Anda di halaman 1dari 16

PETUNJUK TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA

Petunjuk Teknis
Teknik Pembuatan Pakan Murah
Dengan Teknologi Sederhana
Oleh :
Erik Sutikno
M. Syahrul Latief
Faisal Riza
Peni Dwi Susanti
Martijo
Suparjono

Editor :
Anindiastuti
Mohamad Soleh
Zaenal Arifin
Adi Susanto
Ch. Retna Handayani
Tri Prasetyo Priyoutomo
Agus Setiadi
M. Abdul Chorim

Dicetak Oleh :
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara

© Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau


Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Kementerian Kelautan Dan Perikanan
2017
PETUNJUK TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA

Buku Petunjuk Teknis diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai Pedoman


untuk melaksanakan dan memperlancar tugas di lapangan. Disusun secara
sederhana dan dilengkapi dengan gambar-gambar teknis yang relevan,
dengan maksud agar mudah dipahami dan dipraktekkan oleh para
pembudidaya dan pengguna lainnya.

ISBN 978-602-61170-4-5

Redaksi Buku :
Pengarah Kepala BBPBAP Jepara
Penanggung Jawab Kepala Bidang Uji Terap dan Kerjasama
Ketua Kepala seksi Kerjasama Teknis dan
Informasi
Wakil Ketua Arief Taslihan
Anggota Anindiastuti
Mohamad Soleh
Darmawan Adiwidjaya
Zaenal Arifin
Adi Susanto
Supito
Ch. Retna Handayani
Tri Prasetyo Priyoutomo
Agus Setiadi
M. Abdul Chorim

Hak Cipta dilindungi. Penggandaan materi buku petunjuk teknis ini untuk
tujuan pendidikan atau tujuan lain yang non komersial diberi hak tanpa ijin
tertulis dari pihak hak cipta sepanjang sumbernya secara penuh diakui.
Reproduksi bahan-bahan yang ada di buku informasi ini untuk penjualan
kembali atau tujuan kemersial, dilarang tanpa ijin tertulis dari pihak pemilik
hak cipta. Aplikasi untuk izin seperti hal tersebut dapat ditunjukan melalui
email : bbpbapjpr@gmail.com/bbpbapjpr@kkp.go.id

ii
Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR

Avnimelech, Y., and G. Ritvo., 2003. Shrimp and fish pond soiln:
processes and management. Aquaculture 220,549-567. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
Borlongan, I.G, and Coloso, R.M. 1993. Requirements of Milkfish dengan telah selesainya penyusunan Buku Petunjuk Teknis “Teknik
(Chanos chanos Forskal) Juveniles for Essential Amino Acids. Pembuatan Pakan Murah Dengan Teknologi Sederhana”. Buku
J. Nutr.123:125-132. Petunjuk Teknis ini perlu disusun mengingat kebutuhan pakan ikan
Boyd, C. E., 1995. Bottom soils, sediment, and pond aquaculture. dan udang semakin mengalami peningkatan baik dari segi kualitas
Chapman & Hall. maupun kuantitas.
Briggs, M., Funge-Smith, S., Subasinghe, R., Phillips, M. 2004. Peningkatan akan kebutuhan pakan ikan dan udang tersebut
Introduction and movement of Penaeus vannamei and P. tentunya juga akan diikuti kenaikan harga pakan yang akan
stilyrostris in Asia and Pasific. FAO, RAP Publication memberatkan pembudidaya. Berdasarkan hal tersebut Laboratorium
2004/10. Regional officer for Asia and Pasific, Bangkok. Pakan Buatan pada Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau
Browdy, 1998. Recent developments in penaeid broodstock and seed (BBPBAP) Jepara berusaha menghasilkan teknik pembuatan pakan
production technologies: improving the outlook for superior secara mandiri (on farm feed) dengan menggunakan bahan baku lokal
captive stocks. Aquaculture 164,3-21. yang diharapkan dapat menjadi solusi pemecahan akan tingginya harga
Burford, M. A., K.C. Williams, 2001. The fate of nitrogenous waste pakan.
from shrimp feeding. Aquaculture 198, 79-93. Kami berharap buku ini mempunyai manfaat dan menambah
John E. Halver, Ronald W. Hardy, ...Fish Nutrition Third Edition, wawasan bagi masyarakat khususnya pembudidaya, kami menyadari
IBM. Suastika Jaya, 2010. Petunjuk praktis memproduksi pakan bahwa masih ada kekurangan baik dari segi materi maupun teknik
murah untuk budidaya ikan air tawar. yang disampaikan.
Yoyo Wiramiharja, Rina Hermawati, Irmam Minarti Harahap dan
Yukisayu Niwa, 2007., Nutrisi dan bahan pakan ikan budidaya,
Balai Budidaya Air Tawar Jambi. Jepara, Februari 2017
Werner Steffen, ...., Principles of Fish Nutrition, ellis Horwood Kepala Balai Besar Perikanan
Limited. Publisher Chichester. Budidaya Air Payau Jepara,

Sugeng Raharjo, A.Pi

24 iii
Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana

DAFTAR ISI 1. BEP harga = TC/total produksi (kg) x Rp


= 1.722.800.000/360.000 kg x Rp = Rp 4.785,5.-
Hasil analisa ini menunjukkan bahwa pada tingkat produksi
KATA PENGANTAR iii 360.000 kg/tahun dengan harga jual Rp. 4.785,5/kg usaha pakan
DAFTAR ISI iv skala rumah tangga berada pada posisi titik impas (BEP), hal ini
DAFTAR TABEL v terjadi karena dipengaruhi oleh faktor harga.
DAFTAR GAMBAR vi
2. BEP produksi = Total cost/harga jual produksi (Rp) x kg
I. PENDAHULUAN 1 = Rp. 1.722.800.000/Rp. 6.000 x kg = 287.133 kg
II. PROSES PEMBUATAN PAKAN 1 Kondisi ini menunjukkan bahwa BEP terjadi pada tingkat produksi
2.1. Pemilihan Bahan Baku 2 pakan sebesar 287.133 kg /tahun dengan harga jual Rp. 6.000/kg.
2.2. Penghalusan Bahan 13
2.3. Pembuatan Adonan 14
2.4. Pencetakan 16
2.5. Pengeringan 17
2.6. Pengemasan 17
2.7. Penyimpanan 18
2.8. Analisa Usaha 19
DAFTAR PUSTAKA 24

iv 23
Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana

Analisa Keuntungan DAFTAR TABEL


Tahun Biaya Pengeluaran Penerimaan Keuntungan
(C) (B) TABEL
1 1.690.800.000 2.160.000.000 469.200.000
Jumlah 1.690.800.000 2.160.000.000 469.200.000 1 Sumber-sumber protein, lemak dan 3
karbohidrat untuk pembuatan pakan
Net Present Value (NPV) 2 Koefisien daya cerna protein (APDC) dan 4
NVP = B- (C+I/n) beberapa bahan baku untuk hewan budidaya
= 2.160.000.000 – (1.690.800.000+32.000.000) 3 Kebutuhan asam amino untuk beberapa ikan 6
= 2.160.000.000 – (1.722.800.000) = 437.200.000 dan udang dalam persen protein
4 Kebutuhan protein udang pada berbagai 7
Jadi keuntungan pabrik pakan sekala rumah tangga dalam satu ukuran pada system budidaya intensif
tahun adalah Rp. 437.200.000,- 5 Udang vaname (0,58 g) yang diberi pakan 8
Benefit cost ratio, merupakan suatu nilai dimana perbandingan dengan kandungan protein 25% pada
antara total penerimaan (TR) dengan total biaya yang dikeluarkan (TC) berbagai level tepung kedelai
untuk usaha tersebut. 6 Asam lemak yang direkomendasikan dalam 9
pakan udang
B/C Ratio = B/ (C+I/n) 7 Kadar lemak dalam pakan udang untuk 10
= 2.160.000.000/(1.722.800.000) pemeliharaan system intensif
= 1.25 ( lebih dari 1) 8 Contoh komposisi pakan dengan taksiran 14
kadar protein 30%
Hasil analisis Benefit Cost Ratio menunjukkan nilai lebih besar
dari satu yaitu 1,25 yang berarti usaha pakan ikan skala rumah tangga
menguntungkan, dimana modal sebesar Rp. 1.692.800.000 diperoleh
hasil penjualan sebesar 1,25 kali.
Modal yang diinvestasikan untuk usaha pakan ikan dapat
dikembali atau memperoleh keuntungan mulai tahun pertama. Break
Even Point (BEP), merupakan suatu nilai dimana hasil penjualan
produksi sama dengan biaya produksi, sehingga pengeluaran sama
dengan pendapatan.
22 v
Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana

DAFTAR GAMBAR Biaya Pengeluaran


No. Macam Biaya Jumlah (Rp)
GAMBAR 1. Biaya tetap :
- Gaji /honor 2 karyawan (Rp. 24.000.000
1 Mesin penepung bahan baku pakan (dishmill) 14 1.000.000/bln/0rg) 4.800.000
dan tepung yang dihasilkan - Penyusutan -
- Pajak
2 Mesin pengaduk bahan kapasitas 150 kg dan 15 2. Biaya tidak tetap :
10 kg - Bahan baku pakan (produksi 30 1.620.000.000
3 Mesin pencetak pellet sederhana 16 ton/bln) 36.000.000
4 Drum dan rotary drayer dan alat pengering 17 - Pengemasan (karung, dan benang jahit) 6.000.000
- Lain-lain
pakan
Jumlah 1.690.800.000
5 Pengemasan pellet dengan karung berlapis 18
plastik
Penerimaan (Hasil Penjualan Pakan)
6 Penempatan/penyimpanan pakan diatas falet 19
Produksi pakan/tahun.
Bulan Jumlah Harga /ton (Rp) Jumlah (Rp)
(ton)
1 30 6.000.000 180.000.000
2 30 6.000.000 180.000.000
3 30 6.000.000 180.000.000
4 30 6.000.000 180.000.000
5 30 6.000.000 180.000.000
6 30 6.000.000 180.000.000
7 30 6.000.000 180.000.000
8 30 6.000.000 180.000.000
9 30 6.000.000 180.000.000
10 30 6.000.000 180.000.000
11 30 6.000.000 180.000.000
12 30 6.000.000 180.000.000
Jumlah 360 6.000.000 2.160.000.000

vi 21
Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana

Adapun perhitungannya adalah sbb : I. PENDAHULUAN


Investasi :
No. Jenis Investasi Biaya (Rp) Kandungan nutrisi dan pemberian pakan memegang peranan
1. Sewa Gedung (pr tahun) 0 penting untuk kelangsungan usaha budidaya hewan akuatik.
2. Mesin penepung (Dish mill) FFC. 35 5.500.000 Penggunaan pakan yang efisien dalam suatu usaha budidaya sangat
3. Mesin Pengayak 1.500.000
4. Mesin pengaduk (mixer) 5.000.000 penting karena pakan merupakan faktor produksi yang paling mahal.
5. Mesin pencetak pellet , kapasitas 150 kg/jam 10.000.000 Oleh karena itu, upaya perbaikan komposisi nutrisi dan perbaikan
6. Mesin Pengering 5.000.000 efisiensi penggunaan pakan perlu dilakukan guna meningkatkan
7. Mesin jahit karung 1.500.000
produksi hasil budidaya dan mengurangi biaya pengadaan pakan, serta
8. Instalasi listrik 2.000.000
9. Inventaris kantor 1.500.000 meminimalkan produksi limbah pada media budidaya. Untuk
Jumlah 32.000.000 mencapai sasaran tersebut, diperlukan pemahaman tentang nutrisi dan
kebutuhan nutrien dari kultivan, teknologi pembuatan pakan, serta
Biaya Penysutan (Rp) kemampuan dalam pengelolaan pakan untuk setiap tipe budidaya dari
No. Macam Investasi
Taksiran
Nilai Awal
Nilai
Penyusutan
kultivan tertentu.
(tahun) Akhir Permasalahan yang dihadapi para pembudidaya adalah harga
1. Mesin penepung 5 5.500.000 4.400.000 1.100.000
/Dish mill- FFC. 35 pakan terus meningkat. Peningkatan harga ini dipicu oleh rendahnya
2. Mesin pengayak 5 1.500.000 1.200.000 300.000 suplai bahan baku pakan terutama tepung ikan dan minyak ikan yang
3. Mesin pengaduk 10 5.000.000 4.500.000 500.000
diimpor dari luar. Negara eksportir utama yaitu Chile yang karena
(mixer) kap. 100 kg
4. Mesin pencetak 10 10.000.000 9.000.000 1.000.000 bencana tsunami dan Peru yang mengalami perubahan cuaca Elnino
pellet, 150 kg/jam berdampak pada penurunan produksi tepung dan minyak ikan.
5. Mesin pengering 10 5.000.000 4.500.000 500.000
6. Mesin jahit karung 3 1.500.000 1.000.000 500.000 Berdasarkan permasalahan tersebut, salah satu alternatif
7. Instalasi listrik 5 2.000.000 1.600.000 400.000 pemecahannya adalah pembuatan pakan secara mandiri (on farm feed)
8. Inventaris kantor 3 1.500.000 1.000.000 500.000 dengan bahan baku lokal menjadi pilihan dan solusi termurah. Hal
terpenting adalah bagaimana cara membuat pakan murah yang
Jumlah 32.000.000 27.200.000 4.800.000
berkualitas.

II. PROSES PEMBUATAN PAKAN


Dalam pembuatan pakan ikan/udang umumnya dengan proses
steam atau extrusi. Proses steam merupakan kombinasi antara air,
panas dan tekanan untuk membentuk butiran pellet. Pakan extrusi pada
20 1
Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana

prinsipnya sama hanya saja temperatur dan tekanan lebih tinggi, hal koton. Banyak faktor yang mempengaruhi oksidasi lipid yaitu enzim,
ini menyebabkan proses gelatinasi pati lebih sempurna sehingga pakan hematin, peroksida, cahaya, temperatur dan katalis dari logam berat.
lebih padat dan kompak. Pakan yang sudah dikemas dalam karung harus disimpan pada
Sistem produksi pellet menggunakan ekstrudder dengan tempat/gudang yang memenuhi persyaratan tertentu yang harus
kapasitas 50-60 ton per jam tidak mungkin diterapkan untuk produksi dipenuhi. Beberapa syarat tempat penyimpanan pakan :
pakan di pedesaan. Pembuatan pellet sistem ini tidak memerlukan a. Tempat kering, bersih sejuk dan berventilasi
proses yang rumit dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan sekala b. Penyimpanan pakan diletakan diatas rak kayu (fallet)
kecil. Selain itu alat harus fleksibel, dapat dengan mudah dipindah ke c. Hindari penyimpanan langsung diatas lantai
tempat lain. d. Hindari sinar matahari langsung
Sistem produksi pellet murah skala kecil dapat menggunakan e. Pakan tidak lebih dari 3 bulan dari waktu produksi
mesin pellet sederhana atau dapat juga menggunakan mesin giling
daging. Produksi pellet murah dengan mesin sederhana yang
diterapkan ditingkat masyarakat pembudidaya meliputi beberapa
proses yaitu : 1) pemilihan bahan baku; 2) penghalusan bahan; 3)
penyiapan bahan adonan; 4) pencampuran; 5) pencetakan; 6)
pengeringan; 7) pengemasan; dan 8) penyimpanan.
2.1. Pemilihan Bahan Baku
Bahan baku yang akan diramu untuk formula pakan harus
memenuhi persyaratan tertentu yaitu : bahan tidak mengandung racun,
Cara Penyimpanan pakan di atas palet
kandungan gizi baik, tidak bersaing dengan kebutuhan pangan
(cara yang benar)
manusia, tersedia secara kontinyu, harga bahan murah.
Dalam penentuan formula dan pemilihan bahan baku, harus
Gambar 6. Penempatan/penyimpanan pakan diatas falet
berorientasi pada kualitas pakan yang akan diproduksi. Pakan yang
berkualitas terdiri atas bahan-bahan yang apabila diramu
2.8. Analisa Usaha
menghasilkan ransum dengan gizi berimbang. Selain itu pellet yang
Perhitungan analisa ekonomi meliputi, investasi, biaya
dihasilkan dapat memenuhi tuntutan sifat fisik dan memiliki daya tarik
penyusutan, biaya pengeluaran, dan penerimaan (hasil penjualan
bagi ikan. Secara umum pakan harus mengandung protein, lemak,
pakan) dan analisa keuntungan.Perhitungan ini didasarkan atas asumsi
karbohidrat, vitamin dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan setiap
– asumsi bahwa produksi , pengeluaran dan penerimaan dalam satu
jenis ikan. Selain jumlah atau proporsinya berimbang, nutrisi yang
tahun.
dikandung juga harus mudah dicerna oleh sistem pencernaan ikan.
2 19
Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana

Bahan baku pakan berasal dari berbagai sumber dan biasanya


bahan baku tersebut tidak untuk kepentingan manusia. Dalam memilih
bahan baku pakan, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
diantaranya adalah : kandungan nutrien esensial, kecernaan, ada
tidaknya anti nutrisi dan zat toksik, ketersediaan secara komersial, dan
harga. Bahan hewani dan nabati merupakan sumber bahan baku yang
umum digunakan. Namun demikian, limbah dari suatu proses industri
seperti industri penangkapandan pengolahan ikan dapat digunakan
sebagai bahan baku pakan. Permasalahan yang dijumpai dilapang
adalah beberapa bahan baku tersedia untuk daerah tertentu, namun
tidak tersedia didaerah lain, selain itu ketersediaannya sangat terbatas
dan tidak kontinyu. Beberapa sumber bahan baku pakan hewan akuatik
tertera pada Tabel 1.
Gambar 5. Pengemasan pellet dengan karung berlapis plastik Bahan baku pakan asal hewani umumnya mengandung protein
dengan komposisi asam amino yang lebih baik. Sumber protein
2.7. Penyimpanan dikatakan baik jika profil asam amino yang dikandungnya mendekati
Pada saat ini terdapat tiga masalah dalam proses penyimpanan, dengan kebutuhan kultivan.
yakni serangga, organisma mikroskopis dan perubahan iklim yang Tabel 1.Sumber-sumber protein, lemak dan karbohidrat untuk
semuanya akan menyebabkan perubahan kualitas, kurusakan fisik, bau pembuatan pakan
tengik, dan berjamur, kehilangan bobot, resiko kesehatan ikan dan Protein Lemak Karbohidrat
ekonomis. Kontamisai mikro organisme seperti bakteri dan jamur Tepung darah Minyak jagung Tepung terigu
tidak dapat hidup pada kelembaban dibawah 20%. Efek kerusakan Tepung ikan Minyak hati ikan kod Singkong
Tepung kopra Minyak kelapa Tepung jagung
pada pakan akibat jamur antara lain : 1) Produksi racun mycotoxin, 2)
Tepung tulang & Minyak biji kapuk Pati jagung
Timbulnya panas, 3) Naiknya kelembaban, 4) Munculnya jamur. daging
Perubahan deteriotif pada bahan baku dan pakan hampir selalu Tepung kepala udang Minyak hati ikan Dedak/katul
terjadi, hal ini berhubungan dengan kandungan lipid/lemak pada Pollack
pakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses deteriotif adalah ; Tepung cumi Minyak hati tuna Pati sagu
faktor lingkungan (temperatur, kelembaban, kebersihan lingkungan), Ikan rucah Minyak hati cumi Rumput laut
kehadiran serangga dan mikroorganisma. Ketengikan merupakan Yeast Minyak kedele
gabungan dari 3 proses, yaitu : oksidasi, hidrolisis dan pembentukan
18 3
Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana

Beberapa sumber bahan dari tumbuhan memiliki kandungan 2.5. Pengeringan


protein yang tinggi, akan tetapi profil asam aminonya lebih rendah dari Pellet yang sudah selesai dicetak harus dilakukan pengeringan,
pada bahan baku hewani. Bahan nabati merupakan sumber karbohidrat di masyarakat pada umumnya dijemur dibawah terik matahari,
yang baik, dan beberapa diantaranya merupakan sumber protein yang pengeringan menggunakan energi alam seperti ini dirasa cukup efisien,
baik seperti tepung kedele. Disamping itu juga berperan sebagai namun hasilnya kurang bagus karena terjadi kerusakan dan penurunan
sumber energi seperti yang terdapat pada legume dan kacang- kadar protein pakan. Pengeringan pakan menggunakan mesin
kacangan, meskipun tergolong mahal dibandingkan dengan sumber pengering yang lengkap dengan pengatur suhu hasilnya lebih baik.
karbohidrat lainnya. Secara umum, karbohidrat merupakan sumber Pengaturan suhu untuk tujuan pengeringan pakan tidak boleh lebih 70
°
energi yang murah dibandingkan dengan lemak, serta dapat berfungsi C. Kadar air pellet yang disarankan berkisar antara 8 – 10 %.
sebagai binder. Selain karbohidrat, lemak juga digunakan sebagai
sumber energi dan sekaligus sebagai sumber asam lemak dalam pakan.
Pemilihan bahan baku pakan sangat ditentukan oleh jumlah
nutrien esensial yang dikandungnya, bahan baku pakan yang kaya
protein dan memiliki profil asam amino yang baik biasanya lebih
mahal. Ketersediaan nutrien secara biologis (bioavailability) dari suatu
bahan baku bervariasi dan ini akan mempengaruhi jumlah penggunaan
dalam suatu ransum. Sebagai contoh, bahan baku pakan yang
kandungan proteinnya tinggi dan mudah dicerna digunakan lebih
banyak dari sumber bahan yang ketersediaan proteinnya sedikit.
Kecernaan protein (%) berbagai bahan baku dari beberapa species
budidaya disajikan pada Tabel 2. Gambar 4. Drum dan rotary drayer alat pengering pakan
Tabel 2. Koefisien daya cerna protein (APDC) dari beberapa bahan
baku untuk hewan budidaya 2.6. Pengemasan
Kultivan Bahan baku APDC (%) Pada saat ini proses pengemasan sudah menjadi hal yang mutlak
Udang Tepung ikan 61 dalam usaha pembuatan pakan ikan, karena dengan pengemasan yang
windu Tepung kedele (tanpa lemak) 93 baik, maka proses penurunan mutu dapat ditekan. Wadah untuk
Tepung cumi 96 mengemas pakan sangat bervariasi, mulai dari karung plastik, kertas
Tepung udang 95 semen dan plastik tebal untuk kapasitas besar dan aluminium untuk
Tepung kepala udang 89
kapasitas kecil.
Tepung tulang & daging 74

4 17
Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana

2.4. Pencetakan Yeast Candida sp. 93


Setelah bahan menjadi adonan dimasukkan kedalam mesin Tepung kopra 75
pencetak digilas dan ditekan dengan scruw menuju ke lubang cetakan Ikan Tepung ikan 45-81*
dengan tekanan yang stabil memaksa bahan adonan terakumulasi bandeng Tepung kedele (tanpa lemak) 45-94*
Tepung ikan (white FM, ekstrak 95
dalam lubang cetak dan akhirnya keluar melewati lubang cetak. Ikan mas secara mekanik)
Gesekan mesin cetak dengan adonan menimbulkan efek panas. Energi Tepung kedele (ekstrak pelarut) 81-96
panas diserap oleh bahan sehingga terjadi peningkatan suhu pada Tepung ikan (white FM, ekstrak 61-87
bahan adonan maka pakan dapat lebih kompak, padat dan pellet tidak Sea bream secara mekanik) 72-84
mudah hancur dalam air. Lele Tepung kedele (ekstrak pelarut)
Hal prinsip dalam proses pencetakan ini adalah daya tekan roller * Pengujian pada salinitas bebeda
harus besar dan konstan, densitas bahan dan sifat fisik bahan juga
sangat berpengaruh terhadap kecepatan pencetakan dan kualitas pellet Protein
yang dihasilkan. Bahan-bahan yang berserat lebih berat dicetak Protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan/udang, baik untuk
dibanding bahan dari biji-bijian yang kaya akan karbohidrat, berikut pertumbuhan maupun untuk menghasilkan tenaga. Protein nabati (asal
contoh mesin cetak pellet sederhana yang digunakan di masyarakat . dari tumbuhan), lebih sulit dicerna dari pada protein hewani, hal ini
disebabkan karena protein nabati terbungkus dalam dinding selulosa
yang memang sukar dicerna.
Pada umumnya ikan membutuhkan protein lebih banyak
daripada hewan ternak di darat (unggas, dan mamalia). Selain itu, jenis
dan umur ikan juga berpengaruh pada kebutuhan protein. Ikan
carnívora membutuhkan protein lebih banyak daripada ikan herbivora,
sedangkan ikan omnivora berada diantara keduanya. Pada umumnya
ikan membutuhkan protein sekitar 20 – 60%, dan optimum 30 -36%.
Protein merupakan komponen terbesar dari daging udang yaitu
sekitar 65-70% dari berat kering. Protein dalam pakan merupakan
sumber asam amino yang berfungsi sebagai building block dari protein
udang itu sendiri. Setelah udang makan, sintesa protein meningkat dan
Gambar 3. Mesin pencetak pellet sederhana proteolisis menurun. Terdapat penambahan protein dan tersimpan
dalam bentuk daging (mass muscle). Seperti halnya pada ikan, protein
yang dikonsumsi hanya tertahan sekitar 40%, dan sisanya 60% hilang
16 5
Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana

atau teroksidasi (Cuzon et al., 2004). Terdapat 20 jenis asam amino, 5. Tepung gaplek 1,5 50 5
tetapi hanya 10 yang termasuk esensial dalam pakan udang. 6 Dedak 13,30 100 10
Selebihnya dapat disintesa oleh udang dari kesepuluh asam amino 7. Premix 0 5 0,5
esensial tersebut. Oleh karena itu, udang tidak memiliki kebutuhan 8. Minyak ikan 0 50 5
Jumlah Bahan Utama 1000 100
protein minimum, melainkan memiliki kebutuhan asam amino esensial
yang minimum untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya (Tabel
Setelah semua komponen bahan pakan siap sesuai kualifikasi,
3).
kemudian masing-masing bahan ditimbang sesuai porsinya.
Kebutuhan asam amino bagi udang belum diketahui secara pasti.
Sebelumnya jumlah adonan yang dibuat untuk campuran harus
Hal ini disebabkan oleh karena udang kurang efisien dalam
disesuaikan dengan kapasitas mixer yang akan dipakai. Bahan yang
memanfaatkan asam amino yang diberikan ke dalam pakan. Sebagai
sudah tertimbang dimasukkan ke dalam mixer dan dilakukan
pendekatan adalah bahwa kebutuhan asam amino menyerupai
pencampuran selama 15 menit untuk menjamin homogenitas adonan.
komposisi asam amino dari jaringan tubuh udang itu sendiri.
Beberapa tipe mixer yang baik dan digunakan adalah seperti terlihat
Tabel 3. Kebutuhan asam amino untuk beberapa ikan dan udang
dalam persen protein pada gambar 2 sebagai berikut.

Arginin 4,5 4,4 4,0 6,0 5,2 4,2 3,6 5,3


Histidin 2,1 1,5 1,8 1,8 2,0, 1,7 2,2
Isoleusin 4,0 2,6 2,8 2,2 4,0 3,1 2,7
Leusin 5,3 4,8 5,0 3,9 5,1 3,4 4,3
Lysin 5,3 6,0 6,0 5,0 4,0 5,1 4,5 5,2
Methionin+ 5,0 2,7 3,3 4,0 2,5 3,2 2,9 2,4
Cys/2
Fenilalanin+ 5,8 5,7 6,0 5,1 4,2 5,5 3,7
Tyr
Threonin 4,0 3,8 4,1 2,2 4,5 3,8 3,5
Tryptofan 1,1 0,8 0,6 0,5 0,6 1,0 0,5 0,5 Gambar 2. Mesin pengaduk bahan kapasitas 150 kg dan 10 kg
Valin 4,0 3,4 3,6 3,2 3,6 2,8 3,4
Sumber : NRC 1993; FDS Manual 1994; Santiago dan Lovell 1993; Borlongan dan Coloso 1998; Coloso et
al. 1999; Millamena et al. 1996-99 Adonan yang telah tercampur secara merata dalam wujud serbuk
halus berkadar air 30 % selanjutnya siap untuk dicetak menjadi pellet.
Dalam penyusunan suatu ransum pakan, beberapa sumber
protein yang digunakan dicampur guna memenuhi kebutuhan minimal
asam amino tersebut diatas. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah
6 15
Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana

tingkat kecernaan bahan baku dan ketersediaan asam amino yang


dikandungnya. Tepung ikan merupakan salah satu bahan baku pakan
yang baik, oleh karena komposisi asam amino hampir sesuai dengan
udang.
Pada umumnya pakan udang memiliki kandungan protein 25-35
% pada tingkat pembesaran, sedangkan untuk larva sebesar 50 %. Jika
kadar protein terlalu rendah, laju pertumbuhan akan menurun.
Demikian pula sebaliknya, kelebihan protein dapat menyebabkan
pertumbuhan terhambat. Kelebihan protein akan dimetabolisme oleh
udang dan selanjutnya digunakan sebagai sumber energi, serta
Gambar 1. Mesin penepung bahan baku pakan (dish mill) dan tepung nitrogen diekskresikan dalam bentuk amonia. Kebutuhan protein
yang dihasilkan umumnya lebih tinggi pada stadia post larva dan juvenil dan menurun
pada saat berukuran lebih besar (Tabel 4).
2.3. Pembutan Adonan Tabel 4. Kebutuhan protein udang pada berbagai ukuran pada
Semua komponen bahan pakan harus mampu dicampur sistem budidaya intensif
menjadi adonan yang homogen sehingga siap dicetak menjadi pellet. Kadar Protein yang
Berat Udang (g)
Penentuan proporsi masing-masing bahan didasarkan atas : kandungan Direkomendasikan
0,002 - 0,25 50 %
protein, dan peruntukkan pellet. Protein sebagai komponen terpenting
0,25 - 1,0 45 %
dari ransum sehingga kandungan nutrisi dari semua bahan harus sudah 1,0 - 3,0 40 %
diketahui sebelum adonan dibuat. Kandungan akhir protein pada pellet 3,0 - 10 35 %
menentukan komposisi yang harus dibuat. Sebagai contoh untuk pellet > 10 25 – 30 %
dengan kadar protein 30% seperti pada tabel 8.
Tabel 8. Contoh komposisi pakan dengan taksiran kadar protein 30% Beberapa percobaan menunjukkan bahwa kebutuhan protein
Protein Jumlah untuk udang vanamei (Litopenaeus vannamei) lebih rendah
No. Jenis Bahan Proporsi (%)
(%) (g/ml) dibandingkan dengan udang windu (Penaeus monodon). Pada ukuran
1. Tepung ikan 55 375 37,5 juvenil dan atau yang lebih besar dilaporkan bahwa maksimum
Tepung kebutuhan protein berkisar 30-32% (Cuzon et al., 2004). Bahkan
2. 46 250 25
kedelai
terdapat kecenderungan perubahan kebiasaan makan dari omnivora
3. Tepung jagung 9,8 125 12,5
4. Limbah naget 4,5 85 8,5 (pemakan segala) ke herbivora (pemakan nabati). Terbukti bahwa pada

14 7
Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana

percobaan pembesaran juvenil vanamei dengan protein pakan 25% pakan udang harus mempunyai ketahanan dalam air (water stability)
dengan bahan baku utama adalah tepung kedele menghasilkan yang tinggi agar tidak cepat hancur.
pertumbuhan yang lebih baik (Tabel 3). Demikian pula halnya Bahan utama penyusun pakan yang umum terdapat di daerah
percobaan yang dilakukan oleh Aranyakananda dan Lawrence (1993) pedesaan antara lain; jagung, kedelai, dedak, tepung ikan, bungkil
dalam Kureshy dan Davis (2002) dilaporkan bahwa juvenil udang kelapa, kedelai, tepung singkong, tepung terigu, bungkil kacang tanah
vanamei yang diberi pakan dengan kandungan protein sebesar 25%; dll. (Tabel 8 ). Dengan bantuan komputer jenis dan komposisi bahan
35% dan 45% tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. dapat ditentukan. Namun demikian cara-cara konvensional seperti
Selanjutnya Kureshy dan Davis (2002) dalam percobaan tentang square method dapat dijadikan dasar, minimal untuk penentuan
kebutuhan maksimum protein untuk pertumbuhan dilaporkan sebesar proporsi bahan baku untuk memperoleh pellet dengan kadar protein
32% baik ukuran juvenil ataupun yang lebih besar lagi. yang diinginkan. Vitamin dan mineral yang banyak dijual di toko
Data tersebut mengandung arti tersendiri khususnya dalam poultry adalah PIG – Premix dengan kandungan seperti pada (Tabel 1
pembuatan pakan udang, dimana ketergantungan yang tinggi terhadap dan 2 ). Vitamin yang belum terkandung perlu ditambahkan.
sumber protein hewani seperti tepung ikan dapat dikurangi melalui
sumber protein nabati. 2.2. Penghalusan bahan
Tabel 5. Udang vanamei (0,58 g) yang diberi pakan dengan kandungan Untuk meramu formula pakan, bahan-bahan yang akan dijadikan
protein 25 % pada berbagai level tepung kedele adonan harus direduksi ukuran partikelnya hingga sehalus mungkin
Tepung Kelede dalam Pertambahan Berat (%) ukuran partikel yang kasar dapat menurunkan kualitas pakan karena
Pakan (%) tingkat digestibilitynya menjadi rendah dan pellet mudah
15 250 remuk/hancur. Biji-bijian harus dikeringkan terlebih dahulu hingga
30 300 kadar air tidak lebih dari 10%. Khusus untuk kacang kedelai harus
45 350
disangrai atau dipanaskan menggunakan oven untuk menghilanghkan
53 310
zat anti tumbuh yang terkandung didalamnya. Zat ini dikenal dengan
sarmine protease inhibitor. Dengan suhu 1500C selama 4 jam dalam
Lemak
oven, maka kedelai menjadi matang, kulitnya mudah dikupas.
Nilai gizi lemak dipengaruhi oleh kandungan asam lemak
Mesin giling tepung digunakan untuk menghancurkan dan
esensiilnya yaitu asam-asam lemak tak jenuh atau PUFA (Poly
mengayak bahan harus menggunakan mesin giling tepung (dish mill)
Unsaturated Fatty Acid) antara lain asam oleat, asam linoleat dan asam
dengan mash 0,5 mm hasil gilingan bahan sudah cukup halus untuk
linolenat. Asam lemak esensiil ini banyak terdapat di tepung kepala
campuran pellet. Contoh mesin giling/penepung yang banyak tersedia
udang, cumi-cumi dll. Kandungan lemak sangat dipengaruhi oleh
di toko seperti terlihat pada Gambar 1.

8 13
Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana

rendah. Defisiensi vitamin seringkali ditandai dengan deformitas fisik, faktor ukuran ikan, kondisi lingkungan dan adanya sumber tenaga lain.
kebutaan, pola renang yang tidak beraturan, letargi dan pertumbuhan Kebutuhan ikan akan lemak bervariasi antara 4 – 18%.
lambat. Gejala perubahan fisik yang terjadi akibat kekurangan vitamin Lipid atau lemak adalah kelompok senyawa organik dan di
bervariasi, tergantung pada kekurangan jenis vitamin apa dalam pakan. dalamnya termasuk asam lemak bebas, posfolipid, trigeliserida,
Untuk mengatasi kekurangan vitamin, selama proses pembuatan minyak, waxes and sterol. Lipid berfungsi sebagai sumber energi dan
sering diperkaya dengan vitamin dalam jumlah yang berlebih sumber asam lemak esensial yang berperan penting dalam membran
(overfortify) dengan berbagai alasan seperti : informasi kebutuhan sel. Ada empat jenis asam lemak ensensial bagi udang sebab
vitamin secara detail belum tersedia, banyak jenis vitamin tidak stabil dibutuhkan dalam pakan dan tidak dapat disintesa dari komponen lain.
baik terhadap prosessing maupun selama penyimpanan (seperti Keempat jenis asam lemak dan jumlah yang direkomendasikan dalam
vitamin C). pakan disajikan pada Tabel 6.
Mineral Tabel 6. Asam lemak yang direkomendasikan dalam pakan udang
Mineral adalah bahan anorganik yang dibutuhkan oleh ikan Asam Lemak Persentase Pakan
untuk pertumbuhan jaringan tubuh, proses metabolisme dan Asam Linoleic (18 : 2n6) 0,4
mempertahankan keseimbangan osmosis. Mineral yang penting untuk Asam Linolenac (18 : 3n3) 0,3
pembentukan tulang gigi dan sisik adalah kalsium, fosfor, fluorine, EPA (20 : 5n3) 0,4
DHA (22 : 6n3) 0,4
magnesium, besi, tembaga, kobalt, natrium, kalium, klor, boron,
aluminium, seng, arsen dll. Makanan alami biasanya telah cukup
Kemampuan udang untuk mensintesa asam lemak kelompok n-
mengandung mineral, bahkan beberapa dapat diserap langsung dari
3 dan n-6 sangat terbatas. Disamping itu, udang juga terbatas dalam
dalam air. Pada umumnya, mineral-mineral itu didapatkan dari
proses elongasi dan desaturasi asam lemak berantai panjang (PUFA)
makanan, oleh karena itu, beberapa macam mineral yang penting perlu
menjadi HUFA seperti EPA dan DHA (Gonzales-Felix and Perez-
kita tambahkan pada proses pembuatan pakan.
Valazquez (2002).
Selain kandungan gizi, ada beberapa bahan tambahan dalam
Posfolipid adalah senyawa yang mengandung gliserol, asam
meramu pakan buatan. Bahan-bahan ini cukup sedikit saja, diantaranya
lemak, dan asam posforik. Senyawa tersebut merupakan komponen
: antioksidan, perekat dan pelezat. Sebagai antioksin dan atau zat anti
penting pada membran sel dan metabolisme lemak. Sterol dibutuhkan
tengik dapat ditambahkan fenol, vitamin E, vitamin C, etoksikuin dan
oleh krustase sebagai suatu prekursor untuk maturasi dan moulting.
lain-lain dengan penggunaan 150 -200 ppm. Beberapa bahan yang
Lemak ditambahkan ke dalam pakan dalam bentuk minyak ikan,
dapat berfungsi sebagai perekat seperti agar-agar gelatin, tepung kanji,
minyak cumi dan minyak kedele. Kadar lemak dalam pakan udang
tepung terigu dan sagu, dengan pemakaian maksimal 10% bahan
merupakan fungsi dari berat dan menurun seiring dengan
perekat ini menjadi penting pada pembuatan pakan udang. Sebab
bertambahnya berat udang (Tabel 7).
12 9
Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana Teknik Pembuatan Pakan Murah dengan Teknologi Sederhana

Tabel 7. Kadar lemak dalam pakan udang untuk pemeliharaan sistem Sebaliknya karbohidrat komplex lebih banyak digunakan dan
intensif berpengaruh positif terhadap pertumbuhan. Dari beberapa percobaan
Berat Udang (g) Kadar Lemak (%) diketahui bahwa penggunaan pati gandum dapat dicerna dengan baik
0,002-0,2 15 oleh udang vaname ukuran juvenil.
0,2-1,0 9 Vitamin
1,0-3,0 7,5 Vitamin dalam pakan mutlak dibutuhkan terutama pada
>3,0 6,5 budidaya intensif, karena pakan alami yang mengandung vitamin
sangat terbatas. Apabila ikan kekurangan vitamin, maka gejalanya
Karbohidrat adalah nafsu makan hilang, kecepatan tumbuh berkurang, warna
Karbohidrat atau hidrat arang atau zat pati, berasal dari bahan
abnormal, keseimbangan hilang, gelisah, mudah terserang bakteri,
baku nabati. Kadar karbohidrat dalam pakan ikan, berkisar antara 10 –
pertumbuhan sirip kurang sempurna, pembentukan lendir terganggu
50%. Kemampuan ikan untuk memanfaatkan karbohidrat ini
dll. Kebutuhan akan vitamin sangat dipengaruhi ukuran ikan, umur,
tergantung pada kemampuannya untuk menghasilkan enzim pemecah
kondisi lingkungan dan suhu air.
karbohidrat (amilose) ikan karnivora biasanya membutuhkan
Vitamin merupakan senyawa organik yang harus tersedia dalam
karbohidrat sekitar 12 % sedangkan untuk omnivore kadar
pakan dalam jumlah relatif sedikit untuk perkembangan dan
karbohidratnya dapat mencapai 50 %.
pertumbuhan secara normal. Vitamin dapat diklasifikasikan atas
Karbohidrat merupakan sumber energi yang murah bagi udang.
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Pati, gula, dan serat merupakan bentuk utama dari karbohidrat.
Vitamin B-komplex merupakan vitamin yang larut dalam air dan
Kemampuan organisme untuk menggunakan karbohidrat sebagai
dibutuhkan dalam jumlah relatif sedikit dengan fungsi utama sebagai
sumber energi bervariasi. Species karnivora dengan kadar protein yang
koenzim pada berbagai proses metabolisma. Sedangkan vitamin lain
tinggi dalam pakannya cenderung menggunakan protein sebagai
seperti vitamin C, inositol, dan kolin dibutuhkan dalam jumlah lebih
sumber energi. Bahkan species ini seringkali kurang efektif dalam
banyak. Sedangkan vitamin yang larut dalam lemak seperti A, D, E,
proses metabolisme karbohidrat. Sebaliknya pada species omnivora
dan K. Dalam pakan udang-ikan biasanya diperkaya dengan vitamin
dan herbivora, karbohidrat dapat dimetabolisme secara efektif. Namun
premix yang terdiri dari 15 vitamin esensial.
demikian, kebutuhan mutlak karbohidrat pada udang belum ada,
Kebutuhan vitamin bagi udang dipengaruhi oleh banyak faktor,
meskipun dapat menjadi sumber energi tandingan bagi protein (protein
diantaranya adalah : ukuran, umur, laju pertumbuhan dan lingkungan.
sparing effect). Oleh karena itu, jika kandungan karbohidrat dalam
Pada stadia muda kebutuhan vitamin dapat mencapai 50% lebih besar
pakan mencukupi, maka kebutuhan protein dapat dikurangi. Pada
dibandingkan pada stadia dewasa. Demikian pula halnya dengan
vannamei, penggunaan gula sederhana (sumber karbohidrat)
sistem pemeliharaan intensif, kebutuhan vitamin nampaknya lebih
menyebabkan pertumbuhan terhambat (Cuzon et al., 2004).
besar dibandingkan pada sistem pemeliharaan dengan padat tebar
10 11

Anda mungkin juga menyukai