Vivipar (beranak)
• Golongan ikan vivipar adalah ikan yang perkembangan embrionya berada dalam
tubuh induknya dan perkembangan embrionya dipengaruhi oleh tali plasenta,
contohnya beberapa ikan elasmobranchii.
Indukan bawal atau calon indukan bawal Induk dapat dipelihara dalam kolam dengan
harus terpisah penyimpanan nya antara jantan kepadatan 0,25 kg/m2 .
dan betina, ini dimaksudkan agar Setiap hari induk diberi pakan berupa pellet
memudahkan pengelolaan indukan dan mudah
dengan kadar protein 35 % sebanyak 3 % dari
dalam seleksi induk ketika akan dipijahkan.
berat tubuh ikan.
Indukan bawal biasa berukuran diatas 2.5 kg. Pemberian pakan hanya dilakukan sebanyak 1
untuk mempercepat indukan bertelur biasanya
kali sehari yaitu pada pagi hari.
diberi pakan keong mas, remis/kijing, atau
juga bisa diberi toge.
Indukan yang dianggap bagus biasa berumur
diatas 2 tahun.
perbedaan kelamin ikan bawal
jantan betina
Pada induk ikan bawal jantan yang Sedangkan pada induk betina ciri
matang gonad dicirikan dengan yang matang gonad dapat dilihat
warna bagian dada yang merah dari bagian perutnya yang
cerah, serta kalau distripping ke mengembang (besar)
arah bagian perut akan keluar
sperma (cairan putih susu)
seleksi induk ikan bawal
Penangkapan induk dilakukan dengan menggunakan • Adapun untuk memastikan bahwa telur induk
jaring. betina sudah matang gonad sebaiknya contoh
Setelah induk ditangkap, maka dilakukan seleksi telurnya diambil menggunakan kateter (canulator),
induk. yaitu dengan memasukkan kateter ke dalam bagian
urogenital (lubang kelamin betina) yang terdapat
Induk yang dipilih adalah yang matang gonad dengan saluran kantung telurnya (oviduct) sedalam ± 2,5
ciri induk betina memiliki perut buncit, lubang cm, lalu diisap secara perlahan sehingga telur
kelamin agak membuka, sedangkan untuk jantan
sebagian masuk ke dalam selang kateter.
adalah yang diurut perutnya akan keluar sperma.
• Apabila telur sudah berbentuk bulat, warnanya
Induk yang digunakan untuk pemijahan memiliki
kehijauan, serta mempunyai ukuran yang seragam,
bobot 3 – 4 kg/ekor. Induk yang telah diseleksi
kemudian ditimbang untuk menentukan dosis menandakan induk sudah matang kelamin dan siap
hormon dalam penyuntikan. dipijahkan
pengelolaan pakan pada induk ikan bawal
Jenis pakan
Jumlah pakan yang diberikan
Kandungan gizi pakan
Waktu pemberian
Frekuansi pemberian
Cara pemberian
persiapan sarana dan prasarana dalam
pemijahan ikan bawal
Persiapan media pembenihan yaitu tempat penetasan telur Kegiatan yang dilakukan dalam persiapan kolam
yang meliputi pembersihan tempat penetasan dan persiapan pendederan adalah pengeringan lahan, pemupukan
kolam pendederan. dan pengisian air. Kolam yang digunakan adalah yang
Tempat penetasan dapat berupa akuarium yang berukuran 0,9 mempunyai ukuran 20 x 10 x 1,2 m. Kolam
x 0,5 x 0,4 m dan bak konikel. dikeringkan selama 3 – 4 hari, setelah itu dilakukan
Pembersihan tempat penetasan hanya menggunakan air pemupukan dengan pupuk kandang sebanyak 60 kg
setelah itu tempat penetasan dibiarkan selama 1 hari agar atau sebanyak 0,3 kg/m2. Pengisian air dilakukan
kering setelah pemupukan setinggi 0,5 m. Persiapan lahan
Persiapan tempat penetasan sesuai dengan Usni (2000), bahwa yang dilakukan tidak sesuai dengan pernyataan
sebelum melakukan penetasan dan pemeliharaan larva, Romeobust (2008), yang mengemukakan bahwa
akuarium dan bak konikel dibersihkan dan dijemur terlebih pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar
dahulu selama 1 – 2 hari. yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi
Setelah dibersihkan, diisi dengan air media yang berasal dari ikan. Dosis pupuk kandang adalah 25 – 50 kg/100 m2.
sumur bor.
pemijahan ikan bawal
Untuk teknik pemijahan ikan bawal adalah dengan penyuntikan tapi tidak dengan striping, seperti hal nya ikan ikan
lain penyuntikan biasa menggunakan hormon ovaprim dengan dosis 0,5 - 0.7 ml/kg untuk betina. Sedangkan untuk
jantan 1/3nya dari dosis betina
Penyuntikan induk betina dilakukan sebanyak dua kali.
Penyuntikan I dilakukan pada pukul 08.00 WIB sedangkan penyuntikan II dilakukan pada pukul 17.00 WIB.
Penyuntikan induk jantan dilakukan pada saat penyuntikan II induk betina .
Ikan betina yang telah di suntik disatukan dalam bak pemijahan yang kedalaman nya kira kira 1,5 meter dengan
menggunakan aerator, dimana perbandingan untuk indukan adalah 1 : 1.
Induk akan memijah 9 – 12 jam setelah penyuntikan II. Telur akan keluar bersamaan pada saat pemijahan
berlangsung
Ikan bawal kawin biasanya pada malam hari dan ketika telur sudah dibuahi oleh pejantan maka telur siap dipanen
dan di pindahkan pada media akuarium dengan menggunakan skopnet, itu dilakukan karena telur ikan bawal
mengambang ke permukaan air
proses penetasan telur pada ikan bawal
Telur hasil pemijahan diambil dengan Telur ikan bawal ditebar ke dalam akuarium dengan
menggunakan seser halus (scoop net). kepadatan 150-200 butir/liter atau sebanyak 500-
600.butir/liter di corong penetasan.
Sebelum telur diambil maka induk diangkat dan
dipindahkan dulu ke kolam induk pasca pijah.
Telur akan menetas 16 – 24 jam setelah penebaran.
Pada saat penetasan digunakan aerasi kuat agar
Pemindahan induk bertujuan mempermudah tidak ada telur yang mengendap.
pengambilan telur. Jika telur mengendap telur akan mudah membusuk
Setelah diambil, telur-telur itu kemudian sehingga menyebabkan kegagalan dalam penetasan.
ditampung dalam baskom kemudian telur dicuci Setelah telur menetas akuarium haruslah di sipon
untuk membuang kotoran yang menempel /dibersihkan dari cangkang telur dan telur yang
setelah itu dilakukan penghitungan jumlah telur, tidak jadi menetas.
baru kemudian telur ditebar di wadah penetasan.
proses dan tahapan pemeliharaan larva ikan
bawal
Setelah larva menetas, larva yang berada di SR selama pemeliharaan larva dapat mencapai
corong penetasan dipindah ke akuarium untuk 94%.
dilakukan pemeliharaan. 1 minggu setelah di beri makan artemia maka
HR dalam penetasan adalah sebanyak 48,7 %. larva bawal siap di pindah ke pendederan 2
Pemeliharaan larva di akuarium adalah
dengan kepadatan 99 ekor/liter.
4 hari kemudian ikan bawal bisa langsung
diberi makan dengan artemia dengan
ketentuan suhu 30 derajat bila di bawah suhu
itu maka hari ke 5 baru bisa diberi artemia.
Pengelolaan kualitas air
Setiap kenaikan suhu 10 0C akan mempercepat laju Kesadahan adalah gambaran konsentrasi garam kalsium
reaksi kimia sebesar 2 kali. Racun Amoniak (NH 3) dan magnesium yang larut dalam air
berbanding lurus dengan kenaikan suhu, semakin Kesadahan berfungsi sebagai penjaga kesetabilan pH air.
tinggi suhu maka semakin tinggi kadar amoniaknya pH air yang stabil akan meningkatkan ketahanan tubuh
Salinitas adalah suatu ukuran yang menggambarkan ikan dan mempercepat penyembuhan ikan yang terkena
banyaknya garm-garam yang terlarut di dalam air. penyakit
Pada suatu tingkat salinitas tertentu ikan air tawar Sebagai makhluk hidup ikan dan hewan air lainnya
masih dapat hidup, tetapi bibit-bibit penyakit penyebab memerlukan oksigen terlarut demi kelangsungan hidup
infeksi tidak dapat hidup dan pertumbuhannya. Di dalam kolam atau tambak,
sumbernya berasal dari fotosintesis fitoplankton dan
Amoniak sebagai metabolisme ikan atau hewan air diffuse udara.
lainnya dan penguraian zat organic merupakan racun
bagi ikan. Amoniak di dalam air berwujud NH3 dan ion
Hidrogen Sulfida merupakan gas beracun yang dapat
NH4, khusus NH3 sangat beracun bagi ikan, sedangkan larut dalam air, akumulasinya di kolam atau tambak
biasanya ditandai dengan endapan lumpur berbau khas,
NH4 asal tidak melebihi 3 ppm relative tidak
sumber utamanya adalah hasil dekomposisi sisa-sisa
berbahaya. Bila pH tinggi dan temperatur tinggi maka plankton, kotoran, dan bahan organik lainnya. Daya racun
sebagian besar amoniak berubah menjadi NH 3. H2S tergantung suhu, pH dan oksigen terlarut.
Pengelolaan pakan
Jenis pakan
Bentuk pakan
Jumlah pakan yang diberikan
Kandungan gizi pakan
Waktu pemberian
Frekuansi pemberian
Cara pemberian
Pendederan 2
pendederan 2 yaitu menggunakan kolam tanah atau kolam Padat penebaran benih adalah 6-10 ekor/liter.
tembok yang dasarnya tanah. Selama pendederan, benih mengandalkan pakan alami.
Ada hal penting yang jangan terlewatkan pada pendederan Setelah pakan alami habis, baru diberi pakan pellet yang telah
fase ini yaitu persiapan kolam, dimana kolam haruslah direndam terlebih dahulu.
terlebih dulu diberi pupuk dan pengapuran. Pemberian pakan pellet mulai dilakukan pada saat benih
Dimana pemupukan ini sangat sekali berpungsi untuk berumur 30 hari hingga panen.
pertumbuhan plankton yang nantinya menjadi sumber Jumlah pakan rata-rata yang diberikan adalah 0,8 kg per hari.
makanan bagi larva. Frekuensi pemberian pakan adalah 1 kali sehari pada pagi
Selama kegiatan pemindahan larva yang mati mencapai 5- hari.
10 %. Monitoring pertumbuhan di kolam pendederan dilakukan
Hal ini disebabkan teknik pemanenan yang kurang baik setiap 1 minggu sekali.
sehingga larva ada yang mati. Hama yang ditemukan di kolam pendederan adalah keong,
Setelah pemeliharaan larva maka dilakukan pendederan kecebong, kepiting dan serangga air.
proses dan tahapan pemanenan larva pada ikan
bawal
MENYUSUN
PENENTUA KEBUTUHAN
SARANA DAN
N LOKASI PRASARANA
MENYUSUN MENENTUKA
KEBUTUHAN
SARANA N SKALA
PRODUKSI USAHA
MENGHITUNG
KELAYAKAN
USAHA
Penentuan Lokasi
Hatchery Kolam
Fasilitas yang harus dibuat untuk Kolam pemeliharaan induk
hatchery ikan bawal yaitu : Kolam pendederan
Bak penampungan air bersih Kolam pembesaran
Bak pemberokkan
Bak pemijahan
Tempat penetasan telur
MENYUSUN KEBUTUHAN SARANA
PRODUKSI
Permintaan pasar
Ketersediaan sarana dan parasarana
Ketersediaan sarana produksi
Kelayakan usaha
Ketersdiaan modal usaha
Mengitung Kelayakan Usaha
Biaya
Pendapatan
Break even point
R/C ratio
B/C Ratio
Data Usaha Budidaya Ikan Bawal
Kolam ukuran 7 x 10 meter dengan Bibit ikan 100 ekor @ Rp. 3.500 = Rp. 350.000
kedalaman air 120 cm dengan air mengalir Pakan apung pf.1000 sebanyak 2 sak @ Rp.
Ukuran bibit 35 sebesar kuku kelingking 130.000 = Rp. 260.000
sebanyak 3.500 ekor Obat-obatan Rp 25.000
Pakan apung merek pf.1000 isi 10kg/sak. Jumlah modal Rp. 635.000
harga persak 130 ribu membutuhkan 2 sak Setelah 3 bln bobot ikan 3 ekor/kg harga per kg
Rp. 12.000
Pakan tambahan bisa di berikan limbah
rumah tangga dan sayuran busuk dari Pendapatan 1.166 kg x Rp 12.000 = Rp
pasar dll 13.992.000
Keuntungan Rp. 13.992.000 – Rp. 635.000 = Rp.
13.357.000
ANALISA USAHA PENDEDERAN BAWAL
Asumsi usaha pembenihan ikan bawal yang dilakukan di Pakan larva berupa pakan alami, seperti
kolam/ bak untuk perawatan induk dan pemijahan serta Artemia sp., Moina sp., atau Tubifek sp. Pakan
penetasan telur dan pendederan di akuarium adalah benih berupa tepung pelet.
sebagai berikut. Obat-obatan/vitamin/ovaprim.
Luas lahan berukuran 100 m2 berupa kolam Tenaga kerja dibutuhkan satu orang.
pemijahan 30 m2, kolam perawatan induk 30 m2, dan Jumlah induk betina sebanyak 20 ekor dan
kolam penetasan telur (pendederan) 40 m2. induk jantan 20 ekor.
Wadah pemijahan dengan hapa berukuran 2 m x 3 m x Frekuensi pemijahan satu kali dalam satu
1 m sebanyak enam unit dan wadah penetasan telur tahun.
dan pendederan dengan akuarium sebanyak 84 buah. Induk betina sebanyak 20 ekor. Setiap ekor
Pengadaan induk 20 pasang. bertelur 200.000 butir dan SR 70% sehingga
Pengadaan peralatan: alat suntik, termometer, water jumlah benih sebanyak 20 x 200.000 x 70% =
heater, pH meter, pompa air, dan aerator. 2.800.000 ekor.
Pakan induk berupa pelet dengan kandungan protein Siklus periode pembenihan ikan bawal
30—40%. Pemberian pakan sebanyak 2 —3% berat berlangsung pada musim hujan.
ikan dengan frekuensi tiga kali sehari.
TERIMAKASIH
GOOD LUCK