Anda di halaman 1dari 28

Oleh :

Subdit Standardisasi & Sertifikasi Perbenihan

DIREKTORAT PERBENIHAN
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
2011
LATAR BELAKANG
 Perdagangan global yang sangat
kompetitif
 Persyaratan mutu yang ketat dan
keamanan pangan
 Tuntutan konsumen terhadap mutu,
penganekaragaman jenis dan bentuk
serta penyajian produk
 Tuntutan melaksanakan tatacara
budidaya yg bertanggung jawab dan
berkelanjutan (Responsible and
sustainable aquaculture)
2
ISU GLOBAL – Perikanan Budidaya

-Keamanan
Pangan
Pakan
-Verifikasi

Wadah BD
Hatchery Tambak Pengolahan Traceability Pasar
Kolam

Dalam Program Penerapan Best Aquaculture Practices (BAP),


semua Rantai Produksi HARUS dilakukan Sertifikasi dan Diverifikasi
Keamanannya serta di Telusuri Rantai Produksi Sebelum Dipasarkan (GAA,
Desember 2008)
CARA PEMBENIHAN IKAN YANG BAIK
(CPIB)

Merupakan standar sistem mutu perbenihan


paling sederhana/dasar yang harus diterapkan oleh
pembenih ikan dalam memproduksi benih ikan
yang bermutu, dengan cara melakukan
manajemen induk, pemijahan, penetasan telur,
pemeliharaan larva/benih dalam lingkungan yang
terkontrol melalui penerapan teknologi yang
memenuhi persyaratan SNI atau persyaratan
teknis lainnya, serta memperhatikan biosecurity,
mampu telusur (traceability) dan keamanan
pangan (food safety) 4
5
LANDASAN HUKUM
 UU No. 31/2004 tentang Perikanan
 UU No. 45/2009 tentang Perubahan UU No. 31/2004
 PP No. 28/2004 tentang Keamanan, mutu dan gizi pangan
 Kepmen Pertanian No. 26/Kpts/OT/ 210/98 tentang Pedoman
Pengembangan Perbenihan Perikanan Nasional
 Keputusan Menteri Pertanian No. 1042.1/Kpts/IK.210/ 10/1999
tentang Sertifikasi dan Pengawasan Benih Ikan;
 Permen KP No. KEP.01/MEN/2007 tentang Pengendalian
Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
 Permen KP No. PER.02/MEN/2007 tentang Monitoring Residu
Obat, Bahan Kimia, Bahan Biologi dan Kontaminan pada
Pembudidaya Ikan
 Kepmen KP No. KEP.02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya
Ikan yang Baik

6
ALUR PENYEDIAAN INDUK UNGGUL DALAM
RANGKA PENYEDIAAN BENIH
BERMUTU
PEMULIAAN CPIB/ DJPB/
SISTU LSSM

INDUK PENJENIS
INDUK POKOK
SERTIFIKASI

INDUK DASAR INDUK POKOK


POKO UPTD/
BROODSTOCK UPTD
CENTER Terpilih HATCHERY
(Protokol) UPR

PENGAWASAN

INDUK

MASYARAKAT
PEMBUDIDAYA

8
MANFAAT PENERAPAN CPIB

 Meningkatkan efisiensi produksi dan


produktivitas;
 Mampu telusur;
 Memperkecil resiko kegagalan;
 Meningkatkan kepercayaan pelanggan;
 Meningkatkan daya saing dengan
peningkatan mutu benih serta menjamin
kesempatan ekspor.
8
C. Aspek Keamanan Pangan
A. Aspek Teknis
1.Kelayakan lokasi dan sumber air
2.Kelayakan fasilitas
3.Proses produksi
4.Penerapan biosecurity
- Benih sehat
Unit bermutu
B. Aspek Manajemen Pembenihan - Bebas residu antibiotik
1.Struktur Organisasi dan SDM dan logam berat
2.Dokumentasi & Rekaman - Aman bagi kesehatan
- Ramah lingkungan

D. Aspek lingkungan

9
ASPEK TEKNIS

KELAYAKAN
LOKASI
 Bebas banjir dan bahan cemaran
 Mempunyai sumber air yang layak, bersih
sepanjang tahun dan bebas cemaran pathogen,
bahan organik dan kimiawi
 Mudah dalam memperoleh tenaga kerja yang
kompeten, berdedikasi tinggi sesuai dengan
kebutuhan
 Mudah dijangkau, prasarana cukup
10

Back to CPIB
KELAYAKAN
FASILITAS
 Bangunan
Laboratorium
Ruang mesin
Bangsal panen
Tempat penyimpanan pakan
Tempat penyimpanan bahan kimia dan obat-obatan
Tempat penyimpanan peralatan
Kantor/ruang administrasi
 Sarana filtrasi, pengendapan dan bak tandon
 Bak karantina
 Bak pengolah limbah

12
CONTOH Sarana Water Treatment
UV water sterilisation Pressure Filter

Kolam filter
KELAYAKAN lanjutan
FASILITAS

 Bak/kolam pemeliharaan induk


 Wadah pemijahan
 Wadah penetasan
 Bak/kolam pemeliharaan benih
 Bak kultur pakan hidup
 Wadah penampungan benih
 Sarana pengolah limbah

14
KELAYAKAN lanjutan
FASILITAS
 Mesin & Peralatan Kerja
 Peralatan Produksi
Bahan dan peralatan panen
Peralatan mesin
Peralatan laboratorium
 Sarana Biosecurity
Pagar dan penyekat
Sarana sterilisasi
Pakaian dan perlengkapan
personil unit produksi
Back to CPIB 14
PROSES PRODUKSI

 Manajemen air sumber dan air pemeliharaan


Air media pemeliharaan harus memenuhi
standar baku mutu air
Dilakukan proses penjernihan air melalui
pengendapan dan filtrasi
Dilakukan perlakuan (treatment) air secara fisik,
kimiawi atau biologi
Dilakukan monitoring periodik

15
PROSES PRODUKSI …. lanjutan
 Manajemen induk
Pemilihan induk :umur, ukuran, Sertifikat
Kesehatan/bebas virus, asal induk jelas (hasil
pemuliaan/ domestikasi)
Karantina induk (proses, fasilitas, tes ulang
bebas virus, bahan pencegahan penyakit)
Pemeliharaan (wadah pemeliharaan,
pengelolaan air, pemberian pakan, pengamatan
kesehatan, pengamatan gonad, penanganan
proses pemijahan dan penetasan telur)
16
PROSES PRODUKSI …. lanjutan

 Manajemen benih
Unit pembenihan yang hanya melakukan pemeliharaan
sepenggal (telur/larva/nauplius menjadi benih/postlarva )
maka telur/larva/nauplius harus diperoleh dari unit
pembenihan yang telah lulus sertifikasi CPIB/sistem mutu
perbenihan lain
Aklimatisasi benih/karantina
Pengelolaan air
Pemberian pakan (jenis , dosis dan frekuensi)
Perawatan kesehatan benih
Pengamatan perkembangan /kesehatan

17
PROSES PRODUKSI …. lanjutan

 Panen, pengemasan dan distribusi benih


Panen (umur benih , cara panen, peralatan
panen, pengecekan mutu benih)
Pengemasan (peralatan dan bahan kemasan)
Distribusi benih (darat, air dan udara)
Bact to CPIB

18
PENERAPAN BIOSECURITY

 merupakan tindakan yang dilakukan


dengan sengaja sebagai usaha untuk
mencegah masuknya organisme pathogen
dalam lingkungan budidaya yang dapat
menginfeksi organisme yang
dibudidayakan.
 merupakan usaha untuk mencegah dan
mengurangi penyebaran penyakit dalam
suatu area
19
KEGIATAN PENTING DALAM PENERAPAN
BIOSECURITY
 Pengaturan tata letak
Pengaturan berdasarkan alur produksi *
Pemagaran dan penyekatan
Penyimpanan bahan
 Pengaturan akses masuk ke lokasi
 Sterilisasi wadah, peralatan dan ruangan
 Sanitasi lingkungan
 Pengolahan limbah
 Pengendalian hama penyakit
 Pengaturan personil/karyawan
20
FASILITAS BIOSECURITY

Konsep Biosecurity :

-Mencegah masuknya penyakit


-Mencegah penyebaran penyakit
BIOSECURE AREA

22
Back to CPIB

23
ASPEK MANAJEMEN

1) ORGANISASI UNIT PEMBENIHAN

Struktur organisasi diperlukan sebagai pedoman untuk


melakukan pembagian tugas, kewajiban dan wewenang
dalam menjalankan kegiatan, untuk itu unit pembenihan
harus menetapkan personil dengan kompetensi dan/atau
kualifikasi atas dasar pendidikan, pelatihan, ketrampilan
/ pengaturan teknik dan pengalaman yang diperlukan
dalam melaksanakan fungsi pada unit pembenihan
tersebut.
24
2) DOKUMEN DAN REKAMAN

 Dokumentasi CPIB: Proses pengumpulan,


pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan
informasi yang berhubungan dengan CPIB
 Manfaat dokumentasi :
Mudah mengakses informasi proses produksi
Dapat diperoleh bukti obyektif tentang kesesuaian
proses produksi dengan CPIB
Mampu telusur
 Jenis dokumentasi CPIB yang dipersyaratkan:
 Permohonan sertifikasi
 Standar Operasional Prosedur (SPO)/IK
 Formulir dan Rekaman
25
ASPEK KEAMANAN PANGAN

Unit Pembenihan tidak diperbolehkan


menggunakan obat-obatan/bahan
kimia/bahan biologi yang terlarang, dan
menyebabkan residu, termasuk
antibiotik.
Back to CPIB
ASPEK LINGKUNGAN
• Pengelolaan Limbah
  Limbah buangan air payau/laut, air tawar
dan limbah lainnya, sebelum di dibuang ke
lingkungan sekitar pembenihan harus
ditampung / diendapkan terlebih dahulu
dalam bak pengendapan untuk kemudian
disalurkan ke bak pengolah limbah dan
sterilisasi dengan kaporit 20 ppm selama 60
menit atau secara biologi
28

Anda mungkin juga menyukai