Anda di halaman 1dari 8

Ir.

Safaruddin Rahman, MM
Persyaratan Lokasi Perbenihan
1. Dekat dengan sumber air dan bebas banjir terutama pada musim
penghujan. Sumber air tersedia sepanjang tahun.

2. Elevasi (kemiringan) kolam 5º - 7 º kearah pengurasan / pembuangan


air atau pintu air keluar, sehingga pengairan kolam dapat dilakukan
dengan system aerasi. (terjadi pertukaran air setiap saat).

3. Lahan subur dan perairannya bebas dari pencemaran.


4. Tekstur tanah tidak banyak mengandung pasir guna menghindari
rembesan air kolam. Sebaiknya terdiri dari tanah lempung atau
tanah
liat berpasir.
5. Dekat dengan rumah tinggal agar memudahkan pengontrolan.
6. Transportasi lancar untuk memudahkan pengangkutan sarana
produksi dan distribusi pemasaran benih.
Seleksi Induk
• Kualitas benih yang dihasilkan sangat ditentukan oleh
kualitas Induk yang dipijahkan. Induk yang sehat / unggul
akan menghasilkan benih yang sehat /unggul pula. Ciri-ciri
induk yang baik adalah :
- Sehat dan tidak cacat,
- Badan tebal dan punggung tinggi,
- Pangkal ekor kuat dan normal,
- Sisik mengkilat dan tersusun rapih,
- Lubang anus agak ke belakang lebih mendekat ke pangkal
ekor.

• Calon induk diperoleh melalui selsksi benih unggul sejak 3 –


5 cm. Induk ikan yang baik umurnya tidak lebih dari 3,5
tahun, dipijahkan tidak lebih dari enam kali. Induk betina
dapat dipijahkan setelah mencapai umur 1,5 tahun dengan
berat 1,5 – 2 kg, induk jantan suidah mencapai 8 – 12 bulan
dengan berat minimal 0,75 kg.
Pemijahan
Tanda- tanda induk siap memijah :
• Jantan : Jika perutnya diurut akan mengeluarkan cairan / sprma
berwarna putih susu kental.
• Betina : Gerakannya lamban, perutnya membesar kearah
belakang dan bila diraba terasa kenyal, lubang genital
kemerahan, dan malam hari sering meloncat-loncat.

• Tahap Pemijahan :
– Kolam pemijahan dikeringkan / dibersihkan. Kemudian diisi
air hingga ketinggian 0,75 m.
– Masukkan kakaban (ijuk yang dijepit bambu) ukuran 1,5 X 0,4
m. satu ekor induk betina berat 3 kg membutuhkan 8 buah
kakaban.
– Pasang saringan dari kawat kawat kasa pada pintu
pemasukan dan pengeluaran air.
– Masukkan induk jantan dan betina siap pijah dengan
perbandingan jumlah 2 : 1 atau perbandingan berat 1 : 1.
– Ikan akan memijah pada malam hari hingga menjelang pagi.
Penetasan
• Telur-telur ikan dapat ditetaskan pada kolam penetasan atau hapa
bahkan dapat pula dilakukan penetasan dengan wadah fiber.
Penggunaan hapa maupun wadah fiber dalam penetasan adalah
bertujuan agar telur dapat terhindar dari predator sehungga produksi
dapat maksimal.

• Kegiatan penetasan telur adalah sebagai berikut :


- Siapkan kolam penetasan. Persiapan kolam ini telah dilakukan
terlebih dahulu sebelum kegiatan seleksi induk. Mulai dari
pengeringan kolam hingga pada upaya mempersiapkan pakan alami
pada kolam.
- Angkat kakaban dari kolam pemijahan dan bersihkan dari Lumpur
dengan cara mengggoyang-goyang kakaban dengan perlahan dalam
air.
- Pasang kakaban pada kolam penetasan dan diberi pemberat hingga
tenggelam + 5 cm di bawah prmukaan air.
- Aliran air jangan terlalu deras.
- Telur akan menetas dalam 2 – 3 hari tergantung suhu.
Perawatan Larva
• 3 hari setelah telur menetas secara keseluruhan dan
larva telah lepas dari kakaban, angkat kakaban lalu
kakaban dikeringkan.
• Siapkan makanan benih berupa larutan suspensi
kuning telur, ataupun pakan tambahan berupa dedak
halus.
• Pemberian pakan ini dapat dilakukan setelah larva
terlihat mulai mencari makan dipinggiran kolam. Oleh
karena itu, agar pemberian pakan buatan merata,
sebaiknya pakan diberikan pada pinggiran kolam. Agar
memaksimalkan pertumbuhan ikan dapat diberikan
pakan 3 kali perhari.
• Untuk penetasan dalam hapa, larva dapat dilepaskan
setelah 4 – 5 hari pemeliharaan.
Pendederan
 Persediaan pakan alami yang sasuai dengan bukaan mulut larva /
benih ikan sagat menentukan kelangsungan hidupnya.
Mengingat pada tahap ini larva belum begitu aktif mencari
makan. Makanan yang sesuai adalah berupa plankton / pakan
alami. Untuk menumbuhkan plankton perlu dipersiapkan sebagai
berikut :

• keringkan kolam, tanah dasar dicangkul, dan diratakan dengan kemiringan


5º kea rah pintu pengeluaran air. Pematang yang bocor diperbaiki.
• Setalah 5 – 7 hari diberi pupuk kandang 200 gram / m2
• Kapur diberikan 50 – 100 gram / m2
• Masukkan air hingga ketinggian 0,75 – 1 meter, dibiarkan sampai 3 – 5
hari.
• Setelah itu benih dapat ditebar dengan kepadatan 200 – 400 ekor / m2
• Pemeberian pakan tambahan berupa dedak halus dengan 2 kali pemberian
pakan per hari.
• Setelah umur ikan + 2 minggu dan benih telah berukuran 1 – 3 cm, dapat
dilakukan pendederan berikutnya dengan kolam pembsaran yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai