 R/C ratio
 B/C Ratio
Data Usaha Budidaya Ikan Bawal

 Kolam ukuran 7 x 10 meter dengan  Bibit ikan 100 ekor @ Rp. 3.500 = Rp. 350.000
kedalaman air 120 cm dengan air mengalir  Pakan apung pf.1000 sebanyak 2 sak @ Rp.
 Ukuran bibit 35 sebesar kuku kelingking 130.000 = Rp. 260.000
sebanyak 3.500 ekor  Obat-obatan Rp 25.000
 Pakan apung merek pf.1000 isi 10kg/sak.  Jumlah modal Rp. 635.000
harga persak 130 ribu membutuhkan 2 sak  Setelah 3 bln bobot ikan 3 ekor/kg harga per kg
Rp. 12.000
 Pakan tambahan bisa di berikan limbah
rumah tangga dan sayuran busuk dari  Pendapatan 1.166 kg x Rp 12.000 = Rp
pasar dll 13.992.000
 Keuntungan Rp. 13.992.000 – Rp. 635.000 = Rp.
13.357.000
ANALISA USAHA PENDEDERAN BAWAL

BIAYA INVESTASI PERHITUNGAN RUGI LABA


 Pembuatan kolam 20 m x 20 m Rp. 2.500.000  Total biaya oparasional Rp. 7.800.000
BIAYA OPERASIONAL  Bobot ikan 3 ekor/kg, jadi bobot keseluruhan
 Beli bibit ikan bawal 4000 ekor @ Rp 200 = Rp. 800.000 1.333 kg
 Pembelian Pellet apung 24 karung @ Rp 110.000 = Rp.  Pendapatan 1.333 kg @ Rp. 12.500 = Rp.
2.640.000 16.662.500
 Peralatan Rp. 1.210.000
 Keuntungan Rp. 16.662.500 – Rp. 7.800.000
 Obat-obatan Rp 1.050.000
= Rp. 8.862.500
 Gaji karyawan 3 blin @ Rp 700.000 = Rp 2.100.000
ANALISA USAHA PEMEBENIHAN
BAWAL

Asumsi usaha pembenihan ikan bawal yang dilakukan di  Pakan larva berupa pakan alami, seperti
kolam/ bak untuk perawatan induk dan pemijahan serta Artemia sp., Moina sp., atau Tubifek sp. Pakan
penetasan telur dan pendederan di akuarium adalah benih berupa tepung pelet.
sebagai berikut.  Obat-obatan/vitamin/ovaprim.
 Luas lahan berukuran 100 m2 berupa kolam  Tenaga kerja dibutuhkan satu orang.
pemijahan 30 m2, kolam perawatan induk 30 m2, dan  Jumlah induk betina sebanyak 20 ekor dan
kolam penetasan telur (pendederan) 40 m2. induk jantan 20 ekor.
 Wadah pemijahan dengan hapa berukuran 2 m x 3 m x  Frekuensi pemijahan satu kali dalam satu
1 m sebanyak enam unit dan wadah penetasan telur tahun.
dan pendederan dengan akuarium sebanyak 84 buah.  Induk betina sebanyak 20 ekor. Setiap ekor
 Pengadaan induk 20 pasang. bertelur 200.000 butir dan SR 70% sehingga
 Pengadaan peralatan: alat suntik, termometer, water jumlah benih sebanyak 20 x 200.000 x 70% =
heater, pH meter, pompa air, dan aerator. 2.800.000 ekor.
 Pakan induk berupa pelet dengan kandungan protein  Siklus periode pembenihan ikan bawal
30—40%. Pemberian pakan sebanyak 2 —3% berat berlangsung pada musim hujan.
ikan dengan frekuensi tiga kali sehari.
TERIMAKASIH

GOOD LUCK

Anda mungkin juga menyukai